Upload
diahretna
View
29
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
like
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T
DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS KARENA DIABETES MILITUS TIPE II
DI RUANG MELATI PENYAKI DALAM RSD MOEWARDI SOLO
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2015 Praktikan : Diah Retnani
Tanggal masuk : 12 Desember 2015 NIM : P1337420114061
Ruang : Melati 1
No. Reg. : 01322355
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama pasien : Tn. W
b. Umur : 74 tahun
c. Alamat : Nampak RT / RW 001/001 Madebondo Grogol Sukoharjo
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Petani
g. Tanggal masuk : 12 Desember 2015
h. Diagnosa Medis : Diabetes Militus II
i. Nomor Register : 01322355
2. Penanggung jawab
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 53 tahun
c. Alamat : Nampak RT / RW 001/001 Madebondo Grogol Sukoharjo
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Hubungan dg klien : Anak
B. KELUHAN UTAMA PASIEN
Pasien mengatakan punggung terasa panas,sedikit perih dan sedikit nyeri
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien kiriman dari Rs Dr Oen solo dengan diagnosa AKI,DM,Abses Scrotum.Pasien
datang ke Rs Dr Oen tanggal 2 Desember 2015 kemudian di rujuk ke IGD RS Dr
Moewardi pada tanggal 4 Desember 2015 keluhan nyeri perut di kanan bawah,Demam dan
di sertai Pembesaran Scrotum .TD:100/90 mmhg ; HR:70x/menit; RR:18 x/
menit;N:78x/menit kemudian pasien Mendapat operasi scrotum pada tanggal 5 desember
kemudian di rawat di ICU untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,dan saat ini untuk
mendapatkan perawatan intensif pasien di rawat di melati 1 pada tanggal 12 Desember
2015 Terapi yang di berikan ada Asering 20 Tpm,Ciprofioxacin 200 mg/12
jam ,Metrinidazol 500 mg/8 jam,ranitidin 50 mg /12 jam,mitamizole 1 gr / 8 jam,insulin 6-
6-6 lusc,Amiodaron 3x200 mg ,Ramipril 1x5 mg .
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan bahwa Pasien sebelumnya belum pernah di rawat di rumah sakit
ataupun menderita sakit selain sakit yang di derita sekarang. Namun pasien terkadang
mengalami sakit flu batuk jika badan tidak sedang fit.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami kejadian
sakit seperti ini dan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes , Hipertensi
serta Penyakit jantung.
4. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki : Pasien
: Perempuan : isrti pasien
D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR (POLA FUNGSIONAL GORDON)
1. Pola Persepsi Kesehatan
Klien maupun keluarga klien mengerti dan memahami mengenai kondisi yang sedang
dihadapi oleh klien pada saat ini. Sebelum klien dirawat di rumah sakit, apabila klien
sedang sakit, klien memeriksakan dirinya ke puskesmas atau dengan mengkonsumsi obat
yang di jual bebas seperti di warung maupun apotik. Klien mengatakan ia jarang
berolahraga karena kesibukkannya sehari-hari sebagai petani. Pola makan klien teratur,
klien makan sehari 3x.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit klien selalu makan 3x sehari secara teratur dengan makanan yang
mengandung karbohidrat,lemak dan protein. Pasien minum air putih kira-kira 1 liter
perhari. Klien tidak mempunyai pantangan ataupun riwayat alergi terhadap makanan.
B
B
an
Setelah sakit klien mengatakan kurang nafsu makan.Namun tidak mual maupun muntah.
Klien makan sehari 3 kali tetapi dengan porsi yang berkurang yaitu hanya 3-5 sendok
bubur. Klien setiap harinya meminum air putih sekitar 800cc/hari.
