9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian From To Chart (FTC) Menurut Apple, 1990 menjelaskan From to chart (FTC) merupakan penggambaran tentang berapa total OMH dari suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju aktivitas dalam pabrik lainnya, sehingga dari peta ini dapat dilihat total OMH secara keseluruhan mulai dari gudang bahan baku receiving menuju fabrikasi, assembling sampai terakhir menuju gudang barang jadi (shipping). FTC biasanya berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah banyak, seperti pada bengkel, kantor atau fasilitas lainnya. Hal ini berguna jika terjadi keterkaitan antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan adanya penyusunan kegiatan yang optimum. FTC atau peta dari ke-, secara umum mempunyai beberapa keuntungan dalam hal-hal sebagai berikut antara lain; Menganalisis perpindahan bahan. Perencanaan pola aliran. Penentuan lokasi kegiatan. Pembanding pola aliran atau tata letak pengganti. Pengukuran efisiensi pola aliran. Menunjukkan ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan. Menunjukkan keterkaitan lintas produksi.

Bab 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian From To Chart (FTC)

Menurut Apple, 1990 menjelaskan From to chart (FTC) merupakan

penggambaran tentang berapa total OMH dari suatu bagian aktivitas dalam pabrik

menuju aktivitas dalam pabrik lainnya, sehingga dari peta ini dapat dilihat total

OMH secara keseluruhan mulai dari gudang bahan baku receiving menuju

fabrikasi, assembling sampai terakhir menuju gudang barang jadi (shipping). FTC

biasanya berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah

banyak, seperti pada bengkel, kantor atau fasilitas lainnya. Hal ini berguna jika

terjadi keterkaitan antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan adanya

penyusunan kegiatan yang optimum.

FTC atau peta dari ke-, secara umum mempunyai beberapa keuntungan

dalam hal-hal sebagai berikut antara lain; Menganalisis perpindahan bahan.

Perencanaan pola aliran. Penentuan lokasi kegiatan. Pembanding pola aliran atau

tata letak pengganti. Pengukuran efisiensi pola aliran. Menunjukkan

ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Menunjukkan

volume perpindahan antar kegiatan. Menunjukkan keterkaitan lintas produksi.

Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang jadi dan

bahan, dan lain-lain. Menunjukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan

perpindahannya. Minimalisasi jarak perpindahan bahan.

FTC memiliki beberapa kegunaan yang dapat membantu terciptanya

kegiatan proses produksi menjadi lebih baik. Adapun kegunaan dari peta dari ke-

(FTC) asebagai berikut; Menganalisa perpindahan bahan. Perencanaan pola aliran.

Mengukur effesiensi pola aliran. Menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas

dengan aktivitas lainnya. Merencanakan hubungan antara sejumlah produk,

bagian, item dan lainnya. Menggambarkan jumlah hubungan antara aktivitas dan

pergerakkan diantaranya. Memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses.

Page 2: Bab 2

Menurut Sritomo, 2000 menjelaskan perhitungan untuk mencari tabel

FTC in-flow dan out-flow dilakukan menggunakan rumus tersendiri. Rumus

keduanya berbeda antara satu dengan lainnya. Adapun rumus-rumus yang

digunakan untuk perhitungan FTC adalah sebagai berikut:

1) Cara mencari nilai pada tabel FTC In-flow

2) Cara mencari nilai pada tabel FTC Out-flow

Berdasarkan rumus yang telah disebutkan di atas, maka dilakukan

perhitungan FTC untuk in-flow dan out-flow. Berikut ini merupakan FTC yang

diperoleh berdasarkan perhitungan OMH yang telah dilakukan.

Tabel 2.1 From To Chart (FTC)

From/To R F001 F002 F003 F004 A001 A002 S Jumlah

R

F001

F002

F003

F004

A001

A002

S

Jumlah

Agar lebih jelas cara memperoleh hasil di atas, maka dibuatlah contoh

perhitungan biaya OMH dari receiving ke meja fabrikasi. Perhitungannya

dilakukan dengan cara mengalokasikan nilai OMH pada masing-masing

departemen. Nilai OMH pada receiving sama dengan nilai OMH pada meja

fabrikasi, karena nilai tersebut menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk satu

kali melakukan perpindahan barang mulai dari receiving menuju meja fabrikasi,

sehingga biaya OMH yang dikeluarkan.

2.1.1 In Flow – Out Flow (IF - OF)

Page 3: Bab 2

From To Chart dibedakan menjadi dua, yaitu FTC Inflow yang digunakan

untuk mencari koefisien ongkos yang masuk ke suatu departemen dari departemen

lainnya dan FTC Outflow yang digunakan untuk mencari koefisien ongkos yang

keluar dari suatu departemen ke departemen lainnya. Rumus yang digunakan

dalam perhitungan FTC Inflow dan tabel FTC Inflow, yaitu:

Tabel 2.2 FTC Inflow

From/To R F001 F002 F003 F004 A001 A002 S

R

F001

F002

F003

F004

A001

A002

S

Agar lebih jelas cara memperoleh hasil di atas, maka dibuatlah contoh

perhitungan biaya OMH dari receiving ke meja fabrikasi. Perhitungannya yaitu

nilai OMH pada receiving dibagi dengan nilai OMH pada receiving,-, sehingga

hasilnya sebesar data jumlah.

