7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka memberikan jaminan sosial yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas bagi seluruh warga masyarakat untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Tujuan JKN adalah memberikan perlindungan terhadap kesulitan akses pelayanan kesehatan bagi semua penduduk dengan manfaat yang sama. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dan perubahannya sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 111/ 2013; Permenkes No. 69 Tahun 2013 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam 1

BAB 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar BelakangDalam rangka memberikan jaminan sosial yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas bagi seluruh warga masyarakat untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Tujuan JKN adalah memberikan perlindungan terhadap kesulitan akses pelayanan kesehatan bagi semua penduduk dengan manfaat yang sama. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dan perubahannya sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 111/ 2013; Permenkes No. 69 Tahun 2013 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan: Permenkes No. 71/ 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.

Surat Edaran Menteri Kesehatan No.HK/MENKES/31/I/2014 tentang Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; SE Menkes No.HK/MENKES/32/I/2014 Tentang Pelaksanaan Pelayanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; serta Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional) yang disusun oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).Sasaran kepesertaan JKN adalah seluruh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, seluruh penduduk wajib menjadi peserta JKN dengan terlebih dahulu mendaftarkan dirinya ke BPJS Kesehatan, baik secara individu maupun berkelompok. Apabila penduduk sudah terdaftar menjadi peserta JKN, maka peserta dapat memperoleh manfaat pelayanan kesehatan yang telah dijamin di dalam JKN, tentunya dengan rutin membayar iuran yang telah ditetapkan. Saat ini, penetapan besaran dan tata cara pembayaran iuran peserta JKN dijelaskan dalam Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Perpres No. 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan pada Bab IV tentang Iuran pasal 16 18, dimana setiap iuran ditetapkan sesuai dengan jenis kepesertaannya. Di dalam JKN, kepesertaan dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri atas: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI). Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu (UU No. 40/ 2004 Pasal 17 ayat 1).

Oleh karena itu, besaran iuran penting untuk diketahui sekaligus menjadi kunci dari kesinambungan jaminan kesehatan terhadap pencegahan terjadinya kemiskinan baru. Apabila iuran ditetapkan tanpa perhitungan yang matang atau hanya dengan kesepakatan, maka terdapat ancaman Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak mampu membayar fasilitas kesehatan, jaminan tidak tersedia, dan rakyat tidak percaya lagi kepada negara. Hal ini harus dicegah dengan menetapkan besaran iuran yang tepat serta mengumpulkan iuran yang mencukupi (prinsip adequacy dalam asuransi).

Untuk memperoleh pemahaman mengenai penetapan besaran iuran serta tata cara pembayaran iuran peserta JKN tersebut, maka penulis melakukan kegiatan magang dalam kurun waktu tertentu dan di tempat yang telah disesuaikan. Kegiatan magang merupakan kegiatan belajar di lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis dan meningkatkan kemampuan manajerial mahasiswa. Alasan penulis memilih tempat magang di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan ialah dikarenakan Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) mempunyai tugas yang salah satunya menyelenggarakan fungsi penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan (Permenkes No. 1144/ 2010 pasal 903).

Kegiatan magang diakhiri dengan penulisan laporan magang sebagai pertanggungjawaban penulis kepada pihak Fakultas dan Kementerian Kesehatan khususnya di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, yang telah disetujui oleh pembimbing magang penulis yaitu Dra. Magda Mina Putri, Apt, MKM.B.Tujuan Magang1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran umum tata cara pembayaran iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan kebijakan yang ada di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran umum Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.b. Mengetahui berbagai kegiatan dan hasil dalam kurun waktu 2010 2013 di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.c. Mengetahui upaya terobosan dan isu prioritas yang masih memerlukan perhatian di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

d. Mengetahui pendaftaran peserta secara kolektif dan perorangan, penetapan besaran iuran, serta tata cara pembayaran iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan kebijakan yang ada di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

C.Manfaat Magang1.Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait pembayaran iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan kebijakan yang ada di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

b. Mendapatkan pengalaman bekerja dan terlibat langsung dengan kondisi yang sebenarnya di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

c. Mendapatkan bahan dan informasi untuk penulisan laporan magang di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2.Bagi Institusi Tempat Magang

a. Mendapatkan bantuan dan masukan baru dari pengembangan keilmuan di perguruan tinggi.b. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat magang dengan Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta.

3.Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta

a. Laporan magang dapat menjadi salah satu evaluasi internal bagi peningkatan kualitas pengajaran.

b. Mendapatkan masukan yang berguna bagi penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

c. Terbinanya jaringan kerja sama dengan institusi tempat magang dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. D.Ruang LingkupUntuk lebih mempertegas pembahasan laporan ini, maka perlu dibatasi pembahasan hanya pada:

1. Tugas pokok dan fungsi Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. Gambaran umum tata cara pembayaran iuran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan kebijakan yang ada di Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1