Bab 1 Pendahuluan_rdtr campakamulya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab 1 Pendahuluan mengenai kajian RDTR Kecamatan Campakamulya Kabupaten Cianjur

Citation preview

RDTR

BAB 1Pendahuluan1.1. LATAR BELAKANG

P

ada dasarnya perkembangan suatu wilayah secara faktual dapat berubah sesuai dengan kecepatan, dinamika, atau pola perkembangan kegiatan masyarakat setempat dan atau pengaruh perkembangan wilayah sekitarnya yang tentunya dakan memberikan kontribusi terhadap upaya kegiatan penataan ruang, terutama pada aspek perencanaan ruang guna mengantisipasi segala bentuk kecenderungan tersebut.

Dalam tataran perangkat peraturan perundangan yang berkaitan dengan tata ruang, sejak tahun 1992 telah terjadi perubahan kebijakan penataan ruang dengan ditetapkannya UU No. 24 tahun 1992, dan kemudian diganti dengan Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang yang merupakan payung hukum bagi kegiatan penataan ruang di Indonesia. Undang-undang tersebut salah satunya ditindaklanjuti dengan Permendagri No. 1 tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan sebagai pengganti Permendagri No. 2 tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, yang dimaksud dengan ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan mahluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. Sedangkan penataan ruang adalah suatu sistem proses peencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Perkembangan masyarakat dan lingkungan hidup berlangsung secara dinamis, sebagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang seiring waktu. Oleh Karena itu, dalam rangka menjawab tuntutan pembangunan dan perkembangan keadaan, rencana tata ruang harus disusun serta ditinjau kembali secara berkala atau sesuai kebutuhan.Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang dan merupakan pedoman untuk :

Merumuskan kebijakan pokok pemanfaatan dan pengendalian ruang

Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar kawasan wilayah serta keserasian pembangunan antar sektor

Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan atau masyarakat

Menyusun rencana rinci ruang

Melaksanakan pembangunan dalam rangka pemanfaatan ruang bagi kegiatan manusia

Dalam Permendagri No. 1 tahun 2008, yang dimaksud dengan kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

Salah satu kriteria kawasan perkotaan adalah meiliki karakteristik kegiatan utama budidaya bukan pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama industri, perdagangan, dan jasa. Sedangkan bentuk kawasan perkotaan dibedakan kedalam tiga daerah, yaitu :

1. Kota sebagai daerah otonom

2. Bagian daerah Kabupaten meiliki ciri perkotaan

3. Bagian dari dua atau lebih daerah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan perkotaan

Dengan kata lain kawasan perkotaan adalah suatu kawasan fungsional yang akan atau telah menunjukan intensitas pembangunan non pertanian yang tinggi, dan menjadi urgen atau prioritas sebagai upaya percepatan atau pengendalian pembangunannya, seperti ibu kota kabupaten (pusat utama pertumbuhan). Dan ibukota kecamatan (pusat pertumbuhan). Kawasan perkotaan ini pada hakekatnya merupakan pusat kegiatan eonomi yang dapat melayani kawasan perkotaan itu sendiri maupun wilayah sekitarnya yang lebih luas.

Untuk dapat mewujudkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial budaya kawasan perkotaan perlu dikelola secara optimal melalui suatu proses penataan ruang.

Salah satu bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan di kabupaten Cianjur adalah Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya yang telah menunjukkan intensitas pembangunan pertanian berskala lokal dan non pertanian.

Kecamatan Campakamulya sejalan dengan perkembangan waktu mengalami perkembangan cukup pesat baik penduduk maupun kegiatan kotanya. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan mengakibatkan adanya kebutuhan akan sarana dan prasarana kawasan perkotaan Kecamatan Campakamulya, sehingga diperlukan rancana tata ruang kawasan perkotaan yang berada di kabupaten yaitu Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya sebagai pedoman teknis penataan ruangnya.

Untuk menunjukan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan ekonomi dan social budaya kawasan perkotaan perlu dikelola secara optimal melalui suatu proses penataan ruang.

Dalam hirarki pusat kegiatan dan pelayanan (sistem perkotaan) Kabupaten Cianjur, Kecamatan Campakamulya merupakan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yaitu pusat kawasan perdesaan yang ditingkatkan menjadi kawasan perkotaan yang memiliki fungsi sebagai pusat produski pertanian dengan skala lokal.

