BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    1/42

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari anggota keluarga

    dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan

    peningkatan usia harapan hidup. Data sensus penduduk jumlah populasi

    lanjut usia 60 tahun keatas di dunia terus bertambah, pada tahun 1950

    sebanyak 1 juta (! " dari total populasi), tahun #000 sebanyak 16 juta

    ($, #" dari total populasi) dan terus bertambah berkisar % juta setiap

    tahunnya, diperkirakan pada tahun #0#5 menjadi !1, 5 juta (1, 6" dari

    total populasi) dan pada tahun #050 sebanyak $9, 6 juta (#, $" dari total

    populasi) (&.' ensus ureau, #00#).

    Data demogra*i berdasarkan sensus penduduk tahun #00!, +ndonesia

    memasuki era penduduk berstruktur tua dimana proporsi lanjut usia

    menapai 16,5# juta ji-a atau (%,#!") dari total jumlah penduduk. tahun

    #00% jumlah lanjut usia sudah berkisar 19,50 juta ji-a atau (%,55") dan

    meningkat menjadi #! juta ji-a atau (9,$$") dari total penduduk pada

    tahun #010 (adan Pusat 'tatistik, #00%).

    eberadaan lansia yang semakin meningkat akan menimbulkan

    berbagai maam masalah yang munul seperti masalah *isik, psikologis, dan

    sosial akibat proses degenerati* yang munul dengan seiring bertambahnya

    usia, sehingga akan menjadi tantangan bagi lansia dan lingkunganya. 'emua

    1

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    2/42

    orang akan mengalami masa tua atau lanjut usia yang seara alami tidak

    dapat dihindarkan. The National Od Peoples Welfare Council

    mengemukakan bah-a penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada

    1# maam yakni depresi mental, gangguan pendengaran, bronkitis kronis,

    gangguan pada tungkai/sikap berjalan, gangguan pada sendi panggul,

    anemia, demensia, gangguan penglihatan, keemasan, dekompensasi kordis,

    diabetes mellitus, osteomalasia dan hipoteriodisme serta gangguan de*ekasi

    (ugroho, #00%).

    Perubahan pada lansia ini salah satunya adalah terjadi perubahan

    psikologi seperti terjadinya depresi. Depresi ini merupakan gangguan

    mental yang sering diderita para lanjut usia. Depresi menjadi salah satu

    problem gangguan mental yang sering ditemukan pada lanjut usia.

    Prealensinya diperkirakan 10"215" dari populasi lanjut usia dan diduga

    sekitar 60" dari pasien di unit 3eriatri menderita depresi, sehingga gejala

    depresi yang munul seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua

    ('oejono, #000). 4ngka kejadian depresi pada lansia usia diatas 65tahun

    diperkirakan sekitar 1020" (erhusen dalam Pa-linska2hmara, #005).

    aktor penyebab terjadinya depresi pada lansia antara lain *aktor

    biologi, psikologi, stres kronis, penggunaan obat. 4dapun *aktor biologi

    antara lain adalah genetik, perubahan struktural otak, risiko askular, dan

    kelemahan *isik. aktor psikologi penyebab depresi pada lansia antara lain

    2

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    3/42

    adalah tipe kepribadian dan dukungan sosial. aktor psikososial tersebut

    adalah hilangnya peranan sosial, hilangnya otonomi, kematian teman atau

    sanak saudara, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi diri, keterbatasan

    *inansial, dan penurunan *ungsi kogniti* (aplan, #010).

    aktor prikososial ini berkaitan dengan tingkah laku lansia dalam

    hubungannya sebagai anggota masyarakat yaitu kaitannya dengan situasi

    sosial yang ada (4hmadi, #009).

    'eiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindarkan dan

    terjadi perubahan keadaan *isik, selain itu para lansia mulai kehilangan

    pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, risiko terkena

    penyakit, terisolasi dari lingkungan, dan kesepian. 7al tersebut dapat

    memiu terjadinya gangguan mental.

    Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang banyak dijumpai

    pada lansia akibat proses penuaan. erdasarkan data di anada, 5210"

    lansia yang hidup dalam komunitas mengalami depresi, sedangkan yang

    hidup dalam lingkungan institusi 02!0" mengalami depresi dan emas.

    Depresi menurut 87 (World Health Organization) merupakan suatu

    gangguanmental umum yang ditandai dengan mood tertekan, kehilangan

    kesenangan atau minat,perasaan bersalah atau harga diri rendah,gangguan

    makan atau tidur, kurang energi,dan konsentrasi yang rendah. :asalah ini

    dapat akut atau kronik dan menyebabkan gangguan kemampuan indiidu

    3

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    4/42

    untuk beraktiitas sehari2hari. Pada kasus parah, depresi dapat

    menyebabkan bunuh diri. 'ekitar %0" lansia depresi yang menjalani

    pengobatan dapat sembuh sempurna dan menikmati kehidupan mereka,

    akan tetapi 90" mereka yang depresi mengabaikan dan menolak

    pengobatan gangguan mental tersebut.

    aktor psikososial yang tidak segera ditangani dengan baik

    dikha-atirkan dapat menjadi penyebab kejadian depresi. 4rtinya dukungan

    sosial yang diberikan kepada lansia dapat menghambat terhadap berlarutnya

    masalah psikososial yang pada akhir menegah kejadian depresi.

    'ehubungan dengan kondisi dan permasalahan yang ada, penulisan

    tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan hubungan

    intensitas kunjungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia yang

    akan dilakukan di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa arma kota :ataram.

