Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.SO KHUSUSNYA NY.AS
DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI ; TBC PARU
DI RT 11 RW 02 KELURAHAN UTAN PANJANG
KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT
TANGGAL 23 APRIL-28 APRIL 2018
Disusun Oleh :
DYVA OKTAVIANA
2015750014
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan keluarga TN.SO khususnya NY.AS
dengan pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi ; TBC PARU Di RT 11 RW 02 Kelurahan
Utan panjang Kecamatan kemayoran Jakarta pusat ini telah di setujui untuk diajukan pada
sidang di hadapan tim penguji
Jakarta, 22 Mei 2018
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universita Muhammadiyah Jakarta
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan keluarga Tn.SO khususnya Ny.As
Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Oksigenasi : TBC PARU di RT 11 RW 02 Kelurahan
Utan Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat ini telah diujikan dan dinyatakan
“LULUS” dalam ujian sidang dihadapan tim penguji pada tanggal
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universita Muhammadiyah Jakarta
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WarahmatullahiWabarakathu
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan “Karya Tulis Ilmiah”
saya yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.So Khususnya Ny. AS dengan
Pemenuhan Kebutuhan dasar Oksigenasi : TBC Paru di RT 11 RW 02 Kelurahan Utan
Panjang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat Pada Tanggal 21 -28 april 2018”, tepat pada
waktunya.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai syarat untuk lulus dan
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan fakultas ilmu keperawatan universitas
muhammadiyah Jakarta. Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, saya
mendapatkan bimbingan serta dukungan yang sangat baik dan maksimal. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu :
1. Dr.Muhammad Hadi, SKM., M,Kep Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
2. Ns. Titin Sutini, MKep., Sp. Kep.An Ketua Program Studi D III Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Univeritas Muhmmadiyah Jakarta
3. Drs. Dedi Muhdiana.,M.Kes pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan,
pengarahan, saran serta dorongan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini dari awal
pembuatan sampai terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
4. Ns.Nuraenah selaku wali dari angkatan 33 yang sangat kami banggakan dan kami
sayangi.
5. Ns. Fitrian Rayasari, MKep., Sp.KMB bidang pendidikan Program Studi D III
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Univeritas Muhmmadiyah Jakarta
6. Ns.Lily Herlinah Sp.Kep,Kom.. selaku penguji lahan yang sudah membina dan
membimbing ketika praktek di lapangan
7. Ibu RW 02 dan ibu-ibu kader RW 02 yang telah berkontribusi dengan baik sehingga
dapat membantu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
8. Seluruh staff D III Keperawatan yang telah membantu administrasi dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini
9. Keluargaku, yang selalu menjadi pacuan untuk bersemangat dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini terutama ibu Dra.Sry darma yanthi dan bapak Suratno yang selalu
memberikan doa dan semangat untuk saya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan baik dan sempurna
10. para sahabat-sahabat tingkat 3 angkatan 33 yang selalu kompak, semoga selalu
terjalin silaturahmi yang baik amin yarabbalal amin.
11. Teman Se-KTI saya gani ayu, riki imam, fajar prakasa,bagus,fadly yang sudah saling
membantu dalam proses KTI ini
Jakarta,…………..Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………….1 A. Tujuan Penulis ……………………………………………………..4
1. Tujuan umum ………………………………………………………4 2. Tujuan Khusus ……………………………………………………..4
B. Metode Penulisan …………………………………………………..5 C. Ruang Lingkup ……………………………………………………..5 D. Sistematika Penulisan ………………………………………………5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar TB …………………………………………………..7 1. Pengertian TB ………………………………………………………7 2. Klasifikasi TB ………………………………………………...........7
3. Etiologi TB …………………………………………………………7 4. Patofisiologi ………………………………………………………..9
5. Manifestasi klinik ………………………………………………….9 6. Komplikasi ………………………………………………………...10 7. Penatalaksanaan TB ……………………………………………….11
a. Penatalaksanaan Keperawatan ……………………………………11 b. Penatalaksanaan Kolaboratif ……………………………………..11
B. Asuhan Keperawatan oksigenasi …………………………… …...13 C. Asuhan keperawatan Keluarga …………………………………...13 1. Konsep Keluarga ……………………………………………16
a. Pengertian ……………………………………………………17 b. Jenis/tipe Keluarga ……………………………………………18
c. Struktur Keluarga ……………………………………………19 d. Peran Keluargga ……………………………………………19 e. Fungsi Keluarga ……………………………………………22
f. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarg …………………...23 2. Konsep Keperawatan Keluarga ……………………………25
a. Pengkajian Keperawatan ……………………………………25 b. Diagnosa Keperawatan ……………………………………………31 c. Perencanaan Keperawatan ……………………………………32
d. Pelaksanaan Keperawatan ……………………………………34 e. Evaluasi Keperawatan ……………………………………………34
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian keperawatan ……………………………………37
1. Data Dasar Keluarga ……………………………………………39 2. Resume kasus ……………………………………………………39
3. Data dasar ……………………………………………………39 4. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga ……………...........40
5. Struktur Keluarga ………………………………………42
6. Fungsi keluarga ………………………………………42 7. Stress Koping Keluarg ………………………………………43 8. Pemeriksaan Fisik ………………………………………44
9. Penjajakan II ………………………………………………46 10. Analisa Data ………………………………………………48
B. Diagnosa Keperawatan ………………………………………54 C. Perencanaan Keperawatan…………………………………..55 D. Implementasi Keperawatan………………………………….87
E. Evaluasi Keperawatan ………………………………………87
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan……………………………………….99 B. Diagnosa Keperawatan………………………………………..103
C. Perencanaan Keperawatan …………………………………...104 D. Pelaksanaan Keperawatan…………………………………….104
E. Evaluasi Keperawatan ………………………………………..105
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………….….106 B. Saran ………………………………………………………..107
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tuberkolosis merupakan penyakit infeksi yang masih sering terjadi Tuberkolosis
paru penyakit yang disebabkan bakteri berbentuk batang yang di kenal dengan
nama mycobacterium tuberkolosis. Peenularan penyakit ini melalui perantaraan
ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberkolosis paru. Pada saat
penderita batuk, butir-butir air ludah bertebangan di udara dan terhisap oleh
orang sehat, sehingga masuk ke dalam paru-parunya yang kemudian
menyebabkan penyakit tuberkolosis paru (Sholeh S.naga,2012)
Penularan tuberkolosis terjadi melalui udara (airborne spreading) dari “droplet“
infeksi . sumber infeksi adalah penderita TB paru yang membatukkan dahaknya ,
dimana pada pemeriksaan hapusan dahak umumnya BTA positif. Batuk akan
menghasilkan droplet infeksi (droplet nuclet). Pada sekali batuk dikeluarkan 3000
droplet.penularan pada umumnya terjadi dalam ruangan dengan ventilasi kurang .
sinar matahari dapat membunuh kuman dengan cepat, sedang pada ruangan gelap
kuman dapat hidup . resiko penularan infeksi akan lebih tinggi pada BTA positif
di banding BTA negative (slamet hariadi,2011)
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa di Indonesia TBC
menempati peringkat kedua kematian TBC (15,5%) Berdasarkan data dari hasil
yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Kecamatan Kemayoran maka untuk
penyakit dengan penderita TBC di tahun 2017 adalah yang nomor 2 dengan
berjumlah 5234 penduduk.
Berdasarkan data TBC dapat disebabkan masalah yang menyerang paru-paru,
bakteri ini jika masuk dan terakumulasi ke dalam paru-paru dapat menyebabkan
terjadinya perkembangbiakan kuman dan paling utama yang memiliki daya tahan
tubuh yang lemah. (Zaidin Ali,2010)
1
Berdasarkan data WHO, bahwa Indonesia setiap tahunnya terjadi tuberkolosis
paru dengan penyebaran paling banyak melalui dahak, bakteri ini masuk melalui
saluran pernafasan yang di dalam nya dapat terakumulasi terjadinya
perkembangan kuman dan paling utama yang memiliki daya tahan tubuh yang
lemah.
Berdasarkan data di Jakarta pusat penderita TBC PARU mencapai 21000 orang,
penduduk. Jakarta PUSAT mengaku bahwa wilayahnya memiliki kasus TB
terbanyak dibandingkan 4 wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta. kemarin
wilayah Jakarta Pusat memiliki sebanyak 6057 kasus TB, yang tersebar di
seluruh kecamatan dan kelurahan. Sementara itu di tahun 2016 , angka pasien
yang menderita TB di daerah Jakarta pusat jumlahnya lebih banyak lagi, yaini
mencapai 6336 kasus TB. Memang penderita di Jakarta pusat ini dibandingkan
dengan wilayah lain, cukup tinggi, Karena memang jumlah penduduk yang
berada di Jakarta pusat merupakan padat penduduk sehingga jumlah kasus TB
banyak terpengaruh juga melalui stastus lingkungan yang berada di Jakarta pusat
(Dinkes prov. DKI Jakarta,2014)
Berdasarkan data di puskesmas Utan Panjang diperoleh kasus TBC dari tahun
2017-2018. Pada tahun 2017 jumlah penderita TBC di puskesmas utan panjang
pada tahun 2018 sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10
perempuan meninggal 0 dan anak-anak 0. Pada tahun 2018 jumlah penderita
TBC paru adalah 20%. Di puskesmas Utan Panjang jumlah pasien dengan TB
paru 25 orang yang terdiri 10 laki-laki dan 15 perempuan,(Puskesmas, Utan
Panjang 2018)
Tanda dan gejala secara umum yang sering di dapat adalah: batuk,
penurunan nafsu makan, penurunan berat badan (wijaya budi, 2015 )
Penanganan penyakit TBC tidak lepas dari peran perawat keluarga. Beberapa
peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga yang
menderita TBC adalah perawat sebagai pendidik (promotif) dengan
memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab,
dampak dan cara merawat penderita TBC. Perawat sebagai pelaksana
(kuratif) memberikan asuhan keperawatan secara professional kepada
keluarga yang mengalami penyakit TBC (andikusuma, 2012)
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis tertarik menyusun karya tulis ilmiah
dengan judul
„’ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.SO khususnya Ny.As
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar Oksigenasi ; TUBERKOLOSIS
PARU di RT 11 RW 02 kelurahan utan panjang kecamatan kemayoran
Jakarta pusat’’
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Mendeskripsikan pengalaman nyata dalam menguraikan asuhan
keperawatan pada pemenuhan kebutuhan dasar klien dengan
tuberkolosis paru.
2. Tujuan khusus
1) Mampu menguraikan hasil pengkajian kebutuhan dasar
klien dengan Tuberkosisi Paru.
2) Mampu menguraikan masalah keperawatan dengan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan gangguan sistem
pernafasan : tuberkolosis paru
3) Mampu menguraikan/mendeskripsikan rencana tindakan
keperawatan dengan gangguan sistem pernafasan : TB
4) Mampu menguraikan tindakan keperawatan kebutuhan
dasar klien dengan gangguan sistem pernafasan : TB
5) Mampu menguraikan/mendeskrispikan hasil evaluasi
kebutuhan dasar klien dengan gangguan sistem pernafasan
: TB
6) Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara
teori dan kasus dengan gangguan sistem pernafasan : TB
7) Mampu mengidentifikasi factor-faktor pendukung,
penghambat serta dapat mencari solusi dengan gangguan
sistem pernafasan : TB.
8) Mampu memberikan saran atau masukan untuk perbaikan
Asuhan keperawatan di berikutnya khusus nya dengan
masalah Tuberkolosis Paru.
C. RUANG LINGKUP
Berdasarkan masalah ada pada keluarga maka penulis membatasi cakupan
masalah pada tuberkolosis paru melalui Asuhan keperawatan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi; TBC Paru pada keluarga Tn.So sampai
23 april dengan 28 april 2018
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan
deskriptif yaitu menguraikan apa yang di lakukan mulai dari pengumpulan data,
menganalisa dan menarik kesimpulan dengan pendekatan studi kasus. Untuk
menunjang penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis memperoleh informasi/data
melalui :
1. Studi kepustakaan mempelajari literature-literature yang berkaitan
dengan Tb
2. Studi kasus dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik serta
melihat dokumentasi kesehatan yang ada.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari lima BAB yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan yang terdiri
dari tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Yang membahas tentang teori dasar makalah kesehatan yang
terdiri dari :A. Konsep dasar keperawatan : Pengertian,
Patofisiologi (etiologi, proses, manifestasi klinik, dan
komplikasi), pelaksanaan (terapi, dan tindakan medis yang
bertujuan untuk pengobatan).
BAB III : TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus meliputi pengkajian keperawatan: pengumpulan
data, penjajakan II, analisa data, Diagnosa keperawatan: Prioritas
masalah dengan teknik skoring, Perencanaan keperawatan,
Pelaksanaan keperawatan dan Evaluasi keperawatan.
BAB IV : PEMBAHASAN
Yang membahas kesenjangan dan membandingkan antara teori
dan kasus, analisa dari faktor pendukung dan penghambat
,meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
BAB V : PENUTUP
Berisi uraian singkat mengenai inti sari dari asuhan keperawatan
keluarga khusunya dengan masalah TB mulai dari pengkajian,
diagnose, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DATA RIWAYAT HIDUP
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar TUBERKOLOSIS PARU
1. Pengertian
Tuberkolosis paru adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah
lama dikenal manusia misalnya hubungan dengan tempat tinggal di
daerah urban, lingkungan yang padat. .(Amin, 2012).
Tuberkolosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir
seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran
pernapasan dan saluran pencernaaan .(GI). Dan luka pada kulit. Tetapi
banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang
terinfeksi bakteri tersebut. .(Sylvia A, 2015).
Tuberkolosis adalah penyakit infeksius kronik dan berulang biasanya
mengenai paru, meskipun semua organ dapat terkena. Disebabkan
oleh mycobacterium tuberkolosis, Tb tidak umum terjadi di amerika
serikat, khususnya antara dewasa muda pada keturunan eropa.
.(priscilla,2014).
Kesimpulan menurut penulis tuberkolosis paru adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberkolosis yang
menyerang bagian paru, penyakit tuberkolosis timbul di tempat
tinggal yang padat.
2. Klasifikasi Tuberkolosis Paru
Penyakit tuberkolosis paru mempunyai klasifikasi ada 2 yaitu ;
a. Tuberkolosis paru
Penyakit ini merupakan bentuk yang paling sering di jumpai
yaitu sekitar 80% dari semua penderita. Tuberkolosis yang 7
menyerang jaringan paru-paru ini merupakan satu-satunya
bentuk TB yang mudah tertular kepada manusia lain, asal
kuman bisa keluar dari si penderita.
b. Tuberkolosis Ekstra paru
Penyakit ini merupakan bentuk penyakit TBC yang menyerang
organ tubuh lainnya, selain paru-paru seperti pleura, kelenjar
limfe, persendian tulang belakang, saluran kencing, dan
susunan saraf pusat. Oleh karena itu, penyakit TBC ini
kemudian dinamakan penyakit yang tidak pandang bulu,
Karena dapat menyerang seluruh organ dalam tubuh manusia
secara bertahap. Dengan kondisi ini organ tubuh yang telah
rusak tentu saja dapat menyebabkan kematian bagi
penderitanya.
3. Etiologi
Penyebab tuberkolosis adalah mycobacterium tuberculosis. Basil ini
tidak berspora sehingga mudah di basmi dengan pemanasan, sinar
matahari,dan sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria
tuberkolosis yaitu tipe human dan ultraviolet. Ada dua macam
mikobakteria tuberkolosis yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil tipe
bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberklosis usus.
Basil tipe human bisa berada di bercak ludah dan udara berasal dari
penderita TBC, dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila
menghirupnya (wim de jong,2015).
Setelah organism terinhalasi,dan masuk paru-paru bakteri dapat
bertahan hidup dan menyebar kenodus limfatikus local. Penyebaran
melalui aliran darah ini dapat menyebabkan TB pada organ lain, dimana
infeksi laten dapat bertahan sampai bertahun-tahun. (Patrick
davey,2015).
4. Patofisiologi
Sebagian besar basil mycobacterium tuberkolosis masuk ke saluran
pernapasan melalui udara/droplet penularan nya pada pasien TB dari
batuk, bersin, berbicara berhadapan dengan pasien TB serta dari
percikan air ludah yang mengandung bakteri tersebut, selanjutnya akan
terjadi proses yang di kenal sebagai fokus primer akan terjadi
kemungkinan yaitu penyebaran broken, penyebaran limfogen dan
penyebaran hematogen. Keadaan ini hanya berlangsung beberapa saat
penyebaran akan berhenti bila jumlah kuman yang masuk sedikit dan
telah terbentuknya daya tahan tubuh terhadap basil tuberkolosis tetapi
bila masuk ke dalam saluran pernapaan cukup banyak sehingga timbul
tuberkolosis milier.
