17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelaksanaan perekonomian pada awal proklamasi mengalami beberapa perkembangan. Pembahasan karya tulis ini akan dimulai dari awal perkembangan pasca proklamasi 1945 . Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia diarahkan kepada kepentingan perang. RI yang baru berdiri mewarisi keadaan ekonomi yang sangat kacau dari zaman pendudukan Jepang itu. Inflasi yang hebat diwarisi oleh negara yang baru berumur beberapa hari itu. Karya tulis ini Sebagai sarana untuk menambah ilmu kita , pada tugas karya tulis ini akan membahas Perkembangan Ekonomi Pasca Proklamasi. B. Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah tentang kondisi Negara republik Indonesia di awal kemerdekaan di bidang ekonomi dan keuangan C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi,keuangan pada saat awal kemerdekaan sampai tahun 1950. D. Kegunaan dan Manfaat Kegunaan dan manfaat penulisan makalah ini adalah : a. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui perkembanagan ekonomi,keuangan di awal kemerdekaan . 1

BAB 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah

Citation preview

Page 1: BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pelaksanaan perekonomian pada awal proklamasi mengalami beberapa

perkembangan. Pembahasan karya tulis ini akan dimulai dari awal perkembangan pasca

proklamasi 1945 . Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia

diarahkan kepada kepentingan perang. RI yang baru berdiri mewarisi keadaan ekonomi yang

sangat kacau dari zaman pendudukan Jepang itu. Inflasi yang hebat diwarisi oleh negara yang

baru berumur beberapa hari itu. Karya tulis ini Sebagai sarana untuk menambah ilmu kita ,

pada tugas karya tulis ini akan membahas Perkembangan Ekonomi Pasca Proklamasi.

B. Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah tentang kondisi Negara

republik Indonesia di awal kemerdekaan di bidang ekonomi dan keuangan

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi

ekonomi,keuangan pada saat awal kemerdekaan sampai tahun 1950.

D. Kegunaan dan Manfaat

Kegunaan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :

a. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui perkembanagan ekonomi,keuangan di

awal kemerdekaan .

b. Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana strategi Negara republik Indonesia

menghadapi tantangan ekonomidan keuangan pada saat itu  .

c. Agar dapat mengetahui kemajuan yang dicapai oleh bangsa pada saat awal

kemerdekaan.

1

Page 2: BAB 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Ekonomi Indonesia Awal Kemerdekaan

Kondisi ekonomi pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Hal

ini disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang

baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian

Indonesia. Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur

ekonomi keuangan. Hal itu diperparah dengan Kondisi keamanan dalam negeri yang tidak

stabil serta  Belanda yang masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia.

Selain itu keadaan politik yang cepat berubah-ubah semakin memperburuk keadaan.

Banyak rapat serta kegiatan penting dilakukan mulai dari penunjukan presiden dan

wakilpresiden,  pembentukan partai poitik, pembentukan perdana mentri serta cabinet, bahka

pemindahan ibukota dilakukan pada saat itu.

B. Menata Kehidupan Ekonomi Di Awal Kemerdekaan Indonesia

Pada awal kemerdekaaan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sangat

memprihatinkan hal ini disebabkan karena :

a. Mewarisi sistem ekonomi Jepang

b. Adanya inflasi yang disebabkan beredarnya uang Jepang yang tidak terkendali

c. Kas negara kosong

d. Tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran negara.

e. Blokade ekonomi oleh Belanda sebab perhitungan Belanda bahwa dengan senjata

ekonomi akan dapat merobohkan RI.

Dalam rangka membangun kepercayaan rakyat dan membangun ekonomi yang sehat

pemerintah Republik Indonesia melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Menetapkan tiga mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda

dan mata uang penduduk Jepang.

b. Untuk mengatasi kesulitan moneter dengan persetujuan BP-KNIP, Menteri Keuangan

Ir. Surachman melaksanakan pinjaman nasional yang akan dibayarkan kembali

selambat-lambatnya 40 tahun.

c. Pada tanggal 1 Oktober 1946 pemerintah mengeluarkan uang kertas yang Oeang

Repoeblik Indonesia atau ORI. Hal ini disebabkan tanggal 6 Maret 1946, Panglima

Sekutu mengumumkan berlakunya uang NICA (Netherlands Indies Civil

2

Page 3: BAB 1

Administration) di daerah-daerah yang diduduki Serikat sebagai pengganti uang

Jepang.

d. Pembentukan Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 yang bertugas

untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia.

