Upload
trankhuong
View
216
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
beberapa sumber, antara lain:
2.1.1 Kepustakaan dan Website
Data yang diambil berasal dari buku referensi yang telah diterbitkan dan situs-situs
di internet:
Lai Ma, shi er sheng xiao de gu shi (十二生肖的古事)
Paper Cut In China (中国剪纸)
Mama Ira Triyonggo, Astrologi China
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org
http://en.wikipedia.org
http://www.gemintang.com
http://www.youtube.com
http://www.indowebster.com
http://www.deviantart.com
3
4
2.1.2 Wawancara Singkat dan Survey
a. Data yang diperoleh dari hasil wawancara singkat dengan beberapa masyarakat
etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa daerah Jakarta, umur antara 20-38.
b. Survey dilakukan pada masyarakat berumur 10 keatas melalui situs
http://www.surveymonkey.com
Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara dan survey adalah:
Masyarakat mengetahui tentang shio, namun hanya sekitar shio adalah
astrologi China, hubungan antara karakter dan sifat-sifat shio dengan
manusia, shio diri sendiri, terdiri dari 12 hewan.
Target Audience untuk animasi film pendek 12 shio, yang diketik pada
Bab 4 poin 4.2.d dibawah.
Banyak yang tertarik pada shio, namun tidak mengetahui bahwa adanya
dongeng 12 shio.
Masyarakat sangat tertarik akan adanya animasi film pendek yang
menceritakan dongeng 12 shio.
2.2 Pemilihan Media
Media yang digunakan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat lebih
mengetahui tentang dongeng 12 shio ini adalah komunikasi visual animasi film
pendek 2D yang hasil akhirnya berdurasi lebih dari 3 menit dan kurang dari 15
menit. Agar penonton tidak bosan menikmatinya karena durasinya tidak terlalu
panjang.
5
2.3 Data Shio
Gambar 2.1 Shio
Shio adalah zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan
tahun, bulan dan waktu dalam astrologi Tionghoa. Istilah Shio dalam bahasa
Indonesia adalah diambil dari lafal dialek Hokkian SheShio (Hanzi: 生肖, pinyin:
ShengXiao) yang umum digunakan di Indonesia.
Shio cukup diketahui oleh masyarakat, namun dongeng dan asal usul shio tidak
demikian. Keduabelas shio tersebut adalah: Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga,
Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi.
2.3.1 Penjelasan Mengenai Shio
Shio berasal dari (China: 生肖; pinyin: shēng xiào), 生(shēng) yang berarti lahir, dan
肖(xiào) yang berarti kemiripan. Mengenai shio yang berjumlah 12, adalah karena
dalam sistem kalender Tionghua (农历; nóng lì) atau biasanya dikenal juga sebagai
kalender Xìa (夏; karena mulai digunakan 3000 tahun yang lalu semasa Dinasti Xia)
tercatat berdasarkan susunan cabang bumi (地支; dì zhī) yang berjumlah 12. Urutan
cabang bumi ini adalah 子(zī), 丑(chǒu), 寅(yín), 卯(mǎo), 辰(chén), 巳(sì), 午(wǔ),
未(wèi), 申(shēn), 酉(yǒu), 戌(xū), 亥(hài). Cabang bumi dikombinasikan dengan
batang langit (天干; tiān gān) yang terdiri dari 10 batang yaitu: 甲(jiǎ), 乙(yǐ),
丙(bǐng), 丁(dīng), 戊(wù), 己(jǐ), 庚(gēng), 辛(xīn), 壬(rén), 癸(guǐ).
6
Kombinasi batang langit dan cabang bumi ini menghasilkan siklus yang terdiri dari
60 kombinasi. Kombinasi inilah yang dipakai untuk menunjukkan tahun, bulan, hari,
dan jam. Sebagai contoh tahun 2004 adalah tahun jiǎshēn, tahun 2005 adalah tahun
yǐyǒu dan seterusnya. Mengenai asal mula mengapa ada 12 cabang bumi, penjelasan
yang paling umum dipakai adalah cabang bumi ini berasal dari periode revolusi
Taisui (planet Yupiter) yang lamanya 12 tahun. Pada perhitungan kalender
Tionghoa, posisi Taisui juga diperhitungkan untuk menentukan perioda 12 tahunan.
