44
Bab 1 Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi

Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Bab 1

Konsep, Aliran, dan

Sejarah Koperasi

Page 2: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Konsep Koperasi

Konsep Koperasi Barat

Konsep Koperasi Sosialis

Konsep Koperasi Negara Berkembang

Latar Belakang timbulnya aliran koperasi

Keterkaitan ideology, system perekonomian dan

aliran koperasi

Aliran koperasi

Sejarah perkembangan koperasi

Sejarah lahirnya koperasi

Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia

Page 3: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Konsep Koperasi

Konsep koperasi adalah suatu bentuk dan susunan

dari koperasi itu sendiri. Secara umum, kita

mengambil pengertian dari seseorang bernama

Munkner dari University of Marburg, Jerman,

koperasi dibedakan atas dua konsep: konsep koperasi

barat dan konsep koperasi sosialis. Hal ini

dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada

dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang ada

berasal dari negara-negara barat dan negara-negara

berpaham sosialis, sedangkan konsep yang

berkembang di negara dunia ketiga merupakan

perpaduan dari kedua konsep tersebut.

Page 4: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

1. Konsep Koperasi Barat

Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat

Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dg saling membantu dan saling menguntungkan

Page 5: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama

Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati

Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi

Page 6: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

2. Konsep Koperasi Sosialis

Adalah koperasi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuantujuan sistem sosialis-komunis.

Page 7: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

3. Konsep Koperasi Negara Berkembang

Adalah Koperasi yang sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Perbedaan dengan Konsep Sosialis : Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan probadi ke pemilikan kolektif. Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

Page 8: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi

1. Keterkaitan ideologi, system perekonomian dan aliran koperasi Menjiwai Menjiwai

Menjiwai

Page 9: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

2. Aliran Koperasi Aliran Yardstick

Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk

mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi Pemerintah tidak melakukan campur

tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri

Page 10: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

Aliran Sosialis

Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di

negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

Page 11: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat

berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat Hubungan Pemerintah dengan gerakan

koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

Page 12: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Sejarah Perkembangan Koperasi

1. Sejarah lahirnya koperasi

Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.

Page 13: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah. Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society

Page 14: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

(CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.

Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.

Page 15: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

The Women‟s Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan pemberantasan buta huruf.

Page 16: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama. Revolusi industri di Prancis juga mendorong berdirinya koperasi. Untuk mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern yang berakibat pada peningkatan pengangguran. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi di Prancis seperti Charles Fourier dan Louis Blanc.

Page 17: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme

Page 18: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

yang sangat besar pada waktu itu. Lois Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Dengan demikian, perkumpulan ini mirip dengan koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk

Page 19: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.

Di samping negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di Jerman yang dipelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-1888), dan Herman Schulze (1803-1883) di Denmark dan sebagainya.

Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk

Page 20: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

membentuk International Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

Page 21: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

2. Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para „priyayi‟ Purwokerto. Atau dalam bahasa Inggris

Page 22: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

“the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants” 1920 diadakan Cooperative Commissie yang

diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia. 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan

koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional

Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk

Page 23: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

No.12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang

kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.

Page 24: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Bab 2

Pengertian dan

Prinsip-Prinsip Koperasi

Page 25: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Pengertian Koperasi Definisi ILO Definisi Chaniago Definisi Dooren Definisi Hatta Definisi Munkner Definisi UU No. 25/1992

Tujuan Koperasi Prinsip-prinsip koperasi

Prinsip Munkner Prinsip Rochdale Prinsip Raiffeisen Prinsip Schulze Prinsip Ica Prinsip-prinsip koperasi Indonesia

Page 26: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945

Page 27: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.

Page 28: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

1. Definisi ILO Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak

internasional diberikan oleh ILO sebagai berikut : “Cooperative defined as an association of persons

usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking”. Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut :

Koperasi adalah perkumpulan orang – orang (Association of persons ).

Page 29: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Penggabungan orang – orang tersebut berdasar kesukarelaan ( Voluntarily joined together ).

Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai ( to achieve a common economic end ).

Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis ( formation of a democratically controlled business organization)

Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contribution to the capital required )

Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang ( Accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking ).

Page 30: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

2. Definisi Chaniago Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya

Perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.

Page 31: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

3. Definisi Dooren Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di

mana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum.

P.J.V dooren mengatakan bahwa tidak ada

satupun definisi koperasi yang diterima secara

umum. Menurut dooren koperasi tidaklah hanya

kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari badan-badan hukum.

Page 32: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

4. Definisi Hatta

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang.

5. Definisi Munkner

Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong–menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong–menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata – mata bertujuan ekonomi,

Page 33: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

bukan social seperti yang dikandung gotong – royong.

6. Definisi UU No.25 1992

Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Page 34: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Tujuan Koperasi

Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”. Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

Page 35: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Prinsip-Prinsip Koperasi

1. Prinsip Munkner

Keanggotaan bersifat sukarela Keanggotaan terbuka Pengembangan anggota Identitas sebagai pemilik dan pelanggan Manajemen dan pengawasan dilaksanakan

secara demokratis Koperasi sebagai kumpulan orang-orang Modal yang berkaitan dengan aspek sosial

tidak dibagi Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi Perkumpuilan dengan sukarela

Page 36: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan

Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi

Pendidikan anggota

Page 37: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

2. Prinsip Rochdale Pengawasan secara demokratis Keanggotaan yang terbuka Bunga atas modal dibatasi Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada

anggota sesuai jasanya. Penjualan sepenuhnya dengan tunai Barang yang dijual harus asli dan tidak

dipalsukan Menyelenggarakan pendidikan kepada

anggotanya sesuai prinsip koperasi Netral terhadap politik dan agama

Page 38: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

3. Prinsip Raiffeisen Swadaya Daerah kerja terbatas SHU untuk cadangan Tanggung jawab anggota tidak terbatas Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan Usaha hanya kepada anggota Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

Page 39: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

4. Prinsip Schulze

Swadaya Daerah kerja tak terbatas SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan

kepada anggota Tanggung jawab anggota terbatas Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk

anggota

Page 40: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

5. Prinsip Ica

Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat

Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara

Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada

SHU dibagi 3 : Sebagian untuk cadangan Sebagian untuk masyarakat Sebagian untuk dibagikan kembali kepada

anggota sesuai jasanya Semua koperasi harus melaksanakan

pendidikan secara terus-menerus

Page 41: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Page 42: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

6. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.12 tahun 1967

Terdapat 4 undang-undang menyangkut perkoperasian yaitu:

1. UU No.79 Tahun 1958 tentang perkumpulan koperasi

2. UU No.14 Tahun 1965 3. UU No.12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok

perkoperasian 4. UU No.25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian

Page 43: Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi

Menurut UU No.25 Tahun 1992

Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian SHU dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

4. Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas

5. Kemandirian 6. Pendidikan perkoperasian 7. Kerjasama antar koperasi