24
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dunia perindustrian, manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan untuk mengelola SDM secara tepat. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik maka dapat dihasilkan suatu produk yang berkualitas dimana penggunaan jumlah tenaga kerja yang ada mencukupi kebutuhan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja didasarkan dengan menetapkan standar kerja baku dan waktu kerja baku. Dengan penetapan standar, maka didapatkan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk suatu proses kerja. Kebutuhan tenaga kerja dipenuhi dengan perencanaan dan pengalokasian karyawan. Untuk itu diperlukan suatu hubungan lintas fungsi (cross-functional) antara divisi Human Resource, divisi pengendalian produksi, dan divisi produksi dalam pengelolaan SDM. Pengalokasian tenaga kerja yang baik dan sesuai kebutuhan membuat lini produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu pengalokasian tenaga kerja dengan baik dapat membantu divisi Human Resource untuk melakukan pengelolaan untuk peningkatan kemampuan dan pelatihan lainnya sebagai pendukung. Pencatatan internal tenaga kerja yang baik dapat membantu setiap departemen yang ada untuk mengelola tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Pencatatan data historis ini sangat berguna untuk mengalokasikan tenaga kerja dan mengetahui tingkat produktivitas dan efisiensi pekerja.

Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

  • Upload
    ngodat

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

1

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dunia perindustrian, manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat

diperlukan untuk mengelola SDM secara tepat. Dengan perencanaan dan pengelolaan

yang baik maka dapat dihasilkan suatu produk yang berkualitas dimana penggunaan

jumlah tenaga kerja yang ada mencukupi kebutuhan.

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja didasarkan dengan menetapkan standar

kerja baku dan waktu kerja baku. Dengan penetapan standar, maka didapatkan jumlah

kebutuhan tenaga kerja untuk suatu proses kerja. Kebutuhan tenaga kerja dipenuhi

dengan perencanaan dan pengalokasian karyawan. Untuk itu diperlukan suatu hubungan

lintas fungsi (cross-functional) antara divisi Human Resource, divisi pengendalian

produksi, dan divisi produksi dalam pengelolaan SDM.

Pengalokasian tenaga kerja yang baik dan sesuai kebutuhan membuat lini

produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu pengalokasian tenaga kerja dengan

baik dapat membantu divisi Human Resource untuk melakukan pengelolaan untuk

peningkatan kemampuan dan pelatihan lainnya sebagai pendukung.

Pencatatan internal tenaga kerja yang baik dapat membantu setiap departemen

yang ada untuk mengelola tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Pencatatan data

historis ini sangat berguna untuk mengalokasikan tenaga kerja dan mengetahui tingkat

produktivitas dan efisiensi pekerja.

Page 2: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

2

Departemen Assembly Line 2 PT. Astra Daihatsu Motor memiliki jumlah tenaga

kerja sebesar 805 orang berdasarkan data bulan september 2008. Dimana sebagian besar

tenaga kerja yang ada bekerja sebagai tenaga kerja langsung. Jumlah tenaga kerja ini

dinilai masih melebihi jumlah yang seharusnya dibutuhkan.

Perkembangan dalam dunia bisnis serta teknologi yang berkembang telah

melatarbelakangi kebutuhan perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi untuk

menunnjang pengambilan keputusan. Perusahaan industri harus dapat mengadaptasikan

teknologi informasi yang tepat guna. Dengan integrasi antara departemen-departemen

dalam divisi produksi, maka adanya kelebihan pengalokasian karyawan yang ada dapat

menutupi kekurangan yang ada sehingga perekrutan karyawan baru dapat dilakukan

secara tepat.

Hal ini akan memberikan nilai kompetitif perusahaan sehingga keuntungan

secara ekonomi dan efisiensi operasional dapat diperoleh secara maksimal. Setiap

perubahan dalam arus informasi yang ada akan sangat berpengaruh dengan kinerja dan

kegiatan perusahaan sehingga kebijakan yang dibuat juga dapat disesuaikan.

