27
PENDAHULUAN 1. Pendahuluan Teknik Industri adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari desain, analisa desain dan produk, dan juga perbaikan baik sistem ataupun desain yang berkaitan dengan pelayanan dan produksi dari suatu barang atau jasa. Dalam melakukan analisa, disain dari suatu sistem yang terintegrasi, demi tercapainya analisa dan perbaikan ini teknik industri didukung oleh pengetahuan dan keahlian khusus di bidang teknik, manajemen, matematika, ergonomi dan ilmu pengetahuan lainnya. Kurikulum yang disampaikan di jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara dirancang khusus untuk mempersiapkan agar calon lulusan siap dan lebih mantap dalam melangkah ke dunia kerja dewasa ini. Untuk mencapai hal tersebut maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas akhir dengan melakukan riset di dalam perusahaan sehingga mahasiswa mendapatkan data yang aktual untuk dipelajari dan menyusunnya dalam bentuk skripsi.

BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan

Teknik Industri adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari desain, analisa

desain dan produk, dan juga perbaikan baik sistem ataupun desain yang berkaitan

dengan pelayanan dan produksi dari suatu barang atau jasa. Dalam melakukan

analisa, disain dari suatu sistem yang terintegrasi, demi tercapainya analisa dan

perbaikan ini teknik industri didukung oleh pengetahuan dan keahlian khusus di

bidang teknik, manajemen, matematika, ergonomi dan ilmu pengetahuan lainnya.

Kurikulum yang disampaikan di jurusan Teknik Industri Universitas Bina

Nusantara dirancang khusus untuk mempersiapkan agar calon lulusan siap dan

lebih mantap dalam melangkah ke dunia kerja dewasa ini. Untuk mencapai hal

tersebut maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas akhir dengan melakukan

riset di dalam perusahaan sehingga mahasiswa mendapatkan data yang aktual

untuk dipelajari dan menyusunnya dalam bentuk skripsi.

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan sebesar-besarnya dari

produk yang dijualnya kepada konsumen, dengan pengeluaran biaya yang

sekecil-kecilnya perusahaan meraih keuntungan sebesar-besarnya. Hal ini juga

berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure

memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible Packaging) dan merupakan

perusahaan pertama yang memproduksi Laminated Alumunium Foil,

Polycellonium, Polycello, Polypanium foil berikut pencetakannya. Penulis

melakukan pengamatan pada semua bagian produksi percetakan dan bagian

kualitas produk perusahaan. Penulis juga melakukan pengambilan data secara

langsung agar memperoleh data aktual yang digunakan untuk membantu PT

Indogravure untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi.

Page 2: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Bagi perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan suatu proses yang

paling banyak dilakukan. Hal ini akan menyangkut pada biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan untuk melakukan proses manufaktur. Biaya yang besar tentu

akan merugikan perusahaan karena itu biaya sedapat mungkin ditekan agar tidak

mengakibatkan kerugian yang berdampak buruk dengan perusahaan, tetapi proses

penekanan biaya ini sebaiknya tidak merugikan kesejahteraan karyawan pabrik,

maka itu penekanan biaya dapat dilakukan dengan mengurangi produk yang

gagal. Pengurangan banyaknya tingkat produk yang gagal akan berdampak besar

bagi perusahaan, karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang tidak

berguna akibat dari kegagalan produksi, sedangkan perusahaan yang tingkat

kegagalan produksinya tinggi akan mengalami banyak kerugian selain hanya dari

segi biaya, konsumen pun akan merasa dikecewakan oleh hasil produk yang gagal

dan menuntut untuk ganti kerugian produksi pada perusahaan yang bersangkutan.

Bagi perusahaan secara umum mengetahui apabila terjadi suatu kerugian di

dalam persuhaan tersebut, dengan mengetahui titik-titik tempat terjadinya

kesalahan proses produksi maka hal ini dapat berguna untuk melakukan tindak

pencegahan agar kegagalan ditengah-tengah produksi tidak terus berlanjut. Dalam

hal ini PT Indogravure telah melakukan pencegahan terhadap produk gagal

dengan memberikan biaya tambahan kepada konsumen untuk menutupi biaya

kegagalan produksi yang telah dilakukan. Perbaikan sistem produksi akan

diusulkan apabila masih terjadi kegagalan pada produk yang dihasilkan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari pengamatan penulis pada PT Indogravure di seluruh proses produksi,

penulis mendapatkan beberapa masalah yang ingin dicari pemecahannya. Di

bagian proses slitting ditemukan banyak produk yang gagal. Hal ini terbukti

dengan terjadinya penumpukan produk yang dihasilkan tetapi tidak dapat dikirim

ke konsumen atau dikembalikan oleh perusahaan yang memesan produk tersebut.