    1.2. Perumusan Masalah

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    5/42

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    6/42

    1..2.Bi"ang #lmu

    Dengan di adakannya 'kripsi ini yang mengangkat judul

    ( 7ubugan aktor +ntensitas unjungan eluarga Dengan ;ingkat

    Depresi Pada rang ?anjut usia Di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa

    arma kota :ataram) ini dapat menjadi tambahan -a-asan bagi

    mahasis-a akultas edokteran +slam 4?24@har mengenai kejadian

    depresi pada lanjut usia.

    BAB ##

    6

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    7/42

    T#N$AUAN PU%TAKA

    2.1.Lanjut usia

    2.1.1.Pengertian Lanjut usia

    &sia lanjut adalah *ase menurunnya kemampuan akal dan *isik,

    yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.

    'ebagai mana di ketahui, ketika manusia menapai usia de-asa, ia

    mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. etika

    kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan *ungsi

    ini, dan memasuki *ase selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati.

    agi manusia yang normal, siapapun orangnya, tentu telah siap

    menerima keadaan baru dalam setiap *ase hidupnya dan menoba

    menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (DarmojoA:artono,

    #00!).

    2.1.2Batasan Lanjut Usia

    :enurut rganisasi esehatan Dunia (87), atasan lanjut

    usia meliputi >

    a. &sia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia !5 sampai 59

    tahun

    b. ?anjut usia (elderly) usia antara 60 sampai $! tahun. ?anjut usia tua (old) usia antara $5 sampai 90 tahun

    d. &sia sangat tua (very old) usia di atas 90 tahun

    7

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    8/42

    Badi lanjut usia dapat kita artikan sebagai kelompok penduduk

    yang berusia 60 tahun keatas dan proses menghilangnya seara

    perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

    mengganti dan mempertahankan *ungsi normalnya.

    2.1.3.Pr&ses menua

    Proses menua adalah suatu proses menghilangnya seara

    perlahan2lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

    mengganti dan mempertahankan *ungsi normalnya, sehingga tidak

    dapat bertahan terhadap in*eksi dan memperbaiki kerusakan yang

    diderita. Dan merupakan proses yang terus2menerus seara alamiah

    dimulai sejak lahir dan setiap indiidu tidak sama epatnya. :enua

    bukan status penyakit tetapi merupakan proses berkurangnyadaya

    tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari

    luar tubuh.

    2.2. De'resi

    #.#.1De!inisi

    8

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    9/42

    Depresi merupakan satu masa terganggunya *ungsi manusia

    yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala

    penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan na*su makan,

    psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya,

    serta bunuh diri (aplan, #010).

    #.#.#Eti&l&gi

    4dapun beberapa teori menyatakan bah-a *aktor penyebab

    depresi pada lansia dibagi menjadi beberapa *aktor yaitubiologi,

    genetik, psikososial, dan lain2lain.

    2.2.2.1. (akt&r )i&l&gi

    eberapa penelitian menunjukkan bah-a terdapat

    kelainan pada amin biogenik, seperti 5 7+44 (527idroksi

    indol aseti aid), 7C4 (7omoanili aid), :P37 (5

    methoy202hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin, dan

    airan serebrospinal pada pasien gangguan mood.

    eurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah

    serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat

    menetuskan depresi (aplan, #010).

    'elain itu aktiitas dopamin pada depresi adalah

    menurun. 7al tersebut tampak pada pengobatan yang

    9

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    10/42

    menurunkan konsentrasi dopamin seperti respirin dan

    penyakit dengan konsentrasi dopamin menurun seperti

    Parkinson. edua penyakit tersebut disertai gejala depresi.

    bat yang meningkatkan konsentrasi dopamin, seperti

    tyrosin, amphetamine, dan bupropion, menurunkan gejala

    depresi (aplan, #010).

    2.2.2.2. Kelainan )i&genik.

    eberapa penelitian menunjukkan bah-a terdapat

    kelainan pada biogenik, seperti> 7+44 (7idroksi indol

    aseti aid), 7C4 (7omoanili aid), :P37 (methoy

    hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin dan aian

    serebrospinal pada pasien gangguan mood. eurotransmiter

    yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan

    epineprin. Penurunan serotonin dapat menetuskan depresi,

    dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki

    serotonin yang rendah. ;erapi despiran mendukung teori

    bah-a norepineprin berperan dalam pato*isiologi depresi

    (aplan,#010).

    bat yang menurunkan konsentrasi dopamin adalah

    dengan disertai gejala depresi.Demikian sebaliknya, obat

    yang meningkatkan konsentrasi dopamin dapat

    10

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    11/42

    menurunkan gejala depresi. Dua teori tentang dopamin dan

    depresi adalah bah-a jalur dopamin mesolimbik, mungkin

    mengalami dis*ungsi pada depresi dan reseptor dopamin

    tipe +.

    bat yang meningkatkan konsentrasi dopamin,seperti

    tyrosin, amphetamine, dan bupropion, dapat menurunkan

    gejaladepresi (aplan, #010).

    2.2.2.3. Disregulasi neur&en"&krin

    7ipotalamus merupakan pusat pengaturan aksis

    neuroendokrin, menerima input neuron yang mengandung

    neurotransmitter biogenik. Pasien yang mengalami depresi

    ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin. Disregulasi

    ini terjadi akibat kelainan *ungsi neuron yang mengandung

    biogenik.

    'ebaliknya, stress kronik yang mengaktiasi aksis

    Hypothalamic Pituitary Adrenal(HPA) dapat menimbulkan

    perubahan pada biogenisentral. 4ksis neuroendokrin yang

    paling sering terganggu yaitu adrenal, tiroid, dan aksis

    hormon pertumbuhan.