1.2 Perumusan Masalah

Pada PT. Astra Daihatsu Motor, pengelolaan sumber daya manusia untuk setiap

departemen tidak sesuai antara jumlah tenaga kerja aktual dengan tenaga kerja standar

yang ada, terutama untuk departemen yang berkaitan langsung dengan produksi. Adanya

selisih antara kebutuhan tenaga kerja dengan kenyataan yang ada memberikan dampak

terganggunya lini produksi yang dapat menyebabkan line stop, ketidakefisienan proses

produksi, dan lain sebagainya.

Page 3: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

3

Pengalokasian tenaga kerja ditangani langsung oleh foreman setiap jalur dimana

pencatatannya hanya pada papan tempat kerja, namun tidak pencatatan historis dari

tenaga kerja untuk setiap periodenya.

Selain itu kurang baiknya manajemen sumber daya manusia yang ada membuat

pencacatan terhadap evaluasi, mutasi, dan permintaan karyawan, membuat terjadi

keterlambatan maupun kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan dan

manajemen sumber daya manusia.

Berdasarkan kondisi di atas maka dibutuhkan sistem perencanaan kebutuhan

tenaga kerja dan pengelolaan tenaga kerja yang berguna untuk mendukung pengambilan

keputusan.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan :

1. Menghasilkan jumlah standar tenaga kerja untuk departemen Assembly Line 2.

2. Mengalokasikan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan untuk departemen

Assembly Line 2.

3. Merancang sistem informasi untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja dan

mengelola tenaga kerja.

1.3.2 Manfaat

Manfaat dari penulisan :

1. Membantu perusahaan untuk mengalokasi tenaga kerja yang ada secara tepat

guna dan sesuai kebutuhan.

2. Membantu perusahaan untuk mengelola tenaga kerja.

Page 4: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

4

3. Membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat

sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif untuk bersaing dengan

perusahaan lain yang sejenis.

1.4 Ruang Lingkup

Agar dalam penulisan skripsi dapat lebih terfokus, maka penulis melakukan

pembatasan dimana penelitian dibatasi dengan lingkup sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada Departemen Assembly Line 2 PT. ADM, Jl. Gaya

Motor Barat No. 3, Sunter II, Jakarta.

2. Pengukuran waktu baku difokuskan pada jalur lini produksi yang bersifat direct,

dan tidak membahas jalur lain-lainnya.

3. Pemilihan operator dengan kriteria kemampuan normal, tidak sedang mengalami

over shift atau menggantikan orang lain.

4. Data yang digunakan untuk pengolahan adalah data perusahaan yang diambil

pada bulan September 2008 – Oktober 2008.

5. Analisa dan pengukuran waktu standar kerja ditujukan pada kondisi produksi

pada saat pengukuran.

6. Tidak membahas masalah biaya dan pengukuran tingkat efisiensi waktu dari

semua faktor perencanaan tata letak fasilitas.

7. Tidak membahas masalah perancangan tata letak fasilitas untuk mengantispasi

perubahan di masa yang akan datang.

8. Tidak membahas perhitungan kapasitas produksi unit yang dihasilkan oleh

departemen Assembly Line 2.

Page 5: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

5

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Astra Daihatsu Motor (PT. ADM), berkantor pusat di Jl. Gaya Motor III/5,

Sunter II Jakarta Utara, beserta pabrik-pabriknya di Jakarta dan di luar Jakarta, bergerak

di bidang industri, perdagangan dan ekspor-impor, didirikan dengan Akte Pendirian

No.331 tanggal 31 Mei 1978, dibuat oleh notaris Kartini Mulyadi, yang telah

diumumkan di Berita Negara RI No. 91 tanggal 13 November 1979, Tambahan 687 dan

terakhir diubah dengan Akta No. 183 tanggal 21 januari 1998, dibuat oleh notaris

Singgih Susilo, yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 90 tangan 10

November 1998, Tambahan 6271, dan Akta No. 55 tanggal 9 November 1998 yang

dibuat oleh Singgih Susilo, yang diumumkan dalam Berita Negara RI No. 42 tanggal 25

Mei 1999, tambahan 3054.

PT. ADM berdiri pada tanggal 1 Januari 1992, dengan hasil merger dari

beberapa perusahaan yaitu Daihatsu Indonesia yang berdiri sejak tahun 1978, Daihatsu

Engine Manufacturing Ind. yang berdiri sejak tahun 1983, dan National Astra Motor

yang berdiri sejak tahun 1987. PT. ADM merupakan usaha kerjasama antara PT. Astra

Internasional, tbk dari Indonesia, Daihatsu Motor Co., Ltd., Toyota Tsusho Corporation.

