61
KONSEP DASAR ANALISA STANDAR BELANJA & STANDAR BIAYA

Bab 10 Analisis Standar Biaya

  • Upload
    masrup

  • View
    423

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 10 Analisis Standar Biaya

KONSEP DASARANALISA STANDAR BELANJA

& STANDAR BIAYA

Page 2: Bab 10 Analisis Standar Biaya

ASBANALISA STANDAR BELANJA

Page 3: Bab 10 Analisis Standar Biaya

PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

APBNDalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, STANDAR BIAYA, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan”(mengacu pada Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004)

APBDPenyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, ANALISIS STANDAR BELANJA, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal. (mengacu pada Pasal 39 ayat (2) PP No.58/2005)

Page 4: Bab 10 Analisis Standar Biaya

ANGGARAN BERDASARKAN PRESTASI KINERJA

Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi

kinerja dilakukan berdasarkan

capaian kinerja

indikator kinerja

analisis standar belanja

standar satuan harga

standar pelayanan minimal

Page 5: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Pengertian

CAPAIAN KINERJA adalah ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan.

INDIKATOR KINERJA adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah.

ANALISIS STANDAR BELANJA adalah penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Penyusunan RKA-SKPD dengan pendekatan analisis standar belanja dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan.

STANDAR SATUAN HARGA adalah harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.

Page 6: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Pengertian Analisis Standar Belanja

(ASB) Penjelasan PP 58/2005 Pasal 39 ayat (2)

Yang dimaksud dengan analisis standar belanja adalah penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

ASB merupakan salah satu komponen yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja.

ASB adalah standar untuk menganalisis anggaran belanja yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu dan kewajaran biaya di unit kerja dalam satu tahun anggaran

Page 7: Bab 10 Analisis Standar Biaya

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

Program/ Kegiatan

Output

capaian kinerja

indikator kinerja

analisis standar belanja

standar satuan harga

InputKualitas?

Outcome

Kemampuan Anggaran

Kuantitas?

Page 8: Bab 10 Analisis Standar Biaya

LATAR BELAKANG

Tuntutan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah yang semakin ekonomis. efisien. efektif. akuntabel. dan transparan.

Adanya ketidakadilan dan ketidakwajaran anggaran belanja antar kegiatan sejenis. antar program dan antar SKPD. yg disebabkan oleh: Tidak jelasnya definisi suatu kegiatan; Perbedaan output kegiatan; Perbedaan lama waktu pelaksanaan; Perbedaan kebutuhan sumberdaya; Beragamnya perlakuan objek/rincian objek/item belanja;

Terjadinya pemborosan anggaran;

8

Page 9: Bab 10 Analisis Standar Biaya

BEBARAPA PERMASALAHANDALAM PENGANGARAN

1. Banyaknya Program & Kegiatan dalam Permendagri No 13 / 2006

2. TIDAK JELASNYA DEFINISI KEGIATAN AKIBATKAN BERAGAMNYA PEMAHAMAN DARI SKPD TERHADAP SUATU KEGIATAN

Ketidaktepatan dalam menggunakan rekening belanja

Perbedaaan memahami definisi kegiatan yang mirip :

Keragaman dalam penggunaan Rekening Belanja

2. TIDAK STANDAR / BERAGAMNYA CARA PENGHITUNGAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA

3. BANYAKNYA REKENING BELANJA TAMBAHAN PER KEGIATAN

4. OUTPUT KEGIATAN YANG TIDAK TERUKUR DAN SANGAT BERAGAM

Page 10: Bab 10 Analisis Standar Biaya

BANYAKNYA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD

    PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD

01   PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

01 01 Penyediaan jasa surat menyurat

01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

01 03 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

01 04 Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS

01 05 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

01 06 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

01 07 Penyediaan jasa administrasi keuangan

01 08 Penyediaan jasa kebersihan kantor

01 09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

01 10 Penyediaan alat tulis kantor

01 11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

01 12 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

01 13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

01 14 Penyediaan peralatan rumah tangga

01 15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

01 16 Penyediaan bahan logistik kantor

01 17 Penyediaan makanan dan minuman

01 18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

01 19 Dst…………………..

Page 11: Bab 10 Analisis Standar Biaya

02  

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

02 01 Pembangunan rumah jabatan

02 02 Pembangunan rumah dinas

02 03 Pembangunan gedung kantor

02 04 Pengadaan mobil jabatan

02 05 Pengadaan kendaraan dinas/operasional

02 06Pengadaan perlengkapan rumah

jabtan/dinas

02 07 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

02 08 Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas

02 09 Pengadaan peralatan gedung kantor

02 10 Pengadaan mebeleur

02 11 Pengadaan ……………….