Gambar 2.2 Roda penggabungan 12 cabang bumi dan 12 shio
Nenek moyang Tionghoa menekankan kepentingan kesatuan Yang Diatas dan
manusia. Dan manusia berserta semua mahkluk hidup lainnya secara alami saling
berhubungan. Maka digabungkanlah 12 cabang bumi tersebut dengan 12 hewan
untuk melambangkan sikap dan perilaku manusia yang lahir pada tahun kelahirannya
tersebut.
Darimana asalnya lambang hewan-hewan sebagai shio, belum ada yang bisa
memastikannya. Memang banyak dongeng yang menjelaskan asal mula penggunaan
hewan sebagai lambang tahun (shio), tetapi semuanya hanya bersifat sebagai
dongeng saja.
7
2.3.2 Berbagai Versi dan Kesimpulan Cerita Shio
a. Versi Pertama
Kaisar Kumala (Giok) atau Kaisar Langit, mengadakan suatu kontes yang diadakan
bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Langit. Kontes yang diadakan adalah dalam
bentuk lomba dengan pemenang ditentukan hanya 12 ekor. Untuk bisa menang,
mereka harus mampu melewati aliran arus sungai yang kuat dan mencapai titik
tertentu di seberang sungai yang ada.
Kita semua tahu mengenai kebencian antara kucing dan tikus, tapi tidak selamanya
kedua hewan itu saling benci, bahkan dulunya kedua hewan ini sangatlah akrab.
Mereka memang akrab, tapi keduanya tidak pandai berenang, walaupun tidak pandai
berenang, mereka berdua sangat pintar. Mereka berpikir bagaimana caranya biar
sampai ke seberang, akhirnya mereka menyeberang dengan cara naik diatas
punggung kerbau.
Kerbau yang polos dan memang baik hati, mau menyeberangkan kedua hewan itu.
Tapi karena ada godaan yang besar sekali, tikus mulai tergoda dan berusaha
mencapai tujuan secepat mungkin, dan harus menang sendiri, maka tikus mendorong
temennya, kucing, jatuh ke air. Oleh karena itu, sampai sekarang kucing sangat
marah dan tidak akan bisa memaafkan tikus, dan sampai sekarang pula, kucing benci
dengan air. Setelah si kerbau melintasi sungai, tikus melompat dan mencapai
seberang sungai sehingga memenangkan tempat pertama di perlombaan Kaisar
Langit.
Setelah tikus yang memenangkan, tentunya kerbau yang kuat dan gagah datang dan
memenangkan tempat kedua. Setelah kerbau, macan datang dan memenangkan
tempat ketiga dengan terengah2. Macan menerangkan kepada Kaisar Langit
bagaimana susahnya ia menyeberangi sungai dengan arus yang terus2an
mendorongnya.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara dan muncullah kelinci. Kelinci menjelaskan
bagaimana dia dapat menyeberangi sungai: dengan melompat dari satu ke batu.
Ditengah sungai, ia jatuh dan hampir gagal untuk menyelesaikan lomba, tapi ia
berhasil berpegangan pada kayu yang akhirnya membantu dia mencapai seberang
sungai.
8
Di tempat kelima, naga yang penuh kekuatan datang, terbang di langit dan
menyemburkan api. Kaisar langit sangat terpana, bagaimana mungkin naga yang
bisa terbang malah harus sampai di tempat kelima. Naga menjelaskan bahwa di
tengah lomba dia tertahan, karena ia membantu menurunkan hujan, sehingga
tertahan, ketika mendekati akhir lomba, ia melihat seekor kelinci yang berpegangan
pada kayu dan tampak putus asa, oleh karena itu ia membantu dengan mendorong
sang kelinci ke tepian sungai dengan hembusan napasnya.