Kepemilikan PT. ADM secara mayoritas dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dengan

61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho Corporation

sebesar 6,37%.

PT. ADM merupakan agen tunggal pemegang merk Daihatsu di indonesia. PT.

ADM memiliki peran penting dalam perkembangan dunia otomotif di indonesia dan

Page 6: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

6

penciptaan lapangan kerja. PT. ADM memiliki berbagai pabrik seperti pabrik

pencetakan aluminium (Press Plant / Stamping Plant) yang berada di Sunter II, pabrik

pembuatan mesin (Engine Plant), pabrik peleburan (Casting Plant) yang keduanya

berada di kawasan industri karawang, dan pabrik perakitan (Assembly Plant) yang

letaknya berada di Sunter II. Selain itu PT. ADM, memiliki gudang untuk parts (Parts

Center) yang berada di daerah cibitung dan gudang sementara untuk pengiriman produk

(Vehicle Logistic Delivery) yang berada di Sunter II. PT. ADM memiliki kapasitas

produksi 210.000 unit per tahun yang rencana akan terus ditingkatkan hingga mencapai

300.000 unit per tahun. PT. ADM memiliki jumlah karyawan 8.717 Orang (updated on

15 July 2008).

PT. ADM memiliki market share sebesar 12% (updated 2007) dan terus

meningkat hingga akhir tahun 2008. PT. ADM menghasilkan produk-produk Daihatsu

yang tidak hanya dipasarkan untuk pasar nasional saja namun juga pasar internasional.

PT. ADM mengekspor produk-produknya ke pasar internasional yaitu Malaysia, Brunei

Darussalam, Filipina, Thailand, Venezuela, Meksiko, Timur tengah, dan Afrika. Produk-

produk yang dieksport antara lain CKD Terios, CKD Rush, CKD Avanza, CBU

Granmax dengan brand Toyota Lite Ace dan Town Ace, dan juga komponen-komponen

pendukung.

PT. ADM berperan penting dalam lingkungan dalam program Green Company,

dimana tidak hanya berperan dalam membangun lingkungan pabrik yang bersih dan

nyaman juga membangun tempat pengolahan limbah pabrik agar limbah yang dihasilkan

tidak merusak lingkungan sekitar pabrik. Seiring dengan kemajuan teknologi dan

kebutuhan akan produk yang ramah lingkungan PT. ADM telah melengkapi semua

Page 7: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

7

mobilnya dengan mesin yang menggunakan catalytic converter agar gas buang hasil

pembakarannya memenuhi peraturan pemerintah dan standar international EURO II. PT.

ADM sangat memperhatikan proses produksi, kesehatan dan keselamatan kerja di

seluruh pabrik dengan menerapkan Sistem Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(SMK3) yang sesuai dengan ISO 14001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan green

company.

PT. ADM berusaha menjaga limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan

sekitar. Sebagai hasil kepedulian kami pada lingkungan dan keselamatan kerja, PT.

ADM menerima penghargaan pengelolaan lingkungan hidup dengan predikat terbaik

dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Lingkungan Hidup dalam beberapa tahun

kemaren. Kami juga menerima penghargaan bebas kecelakaan kerja dari Menteri Tenaga

Kerja.

Tidak hanya itu, PT. ADM juga memiliki kepedulian sosial dengan program

Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kegiatan-kegiatan sosial terhadap

penduduk pada lingkungan sekitar pabrik dengan pengobatan murah, sunatan massal,

dll.

1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. ADM

Menjadi No. 1 di pasar mobil kompak di Indonesia dan basis produksi global

yang Utama bagi grup Daihatsu / Toyota dengan standar kualitas pabrik Jepang.

Misi PT. ADM

Page 8: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

8

1. Kami memproduksi mobil kompak yang bernilai terbaik dan menyediakan layanan

purna jual terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah

lingkungan.

