Upload
rizqif-pangestuti
View
86
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/17/2018 Bab 1 Rizqif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-rizqif 1/3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Persalinan merupakan rangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Berdasarkan tahapannya persalinan dibagi
atas beberapa kala persalinan, kala I, II dan III. (Varney, Kriebs dan Gegor,
2008; h. 672)
Pada kala 1 fase aktif kontraksi menjadi lebih sering, dengan durasi yang
lebih panjang dan intensitasnya lebih kuat. Pada kondisi normal pembukaan
konstan, rata-rata 3 cm per jam dengan kecepatan minimal tidak lebih dari 1,2cm per jam pada primigravida, pada multigravida kecepatan rata-rata minimal
pembukaan selama fase aktif adalah 1,5 cm. Untuk primigravida yang
cenderung memiliki waktu yang lama untuk melalui kala 1 fase aktif. Untuk
pemantauan kala 1 faseaktif melewati garis waspada. Selain itu menurut
penelitian philpott dan Castle (1972), 438 dalam penelitian mereka terhadap
624 pasien primigravida secara berurutan 70% bersalin di garis siaga dan
setengah dari jumlah kelompok yang tersisa bersalin normal tanpa stimulasi
oksitosin atau seksio sesaria dalam 4 jam antara garis siaga dan aksi dan
sisanya tidak berhasil meklahirkan secara normal tanpa induksi persalinan. Hal
ini mebuktikan bahawa untuk primigravida memerlukan perhatian intensif pada
pemantauan kala 1 fase aktif. (Varney, Kriebs dan Gegor, 2008; h. 679). Salah
satu faktor yang sering menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada ibu
bersalin adalah partus lama. Partus lama terjadi apabìla persalinan berlangsung
lebih dari 24 jam (Oxorn da forte,2010; h. 603) Oleh karena itu pada fase ini
otot-otot rahim memerlukan nutrisi lebih banyak untuk tetap mempertahankan
kontraksi tersebut dan proses kala satu fase aktif dapat terjadi secara normal
dan tidak terjadi partus lama yang menyebabkan infeksi, kehabìsan tenaga,
dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi pendarahan postpartum yang dapat
menyebabkan kematian pada ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan
asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi.
Banyak upaya untuk mengefektifkan his antara lain; teknik ambulasi, perubahan posisi, mengosongkan kandung kemih, stimulasi putting, dan
pemberian makan dan minum (Anonim,2000: h.3-24). Makanan yang
disarankan dikonsumsi pada kelompok Ibu yang makan saat persalinan adalah
roti, biskuit, sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman
isotonik dan jus buah-buahan (O’Sullivan et al, 2009). Menurut Elias (2009)
Nutrisi dan hidrasi sangat penting selama proses persalinan untuk memastikan
kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan normal cairan dan
elektrolit bagi Ibu dan bayi. Cairan isotonik dan makanan ringan yang
mempermudah pengosongan lambung cocok untuk awal persalinan.(Ninna
Nilna,2012)
1
5/17/2018 Bab 1 Rizqif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-rizqif 2/3
2
Dewasa ini untuk memahami permasalahan diatas petugas kesehatan
terutama bidan dalam menolong proses persalinan biasanya hanya memberi
asupan nutrisi berupa teh manis hangat jarang dari keluarga pasien atau bidan
memberi susu sebagai sumber energi ibu saat persalinan atau juga memberikan
pengganti cairan tubuh dan asupan nutrisi melalui infus jika ibu sudahmengalami kelelahan dan tak mampu lagi untuk mengejan. Padahal sebelum
keleahan tersebut terjadi dapat dicegah dengan memberikan nutrisi yang cukup
selama persalinan baik sebagai tambahan energi dan untuk kontraksi otot
selama kala dua persalinan. Yang dibutuhkan ibu saat bersalin bukan hanya
glukosa saja sebagai cadangan energi melainkan protein dan mineral yang
tinggi seperti unsur Kalium (Ka) serta Calsium (Ca) yang berfungsi untuk
membantu mengaktifkan kerja otot dalam berkontraksi, zat seng (Zn) dan
magnesium (Mg). Selain itu juga vitamin B1,vitamin E.