Secara rinci hirarki pusat kegiatan dan pelayanan (sistem perkotaan) Kabupaten Cianjur berdasarkan RTRW Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 adalah:

a. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), merupakan kawasan perkotaan dengan fungsi sebagai pusat pertumbuhan utama dengan orientasi kegiatan berupa pemerintahan, perdagangan, industri dan pelayanan masyarakat serta sebagai pintu gerbang keluar wilayah kabupaten dengan kelengkapan sarana dan tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Kecamatan yang berperan sebagai pusat kegiatan promosi adalah Kecamatan/Kota Cianjur.

b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), merupakan kawasan perkotaan dengan fungsi sebagia pusat perdagangan dan jasa, pemukiman, koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan beberapa kecamatan. PKL mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana pengembangan wilayah lebih rendah dari PKW promosi. Kecamatan yang berfungsi sebagai PKL adalah Kecamatan Cipanas, Sukanegara dan Sindangbarang.

c. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), merupkan pusat kawasan perdesaan fungsi sebagai pusat produksi dan industri perkebunan dan pertanian dangan skala pelayanan beberapa kecamatan serta menunjang kota. PPK mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana pengembangan wilayah lebih rendah dari PKL. Kecamatan yang berperan sebagai PPK meliputi Kecamatan Pacet, Ciranjang, Warungkondang, Pagelaran dan Cidaun.

d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), merupakan pusat kawasan perdesaan yang ditingkatkan menjadi kawasan perkotaan yang memiliki fungsi sebagai pust produksi pertanian dengan skala lokal. PPL mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana pengembangan wilayah lebih rendah dari PPK. Kecamatan yang berperan sebagai PPL adalah kecamatan Cikalong Kulon, Bojongpicung, Takokak, Campakamulya, Cibinong, Naringgul, dan Agrabinta.

Dalam RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011 - 2031, Kecamatan Campakamulya ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yaitu pusat kawasan perdesaan yang ditingkatkan menjadi kawasan perkotaan yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi pertanian dengan skala lokal. Skema Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Skema Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Kabupaten Cianjur

Esensi lain diperlukannya RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya di antaranya adalah:

Penjabaran RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011 - 2031 khususnya yang menyangkut penataan kawasan fungsional perkotaan Kecamatan Campakamulya sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan;

Dalam rangka menciptakan sistem aktivitas dan pergerakan wilayah yang dapat menciptakan keterpaduan perkembangan sosial ekonomi, maka pembentukan keterkaitan antarpusat pelayanan menjadi penting. Untuk itu diperlukan pembentukan jaringan jalan yang menghubungkan PKW promosi, PKL, PPK, dan PPL di Kabupaten Cianjur;

Rencana pembangunan terminal tipe C;

Pengembangan pelayanan energi listrik berupa pengembangan jaringan transmisi SUTET Campakamulya Sukanagara Takokak dengan kapasitas tegangan 500 kV;

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).Salah satu fungsi RDTR adalah sebagai pedoman teknis yang merupakan arahan pembangunan daerah untuk perijinan pemanfaatan ruang, perijinan letak bangunan dan bukan bangunan, kapasitas dan intensitas bangunan dan bukan bangunan, penyusunan zonasi, serta pelaksanaan program pembangunan. Fungsi tersebut dalam realisasinya sulit dilaksanakan karena dalam RDTR biasanya dalam satu hamparan lahan dengan luasan tertentu dianggap memiliki karakteristik yang sama sehingga dalam pengendalian pemanfaatan ruangnya pun diperlakukan sama, padahal dalam satu area lahan dengan luasan tertentu dan peruntukan tertentu (zona peruntukan) memiliki karakteristik yang berbeda sehingga perlakuan pengendalian pemanfaatan ruangnya pun sebaiknya disesuaikan dengan karakteristiknya. Oleh sebab itu, pada tahapan selanjutnya agar RDTR dapat operasional di lapangan terutama sebagai perangkat pengendalian, maka untuk lebih menjabarkan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya diperlukan juga Peraturan Zonasinya.

Peraturan zonasi tersebut, disusun untuk mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan RDTR. Peraturan zonasi berisi ketentuan yang harus, boleh dan tidak boleh dilaksanakan pada setiap zona pemanfaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan amplop ruang (koefisien dasar ruang hijau, koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan), penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN RDTR1.2.1. MaksudMaksud penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya adalah menyediakan perangkat peraturan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya sebagai penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011 - 2031 untuk mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan.