02 19 dst………….

02 20 Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan

02 21 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

02 23 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

02 24Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

02 25Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas

02 26Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

02 27Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas

02 28Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

02 29 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

02 30Pemeliharaan rutin/berkala ……………….

02 39 dst………….

02 40Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan

02 41 Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas

02 42Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

02 43Rehabilitasi sedang/berat mobil jabatan

02 44Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

02 45 dst………….

Page 12: Bab 10 Analisis Standar Biaya

12

KEGIATAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO. 13/2006

Total Kegiatan = 1.602 nama kegiatan;

= 215 kegiatan Dsb …….. Total Program = 215 nama program

= 23 program Dsb …….. Halaman = 46 halaman

Page 13: Bab 10 Analisis Standar Biaya

No Kegiatan Rekening Belanja

kode Uraian

1 penyediaan jasa surat menyurat ( x.xx x.xx.xx 01.01 )

5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar / Majalah

5.2.3.12.09 Belanja Modal Pengadaan Kelengkapan Komputer (flash disc, mouse, keyboard, hard disc, dll)

2 penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor ( x.xx x.xx.xx 01.03 )

5.2.3.10.01 Belanja Modal Pengadaan Mesin Tik

5.2.3.11.04 Belanja Modal Pengadaan Filling Kabinet

5.2.2.02.10 Belanja Suku Cadang Peralatan Kantor

3 penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik (x.xx x.xx.xx 01.02

5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar / Majalah

4 penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

5.2.1.02.01 Honorarium Tenaga Ahli / Instruktur / Narasumber/Moderator/Notulen/Fasilitator/Peserta Non PNS

5 penyediaan alat tulis kantor ( x.xx x.xx.xx 01.10 )

5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya

6 penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ( x.xx x.xx.xx 01.13 )

5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya

5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

5.2.2.01.13 Belanja Pengisian Tabung Oksigen

5.2.3.13.01 Belanja Modal Pengadaan Meja Kerja

5.2.3.13.02 Belanja Modal Pengadaan Meja Rapat

5.2.3.13.04 Belanja Modal Pengadaan Kursi Kerja

5.2.3.13.05 Belanja Modal Pengadaan Kursi Rapat

5.2.3.13.08 Belanja Modal Pengadaan Sofa

Ketidaktepatan dalam menggunakan rekening belanja

Page 14: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Uraian Volume Satuan   Harga Satuan   Jumlah

Kepala ( 1 orang ) 12 bulan 350 Liter 4,500 18,900,000

Kabag TU / Kabid ( 6 orang ) 12 bulan 1200 Liter 4,500 64,800,000

Kasubag / Kasubid ( 16 orang ) 12 bulan 2400 Liter 4,500 129,600,000

Pelaksana Gol III ( 20 orang ) 12 bulan 1000 Liter 4,500 54,000,000

Pelaksana Gol II ( 38 orang ) 12 bulan 1330 Liter 4,500 71,820,000

Operasional ( 2 unit ) 12 bulan 165 Liter 4,500 8,910,000

Contoh : Belanja Bahan bakar Minyak / Gas dan Pelumas ( 5.2.2.05.03 )

Uraian  Volume Satuan  Harga Satuan  Harga Satuan 

pembelian bensin 1 tahun 27,750 liter 4,500

124,875,000

Pembelian bensin 700 liter 4,500 3,150,000

Oli mobil Top1 40 liter 31,000 1,240,000

Oli motor Top1 50 liter 25,000 1,250,000

TIDAK STANDAR / BERAGAMNYA CARA PENGHITUNGAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA

Page 15: Bab 10 Analisis Standar Biaya

5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa

5.2.1.01.03 Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa

5.2.1.02.03 Honorarium Tim Kerja Non PNS

5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor

5.2.2.01.02 Belanja Dokumen / Administrasi Tender

5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang / Pemenang Lelang

5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat

5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

6.2.2.06.01 Belanja Cetak

6.2.2.06.02 Belanja Penggandaan

Contoh : Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan ( x.xx x.xx.xx 01.11 )

Perlu standarisasi penggunaan kode rekening dlm setiap kegiatan

BANYAKNYA REKENING BELANJA TAMBAHAN PER KEGIATAN

Page 16: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Manfaat Standar Analisa Belanja (ASB)

Mudah dalam menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang menyebabkan inefisiensi anggaran.

Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang lebih jelas.

Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif.

Penyusunan anggaran menjadi lebih cepat.