Antropometri :
Sebelum sakit
BB : 65 kg
TB : 160 cm
Pada saat sakit
BB : 57 Kg
TB : 160 cm
Lingkar lengan atas : 25 cm
Biochemical : Hb : 9,9 g/dL
Ht : 29 %
Clinical Sign : Turgor kulit jelek, beruban
IMT : BB= 65 = 22,2
(TB)2 2,56
3. Pola Eliminasi
Elminasi urin
Pada saat sebelum dirawat di rumah sakit pola BAK klien dalam kesehariannya tidak
ada masalah, klien biasa BAK ± 5-7 kali dalam sehari dengan jumlah ±800 ml . Pola
eliminasi klien tidak teratur, klien tidak mengalami kesulitan untuk BAK, urin klien
berwarna kuning jernih, frekuensi sedang, serta berbau khas urin.
Pada saat klien sakit dan dirawat di rumah sakit klien tidak terpasang DC, jumlah
urin klien dalam 24 jam sebanyak ± 1000 cc, urin klien berwarna kuning pekat, bau khas
urin namun lebih menyengat.
Eliminasi alvi
Pola BAB klien pada saat sebelum di rawat di rumah sakit teratur, sehari klien
biasa BAB 1 kali di pagi hari dengan warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek dan
berbau khas feses. Dalam kesehariannya klien tidak mengkonsumsi obat untuk
melancarkan BAB-nya.
Pada saat sakit dan di rawat di rumah sakit klien belum bisa BAB semenjak 11 hari
yang lalu. Klien mengatakan tidak bisa BAB di tempat tidur dan tidak biasa BAB di
sembarang tempat selain di rumah. Namun, selama sakit klien tidak mengkonsumsi obat
pencahar untuk melancarkan BAB nya.
4. Pola Istirahat dan tidur
Pada saat sebelum di rawat di rumah sakit, klien biasanya tidur selama ± 7-8 jam,
pada malam hari klien biasa tidur pada pukul 22.00 WIB dan bangun pada pukul 05.00
WIB. Klien tidak mempunyai kebiasaan untuk tidur siang karena saat siang klien
bekerja,Klien tidak mengalami gangguan tidur dan tidak mengkonsumsi obat tidur.
Pada saat dirawat di rumah sakit lamanya tidur klien tidak berubah, hanya saja waktu
tidurnya tidak teratur dan tidak menentu. Terkadang klien siang juga tertidur. Kebutuhan
klien saat dirawat tetap tercukupi, karena klien hanya bedrest di tempat tidur. Klien tidak
mengkonsumsi obat-obatan untuk mempermudah tidurnya.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum dirawat dirumah sakit, aktivitas sehari-hari yang dilakukan klien sebagai
petani di sawah, klien jarang berolahraga karena kesibukannya mengurus pekerjaannya.
Pada saat di rawat di rumah sakit klien tidak melakukan activity daily living secara
mandiri karena klien diharuskan untuk bedrest, karena kondisi klien lemas dan lemah.
Dan punggung kilen terasa panas dan sedikit nyeri karena ada sedikit luka pada
punggung .Sehingga ruang gerak klien menjadi terbatas. Untuk memenuhi ADLs nya
klien dibantu oleh keluarga yang menunggu dan perawat.
Setelah sakit :
Kesimpulan : aktivitas klien dibantu penuh dengan orang lain
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Membutuhkan bantuan (peralatan)/alat bantu
2 = Pertolongan orang lain
3 = Alat bantu + pertolongan orang lain
4 = Tergantung sepenuhnya
FAKTOR RISIKO SKALA POIN
Riwayat Jatuh Ya
Tidak
25
0
Diagnosa sekunder
(≥2 diagnosa
sekunder)
Ya
Tidak
15
0
Alat bantu Berpegangan pada perabot
Tongkat/alat penopang/tidak ada
Perawat/tirah baring
30
15
0
Penggunaan obat- Ya 20
No. AktivitasKlasifikasi Tingkat Fungsional Klien
0 1 2 3 4
1. Mandi √
2. Mengenaka
n Pakaian√
3. Makan
4. Berjalan
5. Duduk √ √
6. Eliminasi
obatan IV tertentu Tidak 0
Status mental Sering lupa akan keterbatasan yang
dimiliki
Sadar akan dirinya sendiri
15
0
Ʃ 40
Berdasarkan tabel penilaian resiko jatuh skala morse Tn. S beresiko sedang untuk
jatuh karena poinnya 40.
