3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kerana kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Secara klinis Diabetes bisa dibagi menjadi dua yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyebab utama terjadinya hilang pandangan, amputasi extrimitas bawah yang non- traumatik, penyakit gagal ginjal, penyakit jantung di Amerika Syarikat. Angka pasien Diabetes tipe 2 di Amerika Syarikat akan meningkat sebanyak tiga kali ganda menjelang tahun 2050 (CDC). WHO memprediksi kenaikan jumlahpenyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, mem-prediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0 juta padatahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Peningkatan insidensi ini terkait dengan pola hidup yang buruk dan obesitas. Masalah yang selalu timbul pada penderita DM adalah cara mempertahankan kadar glukosa darah penderita supaya tetap dalam keadaan terkontrol, yaitu dengan menjalani pilar-pilar pengelolaan Diabetes Melitus.Pilar pengelolaan DM terdiri dari 4 pilar, yaitu penyuluhan, edukasi perencanaan makan, aktivitas fisik, dan intervensi farmakologis (Yunir,2006). Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologi yang sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes. Terapi gizi medis ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi penderita diabetes. Selain itu, aktivitas fisik merupakan hal pokok yang harus dilakukan penderita DM. Kebiasaan melakukan aktivitas fisik sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh penderita DM karena dapat

BAB 1 KTI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KTI

Citation preview

Page 1: BAB 1 KTI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kerana kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Secara klinis Diabetes bisa dibagi menjadi dua yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyebab utama terjadinya hilang pandangan, amputasi extrimitas bawah yang non-traumatik, penyakit gagal ginjal, penyakit jantung di Amerika Syarikat. Angka pasien Diabetes tipe 2 di Amerika Syarikat akan meningkat sebanyak tiga kali ganda menjelang tahun 2050 (CDC). WHO memprediksi kenaikan jumlahpenyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, mem-prediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0 juta padatahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Peningkatan insidensi ini terkait dengan pola hidup yang buruk dan obesitas.

Masalah yang selalu timbul pada penderita DM adalah cara mempertahankan kadar glukosa darah penderita supaya tetap dalam keadaan terkontrol, yaitu dengan menjalani pilar-pilar pengelolaan Diabetes Melitus.Pilar pengelolaan DM terdiri dari 4 pilar, yaitu penyuluhan, edukasi perencanaan makan, aktivitas fisik, dan intervensi farmakologis (Yunir,2006). Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologi yang sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes. Terapi gizi medis ini pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi penderita diabetes. Selain itu, aktivitas fisik merupakan hal pokok yang harus dilakukan penderita DM. Kebiasaan melakukan aktivitas fisik sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh penderita DM karena dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan mencegah kematian prematur (Powers, 2005).

Sementara data mengenai sejauh mana gambaran pengetahuan penderita Diabetes Melitus tipe 2 terhadap Penatalaksanaan non farmakologis di Indonesia belum ada Berdasarkan hal ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan penderita Diabetes Melitus tipe 2 terhadap pentingnya penatalaksanaan non farmakologi dalam penyakit Diabetes Melitus tipe 2.

Page 2: BAB 1 KTI

1.2 RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana gambaran pengetahuan penderita Diabetes Melitus tipe 2 terhadap kepentingan penatalaksanaan non farmako (modifikasi pola hidup) di RSU Pringadi ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

- Mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan penderita Diabetes Melitus tipe 2 terhadap pentingnya penatalaksanaan non farmako di RSU Pringadi

1.3.2 Tujuan Khusus

- Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2berdasarkan karakteristik (jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan)

- Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2 berdasarkan kadar gula darah sewaktu.

- Mengetahui mayoritas penderita Diabetes Melitus tipe 2 berdasarkan lama menderita DM.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Terhadap lmu Pengetahuan

- Dapat menjadi data primer untuk penelitian selanjutnya.

2. Terhadap Instansi Kesehatan

- Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan data tentang penderita Diabetes Melitus dalam rangka menyusun program kesehatan selanjutnya dan upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3. Terhadap Penderita Diabetes Melitus

- Dapat mengukur sejauh mana pengetahuan terhadap pentingnya penatalaksanaan non farmakologi.

4. Bagi peneliti

- Sebagai syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S1)

- Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan.

Page 3: BAB 1 KTI