Page 17: Bab 10 Analisis Standar Biaya

POSISI ASB DALAM PENGANGGARAN

Digunakan pada saat proses penyusunan PPAS

Digunakan SKPD pada saat proses penyusunan RKA-SKPD

Digunakan TAPD pada saat Evaluasi RKA-SKPD

Digunakan DPRD pada saat Evaluasi RAPBD

Page 18: Bab 10 Analisis Standar Biaya

PRINSIP DASARPENYUSUNAN ASBPRINSIP DASARPENYUSUNAN ASB

Penyederhanaan (Modelling); Mudah diaplikasikan; Tidak Mudah Basi; Mudah diup-date; Berlaku umum untuk spesifikasi output

dan kebutuhan sumber daya yang sama.

Penyederhanaan (Modelling); Mudah diaplikasikan; Tidak Mudah Basi; Mudah diup-date; Berlaku umum untuk spesifikasi output

dan kebutuhan sumber daya yang sama.

Page 19: Bab 10 Analisis Standar Biaya

STANDARISASI DALAM BELANJA

Standarisasi Volume Jumlah Peralatan/Kantor, Jumlah Cleaning Service /

SKPD Standarisasi Total Belanja

Belanja ATK Rp 20 Juta / SKPD Belanja Pemeliharaan Kendaraan

Roda 2 Rp 2 juta/th Roda 4 Rp 18 juta/th

Standarisasi per Satuan Belanja Belanja Pemeliharaan Kendaraan Roda 4

Services Rutin Rp. 3 juta / th Suku Cadang Rp. 4 juta / th BBM Rp. 10 juta / th Perpanjangan STNK Rp. 1 juta / th

Page 20: Bab 10 Analisis Standar Biaya

METODE PENYUSUNAN ASB

Analisis Statistik: Mencari nilai Min-Max; Menghitung Biaya Rata-rata; Menghitung prosentase alokasi jenis belanja(Catatan : metode-metode diatas mengandalkan

data yang ada – time siries atau cross section, dengan syarat data tersebut cukup akurat)

Metode Survey – Data existing FGD = Focussed Group Disscussion

20

Page 21: Bab 10 Analisis Standar Biaya

PERILAKU BIAYA

Totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan.

Biaya per unit tidak berubah untuk berbagai tingkat kegiatan.

Pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan kegiatan (activity drivers) dalam kurun waktu tertentu (relevant range).

Biaya variabel:

Totalnya tetap tidak bergantung pada perubahan tingkat kegiatan dalam kisar tertentu.

Biaya per unit semakin turun dengan meningkatnya tingkat kegiatan.

Biaya tetap:

Mengandung komponen biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya campuran:

Besarnya bertingkat sejalan dengan meningkatkan kisaran kegiatan.

Biaya bertingkat:

Page 22: Bab 10 Analisis Standar Biaya

PERILAKU BIAYA

Tingkat Kegiatan

Biaya Variabel per Unit

Biayaperunit

Tingkat Kegiatan

Biaya Tetap per Unit

Biayaperunit

Tingkat Kegiatan

Biaya Variabel Total

Biayatotal

Tingkat Kegiatan

Biaya Tetap Total

Biayatotal

Page 23: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Biaya Campuran Secara Grafis

500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000

500.000

1.000.000

2.000.000

1.500.000

2.500.000

3.500.000

3.000.000

4.000.000

4.500.000

5.000.000

0

Kilometer Terpakai

Biaya Sewa

Grafik Biaya Total

Grafik Biaya Tetap

Grafik Biaya Variabel

Biaya Variabel: 1.000X

Biaya Tetap: Rp 1.800.000

Hubungan Fungsional: Y = 1.800.000 + 1.000X

Page 24: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Biaya Campuran Secara Grafis

Hubungan Korelatif/Statistis

Cacah Order per Bulan

400 600 700 800

4.500

5.000

6.000

5.500

6.500

7.500

7.000

450 550 650 750 8500 500

• •

••

•• •

••

Biaya Pengantaran

Page 25: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Pemisahan Biaya Campuran Karena hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya

campuran umumnya bersifat korelatif bukan fungsional, perlu metoda estimasi untuk memisahkan komponen secara tepat

Metode pemisahan :1. Tinggi-rendah (high-low method)2. Pengepasan grafis (graphical fitting method)3. Regresi (regression method)4. Survey kondisi existing

Page 26: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Metode Tinggi-Rendah

Tingkat kegiatan tertinggiTingkat kegiatan terendah

800400400

Rp 6.900.0004.500.000

Rp 2.400.000

BanyaknyaOrder

BiayaPengantaran

Biaya variabel per unit = = = Rp 6.000Perubahan biaya

Perubahan kegiatanRp 2.400.000

400

Komponen biaya tetap = Biaya total - Komponen biaya variabel total = Rp 4.500.000 - (400 X Rp 6.000) = Rp 5.400.000 – Rp 2.400.000 = Rp 2.100.000