Keterangan : Resiko Tinggi : ≥45
Resiko Sedang : 26-44
Resiko Rendah : 0-25
6. Pola Peran dan Hubungan
Klien merupakan seorang suami dan ayah yang memiliki 2 orang anak ,3 orang cucu dan
5 orang cicit. Klien tidak memiliki masalah dalam hubungan dengan orang lain dan
perannya selama dimasyarakat.
Selama sakit, klien mengatakan bahwa hubungannya dengan anggota keluarga dan
kerabat-kerabatnya baik baik saja dan tidak memiliki masalah dalam hal tersebut.
7. Pola Kognitif, Persepsi Sensori
Kognitif : pasien sudah mengetahui penyakitnya. Baik pasien maupun keluarga belum
mengerti penuh dengan pengobatan yang diberikan.
Persepsi : pasien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat, dan orang-
orang yang disekitarnya. pasien meyakini bahwa Ia akan sembuh dan dapat
berkumpul dengan keluarganya.
Sensori : pasien sudah tidak bisa melihat dengan jelas, pasien masih dapat mendengar
dengan jelas, klien masih dapat membedakan bau yang berbeda. pasien
masih dapat merasakan nyeri.
8. Pola Konsep Diri
1. Body image : Klien mengatakan tidak pernah mengeluh tentang kondisinya, klien
mengatakan kondisinya merupakan cobaan dari Tuhan.
2. Identitas diri : Klien mengetahui siapa dan apa yang sedang terjadi dengan dirinya
pada saat ini. Klien merupakan seorang yang berumur 74 tahun .
3. Peran diri : klien merupakan seorang kakek dan bukan kepala rumah
tangga,karena umurnya sudah semakin tua,dan anaknya sudah berkeluarga sema
4. Ideal diri :Klien mengatakan ingin segera pulang ke rumah dan beraktivitas normal
seperti dulu.
5. Harga diri : Klien mengatakan tidak pernah malu dengan apa yang terjadi dengan
kondisinya saat ini. Klien tampak tabah menghadapi sakitnya.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Tn. S adalah seorang laki-laki berusia 74 tahun.Dengan post operasi pada scrotumnya,
10. Pola Mekanisme Koping
Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk dengan
akan penyakit yang dialami sekarang dan macam-macam pengobatannya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien memeluk agama Islam dan rajin beribadah. Sebelum sakit pasien selalu
mengerjakan sholat 5 waktu tanpa bantuan orang lain. Selama sakit pasien tidak dapat
menjalankan sholat 5 waktu. Walaupun begitu pasien tetap berusaha dan selalu berdoa
agar cepat sembuh.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV
Tekanan darah :110/70 mmhg
Nadi : 72 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu tubuh : 36,7 c⁰
Nyeri : P :Semakin nyeri apabila dibuat bergerak
Q :Seperti ditusuk tusuk dan terasa panas
R :punggung dan genetalia (post operasi scrotum)
S : 3
T :Hilang timbul dengan durasi 1 menit
2. Head to toe
a. Kepala
Rambut : beruban (putih) dan bersih
Kulit kepala : tidak ada laserasi, kulit kepala sedikit berminyak.
Bentuk kepala : mesocephal,
Nyeri kepala :-
b. Mata
Konjungtiva : anemis
Sclera : tidak icteric
Palpebra : tidak ada edema
Kelopak mata : tidak ada lingkaran hitam seperti mata panda
Fungsi penglihatan : kurang baik (saat di ajak bicara pasien bisa melihat perawat
dengan seksama namun masih mencari cari)
c. Hidung
Bersih tidak ada kotoran maupun cuping hidung
d. Telinga
Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih
Liang telinga : bersih, tidak ada serumen, dan tidak ada radang telinga.