Selain itu penumpukan produk gagal juga terjadi di gudang. Maka berdasarkan

2

Page 3: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

masalah yang terjadi penulis ingin menganalisis dan mencari jalan keluar terbaik

yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan Quality cost

system untuk mengurangi biaya akibat produk gagal yang dihasilkan perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang harus diprioritaskan

untuk pengembangan proses, dan memonitor perubahan-perubahan dalam quality

cost dan juga membantu untuk mengidentfikasikan tempat dimana keuntungan

besar dapat diperoleh.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dipelajari oaleh penulis dititik beratkan pada lantai

produksi, karena disini adalah inti dari perusahaan manufaktur untuk

mendapatkan hasil produksi yang memiliki kualitas bersaing dengan perusahaan

lain.

1.3.1 Proses Produksi

Ruang lingkup observasi yang dilakukan pada saat kegiatan kerja praktek

adalah production plant. Pada proses produksi kemasan Extra Joss di PT.

Indogravure ini memiliki beberapa tahapan proses yang dilakukan satu persatu

dengan menggunakan mesin-mesin yang berbeda dan memiliki fungsinya

masing-masing untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi, pengamatan

dilakukan pada setiap jenis tahapan proses secara teliti. Proses produksi pada

PT.Indogravure ini menggunakan proses silinder berputar dengan kecepatan

tertentu tergantung pada jenis bahan bakunya.

3

Page 4: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gambar 1.1 Proses Produksi Kemasan Extra Joss

Gambar diatas menjelaskan tahapan-tahapan proses produksi kemasan

Extra Joss yang terdiri dari proses printing, proses laminating, proses drying,

proses slitting dan yang terakhir adalah packaging. Hampir semua jenis proses

produksinya dilakukan dengan menggunakan proses silinder kecuali pada proses

packaging.

1.3.2 Proses Printing

Tahapan proses yang dilakukan pertama adalah proses Printing, proses

printing ini adalah proses pencetakan gambar desain dengan cat pada plastik

polos PET (Poly Ester), proses printing ini berjalan dengan sangat cepat dan

harus diamati secara terus menerus dengan menggunakan strobo (lampu kedip)

agar mempermudah dalam proses pemeriksaannya. Mesin printing disini mampu

menggunakan 7 buah silinder yang berbeda yang berarti memliki warna yang

berbeda pula, sehingga apabila proses produksi menggunakan mesin dengan

kemampuan maksimal, maka hasil dari printing dapat mencetak 7 jenis warna

yang berbeda. Tahap awal pada proses printing ini adalah pemilihan desain oleh

customer, atau bisa juga customer sudah memiliki desain yang diinginkan

sehingga pihak pabrik hanya perlu membuat silindernya saja, setelah tahapan

pemilihan desain beserta warna, pihak pabrik akan membuat silinder sesuai

desain dan warna yang diinginkan oleh customer, pembuatan silinder pada

awalnya dibuat oleh pihak pabrik tetapi terjadi perubahan karena menyebabkan

4

Page 5: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

tingkat polusi yang tinggi sehingga PT. Indogravure memesan silinder tersebut

pada pabrik lain, setelah silinder siap, proses produksi diawali dengan membuat 3

jenis cetakan prototype dengan warna yang berbeda, produk cetakan kemasan

tersebut kepada customer untuk disetujui, yaitu darken, middle, lighten, setelah

mendapat kesepakatan warna dengan customer proses pencetakan baru dimulai.

Pada proses pencetakan ini harus dilakukan pemeriksaan pada tahap

awalnya, pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan warna, apakah terjadi

ketidaksamaan warna antara prototype dengan warna yang akan dipakai untuk

pencetakan, lalu yang kedua adalah pembuatan sampel untuk dijadikan

perbandingan.

5

Page 6: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gambar 1.2 Proses Printing

6

Page 7: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

1.3.3 Proses Extrude Laminasi

Setelah proses Printing dilakukan proses Extrude Laminasi atau biasa

disebut dengan proses laminating adalah proses pelapisan plastik polos atau PET

(Poly Ester) dengan Alumunium Foil Surlin, bentuknya seperti alumunium

dengan warna dove, pelapisan ini berfungsi untuk menjaga produk yang akan

dikemas oleh customer tidak rusak, proses laminating ini dilakukan dengan

menggunakan silinder berputar, pada proses laminating PET direkatkan dengan

menggunakan bahan adesive atau perekat yaitu PE yang berbentuk biji plastik

atau lembaran plastik lalu dipanaskan dengan suhu kira-kira 200 derajat celcius

agar mencair, setalah pemanasan bahan adesive atau PE, perekatan alumunium

foil dengan PET dilakukan dengan cara memasukan PE diantara PET dan

alumunium foil lalu dipanaskan agar merekat.