Dengan mengambil output pada tingkat terendah:

Page 27: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Metode Pengepasan Grafis

Metoda ini mengandalkan kemampuan visual

Prinsipnya sama dengan metoda tinggi-rendah tetapi semua titik dipertimbangkan untuk menemukan garis estimasi

Memerlukan kertas grafis (milimeter)

Metoda ini jarang digunakan karena tidak praktis dan objektif. Ketelitian bergantung pada kemampuan dan pengalaman seseorang

Page 28: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Metode Regresi

Mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan secara ilmiah yaitu dengan mencari angka terkecil penjumlahan kuadrat penyimpangan (galat) dari garis estimasi

Meregresi: menghubungkan satu atau beberapa variabel independen dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau lebih menjelaskan variasi variabel dependen

Biaya overhead diperlakukan sebagai variabel dependen, tingkat kegiatan diperlakukan sebagai variabel independen

Page 29: Bab 10 Analisis Standar Biaya

TAHAPAN Penyusunan ASB

Mencakup beberapa langkah yaitu: Penentuan Pengertian/definisi yang lebih

OPERASIONAL Penetuan Rekening-rekening Belanja yang

Terkait Pencarian Pengendali Belanja (cost driver)

dari tiap-tiap jenis kegiatan. ( jumlah pegawai, luas , jml/jenis kendaraan, jumlah peserta, Tipe organisasi – koordinator?)

Penentuan Dasar Perhitungan Biaya Kegiatan Pencarian Standarisasi Belanja ( Via survey,

rata2 ) Membuat Contoh Perhitungan Belanja dengan

menggunakan ASB

Page 30: Bab 10 Analisis Standar Biaya

KOMPONEN PERHITUNGAN ASB

Pengertian Kegiatan Pengendali Belanja (cost driver)

Dasar Perhitungan Belanja

Standarisasi Belanja Rekening Belanja Terkait Contoh Perhitungan

Belanja

Page 31: Bab 10 Analisis Standar Biaya

DEFINISI OPERASIONAL KOMPONEN-KOMPONEN ASB

• Pengertian : – merupakan paparan yang menjelaskan pengertian yang

benar dan definisi dari suatu kegiatan . – mempermudah pengguna untuk mengetahui indikator

kinerja dan jenis belanja apa yang seharusnya digunakan untuk suatu jenis kegiatan tertentu.

• Pengendali Belanja (cost driver) : – merupakan faktor-faktor yang memicu biaya/belanja

dari suatu kegiatan yang dilakukan. – Pengendali belanja berbeda-beda antara satu SAB

dengan SAB lainnya tergantung pada jenis kegiatan yang dilaksanakan. dapat berupa jumlah peserta, jumlah hari, jumlah jpl, jumlah lembaga, jenis even, tingkat pelatihan, luas bangunan, durasi, dan lain-lain.

Page 32: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Contoh cost driver

Rincian Pengukuran SAB Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Cost Driver: Jumlah Jam Pelatihan, Jumlah Peserta, Kategori Even

Indeks 1,5 : untuk tingkat nasional dengan kejuaraan, indeks 1 : untuk tingkat nasional tanpa kejuaraan, indeks 0,75 : untuk tingkat daerah

Page 33: Bab 10 Analisis Standar Biaya

• Dasar Perhitungan Biaya– Merupakan formula / rumus yang digunakan dalam

menghitung besarnya belanja total dari suatu kegiatan.

Contoh :

Dasar Perhitungan Biaya Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah =

xJumlah & Jenis barang milik daerah yang diasuransikan

Standard biaya premi asuransi /tahun

Page 34: Bab 10 Analisis Standar Biaya

• Standarisasi Belanja : • Merupakan standard harga atau standar biaya dari

komponen-komponen belanja yang digunakan untuk menghitung jumlah belanja pada suatu kegiatan

• Dalam satu kegiatan bisa terdapat lebih dari satu standar belanja

• Contoh • Standarisasi Belanja pada Kegiatan Penyediaan

Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 1. Standard Premi asuransi kendaraan (total lost) = 4 % x harga pasaran kendaraan tahun berjalan2. Standar premi asuransi kebakaran gedung = 0,5 % x harga perolehan gedung

•Rekening Belanja Terkait : • merupakan rincian rekening-rekening belanja yang

terkait dengan kegiatan yang bersangkutan

Page 35: Bab 10 Analisis Standar Biaya

KORIDOR REKENING BELANJA KEGIATAN

Merupakan Panduan yang berisi tentang PENGERTIAN serta REKENING-REKENING BELANJA YANG