    2.2.2..Aksis a"renal

    11

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    12/42

    Peran kortisol. 'eperti sudah kita ketahui, teori lama

    mengatakan bah-a terdapat hubungan antara hipersekresi

    kortisol dengan depresi. 'ekitar 50 " penderita depresi

    memiliki peningkatan kadar kortisol. euron dalam nukleus

    paraentrikuler (PC) hipotalamus melepaskan

    ortiotropin E releasing hormon (

    :ekanisme balik epat > sensiti* terhadap peningkatan

    kadar kortisol, bekerja melalui reseptor kortisol hipokampus

    dan menurunkan pelepasan 4;7.

    :ekanisme lambat > sensiti* terhadap kadar stabil

    kortisol, mekanismenya diduga le-at reseptor hipo*isis dan

    adrenal(;hase,:.H, #005).

    2.2.2.*. Aksis tir&i"

    12

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    13/42

    3angguan tiroid ditemukan pada sekitar 5 E 10 "

    pasien depresi. +mplikasi klinis dari kaitan ini adalah

    pentingnya penentuan status tiroid pada pasien depresi.

    'ekitar sepertiga pasien gangguan depresi berat

    memperlihatkan pelepasan lambat (tumpul) tirotropin (;'7)

    terhadap in*us protirelin (suatu thyrotropin releasing

    hormone). ;api abnormalitas ini terdapat juga pada gangguan

    psikiatrik lain, sehingga keman*aatan diagnostiknya terbatas.

    2.2.2.+.H&rm&n 'ertum)uhan

    eberapa studi menunjukkan perbedaan statistik antara

    pasien depresi dengan lainnya dalam hal pelepasan hormon

    pertumbuhan. 'omatostatin menghambat 344, 4;7 dan

    ;'7. adar somatostatin lebih rendah pada airan

    serebrospinal orang depresi dibandingkan dengan orang

    ski@o*renia atau orang normal, dan kadarnya meningkat pada

    orang dengan mania. Pelepasan prolaktin dari hipo*isis

    dirangsang oleh serotonin dan dihambat oleh dopamin. Pada

    depresi tidak ditemukan abnormalitas bermakna sekresi

    prolaktin (;hase,:.H, #005).

    7ipersekresi

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    14/42

    yang terjadi, diduga akibat adanya de*ek pada sistem umpan

    balik kortisol disistem limpik atau adanya kelainan pada

    sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    15/42

    hubungan intim, penurunan jaringan sosial, kesepian,

    perpisahan, kemiskinan dan penyakit *isik (aplan, #010).

    aktor psikososial yang mempengaruhi depresi

    meliputi> peristi-a kehidupan dan stressor lingkungan,

    kepribadian, psikodinamika, kegagalan yang berulang, teori

    kogniti* dan dukungan sosial (aplan,#010). Peristi-a

    kehidupan dan stresor lingkungan. Peristi-a kehidupan yang

    menyebabkan stres, lebih sering mendahului episodepertama,

    gangguan mood dari episode selanjutnya.

    Para klinisi memperayai bah-a peristi-a kehidupan

    memegang peranan utama dalam depresi, klinisi lain

    menyatakan bah-a peristi-a kehidupan hanya memiliki

    peranan terbatas dalam onset depresi. 'tressor lingkungan

    yang paling berhubungan dengan onset suatu episodedepresi

    adalah kehilangan pasangan (aplan, #010).

    'tressor psikososial yang bersi*at akut, seperti

    kehilangan orang yang diintai,atau stressor kronis misalnya

    kekurangan *inansial yang berlangsung lama, kesulitan

    hubungan interpersonal, anaman keamanan dapat

    menimbulkan depresi.

    15

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    16/42

    Penelitian yang dilakukan oleh 8ulandari (#011)

    menemukan bah-a hubungan partisipasi sosial kurang,

    partisipasi sosial ukup, dan gangguan *ungsional sedang

    dengan kejadian depresi pada lanjut usia dipanti -erda

    mendapatkan nilai 0,05. 'ehingga dinyatakan semua *aktor

    risiko yang diteliti ada hubungan dengan kejadian depresi

    pada lansia. 7asil penelitian juga menunjukkan bah-a status

    perka-inan orang tua, jumlah sanak saudara, status sosial

    keluarga, perpisahan orang tua, pereraian, *ungsi

    perka-inan atau struktur keluarga banyak berperan dalam

    terjadinya gangguan depresi.aktor psikososial yang

    mempengaruhi depresi pada lansia, telah ditunjukkan dalam

    sebuah penelitian oleh 'aputri dan +ndra-ati (#01#).

    +ni membuktikan bah-a dukungan sosial memiliki

    korelasi negati* yang tinggi danbermakna terhadap timbulnya

    gejala2gejala depresi pada lanjut usia. Depresi terjadi lebih

    banyak pada umur yang lebih tua dan dukungan keluarga

    yang rendah. aktor2*aktor psikososial usia lanjut merupakan

    permasalahan yang sangat ra-an membebani kehidupannya

    yang pada gilirannya dapat mempengaruhi gangguan *isik,

    sosial, dan mentalnya.

    16

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    17/42

    'tanley dan eare (#00$) menyebutkan bah-a

    terjadinya depresi pada lansia dapat disebabkan oleh

    beberapa *aktor seperti gangguan *isik, isolasi sosial dan

    kesepian, sikap dari lanjut usia, penyangkalan, dan

    pengabaian terhadap proses penuaan normal.

    2.2.2.-. (akt&r ke'ri)a"ian.

    eberapa iri kepribadian tertentu yang terdapat pada

    indiidu, seperti kepribadian dependen, diduga mempunyai

    resiko tinggi untuk terjadinya depresi. 'edangkan

    kepribadian antisosial dan paranoid (kepribadian yang

    memakai proyeksi sebagai mekanisme de*ensi*) mempunyai

    resiko yang rendah (aplan, #010). epribadian dasar

    seseorang amat ditentukan pada masa kanak2kanak. 'alah

    satunya adalah lingkungan sosial.