Air kelapa muda merupakan cairan isotonik alami, sehingga bisa
menggantikan mineral dan elektrolit yang hilang bersama cairan tubuh. Bahkan
organisasi pangan dunia atau FAO ( Food and Agricalture Organizatio) pernahmeneliti dan berusaha mematenkan air kelapa sebagai minuman isotonik.
(Yuliatin, 2011; Berliana ;2004)
Dalam air kelapa memang terdapat berbagai unsur zat gizi dan mineral
terutama calsium (Ca) yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja otot, serta juga
terdapat kandungan kalium yang berfunsi membantu kontraksi otot.
Kandungan zat lain yang menonjol berupa enzim yang mampu mengurangi
sifat racun, gula (glokosa, fruktosa, sukrosa), vitamin C, protein, lemak, hidrat
arang dan potasium di setiap 100 gram juga sangat dibutuhkan tubuh ibu saat
proses persalinan. (aromedia,2008; h.129)
Berdasarakan hasil studi pendahuluan di Kamar Bersalin Rumah Sakit dr.
Soepraoen Malang untuk bulan untuk bulan februari 2012 terdapat 6 ibu
bersalin primigravida secara normal dan sejauh ini dalam bulan maret 2012
terdapat 7 persalinan primigravida secaranormal.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk memilih
judul penelitian “Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda pada Ibu
Bersalin Primigravida terhadap Lama Kala I Fase Aktif di Kamar
Bersalin dr. Soepraoen Malang” sebagai judul KTI berbasis studi kasus guna
memenuhi tugas akhir akademik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat menarik permasalahan
dalam penelitian ini yaitu : adakah pengaruh pemberian air kelapa muda pada
ibu bersalin primigravida terhadap lama kala I fase aktif di kamar bersalin
Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang?
1.3. Tujuan penelitian
Berdasarkan penetapan masalah dalam penelitian peneliti merumuskan
tujuan khusus dan tujuan umum penelitian sebagai berikut.
5/17/2018 Bab 1 Rizqif - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-rizqif 3/3
3
1.3.1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh
pemberian air kelapa muda pada ibu bersalin primigravida terhadap lama
kala I fase aktif di kamar bersalin Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang.
1.3.2. Tujuan khususPenelitian ini memiliki tujuan khusus sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi jumlah ibu bersalin primigravida kala I fase aktif di
kamar bersalin di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang
b. Mengidentifikasi lama persalinan kala I fase aktif pada persalianan
primigravida dengan pemberian air kelapa muda.
c. Mengidentifikasi pengaruh pemberaian air kelapa muda terhadap ibu
bersalin primigravida terhadap lama kala I fase aktif di Kamar Bersalin
Rumah Sakit dr. Soepraoen malang
1.4. Manfaat penelitian
1.1. Bagi Peneliti
Dapat meberikan pengalaman yang sebenarnya pada peneliti dalam
melakukan penelitian, membuat tugas karya ilmiah serta memberikan
pengetahuan baru tentang pentingnya memperhatikan pemebrian nutrisi
yang tepat pada ibu bersalin.
1.2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswa Politeknik Kesehatan Rumah Sakit
dr. Soepraoen Malang khususnya prodi kebidanan.
1.3. Bagi Tempat Penelitian
Dengan adanya penelitian tentang pengaruh pemberian air kelapa muda
pada ibu bersalin primigravida terhadap lama kala I fase aktif, petugas
kesehatan dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat pada ibu bersalin saat
proses persalina sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan normal.
1.4. Bagi responden
Dapat meberikan pengetahuan baru pada responden yaitu pada ibu bersalin
tentang manfaat air kelapa sebagai asupan nutrisi yang tepat dalam proses
persalinan untuk mempercepat lama kala I fase aktif.