TERKAIT

dari Kegiatan-KEGIATAN yang ada pada setiap SKPD

Page 36: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Contoh : Koridor rekening belanja

      RINCIAN OBJEK BELANJA

NO NAMA KEGIATAN PENGERTIAN

      KODE URAIAN

         

I program pelayanan administrasi perkantoran ( x.xx x.xx.xx 01 )

   

1 penyediaan jasa surat menyurat ( x.xx x.xx.xx 01.01 ) Ket : digabung ke penyediaan ATK

Kegiatan yang terkait dengan pembuatan dan pendistribusian/ pengiriman surat

BELANJA PEGAWAI 5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana

Kegiatan*

   

BELANJA BARANG DAN JASA 5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda

Pos Lainnya

5.2.2.03.07 Belanja paket/pengiriman

         

Page 37: Bab 10 Analisis Standar Biaya

      RINCIAN OBJEK BELANJA

NO NAMA KEGIATAN PENGERTIAN

      KODE URAIAN

         

I program pelayanan administrasi perkantoran ( x.xx x.xx.xx 01 )

   

         2 penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik (x.xx x.xx.xx

01.02 )

Kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan jasa komunikasi, air & listrik

BELANJA PEGAWAI 

  5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan*

   

BELANJA BARANG DAN JASA 5.2.2.03.01 Belanja Telepon

5.2.2.03.02 Belanja Air

5.2.2.03.03 Belanja Listrik

5.2.2.03.06 Belanja Faksimili / Internet

5.2.2.03.18 Belanja Langganan PJU Kabupaten Tangerang

5.2.2.03.19 Belanja Langganan Satelit

Page 38: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Nama Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Kode Kegiatan : x.xx x.xx.01.08

Pengertian : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor adalah kegiatan yang terkait pemanfaatan jasa petugas cleaning service dan penyediaan alat-alat kebersihan untuk menjaga kebersihan kantor

Pemicu Biaya (Cost Driver ) : Luas areal yang dijaga kebersihannya ( meter 2)

Dasar Perhitungan Biaya :

Standarisasi Belanja : - Standar jumlah tenaga kebersihan 1 orang tenaga kebersihanper 100m2 gedung kantor( Rata-rata luas gedung per SKPD adalah 200 m2 sd 300 m2 Maka Rata-rata tenaga kebersihan adalah 3 orang /SKPD)

- Standar Honorarium tenaga kebersihan = Rp. 400.000 per gedung SKPD / bulan

- Standard Belanja peralatan kebersihan kantor : Rp 20.000 / meter2luas gedung kantor/tahun ,

Rekening Belanja Terkait : Kode Rekening Uraian Rekening( rekening utama )

5.2.2.03.13 Belanja jasa cleaning service5.2.2.01.05 Belanja peralatan kebersihan

dan bahan pembersih

xJumlah tenaga kebersihan per gedung SKPD

Standar Honorarium untuk tenaga kebersihan

xLuas Gedung Standard biaya

peralatan kebersihan kantor

Page 39: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Nama Kegiatan : Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik DaerahKode Kegiatan : x.xx x.xx.01.05

Pengertian : Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah adalah kegiatan yang terkait pemanfaatan jasa jaminan berupa asuransi atas barang milik daerah.

Pemicu Biaya (Cost Driver ) : Jumlah & Jenis barang milik daerah yang diasuransikan

Dasar Perhitungan Biaya :

Standarisasi Belanja : Standard Biaya Premi asuransi Jenis barang milik daerah- Standard Premi asuransi kendaraan (total lost) 4 % x harga pasaran kendaraan tahun berjalan (Jasindo)- premi asuransi kebakaran gedung 0,5 % x harga gedung

Rekening Belanja Terkait : Kode Rekening Uraian Rekening

5.2.2.04.02 Belanja premi asuransi barang milik daerah

xJumlah & Jenis barang milik daerah yang diasuransikan

Standard biaya premi asuransi / th

Page 40: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Contoh Perhitungan Belanja

:Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

Keterangan : SKPD memiliki asset berupa kendaraan sejumlah 11 unit dan 1 buah gedung kantor, maka dapat menganggarakan untuk membayarkan premi asuransi dengan perincian sebagai berikut