2. Kami mengembangkan dan memberikan inspirasi bagi seluruh karyawan untuk

mencapai kinerja tingkat dunia

1.5.3 Filosofi Dasar Perusahaan

Filosofi dasar pada perusahaan Astra yaitu Catur Dharma. Catur Dharma terdiri

atas :

• Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara

• Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan

• Saling menghargai dan membina kerjasama

• Berusaha mencapai yang terbaik

1.5.4 Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis pada PT. ADM dimulai dari pencetakan komponen (parts) untuk

body pada press plant dengan bahan dasar lembaran aluminium (logam). Peleburan

aluminium dilakukan pada casting plant menjadi bahan baku parts setengah jadi. Bahan

baku setengah jadi tersebut akan diolah menjadi mesin dan komponen transmisi pada

engine plant. Selanjutnya setelah komponen body telah dicetak akan dikirimkan ke

Assembly Plant dari press plant untuk perakitan lebih lanjut. Komponen mesin dan

transmisi yang telah selesai dibuat dan diuji kemudian dikirimkan ke Assembly Plant

dari engine plant untuk perakitan lebih lanjut. Pada Assembly plant komponen body

digabungkan menjadi satu dengan menggunakan pengelasan antar komponen body.

Setelah itu body mobil yang telah siap akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu

Page 9: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

9

pengecatan. Mobil yang telah dicat siap untuk dirakit dengan mesin dan komponen-

komponen pelengkap lainnya.

Mobil yang telah selesai dirakit dan diperiksa oleh bagian quality control akan

siap dikirimkan ke Vehicle Logistic Delivery (VLD). Pada VLD inilah, mobil akan

distribusikan menurut jenisnya apakah untuk pasar domestic atau pasar export. Selain itu

didistribusikan juga produk dengan brand Toyota yaitu Toyota Rush dan Toyota Avanza

ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) baik untuk pasar domestic

maupun pasar ekspor.

Produk Daihatsu dipasarkan ke pasar domestic oleh PT. Astra Internasional,

Tbk- Daihatsu Sales Operation (PT. AI-DSO). Cabang dari PT. AI-DSO ini menyebar

hingga seluruh nusantara dan mendistribusikan produk daihatsu baik mobil maupun

suku cadang. Untuk pasar ekspor dilakukan oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Perodua,

Malaysia.

Page 10: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

10

Gambar 1.1 Proses Bisnis PT. ADM

1.5.5 Struktur Organisasi

Keberadaan struktur organisasi dalam perusahaan memberikan sumbangan yang

positif dan penting. Hal ini didasarkan pada apa yang terkandung di dalamnya dimana,

struktur organisasi mengandung gambaran tentang wewenang dan tanggung jawab

masing-masing pelaku dalam perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung

pada manajemen yang ditetapkan pada perusahaan. Dengan manajemen yang baik akan

tercapai pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang baik untuk masing-

masing pelaku organisasi dalam perusahaan agar dapat terarah dan memberikan

informasi yang jelas.

Keputusan penting dari manajemen dalam menentukan struktur organisasi adalah

menentukan spesialisasi pekerjaan, departemenisasi, menentukan tentang kendala, dan

Page 11: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

11

penentuan wewenang. Setiap keputusan yang ada saling berhubungan satu sama lain

walaupun masing-masing mempunyai persoalan khusus tertentu yang dapat

dipertimbangkan terpisah dari lainnya. Dalam struktur organisasi, Board of Director

membawahi sejumlah divisi-divisi dan divisi yang juga membawahi beberapa

departemen. Hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi pada gambar 1.2.

Dalam struktur organisasi, setiap Division Head (DH) yang mayoritas orang

indonesia tetap didampingi oleh Divison Head Executive (DHE) yang mayoritas adalah

orang jepang. Fungsi DHE adalah untuk mengawasi kinerja operasional dari seorang

Division Head dan memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan atau target yang telah

ditetapkan sebelumnya Untuk Department Head (Dept. Head) juga didampingi oleh

seorang executive coordinator (EC) yang berfungsi untuk membantu dan mengawasi

kinerja. Mayoritas executive coordinator adalah berperan sebagai penasihat namun

keputusan tetap pada Divt. Head.

