Upload
suryanisuci1994
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
praktikum perkerasan jalan raya
Citation preview
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
BAB 1
PENETRASI BAHAN BITUMEN
1.1. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek
(solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi dengan ukuran
tertentu, beban, waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.
1.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum penetrasi naik turun
tanpa gesekan dan dapat mengukur hingga 0,1 mm.
2. Pemegang jarum seberat ( 45,5 ± 0,05 ) gr yang dapat dilepas dengan mudah
dari alat penetrasi untuk peneraan.
3. Pemberat dari ( 50 ± 0,05 ) gr.
4. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 4400 C atau HRC 54 sampai
dengan 60.
5. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan
diameter 55 mm dan tinggi 35 mm.
Dalam percobaan penetrasi bahan bitumen terdapat spesifikasi cawan yang
tercantum pada Tabel 1.1 dibawah:
Tabel 1.1 Spesifikasi cawan
Penetrasi Diameter ( mm ) Dalam ( mm )
< 200 55 35
200 – 300 70 45
1
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
6. Bak perendam
Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan
suhu tertentu dengan ketelitian lebih kurang 0,1o C. Bejana pelat dasar
berlubang-lubang, terletak 50 mm diatas dasar kurang dari 100 mm dibawah
permukaan air dalam bejana.
7. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi.
Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang
cukup untuk meredam benda uji tanpa bergerak.
8. Pengukur waktu (stopwatch)
9. Termometer, sesuai dengan daftar no. 1 dan Gambar no. 1.
10. Senter
2
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
1.3. Gambar Alat
Dalam percobaan penetrasi bahan bitumen diperlukan alat untuk mengujinya,
penetrometer. Berikut ini merupakan gambar alat yang digunakan untuk
percobaan penetrasi bahan bitumen yang ditunjukkan Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Gambar Alat Percobaan Penetrasi Bahan Bitumen
Keterangan :
1. Pengukur penetrasi 7. Penggerak kasar
2. Pemberat 50 gram 8. Penggerak halus
3. Pemegang jarum 9. Cermin
4. Jarum penetrasi 10. Lampu senter
5. Gelas perendam 11. Cawan aluminium
6. Stopwatch
3
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
1.4. Bahan Uji
Bahan yang digunakan adalah :
1. Bitumen pen 60/70
2. Air suling (Aquades)
3. Toluena
1.5. Benda Uji
1. Memanaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil mengaduk hingga cukup cair
untuk dapat dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 600 C di
atas titik lembek dan untuk bitumen tidak boleh lebih dari 900 C di atas titik
lembek. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit
2. Mengaduk perlahan-lahan agar udara tidak masuk ke dalam tempat contoh.
3. Menuangkan contoh cair merata ke dalam tempat contoh dan mendiamkan
hingga dingin.
4. Menutup benda uji agar bebas dari debu dan mendiamkan pada suhu ruang
selama 1 sampai dengan 1,5 jam.
1.6. Cara Kerja
1. Meletakkan benda uji dalam tempat air bak perendam pada ruangan ber-AC
dengan suhu 25o C selama 1 - 1,5 jam.
2. Memasang jarum penetrasi pada pemegang jarum yang telah dibersihkan
dengan toluena dan mengeringkan dengan lap bersih.
3. Meletakkan pemberat 50 gr di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar
(100 ± 0,1) gr.
4. Memindahkan benda uji dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.
5. Mengatur alat penetrasi agar skala penetrometer menunjukkan angka nol
dengan cara menaikkan / menurunkan jarum penetrasi dengan menekan
pemegang jarum pada alat penetrasi.
4
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
6. Memposisikan jarum agar berada tepat di atas permukaan benda uji
menggunakan penggerak kasar dan penggerak halus, dengan bantuan senter.
7. Menekan pemegang jarum bersamaan dengan menjalankan stopwatch selama
(5 0,1) detik.