    Peristi-a tidak menyenangkan pada masa keil dapat

    mempengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang ketika ia

    de-asa ('antoso dan +smail, #009).

    2.2.2.. (akt&r 'sik&"inamika

    17

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    18/42

    erdasarkan teori psikodinamika reud, dinyatakan

    bah-a kehilangan objek yang diintai dapat menimbulkan

    depresi (aplan, #010).

    &paya untuk mengerti depresi, 'igmud reud

    sebagaimana dikutip aplan (#010) mendalilkan suatu

    hubungan antara kehilangan objek dan melankolia.

    2.2.2.1/. (akt&r k&gniti!

    4danya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu,

    menyebabkan distorsi pikiran menjadi negati* tentang

    pengalaman hidup, penilaian diri yang negati*, pesimisme

    dan keputusasaan. Pandangan yang negati* tersebut

    menyebabkan perasaan depresi (aplan, #010).

    2.2.3 0am)aran Klinis

    Depresi pada lansia adalah proses patoligis, bukan merupakan

    prosesnormal dalam kehidupan. &mumnya orang2orang akan

    menanggulanginya dengan menari dan memenuhi rasa kebahagiaan.

    agaimanapun, lansia enderung menyangkal bah-a dirinya

    mengalami depresi. ;ingkat depresi yang munul merupakan

    gambaran dari banyaknya gejala trias depresi serta gejala

    tambahannya (7a-ari, #006F Dep es

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    19/42

    a) Penurunan na*su makan.

    b) 3angguan tidur.

    ) elelahan dan kurang energy.

    d) 4gitasi.e) yeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab *isik.

    Peru)ahan P&la Ber!ikir

    a) :erasa bingung, lambat dalam ber*ikir, dan penurunan

    konsentrasi.

    b) 'ulit menerima in*ormasi.) 'ulit membuat keputusan dan selalu menghindar.

    d) urang peraya diri.

    e) :erasa bersalah dan tidak mau dikritik.

    *) Pada kasus berat sering dijumpai adanya halusinasi ataupun

    delusi.

    g) 4danya pikiran untuk bunuh diri.h) perubahan Perasaan, Penurunan ketertarikan dengan la-an jenis

    dan melakukan hubungan suami istri.i) :erasa bersalah, tak berdaya.

    j) ;idak adanya perasaan.

    k) :erasa sedih.l) 'ering menangis tanpa alasan yang jelas.

    m) +ritabilitas, marah, dan terkadang agresi*.

    Peru)ahan 'a"a Ke)iasaan %eharihari

    a) :enjauhkan diri dari lingkungan sosial, pekerjaan.

    b) :enghindari membuat keputusan.) :enunda pekerjaan rumah.

    d) Penurunan aktiitas *isik dan latihan.

    e) Penurunan perhatian terhadap diri sendiri.*) Peningkatan konsumsi alohol dan obat2obatan terlarang

    2.2.. Derajat De'resi "an Penegakan Diagn&sis

    3angguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman pada

    PPD3B +++ (Pedoman Penggolongan Diagnostik 3angguan Bi-a +++)

    19

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    20/42

    dan D': +C yang merujuk pada +D 10 (nternational

    Classification!iagnostic "#)

    $3angguan depresi dibedakan dalam depresi berat, sedang, dan

    ringan sesuai dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya

    terhadap *ungsi kehidupan seseorang.

    A. 0ejala 'ertama

    a. Perasaan depresi*.

    b. 7ilangnya minat dan semangat.

    . :udah lelah dan tenaga hilang

    B. 0ejala Laina. onsentrasi dan perhatian menurun.

    b. 7arga diri dan keperayaan diri menurun.. Perasaan bersalah dan tidak berguna.

    d. Pesimis terhadap masa depan

    e. 3agasan membahayakan diri atau bunuh diri*. 3angguan tidur

    g. 3angguan na*su makan

    h. :enurunnya libido

    Pengaruh 'osial udaya ;erhadap Depresi Pada ?ansia

    erdasarkan undang2undang kesehatan o.# ;ahun 199#

    disebutkan bah-a kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari

    badan, ji-a, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

    produkti* seara sosial dan ekonomi (otoatmodjo, #00).

    erikut ada beberapa *aktor sosial yang mempengaruhi

    kejadian depresi pada lansia.

    2.2..1. Pen"i"ikan "an Pengetahuan

    20

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    21/42

    &mumnya ;ingkat pendidikan pada lanjut usia ini

    mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan, serta tingkat

    penghasilan seseorang. rang yang mempunyai pendidikan dan

    pengetahuan enderung akan meningkat penghasilannya sehingga

    jika mereka sakit akan memilih sarana kesehatan yang lebih baik.

    leh karenanya semua ini akan berdampak terhadap adanya usia

    harapan hidup yang semakin meningkat. Pendidikan sangat

    berpengaruh terhadap terjadinya tingkat depresi di karenakan

    tingkat pendidikan lansia baik dari tingkat 'D, ':P, ':4, hingga

    perguruan tinggi akan mempengaruhi kemampuan lansia dalam

    memahami setiap permasalahan dan mempengaruhi

    kemampuannnya dalam mengambil keputusan. ondisi ini

    terkadang menjadi penyebab terjadinya depresi di pengaruhi adanya

    pengetahuan dan ekonomi dari lansia tersebut (otoatmodjo, #00$).