- Kendaraana. Kijang Innova, dengan harga sebesar Rp. 150.000.000, maka

akan membayarkan premi 4 % sebesar Rp. 6.000.000 / unit per tahunnya

b. Kijang LGX, dengan nilai perolehan sebesar Rp. 90.000.000 akan membayarkan premi 4 % sebesar Rp. 3.600.000 / unit per tahunnya

c. Suzuki Carry, dengan nilai perolehan sebesar Rp. 50.000.000 akan membayarkan premi 4 % sebesar Rp. 2.000.000 / unit per tahunnya

- Gedung ( seharga Rp. 2.000.000.000)premi asuransi kebakaran yang dbayarkan adalah sebesar 0.5% x Rp. 2.000.000.000 = Rp. 10.000.000 / gedung per tahun

Page 41: Bab 10 Analisis Standar Biaya

CONTOH ASB Versi UGM: KEGIATAN WORKSHOP ATAU LOKAKARYA

Deskripsi: Standar analisis belanja workshop atau lokakarya

merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membekali para peserta dengan kemampuan yang diharapkan sekaligus juga menghasilkan sesuatu karya yang berkaitan dengan tujuan kegiatan tersebut. Kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan menginapkan peserta atau tidak.

Pengendali belanja (cost driver): Jumlah Peserta Workshop atau Lokakarya, Jumlah Hari Lokakarya,

serta Bobot Menginap atau tidak. Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost):

= Rp. 4.124.300,00 per kegiatan Satuan pengendali belanja variabel (variable cost):

= Rp. 56.700,00 per peserta per hari disesuiakan dengan menginap atau tidak.

Rumus Penghitungan Belanja Total: Belanja Tetap + Belanja Variabel = Rp. 4.124.300,00 + (Rp. 56.700,00 x Jumlah Peserta x

Jumlah Hari Pelaksanaan x Bobot Menginap atau Tidak). Keterangan Bobot menginap:

Tidak menginap memiliki bobot 1 sedangkan menginap memiliki bobot 1,5.

Page 42: Bab 10 Analisis Standar Biaya

SBSTANDAR BIAYA

Page 43: Bab 10 Analisis Standar Biaya

1. Pasal 3 ayat (1) UU No 17 Th 2003 ttg Keuangan Negara

Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

2. Pasal 7 ayat (2) PP No 21 Th 2004 ttn RKA-KL

Dalam menyusun anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan

3. Pasal 7 ayat (4) PP No 21 Th 2004 ttn RKA-KL

Menteri Keuangan menetapkan standar biaya baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat setelah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait

4. Pasal 3 PMK no 96/PMK.02/2006 ttg Standar Biaya Th 2007

Standar Biaya digunakan sebagai pedoman bagi K/L dalam menyusun RKA-KL Tahun anggaran 2007

Page 44: Bab 10 Analisis Standar Biaya

ANGGARAN BERDASARKAN PRESTASI KINERJA

Dalam penganggaran berbais kinerja

diperlukan

indikator kinerja

Standar biaya

Evaluasi kinerja

ditetapkan oleh

Menkeu

Page 45: Bab 10 Analisis Standar Biaya

LANDASAN LEGAL FORMAL SB

(Pasal 7 PP No.21/2004)

Page 46: Bab 10 Analisis Standar Biaya

1. SANTUAN KERJA■ SEBAGAI PENGELOLA ANGGARAN■ SEBAGAI PENANGGUJAWAB PENCAPAIAN KINERJA

2. KEGIATAN■ SEBAGAI SYARAT UTAMA DAPAT DIBENTUKNYA SATKER■ UNSUR DINAMIS YANG MENGARAHKAN UNTUK MENCAPAI

KINERJA

3. KELUARAN/OUTPUT■ SEBAGAI SYARAT UTAMA DAPAT DITETAPKANNYA

KEGAITAN■ SEBAGAI UKURAN KEBERHASILAN SUATU SATKER

4. STANDAR BIAYA■ SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DALAM PEMANFAATAN

ANGGARAN UNTUKMEMBIAYAN KEGIATAN DALAM MENCAPAI KELUARAN

5. JENIS BELANJA■ SEBAGAI BIAYA MASUKAN/INPUT

Page 47: Bab 10 Analisis Standar Biaya

MAKSUD DAN TUJUAN:

Maksud.

Tersedianya standar biaya yang akuntabel sebagai

dasar penyusunan RKAKL sesuai peraturan perundang-undangan.