Gambar 1.3 Proses Masuk PE

7

Page 8: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gambar 1.4 Proses Extrude Laminasi

8

Page 9: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

1.3.4 Proses Dry Laminasi

Setelah Extrude Laminasi dilanjutkan dengan proses Dry Laminasi atau

biasa disebut dengan proses Drying yang berarti proses pengeringan, proses

pengeringan ini memiliki dua fungsi yaitu mengeringkan adesive yang dimasukan

pada proses laminating dan pelapisan alumunium foil dengan menggunakan

sejenis plastik bening yaitu LDPE (Low Density Polyethelen) pelapisan dengan

menggunakan LDPE ini berfungsi untuk menjaga kondisi produk yang akan

dimasukan oleh customer agar tidak mudah rusak dan terkontaminasi dengan

alumunium foil, proses drying disini juga menggunakan silinder berputar,

pelapisan LDPE dilakukan dengan perekat yang dicairkan menggunakan suhu

sekitar 200 derajat celcius, sistem perekatan yang dilakukan disini hampir sama

dengan sistem laminating hanya saja bahan adesive sudah berbentuk cair dan

memiliki tempat untuk memasukan bahan perekat tersebut.

Pada proses Drying ini pemeriksaan dilakukan lebih ketat dibandingkan

dengan proses-proses lainnya, karena setelah proses pengeringan akan berlanjut

kepada proses slitting yang berfungsi juga untuk melakukan sortir produk jadi.

Pemeriksaan pada proses pengeringan ini dilakukan selama proses berjalan

dengan bantuan strobo untuk melihat hasilnya baik atau tidak, bila ada bagian

cetakan yang tidak baik maka akan diberi tanda defect dengan menggunakan

potongan kertas berwarna merah yang diselipkan pada gulungan cetakan, dengan

begitu pemeriksaan bagian yang defect dapat dilakukan dengan mudah tanpa

harus mencari di bagian mana lagi yang hasilnya tidak baik.

9

Page 10: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gambar 1.5 Proses Dry Laminasi

10

Page 11: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

1.3.5 Proses Slitting

Proses terakhir yang dilakukan adalah Slitting, yaitu pemotongan,

pemotongan pada bahan jadi dilakukan secara terpisah, mesin slitting tidak

digabung dengan mesin printing, laminating, dan juga drying, tetapi dilakukan di

ruangan yang steril, hal ini dilakukan agar kemasan yang sudah jadi tidak terkena

kotoran atau debu, atau mungkin bahan kimia dan sejenisnya karena kemasan ini

akan langsung digunakan untuk bubuk minuman Extra Joss yang akan

dikonsumsi sehingga tingkat kebersihan dan kesterilan harus sangat dijaga dan

diutamakan. Kembali ke proses slitting, pemotongan juga dilakukan dengan

proses silinder, proses pemotongan memiliki dua macam fungsi, yang pertama

adalah untuk memeriksa atau mensortir kemasan tersebut agar produk reject tidak

sampai pada pelanggan, proses sortir ini dilakukan dengan menggunakan strobo

untuk mempermudah proses sorting, tetapi pada prakteknya proses sorting

dilakukan dengan menggunakan tangan yaitu dengan dirasakan atau diraba

dengan telapak tangan pada saat silinder berputar menggulung cetakan kemasan.

Fungsi yang kedua adalah memotong gulungan cetakan menjadi beberapa bagian

sesuai dengan permintaan pelanggan, setelah proses pemotongan gulungan

kemasan menjadi beberapa bagian lalu gulungan yang sudah dipotong tersebut

dibungkus dengan rapat agar tetap steril pada saat dibawa kepada pelanggan.

Setelah proses pembungkusan dilakukan maka barang jadi akan masuk ke

gudang penyimpanan barang jadi untuk dikemas kedalam kardus yang siap

dikirim kepada customer.

11

Page 12: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gamabar 1.6 Proses Slitting

12

Page 13: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Di bawah ini adalah proses pemeriksaan yang dilakukan pada saat proses

berjalan dengan melakukan pemeriksaan pada setiap prosesnya maka produk-

produk yang rusak dapat dengan ketat diawasi agar tidak sampai pada pelanggan,

selain itu pemeriksaan pada setiap proses ini berguna agar bagian-bagian yang

tidak sesuai atau defect tidak terus ikut dalam jalannya proses produksi

Gambar 1.7 Proses Pemeriksaan

13

Page 14: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Gambar 1.8 OPC Extra Joss

14

Page 15: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari observasi di PT Indogravure

adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pandangan yang lebih jelas kepada PT Indogravure

tentang permasalahan yang dihadapi.