    2.2..2. Dukungan Keluarga

    Depresi pada lanjut usia dapat terjadi simptom yang kompleks

    yang disebabkan oleh gangguan *isik maupun kogniti* dan stresor

    dari luar Dukungan sosial sangat dibutuhkan para lanjut usia dalam

    menyesuaikan diri menghadapi stresor psikososial terutama stressor

    yang berhubungan dengan kehilangan.

    21

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    22/42

    Dukungan keluarga merupakan aspek penting yang harus ada

    di dalam suatu keluarga, karena H*ek dari dukungan keluarga

    terhadap kesehatan dan kesejahteraan ber*ungsi bersamaan, dengan

    peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih

    banyak terjadi. penyakit pada lansiaterbesar adalah gangguan

    depresi (De-i ristyaningsih, #011).

    'ehingga dalam hal ini perlu adanya peran serta yang besar

    dari keluarga dalam memberikan dukungan dan pemenuhan

    kebutuhan lansia, sehingga timbul koping yang baik dari lansia

    dalam menghadapi stressor. Dari hasil tabulasi data dukungan

    keluarga dari 96 responden di Desa ?angsar, %1" dukungan

    keluarganya baik dan $" dukungan keluarganya kurang.

    Dukungan sosial yang kurang sering dihubungkan dengan

    sindroma depresi. Pattern menyebutkan bah-a subjek yang

    dilaporkan tidak mempunyai seseorang untuk meneritakan

    masalah atau perasaan pribadinya, tidak mempunyai seseorang

    untuk meminta pertolongan dalam kondisi kritis, tidak ada

    seseorang untuk diminta nasihat dalam mengambil keputusan

    penting, dan tidak ada seseorang dalam hidup mereka yang

    membuat mereka merasa diintai dan diperhatikan ternyata lebih

    mudah menderita depresi (De-i ristyaningsih, #011).

    22

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    23/42

    2.2..3. %uku

    +ndonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman

    budaya yang terbentang dari 'abang sampai :erauke dengan latar

    belakang etnis, suku dan tata kehidupan sosial yang berbeda satu

    dengan yang lain. 7al ini telah memberikan suatu *ormulasi struktur

    sosial masyarakat yang turut mempengaruhi tingkat terjadinya

    depresi pada lansia. anyak sekali penemuan para ahli sosiolog dan

    ahli gerontologi menyatakan bah-a *aktor sosial sangat berperan

    terhadap proses terjadinya tingkah laku atau perbuatan seseorang

    yang mengakibatkan terjadinya depresi, sehingga eragaman dan

    keunikan budaya yang dimiliki oleh suatu etnitas masyarakat

    tertentu merupakan -ujud dari gagasan, rasa, tindakan dan karya

    sangat menji-ai aktiitas keseharian baik itu dalam tatanan sosial,

    teknis maupun ekonomi telah turut membentuk karakter *isik

    seseorang, seperti tingkah laku, sikap dan perbuatan (eny, #009).

    2.3. Psik&s&sial

    2.3.1. De!inisi Psik&s&sial

    Psikososial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang

    baru, dan merupakan abang dan ilmu pengetahuan psikologi pada

    umumnya. +lmu tersebut menguraikan tentang kegiatan2kegiatan

    manusia dalam hubungannya dengan situasi2situasi sosial, seperti

    23

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    24/42

    situasi kelompok, situasi masa dan sebagainya termasuk di

    dalamnya interaksi antar orang dan hasil kebudayaannya.

    +nteraksi ini baik antar indiidu dengan indiidu, indiidu

    dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok yang dapat

    berjalan lanar atau dapat pula tidak. +nteraksi akan berjalan lanar

    bila masing2masing pihak memiliki pena*siran yang sama atas pola

    tingkah lakunya, dalam suatu struktur kelompok sosial (4hmadi,

    #009).

    Pengertian psikososial ini berdasarkan pendapat dari beberapa

    ahli dikemukakan seperti oleh 7ubert onner (dalam 4hmadi,

    #009) yang menyebutkan bah-a psikososial adalah ilmu

    pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.

    2.3.2. De!inisi keluarga

    eluarga berasal dari bahasa'ansekertaIkula-argaI.

    ata kula berarti IrasI dan -arga yang berarti IanggotaI. eluarga

    adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih

    memiliki hubungan darah.

    Dalam pengertian sosiologis, seara umum keluarga dapat

    dide*inisikan sebagai suatu kelompok dari orang2orang yang

    disatukan oleh ikatan2ikatan perka-inan, darah, atau adopsi,

    merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan

    24

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sansekertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sansekertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sansekerta
  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    25/42

    berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan2peranan

    sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putrinya, saudara

    laki2laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan kebudayaan

    bersama. Badi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh

    hubungan darah dan masing2masimg anggotanya mempunyai

    peranan yang berlainan sesuai dengan *ungsinya.

    Dalam pengertian psikologis, eluarga adalah lembaga sosial

    dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya

    berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga

    merupakan kebutuhan manusia yang uniersal dan menjadi pusat

    terpenting dari kegiatan dalam kehidupan indiidu (ar-oko dan

    'uyanto, #011)

    ;erdapat 5 *ungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu >

    A. (ungsi Bi&l&gis1. &ntuk meneruskan keturunan#. :emelihara dan membesarkan anak

    . :emberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gi@i

    !. :era-at dan melindungi kesehatan para anggotanya5. :emberi kesempatan untuk berekreasi

    B. (ungsi Psik&l&gis

    1. +dentitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang#. Pende-asaan kepribadian bagi para anggotanya

    . Perlindungan seara psikologis

    !. :engadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau

    masyarakat

    4. (ungsi %&sial Bu"aa atau %&si&l&gi

    1. :eneruskan nilai2nilai budaya#. 'osialisasi

    25

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    26/42

    . Pembentukan noema2norma, tingkah laku pada tiap tahap

    perkembangan anak serta kehidupan keluarga.

