8
LAPORAN ANALISA KEANDALAN TANGGUL PENAHAN BANJIR (Studi Kasus Tanggul Sungai Cipunagara) KELOMPOK 2 : Mochamad Hasan Wijaya (95011325) Nurul Windiani R (95011317) Indri Dwi Gunarti (95012011) PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1

Bab 1 Cipunagara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 1 Cipunagara

LAPORAN

ANALISA KEANDALAN TANGGUL PENAHAN BANJIR

(Studi Kasus Tanggul Sungai Cipunagara)

KELOMPOK 2 :

Mochamad Hasan Wijaya (95011325)

Nurul Windiani R (95011317)

Indri Dwi Gunarti (95012011)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2013

1

Page 2: Bab 1 Cipunagara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banjir merupakan salah satu bentuk daya rusak air akibat fenomena alam karena

tingginya curah hujan dan tidak cukupnya kapasitas badan air (sungai atau saluran drainase)

untuk menampung dan mengalirkan air. Banjir sebagai salah satu komponen daya rusak air perlu

dikendalikan agar dampak kerugiannya dapat diminimalkan. Usaha pengendalian banjir meliputi

identifikasi lokasi banjir, perencanaan pengendalian banjir, penyusunan strategi pengendalian

banjir, dan pelaksanaan program-program strategi sebagai implementasi dari strategi

pengendalian banjir itu sendiri.

Analisis kehandalan bangunan dari suatu infrastruktur sangat diperlukan dalam rangka

menilai kinerja infrastruktur tersebut. Kinerja dianalisis dimana infrastruktur sebagai resistance yang

akan diuji kehandalannya terhadap load atau beban yang akan ditopang/disokongnya. Hasil analisis

kehandalan bangunan tersebut berguna dalam pengambilan keputusan terhadap resiko yang akan

diterima.

Kajian analisis kehandalan bangunan saat ini adalah infrastruktur penampang alur alami Sungai

Cipunagara dari Segmen 1 ke segmen 3 terhadap debit yang akan melewatinya. Tinjauan kehandalan

adalah kemampuan penampang sungai cipunagara segmen 1 sampai 3 untuk menampung debit

rencana yang telah di hitung.

Metoda untuk menganalisis kehandalan suatu infrastruktur banyak ragamnya tergantung ketersediaan

data analisisnya, dimana semakin banyak parameter yang ditinjau maka akan semakin kompleks

analisisnya dan berkecendrungan memiliki hasil analisis yang semakin baik juga mem[unyai tinkat

keakuratan yang sangat tinggi. Kajian saat ini dibatasi pada analisis kehandalan dengan metoda

KONSEP ANGKA KEAMANAN (level-1) dan First-Order Second Moment (level-2).

1.2 Maksud dan Tujuan

Studi dimaksudkan untuk melakukan analisis kehandalan kapasitas debit penampang alur

alami sungai cipunagara dengan menggunakan pendekatan analisis First-Order Second-Moment

(level-2) dan pendekatan konsep faktor keamanan (level-1).

Tujuan analisis adalah untuk mendapatkan nilai kehandalan penampang alur alami sungai

cipunagara terhadap debit banjir rencana. Merencanakan dimensi tanggul/penampang sungai, ini

diharapkan ketika banjir datang tidak mengakibatkan kerugian yang lebih besar.

2

Page 3: Bab 1 Cipunagara

1.3 Lingkup Kegiatan

Adapun lingkup kegiatan ini adalah :

1. Menghitung kapasitas debit tahanan berdasarkan Persamaan debit Manning berdasarkan

pendekatan first-order.

2. Analisis kehandalan level 1 (konsep angka keamanan) dan level 2 (first-order second moment

analysis), dengan skenario :.

a. Beban/load (random dianggap normal) versus tahanan/resistance (random dianggap

normal).

b. Beban/load (random dianggap normal) versus tahanan/resistance (deterministik).

1.4 Lokasi Studi

Sungai Cipunagara dengan total panjang ± 104 km dan lebar rata - rata 40 m merupakan

sungai utama dari sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara, mata airnya terletak di

Kabupaten Bandung, tepatnya di kaki Gunung Tangkuban Perahu (2.706 m dpl) dan bagian

hilirnya sebagian besar merupakan wilayah Kabupaten Subang. DAS Cipunagara berbentuk

memanjang dengan luas daerah tangkapan sebesar 1.203 km2, berupa daerah bergunung di bagian

hulu dan ketinggian relatif landai di bagian hilir dengan tata guna lahan daerah persawahan

(pertanian), kebun, permukiman dan perdagangan.

Lokasi pekerjaan terletak di Kabupaten Subang, meliputi sungai Cipunagara bagian hilir, dari

pertemuan sungai Cigadung dan Cipunagara sampai muara, sepanjang kurang lebih 30 km. Lokasi ini

meliputi beberapa desa yang terletak pada 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara,

dan Binong. Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada dan Gambar 1-1.

1.5 Data

Data yang sudah ada

- Long section sungai cipunagara

- Long cross sungai cipunagara

- Data debit data curah hujan

3

Page 4: Bab 1 Cipunagara

Gambar 1.1 Peta Lokasi Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan

4

Page 5: Bab 1 Cipunagara

Gambar 1-1. Peta Lokasi Review Desain Prasarana Pengendali Banjir Sungai Cipunagara.

Lokasi Review Desain Cipunagara

5

Page 6: Bab 1 Cipunagara

Gambar 1-2. Peta Lokasi Sungai Cipunagara

6