Tujuan.1. Sebagai acuan dalam menggunakan

satuan biaya

2. Memudahkan kementerian negara / lembaga menggunakan satuan biaya input dan / atau satuan biaya output/kegiatan dalam penyusunan RKAKL

Page 48: Bab 10 Analisis Standar Biaya

PENGERTIAN STANDAR BIAYA (1):

(1) Standar biaya adalah satuan biaya setinggi-tingginya dari suatu barang atau jasa baik secara mandiri maupun gabungan yang diperlukan untuk memperoleh keluaran tertentu dalam rangka penyusunan anggaran berbasis kinerja

(2) Standar biaya terdiri dari standar biaya

input dan standar biaya output/standar biaya kegiatan, keduanya dapat bersifat umum atau khusus

(3) Standar biaya input disusun berdasarkan hasil survei, bekerjasama dengan BPS dan kementerian negara / lembaga yang dilakukan secara ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan serta kepatutan.

Page 49: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Contoh : Standar Biaya INPUT

Page 50: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Pengertian Standar Biaya (2): Depkeu

(4) STANDAR BIAYA OUTPUT, atau standar biaya kegiatan disusun berdasarkan usulan kementerian negara / lembaga bekerjasama dengan BPS. Besarannya merupakan penjumlahan biaya dari seluruh input terkait. Kombinasi dan volume input ditetapkan secara ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

ini yg disebut ASB (5) STANDAR BIAYA YANG BERSIFAT UMUM disebut Standar

Biaya Umum, penggunaannya bersifat lintas kementerian negara / lembaga dan / atau lintas wilayah;

(6) STANDAR BIAYA YANG BERSIFAT KHUSUS disebut Standar Biaya Khusus, penggunaannya untuk kegiatan yang khusus dilaksanakan oleh kementerian negara / lembaga tertentu

dan / atau di wilayah tertentu;

Page 51: Bab 10 Analisis Standar Biaya

STANDAR BIAYA YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK PENGANGGARAN KEGIATAN/SATKER/ WILAYAH/LOKASI SECARA UMUM

UMUMNYA BERUPA STANDAR BIAYA INPUT / BIAYA MASUKAN

STANDAR BIAYA YANG DIPAKAI UNTUK PENGANGGARAN KEGIATAN/SATKER/ WILAYAH/LOKASI TERTENTU

UMUMNYA BERUPA STANDAR BIAYA OUTPUT / BIAYA KELUARAN

Page 52: Bab 10 Analisis Standar Biaya

STANDAR BIAYA

S.B. UMUM

S.B. KHUSUS

HONORARIUM

UANG LEMBUR

PERJALANAN

KEGIATAN UMUM

BARANG & JASA

KEG. KHUSUS

Pengelola KeuPengadaan B&JTim Teknis Keg.Tim Fungsional

Luar Negeri

Dalam Negeri

KOMPONEN STANDAR BIAYA

ATK

Bahan M

Barang lainnyaPerawatan Aset

BARANG & JASA

Sewa

Jasa lainnya

Page 53: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Persyaratan SBK (1)

Dilaksanakan secara rutin setiap tahun (bukan temporer); Mempunyai keluaran (output) yang jelas dan terukur; Merupakan penjabaran dari Tugas dan Fungsi Kementerian

Negara/Lembaga; Kegiatan yang dimaksud dapat berada di tataran kegiatan, sub

kegiatan sebagaimana dalam referensi RKAKL maupun detil kegiatary sepanjang masih berada di bawah program Kementerian Negara/Lembaga dalam rangka pencapaian kinerja Kementerian Negara / Lembaga;

Bersifat khusus/spesifik dan hanya dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga tertentu dan atau di wilayah tertentu.

Page 54: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Persyaratan SBK (2)

Kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diusulkan menjadi SBK adalah: Kegiatan-kegiatan kesekretariatan yang sifatnya umum

dalam rangka operasional perkantoran pada Kementerian Negara/Lembaga seperti: pembayaran gaji, operasional dan pemeliharaan kantor ;

Kegiatan-kegiatan yang bersifat insidentil seperti: pengadaan barang antara lain komputer dan kendaraan, pembangunan gedung kantor.

Page 55: Bab 10 Analisis Standar Biaya

KEMENTERIAN/ LEMBAGA

DEPARTEMEN KEUANGAN

BADAN PUSAT STATISTIK

Membahas kebutuhan biaya input untuk

membiayai kegiatan/sub kegiatan guna menghasilkan output yang telah

ditetapkan

INDEKS STANDAR

BIAYA UMUM DAN

KHUSUS

MENYEDIAKAN DATA HARGA DAN TINGKAT KEMAHALAN DAERAH

MENGUSULKAN RINCIAN BIAYA INPUT UNTUK

MENCAPAI OUTPUT SETIAP KEGIATAN/SUB

KEGIATAN

MENGHIMPUN DATA HASIL PEMBAHASAN STANDAR BIAYA KE DALAM DAFTAR STANDAR BIAYA YG AKAN DITETAPKAN

DENGAN PERMENKEU

Page 56: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Standar Biaya Masukan