Page 12: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

12

BOARD OF DIRECTOR

CORP. PLANNING

MARKETING

EXPORT IMPORT

PURCHASING

FINANCE

QUALITY ASSURANCE

RESEARCH & DEVELOPMENT

UNIT MANUFACTURING

QUALITY CONTROL

PRODUCTION CONTROL & ADMINISTRATION

PRODUCTION ENGINEERING

PRESS & BODY MANUFACTURING

PAINT & ASSEMBLY MANUFACTURING

HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS

CORP. PLANNING

PARTS

SERVICE

DOMESTIC MARKETING

PURCHASING

EXPORT IMPORT

PURCHASING PLANNING

ACCOUNTING & CONTROL

FINANCE

QUALITY ASSURANCE

PRODUCT DEVELOPMENT

CORPORATE INFORMATION TECHNOLOGY

GENERAL AFFAIRS

HUMAN RESOURCES

ASSEMBLY PLANT

PAINT PLANT

BODY PLANT

PRESS PLANT

PPC & LOGISTIC NO. 2 (Vehicle)

PPC & LOGISTIC NO. 1 (UNIT)

PRODUCTION CONTROL

PRODUCTION ENGINEERING

CASTING PLANT

ENGINE PLANT

QUALITY CONTROL

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. ADM (Updated September 2008)

Page 13: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

13

Dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh PT. ADM adalah berbentuk

organisasi staf dan organisasi garis. Hal tersebut dipilih dengan pertimbangan agar

fungsi personal dan administrasi secara struktural, baik secara vertikal maupun

horizontal dapat berjalan secara serasi dan serimbang.

Struktur organisasi perusahaan PT. ADM periode September 2008 secara

keseluruhan dikelola oleh :

President Director : T. Nomoto

Vice President Director : Sudirman M. R.

Director : H. Nomura

S. Anraku

Corison S.

H. Nishimura

Amelia Tjandra

H. Sato

Y. Kanamori

S. Yagi

1.5.6 Hari Kerja dan Jam Kerja

Hari kerja di PT. ADM adalah lima hari kerja dalam seminggu yaitu hari senin

sampai dengan hari jumat, hari sabtu dan minggu adalah hari libur, kecuali untuk

pekerjaan satuan pengamanan dan maintenance yang pekerjaannya bersifat khusus.

Page 14: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

14

PT. ADM melaksanakan hari kerja berdasarkan shift kerja berdasarkan ketentuan

sebagai berikut :

• Untuk shift A, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin

sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.00. Dengan 3 kali

istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 09.45 hingga Pk. 09.50,

istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 11.50 hingga Pk. 12.40, dan istirahat ketiga

selama 10 menit dari Pk. 14.00 hingga Pk. 14.10. Untuk hari jumat jam kerja dimulai

dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.30, untuk istirahat pertama dan ketiga sama seperti hari

senin, sedangkan istirahat kedua dimulai Pk. 11.45 hingga Pk. 12.45.

• Untuk shift B, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin

sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 21.00 hingga Pk 04.30. Dengan 3 kali

istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 22.00 hingga Pk. 22.05,

istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 22.05 hingga Pk. 23.45, dan istirahat ketiga

selama 10 menit dari Pk. 02.30 hingga Pk. 02.40.

• Untuk shift N, 8 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu. Untuk hari senin

sampai kamis, jam kerja dimulai dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.00. Dengan 3 kali

istirahat yaitu istirahat pertama selama 5 menit dari Pk. 09.45 hingga Pk. 09.50,

istirahat kedua selama 50 menit dari Pk. 11.50 hingga Pk. 12.40, dan istirahat ketiga

selama 10 menit dari Pk. 14.00 hingga Pk. 14.10. Untuk hari jumat jam kerja dimulai

dari Pk. 07.15 hingga Pk 16.30, untuk istirahat pertama dan ketiga sama seperti hari

senin, sedangkan istirahat kedua dimulai Pk. 11.45 hingga Pk. 12.45.

Page 15: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

15

PT. ADM juga memberikan jenjang karier pada para karyawan berdasarkan pada

status, keahlian, prestasi, dan masa kerjanya, dimana jenjang karier kepegawaian juga

menentukan besarnya upah yang diterima oleh karyawan.

Apabila dikemudian hari ternyata seorang pekerja mencapai pada tingkat

pendidikan yang lebih tinggi, maka setelah memenuhi syarat-syarat tertentu dan melalui

seleksi tertentu akan diberikan penyesuaian sesuai dengan tingkat pendidikan tersebut.