    D. (ungsi %&sial1. :enari sumber2sumber untuk memenuhi *ungsi lainnya

    #. Pembagian sumber2sumber tersebut untuk pengeluaran atau

    tabungan

    . Pengaturan ekonomi atau keuangan.

    E. (ungsi Pen"i"ikan

    1. Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam

    hubungan dengan *ungsi2*ungsi lain.

    #. Persiapan untuk kehidupan de-asa.

    . :emenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang de-asa.2.3.3. Pengukuran tingkat "e'resi

    Pengukuran tingkat depresi ini didasarkan pada indikator

    hilangnya peran keluarga pada lanjut usia yang tergolong dalam

    tingkat ederlydan tingkat oldatau yang berumur 60 sampai $! dan

    $5 sampai 90. (aplan, #010).

    2.. Kerangka Te&ri

    26

    (akt&r eksternal

    Dukungan

    Keluarga

    Lingkungan s&sial

    Psik&s&sial

    #ntensitas

    kunjungan

    (akt&r internal

    Bi&l&gik

    0enetik

    Neur&en"&krin

    Penurunan

    neur&transmiter

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    27/42

    %agan &$'$"$ %agan eranga Teori

    eterangan > Jang di teliti

    Jang tidak di teliti

    2.*. Kerangka K&nse'

    erangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep2

    konsep yang ingin di amati ataudiukur melalui penelitian yang akan di

    lakukan (otoadmodjo ', #005).

    Cariabel independen ariabel dependen

    27

    Tingkat De'resi

    5ingan%e"ang

    Berat

    Keja"ian

    De'resi 'a"a

    lansia

    Peran Keluarga Dan

    #ntensitas

    Kunjunganna

    De'resi Pa"a

    Lansia

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    28/42

    %agan &$* eranga onsep

    2.+. Hi'&tesis

    7ipotesis adalah pernyataan sebagai ja-aban sementara atas

    pertanyaan penelitian, pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara

    dua ariabel atau lebih yang harus di uji seara empiris (otoadmodjo ',

    #005). erdasarkan landasan teori di atas, maka dalam penelitian ini dapat

    di rumuskan hipotesis yang berkaitan dengan hubungan antara intensitas

    kunjungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia di Panti 'osial

    ;resna 8erda Puspa armakota :ataram.

    71 > 4da hubungan antara kunjungan keluarga dengan kejadian depresi

    pada lansia.

    70 > ;idak ada hubungan antara kunjungan keluarga dengan kejadiandepresi pada lansia.

    BAB ###

    MET6DE PENEL#T#AN

    3.1. $enis Penelitian

    Benis penelitian ini adalah korelasional yaitu bentuk analisis

    terhadap ariabel penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan

    hubungan, bentuk atau arah hubungan di antara ariabel2ariabel, dan

    28

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    29/42

    besarnya pengaruh ariabel yang satu dengan yang lain. Pendekatan

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional,

    dimana ariabel sebab (bebas) yaitu *aktor kunjungan keluarga serta

    ariabel akibat (terikat) yaitu depresi pada lansia yang diukur dalam

    -aktu yang bersamaan dan sesaat (otoatmodjo, #010).

    3.2.7aria)el "an De!inisi 6'erasi&nal

    Cariabel penelitian ini meliputi >

    3.2.1. 7aria)el )e)as

    Cariable bebas atau independen ariable adalah suatu

    ariable yang *ungsinya menerangkan atau mempengaruhi

    terhadap ariable lainnya (otoadmodjo ', #01#).

    3.2.2. 7aria)el terikat

    Cariabel terikat atau dependent ariable adalah suatu

    ariabel yang dipengaruhi dan diterangkan oleh ariable lain

    (otoadmodjo ',#01#).

    3.3. De!inisi 6'erasi&nal

    &ntuk membagi ruang lingkup ariabel2ariabel yang diteliti,

    maka ariabel tersebut di beri batasan atau de*inisi operasional. +ni

    29

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    30/42

    juga berman*aat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau

    pengamatan terhadap ariabel2ariabel/pengembangan instrumen

    (otoadmodjo ',#01#). Cariabel yang dapat dijelaskan sebagai

    berikut >

    ;abel .# De*inisi operasional

    7aria)el De!inisi6'erasi&na

    l

    4ara ukur Hasil Ukur %kala

    ukur

    unjungan

    eluarga

    'eberapa sering

    kunjungan keluarga

    yang dirasakan oleh

    lansia sehingga

    responden

    merasakan tidak

    kesepian atau

    uesioner 4 yang

    terdiri dari #

    pertanyaan

    dengan ja-aban

    (Pernah dan tidak

    pernah)

    ila pernah,akan

    ategori

    2 tidak pernah 0

    2pernah 1

    2jarang #

    2kadang2kadang

    2sering !

    2selalu 5

    rdinal

    30

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    31/42

    kesepian di kategorikan.

    ejadian

    Depresi

    entuk gangguan

    keji-aan pada alam

    perasaan yang

    ditandai

    dengan sedih,

    kemurungan,

    kelesuan, ketiadaan

    gairah hidup,

    perasaan tidak

    berguna, putus asa,

    pesimis dan lain

    sebagainya

    uesioner

    didasarkan pada

    3D' yang bersisi

    tentang skala

    depresi pada

    lanjut usia yang

    terdiri dari 15

    pertanyaan >

    Ja > 1

    ;idak > 0

    Dikategorikan

    2 'kor 02! tidak

    depresi

    2 'kor 5215

    depresi

    ('heikh dan

    Jesaage, 19%6)

    ominal

    3..%u)ek 'enelitian

    3..1. P&'ulasi

    Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek

    yang akan diteliti (otoatmodjo, #010). Populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang tergolong tingkat

    ederly dan old, yaitu usia 60 sampai dengan 90 tahun yang

    tinggal di Panti 'osial ;resna 8erda Puspa arma kota

    :ataram sejumlah $# orang.

