7
1 AUDITING & PROFESI AKUNTAN PUBLIK PENGERTIAN AUDITING Konrath(2002:…) mendefinisikan auditing sebagai “ suatu objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit Profesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Audit Profesi

Citation preview

1

AUDITING & PROFESI AKUNTAN PUBLIKPENGERTIAN AUDITINGKonrath(2002:…) mendefinisikan auditing sebagai “ suatu objektif mendapatkan danmengevaluasi bukti mengenai asersi tentangkegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadianekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitanantara asersi tersebut dan kriteria yang telahditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnyakepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2

Menurut Alvin A. Arens, Mark S. Beaslev, 2003, hal 11, Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person

3

Menurut Sukrisno Agoes, Auditing adalah : “ Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadaplaporan keuangan yang telah disusunoleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-buktipendukungnya, dengan tujuan untukdapat memberikan pendapatmengenai kewajaran laporankeuangan tersebut”.

4

Beberapa hal penting dari definisi di atas :1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang

disusun oleh manajemen beserta catatan-catatanpembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri darineraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri daribuku harian, buku besar, dan buku pembantu. Buktipendukung antara lain bukti penerimaan kas danpengeluaran kas, faktur penjualan, jurnal voucher danlain-lain. Dokumen lain yang perlu diperiksa antaralain notulen rapat direksi dan pemegang saham, aktependirian, kontrak, perjanjian kredit dan lain-lain.

5

2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dansistematis.

Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik berpedomanpada SPAP (di Amerika GAAS).Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaanharus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan danmempunyai ijin praktek sebagai akuntan publik dari MenteriKeuangan. Pelaksana pemeriksaan harus berpendidikan, berpengalaman dan berkeahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi. Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntanpublik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum prosespemeriksaan dimulai dengan membuat AUDIT PLAN yang memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama, kapanlaporan harus selesai, berapa orang staf yang ditugaskan, masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi di bidangauditing, akuntansi dan perpajakan.

6

3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihakyang independen, yaitu akuntanpublik.

Independen berarti tidak mempunyaikepentingan tertentu di perusahaan tersebut(Misal sebagai pemegang saham, direksi) atau mempunyai hubungan khusus (Misalkeluarga dari pemegang saham, direksi). Akuntan publik harus independen karenasebagai orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara objektif, tidak memihakdan melaporkan apa adanya.

7

4. Tujuan pemeriksaan akuntan adalah untukdapat memberikan pendapat mengenaikewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusunberdasarkan PABU (di Indonesia: SAK, di Amerika: GAAP), diterapkan secara konsisten, dan tidakmengandung kesalahan yang material.Akuntan publik tidak menyatakan bahwa laporankeuangan tersebut benar, karena pemeriksaannyadilakukan secara sampling, sehingga mungkin sajaterdapat kesalahan dalam laporan keuangan tetapijumlahnya tidak material sehingga tidakmempengaruhi kewajaran laporan keuangan secarakeseluruhan.