Dalam usahanya untuk menembus blokade ekonomi musuh Pemerintah RI melakukan

berbagai usaha untuk mematahkan blokade ekonomi tersebut, usahanya antara lain :

1. Memberikan batuan beras kepada pemerintah India yang saat itu sedang dilanda

kelaparan dengan didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun, secara politik

tindakan tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia.

2. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, antara lain dengan

perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading Corporation) suatu

badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin oleh Sumitro Djoyohadikusumo.

3. Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau Sumatera. Misalnya,

hasil karet dari Sumatera di ekspor ke wilayah Singapura.

4. Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 dengan nama Indonesia

Office (indof) yang bertugas memperjuangkan kepentingan luar negeri Indonesia,

menembus blokade Belanda dan perdagangan barter. Badan ini digunakan oleh

pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi oleh Belanda.

5. Konsep Ketahanan ekonomi.

Sejak bulan Febuari 1946. pemerintah membuat konsep-konsep penanggulangan

masalah ekonomi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Pada bulan Febuari 1946 menyelenggarakan konferensi ekonomi yang bertujuan

untuk memperoleh kkesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-

masalah ekonomi yang mendesak dan menghasilkan Konsepsi untuk

menghapuskan sistem autokrasi lokal warisn Jepang dan menggantikannya dengan

sistem sentralisasi, Bahan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral

oleh organisasi Pengawas Makanan Rakyat yang kemudiuan berubah nama

menjadi Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM), dan untuk

meningkatkan produksinya semua perkebunan akan diawasi oleh pemerintah.

- Pada tanggal 6 Mei 1946 diadakan konferensi ekonomi kedua di Solo yang

membahas masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara,

pengendali harga, distribusi dan alokasi tenaga manusia.

- Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Bcard (Badan perancang

ekonomi0 yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka

3

Page 4: BAB 1

waktu 2 sampai tiga tahun. Kemudian I.J Kasimo sebagai menteri Persediaan

Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan

nama Kasimo Plan, isinya Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul,

Pencegahan penyembelihan hewan pertanian, Penanaman kembali tanah kosong,

dan Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera

dalam jangka waktu 1-15 tahun.

- Pemerintah mendorong para pengusaha swasta untuk ikut serta dalam

perkembangan ekonomi nasional. Menggiatkan kembali Persatuan Tenaga

Ekonomi (PTE) sebagai organisasi perusahaan swasta yang telah berdiri sejak

zaman Jepang Antara lain PTE (Persatuan Tenaga Ekonomi). Gabungan

Perusahaan Perindustrian, Pusat Perusahaan Tembakau Indonesia, Gabungan

Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida)

C. Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Indonesia Tahun 1945-1950

Faktor- faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia 1945-1950 adalah sebagai

berikut .

1. Terjadi Inflasi yang sangat tinggi

Inflasi tersebut disebabakan karena :

- Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali

(pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan

secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).

- Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu dari bank-

bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji pegawai yanh

jumlahnya mencapai 2,3 milyar.

- Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah

tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku.

Karena inflasi ini kelompok yang paling menderita adalah para petani sebab petani

merupakan produsen yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Hasil pertanian

mereka tidak dapat dijual, sementara nilai tukar mata uang yang mereka miliki sangat rendah.

Pemerintah Indonesia yang baru saja berdiri tidak mampu mengendalikan dan menghentikan

peredaran mata uang Jepang tersebut sebab Indonesia belum memiliki mata uang baru

sebagai penggantinya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk sementara waktu

menyatakan ada 3 mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu:

- Mata uang De Javasche Bank

4

Page 5: BAB 1

- Mata uang pemerintah Hindia Belanda

- Mata uang pendudukan Jepang

2. Adanya Blokade ekonomi dari Belanda

Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu

keluar-masuk perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan

penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan November 1945. Adapun alasan dari

pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :

- Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.

- Mencegah kelurnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.

- Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa

lain.

Dengan adanya blokade tersebut menyebabakan:

- Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.

- Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan banyak

barang-barang ekspor Indonesia yang dibumi hanguskan.

- Indonesia kekurangan barang-barang import yang sangat dibutuhkan.

- Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.

Tujuan/harapan Belanda dengan blokade ini adalah

- Agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan

- Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada pemerintah

Indonesia,  sehingga pemerintah Belanda dapat dengan mudah mengembalikan

eksistensinya.

- Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai kembali oleh Belanda.

3. Kekosongan kas Negara

Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya

sangat berkurang sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan

pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan dari

bidang pertanian inilah pemerintah Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan

ekonomi sangat buruk.

D. Kebijakan Pemerintahan Menghadapi Buruknya Kondisi Ekonomi Indonesia

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonominya mulai

dilakukan pertama tama adalah dengan melakukan pinjaman nasional. Pelaksanaan pinjaman

ini cukup mendapat dukungan dari masyarakat. Namun kekacauan semakin bertambah

5

Page 6: BAB 1

dengan munculnya mata uanga NICA di daerah yang diduduki sekutu pada tanggal 6 Maret

1946 oleh Panglima AFNEI yang baru (Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford). Uang NICA

ini dimaksudkan untuk menggantikan uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun saat itu.

Karena tindakan sekutu tersebut maka pemerintah Indonesiapun mengeluarkan uang kertas

baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI)sebagai pengganti uang Jepang.

Upaya mengatasi blokade belanda

Upaya pemerintah untuk keluar dari masalah blokade tersebut adalah sebagai berikut.

1. Usaha bersifat politis, yaitu Diplomasi Beras ke India

Pemerintah Indonesia bersedia untuk membantu pemerintah India yang sedang

ditimpa bahaya kelaparan dengan mengirimkan 500.000 ton beras. Pemerintah

melakukan hal ini sebab akibat blokade oleh Belanda maka hasil panen Indonesia

yang melimpah tidak dapat dijual keluar negeri pemerintah berasumsi  pada pada

musim panen 1946 akan diperoleh suplai hasil panen sebesar 200.000 sampai 400.000

ton.

2. Usaha bersifat ekonomis

1. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri

Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri dilakukan oleh pihak

pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara lain:

a) Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika (Isbrantsen

Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur diplomatis ke berbagai

negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh BTC (Banking and Trading

Corporation) atau Perseroan Bank dan Perdagangan, suatu badan perdagangan

semi-pemerintah yang membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh

Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari

kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang ekspor

Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi selanjutnya kapal

Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan akan memuat barang

ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya disita oleh kapal Angkatan Laut

Belanda.

b) Karena blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan untuk

menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan

Singapura. Usaha tersebut dilakukan sejak 1946 sampai akhir masa perang

kemerdekaan. Hasilnya Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang

mencapai puluhan ribu ton dari Sumatera ke luar negeri, terutama ke

6

Page 7: BAB 1

Singapura. Dan Indonesia berhasil memperoleh senjata , obat-obatan dan

barang-barang lain yang dibutuhkan.

c) Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura yang

diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini merupakan

badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara

rahasia berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melakukan

perdagangan barter. Diharapkan dengan upaya ini mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat Indonesia.

d) Dibentuk perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu Kementrian

Pertahanan Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali

Jayengprawiro. Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan

perlengkapan angkatan perang.

2. Konferensi Ekonomi I (Februari 1946)

Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang

bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa, yang dipimpin

oleh Menteri Kemakmuran (Darmawan Mangunkusumo). Tujuan Konferensi ini

adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah

ekonomi yang mendesak, seperti :

a) Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi local warisan jepang dan

menggantikannya dengan system sentralisasi.

b) Bahan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh organisasi

pengawas makanan rakyat yang merubah namanya menjadi badan persediaan

dan pembagi makanan (BPPM) yang dipimpin oleh dr.sudarsono

c) Semua perkebunan akan diawasi pemerintah untuk meningkatkan

produksinya.

3. Konferensi ekonomi II ( 6mei 1946 )

Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas mengenai masalah program

ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi,

dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta mengusulkan mengenai

rehabilitasi pabrik gula, dimana gula merupakan bahan ekspor penting sehingga

harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan keinginan tersebut maka pada 6

Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

7

Page 8: BAB 1

4. Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.

Badan ini dibentuk atas usul dari menetri kemakmuran AK. Gani. Badan ini

merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi

untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang akhirnya disepakati Rencana

Pembangunan Sepuluh Tahun.

Badan ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah

ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini dilakukan dengan

harapan agar Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara

maksimal dan kuat di mata hukum internasional.