1.2.2. TujuanTujuan dari pekerjaan ini adalah:

a. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan atau lebih tepatnya pembangunan fisik harus mengacu kepada peruntukan dan fungsi lahan yang ditetapkan dalam RDTR ini,

b. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi dan pemberian perijinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

1.2.3. SasaranSasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini antara lain:

a. Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar kawasan dalam RTRW Kabupaten Cianjur;

b. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar zona dan sub zona dalam Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya;

c. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/ swasta;

d. Mendorong investasi masyarakat di dalam Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya;

e. Terkoordinasinya pembangunan Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya antara pemerintah dan masyarakat/swasta.

1.3. FUNGSI DAN MANFAAT1.3.1. FungsiFungsi dari RDTR ini adalah:

Kendali mutu pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten Cianjur

Arahan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diamanatkan dalam RTRW Kabupaten Cianjur

Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang

Acuan bagi penebitan ijin pemanfaatan ruang

Acuan dalam penyusunan ruang untuk setiap bagian-bagian wilayah sesuai RTBL dan rencana yang lebih rinci lainnya.

1.3.2. ManfaatManfaat dari RDTR ini adalah:

Penentuan lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi maupun lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu

Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat

Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang dengan fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten secara keseluruhan

Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program penanganan dan pengembangan kawasan dan lingkungan, seperti RTBL atau rencana rinci sejenis.

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang Lingkup pekerjaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakmulya ini terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu lingkup wilayah perencanaan dan lingkup pekerjaan.1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah PerencanaanBerdasarkan Perda Kabupaten Cianjur Nomor 13 Tahun 1999 tentang Penetapan Batas Wilayah Kota di Kabupaten Cianjur Daerah Tingkat II Cianjur, Kota Kecamatan Campakamulya masih termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Campaka. Dalam kegiatan penyusunan RDTR, Kawasan Fungsional Perkotaan atau Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Kecamatan Campakamulya, salah satu tahapan analisisnya adalah perlu melakukan analisis berdasarkan analisis faktor-faktor internal dan eksternal kecamatan, yaitu antara lain :

a. Karakteristik morfologi Bagian Wilayah Perkotaan;

b. Keserasian dan keterpaduan fungsi Bagian Wilayah Perkotaan;

c. Jangkauan dan batasan pelayanan untuk seluruh kawasan, yang memperhatikan struktur ruang RTRW, dengan mempertimbangkan pula aspirasi masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, telah teridentifikasi bahwa kawasan perkotaan bahwa Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya terletak di sekitar ibukota kecamatan sebagai pusat pemerintahan kecamatan yakni di Desa Campakamulya dengan luas 1.017 hektar. Ilustrasi Peta Administrasi Wilayah Perencanaan dan batas-batas (Gambar 1.3): sebelah utara dengan Desa Campakawarna;

sebelah selatan dengan Kecamatan Pagelaran;

sebelah timur dengan Desa Sukabungah; sebelah barat dengan Kecamatan Sukanagara.

1.4.2. Ruang Lingkup Pekerjaan

Dalam lingkup pekerjaan, telah ditetapkan dalam KAK tahapan pelaksanaan pekerjaan, yaitu:

1. Persiapan penyusunan RDTR:

Studi literatur yang berkaitan dengan wilayah perencanaan atau Bagian Wilayah Perkotaan (BWP), baik berupa hasil penelitian/studi, peraturan yang sudah ada, dll.

Persiapan teknis, antara lain penyiapan perangkat survey, rencana kerja, dan daftar pertanyaan;

2. Pengumpulan Data :

Kebijakan dan tujuan pembangunan kabupaten (RPJP, RPJM, RTRW)

Wilayah administrasi

Sosial kependudukan

Perekonomian

Sumberdaya alam dan fisik/lingkungan

Ketersediaan sarana dan prasarana

Penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan

Bencana Alam

Data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, instensitas bangunan, tata masa bangunan)

Kelembagaan dan pembiayaan pembangunan

3. Pengolahan Data :

a) Analisis Wilayah PerencanaanAnalisis karakteristik wilayah

Kedudukan, fungsi dan peran wilayah perencanaan dalam wilayah yang lebih luas

Keterkaitan antar komponen ruang di wilayah perencanaan

Karekteristik fisik wilayah perencanaan

Karekteristik sosial kependudukan Karekteristik perekonomian

Kemampuan keuangan daerah

b) Analisis kawasan fungsional perkotaan Untuk mendeliniasi dan menetapkan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) berdasarkan analisis baik internal maupun eksternal wilayah yang lebih luas (kecamatan dan kabupaten).