Proses lanjut penularan TB terjadi penyebaran infeksi primer masuk
ke dalam saluran getah bening sehingga terbentuklah suatu primer
kompleks yang dinamakan tuberkolosis primer. Dalam perjalanan
penyakit lebih lanjut sebagaian besar tuberkolosis primer 90% dan 10%
mengalami penyebaran endogen (Algasaff,2010)
Infeksi primer
Pembentukan
Primer komplek
Pembentukan basil
TB
Penyebaran endogen
basil TB
Out break of TB
Sumber
penularan
Penyebaran
basil TB
Mati Sembuh
spontan
10%
5. Manifestasi klinik
a. Keringat malam
Keringat malam umumnya baru timbul bila proses telah lanjut,
kecuali pada orang-orang dengan vasomotor labil, keringat
malam dapat timbul berlebih jika bila disertai dengan panas.
b. Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang
paling sering di keluhkan. Biasanya batuk ringan sehingga
dianggap batuk biasa atau akibat rokok. Proses yang paling
ringan ini menyebabkan secret akan terkumpul pada waktu
penderita tidur dan di keluarkan saat penderita bangun pagi
hari.
Bila proses destruksi berkelanjut, secret di keluarkan terus
menurus sehingga batuk menjadi lebih dalam dan menggangu
penderita pada waktu siang maupun malam hari. Bula terkena
trakea/bronkus, batuk akan terdengar sangat keras.
c. Lemah badan
Disebabkan oleh kerja berlebih, kurang tidur dan keadaan
sehari-hari yang kurang menyenangkan. Karena itu harus
dianalisa dengan baik dan harus lebih berhati-hati apa bila
dojumpai perubahan sikap penderita.
d. Nyeri dada
Nyeri dada pada penderita Tuberkolosis paru termasuk nyeri
pleurik yang ringan, bila nyeri bertambah berat berarti telah
terjadi pleuritis berat dikelukan di daerah aksila.
e. Anoreksia
Anoreksia dan penurunan berat badan merupakan keluhan
yang timbul pada penderita Tuberkolosis paru
f. Wheezing
Wheezing terjadi karena penyempitan lumen endobronkus
yang disebabkan oleh secret, bronkostenosis, keradangan,
jaringan granulasi, ulserasi dan lain-lain.
g. Batuk darah
Darah yang dikeluarkan penderita atau gumpalan-gunmpalan
darah dalam jumlah yang sangat banyak, batuk darah jarang
merupakan tanda permulaan dari penyakit tuberkolosis paru
Karena batuk darah merupakan tanda yang telah terjadi dari
pembuluh darah oleh karena itu proses tuberkolosis paru harus
cukup lanjut untuk dapat menimbulkan batuk.
h. Dispneu
Dispneu merupakan proses lanjut tuberkolosis paru akibat
adanya restriksi dan obstruksi saluran pernapasan serta yang
dapat menyebabkan gangguan difusi.
6. Komplikasi
Penyakit tuberkolosis paru jika tidak di tanganin dengan benar dapat
menimbulkan komplikasi, komplikasi dibagi atas komplikasi dini dan
komplikasi lanjut.
a. Komplikasi Dini
Pleuritis, efusi pleura, empisema, laringritis usus.
b. Komplikasi lanjut
Obstruksi jalan napas, SOPT atau sindrom obstruksi pasca
tuberkolosis, kerusakan parenkim berat, fibrosis paru,
korpulmonal, amiloidisis, karisoma pari, sindrom gagal napas
dewasa atau ARDS sering terjadi pada TB milier dan kavitas
TB
(zulkifli amin 2015)
7. Panatalaksanaan
Penatalaksanaan TB dibagi menjadi 2 yaitu penatalaksanaan
keperawatan untuk di rumah dan penatalaksanaan kolaboratif
1) Penatalaksanaaan keperawatan untuk di rumah
a. Lakukan pola hidup sehat seperti ; olahraga secara teratur
dengan berolahraga dapat meningkatkan system kekebalan
tubuh, menjaga kekuataan otot dan sendi tubuh, olahraga dapat
membentuk tubuh menjadi sehat/
b. Istirahat yang cukup
Dengan istirahat yang cukup akan membuat badan menjadi
kuat dan sehat sehingga tidak mudah terkena TB
c. Biasakan untuk mengkonsusmsi berbagai jenis makanan sehat,
tinggi protein dan vitamin.
d. Jaga kesehatan paru-paru dengan tidak mengkonsumsi alcohol
dan rokok
e. Biasakan untuk membuka jendela/membuka gordyn supaya
dapat ventilasi pencahayaan yang cukup bagi keluarga Tb
maupun bagi penderita TB.
f. Selalu memakai maker untuk mencegah penularan bagi
anggota keluarga yang ada di rumah maupunn orang lain.
2) Penatalaksanaan kolaboratif
a. OAT atau obat anti tuberkolosis
Jenis obat utama yang di gunakan adalah ;
-Rifampisin
Dosis 10mg/kgBB,maksimal 600mg 2-3X/minggu atau BB
kurang dari 60kg;600mg
Bb 40-60kg;450mg
-INH
Dosis 5mg/kgBB maksimal 300mg, 10mg/kgBB 3 kali
seminggu
-pirazinamid
Dosis ; 25mg/kgBB, 35 mg/kgBB 3 kali seminggu
-streptomisin
Dosis 15mg/kgBB atau bb kurang dari 60kg;1000mg
b. Kombinasi dosis tetap
-empat obat anti tuberkolosis dalam satu tablet yaitu
rifampisisn 150mg
-tiga obat anti tuberkolosis dalam satu tablet yaitu rifampisin
150mg, isoniazid 75mg
-kombinasi dosis tetap rekomedasi WHO 1999 untuk
kombinasi dosis tetap penderita hanya minum obat 3-4 tablet
dalam sehari.
c. Jenis obat tambahan
-Obat kanamsin
-obat lain masih dalam penelitian makrolid, amoksilin dan
asam klavulanat.
-Drivat rifampisin dan INH
d. Terapi pembedahaan
-indikasi mutlak
Semua penderita yang telah mendapatkan obat OAT adekuat
tetapi dahak tetap positif
Penderita batuk darah yang massif tidak dapat diatasi dengan
cara konservasif
Penderita dengan fistula bronkopleura dan empisema yang
tidak dapat di atasi secara konservasif
-indikasi mutlak
Penderita dengan dahak negative dengan batuk darah
berulang
Kerusakan paru atau lobus dengan keluhan
-Tindakan invasive (selain pembedahan)
Bronkoskopi adalah sebuah prosedur dengan memasukan tube
lembut dan kecil ke dalam mulut atau hidung dengan tujuan
untuk melihat ke dalam saluran pernafasan.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN TUBERKOLOSIS PARU
1. Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang paling penting.
Tubuh bergantung pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup.
Proses membentuk energy dengan adanya oksigen bergantung secara total
pada oksigen untuk bertahan hidup, oksigen harus secara adekuat di terima
dari lingkungan ke dalam paru-paru. Pembuluh darah dan jaringan pada
beberapa titik untuk kehidupan nya.
2. Fisiologi
Proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen dari atmosfer kemudian
masuk ke dalam organ pernapasan bagian bawah trakea, bronkus, bronkiolus
dan selanjutnya masuk ke aveoli. Selain untuk jalan masuknya udara organ
pernapasan bawah, organ pernapasan atas juga berfungsi untuk pertukaran
gasa proteksi terhadap benda asing yang akan masuk ke pernapasan bagian
bawah menghangatkan filtrasi dan melembabkan gas sedangkan fungsi
organ pernapasan bawah sebagai tempat untuk masuknya oksigen dalam
proses difusi gas (tarwoto dan wartonah,2011).
3.patofisologi
Dimulai dari organ pernapasan lalu masuk ke dalam mekanisme pernafasan
dalam mekanisme pernafasn di bagi menjadi 3 yaitu batuk, peningkatan CO2
dan penurunan CO2 dan secret dalam batuk akan mengalami gangguan pola
nafas , dalam peningkatan dan penurunan CO2 akan menimbulkan gangguan
pertukaran gas, dalan secret akan menimbulkan gangguan bersihan jalan
nafas.
(alimul H.A,2010).
(alimul H.A,2010).
4. factor-faktor yang mempengaruhi
a. Factor fisiologis
Factor fisiologis yang mempengaruhi oksigenasi meliputi ;
1. Penurunan kapasitas membawa oksigen
2. Penurunan konstentrasi oksigen yang di inspirasi
b. Factor perkembangan
Saat lahir terjadi nya perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru
yang sebelumnya berisi cairan menjadi udara. Bayi memiliki dada
yang kecil dan jalan nafas yang pendek, bentuk dada bulat pada waktu
bayi dan masa anak-anak, diameter dari depan ke belakang berkurang
Organ pernapasan
Mekanisme proses
pernafasan
batuk Peningkatan CO2 Dan
penurunan CO 2
sekret
Gangguan pola
nafas
Gangguan
pertukaran gas
Gangguan
bersihan jalan
nafas
Gangguan Pola Nafas
dengan proposi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa
thorak berbentuk oval.
c. Factor lingkungan
Factor lingkungan juga mempengaruhi akan pertumbuhan pernafasan
seseorang.
d. Gaya hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernafasan dan
denyut jantung juga akan mempengaruhi suplay oksigen dalam tubuh
merokok juga dapat mempengaruhi vasokontraksi pembuluh darah perifer
dan coroner (alimul A.aziz,2012).
C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. KONSEP KELUARGA
a. Pengertian
Istilah keluarga didefinisikan berbeda-beda tergantung dari teori yang
digunakan.Beberapa definisi keluarga sering menggunakan teori
interaksi, system atau tradisional. Ada beberapa pengertian keluarga
yang perlu diketahui, di antaranya
1). WHO (1969)
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
2). Friedman (1998)
Keluarga merupakan orang yang dihubungkan oleh
perkawinanan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan
dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, dan emosional dan social dari
individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi
yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
b. Tipe / Bentuk Keluarga
Berbagai bentuk tipe keluarga, berdasarkan berbagai sumber,
dibedakan berdasarkan keluarga tradisional dan keluarga non
tradisional seperti :
Menurut Allender dan Spradley (2001), membagi tipe keluarga
berdasarkan :
1). Keluarga tradisional
a) Keluarga inti (nuclear family) yaituy keluarga yang
terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak
angkat
b) Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah,
misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.
c) Keluarga Dyadyaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri tanpa anak
d) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiir dari satu orang
tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan
karena perceraian atau kematian.
e) Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari
seorang dewasa saja.
f) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari
suami istri yang berusia lanjut.
2). Keluarga non tradisional
a) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa
pertalian darah hidup serumah.
b) Orang tua(ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan
anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c) Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
d) Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah
e) Pasanagan yang memiliki anak tanpa menikah
f) Pasangan kumpul kebo ; pasangan yang hidup bersama tanpa
menikah.
c. Struktur Keluarga
struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri dari
bermacam-macam, diantaranya adalah :
1). Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
2). Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi diamana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
3). Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
4). Patrilocal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5). Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
d. Peran Keluarga
Peran adalah sesuatu yang di harapkan secara normative dari seorang
dalam situasi social tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan.Peran
keluarga adalah tingkah laku spesifik yang di harapkan oleh seseorang
dalam konteks keluarga. Dalam UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992
pasal 5 menyebutkan “setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga,
dan lingkungan”. Setiap keluarga memiliki peran masing-masing antara
lain :
1) Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai
pencari nafkah,pendidik,pelindung/pengayom, pemberi rasa aman
bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat
kelompok social tertentu.
2) Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga dan juga sebagai anggoota masyarakat
kelompk social tertentu.
3) Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, social, dan spiritual.
e. Fungsi Keluarga
Keberadaan keluarga pada umumnya adalah untuk memenuhi
fungsi-fungsi keluarga.Fungsi keluarga, berbeda sesuai dengan sudut
pandang terhadap keluarga.Akan tetapi, dari sudut kesehatan keluarga
yang sering digunakan daalah fungsi keluarga, yang disusun oleh
Friedman. Berikut ini beberapa fungsi keluarga, UU No. 10 tahun
1992 jo PP No. 21 tahun 1994,Friedman dan Effendy.
Menurut , UU No. 10 tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994 fungsi
keluarga :
a. Fungsi keagamaan
- Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan
tujuan hidup seluruh anggota keluarga
- Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari
dalam pengalaman dari ajaran agama
- Menerjemahkan agama ke dalam tingkah laku hidup
sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga.
b. Fungsi budaya
- Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk
meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan
bangsa yang ingin di pertahankan
- Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk
menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai
c. Fungsi cinta kasih
- Menumbuh kembangkan potensi kasih sayang yang
telah ada antar anggota keluarga ke dalam simbol-
simbol nyata secara optimal
- Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar
anggota keluarga secara kuantitatif dan kualitatif.
d. Fungsi perlindungan
- Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik
dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun
dari luar keluarga
- Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis
dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang
dating dari luar.
e. Fungsi reproduksi
- Membina kehidupan keluarga sebagai wahana
pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota
keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya
f. Fungsi sosialiasi
- Menyadari, merencanakan dan menciptakan
lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan
sosialisasi anak pertama dan utama
- Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan
keluarga sebagai pusat tampak anak dapat mecari
pemecahan dari berbagai konflik.
g. Fungsi ekonomi
- Melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di
dalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang
kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga
- Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi
keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran keluarga.
Menurut Friedman (1998), Secara umum fungsi keluarga adalah :
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah
c. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
f. Tahapan dan tugas perkembangan keluarga
Sebagaimana tertulis dalam buku suprajitmo 2008 menurut :
1) Duvall (1985) keluarga dibagi menjadi delapan tahap
perkembangan yaitu:
a) Keluarga baru (berganning family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
a) Membina hubungan intim yang memuaskan
b) Menetapkan tujuan bersama
c) Membina hubungan dengan keluarga lain teman dan kelompok
sosial.
d) Mendiskusikan rencanamemiliki anak atau KB
e) Persiapan menjadi orangtua
f) Memahami prenatal care (pengertian, persalinan, dan menjadi
orangtua)
b) Keluarga dengan anak pertama <30 bulan
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan
menimbulkan krisis keluarga, tugas perkembangan tahap ini antara
lain adalah :
a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual
dan
kegiatan)
b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan
c) Membagi peran dan tanggung jawab
d) Bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak
e) Konseling KB postpartum 6 minggu
f) Menata ruang untuk anak
g) Biaya/dana child bearing
h) Memfasilitasi rol learing anggota keluarga
i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
c) Keluarga dengan anak prasekolah
Tugas perkembangan adalah menyelesaikan pada kebutuhan pada
anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang proses belajar
dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
a) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
b) Membantu anak bersosialisasi
c) Beradaptasi dengan anak baru lahir
d) Mempertahankan hubungan didalam maupun diluar keluarga
e) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
f) Pembagian tanggung jawab
g) Merencanakan kegiatan waktu stimulasi tumbuh dan kembang
anak
d) Keluarga dan anak dengan usia sekolah (6-13th)
Tugas perkembangan keluarga :
a) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah, dan lingkungan lebih luas
b) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual
c) Menyediakan aktifitas untuk anak
d) Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikuti
sertakan anak
e) Memenuhi dan kesehatan anggota keluarga
e) Keluarga dengan anak remaja (13-20th) tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
seimbang dan tanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
yang
dewasa mulai memiliki otonomi
b) Memelihara komunikasi terbuka
c) Memelihara hubungan intim keluarga
d) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan
anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga
f) Keluarga dengan anak dewasa (anak 1
meninggalkan rumah). Tugas perkembangan keluarga
mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
dalam keluarga berperan sebagai suami, istri, kakek, nenek. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
a) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b) Memelihara keluarga intim dalam keluarga
c) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota
keluarga baru dimasyarakat
d) Mempersiapkan anak hidup mandiri dan menerima kepergian
anak
e) Menata kembali fasilitas sumber yang ada pada keluarga
f) Berperan suami istri kakek nenek
g) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh
bagi anak-anaknya
g) Keluarga usia pertengahan (midle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam
mengelolah
minat sosial dan waktu santai
b) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua
c) Keakrapan dengan pasangan
d) Memelihara hubungan/kontrak dengan anak keluarga
e) Persiapan masa tua atau pensiun
viii. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :
a) Penyelesaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara
hidup
b) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan
kematian
c) Mempertahankan keakrapan pasangan dan saling merawat
g. Tiga tugas keluarga dalam bidang kesehatan (Setiadi, 2008) :
1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka
apabila
menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,
perubahan apa yang terjadi dan seberapah besar perubahannya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk
mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga
dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
mengambil keputusan untuk menentukan tindakan keluarga agar
masalah
kesehatan dapat dikurangi atau teratasi
3) Memberi keperawatan anggotanya yang masih sakit atau yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu
muda.