Mendadak seekor kuda datang dengan berderap kencang, dengan seekor ular melilit
kakinya. Tampaknya kuda yang takut kepada ular harus mundur sejenak, sehingga
ular mendapat tempat keenam dan kuda berada di tempat ketujuh dalam urutan shio.
Tidak lama kemudian, kambing, monyet dan ayam pun berhasil mendarat di
seberang sungai. Ketiga hewan tersebut saling tolong sehingga dapat mencapai sisi
sungai. Ayam melihat adanya rakit, dan mengajak kambing dan monyet untuk
menyeberang bersama. Kambing dan Monyet membantu mendayung sehingga rakit
yang ada mencapai tepian.
Hewan ke 11 adalah anjing. Walaupun anjing adalah perenang terbaik dari kedua
belas hewan lainnya, dia merasa sangat butuh mandi, karena perjalanan yang
panjang, dan air yang mengalir di sungai itu sangat bening dan membuat nya merasa
tergoda. Karena itulah, dia hampir gagal.
Ketika Kaisar Langit hampir memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama lagi,
terdengar dengking si babi. Babi disebut malas, karena ditengah2 lomba, tiba2 ia
merasa lapar dan berhenti untuk makan, dan karena kenyang, ia tertidur pulas, dan
akhirnya sangat hampir terlambat untuk bisa menyelesaikan lomba, walaupun
akhirnya ia mendapat tempat ke 12 dalam siklus shio yang ada.
9
b. Versi Kedua
Menurut legenda tradisional Cina, keduabelas binatang dikumpulkan dalam satu hari
untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin dalam siklus pertahunan. Sang
Khalik membuat kontes tersebut: siapapun yang dapat menyeberang sungai akan
mendapat giliran pertama, dan sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan
kedatangan mereka.
Pada awalnya kedua belas binatang berkumpul di dalamnya termasuk kucing.
Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan mereka setuju
untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, ketika hari dimana kontes dimulai
Tikus tidak membangunkan Kucing, yang sebagai seorang kucing senang sekali tidur
sepanjang hari. Maka itu kucing tidak mengikuti lomba dan tidak masuk dalam
siklus tahunan shio.
Pada saat kompetesi, tikus yang penuh akal menumpang pada si Kerbau yang kuat
dan gagah untuk menyeberangi sungai. Ketika kerbau sudah mau meloncat ke tepian
seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung
kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes. Binatang terakhir adalah binatang
malas yaitu Babi yang pemalas, oleh karena itu Tikus menjadi tahun pertama dari
siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa adanya shio Kucing dalam dua belas siklus
tahun itu. Dan oleh karena itu juga, menurut legenda, permusuhan antara kucing
dengan tikus dimulai dan masih berlanjut sampai sekarang.
c. Versi Ketiga
Alkisah, pada jaman dahulu kala, hiduplah Dewa di puncak gunung yang berada di
tengah pegunungan. Hari itu adalah 30 Desember, sehari sebelum tahun baru. Sang
Dewa menulis surat kepada binatang-binatang seluruh negeri. Dewa yang telah
selesai menulis surat-surat itu lalu meniupnya dari jendela. Surat-surat itu
diterbangkan oleh angin, ke gunung, sungai, lembah, dan hutan, ke segenap penjuru.
Keesokan harinya, tanggal 31 pagi, para binatang menerima surat itu. Isinya seperti
ini: Pada pagi hari di Tahun Baru, saya akan memilih binatang yang paling cepat
datang kemari, dari nomor satu sampai nomor dua belas. Lalu setiap tahun saya akan
10
mengangkat satu-persatu sebagai jenderal berdasarkan urutan. Tertanda, Dewa. Para
binatang menjadi bersemangat. Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca
surat ini, yaitu seekor kucing yang suka bersantai. Kucing mendengar tentang surat
Sang Dewa ini dari tikus. Tikus yang licik berkata bahwa mereka harus berkumpul
ke tempat Dewa pada tanggal 2 pagi, padahal seharusnya tanggal 1 pagi.