    3..2.%am'el

    'ampel merupakan bagian yang diteliti atau sebagian dari

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 'ampel dalam

    penelitian, dapat menggunakan seluruh objek atau dapat juga

    31

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    32/42

    hanya dengan mengambil sebagian dari seluruh populasi

    (otoatmodjo, #010). 'ampel penelitian ini adalah seluruh

    lanjut usia yang tinggal di panti -erda kota mataram dengan

    teknik total sampling yaitu pengambilan sampel dengan

    mengambil seluruh anggota populasi (4rikunto, #006).

    Pemilihan sampel penelitian ini terbagi atas dua kriteria yaitu >

    3..2.1. Kriteria inklusi

    riteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian

    dapat me-akili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat

    sebagai sampel. 4dapun yang termasuk kriteria inklusi adalah >

    1. ?ansia yang masuk kategori usia 60 sampai dengan 90

    tahun yang tinggal di panti -erda kota :ataram.

    #. ersedia menjadi responden.

    3..2.2. Kriteria ekslusina

    riteria ekslusinya adalah kriteria dimana subjek

    penelitian tidak dapat me-akili sampel karena tidak

    memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, seperti adanya

    hambatan etis, menolak menjadi responden atau suatu keadaan

    yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian

    (7idayat, #00$). 4dapun yang termasuk kriteria eksklusi

    adalah sebagai berikut >

    32

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    33/42

    1. ?ansia yang mengalami tuli dan buta.

    #. ?ansia yang mengalami demensia.

    . ?ansia yang sakit keras sehingga tidak dapat di ajak

    berkomunikasi.

    !. ?ansia yang mempunyai ri-ayat ski@o*rend sehingga

    tidak dapat di ajak berkomunikasi.

    3.*. Alat Pengum'ulan Data

    3.*.1. #nstrumen Penelitian

    a. agian pertama (kuesioner 4) digunakan untuk

    mengumpulkan data demogra*i dari responden yang

    meliputi umur, jenis kelamin, dan pendidikan .b. agian kedua (kuesioner ) berisi pertanyaan2pertanyaan

    terkait dengan seberapa sering keluarga mengunjungi

    responden. Ba-aban yang di peroleh dari responden yang

    terdiri dari # pertanyaan. Pada pertanyaan pertama

    memiliki ja-aban KyaLdengan nilai 1 danja-aban KtidakL

    dengan nilai 0. Pada pertanyaan kedua memiliki beberapa

    pilihan, jika responden memilih ja-aban 4 maka, akan

    diberi skor 1 yang berarti dapat dikategorikan menjadi

    KpernahL,. Bika memilih ja-aban maka, akan diberi

    skor # yang berarti dapat dikategorikan menjadi KBarangL.

    Bika memilih ja-aban maka, akan diberikan skor

    yang berartidapat dikategorikan menjadi, Kadang2

    kadangL. Bika memilih ja-aban D maka, akan diberikan

    33

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    34/42

    skor ! yang berarti dapat dikategorikan menjadi K'eringL.

    Bika memilih ja-aban H maka, akan diberikan skor 5

    yang berarti dapat dikategorikan menjadi K'elaluL.

    . agian ketiga (kuesioner ) yang berisi skala depresi

    pada lanjut usia yang terdiri dari 15 pertanyaan

    berdasarkan 3eriatrik Depression 'ale (3D') ('heikh

    dan Jesaage, 19%6).

    3.+. Alur Pengum'ulan Data

    ?angkah2langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data

    dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan sebagai berikut >

    1. Peneliti meminta surat ijin dari &niersitas +slam 4l2a@har

    :ataram untuk melakukan penelitian, peneliti kemudian

    mendatangi lokasi penelitian yaitu Panti 'osial ;resna 8erda

    Puspa arma kota :ataram untuk melakukan studi pendahuluan

    serta menetapkan sampel penelitian melalui pendekatan dengan

    responden.

    #. Peneliti juga meminta ijin kepada kepala Panti 'osial ;resna

    8erda Puspa armakota :ataram berkenaan dengan penelitian

    ini.

    . Peneliti memberikan in*ormasi kepada alon responden tentang

    tujuan penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini kepada

    sampel penelitian, bagi yang setuju berpartisipasi dalam penelitian

    34

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    35/42

    ini diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian

    (informed consent).

    !. Peneliti membagikan kuesioner pada responden penelitian dan

    meminta agar responden menja-ab seluruh pertanyaan yang

    disediakan dalam kuesioner dimana peneliti membaakan

    pertanyaan2pertanyaan yang ada pada da*tar kuesioner yang terdiri

    dari biodata, intensitas kunjungan dan skala depresi.

    5. Pengelolaan data atau mengubah hasil kuesioner menjadi data.

    35

    :enentukan tujuan penelitian

    :enentukan tujuan penelitian

    Permintaan surat ijin dari &niersitas +slam 4l2a@har

    :ataram untuk melakukan penelitian

    Peneliti kemudian mendatangi lokasi penelitian yaitu Panti

    'osial ;resna 8erda Puspa arma kota :ataram untuk

    melakukan surey lokasi

    Peneliti juga meminta ijin kepada kepala Panti 'osial ;resna

    8erda Puspa arma kota :ataram berkenaan dengan penelitian

    ini.