Fungsi pendengaran : cukup baik ( saat berkomunikasi pasien bisa menagkap
pembicaraan walau perawat harus mengulang pertanyaan ataupun intruksi)
e. Mulut
Mulut bersih, tidak berbau, lidah bersih, mukosa mulut lembab, gusi bersih.
f. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.
g. Dada
Paru- paru
Inspeksi : bentuk simetris, pengembangan dada sewaktu ekspirasi dan
inspirasi simetris , tidak ada retraksi dada
Palpasi : tidak ada massa, tidak nyeri tekan
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Bunyi pernapasan: vesikuler,
Bunyi tambahan: ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada di intercosta keIV-V
Perkusi : terdapat suara pekak
Auskultasi : Bunyi jantung: S I/II regular, murmur (-),
Abdomen
Inspeksi : perut datar dan simetris
Auskultasi : bising usus 8 x/menit
Palpasi : tidak terdapat distensi abdominal maupun pembesaran hepar
Perkusi :timpani
h. Kulit
Turgor kulit kembali lambat, hiper/hipopigmentasi tidak ada.
Warna kulitkulit dan cukup bersih, akral dan kulit teraba hangat, ada edema pada
ektremitas bawah .
i. Ekstrimitas
Ekstrimitas atas : Terpasang infus dibagian tangan kiri,sedikit ada edema
Ekstrimitas bawah: Simetris, ada edema,
h. Genetalia
Post operasi Scrotum (abses + ) (oedem)
Ada balutan post operasi scrotum
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hasil pemeriksaan laboratorium
Nama : Wahono Ruang : Melati 1
Tanggal lahir :4-12-1941 (74 tahun ) Tanggal terima : 14..12.2015
No diagnistik :01322355 Tanggal Acc : 14.12.2015
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode 1. Hematologi
Darah rutinHemoglobin HematokritLeukositTrombositEritrosit
9,92911,51413,31
g/dl%Ribu/ufRibu/ufJuta/uf
13,5-17.533-454,5-11150-4504,5-5,9
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode 2. Kimia klinik
Glukosa darahGlukosa 2 jam pp
3. Elektolit Natrium darahKalium darahCalsium ion
7970
1393,31,15
mg/dlmg/dl
mmol/lmmol/lmmol/l
20-11080-140
132-1463,7- 5,41,17-1,29
Hexokonase Hexokonase
Direk ISEDirek ISEDirek ISE
2. Hasil EKG
HR : 68 bpm axis : odeg
R-R : 880 ms RVS : 2,60 Mv
D-R : 114 ms SV1 :0,00 Mv
QRS : 125 ms R+S : 2,60 Mv
QT : 356 ms
QTc : 379 ms
G. PROGRAM TERAPI
Terapi obat yang di berikan pada tanggal 14 desember 2015 yaitu
Insulin 6-6-6-
Jam 08.00 = metronidazol 500 mg 3x1
Paracetamol 1 g 3x1
Ranitidin 50 mg 2x1
Amrofloxacin 200 mg 2x1
Ramipril 1x5 mg
Jam 16.00 = metronidazol 500 mg 3x1
jam 20.00 = metronidazol 500 mg 3x1
Ranitidin 50 mg 2x1
Ciprofloxacin 200 mg
jam 24.00 = metronidazol 500 mg 3x1
H. DAFTAR MASALAH
N
o
Tgl/Jam Data Fokus Diagnosa keperawatan Tnggl
teratasi
Ttd
1. 14
desember
2015
10.00 wib
DS :Klien mengatakan nyeri pada
punggung dan terasa panas seperti sedikit
terbakar ,
P:Semakin nyeri apabila dibuat bergerak
Q:Seperti ditusuk tusuk dan terasa panas
R:punggung dan genetalia (post operasi
scrotum)
S : 3
T :Hilang timbul dengan durasi 1
menit
DO :Klien tampak meringis kesakitan
ketika ingin merubah posisi ,klien juga
meringis ketika kaki di angkat (ada luka di
punggung dan balutan post op scrotum)
Nyeri akut b/d agen
cedera fisik (abses
scrotum dan prosedur
pembedahan )
2. 14
desember
2015
11.00 wib
DS : pasien mengatakan lemas dalam
beraktivitas
DO :