Contoh standar biaya masukan (input) Satu rim kertas ukuran A4 70 gram Rp. 25.000,- Satu unit PC Pentium 4 Multimedia Rp. 10.000.000,- Honorarium Narasumber Rp. 450.000,- Biaya Perjalanan Dinas Gol IV Rp. 400.000,-

Standar Biaya KeluaranContoh ilustrasi standar biaya keluaran (output) Biaya lokakarya tipe A per peserta Rp. 250.000,- Biaya buku panduan Paket A per buku Rp. 100.000,-Penambahan ruang kelas per m2 Rp. 750.000,-

Page 57: Bab 10 Analisis Standar Biaya

NANGGROE ACEH DARUSSALAM

90.000 300.000

SUMATERA UTARA 65.000 300.000

R I A U 55.000 300.000

KEPULAUAN RIAU 65.000 300.000

J A M B I 55.000 300.000

SUMATERA BARAT 100.000

300.000

SUMATERA SELATAN 85.000 300.000

LAMPUNG 95.000 300.000

BENGKULU 65.000 300.000

BANGKA BELITUNG 55.000 300.000

B A N T E N 220.000

300.000

D.K.I. JAKARTA 140.000

450.000

JAWA BARAT 45.000 350.000

JAWA TENGAH 40.000 300.000

D.I. YOGYAKARTA 50.000 350.000

JAWA TIMUR 85.000 350.000

B A L I 85.000 400.000

NUSA TENGGARA BARAT

30.000 350.000

NUSA TENGGARA TIMUR

110.000

350.000

KALIMANTAN BARAT 80.000 300.000

KALIMANTAN TENGAH

65.000 300.000

KALIMANTAN SELATAN

90.000 300.000

KALIMANTAN TIMUR 275.000

350.000

SULAWESI UTARA 80.000 300.000

GORONTALO 220.000

300.000

SULAWESI BARAT 65.000 300.000

SULAWESI SELATAN 95.000 350.000

SULAWESI TENGAH 35.000 300.000

SULAWESI TENGGARA

90.000 300.000

MALUKU 165.000

300.000

MALUKU UTARA 110.000

300.000

PAPUA 220.000

450 000

IRIAN JAYA BARAT 110.000

400.000

UANG HARIAN dan TARIF TAXI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI

Page 58: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Contoh ilustrasi Standar Biaya Keluaran & Penganggaran Kegiatan

Nama Kegiatan : Peningkatan Kualitas Guru MI & MTs Sub kegiatan : Lokakarya Peningkatan Kualitas Guru MTs ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Output : Jumlah guru peserta lokakarya Spesifikasi Kegiatan : Lokakarya Tipe A, 30 orang, 30 hari Standar Biaya Keluaran / peserta : Rp. 10.000.000.- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jumlah output : 30 orang guru Jumlah Anggaran : 30 x Rp. 10.000.000,- = Rp.300.000.000,- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Outcome: (1) Proses belajar mengajar di MTs lebih lancar dengan

sistem dan materi ajar yang lebih berkualitas (2) Jumlah muurid yang lulus ujian lebih banyak dan lebih lulusan lebih berkualitas

Page 59: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Standar Biaya Umum (SBU)

1. Honor penanggung jawab pengelola keuangan

2. Honor pejabat/panitia pengadaan barang dan jasa

3. Honor panitia pemeriksa/penerima barang/jasa paket

4. Honor pengelola PNBP

5. Honor pelaksana kegiatan penelitian

6. Honor narasumber dalam rangka seminar/sosialisasi

7. Honor Penyuluh non PNS

8. Honor Pengemudi, pramubakti, dan Satpam

9. Honor Tim Pelaksana Kegiatan 59

Page 60: Bab 10 Analisis Standar Biaya

31. Diklat pimpinan/struktural

32. Latihan prajabatan

33. Pengadaan bahan makanan

34.Pemeliharaan gedung

35. Pemeliharaan gedung untuk perwakilan RI

36. Pemeliharaan kendaraan

37. Lain-lain pemeliharaan

38. Perjalanan dinas dalam negeri

39. Perjalanan dinas luar negeri

60

Page 61: Bab 10 Analisis Standar Biaya

Standar Biaya Khusus1. Badan Pemeriksa Keuangan2. Komisi Yudisial3. Departemen Luar Negeri4. Kejaksaan Agung5. Departemen Dalam Negeri6. Departemen Agama7. Badan Pusat Statistik8. Departemen Keuangan9. Departemen Sosial10. Badan Pengawas Obat dan Makanan11. DST

61