Para karyawan PT. ADM juga mendapatkan berbagai macam fasilitas penunjang

untuk mempermudah dan mensejahterakan karyawannya. Adapun fasilitas yang tersedia

adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan dan pelatihan

2. kesehatan

3. Transportasi

4. Kantin

5. Sarana peribadatan

6. koperasi

7. Asuransi keselamatan kerja

8. Rekreasi

9. Dana Pensiun

10. Tunjangan-tunjangan lainnya.

Dengan adanya berbagai macam fasilitas dan tunjangan tersebut, maka

diharapkan karyawan PT. ADM dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

kepada perusahaan secara profesional.

Page 16: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

16

1.5.7 Bidang Usaha Perusahaan

Produk-produk kendaraan yang dihasilkan PT. ADM :

• Daihatsu Xenia

• Daihatsu Terios

• Daihatsu GranMax

• Toyota Avanza

• Toyota Rush

• Toyota Lite Ace

• Toyota Town Ace

Kegiatan PT. ADM berlokasi di berbagai tempat dan dikendalikan dari Sunter II

sebagai kantor pusat. Dari berbagai lokasi tersebut masing-masing lokasi melakukan

aktivitas produksi yang berbeda. Adapun kegiatan produksi dilakukan di Plant Sunter II,

Plant Karawang, dan Plant Cibitung.

Kegiatan produksi PT. ADM di Sunter II terdiri dari Stamping Plant / Press

Plant dan Assembly Plant sedangkan di karawang terdiri dari Engine Plant dan Casting

Plant.

Page 17: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

17

A. Stamping Plant / Press Plant

• Alamat : Gaya Motor No. 2, Sunter, Jakarta

• Berdiri : Mei 1978

• Luas : 58.000 M2

• Luas Bangunan : 22.600 M2

• Kapasitas : 178,000 unit / tahun

B. Engine Plant

• Alamat : KIIC Lot A-6, Karawang – Jawa Barat

• Berdiri : April 1983

• Luas : 30.500 M2

• Luas Bangunan : 11.700 M2

• Kapasitas : 153,000 unit / tahun

C. Casting Plant

• Alamat : KIIC Lot A-5, Karawang – Jawa Barat

• Berdiri : January 1997

• Luas : 38.500 M2

• Luas Bangunan : 12.000 M2

• Kapasitas : 284,000 unit / tahun

Page 18: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

18

D. Assembly Plant

• Alamat : Gaya Motor Barat No. 3, Sunter II, Jakarta

• Berdiri : December 1998

• Luas : 56.090 M2

• Luas Bangunan : 40.433 M2

• Kapasitas : 210,000 unit / tahun

E. Parts Center

• Alamat : Kawasan Industri MM2100, Cibitung-Jawa Barat

• Berdiri : December 2007

• Luas : 40.000 M2

• Luas Bangunan : 19.543 M2

Page 19: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

19

1.5.8 Proses Produksi di Assembly Plant

Gambar 1.3 Proses Produksi Assembly Plant - Welding

Gambar 1.4 Proses Produksi Assembly Plant - Painting

Page 20: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

20

Gambar 1.5 Proses Produksi Assembly Plant - Assembling

Gambar 1.6 Proses Produksi Assembly Plant – Quality Inspection

Page 21: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

21

Proses pada Assembly Plant terdiri dari proses utama dan proses

tambahan yaitu proses Welding, proses Painting, dan proses Assembling (proses

utama) dan Final Test yang merupakan unit kerja untuk kualitas (proses

tambahan).

Proses Welding adalah proses penyambungan komponen body dengan

pengelasan. Plat metal hasil pencetakan dari Stamping Plant / Press Plant

disambung dengan pengelasan untuk menjadi body. Selain itu juga ada proses

pembentukan chassis.

Proses Painting merupakan kelanjutan dari proses Welding, dimana unit

body mobil yang telah selesai disambung dilanjutkan dengan proses pengecatan.

Pewarnaan body disesuaikan dengan pesanan dari konsumen, sedangkan untuk

chassis diwarnai dengan warna gelap (hitam).