2. Konsep dasar Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan,
mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi
data-data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu perawat keluarga
digarapkan memahami betul lingkup, metode, alat bantu dan format
pengkajian yang digunakan.
1) Wawancara berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui,
baik aspek fisik,mental, social-budaya,ekonomi,lingkungan
2) Observasi ; pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu
ditanyakan karna dianggap cukup dengan pengamatan saja.
3) Data sekunder ; studi yang berkaitan dengan perkembangan
kesehatan diantaranya kartu keluarga dan catatan kesehatan
lainnya.
4) Pemeriksaan fisik ; dilakukan terhadap seseorang yang
mempunyai masalah kesehatan yang berkaitan dengan fisik.
Hal-hal yang perlu di kaji dalam keluarga penjajakan I ;
1) Data umum ; data yang mencakup nama, umur, jenis kelamin,
agama,hubungan dengan kk, pendidikan, pekerjaan,
keterangan
Nn no N nama Nd umur gender Cs agama De hub dgn
kk
D pendidikan ddpekerjaan K ket
Laki-laki perempuan
Meninggal pasien
Garis keturunan
2) Tipe keluarga
3) Suku bangsa
a) Asal suku bangsa keluarga
b) Bahasa yang di pakai keluarga
c) Kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang
dapat mempengaruhi kesehatan
4) Agama
a) Agama yang dianut keluarga
b) Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
5) Status social ekonomi keluarga
a) Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga
b) Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan
c) Tabungan khusus kesehatan
6) .Aktifitas rekreasi keluarga
7) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan
anak tertua)
b) Tahap perkambangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
(1) Riwayat terbentuknya keluarga inti\
(2) Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya
penyakit menular atau penyakit menular di keluarga)
d) Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)
(1) Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular
dikeluarga
(2) Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi
kesehatan
8) Lingkungan
a) Karakteristik rumah
(1) Ukuran rumah (luas rumah)
(2) Kondisi dalam dan luar rumah
(3) Kebersihan rumah
(4) Ventilasi rumah
(5) Saluran pembuangan air limbah (SPAL)
(6) Air bersih
(7) Pengelolaan sampah
(8) Kepemilikan rumah
(9) Kamar mandi/wc
(10) Denah Rumah
b) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal:
(1) Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja
(2) Aturan dan kesepakatan penduduk setempat
(3) Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
c) Mobilitias geografis keluiarga
(1) Apakah keluarga sering pindah rumah
(2) Dampak pindah rumah terhadap kondisi keluarga
(apakah menyebabkan stress)
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
(1) Perkumpulan/organisasi social yang diikuti oleh
anggota keluarga
(2) Digambarkan dalam ecomap
e) Sistem pendukung keluarga
Termasuk siapa saja yang terlibat bila keluarga mengalami
masalah
9) Struktur keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
(1) Cara dan jenis komunikasi yang dilakukan keluarga
(2) Cara keluarga memecahkan masalah
b) Struktur kekuatan keluarga
(1) Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah
(2) Power yang dilakukan keluarga
c) Struktur peran (formal dan informal) Peran seluruh
anggota keluarga
d) Nilai dan norma keluarga
10) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
(1) Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan
kasih saying
(2) Perasaan saling memiliki
(3) Dukungan terhadap anggota keluarga
(4) Saling menghargai, kehangatan
b) Fungsi sosialisasi
(1) Bagaimana memperkenalkan anggota keluarga dengan
dunia luar
(2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
c) Fungsi perawatan kesehatan
(1) Kondisi perawatan kesehatan seluruh anggota keluarga
(bukan hanya kalau sakit diapakan tetapi bagaimana
prevensi/promosi)
(2) Bila ditemui data maladaptif, langsung lakukan
penjajakan tahap II (berdasar tugas keluarga seperti
Bagaimana keluarga mengenal masalah, Mengambil
keputusan, Merawat anggota keluarga, Memodifikasi
lingkungan dan Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan)
11) Stress dan Koping keluarga
a) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta
kekuatan keluarga
b) Respon keluarga terhadap stress
c) Strategi koping keluarga
d) Strategi adaptasi yang disfungsional:
Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaptive
12) Pemeriksaan fisik (head to toe)
a) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
b) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota
keluarga
c) Aspek pemeriksaan fisik mulai vital sign, rambut, kepala,
mata, mulut, THT, Leher, Thorax, abdomen, ekstermitas
atas dan bawah, sistem genital.
d) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
13) Harapan keluarga
a) Terhadap masalah kesehatan keluarga
b) Terhadap petugas kesehatan yang ada
14) Kesehatan keluarga menjelaskan tentang jenis rumah pasien,
fasilitas yang ada di keluarga serta denah rumah.
15) Pengelolaan sampah menjelaskan tentang bagaimana keluarga
dalam pengelolaan sampah di rumahnya
16) Sumber air menjelaskan tentang jenis air yang di gunakan
17) Fasilitas social dan kesehatan menjelaskan social yang ada
pada pasien dan bagaimana pasien memanfaatkan fasilitas tersebut
untuk kesehatan.
Hal-hal yang ada dalam Penjajakan II
Pengkajian yang tergolong dalam penjajakan II diantaranya pengumpulan data-
data yang berkaitan dengan nutria pada keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan keluarga.
a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, meliputi:
(1) Persepsi terhadap keparahan penyakit
(2) Pengertian
(3) Tanda dan gejala
(4) Faktor penyebab
(5) Persepsi keluarga terhadap masalah
b) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan,
meliputi:
(1) Sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah
(2) Masalah dirasakan keluarga
(3) Keluarga menyerah terhadap masalah yang dialami
(4) Sikap negative terhadap masalah kesehatan
(5) Kurang percaya tehadap tenaga kesehatan
(6) Informasi yang salah
c) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, meliputi:
(1) Bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakit
(2) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
(3) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga
(4) Sikap keluarga terhadap yang sakit
d) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan,
meliputi:
(1) Keuntungan/ manfaat pemeliharaan lingkungan
(2) Pentingnya hygiene sanitasi
(3) Upaya pencegahan penyakit
e) Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas
keluarga, meliputi:
(1) Keberadaan fasilitas kesehatan
(2) Keuntungan yang didapat
(3) Kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan
(4) Pengalaman keluarga yang kurang baik
(5) Pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh keluarga
Setelah dilakukan skoring menggunakan skala
prioritas, maka didapatkan diagnosa keperawatan
keluarga berdasarkan NANDA (2015) dengan etiologi
menurut Friedman (2010) sesuai dengan prioritas
masalah.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau
masyarakat melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara
cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan keperawatan dimana
perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari pengkajian terhadap masalah
dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga,
fungsi keluarga, koping keluarga bersifat actual, resiko, maupun potensial.
Diagnosa keperawatan di tegakan dengan menggunakan PES (problem, etiologi,
sign).
1. Masalah problem merupakan suatu peryataan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang dialami keluarga maupun anggota
keluarga.
2. Penyebab (etiologi) merupakan suatu peryataan yang dapat
menyebabkan masalah.
3. Sign/pemeriksaan fisik di dapatkan dari keluarga secara langsung
maupun tidak langsung.
No DATA D DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan keluarga di susun berdasarkan jenis diagnosis
seperti berikut ;
1. Diagnosa actual dari hasil pengkajian di dapatkan data
mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan dimana
masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan
bantuan untuk segera di tangani dengan cepat, hanya terdiri dari
komponen problem (P) atau P (problem) dan S (symptom/sign),
tanpa komponen etiologi (E).
2. Diagnosa resiko tinggi/ancaman kesehatan sudah ada data yang
menunjang namun belum ada gangguan tetapi tanda tersebut
dapat menjadi masalah actual apabila tidak segera mendapatkan
bantuan pemecahan dari tim kesehatan, perumusan diagnosis
keperawatan keluarga resiko tinggi/ancaman terdiri problem (P)
etiologi (E) dan S (symptom/sign).
3. Diagnosa potensial suatu keadaan keluarga dalam keadaan
sejahtera tidak mencakup factor-faktor yang berhubungan
dengan perawat dapat memperkirakan kemampuan atau potensi
keluarga dapat di tingkatkan ke arah yang lebih baik dengan di
dukung oleh perumusan diagnosis keperawatan keluarga terdiri
problem (P) etiologi (E) dan S (symptom/sign).
c. perencanaan keperawatan keluarga
perencanaan merupakan proses penyusunan keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, memecahkan masalah kesehatan.
Tahapan penyusunan perencanaan keperawatan keluarga sebagai
berikut ;
1. Menetapkan masalah prioritas
2. Menetapkan diagnosis keperawatan keluarga
3. Skoring diagnose keperawatan menurut bailon dan
maglaya (2009).
No
1.
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Skala ; tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Potensial
Kemungkinan masalah
Dapat di ubah
Skala ; Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah
Untuk di cegah ;
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya Masalah
Segera diatasi
Tidak segera diatasi
Tidak dirasakan adanya
masalah
Skor
3
2
1
2
1
0
2
1
0
2
1
0
Bobot
2
2
1
1
Pembenaran
Berdasarkan hasil wawancara , Ny.As terkena
Tb paru
penyakit pasien tentang mengenal Tb baik.
masalah TB cukup karena ny.As sakit Tb paru
baru 2 bulan dan sekarang lagi masa
pengobatan
Jika masalah yang dideritanya itu hanya minum
obat OAT
Proses skoring di lakukan untuk setiap diagnosis keperawatan ;
1. Tentukan skornya sesuai criteria yang di buat oleh perawat.
2. Selanjutnya skor di bagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan
bobot.
Skor yang di peroleh
Skor tertinggi X bobot
Jumlah skor untuk semua criteria (skor maksimum sama dengan jumlah
bobot,yaitu 5
d. Implementasi keperawatan
implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah di susun
sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara
lain ;
1) Implementasi mengacu pada rencana keperawatan yang di buat
2) Implementasi di lakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah
3) Kekuatan keluarga berupa motivasi dan sumber-sumber pendukung
lainnya.
4) Pendokumentasi keperawatan keluarga menyertakan tanda tangan petugas
sebagai bentuk tanggung jawab profesi.
e. Evaluasi keperawatan
1) Sifat evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan akhir dari proses keperawatan keluarga serta
menentukan tujuan yang dapat tercapai
2) kriteria dan standar
Kriteria akan memberikan gambaran tentang factor-faktor tidak tetap yang
memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai
3) Evaluasi kualitatif dan kualitatif
Dalam evaluasi kuantitatif dan kualitatif menekankan pada jumlah pelayanan
atau kegiatan yang tekah di berikan
Evaluasi kuanlitatif dapat dilihat pada ;
a. Evaluasi struktur
berhubungan dengan bahan yang di perlukan dalam suatu kegiatan
b. Evaluasi proses
Evaluasi yang di lakukan selama proses berlangsung
c. Evaluasi hasil
merupakan hasil dari penelitian pemberian asuhan keperawatan
4) Metode-metode evaluasi
a) Observasi langsung
b) Memeriksa laporan
c) Wawancara
d) Latihan
5) Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan keberhasilan tindakan keperawatan yang
diberikan kepada keluarga oleh petugas kesehatan. Karakteristik evaluasi
pedoman SOAP memberikan tuntunan pada perawat sebagai berikut ;
a) Subjektif
pernyataan tentang perubahan yang di rasakan baik kemajuan ataupun
kemunduran setelah di berikan tindakan keperawatan
b) Objektif
Data yang bisa diamati melalui teknik observasi sehingga di lihat kemajuan atau
kemunduran pada sasaran keperawatan.
c) Analisa
pernyataan yang menunjukan sejauh mana masalah keperawatan dapat
menanggulangi
d) Planning
pernyataan yang ada dalam catatan perkembangan atau hasil evaluasi tentang
dilanjutkan atau tidak rencana tersebut sehingga memerlukan modifikasi bagi
perawat.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini penulis menguraikan laporan kasus gangguan sistem pernafasan
pada keluarga Tn.So khususnya Ny.As yang berada diwilayah Rt.11 Rw.02
Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Asuhan
keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 16 April 2018 sampai dengan 25
April 2018, dengan melakukan kunjungan rumah sebanyak 5 kali kunjungan.
Pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi pada keluarga dilakukan melalui
pendekatan proses keperawatan-keperawatan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: pengkajian, analisa data, diagnose keperawatan, prioritas diagnose
keperawatan dengan teknik skoring, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas keluarga
Tn.So berperan sebagai kepala keluarga yang berumur 30 tahun, Tn.So
menganut agama islam, pendidikan terakhir Tn.So Sekolah menengah
atas, Tn.So bekerja sebagai kurir, Tn.So berasal dari Jakarta, Alamat
Tn.So Jl.Hjiung RT 11 RW 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan
Kemayoran Jakarta Pusat. Tn.So memiliki anggota keluarga 4 orang
yang terdiri dari istri dan tiga orang anak. Untuk memberikan gambaran
lebih jelas penulis menyajikan dalam tabel 3.1
Tabel 3.1 Struktur anggota keluarga
No Nama Umur Gender Agama Hub.dgn
KK
Pendidikan Pekerjaan Ket
1 Ny.As 27 th Perempuan Islam Istri SMA IRT Sakit
2 An.R 7 th perempuan Islam Anak SD Belum bekerja Sehat
3 An.D 5 th Laki-laki Islam Anak Belum
sekolah
Belum bekerja Sehat
4 An.A 1 th Laki-laki Islam Anak Belum
sekolah
Belum bekerja Sehat
37
Untuk melihat hubungan keluarga Tn.So penulis menggambarkan dalam bentuk bagan genogram
3.2 Genogram Keluarga Tn.So
KETERANGAN :
; garis keturunan : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
; yang tinggal serumah : Pasien
44
2. Resume Kasus
Dari salah satu anggota keluarga Tn.So ada yang menderita Tuberkolosis
Paru keluarga Tn.So khusus nya Ny.As menderita Tuberkolosis Paru
sejak tiga bulan yang lalu dan sedang menjalankan pengobatan sudah 2
bulan saat ini keluhan yang masih di rasakan adalah batuk berdahak
dengan warna sputum warna hijau
3. Data dasar
Berdasarkan hasil pengkajian di dapatkan data ;
1) Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.So adalah keluarga inti/nuclear family terdiri dari bapak
dan ibu dan 3 anak.
2) Suku
Tn.So Suku yang di miliki Ny.As adalah betawi, budaya yang dominan
dalam keluarga adalah betawi karena Ny.As sudah 27 tahun menetap di
Jakarta tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan nilai norma serta
tidak menganut nilai-nilai kepercayaan yang di larang oleh agama yang
menurut keluarga bertentangan dengan kesehatan karena persepsi
keluarga.terhadap kesehatan merupakan hal yang terpenting, jadi ketika
keluarga Tn.So ada yang sakit, maka akan di bawa ke fasilitas kesehatan
medis maupun alternative
3) Agama
Keluarga Tn.So menganut agama islam, anggota keluarga Tn.So dalam
beribadah, agama di jadikan sebagai dasar keyakinan agama.