Analisis potensi dan masalah pengembangan

Analisis kebutuhan ruang

Analisis perubahan pemanfaatan ruang

Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan

Potensi dan masalah pengembangan

Peluang dan tantangan pengembangan

Kecenderungan perkembangan

Perkiraan kebutuhan pengembangan

Intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung termasuk prasarana/infrastruktur maupun utilitas

Analisis kawasan yang diprioritaskan penanganannya

Peta Orientasi Bagian Wilayah Perkotaan Campakamulya dalam Wilayah Administrasi Kecamatan Campakamulya Kabupaten Cianjur

4. Indikasi dan arahan penanganan kawasan dan bangunan

5. Perumusan dan ketentuan teknis Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya

(1) Tujuan penataan ruang Bagian Wilayah Perkotaan;

(2) Rencana pola ruang;

(3) Rencana jaringan prasarana;

(4) Penetapan kawasan yang diprioritaskan penanganannya;

(5) Arahan pemnfaatan ruang;

(6) Peraturan Zonasi.

6. Rancangan Perda RDTR Kawasan Perkotaan Kecamatan Campakamulya.

1.5. KEDUDUKAN RDTR DALAM PENATAAN RUANG

Dalam jenjang perencanaan tata ruang, Rencana Detail Tata Ruang merupakan produk rencana untuk:

Rencana operasional arahan pembangunan kawasan;

Rencana pengembangan dan peruntukan kawasan;

Panduan rencana aksi dan rancang bangun.

Rencana, aturan, ketentuan, dan mekanisme penyusunan RDTR merujuk pada pranata rencana tata ruang yang lebih tinggi, baik dalam lingkup kawasan maupun daerah. Kedudukan RDTR dalam penataan ruang diilustrasikan dalam Gambar 1.2.

Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang dalam Penataan Ruang1.6. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

4. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Bencana Alam;

5. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

6. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8. Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Berkelanjutan;

9. Undang-Undang RI No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Bentuk dan Tata Cara Peranserta Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelengaraan Penataan Ruang;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Rencana Tata Ruang;

17. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur;

18. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budidaya;

19. Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;

20. Permendagri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penataan Ruang di Daerah;

21. Permendagri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;

22. Permendagri Nomor 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana;

23. Permen PU Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknik Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau;

24. Permen PU Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penerapan Rencana Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota Beserta Rencana Rincinya;

25. Permen PU Nomor 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknik Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau;

26. Permen PU Nomor 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang PU dan Penataan Ruang;

27. Kepmenkimpraswil 327/KPTS/M/2002 tentang Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang;

28. Keputusan Menteri PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

29. Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tahun 2011 2031.1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kecamatan Campakamulya adalah berikut:

BAB 1PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang, tujuan, sasaran, ruang lingkup, keluaran, serta sistematika usulan teknis.

BAB 2KETENTUAN UMUM

Bab ini membahas tinjauan kedudukan, dan fungsi RDTR serta peraturan zonasi..

BAB 3RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PERKOTAAN

Berisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Campakamulya yang mencakup tujuan pengembangan, rencana struktur ruang (sistem pusat-pusat pelayanan, sistem jaringan transportasi dan jaringan prasarana lainnya serta rencana pengembangan sarana sosial ekonomi dan rencana pola ruang).

BAB 4KETENTUAN PERATURAN ZONASIBab ini terdiri atas tujuan peraturan zonasi, dan ketentuan teknis zonasi Kawasan Perkotaan Campakamulya. BAB 5KETENTUAN PERIZINAN

Bab ini terdiri atas prinsip penerapan perijinan di Kawasan Perkotaan Campakamulya yang disesuaikan dengan prosedur dan standar pemerintah setempat.

BAB 6PERAN DAN KETERLIBATAN MASYARAKAT

Menguraikan mengenai peran serta dan kewajiban masyarakat dalam penyusunan rencana detail dan peraturan zonasi di kawasan perkotaan Campakamulya. PAGE

Pendahuluan