Perhitungan FTC in-flow sedah dilaksanakan, selanjutnya melakukan

perhitungan untuk FTC out-flow. Berikut ini merupakan tabel out-flow yang

dihitung berdasarkan tabel FTC yang telah diperoleh.

Tabel 2.3 FTC Outflow

From/To R F001 F002 F003 F004 A001 A002 S

R

F001

F002

F003

F004

A001

A002 ~

S

III-6

Page 4: Bab 2

Agar lebih jelas cara memperoleh hasil di atas, maka dibuatlah contoh

perhitungan biaya OMH dari receiving ke meja fabrikasi. Perhitungannya yaitu

nilai OMH pada receiving dibagi dengan nilai OMH pada meja fabrikasi,

sehingga hasilnya ~.

Berdasarkan nilai yang terdapat pada tabel in-flow dan out-flow, maka

tabel in-flow yang dipilih. Hal tersebut disesuaikan dengan ketentuan, bahwa

dimana terdapat nilai yang terkecil, maka tabel tersebutlah yang digunakan pada

penentuan prioritas. Nilai terkecil terdapat pada tabel in-flow, sehingga tabel in-

flow yang akan digunakan dalam penentuan prioritas.

2.2 Tabel Skala Prioritas (TSP)

Tabel Skala Prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan

urutan prioritas antara departemen/mesin dalam suatu lintas/layout produksi. TSP

dibuat berdasarkan FTC Inflow atau FTC Outflow yang dipilih dari nilai FTC

terkecil di antara keduanya. Tabel Skala Prioritas (TSP) dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.4 Tabel Skala Prioritas (TSP)

Departemen/MesinPrioritas

I III III

R A002 A001 F001

F001 F002

F002 F003

F003 F004

F004 A001

A001 A002

A002 S

S

2.3 Allocation Relationship Diagram (ARD)

Menurut Francis, 1974 menjelaskan Allocation Relationship Diagram

berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling

minimum. Dasar untuk membuat ARD yaitu TSP, jadi yang menempati prioritas

III-6

Page 5: Bab 2

pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya.

Berikut ini adalah skema untuk melihat hubungan dari setiap prioritas.

Tabel 2.5 Skema Allocation Relationship Diagram (ARD)

IV III IV

IV II I II IV

III I M I III

IV II I II IV

IV III IV

a. Mesin M harus diikuti oleh prioritas I, II, III dan seterusnya.

b. Untuk prioritas yang besar (III) bisa menempati prioritas yang lebih kecil (II

atau I) < untuk kondisi selanjutnya.

Area pada ARD diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan

berdasarkan ARD lini dan areanya sesuai dengan luas masing-masing aktivitas

yang diperkecil dengan skala tertentu. Adapun keuntungan pembuatan ARD ini

antara lain; Pembagian wilayah kegiatan yang sistematis. Memudahkan proses

tata letak. Meminimumkan ruangan yang tidak terpakai. Menterjemahkan

perkiraan area ke dalam suatu peraturan pendahuluan dalam bentuk yang dapat

dilihat. Memberikan perkiraan luas letak. Menjamin ruangan yang cukup. Dasar

bagi perencanaan selanjutnya. Pembuatan ARD dilakukan berdasarkan tabel skala

prioritas yang ada, dengan tujuan utama adalah meminimasi jarak perpindahan

dan ongkos pemindahan bahan. Allocation Relationship Diagram (ARD)

merupakan hubungan antaran aktivitas (departemen/mesin) berdasarkan tingkat

prioritas kedekatan. Biasanya melihat waktu tekecil antara FTC Outflow atau FTC

Inflow serta tabel TSP. Berikut ini adalah gambar diagram dari ARD kotak

penyimpanan.

Page 6: Bab 2

R S

A002

F001 A001

F002

F004

F003

Gambar 2.1 ARD Kotak Penyimpanan

Page 7: Bab 2

DAFTAR PUSTAKA

Tataletak pabrik dan pemindahan bahan/James M.Apple;terjemahan

Nurhayati M. T. Mardiono. – Bandung: Penerbit ITB, 1990.

Francis. R.L. and White, J.A., Facility Layout and Location: An

Analytical Approach. Englewood Cliffs. N.J.:Prentice-Hall, Inc., 1974.

Tataletak pabrik dan pemindahan bahan/Sritomo Wignjosoebroto,

M.S.c – Surabaya, 2000