4) Status social ekonomi
Keluarga Tn.So mengajarkan anaknya, istri untuk bersosialisasi baik
dalam lingkungan rumah maupun lingkungan organisasi
Ny.As mendapatkan uang dari suami pendapatan nya kurang lebih 2-3
juta perbulan, untuk pengeluaran dan untuk mengontrol rutin kesehatan
Ny.As, Ny.As sudah mengatur sedemikian rupa yang mengatur ekonomi
keluarga yaitu Ny.As
45
5) Aktivitas rekreasi keluarga ;
Keluarga ny.S jarang rekreasi/refresing yang teratur, hanya berjemur di
dekat rumah dan mengobrol dengan tetangga, dan hanya menonton tv
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
keluarga Tn.So sedang berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
dewasa. jika ada masalah apapun berusaha untuk menyelesaikan masalah
bersama – sama supaya tidak terjadi kesalah pahaman dan bila ada
anggota keluarga yang sakit dibawa ke klinik terdekat. Selain itu,
keluarga Tn.So menganjurkan anaknya untuk bersosialisasi mengikuti
organisasi lingkungan rumah. Dalam melakukan peran keluarga Tn.So
memperlakukan anak – anaknya setiap pekerjaan rumah dilakukan secara
sendiri dan membantu orang tua
b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Dalam hasil wawancara terhadap keluarga Tn.So didapat bahwa pada usia
dewasa, keluarga Tn.So belum bisa memperluas keluarga kecil menjadi
keluarga besar di karenakan anak dari Tn.So masih kecil.
c. Riwayat Keluarga inti
Tn.So dan ny.As menikah 2 tahun yang lalu pernikahan nya di restui oleh
kedua pihak keluarga, Ny.As sendiri berasal dari jakarta, lahir di jakarta,
Tn.So berasal dari jakarta. Ny.As dan Tn So menetap di utan panjang
sudah 2 tahun ny.As dan Tn.So tinggal di utan panjang serta memiliki
satu orang putra.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Pada tahun 2001 Tn.So dan Ny.As memutuskan untuk menikah
46
e. Lingkungan
Karakteristik rumah.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
Keterangan ;
Pintu Jendela
f. Karakteristik tetangga
Tetangga keluarga Tn.So tampak koorperatif dan dapat bersosialisasi
dengan keluarga Tn.So
g. Mobilitas geografis keluarga
Tn.So khususnya Ny.As sudah dari lahir tinggal dirumah ini di karenakan
rumah yang di tempatkan oleh keluarga Tn.So adalah rumah sendiri.
h. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny.S sebagai ibu kader di lingkungannya jadi Tn.So berinteraksi sangat
baik dengan masyarakat sekitar.
i. System pendukung keluarga
Tn.So selalu di dukung oleh keluarga besarnya untuk kesembuhannya
terutama tetangga di sekitar rumah sangat baik dan selalu bergotong
royong.
Kamar
tidur
Kamar
tidur
Kamar
mandi
Dapur
T
A
N
G
G
A
TEMPAT
JEMURAN
Lantai 2
47
3. Tipe keluarga
Keluarga Tn.So termasuk keluarga inti (nuclear family) yang dimana
keluarga tersebut terdiri Tn.So sebagai kepala keluarga dan An.R (anak) ,
An.D (anak) , An.A (anak)
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.So berkomunikasi langsung dengan berhadapan (face to
face). Sifat komunikasi yang digunakan adalah terbuka yaitu masing-
masing dapat mengeluarkan pendapat dan tidak ada paksaan. Bahasa yang
di gunakan saat mereka berbicara adalah bahasa Indonesia
b. Struktur Kekuataan keluarga
Ketika mengambil keputusan adalah Tn.So dalam membantu masalah
kesehatan yang di hadapi oleh keluarga Tn.So khususnya Ny.As. secara
keseluruhan hubungan antar keluarga Tn.So harmonis karena saling
menghormati, dan menghargai satu sama lain
c. Struktur peran
Tn.So berperan sebagai kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah ,
Ny.As berperan sebagai ibu rumah tangga sebagai pengurus kebutuhan
rumah dan mengatur kebutuhan ekonomi dan An.R, An.D, An.A berperan
sebagai anak tugas nya belajar untuk mencapai masa depan yang cerah.
d. Struktur nilai
nilai yang dianut adalah suku betawi tetapi tidak ditemukan nilai-nilai
yang bertentangan dengan orang yang menderita TB
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny.AS menderita tuberkolosis, dan yang merawat Ny.As dalam
melakukan aktivitas lainnya di lakukan sendiri.
b. Fungsi sosialisasi
48
Keluarga Tn.So mengajarkan anaknya, istri untuk bersosialisasi baik
dalam lingkungan rumah maupun lingkungan organisasi
c. Fungsi pemeliharaan kesehatan
1) Kebutuhan nutrisi
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.So sudah cukup baik,
dikarenakan Ny.As memasak selalu makanan yang bergizi. Dalam cara
menyiapkan makanan Ny.As selalu memasak sendiri. Dan cara penyajian
Ny.As mempunyai kebiasaan dalam mengolah makanan yaitu dengan cara
mencuci dahulu lalu dimasak, dan disajikan dimeja dengan tertutup.
2) Kebutuhan eliminasi
Pola BAB saat dikaji tidak ada masalah, rata-rata pola BAB pada keluarga
dalam satu hari yaitu satu kali dan itu terkadang tidak menentu. Sedangkan
Pola BAK pada keluarga Tn.So dalam satu hari bisa 3-4 kali dan tidak ada
keluhan pada saat BAK.
3) Kebutuhan kebersihan diri
Kebiasaan dari Keluarga Tn.So yaitu mandi 2x sehari pada saat pagi dan sore
dengan menggunakan sabun mandi, gosok gigi 2x sehari pada saat pagi dan
malam, sedangkan keramas 1x dua hari sekali menggunakan shampoo.
4) Kebutuhan istirahat dan tidur
Pola tidur keluarga Tn.So yaitu rata-rata 8 jam perhari dan tidak ada masalah
pada pola tidur dan Keluarga Tn.So mempunyai kamar masing-masing.
5) Aktivitas dan olahraga
Aktifitas setiap hari Tn.T adalah bekerja dan aktifitas Ny.As
menyiapkan sarapan dan masak untuk keluarga.
6) Kebutuhan rekreasi
Keluarga Tn.So jarang melakukan rekreasi dan untuk menonton tv
bersama.
6. STERSSOR DAN KOPING KELUARGA
a. Sterssor jangka pendek
49
Keluarga Tn.So mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga
sangat memikirkan tentang penyakit yang di derita dan khawatir.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah yang ada didalam keluarga, keluarga selalu berdiskusi dan
menyelesaikan masalahnya dengan bermusyawarah.
c. Strategi koping yang di gunakan
Upaya yang digunakan dalam keluarga adalah dengan cara tidak melakukan
aktifitas apapun dan memutuskan untuk beristirahat.
d. Stategi adaptasi fungsional
Kelurga Tn.So ketika ada masalah selalu bermusayawah untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi secara bersama-sama
7. Pemeriksaan fisik head toe toe
NO Pemeriksaan
Fisik
Tn.So Ny.As An.R An.D An.A
1 Kepala Rambut bersih,
tidak ada
benjolan, tidak
rontok, rambut
berwarna hitam
Rambut bersih,
tidak ada
benjolan, tidak
rontok, rambut
berwarna hitam
Rambut bersih,
tidak ada
benjolan
Tidak rontok,
rambut
berwarna
hitam
Rambut bersih,
tidak ada
benjolan, tidak
rontok, rambut
berwarna
hitam
Rambut bersih,
TIdak ada
benjolan
tidak rontok
rambut
b berwarna
hitam
2 Mata Mata simetris,
konjungtiva an-
anemis, sclera
an-ikterik.
Mata simetris
konjungtiva
an.anemis,
sclera an-ikterik
Mata simetris,
konjungtiva
an-anemis,
sclera an-
ikterik
Mata simetris,
konjungtiva
an-anemis,
sclera an-
ikterik
Mata
simetris,
konjungtiva
an-anemis,
sclera an-
ikterik
3
33
Hidung Tidak ada benjolan,
hidung tampak
bersih dan tidak
ada cairan
Tidak ada
benjolan,
hidung tampak
bersih dan tidak
Tidak ada
benjolan,
hidung tampak
bersih dan
Tidak ada
benjolan,
hidung tampak
bersih dan
Tidak ada
benjolan,
hidung
tampak bersih
50
ada cairan tidak ada
cairan
tidak ada
cairan
dan tidak ada
cairan
4 Mulut Mukosa bibir
lembab, sekitar
mulut bersih,
tidak ada
sariawan, dan
tidak ada carie
gigi
Mukosa bibir
lembab, sekitar
mulut bersih,
tidak ada
sariawan, dan
tidak ada carie
gigi
Mukosa bibir
lembab, sekitar
mulut tbersih,
tidak ada
sariawan, dan
tidak ada carie
gigi
Mukosa bibir
lembab, sekitar
mulut
bersih, tidak
ada sariawan,
dan tidak ada
carie gigi
Mukosa bibir
lembab,
sekitar mulut
bersih,
tidak ada
sariawan,
dan tidak ada
carie gigi
5 Telinga normal dan tidak
ada serumen.
normal dan tidak
ada serumen.
Normal dan
tidak ada
serumen.
Normal dan
tidak ada
serumen.
normal dan
tidak ada
serumen.
6 Leher Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid.
Tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid.
7 Dada dan
paru
Paru
Dada simetris,
suara nafas
vasikuler.
Dada simetris,
suara nafas
ronkhi
Dada simetris,
suara nafas
vasikuler.
Dada simetris,
suara nafas
vasikuler.
Dada simetris,
suara nafas
vasikuler.
8 Abdomen Tidak ada distensi
abdomen
Tidak ada distensi
abdomen
Tidak ada
distensi
abdomen
Tidak ada
distensi
abdomen
Tidak ada
distensi
abdomen
51
9 Eksremitas
atas
Dan
ektremitas
bawah
Tidak ada
kesulitan dalam
pergerakan,
tidak ada odem
Tidak ada
kesulitan dalam
pergerakan,
tidak ada odem
Tidak ada
kesulitan
dalam
pergerakan,
tidak ada odem
Tidak ada
kesulitan
dalam
pergerakan,
tidak ada odem
Tidak ada
kesulitan
dalam
pergerakan,
tidak ada
odem
10 TD
RR
Nadi
Suhu
Kesadaran
keadaan
umum
120/80mmHg
20x/menit
90x/menit
36
Composmetis
Baik
120/80mmHg
22x/menit
90x/menit
36
Composmetis
Baik
-
-
-
36
Composmetis
Baik
-
-
-
36
Composmetis
baik
-
-
-
36
Composmetis
Baik
8. Harapan keluarga Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga Tn.So khususnya Ny.As berharap penyakit yang diderita dapat
sembuh.
9. Penjajakan II
1. Masalah kesehatan keluarga : Tuberkolosis paru
Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah penyebab pendukung
masalah?
Keluarga Tn.So khusunya dalam mengetahui penyakit Ny.As hanya
sebatas mengetahui bahwa Ny. As terkena penyakit tuberkolosis.
Tuberkolosis adalah kuman yang menyebar dari orang ke orang lain
melalui udara.
Penyebab :
Kurang terpapar informasi mengenai penyakit yang diderita Ny. As
Akibat :
Tidak ada perawatan selama Ny. S sakit dirumah
52
2. Apa yang bapak/ibu lakukan dengan adanya masalah tersebut ?
Jika Ny. As batuk yang di lakukan hanya menutup nya dengan tissue.
3. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota
keluarga dengan masalah tersebut diatas atau apa upaya
penanggulangan yang dilakukan keluarga ?
Keluarga Tn.So mengatakan „‟Waktu Ny.As mengalami Tb keluarga
langsung membawanya ke klinik terdekat, setelah sudah perawatan dan
minum obat yang teratur batuk tidak sembuh lalu keluarga Ny.S
membawa ke puskesmas dan di suruh cek dahak yang ternyata positif
terkena TB semenjak 10 febuari 2018, ny.As rajin minum obat OAT
nya untuk kesembuhan.
4. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat
meningkatkan keberhasilan penyelesaian masalah
Dengan cara :
Keluarga Tn. So mengatakan lingkungan rumahnya padat sehingga
untuk kegiatan aktifitas lebih baik dilakukan dirumah
Hasil observasi (pengkajian terhadap lingkungan keluarga) :
Lingkungan keluarga, antara rumah keluarga dan tetangga berdekatan,
padat, sedikit berantakan dan berada di tengah.
5. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat untuk mengatasi masalah tersebut diatas
Keluarga Tn.So mengatakan menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada dimasyarakat seperti posyandu, klinik atau puskemas untuk
mengatasi masalah penyakitnya.
d. DATA FOKUS
Berdasarkan data pengkajian maka data-data yang menyangkut masalah
dalam keluarga Tn.So adalah sebagai berikut ;
1. Ada suara rokhi di dalam tubuh pasien
2. Keadaan rumah tampak gelap
3. Cahaya sinar matahari hanya dari pintu dan jedela kecil
4. Batuk lebih dari dua minggu dan ada sputum warna hijau
53
e. ANALISA DATA KESEHATAN KELUARGA
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah di lakukan selama 3 hari langkah
selanjutnya di lakukan analisa data dengan menggunakan tabel 3.3 yaitu sebagai
berikut:
NO DATA FOKUS MASALAH
KESEHATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS: - keluarga Tn.So 3 bulan yang lalu
datang ke puskesmas kemayoran dan
setelah di periksa dahak Ny.As positif
TB.
-keluarga Tn.So khususnya Ny.As
mengatakan sering kontak dengan anak
nya tidak menggunakan masker
-Ny.As mengatakan membuang dahak
pada plastic yang di tali dan di buang di
tempat sampah
DO ; pasien sering batuk di depan anak
nya dan tidak menggunakan masker. BTA
positif
-
Tuberkolosis Paru Resiko tinggi
penyebaran
infeksi
54
2.
3
DS:
-Ny.As mengatakan ketika batuk nafas
menjadi sesak
- batuk yang di alami Ny.As sudah lebih
dari 2 minggu
DO ;
-TD ; 120/80 mmHg
-N ; 80x/menit
-RR ; 22x/menit
-Ada rokhi di dalam tubuh
-keadaan rumah tampak gelap
-cahaya sinar matahari hanya dari pintu
dan jendela kecil
-Terapi Obat 2 tablet FDC kategori 2
-Terdapat sputum warna hijau
DS ; keluarga Tn.So khususnya Ny.As
mengatakan makan hanya 1/2
-Ny.As mengatakan semenjak terkena TB
terjadi penurunan berat badan
DO ;
A. BB sebelum sakit ; 50 kg
BB Sekarang ; 45 kg
B. 10,4 mg/dl
C. Rambut hitam, mulut dan bibir
kering, tidak kotor, pasien terlihat
lesu
D. Ny.As makan 1/2 porsi nasi, sayur,
lauk, buah
Tuberkolosis Paru
Tuberkolosis Paru
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh.
55
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sehingga dari analisa data di dapatkan beberapa masalah keperawatan pada
keluarga Tn.So yaitu sebagai berikut:
1. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada keluarga Tn.So
khususnya Ny.As
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn.So
khususnya Ny.As
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
Tn.So khususnya Ny.As
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana
perawatan keluarga Tn.So terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah
kesehatan sbb :
1) Resiko tinggi penyebaran infeksi pada keluarga Tn.So khususnya Ny.As
No Kriteria Bobot perhitungan Pembenahan
1. Sifat masalah
1. Actual (3)
2. Resiko tinggi (2)
3. Potensial (1)
2 2/3 x 1=1 Berdasarkan hasil
pengkajian ny.As terkena
tb paru dan Ny.As ketika
aktivitas tidak
menggunakan masker
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
1. Mudah (2)
2. sebagian (1)
3. Tidak dapat (0)
2 2/2x2=1 Penyakit pasien tentang
mengenal Tb baik.
3.
Potensi untuk mence-
gah masalah
1. Tinggi (3)
2. Cukup (2)
3. Rendah (1)
1 3/3x1=1 Masalah TB sulit dicegah
karena ny.As sakit tb paru
baru 2 bulan dan sekarang
lagi masa pengobatan
56
4.
Menonjolnya masalah
1. Masalah dirasakan
dan perlu
penanganan segera
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu di tangani
segera (1)
3. Masalah tidak di
rasakan (0)
1 2/2x1 Jika masalah yang
dideritanya itu hanya
minum obat OAT
Total Skor 4 2/3
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn.So khusunya Ny.As
No Kriteria bobot perhitungan Pembenahan
1. Sifat masalah
1. Actual (3)
2. Resiko tinggi (2)
3. Potensial (1)
1 3/3x1=1 Ny. As mengatakan akan
terjadi bila tidak di lakukan
tindakan keperawatan
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
1. Tinggi (2)
2. Sedang (1)
3. Rendah (0)
2 1/2x2=1 Penyakit pasien TB tentang
kurang baik karna Ny.As
pencahayaan rumah Ny.As
tampak gelap
3.
Potensi untuk mence-
gah masalah
1. Mudah (3)
1 2/3x1=1 Keluarga mempunyai
kemauan dalam perawatan
ny.As
57
4.
2. Cukup (2)
3. Tidak dapat (1)
Menonjolnya masalah
1. Masalah dirasakan
dan perlu
penanganan segera
(2)
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu di
tangani segera (2)
3. Masalah tidak di
rasakan (0)
1 2/2x1=1 Keluarga menyadari adanya
masalah yang harus di
tangani
Total Skor 3 1/3
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.So
khususnya Ny.As
NO
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenahan
1
2
Sifat masalah
Actual (3)
Resiko tinggi (2)
Potensial (1)
Kemungkinan masalah
dapat diubah
mudah (2)
Sebagian (1)
1
1
1x1=1
2/2 x 2 = 2
Sifat masalah yang
muncul adalah
potensial di
karenakan
Ny As mengatakan
setelah terkena
TB makan hanya ½
porsi
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah adalah
58
3.