Proses Assembling atau final merupakan proses perakitan body mobil

dengan chassis dan komponen-komponen lainnya hingga menjadi mobil yang

siap untuk dijalankan.

Proses Final Test merupakan proses pengendalian kualitas dari mobil

yang dihasilkan dimana dilakukan pengujian Appereance and Function test,

Bumping test, Drum Test, hingga Final Check.

Page 22: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

22

1.5.9 Rich Picture Sistem Berjalan

KaryawanAssy 2 Dept Head

StandarTenagaKerja

7.MenggunakanStandar Tenaga Kerja

AlokasiKaryawan 9.Mengalokasi

Karyawan

EvaluasiKaryawan

MutasiKaryawan

14.MemutasiKaryawan

PermintaaanKaryawan

15.Mengelola Permintaan Karyawan

Waktu Siklus

Assy 2 Supervisor

13.Mengelola Mutasi Karyawan

12.Mengevaluasi Karyawan

11.Mengelola Evaluasi Karyawan

Assy 2Admin

17.Mengelola Karyawan

Takt Time

3.MencatatTakt Time

1. Mengelola Waktu Siklus

6.MenggunakanWaktu Siklus

16.MemintaKaryawan

5.MenggunakanTakt Time

8.Mengelola Alokasi Karyawan

4.Mengelola Standar Tenaga Kerja

Pos

2. Mengelola PosAssy 2

Sect Project

Assy 2 Foreman

10.Menerima LaporanAlokasi Karyawan

Gambar 1.7 Rich Picture Sistem Berjalan

Page 23: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

23

1. Bagian Assy 2 Sect Project mengelola waktu siklus hasil pengukuran yang

dilakukan pada proses produksi.

2. Selain mengelola waktu siklus, Assy 2 Sect Project juga mengelola pos yang ada

pada proses produksi.

3. Assy 2 Supervisor akan mencatat Takt Time yang berlaku.

4. Assy 2 Supervisor mengelola standar tenaga kerja. Standar tenaga kerja dengan

menggunakan 2 faktor yaitu waktu baku dan takt time.

5. Penggunaan Takt Time untuk mengetahui kecepatan atau jumlah target produksi

yang berlaku. Takt time sangat berpengaruh terhadap standar yang ada.

Penggunaan takt time dilakukan oleh Assy 2 Supervisor.

6. Waktu baku digunakan sebagai indicator mengetahui jumlah standar ini.

Penggunaan waktu baku dilakukan oleh Assy 2 Supervisor.

7. Assy 2 Foreman mengelola alokasi karyawan berdasarkan lini produksi.

8. Dalam pengelolaannya Assy 2 Foreman menggunakan standar tenaga kerja.

9. Berdasarkan standar itulah dilakukan pengalokasian karyawan.

10. Laporan hasil alokasi karyawan akan diberikan kepada Assy 2 Dept Head.

11. Setiap pertengahan bulan dan akhir bulan akan dievaluasi terhadap karyawan.

Evaluasi karyawan ini dikelola oleh Assy 2 Dept Head. Evaluasi untuk karyawan

dilakukan 2 bulan menjelang tanggal kontrak berakhir selesai.

12. Evaluasi dilakukan baik untuk karyawan kontrak maupun yang sudah permanen.

Ini terkait pula dengan promosi jabatan dan status kontrak. Setiap karyawan yang

Page 24: Bab 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2009-1-00485-TISI Bab 1.pdf · 61,76%, PT. Astra Internasional, tbk sebesar 31,87%, dan Toyota Tsusho

24

masuk dalam pertimbangan untuk dipromosi atau diberhentikan akan dievaluasi

kinerjanya terlebih dahulu.

13. Mutasi dikelola oleh Assy 2 Dept Head untuk memindahkan karyawan ke

departemen lainnya.

14. Berdasarkan keputusan mutasi yang dibuat, maka karyawan yang dimutasi akan

berpindah departemen.

15. Assy 2 Dept Head mengelola permintaan karyawan jika dibutuhkan akan dibuat

permintaan.

16. Kebutuhan karyawan dibuat berdasarkan jabatan dan jumlah karyawan.

17. Assy 2 Admin akan mengelola data karyawan yang ada dan melakukan

pencatatan terhadap karyawan baru yang masuk ke dalam departemen Assy 2.