6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infark miokard adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot jantung karena kurangnya suplai darah dan oksigen pada miokard (ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard). Infark miokard akut diawali dari coronary artery disease, coronary artery emboli, ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan miokard, kelainan kongenital dan gangguan hematologi (Udjianti, 2010). Menurut Braunwald (2005), daerah infark miokard akut antara lain anterior, inferior, lateral, posterior, ventrikel kanan. Menurut O’Keefe (2010), pada infark miokard akut anteroseptal terjadi perubahan gelombang Q patologis yang diikuti segmen ST elevasi di lead V 1 – V 4. Menurut Muttaqin (2010) pada klien dengan IMA akan muncul keluhan utama nyeri dada, perasaan sulit bernafas dan pingsan. Pada tahun 2005 di Amerika, penyakit kardiovaskuler bertanggung jawab untuk 864,500 1

BAB 1 Prematur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB 1 Prematur

Citation preview

4

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangInfark miokard adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot jantung karena kurangnya suplai darah dan oksigen pada miokard (ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard). Infark miokard akut diawali dari coronary artery disease, coronary artery emboli, ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan miokard, kelainan kongenital dan gangguan hematologi (Udjianti, 2010). Menurut Braunwald (2005), daerah infark miokard akut antara lain anterior, inferior, lateral, posterior, ventrikel kanan. Menurut OKeefe (2010), pada infark miokard akut anteroseptal terjadi perubahan gelombang Q patologis yang diikuti segmen ST elevasi di lead V1 V4. Menurut Muttaqin (2010) pada klien dengan IMA akan muncul keluhan utama nyeri dada, perasaan sulit bernafas dan pingsan.Pada tahun 2005 di Amerika, penyakit kardiovaskuler bertanggung jawab untuk 864,500 kematian, atau 35,3% dari seluruh kematian pada tahun itu. Sebesar 151.000 kematian akibat infark miokard (Aryanto 2011). Menurut penelitian Direktorat Jenderal Yanmedik Indonesia pada tahun 2007, jumlah pasien penyakit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di RS di Indonesia adalah 239.548 jiwa. Kasus terbanyak adalah penyakit jantung iskemik, yaitu 110,183 kasus (Sari, 2012). Pada bulan Januari September 2012 terdapat 74 orang (15,7%) pasien IMA dari keseluruhan 471 pasien rawat inap di Paviliun Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.Infark miokard akut paling banyak membunuh dari sekian banyak pasien jantung. Proses penyakitnya berjalan dengan sangat cepat dan juga membutuhkan pertolongan dengan segera. Infark miokard akut merupakan kematian dari otot jantung karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner karena adanya penyumbatan ini, maka pembuluh darah koroner yang berperanan besar dalam menyuplai darah dan oksigen akan mengalami kerusakan bahkan sampai kematian mendadak. Diagnosa dan pengobatan yang tepat dapat menyelamatkan pasien dari kematian (Utami, 2012).Pada penatalaksanaan serangan akut IMA akan dilakukan tindakan yang berfokus pada penanganan nyeri, membatasi ukuran infark miokardium, pemberian oksigen dan pembatasan aktivitas fisik. Untuk pelaksanaan jangka panjang akan dilakukan pemberian diuretik, pemberian nitrates, pemberian penghambat beta, antilipemik, latihan fisik, memperpanjang masa istirahat serta dilakukan tindakan pembedahan seperti Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty dan operasi Coronary Artery Bypass Grafting (Muttaqin, 2010). Selain itu asuhan keperawatan yang tepat dan secara komprehensif pada klien dengan infark miokard akut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang perawat untuk membantu mengatasi masalah yang dialami oleh klien. Melalui pendekatan proses keperawatan, seorang perawat dapat memecahkan masalah bersama dengan pasien karena pasien yang paling mengetahui kebutuhannya. Sehingga kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dapat tercapai. Mengingat banyaknya kejadian infark miokard akut di masyarakat, maka penulis tertarik untuk mempelajari penerapan asuhan keperawatan medikal bedah pada klien dengan infark miokard akut di ICCU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. 1.2 Rumusan MasalahUntuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit maka penulis akan melakukan kajian lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan anak dengan diagnose medis prematur dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana asuhan keperawatan anak pada By.Ny.H dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.

1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumMengidentifikasi asuhan keperawatan anak pada By.Ny.H dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengkaji pasien dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.2. Membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.3. Merencanakan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.4. Melaksanakan asuhan Keperawatan klien dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.5. Mengevaluasi klien dengan diagnosa medis prematur di NICU Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.1.4 ManfaatTerkait dengan tujuan, maka tugas seminar ini diharapkan dapat memberi manfaat :1. Dari segi akademis, merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal asuhan keperawatan anak pada klien dengan diagnose medis prematur.2. Dari segi praktis, tugas seminar ini akan bermanfaat bagi:a. Bagi Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Dapat menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit agar dapat melakukan asuhan keperawatan anak pada klien dengan diagnose medis prematur dengan baik.b. Untuk PenelitiDapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti berikutnya, yang akan melakukan penelitian pada asuhan keperawatan anak pada klien dengan diagnose medis prematur. 1