8. Membaca dan mencatat angka penetrasi yang tertera pada skala penetrometer.
9. Mengulangi langkah kerja 5-8 sebanyak 5 kali pada benda uji dengan
ketentuan tiap titik pemeriksaaan berjarak 1 cm dari tepi dan 1 cm dari tempat
penetrasi sebelumnya.
5
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
1.7. Flow Chart
Alur kerja dari pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Gambar. 1.2. Diagram Alir Penetrasi Bahan Bitumen
MULAI
Memanaskan benda uji sampai 1200C
Jarum + Pemberat = 100 gram
Meletakkan benda uji di bawah jarum penetrasi
Menuangkan dalam cawan diameter 55 mm,tinggi 35 mm
Mendinginkan dalam suhu ruang 250C
Meletakkan benda uji dalam suhu ruang dan merendam dalam bak perendam suhu 250C (60-90 menit )
Tempatkan benda uji di dalam cawan isi air
Mengatur agar skala penetrometer menunjukan angka nol
Memposisikan jarum agar berada tepat di atas permukaan benda uji
Membaca dan mencatat nilai penetrasi pada skala penetrometer
Mengulangi langkah kerja sebelumnya, mulai dari proses mengatur skala
penetrometer hingga pencatatan nilai penetrasi, sebanyak 5 kali pada benda uji
Menghitung rata-rata penetrasi
SELESAI
Membersihkan jarum dengan toluena
Menekan pemegang jarum bersamaan dengan menjalankan stopwatch selama (50,1) detik
Tiap titik pemeriksaaan berjarak 1 cm dari tepi dan 1 cm dari tempat
penetrasi sebelumnya
6
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
1.8. Hasil Pengamatan
Data Percobaan Penetrasi pada Suhu 25 ºC, beban 100 gr 5 detik, terlihat pada
Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Penetrasi Bahan Bitumen
Percobaan Penetrasi Benda Uji I Benda Uji II
(x 10-1 mm) (x 10-1 mm)
Pengamatan 1 70 69
Pengamatan 2 66 66
Pengamatan 3 62 62
Pengamatan 4 61 60
Pengamatan 5 59 60
Rata-rata 63,6 63,4
63,5
1.9. Pembahasan
Dari percobaan diperoleh penetrasi aspal untuk benda uji I = 63,6 x 10-1 mm dan
benda uji II = 63,4 x 10-1 mm, sehingga diperoleh rata-rata = 6,35 x 10-1 mm.
Penetrasi bitumen menunjukan tingkat kekerasan bitumen. Prosedur pemeriksaan
mengikuti PA -03-01-76 atau AASHTO T49-80.
Menurut tabel III petunjuk pelaksanaan Laston 1987, besar penetrasi untuk
penetrasi C 60/70 yaitu antara 6 – 7,9 mm dengan toleransi seperti pada Tabel 1.3
di bawah:
7
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan RayaBab I Penetrasi Bahan BitumenKelompok XVI
Tabel 1.3 Hubungan Hasil Penetrasi dan Toleransi
Hasil Penetrasi(mm) 0 – 49 50 – 149 150 – 249 240
Toleransi 2 4 6 8
1.10. Kesimpulan
Dari percobaan di atas didapat nilai rata-rata benda uji I = 63,6 x 10-1 mm dan
benda uji II = 63,4 x 10-1 mm.
1.11. Saran
1. Melakukan kalibrasi alat secara berkala.
2. Suhu ruang diusahakan tetap konstan (25ºC), yaitu dapat dengan cara
memberikan pendingin pada ruang tersebut dan melakukannya pada ruangan
tertutup (diusahakan sedikit cahaya yang masuk, dan juga mematikan lampu
saat percobaan dilakukan). Diusahakan juga disaat percobaan sedang
dilakukan, praktikan tidak keluar masuk ruangan agar suhu di dalam ruang
percobaan tetap konstan.
8