4.
Sulit (0)
Potensial masalah
untuk dicegah :
a. Tinggi = 3
b. Sedang = 2
c. Rendah = 1
Menonjolnya masalah :
a. Masalah dirasakan
dengan upaya = 2
b. Masalah dirasakan
dengan tidak ada
upaya = 1
c.Masalah tidak
dirasakan = 0
1
1
3/3 x 1 =1
1/2 x 1 = ½
Total skor ;
4 1/2
mudah. Ny .As
mengatakan bisa
menaikan berat
badan dengan
makan sedikit
tapi sering
Potensial masalah
untuk dicegah
adalah tinggi.
Dengan kemauan
dari keluarga
untuk dapat
mendukung agar
BB ny.As naik
Menonjolnya
masalah yang di
rasakan pada
Ny.As adalah
masalah
dirasakan dengan
adanya upaya.
59
Sehingga didapatkan masalah prioritas pada keluarga Tn.So dengan kebutuhan
oksigenasi, yaitu sebagai berikut:
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN SKORE
1
2
3
Resiko tinggi penyebaran infeksi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4 2/3
3 1/3
4 1/3
60
3) PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan pada pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi pada keluarga
Tn.So khususnya Ny.AS dengan gangguan sistem pernafasan: Tuberkolosis paru yang disusun berdasarkan prioritas masalah.
Berikut adalah tabel 3.4 yang berisi rencana asuhan keperawatan pada keluarga Tn.So
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan kriteria evaluasi
Rencana tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
61
1.
Resiko
tinggi
penyebaran
infeksi
pada
keluarga
Tn.So
khususnya
ny. As .
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n selama 3
hari
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
dengan TB
paru
sehingga
tidak
terjadi
penularan.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x60 menit
kunjungan rumah
diharapkan
keluarga mampu
mengenal masalah:
1.1 Menyebutkan
pengertian
tuberkolosis paru
Verbal
a. Pengertian
Tuberkolosis
adalah
penyakit
menular
paru-paru
yang di
sebabkan
oleh kumam
Yang melalui
air liur.
1.Kaji Ulang tingkat
pengetahuan klien tentang
Tuberkolosis paru
2.Diskusikan dengan keluarga
pengertian Tb paru dengan
menggunakan Lembar bolak
balik
3.Tanyakan kembali pada
keluarga tentang pengertian
Tuberkolosis
4.Motivasi keluarga untuk
mengungkapan kembali tanda
dan gejala Tb paru
TB paru
5. berikan pujian positif atas
apa yang keluarga lakukan
62
1. 2
Menyebutk
an
penyebab
tuberkolosi
s paru
1.3 menyebutkan
factor resiko Tb
Verbal
b. Penyebab
tuberkolosis ;
-orang
dengan
system
kekebalan
tubuh yang
lemah
-orang yang
mengalami
malnutrisi
-kekurangan
gizi
c. -Factor umur
-faktor
1. Diskusikan dengan
keluarga tentang
penyebab Tb dengan
menggunakan lembar
bolak balik.
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali penyebab Tb.
3. Gali pendapat keluarga
tentang penyebab
tuberkolosis pada
keluarga
4. Beri pujian positif atas
upaya keluarga.
1. Diskusikan kepada
keluarga apa saja yang
menjadi factor resiko
63
paru.
1.4 menyebutkan
tanda dan gejala
Tb Paru
verbal
verbal
pencahayaan
-faktor jenis
kelamin
Menyebutkan 3 dari
5 tanda dan gejala
Tb paru yaitu ;
badan kurus, batuk
lebih 2 minggu,
keluar keringat
dingin pada malam
hari, lemas dan tidak
nafsu makan
tb
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali factor resiko
Tb paru.
3. Gali pendapatan
keluarga tentang Tb
4. Berikan pujian positif
kepada keluarga.
1. Jelaskan pada keluarga
tentang tanda dan
gejala TB paru
2. Motivasi untuk
menyebutkan kembali
akibat lanjut dari TB
yang tidak di obati.
3. Beri pujian positif atas
jawaban keluarga yang
64
2.Setelah 1x60
menit kujungan
keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
merawat anggota
keluarga yang
menderita Tb
dengan cara ;
2.1
Menyebutk
an akibat
lanjut tidak
diobatinya
tuberkolois
is
Verbal
-Menyebutkan 3 dari
5 akibat lanjut
dengan tuberkolosis
yang tidak diobati ;
-kelemahan
-keringat
malam
-Tb MDR
tepat.
1. Diskusikan dengan
keluarga tentang
Akibat lanjut TB
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
pencegahan TB
3. Beri pujian positif atas
usaha yang di lakukan
keluarga.
65
2.2 Menyebutkan
cara mengatasi tb
paru
3.Setelah 1x60
menit kujungan
keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
Verbal
verbal
-Menyebutkan 3 dari
6 pencegahan Tb ;
-berolahraga
-menciptakan
lingkungan rumah
yang bersih
-minum obat OAT
secara teratur
Keluarga dapat
menyebutkan cara
mengatasi anggota
keluarga yang
menderita Tb ;
1. Diskusikan dengan
keluarga tentang
Akibat lanjut TB
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
pencegahan TB
3. Beri pujian positif atas
usaha yang di lakukan
keluarga.
1. Jelaskan pada keluarga
cara memisahkan
makanan untuk
66
mengatasi anggota
keluarga yang
menderita Tb
dengan cara
3.1 memisahkan
alat makanan
3.2 melakukan
cara inhalasi untuk
pasien TB
1. alat makan seperti
sendok, garpu,
piring di pisahkan
2. simpan tempat
makan anggota
keluarga yang sakit
dengan anggota
keluarga yang sehat.
Keluarga dapat
mendemonstrasikan
cara inhalasi untuk
pasien TB
anggota keluarga yang
Tb
2. Berikan kesempatan
pada keluarga untuk
kembali menyebutkan
cara memisahkan
makanan untuk
anggota keluarga yang
Tb
3. Beri pujian positif atas
usaha pada keluarga
1. Demonstrasikan pada
keluarga cara inhalasi
2. Berikan kesempatan
67
3.3 melatih
keluarga untuk
melakukan senam
pernafasan
Psikomoto
r
psikomoto
r
Keluarga dapat
melakukan senam
pernafasan untuk
pasien TB
pada keluarga untuk
mencoba melakukan
inhalasi pada pasien
Tb
3. Beri pujian positif atas
usaha pada keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan
yang di ajarkan
1. Berikan kepada
keluarga tentang
senam pernafasan
2. Berikan kesempatan
pada keluarga untuk
melakukan senam
pernafasan
3. Berikan pujian positif
atas usaha yang di
68
4.Setelah 1x60
menit keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
tuberkolosis ;
4.1 Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan.
Verbal
- Pencahayaan
yang cukup
- Lingkungan
yang bersih
- Pastikan
sinar
matahari
dapat masuk
siang
maupun sore
hari.
lakukan keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan
yang di ajarkan jika di
perlukan.
1. Informasikan
mengenai
memodifikasi
lingkungan yang
bersih dan sehat yang
dapat di peroleh
keluarga
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali hasil diskusi
3. Beri pujian positif atas
hasil yang di capai
keluarga.
69
4.2 melakukan
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
penularan Tb ke
anggota keluarga
lain nya.
5.Setelah 1x60
menit kunjungan
- Ventilasi
rumah yang
baik
- Keluarga
rajin
membersihak
n rumah
supaya bersih
-untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
-untuk mendapatkan
pendidikan
1. Demonstrasikan pada
keluarga tentang cara
memodifikasi
lingkungan yang sehat
2. Berikan kesempatan
pada keluarga untuk
bertanya jika ada yang
belum jelas
3. Berikan pujian positif
atas usaha pada
keluarga
4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan
yang akan di lakukan.
1. Diskusikan kepada
keluarga tentang
70
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan dengan
cara ;
5.1 Menyebutkan
kembali manfaat
kunjungan ke
fasilitas kesehatan
5.2 menyebutkan
fasilitas kesehatan
yang dapat di
lakukan untuk
pasien TB
Psikomoto
r
Verbal.
kesehatan
Dari fasilitas
kesehatan yang
dapat mengatasi TB
;
-puskesmas
-RS
memodifikasi
lingkungan yang dapat
mencegah penularan
Tb
2. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya
3. Berikan pujian positif
atas usaha yang telah
di lakukan keluarga.
1. Diskusikan kepada
keluarga tentang
manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan.
2. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
71
bertanya jika ada yang
belum jelas
3. Berikan pujian positif
atas usaha yang telah
di lakukan keluarga.
1. Diskusikan kepada
keluarga tentang
fasilitas kesehatan
yang dapat di lakukan
untuk pasien Tb
2. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya jika ada yang
belum jelas.
3. Berikan pujian positif
atas usaha yang telah
di lakukan keluarga
72
No
Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana Tindakan
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
2.
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas pada
keluarga Tn.So
khususnya Ny.As
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n selama 3
hari
kunjungan
rumah
diharapkan
keluarga
dengan TB
paru
sehingga
1.1 Menyebutkan
pengertian TB
Verbal
Pengertian Tuberkolosis
adalah penyakit menular paru-paru yang di
sebabkan oleh kumam Yang
melalui air li
1.Kaji Ulang tingkat
pengetahuan klien tentang
Tuberkolosis paru
2.Diskusikan dengan
keluarga pengertian TB
paru
dengan menggunakan
Lembar bolak balik
3.Tanyakan kembali
pada keluarga tentang
pengertian tuberkolosis
4.Motivasi keluarga
untuk mengungkapan
73
tidak terjadi
penularan
I.2 menyebutkan
tanda dan gejala
Tb Paru
Verbal
1.tanda dan gejala
Tb paru yaitu ;
badan kurus,
batuk lebih 2
minggu, keluar
keringat dingin
pada malam hari
kembali tanda dan
gejala Tb paru
1. Jelaskan pada
keluarga tentang
tanda dan gejala TB
paru
2. Motivasi untuk
menyebutkan
kembali akibat
lanjut dari TB yang
tidak di obati.
3. Beri pujian positif
atas jawaban
keluarga yang tepat.
74
2.Setelah 1x60
Menit Kujungan
Keluarga mampu
mengambi
keputusan untuk
merawat
Anggota keluarga
yang
Menderita Tb
dengan cara ;
2.1
Menyebutka
n akibat
lanjut tidak
diobatinya
tuberkolosis
verbal
Menyebutkan 3 dari
5 akibat lanjut
dengan
tuberkolosis
yang tidak
diobati ;
-kelemahan
-keringat malam
-Tb MDR
1. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pencegahan TB
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
pencegahan TB
3. Beri pujian positif
atas jawaban keluarga
yang tepat.
75
2.2 Menyebutkan
cara mengatasi
tb paru
verbal
Menyebutkan 3 dari
6 pencegahan
Tb ;
-berolahraga
-menciptakan
lingkungan
rumah yang
bersih seperti
kebersihan
lantai tidak
kotor dan tidak
licin.
-minum obat OAT
secara teratur
1. Diskusikan
Dengan keluarga
tentang pencegahan TB
2. Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
pencegahan TB
3. Beri pujian positif
atas usaha pada
keluarga
76
3.Setelah 1x60
menit kujungan
keluarga
mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
anggota
keluarga yang
menderita Tb
dengan cara
3.1 memisahkan
alat makanan
Psikomot
or
Keluarga dapat
menyebutkan
cara mengatasi
anggota
keluarga yang
menderita Tb ;
1. alat makan
seperti sendok,
garpu, piring di
pisahkan
2. simpan tempat
makan anggota
keluarga yang sakit
dengan anggota
keluarga yang sehat
1. Demonstrasikan
kesempatan pada
keluarga untuk
mencoba
melakukan inhalasi
pada pasien Tb
2. Beri pujian positif
atas usaha pada
keluarga
3. Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang di
ajarkan jika di
perlukan.
77
3.2 melakukan cara
inhalasi untuk
pasien TB
Psikomot
or
Keluarga dapat
mendemonstrasi
kan cara inhalasi
untuk pasien TB
1. Demonstrasikan
pada keluarga
tentang inhalasi
sederhana
2. Berikan
kesempatan pada
keluarga untuk
melakukan inhalasi
sederhana
3. Berikan pujian
positif atas usaha
yang di lakukan
keluarga
4. Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang di
ajarkan jika di
perlukan.
78
3.3 melakukan cara
batuk efektif
pada keluarga
TB
psikomot
or
Keluarga dapat
mendemonstrasi
kan cara batuk
efektif untuk
pasien TB
1. Demonstrasikan
pada keluarga
tentang inhalasi
sederhana
2. Berikan
kesempatan pada
keluarga untuk
melakukan batuk
efektif
3. Berikan pujian
positif atas usaha
yang di lakukan
keluarga
4. Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang di
ajarkan jika di
perlukan.
79
3.4 melatih
keluarga untuk
melakukan
senam
pernafasan
4.Setelah 1x60
menit keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
yang dapat
mencegah
tuberkolosis ;
4.1 Menyebutkan
Psikomotor Verbal
Keluarga dapat
melakukan
senam
pernafasan
untuk pasien TB
- Pencahayaan
yang cukup
- Lingkungan
yang bersih
- Pastikan
sinar
matahari
dapat masuk
1. Berikan pada
keluarga tentang
senam pernafasan
2. Berikan
kesempatan pada
keluarga untuk
melakukan senam
pernafasan
3. Beri pujian positif
atas hasil yang di
capai keluarga.
1. Diskusikan pada
keluarga tentang
cara memodifikasi
lingkungan yang
sehat
2. Berikan
kesempatan pada
keluarga untuk
80
cara-cara
memodifikasi
lingkungan.
4.2 melakukan
memodifikasi
lingkungan
yang dapat
mencegah
penularan Tb ke
anggota
keluarga lain
nya.
Psikomotor
siang
maupun sore
hari.
- Ventilasi
rumah yang
baik
- Keluarga
rajin
membersiha
kn rumah
supaya
bersih
bertanya jika ada
yang belum jelas
3. Berikan pujian
positif atas usaha
pada keluarga
4. Pastikan keluarga
akan melakukan
tindakan yang akan
di lakukan.
1. Demonstrasikan
pada keluarga
tentang
memodifikasi
lingkungan yang
sehat
2. Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
bertanya
81
5.Setelah 1x60
menit
kunjungan
keluarga
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan
dengan cara ;
5.1 Menyebutkan
kembali
manfaat
kunjungan ke
fasilitas
verbal
-Untuk
mendapatkan
pelayanan kesehatan
-untuk mendapatkan
pendidikan
kesehatan
3. Berikan pujian
positif atas usaha
yang telah di
lakukan keluarga.
1. Diskusikan kepada
keluarga tentang
fasilitas kesehatan
yang dapat di
lakukan untuk
pasien Tb
2. Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
bertanya jika ada
yang belum jelas.
3. Berikan pujian
positif atas usaha
yang telah di
lakukan keluarga.
82
5.2 menyebutkan
fasilitas
kesehatan yang
dapat di lakukan
untuk pasien TB
verbal Dari fasilitas kesehatan yang
dapat mengatasi TB ;
-puskesmas -RS
1. Diskusikan kepada
keluarga tentang
fasilitas kesehatan
yang dapat di
lakukan untuk
pasien Tb
2. Berikan
kesempatan kepada
keluarga untuk
bertanya jika ada
yang belum jelas.
3. Berikan pujian
positif atas usaha
yang telah di
lakukan keluarga
83
84
no Diagnose
keperawatan
Tujuan Evaluasi
kriteria Evaluasi standar
Rencana
tindakan TUM TUK
3. Resiko
perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Setelah
dilakukan
kunjungan
kerumah
3 hari
diharapkan :
keluarga mampu
merawat
kebutuhan
nutrisi
dalam
pengobatan
tahap
lanjut
Tb
sehingga
perubahan
Setelah
dilakukan
tidakan
keperawatan
diharapkan :
-keluarga
mampu
1.mengenal masalah kebutuhan nutrisi pada penderita tb
paru pada anggota keluarga dengan cara
;
1.1 menyebutkan
manfaat nutrisi pada penderita Tb paru
Respon Verbal
1. Manfaat
nutrisi pada pasien
tuberkolosis paru utuk memenuhi
kebutuhan energi
-perubahan nutrisi
pada pasien Tb menyebabkan tidak nafsu makan
-diskusi
dengan
keluarga
tentang nutrisi pada
penyakit
TB
-beri
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
menerima
konsisinya
-beri pujian
85
nutrisi
tidak terjadi
1.2 menyebutkan
penyebab terjadi nya perubahan nutrisi
pada penderita Tb
Respon Verbal
Menyebabkan tidak nafsu makan
-konsentrasi menurun
-sering mengantuk
atas prilaku
yang benar
- diskusi
dengan
keluarga
tentang nutrisi
pada
penyakit
TB
-berikan kesempatan
bertanya kepada keluarga jika ada
yang belum jleas
-berikan pujian
positif atas yang telah di lakukan keluarga.
