45
ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA Oleh : Yustina Riki Nazarius, S.Kep Ns

ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep remaja

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA

Oleh : Yustina Riki Nazarius, S.Kep

Ns

Pendahuluan

Masa remaja, dianggap sebagai masa topan badai dan stress (storm and stress), karena telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Disinilah peran penting keluarga dalam membimbing & mengarahkan remaja menuju masa depan yang cerah.

Remaja ???

• Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya ” tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan ”.

• Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik ( Hurlock, 1991).

Pengertian

• Remaja masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis & psikososial.

• Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa.

Oleh karena itu, remaja sering dikenal dengan fase ”mencari jati diri” atau fase ”topan dan badai”.

Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya (Monks dkk.,1989).

•  

Pengolongan Remaja

• Remaja awal (13-14 thn)• Remaja Tengah (15-17 Thn)• Remaja akhir (18-21 Thn)

Perubahan Fisik Remaja• Karakteristik Perubahan Fisik

Remaja

Wanita Laki – laki

1. Pertumbuhan payudara2. Pertumbuhan rambut

Kemaluan3. Pertumbuhan badan/tubuh4. Menarche5. Bulu ketiak6. Pubic hair (rambut kemaluan)

1. Pertumbuhan testis2. Pubic hair3. Pertumbuhan badan/tubuh4. Pertumbuhan penis, kelenjar

prostat5. Ejakulasi pertama dengan

mengeluarkan semen6. Tumbuh rambut wajah dan

ketiak7. Tumbuhnya bulu ketiak

Perkembangan KognitifRemaja

1. Abstrak.

(teoritis) menghubungkan ide, pemikiran atau konsep pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah

Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar

2. Idealistik.

Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah sosial kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.

3. Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan membuat suatu perencanaan untuk memecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara berurutan, tratur dan sistematis

Psikososial RemajaTugas Perkembangan (Menurut Havighurst)

1. Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis –

2. Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita

3. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain

4. Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

5. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis

REMAJA DAN

PERILAKU SEKSUAL

Seksualitas berkaitan dengan anatomi seksual (organ-organ tubuh), fungsi hormon seksual, dan perilaku seksualdalam kehidupan sosial.

Resiko perilaku seksual pada remaja terjadi pada remaja yang tidak mampu mengendalikan diri, sehingga terlibat dalam kehidupan seksual secara bebas (di luar aturan norma sosial),

Remaja dan Seks Pra nikah

1. Faktor mispersepsi terhadap pacaran;bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran.

2. Faktor religius; Kehidupan Iman yang rapuh

3. Faktor kematangan biologis

Pendidikan Seksual untuk Remaja

Peran sekolah, orang tua, media masa maupun pemerintah adalahmemikirkan dan membuat program pendidikan seksual untuk remaja

1. Perubahan dan fungsi organorgan, reproduksi selama remaja,

2. Perubahan kondisi psikologis-emosional selama masa pubertas

3. Dampak positif-negatif media masa terhadap perilaku seksual remaja

4. Fungsi dan kegunaan alat- alat kontrasepsi, seperti ; IUD, kondom,

5. Cara mencegah dan mengatasi terjadinya hubungan bebas di kalangan remaja.

Metode –Metode Pendidikan Seksual

1. Ceramah.2. Permainan Peran3. Diskusi4. Pemutaran film

Remaja dalam keluarga

Masalah penting hubungan keluarga adalah apa yang disebut dengan kesenjangangenerasi antara remaja dengan orang tuamereka (menonjol terjadi dibidang normanormasosial)

Sebab-sebab umum pertentangandengan keluarga adalah ;

• Standart perilaku• Metode disiplin• Hubungan dengan saudara kandung• Merasa jadi korban• Sikap yang sangat kritis• Besarnya kelurga• Perilaku yang kurang matang• Memberontak terhadap sanak keluarga

Konflik – Konflik Remaja Dalam Keluarga(Dariyo, 2004)

1. Konflik Pemilihan Teman atau pacar.

a. Bila remaja wanita ; anaknya diharapkan dapat menjaga diri agar jangan sampai terlibat dalam pergaulan bebas (free-sex, narkoba)

b. Bila remaja laki-laki; anaknya diharapkan selalu waspada

2. Konflik dengan saudara kandung (Biasa

Terjadi pertengkaran, percekcokan atau konflik antara anak yang satu dengan yang lain)