5. Rencana Kasimo (Kasimo Plan)

Menteri persediaan makanan rakyat I J Kasimo menghasilkan rencana prokuksi 5 

tahun yangdikenal dengan kasimo plan. Program ini meliputi rencana produksi

tiga tahun 1948-1950 mengenai usaha swasembada pangan isinya antara lain:

a) Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

b) Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

c) Penanaman kembali tanah kosong

d) Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera

dalam jangka waktu 10-15 tahun

6. Pinjaman Nasional

Program ini dilaksanakan oleh mentri keuangan ir.surachman dengan persetujuan

BP-KNIPpinjaman nasional akan dibayar kembali selama 40 tahun.pada bulan juli

1946 besar pinjaman sebesar 1 milyar, pada tahun pertama berhasil dikumpulkan

uang sejumlah 500milyar. Ini menunjukkan besarnya dukungan dari rakyat

Indonesia.

7. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948

Program ini bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi,

selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi meliputi penyempurnaan administrasi

negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi

E. Blokade Laut Belanda

Blokade Laut Belanda adalah tujuan dari pemerintah Belanda untuk menghancurkan

Indonesia melalui sektor ekonomi, yaitu menutup akses perdagangan Indonesia sejak

November 1945.

Program Blokade Laut adalah :

Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer

8

Page 9: BAB 1

Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan

Melindungi bangsa indoesia dari tindakan-tindakan bangsa lain.

Mengatasi Blokade Laut Belanda :

- Secara Politik :

Mengadakan hubungan dengan india yaitu hubungan bilateral dengan india sehingga

india membantu Indinesia dalam perjuangan diplomatic internasional. Indonesia

membantu india dengan mengirim 500.000 ton beras dan india mengirim pakaian ke

indonesia.

- Secara Ekonomi :

Hubungan dagang langsung dengan luar negeri

Hubungan dagang langsung dengan amerika serikat dengan mendirikan BTC

(Banking and Tranding Corporation) dan Isbrantsen Inc (AS) , indinesia mengeksport

gula, teh, karet dll. Tanjung priok diblokade Belanda , Pemerintah menembusnya

dengan melalui Sumatra dengan tujuan Singapura dan Malaysia dengan perahu layar

dan kapal motor. Tahun 1947 dibuka perwakilan resmi di Singapura dinamakan

Indoff (Indonesian Office) di Singapura.

Membentuk KNUPL (Kementrian Pertahanan Usaha Luar Negeri)

Tugas : Membeli senjata dan perlengkapan perang.

F. Krisis Pangan

Layaknya Negara yang baru merdeka , sebagian besar regulasi pangan baik

pemerintah maupun petani belum begjalan dengan optimal.

Cara mengatasi :

- Konferensi Ekonomi kedua : mei 1946

Program : Meningkatkan produksi dan distribusi pangan ,sandang, status dan

administrasi perkebunan.

- Plan Kasimo : Program Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo

Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

Penanaman kembali lahan kosong

Transmigrasi 20 juta dari jawa ke sumatra dalam waktu 10-15 tahun demi

kepentingan pertanian

Badan Persediaan Pembagian Bahan Pangan Makanan (PPBM)

Sekarang menjadi Bulog (Badan Urusan Logistik)

BAB III

9

Page 10: BAB 1

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dengan mengetahui kehidupan ekonomi RI pasca- proklamasi sampai demokrasi

Liberal, saya dapat menarik kesimpulan bahwa Kondisi perekonomian Indonesia di awal

kemerdekaan dalam keadaan sulit sebab bangsa Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.

Untuk sementara pemerintah RI menetapkan berlakunya tiga mata uang di Indonesia antara

lain, mata uang de Javache Bank , mata uang Hindia Belanda, dan mata uang penduduk

Jepang.

B. Saran

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam karya tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan

judul karya tulis ini.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang

budiman pada umumnya. Walaupun karya tulis ini jauh dari kesempurnaan saya

menginginkan saran, kritik, dan tanggapan anda yang dapat dijadikan pelajaran bagi saya.

Terima kasih..

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: BAB 1

- http://muflihahdianinur.blogspot.com/2012/02/perkembangan-kehidupan-ekonomi-

setelah.html

- Mustopa Habib dkk. "Sejarah SMA dan MA kelas xll".Yudistira: Jakarta

- Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto."Sejarah Nasional

Indonesia V1". Balai Pustaka: Jakarta 1996.

- Terminologi Sejarah (1945-1950) dan (1950-1959).Jakarta:Depdikbud Proyek IDSN.

11