1. Pasien terlihat lemas dan lemah
2. Pasien sudah terbaring di tempat tidur
sejak 5 desember
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
bedrest dan kelemahan
umum
3. Tekanan darah :110/70 mmhg
4. Nadi : 72 x/menit
5. Pernafasan : 20x/menit
Dalam beraktivitas di bantu penuh oleh
keluarga
3 14
Desember
2015
11.30
DS : pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO :
Nafsu makan berkurang
Terjadi penurunan Bb sebanyak 3 kg
Pasien terlihat lemah dan lemas
Pasien hanya makan 2-3 sendok
Ketidakseimbangan
nutrisi;kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
faktor biologis
(kelemahan umum)
No. Aktivitas
Klasifikasi Tingkat
Fungsional Klien
0 1 2 3 4
1. Mandi √
2. Mengenakan
Pakaian√
3. Makan
4. Berjalan
5. Duduk √ √
6. Eliminasi
I. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam DP Tujuan Intervensi Ttd
1. 14 desember
2015
10.00 wib
Nyeri akut b/d
agen cedera
fisik (abses
scrotum dan
prosedur
pembedahan )
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam pasien
diharapkan dapat :
1. Nyeri punggung
dan genetalia post
op scrotum
berkurang dari
skala 3 menjadi
skala 1 ,
2. ekspresi wajah
klien tenang (tidak
merintih
kesakitan ) ,
3. TD :120/80 ,
4. N : 60-100 x/min ,
1. Anjurkan pada klien
untuk menghentikan
Pergerakan selama
ada serangan dan
beristirahat
2. Gunakan teknik
komunikasi tepeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
3. Bantu klien
melakukan teknik
relaksasi : nafas
dalam dan distraksi
4. Observasi
karakteristik
lokasi ,waktu ,perjala
nan rasa nyeri dada
tersebut
2. 14 desember
2015-12-11
jam 08.15 wib
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan bedrest
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam pasien
1. Tingkatkan tirah
baring/duduk.
2. Berikan lingkungan
yang tenang
dan kelemahan
umum
diharapkan dapat :
6. Pasien tidak lemas
dan pucat
7. Tidak Keletihan
8. Tidak merasa sakit
ataupun nyeri jika
badan di gerakkan
9. Dapat melakukan
aktivitas secara
mandiri
3. Ubah posisi dengan
sering.
4. Berikan perawatan
kulit yang baik
5. Tingkatkan aktivitas
sesuai toleransi,
6. Bantu melakukan
latihan rentang gerak
sendi pasif/aktif.
3 14 desember
2015-12-16
11.30
Ketidakseimban
gan
nutrisi;kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan faktor
biologis
(kelemahan
umum)
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan selama 3
x 24 jam, klien
diharapkan dapat :
1.BB klien meningkat
2.Klien dapat makan
menghabiskan ¾
porsi ,
3.intake nutrisi
tercukupi
4.konjungtiva tidak
anemis ,
5.BB dapat naik
kembali .
6.Klien tidak merasa
lemah
7.Hemoglobin:13,5-
17,5 g/dl
1. Kaji Status nutrisi
klien dan Timbang
BB klien secara
teratur bila
memungkinkan
2. Jaga kebersihan
mulut dengan
mengajarkan klien
untuk selalu oral
hygiene
3. Berikan informasi
yang tepat tentang
makanan sesuai
dengan kebutuhan
nutrisi klien
4. Diskusikan dengan
keluarga dan klien
tentang pentingnya
intake nutrisi dan
8.Hematokrit : 33 - 45
%
hal-hal yang
menyebabkan
penurunan BB
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan diet
yang tepat
6. Berikan makanan
sedikit tapi sering
7. Berikan suplemen
atau vitamin
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Hari, tgl, jam No.