86
1.3 menyebutkan tanda dan gejala
perubahan nutrisi pada penderita Tb
Keluarga Ny.S dapat mengambil
keputusan untuk merawat anggota
keluarga dengan perubahan nutrisi pada Tb paru dengan
cara ;
2.1 menyebutkan akibat lanjut jika perubahan nutrisi
pada penderita Tb
Respon Verbal
Respon Verbal
-akibat lanjut jika terjadi perubahan nutrisi pada pasien
Tb pasien
-akan lemas,
- bb menurun
Menyebutkan komposisi makanan
tinggi karbohidrat yaitu ;
-nasi
-roti
-diskusikan kepada keluarga
tentang tanda dan gejala perubahan
nutrisi
-berikan
kesempatan untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
-berikan pujian positif atas yang telah di lakukan
keluarga.
-diskusikan
kepada keluarga tentang akibat lanjut perubahan
nutrisi
-berikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang belum jelas
-berikan pujian
87
paru
3 keluarga mampu melakukan tindakan untuk mengatasi
nutrisi pada penderita Tb paru
3.1 mengatur diit tinggi karbohidrat
dan tinggi protein
Respon Verbal
Makanan tinggi protein yaitu ;
-daging sapi
-daging ayam
-telur
susu
menyajikan
makanan sesuai tinggi kalori dan
tinggi protein
positif atas yang telah di lakukan
keluarga.
-diskusikan kepada keluarga
tentang tindakan untuk mengatasi
perubahan nutrisi
-berikan
kesempatan untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
- berikan pujian positif atas yang telah di lakukan
keluarga
-demonstrasikan kepada keluarga tentang
kebutuhan nutrisi.
88
3.2 mendemonstrasikan
kebutuhan nutrisi pada penyakit TB
Psikomotor
-berikan
kesempatan untuk bertanya
jika ada yang belum jelas
- berikan pujian positif atas yang
telah di lakukan keluarga
-diskusikan
kepada keluarga tentang
modifikasi lingkungan perubahan nutrisi
pasien
-berikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang belum jelas
- berikan pujian
89
4 keluarga mampu memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi perubahan
nutrisi pada pasien Tb
4.1 modifikasi lingkungan yang dapat mencegah
perubahan nutrisi
5 keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan
5.1 menyebutkan kembali manfaat kunjungan fasilitas
kesehatan
Respon verbal
Respon verbal
ciptakan suasana
yang nayaman
-meningkatkan nafsu makan sedikit tapi sering
Keluarga mendapatkan
-pelayanan kesehatan
-pendidikan kesehatan
positif atas yang telah di lakukan
keluarga
-diskusikan kepada keluarga tentang fasilitas
kesehatan
-berikan kesempatan untuk bertanya
jika ada yang belum jelas
- berikan pujian positif atas yang
telah di lakukan keluarga
-Diskusikan
kepada keluarga tentang manfaat
90
5.2 memanfaatkan
pelayanan kesehatan dalam merawat anggota keluarga
dengan gangguan pemenuhan nutrisi
Respon Verbal
Dengan adanya pelayanan
kesehatan keluarga bermanfaat banget
untuk ;
-mengobati
kesehatan yang sakit
-pendidikan kesehatan untuk
keluarga
fasilitas kesehatan
-berikan kesempatan
kepada keluarga jika ada yang
belum jelas
-kaji
pengetahuan keluarga tentang
fasilitas kesehatan apa aja yang sudah di
lakukan
-berikan pujian positif atas apa yang udah di
lakukan keluarga
-Diskusikan
kepada keluarga tentang memanfaat
pelayanan kesehatan dalam
merawat anggota
91
keluarga
-berikan kesempatan kepada keluarga
jika ada yang belum jelas
-berikan pujian positif atas apa
yang sudah di lakukan
keluarga.
92
4) PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Setelah rencana asuhan keperawatan dilakukan didapatkan respon subjektif dan
objektif pada keluarga Tn.So.dapat dijelaskan pada tabel 3.4 berikut ini:
Hari/tanggal/jam
Senin 23 april
2018
jam 10.00
No Dx
1
Implementasi keperawatan
TUK I
-mendiskusikan dengan keluarga tentang
pengertian TB, penyebab Tb, factor
resiko tb, tanda dan gejala Tb,
-memotivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali pengertian TB
-memberikan pujian positif atas usaha yang
di lakukan keluarga
Data Subjektif
-Ny.As mengatakan penyakit menular paru-
paru yang di sebabkan oleh kumam
Yang melalui air liur
-keluarga mengatakan penyebab TB
adalah orang dengan system kekebalan
tubuh yang lemah,orang yang
mengalami malnutrisi, kekurangan gizi
-keluarga mengatakan factor nya yaitu
Factor umur,faktor pencahayaan,
faktor jenis kelamin
mengatakan tanda dan gejala TB yaitu ;
-badan kurus
-batuk lebih 2 minggu
-keluar keringat dingin pada malam hari
-lemas dan tidak nafsu makan
-Keluarga mengatakan setelah
mendapatkan informasi sekarang
menjadi tahu tentang TB
Paraf
Dyva
93
1
1
Data Objektif
-keluarga aktif dan kooperatif saat diberikan
penyuluhan.
-keluarga mendengarkan penjelasan yang di
berikan
TUK II
-Menyebutkan akibat lanjut tidak di
obatinya TB , cara mengatasi Tb,
- memotivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali penyebab TB
-memberikan pujian positif atas usaha yang
di lakukan keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan akibat tidak di
obati Tb bisa mengalami kelemahan,
keringat malam, Tb MDR
-keluarga mengatakan cara mengatasi
TB dengan olahraga, menciptakan
lingkungan bersih, minum obat Tb
secara teratur
Data Objektif
-keluarga aktif dan kooperatif saat diberikan
penyuluhan.
-keluarga aktif dalam diskusi
TUK III
-Mendiskusikan tentang memisahkan alat
makanan,mendiskusikan cara inhalasi
sederhana pasien TB, melatih keluarga
untuk senam pernapasan,
- memberikan pujian positif atas usaha yang
di lakukan keluarga
Dyva
Dyva
94
1
1
Data subjektif
-keluarga mengatakan alat makan seperti
sendok, garpu, piring di pisahkan
simpan tempat makan anggota keluarga
yang sakit dengan anggota keluarga
yang sehat
-keluarga mengatakan inhalasi buatan
bertujuan untuk melegakan pernapasan
supaya bernapas lega
-keluarga mengatakan setelah melakukan
senam pernapasan lega dan mengerti
Data Objektif
-keluarga tampak kooperatif
-keluarga aktif dalam diskusi
TUK IV
-menyebutkan cara memodifikasi
lingkungan bagi keluarga
-memberikan pujian positif pada keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan cara memodifikasi
lingkungan dengan sinar matahari dapat
masuk pagi/siang hari
Rajin membersihkan rumah supaya bersih
Data objektif
-keluarga aktif dalam diskusi
-lingkungan dalam rumah sedikit kotor dan
berantakan
-sinar matahari masuk melalui jendela kecil
TUK V
-mengdiskusikan manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan
-menyebutkan fasilitas kesehatan yang
Dyva
Dyva
95
Selasa 24 april
2018
jam 11.00
2
dapat di gunakan
-memberikan pujian kepada keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan untuk mendapatkan pendidikan kesehatan
-Dari fasilitas kesehatan yang dapat
mengatasi TB ; Puskesmas, Rs
TUK I
-mendiskusikan dengan keluarga tentang
pengertian TB, penyebab Tb, factor
resiko tb, tanda dan gejala Tb,
Data Subjektif
-Ny.As mengatakan penyakit menular paru-
paru yang di sebabkan oleh kumam
Yang melalui air liur
-keluarga mengatakan penyebab TB
adalah orang dengan system kekebalan
tubuh yang lemah,orang yang
mengalami malnutrisi, kekurangan gizi
-keluarga mengatakan factor nya yaitu
Factor umur,faktor pencahayaan,
faktor jenis kelamin
mengatakan tanda dan gejala TB yaitu ;
-badan kurus
-batuk lebih 2 minggu
-keluar keringat dingin pada malam hari
-lemas dan tidak nafsu makan
Data Objektif
-keluarga aktif dan kooperatif saat diberikan
penyuluhan.
-keluarga mendengarkan penjelasan yang di
Dyva
96
2
berikan
TUK II
-Menyebutkan akibat lanjut tidak di
obatinya TB , cara mengatasi Tb,
- memotivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali penyebab TB
-memberikan pujian positif atas usaha yang
di lakukan keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan akibat tidak di
obati Tb bisa mengalami kelemahan,
keringat malam, Tb MDR
-keluarga mengatakan cara mengatasi
TB dengan olahraga, menciptakan
lingkungan bersih, minum obat Tb
secara teratur
Data Objektif
-keluarga aktif dan kooperatif saat diberikan
penyuluhan.
-keluarga aktif dalam diskusi
TUK III
-Mendiskusikan tentang memisahkan alat
makanan,mendiskusikan cara inhalasi
sederhana pasien TB, mendiskusikan
cara batuk efektif, melatih keluarga
untuk senam pernapasan,
- memberikan pujian positif atas usaha yang
di lakukan keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan alat makan seperti
sendok, di pisahkan
simpan tempat makan anggota keluarga
Dyva
Dyva
Dyva
97
yang sakit dengan anggota keluarga
yang sehat
-keluarga mengatakan inhalasi buatan
bertujuan untuk melegakan pernapasan
supaya bernapas lega
-keluarga mengatkan batuk efektif untk
mengencerkan dahak
Data Objektif
-keluarga tampak kooperatif
TUK IV
-menyebutkan cara memodifikasi
lingkungan bagi keluarga
-memberikan pujian positif pada keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan cara memodifikasi
lingkungan dengan sinar matahari dapat
masuk pagi/siang hari
Rajin membersihkan rumah supaya bersih
Data objektif
-keluarga aktif dalam diskusi
-lingkungan dalam rumah sedikit kotor dan
berantakan
-sinar matahari masuk melalui jendela kecil
TUK V
-mengdiskusikan manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan
-menyebutkan fasilitas kesehatan yang
dapat di gunakan
-memberikan pujian kepada keluarga
Data subjektif
-keluarga mengatakan untuk mendapatkan pendidikan kesehatan
Dyva
98
Rabu 25 april
2018
jam 13.00
3
3
3
3
3
-Dari fasilitas kesehatan yang dapat
mengatasi TB ;
Puskesmas, Rs
TUK I
Mendiskusikan pada keluarga tentang
manfaat nutrisi pada penderita TB,
penyebab terjadinya perubahan nutrisi,
tanda dan gejala perubahan nutrisi
DS ; Keluarga mengatakan manfaat nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
DO ; Keluarga aktif dalam dikusi
TUK II
-menyebutkan akibat lanjut jika perubahan
nutrisi pada pasien TB
DS ; keluarga mengatakan roti Bb menurun
DO ; keluarga aktif dalam diskusi
TUK III
Menyebutkan tindakan untuk mengatasi
nutrisi pada penderita TB
DS ; Keluarga mengatkan makana tinggi
protein yaitu ayam, telur, susu
DO ; keluarga aktif dalam diskusi
TUK IV
-mendiskusikan tentang modifikasi
lingkungan yang mencegah perubahan
nutrisi
DS ; keluarga menciptakan lingkungan yang
nyaman.
DO ; Keluarga aktif dalam diskusi
dyva
99
TUK V
-menyebutkan fasilitas kesehatan
DS ; keluarga mengatakan fasilitas
kesehatan untuk penkes
DO ; keluarga aktif dalam diskusi
5) Evaluasi Keperawatan
Tanggal
Kamis, 26
april
2018
jam
13.00
No dx
DX.1
TUK 1
DX.1
TUK II
Evaluasi
S ; -keluarga Tn.So mengatakan TB adalah
penyakit menular paru-paru yang di
sebabkan oleh kumam
-keluarga Tn.So mengatakan penyebab TB
adalah lingkungan yang tidak bersih
-keluarga Tn.So mengatakan tanda gejala
Tb seperti batuk lebih dari 2 minggu
O ; keluarga Tn.So tampak mengerti
Keluarga Tn.So aktif dalam diskusi
A ; masalah teratasi sebagian
P ; lanjutkan TUK II
S ; keluarga Tn.So mengatakan akibat lanjut
Tb jika tidak di obati bisa kelemahan dan
keringatan pada malam hari
O ; Keluarga tampak mengerti
A ; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK III
Paraf
Dyva
Dyva
100
Jumat , 27
april
2018
DX.1
TUK III
DX.1
TUK IV
DX.1
TUK V
DX 2
TUK I
S ; Keluarga Tn.So mengatkan memisahkan
alat makanan supaya tidak tertular ke
anggota keluarga yang lain di dalam rumah
-Keluarga Tn.So mengatakan melakukan
inhalasi supaya untuk melegakan
pernapasan
O ; keluarga tampak mengerti
A; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK IV
S ; keluarga Tn.So mengatakan
memodifikasi lingkungan dengan
lingkungan yang bersih dan pencahyaan
yang cukup
O ; keluarga tampak mengerti
A; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK V
S ; keluarga Tn.So mengatakan fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan
O ; keluarga tampak mengerti
Klien aktif menyebutkan nya
A ; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan Dx 2
S ; -keluarga Tn.So mengatakan pengertian
TB adalah penyakit menular paru-paru
yang di sebabkan oleh kumam Yang
melalui air liur
-keluarga Tn.So mengatakan penyebab TB
adalah lingkungan yang tidak bersih
-keluarga Tn.So mengatakan tanda gejala
Tb seperti batuk lebih dari 2 minggu
Dyva
Dyva
Dyva
Dyva
101
DX 2
TUK II
DX 2
TUK III
DX 2
TUK IV
DX 2
TUK V
O ; keluarga Tn.So tampak mengerti
Keluarga Tn.So aktif dalam diskusi
A ; masalah teratasi sebagian
P ; lanjutkan TUK II
S ; keluarga Tn.So mengatakan akibat lanjut
Tb jika tidak di obati bisa kelemahan dan
keringatan pada malam hari
O ; Keluarga tampak mengerti
A ; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK III
S ; Keluarga Tn.So mengatkan memisahkan
alat makanan supaya tidak tertular ke
anggota keluarga yang lain di dalam rumah
-Keluarga Tn.So mengatakan melakukan
inhalasi,keluarga melakukan batuk efektif
O ; keluarga tampak mengerti
A; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK IV
S ; keluarga Tn.So mengatakan
memodifikasi lingkungan dengan
lingkungan yang bersih dan pencahyaan
yang cukup
O ; keluarga tampak mengerti
A; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK V
S ; keluarga Tn.So mengatakan fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan
O ; keluarga tampak mengerti
Klien aktif menyebutkan nya
Dyva
Dyva
Dyva
Dyva
102
Sabtu , 28
april
2018
DX 3
TUK I
DX 3
TUK II
DX 3
TUK III
DX 3
TUK IV
A ; masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan DX 3
S ;keluarga Tn.So mengatakan manfaat
nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energy
-Keluarga Tn.So mengatakan penyebab
perubahan nutrisi yaitu tidak nafsu makan
O ; keluarga tampak mengerti
A ; Masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK II
S ; keluarga Tn.So mengatakan akibat lanjut
jika perubahan nutrsi pada penderita Tb
yaitu BB menurun
O ; keluarga tampak aktif
A ; Masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK III
S;Keluarga Tn.So mengatakan tindakan
untuk mengatasi nutrisi pada penderita TB
yaitu roti
O ; keluarga tampak aktif dalam diskusi
A ; Masalah teratasi sebagian
P ; Lanjutkan TUK IV
S ; keluarga Tn.So mengatakan
memodifikasi lingkungan untuk mengatasi
perubahan nutrisi pada pasien Tb adalah
ciptakan makan sedikit tapi sering
O ; keluarga tampak aktif dalam diskusi
A ; masalah teratasi sebagian
P ; lanjutkan TUK IV
Dyva
Dyva
Dyva
Dyva
103
DX 3
TUK V
S ; keluarga Tn.So mengatakan fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan
pendidikan kesehatan dan mendapatkan
pelaayanan kesehatan
O ; klien tampak mengerti
A ; Masalah teratasi sebagian
P ; Pertahankan Intervensi keperawatan
Dyva
104
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan membandingkan antara tinjauan teori dan kasus tentang
asuhan keperawatan Pada Keluarga Tn.So Khususnya Ny.AS dengan Gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar oksigenasi ; tuberkolosis Pembahasan ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan melalui proses keperawatan yang meliputi proses pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 21 – 28
april 2018 dalam pengkajian penulis melakukan pengumpulan data. Data diperoleh
dengan menggunakan format pengkajian dan teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara dengan klien maupun keluarga, observasi dan pemeriksaan fisik. Setelah
penulis melakukan pendekatan untuk menjalin hubungan saling percaya, keluarga
Tn.So dapat menerima kedatangan penulis. Dalam pengkajian tidak ditemukan
kesulitan dikarenakan keluarga Tn.So yang kooperatif keluarga TN.So menjawab
semua pertanyaan yang diajukan oleh penulis sehingga mempermudah mendapatkan
informasi tetapi dalam pemeriksaan fisik terdapat kesulitan dalam mengumpulkan
data karena anggota keluarga yang sibuk dengan aktifitas masing-masing, walaupun
demikian data pemeriksaan fisik lengkap dengan kontrak waktu yang sudah
disepakati dengan yang bersangkutan agar dapat bertemu. Selain itu penulis terbantu
dengan adanya format pengkajian. Untuk tipe keluarga tidak ada kesenjangan antara
teori dan kasus dikarenakan tipe keluarga pada keluarga Tn. So adalah keluarga inti
Tipe keluarga Tn.So adalah keluarga inti/nuclear family terdiri dari bapak dan ibu
dan 3 anak.