3. Konflik pemilihan jurusan atau program studi

Pola Asuh Orang Tua

1. Pola Asuh Otoriter (parent oriented)

2.Pola Asuh Permisif (children centered)

3. Pola Asuh Demokratis4. Pola Asuh Situasional

Remaja Bermasalah

Faktor- Faktor terjadinya Kenakalan Remaja

1. Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)

2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua

3. Status sosial ekonomi orang tua rendah4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak

tepat

Penggunaan & penyalahgunaanNarkoba Pada Remaja

Karakteristik Pecandu Di Rumah (Dariyo, 2004)

1. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga2. Berubah teman dan jarang mau

mengenalkan teman-temannya3. Teman sebayanya makin lama tampak

mempunyai pengaruh negative4. Mulai melupakan tanggung jawab

rutinnya di rumah5. Lebih sering di hukum atau dimarahi

6. Bila dimarahi, ia makin menjadi-jadi dengan sikap membangkang

7. Tidak mau memperdulikan peraturan keluarga

8. Sering pulang lewat jam malam

6. Sering pergi ke disko, mall atau berpesta

7. Menghabiskan uang tabungannya & selalu kehabisan uang (bokek)

8. Sering mencuri uang dan barang berharga

9. Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan

10.Selalu meminta kebebasan lebih11.Waktunya dirumah banyak

dihabiskan di kamar mandi12.Malas mengurus diri13.Jarang mau makan bersama

keluarga14.Malas makan dan sering makan

sembarangan15.Sering menginap dirunah teman

16.Tidak mau peduli terhadap keutuhan keluarga

17.Sering pusing, tersinggung, mudah marah, emosi naik turun

18.Sering berkelahi, lika akibat berkelahi, kecelakaan motor/mobil, dan sebagainya

19.Mendengar musik keras-keras dan gaya musiknya keras (metalika), tanpa mempedulikan orang lain

20.Sering menghabiskan waktu di rumah dengan menonton TV

21.Mengunci diri di kamar dan tidak mengijinkan orang tua masuk kamarnya

22.Sering berbohong , sikapnya manipulatif (tampak manis tetapi ada maunya).

23.Sering makan permen karet (permen mentol) atau menghilangkan bau mulut

24.Senang memakai kacamata gelap atau membawa obat tetes mata

25.Ada kertas timah, obat-obat, bau-bauan, atau jarum suntik yang tidak biasa di rumah (terutama kamar mandi atau kamar tidur).

Karakteristik Pecandu di Sekolah

1. Nilai sekolah menurun drastis2. Motivasi belajar menurun, malas

berangkat, dan malas membuat PR

3. Sering keluar kelas & tidak mau kembali ke kelas

4. Mengantuk di kelas, sering bosan dan tidak memperhatikan guru

5. Meninggalkan hobi-hobi yang terdahulu (missal: ekstrakulikuler/ olah raga)

6. Mengeluh karena menganggap orang rumah tidak memberi kebebasan, atau menegakkan disiplin

7. Mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah

8. Sering meminjam uang teman9. Berubahnya gaya pakaian & gaya

musik yang disukainya

10.Tidak peduli pada kebersihan dirinya

11.Teman lama ditinggalkan12.Bila ditanya, sikapnya defensive

atau penuh kebencian13.Mudah tersinggung

Asuhan Keperawatan Remaja

a. Pengkajian

1. Pengkajian yang berhubungan dengan Keluarga

a. Identitasb. Riwayat & tahap perkmbangan keluarga

Lingkunganc. Struktur keluargad. Fungsi keluargae. Penyebab masalah keluarga dan koping yang

dilakukan keluarga

Masalah keperawatan yangmungkinmuncul ;

1. Koping individu tidak efektif2. Perilaku destruktif3. Depresi4. Nutrisi kurang/lebih5. Resiko terjadi cedera6. Resiko terjadi penyimpangan seksual7. Kurang perawatan diri

8. Distress spritual9. Resiko penyalahgunaan obat10.Potensial peningkatan kebugaran

fisik11.Potensial peningkatan aktualitasi

diri.12.Konflik keluarga13.Gangguan citra tubuh