Dp
Implementasi Respon pasien Ttd
1. Senin, 14 Desember
2015
1. 10:15
2. 11:00
3. 11:25
1 1. Menganjurkan pada klien
untuk menghentikan
Pergerakan saat terasa
nyeri dan beristirahat
2. Membantu klien
melakukan teknik
relaksasi : nafas dalam
dan distraksi
3. Mengamati karakteristik
lokasi ,waktu ,perjalanan
rasa nyeri dada tersebut
1. Klien mengerti
tentang anjuran
yang diberikan dan
melakukannya
dengan baik
2. Klien tampak
kesulitan melakukan
nafas dalam
3. Klien mengatakan
masih merasakan
nyeri , skala 3
2 Selasa 15
desember 2015
1. 11:15
2. 11:45
3. 12:15
4. 13.00
3 1. Mengkaji Status nutrisi
klien dan Timbang BB
klien secara teratur bila
memungkinkan
2. Menjaga kebersihan
mulut dengan
mengajarkan klien untuk
selalu oral hygiene
3. Mendiskusikan dengan
keluarga dan klien
tentang pentingnya intake
nutrisi dan hal-hal yang
menyebabkan penurunan
BB
4. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
makanan sedikit tapi
sering
5. Memberikan vitamin K
1. BB :57 kg
TB: 160 cm
IMT : 22.2
2. Mulut bersih ,
klien mengatakan
tidak nafsu makan
3. .Keluarga klien
mengatakan tadi
makan siang klien
hanya
menghabiskan 2-4
sendok.
3 Rabu 16 desember
2015
1. 08.00
2. 08.15
3. 08.30
2 1. Mengobservasi klien
untuk melakukan aktivitas
2. Membantu klien untuk
alih baring .
3. membantu melakukan
1. Klien kooperatif
dan sedikit demi
sedikit mau
melakukan alih
baring
4. 09.00
5. 11.00
latihan rentang gerak
sendi pasif/aktif
4. Tingkatkan aktivitas
sesuai toleransi sepertti
memegang sedok,atau
barang2 kecil yang bisa di
jangkau dengan istirahat,
5. mengukur vital sign
2. Keluarga
klien&klien
mengatakan
mengerti tentang
apa yang
dijelaskan ,
3. Keluarga klien
mengatakan bahwa
Semua aktivitas
klien harus dibantu
oleh keluarga
4. Pasien mengatakan
tubuh masih lemas
namun sudah bisa
di gerakkan tangan
dan kaki
TD : 110 /80 mmHg
RR : 22 x/min
N : 76 x/min
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari, tangggal No Diagnose Catatan perkembangan Ttd
Rabu 16
desember 2015
10.00
1 S :Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 2 ,
O :Klien tampak tenang , akral hangat
A: Masalah teratasi
P : Pertahanakan intervensi 1 x 24 jam
Observasi Nyeri
Rabu, 16
desember 2015
2 S: klien mengatakan masih merasa lemah,namun tangan
dan kaki sudah bisa di gerakkan tanpa rasa nyeri
O :
TD : 110 /80 mmHg
RR : 21 x/min irama regular
N : 76x/min
Hb : 9,9 g/dl
Klien masih tampak lemah
A : Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1 x 24 jam
Kaji TTV
Anjurkan klien untuk alih baring, dan Hindari aktivitas
yang berlebihan
Rabu 16
desember
2015-
3 S:Klien mengatakan nafsu makan mulai
meningkat ,Keluarga klien mengatakan klien dapat
menghabiskan setengah porsi makan siang
O : Konjungtiva anemis , BB :57 kg, mulut bersih
A :Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kaji Status nutrisi klien dan Timbang BB klien
secara teratur bila memungkinkan