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap keluarga usia dewasa, jika
ada masalah apapun berusaha untuk menyelesaikan masalah bersama – sama supaya
tidak terjadi kesalah pahaman dan bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke
klinik terdekat. Selain itu, keluarga Tn.So menganjurkan anaknya untuk
bersosialisasi mengikuti organisasi lingkungan rumah. Dalam melakukan peran
99
105
keluarga Tn.So memperlakukan anak – anaknya setiap pekerjaan rumah dilakukan
secara sendiri dan membantu orang tua
Tugas keluarga yang belum terpenuhi dalam Dalam hasil wawancara terhadap
keluarga Tn.So didapat bahwa pada usia dewasa, keluarga Tn.So belum bisa
memperluas keluarga kecil menjadi keluarga besar di karenakan anak dari Tn.So
masih kecil.
Riwayat keluarga inti Tn.So dan ny.As menikah 2 tahun yang lalu pernikahan nya
di restui oleh kedua pihak, kedua nya berasal dari Jakarta dan sudah 2 tahun menetap di
utan panjang bersama ibunya Ny.As dan memiliki satu orang putra.
Tipe keluarga Tn.So termasuk Keluarga Tn.So termasuk keluarga inti (nuclear
family) yang dimana keluarga tersebut terdiri Tn.So sebagai kepala keluarga dan An.R
(anak) , An.D (anak) , An.A (anak)
Pola komunikasi keluarga dengan cara face to face atau secara terbuka bahasa
yang digunakan dengan bahasa Indonesia dalam mengambil keputusan yaitu Tn.So
sebagai kepala keluarga
Struktur kekuataan keluarga Ny.S seorang janda sekaligus pembantu mencari
nafkah dan kehidupan ekonomi keluarga Tn.So dibantu oleh Tn.So sebagai kepala
keluarga
Struktur nilai Tn.So dan Ny,As memiliki suku betawi dan sudah lama menetap di
Jakarta tidak ada kebudayaan yang menentang dengan nilai norma yang dilarang oleh
agama
Struktur peran dijalankan sesuai peran nya masing-masing
Fungsi keluarga (afektif) keluarga Tn.So khususnya Ny.As Ny.AS menderita
tuberkolosis, dan yang merawat Ny.As dalam melakukan aktivitas lainnya di lakukan
sendiri.
Fungsi sosialisasi keluarga Tn.So aktif dalam bersosialisasi di rumahnya
Fungsi reproduksi Ny.AS mengikuti pil kb
106
Fungsi ekonomi Ny.As mendapatkan uang dari suami pendapatan nya kurang
lebih 2-3 juta untuk pengeluaran dan untuk mengontrol rutin kesehatan Ny.As
Fungsi pemeliharaan kesehatan Fungsi pemeliharaan kesehatan
1) Kebutuhan nutrisi
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.So sudah cukup baik, dikarenakan
Ny.As memasak selalu makanan yang bergizi. Dalam cara menyiapkan makanan Ny.As
selalu memasak sendiri. Dan cara penyajian Ny.As mempunyai kebiasaan dalam
mengolah makanan yaitu dengan cara mencuci dahulu lalu dimasak, dan disajikan dimeja
dengan tertutup.
2) Kebutuhan eliminasi
Pola BAB saat dikaji tidak ada masalah, rata-rata pola BAB pada keluarga dalam satu
hari yaitu satu kali dan itu terkadang tidak menentu. Sedangkan Pola BAK pada keluarga
Tn.So dalam satu hari bisa 3-4 kali dan tidak ada keluhan pada saat BAK.
3) Kebutuhan kebersihan diri
Kebiasaan dari Keluarga Tn.So yaitu mandi 2x sehari pada saat pagi dan sore dengan
menggunakan sabun mandi, gosok gigi 2x sehari pada saat pagi dan malam, sedangkan
keramas 1x dua hari sekali menggunakan shampoo.
4) Kebutuhan istirahat dan tidur
Pola tidur keluarga Tn.So yaitu rata-rata 8 jam perhari dan tidak ada masalah pada pola
tidur dan Keluarga Tn.So mempunyai kamar masing-masing.
7) Aktivitas dan olahraga
Aktifitas setiap hari Tn.T adalah bekerja dan aktifitas Ny.As
menyiapkan sarapan dan masak untuk keluarga.
8) Kebutuhan rekreasi
Keluarga Tn.So jarang melakukan rekreasi dan untuk menonton tv bersama.
Stressor dan koping keluarga
a. Sterssor jangka pendek
Keluarga Tn.So mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga sangat
memikirkan tentang penyakit yang di derita dan khawatir.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
107
Jika ada masalah yang ada didalam keluarga, keluarga selalu berdiskusi dan
menyelesaikan masalahnya dengan bermusyawarah.
c. Strategi koping yang di gunakan
Upaya yang digunakan dalam keluarga adalah dengan cara tidak melakukan aktifitas
apapun dan memutuskan untuk beristirahat.
d. Stategi adaptasi fungsional
Kelurga Tn.So ketika ada masalah selalu bermusayawah untuk menyelesaikan suatu
masalah yang dihadapi secara bersama-sama
Kesehatan keluarga Status lingkungan mulai dari karakteristik rumah, rumah yang
ditempati yaitu Keluarga Ny.S memiliki rumah pribadi hanya saja sedikit padat
penduduk. Jenis bangunan permanen, luas bangunan kurang lebih 60 M² dan tidak
memiliki pekarangan , atap rumahnya terbuat dari seng/asbes, ventilasi rumahnya sangat
minim yang luasnya 10% luas lantai, hanya saja ada lantai 2 yang terdapat ventilasi jadi
terbantu ventilasi dari lantai atas. pada siang hari rumahnya dapat dimasuki oleh cahaya,
penerangan rumah menggunakan listrik, lantai rumah terbuat dari ubin, kondisi
kebersihan dari rumah Tn.So secara keseluruhan perabotan rumah kurang rapi . Keadaan
bagian rumah Tn.So sedikit licin, tetapi WC bersih.sedangkan menurut teori ventilasi
rumah harus >10% luas lantai, lantai tidak licin (bersih), dan perabotan rumah rapi.
Pengolaan sampah pada keluarga Tn.So mempunyai tempat pembuangan sampah
yang tertutup pengelolaan tempat sampah rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan
Sumber air pada keluarga Tn.So berasal dari jenis air PAM keperluan air minum
tidak diambil dari air PAM melainkan mengunakan air gallon untuk keperluan
minumnya, keluarga Tn.So memiliki Wc sendiri dan jenis Wc nya adalah cemplung.
Fasilitas social dan kesehatan keluarga Tn.So sering mengikuti kegiatan posyandu
dan poswindu tujuan nya untuk memeriksa kesehatan keluarga Tn.So
2) Diagnosa Keperawatan
Dalam membuat diagnosa penulis sudah mengacu sesuai teori yaitu aktual, resiko dan
potensial. Dalam membuat diagnose, ada sedikit kesenjangan teori dan kasus yaitu jika
didalam teori sasarannya individu dan keluarga, sedangkan dalam kasus penulis
sasarannya lebih sering pada individu.Didalam keluarga Tn. So terdapat masalah yaitu
TB
108
Dalam pada kasus penulis hanya membahas mengenai gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar oksigenasi ; TB Untuk membuat scoring penulis mengalami kesulitan, karena
keluarga tidak mengerti scoring. Tapi pada kasus penulis mendapatkan 3 masalah
keperawatan keluarga yang kemudian dilakukan scoring untuk menentukan prioritas
masalah yaitu :
1. Resiko tinggi penyebaran infeksi Tb pada keluarga Tn.So khususnya
Ny.As
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn.So khususnya
Ny.As
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.So
khususnya Ny.As
Diagnosa menurut teori ada yang Diagnosa sehat / wellness, Diagnosis ancaman (resiko),
Diagnosis nyata/ gangguan. Berikut adalah masalah yang mucul pada penderita TB dalam
teori buku nic noc: Ketidakefektifan bersihan jalan napas, resiko penyebaran infeksi,
gangguan pertukaran gas, hipertermia, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada kasus ini tidak menegakan hipertemia karena Ny.As tidak mengalami
hipertermia begitupun dengan gangguan pertukaran gas .
3) Perencanaan Keperawatan
Perencanaan pada laporan kasus tidak jauh berbeda dengan yang ada pada
tinjauan teoritis yang diawali yaitu dengan menyusun urutan prioritas, menentukan
tujuan, kriteria hasil, serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan pada diagnosa
yang akan muncul. Setelah diagnosa keperawatan ditetapkan, perencanaan harus
ditentukan bersama keluarga, tetapi berhubungan keluarga tidak bisa menentukan rencana
tindakan apa yang harus dilakukan pada keluarga Tn.So yang menderita Tuberkolosis
paru maka penulis yang membuat rencana tindakan atas persetujuan keluarga. Rencana
dapat diterima oleh keluarga dan rencana yang dibuat harus berkualitas. Perencanaan
harus dibuat bersama keluarga dengan tujuan untuk mempermudah dalam penyampain
sehingga rencana tindakan yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi keluarga terutama
anggota keluarga yang mempunyai masalah.Pada diagnosa keperawatan yang pertama
yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn.SO khususnya Ny.AS .Perawat dan
keluarga merencanakan untuk mengadakan penyuluhan tentang masalah penyakit TB
mulai mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit,
109
memodifikasi lingkugan, memanfaatkan fasilitas kesehatan. Keluarga menyatakan setuju
dan rencana tindakan yang bersifat anjuran dan motivasi, faktor pendukung untuk
mengadakan rencana tindakan diatas yaitu tingginya motivasi keluarga untuk mengetahui
lebih jauh lagi tentang penyakit TB dan ingin segera mengatasiya sedangkan faktor
penghambat untuk merealisasikan rencana yang telah dibuat adalah kurangnya
pengetahuan tentang penyakit TB.
4) Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun
sebelumnya bersama keluarga, pada tahap ini penulis melakukan tindakan sesuai dengan
perencanaan keperawatan yang telah dibuat dan tetap memperhatikan prioritas diagnosa
keperawatan.
Pada diagnosa keperawatan pertama, rencana tindakan keperawatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu mengenalkan masalah, melakukan Inhalasi
memodifikasi lingkungan dan menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan. Tidakan
keperawatan mengenalkan masalah dilakukan karena Keluarga Tn.So belum begitu
paham mengenai TB, Lalu melakukan inhalasi sederhana dan memodifikasi lingkungan,
hal ini disebabkan karena pernapasan Ny.As terganggu.Serta menjelaskan manfaat
fasilitas kesehatan karena keluarga Tn. So khususnya Ny.As mengunakan fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat
Kendala yang dihadapi pada saat tindakan yaitu pencahayaan di rumah keluarga
Tn.So tampak gelap sehingga saat melakukan tindakan kegelapan .Sebagai tindak lanjut
penulis berpesan kepada keluarga Tn.So khususnya Ny.S agar melakukan inhalasi
sederhana di rumah yang dilakukan setiap hari.
5) Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan yang telah membandingkan antara hasil implemetasi
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Untuk mengukur keberhasilan rencana
tindakan, dan evaluasi didasarkan pada keefektifan intervensi yang dilakukan oleh penulis
dan keluarga, keefektifan intervensi dapat dilihat dari respon keluarga dan hasil yang
disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam mengevaluasi hasil tindakan
yang telah dilakukan penulis dengan cara observasi secara langsung, wawancara, dan
pemeriksaan fisik.
110
Pada diagnosa keperawatan yang pertama penulis melakukan evaluasi sebanyak 3 kali
yaitu pada tanggal 26, 27, dan 28 april 2018, berdasarkan analisa data yang diperoleh,
maka evaluasi yang diperoleh yaitu masalah TB pada Ny. As sebagian yang dapat diatasi
walaupun tidak sempurna, hal ini terjadi karena keterbatasan waktu, keluarga, Sebagai
tindak lanjutnya penulis menganjurkan kepada keluarga untuk selalu menjaga kesehatan
pada seluruh anggota keluarga seta menganjurkan untuk selalu menerapkan apa yang
telah penulis ajarkan kepada keluarga
111
BAB V
PENUTUP
Setelah membahas mengenai laporan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan
kebutuhan oksigenasi ; Tuberkolosis paru dimana penulis melakukan perbandingan antara
teori dengan kasus dilapangan, kemudian penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran
sebagai berikut :
1) KESIMPULAN
1. Pada saat pengkajian tidak semua anggota keluarga tidak pernah kumpul secara
bersamaan sehingga sulit didapatkan data seluruh keluarga dengan cepat. Harus
dengan kontak waktu pada setiap anggota keluarganya agar dapat bertemu.
a. Tugas perkembangan keluarga Tn..So sudah memenuhi semua tugasnya.
b. Peran Keluarga pada keluarga Tn.So khususnya Ny. As semua berjalan dengan
baik dan sesuai dengan peran nya masing-masing.
c. Fungsi keluarga Tn.So terutama fungsi pemeliharaan kesehatan pada pemenuhan
kebutuhan makanan belum terpenuhi.
d. Dalam fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga Tn.So tidak rutin berobat ke
rumah sakit atau puskesmas.
e. Dari tanda dan gejala Ny.As tidak semua ada pada Ny.As
f. Kondisi lingkungan rumah keluarga Tn.So kurang baik
g. Keluarga Tn.So belum bisa untuk menyajikan makanan yang sesuai diit Ny. As.
h. Fungsi sosialisasi keluarga Tn.So sering ikut berkumpul di lingkungan rumah
2. Diagnosa yang muncul dalam perumusan diagnosa keperawatan penulis mengacu
pada dari hasil pengkajian yang menggunakan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan analisa data dengan menunjukkan status kesehatan dari mulai
aktual, potensial, risiko/risiko tinggi. Dari hasil pengkajian dan analisa data maka
penulis merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut : (sampai sini)
3. Perencanaan Keperawatan : perencanaan tindakan keperawatan tidak bersama
keluarga, perencanaan menggunakan masalah prioritas dengan menggunakan teknik
skoring dan sesuai dengan teori.
4. Pelaksanaan Keperawatan : pada tahap ini penulis melakukan pelaksanaan pada
diagnosa yang muncul, , tetapi penulis mendapatkan habatan karena ketidak hadiran
semua anggota keluarga saat melakukan intervensi
106
112
5. Evaluasi Keperawatan : pada tahap evaluasi harus sesuai dengan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang yaitu : diagnosa, evaluasi yang diperoleh masalah yang
sudah teratasi, sebagaian belum teratasi adapun hambatan yang dialami oleh penulis
adalah pada saat melakukan evaluasi tidak dihadiri oleh semua anggota keluarga.
2) SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagi berikut :
1. Bagi puskesmas kelurahan Utan panjang
Semoga hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dalam
mengembangkan program puskesmas di keluarga dengan TB seperti pelayanan
kesehatan sesuai rencana, misalnya membuat kumpulan data khusus untuk
pengunjung dengan TB harapannya agar memudahkan pemantauan pengunjung
dengan TB, karena TB perlu pengontrolan secara rutin serta memantau
keteraturan berobat pengunjung dengan pengobatan jangka panjang, dan dapat
memberikan konseling kesehatan keperawatan dirumah seperti Pencahyaan
rumah, ventilasi rumah Di samping itu perlunya penambahan perawat yang
ditugaskan di wilayah Utan panjang
2. Bagi keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan utama yang terpenting untuk
meningkatkan aktivitas latihan klien. Diharapkan keluarga dapat
memberikan dukungan, kesabaran, dan perhatian lebih. Diharapkan keluarga
mampu memahami secara mendalam apa itu TB hingga mampu mengaplikasikan
perawatan pada penyandang TB di rumah.
3. Bagi Peneliti kesehatan
Sebagai data dasar bagi peneliti sehingga dapat merencanakan implementasi yang
lebih baik sesuai dengan 5 tugas perawatan keluarga, dan sebagai acuan/tolok
ukur serta pembanding terhadap asuhan keperawatan yang akan dilakukan.
113
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, Komang Ayu Henny.(2010).Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.Denpasar:Sagung Seto
Almul H.A.Aziz .(2010). Pengantar KMB aplikasi dan konsep proses pernapasan
keperawatan Jakarta; EGC
Alsagaff,hood .(2010). Dasar-dasar ilmu penyakit Paru Edisi 7. Surabaya
Hidayat,A.A.A dan Musrifatul Uliyah.(2014).Pengantar kebutuhan dasar manusia.
Jakarta:Salemba Medika Sudoyo.Aru W .(2010). Ilmu penyakit dalam edisi 5 jakarta; internapublishing.
Nurafif,Amin Huda dan Hardi Kusuma.(2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis dan nanda Nic-Noc.Jakarta:Media Action Setiadi.(2008). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Jakarta: Graha Ilmu.
Smeltzer & Bare.(2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &Suddarth. Edisi
12.Alih bahasa: Devi Yulianti, Amelia Kimin. Jakarta: EGC Susan, C Dewit.(1998). Essentials of medical surgical. Jakarta.
Edward ringel.(2009).buku saku kedokteran paru.Jakarta. Departemen ilmu penyakit paru FK
Unair (2010). Buku ajar penyakit ilmu penyakit paru.
Penerbit universitas Indonesia (2017). Panduan asuhan keperawatan individu,keluarga,
kelompok dan komunitas di puskesmas dan masyarakat.
114
SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERCULOSIS
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yang disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan melalui udara
merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru/ berbagai organ tubuh lainnya
yang bertekanan parsial tinggi.
Topik : TBC (Tuberculosis)
Sub topik : penyuluhan Tuberculosis Paru mengenai:
1. Pengertian TBC
2. Penyebab
3. Tanda gejala
4. Komplikasi
5. Cara pencegahan
6. Cara minum obat
7. Cara batuk
Sasaran : Keluarga Tn So
Tempat : Rumah Tn So
Waktu : kamis, 26 april 2018
Penyuluh : Anggota kelompok TBC
I. Tujuan instruksional umum : Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga
Tn.So di harapkan keluarga Tn.So dapat
memahamai dengan benar tentang pengertian TBC
sampai dengan cara batuk.
II. Tujuan instruksional khusus : Dapat menjelaskan dengan baik tentang:
- Pengertian TBC
- Penyebab
- Tanda gejala
- Komplikasi
- Cara pencegahan
- Cara minum obat
- Cara batuk
III. Materi (terlampir) :
115
IV. Topik : - Pengertian TBC
- Penyebab
- Tanda gejala
- Komplikasi
- Cara pencegahan
- Cara minum obat
- Cara batuk
V. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
VI. Media dan alat peraga : Lembar balik, leaflet
VII. Kegiatan penyuluhan :
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1.
Pembukaan
5 menit
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pembelajaran
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Mendengarkan
2. Inti
30 menit
1. Menanya (review) kepada
Tn/ Ny... dan keluarga
2. Menjelaskan tentang:
- Pengertian TBC
- Penyebab
- Tanda gejala
- Komplikasi
- Cara pencegahan
- Cara minum obat
- Cara batuk
3. Memberi kesempatan
bertanya
4. Menyimpulkan materi
1. Menjawab
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Bertanya
4. Dapat menyimpulkan materi
yang di jelaskan
3. Evaluasi
10 menit
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menarik kesimpulan
1. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan kesimpulan
116
4. Penutup
5 menit
Mengucapkan salam penutup Memperhatikan dan menjawab
VIII. Evaluasi
a. Pertanyaan:
1. Apa pengertian TBC ?
2. Apa penyebab TBC ?
3. Apa tanda gejala TBC ?
4. Apa komplikasi TBC ?
5. Bagaimana cara pencegahan TBC ?
6. Bagaimana cara minum obat ?
7. Bagaimana cara batuk ?
b. Jawabannya:
1. Tuberculosis adalah penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yang
disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakeri tahan asam yang
ditularkan melalui udara merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di
paru/ berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial timggi. Penyakit
tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir
seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi
awal biasanya terjadi 2-10 minggu setelah pemajanan. Individu kemudian dapat
mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun.
2. Penyebab TBC, yaitu masuknya kuman Mycobakterium tuberculosis ke dalam
saluran nafas melalui udara.
3. Tanda dan gejala TBC, yaitu:
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang- kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Lemah.
4. Komplikasi TBC, yaitu:
- Batuk darah
- Penyakit emfisema
117
- Pleuritis
- Pneumothoraks
- Abses paru
- Atelektasis
5. Cara pencegahan TBC, yaitu:
- Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang
terkena sinar matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah.
- Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin.
- Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan
mati bila terkena sinar matahari.
- Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat,
meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan-makanan yang sehat dan
bergizi.
- Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh, seperti begadang, dan kurang istirahat.
- Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC.
- Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh.
- Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit
TBC.
6. Cara minum obat
a Jenis, sifat dan dosis OAT
Jenis, sifat dan dosis OAT diuraikan dalam table 2.1
b Prinsip pengobatan
Pengobatan tuberkulosis menurut Depkes (2007) dilakukan dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
118
1) OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat,
dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal(monoterapi).Pemakaian
OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan.
2) Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan
pengawasan langsung (DOT= Directly Observed Treatment) oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
3) Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan
lanjutan.
a) Tahap awal (intensif)
(1) Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari
dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya
resistensi obat.
(2) Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara
tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu.
(3) Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif
(konversi ) dalam 2 bulan.
(4) Jika setelah pengobatan 2 bulan pasien TB BTA positif
belum menjadi BTA negatif (tidak konversi), maka diberikan
OAT sisipan (HRZE) sama seperti paduan paket untuk tahap
intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari).
b) Tahap Lanjutan
(1) Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit
namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
(2) Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister
sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
c Paduan OAT yang digunakan di Indonesia
1) Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia :
119
a) Kategori 1 : 2 (HRZE)/ 4 (HR)3
b) Kategori 2 : 2 (HRZE)S/ (HRZE)/ 5(HR)3E3
Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan
(HRZE)
c) Kategori Anak : 2HRZ/ 4HR
2) Paduan OAT kategori-1 dan kategori-2 di sediakan dalam bentuk
paket berupa obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT), sedangkan
kategori anak sementara ini disediakan dalam bentuk OAT
kombipak. Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis
obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan
pasien. Paduan ini dikemas dalam satu paket untuk satu pasien.
3) Paket Kombipak
Adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid, Rifampisin,
Pirazinamid dan Etambutol yang dikemas dalam bentuk blister.
Paduan OAT ini disediakan program untuk digunakan dalam
pengobatan pasien yang mengalami efek samping OAT KDT
Paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan
untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan
sampai selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam satu (1) masa pengobatan.
Adapun paket obat KDT mempunyai beberapa keuntungan dalam pengobatan TB :
1) Dosis obat dapat disesuaikan dengan berat badan sehingga menjamin efektifitas
obat dan mengurangi efek samping.
2) Mencegah penggunaan obat tunggal sehingga menurunkan resiko terjadinya
resistensi obat ganda dan mengurangi kesalahan penulisan resep.
3) Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat menjadi
sederhana dan meningkatkan kepatuhan pasien.
d Paduan OAT dan peruntukannya
1) Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru :
a) Pasien baru TB paru BTA positif
b) Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
c) Pasien TB ekstra paru
120
Tabel 2.2 dan 2.3 menjelaskan dosis untuk paduan OAT KDT dan kombipak kategori 1.
2) Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5HR3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya :
a) Pasien kambuh
b) Pasien gagal
c) Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)
Tabel 2.4 dan tabel 2.5 menjelaskan dosis untuk panduan OAT KDT dan Kombipak
kategori 2.
121
3) OAT Sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1
yang diberikan selama sebulan (28 hari). Tabel 2.6 dan 2.7 menjelaskan dosis KDT
dan Kombipak untuk sisipan.
Penggunaan OAT lapis kedua misalnya golongan aminoglikosida (misalnya
kanamisin) dan golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien baru
tanpa indikasi yang jelas karena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada OAT
lapis pertama. Disamping itu dapat juga meningkatkan terjadinya risiko resistensi
pada OAT lapis kedua (Depkes, 2007).
7. Cara Batuk Efektif
A. Alat :
kursi, kom/ gelas tertutup berisi cairan desifektan, air hangat, bantal, tissue,
plastic
122
B. Batuk Efektif :
minum air hangat 15 menit sebelum melakukan batuk efektif
duduk di atas kursi dengan kaki ke bawah
tangan kanan memegang tissue
tarik nafas kemudian tahan selama 3 detik, dan lakukan sebanyak 3
kali
buang tissue dan dahak ke dalam gelas yang tertutup dan sudah di
bungkus kantong plastik
123
Satuan Acara Perencanaan (SAP)
Inhalasi sederhana
Topik : TBC (Tuberculosis)
Sub topik : penyuluhan Tuberculosis Paru mengenai:
1. Pengertian Inhalasi
2. Tujuan inhalasi
Sasaran : Keluarga Tn So
Tempat : Rumah TnSO
Waktu : selasa, 26 april 2018
Penyuluh : Anggota kelompok TBC
IX. Tujuan instruksional umum : Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga
Tn/ Ny... di harapkan keluarga Tn/ Ny... dapat
memahamai dengan benar tentang pengertian TBC
sampai dengan cara batuk.
X. Tujuan instruksional khusus : Dapat menjelaskan dengan baik tentang:
- Pengertian inhalasi
- Tujuan Inhalasi :
XI. Topik : - Pengertian inhalasi
Tujuan inhalasi
XII. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi
XIII. Media dan alat peraga : Lembar balik, leaflet
XIV. Kegiatan penyuluhan :
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1.
Pembukaan
5 menit
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pembelajaran
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Mendengarkan
124
2. Inti
30 menit
1. Menanya (review)
kepada Tn/ Ny... dan
keluarga
2. Menjelaskan tentang:
- Pengertian inhalasi
- Tujuan inhalasi
- Jenis inhalasi
1. Menjawab
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Bertanya
4. Dapat menyimpulkan materi
yang di jelaskan
3. Evaluasi
10 menit
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menarik kesimpulan
1. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan kesimpulan
4. Penutup
5 menit
Mengucapkan salam penutup Memperhatikan dan menjawab
A. TinjauanTeori
A. Definisi
Pengertian inhalasi sederhana adalah memberikan obat dengan cara di hirup dalam
bentuk uap ke dalam saluran pernapasan yang di lakukan dengan bahan dan cara yang
sederhana serta dapat di lakukan dalam lingkungan keluarga (muljono wirjodiardjo,
2005).
B. Tujuan Inhalasi
Adapun tujuan dari inhalasi sederhana , yaitu :
1. Mengembalikan dalam kondisi normal pernapasan yang terganggu akibat
adanya lendir
2. Menghilangkan sesak di dalam tubuh
3. Mengencerkan dahak
4. menekan proses peradangan serta memudahkan pengeluaran dahak.
C. Jenis inhalasi
Inhalasi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Metered dose inhaler (MDI) tanpa spacer
Spancer (alat penyambung) akan menambah jarak antara alat dengan mulut sehingga
kecepatan aerosol pada saat di hisap menjadi berkurang. Hal ini mengurangi
125
pengendapan di orofaring (saluran pernapasan atas). Spancer ini berupa tabung
dengan panjang sekitar 10-20cm atau bentuk lain berupa kerucut. Pengunaan spancer
ini sangat menguntungkan pada anak.
2. Nebulizer
Nebulizer merupakan salah satu alat inhalasi yang paling umum di gunakan pada anak
dan orang dewasa, cara penggunannya seperti bernapas napas biasa untuk melegakan
pernapasan yang terganggu.
126
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dyva Oktaviana
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 01 oktober 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat :Jl. Kp.bojong rangkong rt 02 rw 11 no 34 b kelurahan pondok
kopi kecamatan duren sawit kota Jakarta timur
Riwayat Pendidikan Formal
1. Tk Dian pertiwi 2002-2003
2. SDN klender 07 pagi 2003-2009
3. SMPN 25 jakarta 2009-2012
4. SMAN 114 jakarta 2012-2015
5. DIII Keperawatan FIK UMJ 2015-Sekarang
Pendidikan Tambahan
1. Pelatihan Basic Trauma &Cardiac Life Support Tahun 2017
2. Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Tahun 2015
3. Pelatihan Darul Arqom Dasar Tahun 2015
4. Course National English Center Tahun 2015-2017
Riwayat Organisasi
1. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tahun 2015-2017
127
PENGOBATAN TBC :
Lama pengobatan 6-8 bulan,
tergantung berat
ringannya penyakit
Penderita harus minum obat
secara lengkap dan teratur
sesuai jadwal berobat
sampai dinyatakan sembuh
Dilakukan tiga kali
pemeriksaan ulang dahak
untuk mengetahui
perkembangan kemajuan
pengobatan, yaitu pada
akhir pengobatan tahap
awal, sebulan sebelum
akhir pengobatan dan pada
akhir pengobatan.
Apa itu Inhalasi?
Inha las i mer upakan suatu metode penghir upan udar a dengan metode seder hana maupun dengan nebuli zer
sehingga tidak mudah lelah dan dapat melegakan pernafasan
Apa Tujuan nya???
1. Mengeluarkan Dahak
(“riak”)
2. Mengurangi sesak nafas akibat penumpukan Dahak
(“riak”) dijalan nafas
Teknik Inhalasi
sederhana
1. Posisikan tubuh duduk atau setengah duduk.
2. Siapkan air panas atau air dalam teko dengan mendidihLakukan napas dalam sebanyak 3-5 kali,
3. lakukan inhalasi sederhana setiap kali untuk melegakan pernagasan yang ada.
T U B E R K U L O S I S
( T B C )
Oleh :
Dyva Oktaviana
Program D3 keperawatan
universitas muhammadiyah
jakarta
128
A P A I T U T B C ? ? ?
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Myobacterium tuberculosis) yang dimana sebagian besar kuman TBC menyerang bagian paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya seperti ginjal, dan tulang.
Penyebab TBC ????????
Penyebab tuberkulosis adalah Myobacterium tuberculosae.
Tanda dan Gejala TBC
1. Demam
2. Berat badan menurun
3. b a d a n l e m a h
4 . B a t u k l e b ih d a r i 3
m in g g u
Cara penularan TBC :
1. Langsung :
Percikan ludah atau cairan hidung
penderita TBC yang berpindah secara
langsung pada waktu mereka berbicara,
berhadapan, berciuman, atau bersin.
2. Tidak Langsung :
Bila penderita TB paru meludah
disembarang tempat, kemudian ludah
yang mengadung kuman TB paru
mengering, bertebangan dan dihirup
oleh orang lain.
Pencegahan Penularan
TBC :
1. Jika batuk, mulut ditutup
dengan sapu tangan
2. Dahak ditampung pada
tempat kemudian diberi
Lysol atau pembunuh
kuman.
3. Anggota keluarga dan
orang yang sering
bergaul dengan penderita
sebaiknya memeriksakan
diri ke laboratorium.
4. Pada bayi jangan lupa
diimunisasi BCG
5. Secara dini dilakukan
pengobatan dan
memeriksakan
kesehatannya bila batuk
lebih dari 2 minggu
6. Ventilasi rumah harus ada
dan memenuhi syarat
kesehatan dan sinar
matahari dapat masuk ke
ruangan, terutama pada
pagi hari sehingga dapat