    :enentukan ara dan besar sampel serta

    melakukan studi pendahuluan

    Peneliti memberikan in*ormasi kepada alon responden tentang tujuan

    penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    36/42

    %agan +$' ,ema Alur Pengumpulan data

    3.,.Etika Penelitian

    Penelitian ini tidak boleh bertentangan dengan etika penelitian.

    Penelitian harus memenuhi etika dalam artian hak responden harus

    dilindungi. Htika penelitian yang dimaksud yang meliputi >

    3.7.1. Informed concent(?embar Persetujuan

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    37/42

    masing responden.'elanjutnya peneliti hanya memberikan kode

    berupa nomor urut pada lembar koesioner yang urutannya hanya

    diketahui oleh peneliti saja.

    3.7.2. Confidentiality (erahasiaan +n*ormasi)

    Peneliti menjaga kerahasiaan semua in*ormasi yang di dapat

    dari responden, dan itu di jamin oleh peneliti.

    3.- Tem'at 'enelitian

    Penelitian ini telah dilaksanakan di Panti 'osial ;resna 8erdha

    Puspa arma ota :ataram.

    3. 8aktu 'enelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Banuari sampai dengan bulan

    juli tahun #015.

    3.1/.ManajemenData

    ;ahap pertama dari renana analisis data adalah pengolahan data

    yang melalui tahap sebagai berikut >

    3.10.1 Editing

    -diting adalah pengeekan jumlah kuesioner,

    kelengkapan data, diantaranya kelengkapan identitas,

    lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, dalam

    37

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    38/42

    proses editing didapatkan semua data telah lengkap dan

    tidak perlu ada pengeditan lebih lanjut.

    3.10.2. Coding

    Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah

    pengelompokkan data dan menghindari keranuan dalam

    mengklasi*ikasi data.

    3.10.3. Processing

    'etelah di edit dan di koding, diproses melalui

    program komputer.3.10.4. Cleaning

    Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan

    pengeekan kembali data yang sudah diproses apakah ada

    kesalahan atau tidak.

    3.11. Analisis Data

    Pengolahan data analisis data dilakukan dengan bantuan

    program komputer.

    3.11.1. Analisis Univariat4nalisis deskripti* (univariat) digunakan untuk

    mendeskripsikan ariabel2ariabel yang akan diteliti.

    Penelitian ini akan mendeskripsikan ariabel penyakit

    *aktor intensitas kunjungan keluarga dan tingkat depresi

    pada lansia.

    Data yang berbentuk numerik disajikan dalam

    bentuk tendeny entral (mean, median) serta sebaran data

    38

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    39/42

    (minimum, maksimum dan 'D) dan untuk data berbentuk

    kategorik disajikan dalam bentuk distribusi *rekuensi.

    3.11.2. AnalisisBivariat

    4nalisis biariat digunakan untuk menganalisis

    hubungan antara ariabel bebas dan ariabel terikat.;eknik

    analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan salah satu uji statistik. 4nalisis hubungan

    antara kejadian depresi dengan *aktor intensitas kunjungan

    keluarga yang sebelumnya dilakukan uji kenormalan data

    menggunakan olmogoro 'mirno, dan uji aliditasnya

    menggunakan uji kendals tau.

    &ji olmogoro 'mirno adalah pengujian

    normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya

    banyak program statistik yang beredar. elebihan dari uji

    ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan

    persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang

    lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan

    menggunakan gra*ik.

    onsep dasar dari uji normalitas olmogoro

    'mirno adalah dengan membandingkan distribusi data

    (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal

    39

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    40/42

    baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah

    ditrans*ormasikan ke dalam bentuk 2'ore dan

    diasumsikan normal. Badi sebenarnya uji olmogoro

    'mirno adalah uji beda antara data yang diuji

    normalitasnya dengan data normal baku. 'eperti pada uji

    beda biasa, jika signi*ikansi di ba-ah 0,05 berarti terdapat

    perbedaan yang signi*ikan, dan jika signi*ikansi di atas 0,05

    maka tidak terjadi perbedaan yang signi*ikan. Penerapan

    pada uji olmogoro 'mirno adalah bah-a jika

    signi*ikansi di ba-ah 0,05 berarti data yang akan diuji

    mempunyai perbedaan yang signi*ikan dengan data normal

    baku, berarti data tersebut tidak normal.

    40

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    41/42

    DA(TA5PU%TAKA

    Damayanti, Deni. (#01). Panduan .engap /enyusun Proposal0 ,ripsi0

    Tesis0 !isertasi 1ntu ,emua Program ,tudi.4raksa.Jogyakarta.

    ane. (#001).-ssentials of Clinical 2eriatrics 3th -dition, &'4 > :3ro-2

    7illompanies, #12#!5.

    aplan, 7.+., 'adok, .B., and 3rebb, B.4., (#010). ,inopsis Psiiatri 4

    lmuPengetahuan Perilau Psiiatri linis$ Bilid Dua. Hditor > Dr. +.

    :ade8iguna '. Bakarta > ina

  • 7/25/2019 BAB 1-3 SEMINAR pap.docx

    42/42

    urjanah, +. (#00!). Pedoman Penanganan Pada 2angguan 7i5a$

    8ogyaarta>:oomedia.

    ?ippinott 8illiam A 8ilkinsF (#00$).,adoc %70 ,adoc 9A$aplan 6

    ,adoc:s synopsis of psychiatry. 10th ed.

    'astroasmoro, 'udigdo. (1995). !asar ; dasar /etodologi Penelitian

    linis. inarupa 4ksara, BakartaM

    8ulandari, 4..'. (#011).e&D+P.