2. Mengetahui daerah-daerah yang harus diprioritaskan untuk

pengembangan proses serta memonitor perubahan-perubahan dalam

quality cost.

3. Mengetahui penyebab kegagalan produksi yang mengakibatkan

kerugian pada PT Indogravure.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT Indogravure dalam

mengambil langkah perbaikan proses produksi pada daerah-daerah

tertentu yang rawan terhadap kegagalan produksi.

2. Dapat mengetahui tindak perbaikan yang harus dilakukan agar tidak

terjadi kegagalan dalam proses produksi baik dari segi pekerja dan

bahan yang digunakan.

3. Dapat menjadi pertimbangan bagi PT Indogravure dalam menerapkan

sistem baru pada proses produksinya dalam mencegah terjadinya produk

gagal.

1.4 Metode Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan pengolahan data dengan

metode quality improvement program, yaitu suatu metode yang mengamati serta

mencatat berbagai permasalahan yang terjadi di dalam proses manufaktur untuk

dianalisis dan mencari jalan keluar berupa langkah-langkah yang harus dilakukan

oleh perusahaan serta biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perbaikan dengan

menggunakan metode yang tepat agar kualitas dapat terjaga.

15

Page 16: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

Langkah pertama yang dilakukan adalah identifikasi masalah yang terjadi

pada seluruh proses produksi, dalam proses ini penulis akan meneliti setiap

permasalahan yang terjadi pada proses produksi.

Langkah kedua adalah meneliti dengan tabel input, proses, output dan

quality acceptance criterium, dalam tahap ini dilakukan penetuan kriteria dari

mesin, bahan, tenaga kerja, dan lingkungan lantai produksi, disini penulis

menetukan kriteria seperti apa yang dapat diterima agar proses produksi dapat

berjalan dengan lancar.

Langkah ketiga adalah menggunakan tabel proses dan quality process

control, dalam tahap ini penulis melakukan pengujian dengan alat uji yang

digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah mesin, bahan, tenaga kerja,

dan lingkungan berjalan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

Langkah keempat adalah mengidentifikasi masalah utama dan penyebab

utama, dalam tahap ini penulis akan menganalisis lebih dalam menggunakan

bantuan flow process chart, histogram, pareto, fish bone diagram, bagan kendali,

dan scatter diagram.

Langkah kelima adalah menentukan quality improvement program mana

yang sesuai dengan keadaan perusahaan, sehingga penulis dapat mengambil

langkah-langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan pada permasalahan yang

terjadi.

Langkah keenam adalah melakukan manajemen perubahan dan biaya,

dalam tahap ini penulis menentukan metode yang dilakukan untuk melakukan

perubahan serta seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan

perubahan tersebut.

16

Page 17: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar pembahasan skripsi ini memuat antara lain :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan. Dalam

bab ini juga berisi penjelasan secara umum mengenai PT Indogravure.

Pertama akan ditinjau sejarah singkat berdirinya perusahaan tersebut, visi

misi perusahaan, kegiatan dan prospek usaha perusahaan kemudian

diuraikan juga tentang struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan dasar-dasar ilmu yang digunakan

dalam mengerjakan skripsi ini. Pada bab ini juga dijelaskan metode yang

digunakan dalam menganalisa data secara teori-teori yang mendukung.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini dibahas mengenai langkah-langkah dalam melakukan

observasi mulai dari pengumpulan data, analisis data sampai hasil yang

diperoleh dari analisa yang dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

Pada bagian ini dibahas mengenai pengolahan data yang diperoleh

dari observasi, dimana data hasil observasi akan mendapatkan beberapa

perlakuan sebelum dipergunakan pada metode yang telah disiapkan untuk

memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Penggunaan

metode yang terdapat pada landasan teori merupakan langkah berikutnya

dalam memberikan alternatif solusi. Hasil dari analisi ini nantinya dapat

diterapkan guna memperbaiki masalah yang dihadapi.

17

Page 18: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan disimpulkan secara singkat mengenai hasil

analisis data yang sudah dilakukan. Selain itu penulis juga mencoba untuk

memberikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat

bagi perusahaan yang bersangkutan.

18

Page 19: BAB 1 - supardiyo.files.wordpress.com file · Web viewHal ini juga berlaku pada perusahaan manufaktur seperti PT Indogravure. PT Indogravure memproduksi produk kemasan fleksible (Flexible

DAFTAR PUSTAKA

Wayne, C.T, Joe, H.M, Kenneth, E.C, Jhon, W.N (1993). Pengantar Teknik dan

Sistem Industri. Guna Widya dan Pearson Education Asia, Indonesia.

Nasution, M.N (2001). Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia

19