Oh Tikus, terima kasih atas kebaikan hatimu. Semua binatang bersemangat sambil
memikirkan tentang kemenangan. Baik, besok pagi-pagi ya. Semua binatang tidur
cepat. Tetapi, hanya sapi yang berpikir, jalanku lambat, jadi aku akan berangkat
malam ini. Maka berangkatlah sapi sebelum matahari terbenam. Tikus yang
melihatnya lantas meloncat menaiki punggung sapi. Sapi yang tidak menyadarinya
terus berjalan dengan lambat. Mungkin aku jadi nomor satu.
Keesokan harinya, para binatang berangkat sekaligus saat hari masih gelap. Anjing,
monyet, harimau, ular, kelinci, ayam, domba, juga kuda, semuanya berlari menuju
tempat tinggal Sang Dewa. Akhirnya matahari tahun baru mulai terbit. Yang muncul
membelakangi matahari itu, pertama-tama adalah sapi. Oh, bukan! Itu adalah tikus!
Tikus melompat turun dari punggung sapi, lantas melompat ke hadapan Sang Dewa
dengan cepat. Dewa, Selamat Tahun Baru! Sapi merasa sangat kecewa. Lalu
berturut-turut datanglah harimau, kelinci dan naga. Binatang-binatang lainnya tiba
menyusul.
Akhirnya, tibalah waktu pengumuman urutan pemenang oleh Sang Dewa. Saudara-
saudara sekalian, selamat datang. Sekarang saya akan mengumumkan hasilnya.
Nomor satu tikus. Dilanjutkan dengan sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda,
domba, monyet, ayam, anjing, dan babi hutan. Dengan demikian, telah ditetapkan
pemenang nomor satu sampai nomor dua belas! 12 ekor binatang yang terpilih ini
disebut 12 Shio Binatang. Kedua belas shio binatang itu mulai berpesta pora dengan
minuman keras sambil mengelilingi Sang Dewa. Mari minum! Naga dan harimau
juga bersuka ria. Kelinci dan tikus juga bekata, Mari minum! Saat itu kucing datang
berlari-lari dengan wajah yang marah dan menakutkan. Tikus!!! Kenapa kamu
menipuku! Aku akan menangkap dan memakanmu. Sini! Tikus berlari terbirit-birit.
Kucing berputar-putar mengejarnya. Pesta itu amat ramai.
11
Sejak saat itu, mulailah era 12 shio binatang. Mulai dari tahun tikus, lalu sapi,
harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi. Kucing
yang tidak termasuk dalam 12 shio binatang karena ditipu tikus, sampai sekarang
pun masih berputar-putar mengejar tikus. Ia masih marah akan tipuan tikus.
d. Kesimpulan dan Cerita yang akan difilmkan
Kaisar Langit (Giok) mengadakan sebuah lomba lari yang dimana pemenangnya
hanya 12 peserta dari seluruh penjuru binatang. Binatang-binatang yang terpilih
adalah binatang-binatang yang memiliki sifat dan karakter yang unggul. Untuk
mencapai tempat tujuan, yaitu tempat tinggal Kaisar Langit, 12 binatang tersebut
harus melewati sebuah sungai yang sangat kuat aliran arusnya.
Semua binatang bersiap-siap untuk menghadapi perjalanan besok, ada yang tidur
lebih awal, ada yang segera berangkat, ada yang mengajak kerjasama kepada
binatang-binatang lain dan ada juga yang bersantai-santai.
Ketika semuanya sampai di tepi sungai, semua sangat bingung. Tetapi sapi dengan
nekat langsung menyeberangi sungai, kucing dan tikus juga langsung ikut dengan
melompat ke punggung sapi. Karena begitu kuat melawan arus, sapi tidak
menyadarinya. Kemudian diikuti harimau dengan sekuat tenaga meloncat
menyeberangi sungai, kelinci dengan melompat-lompat dari batu ke batu yang ada di
sungai, binatang-binatang lain membuat perahu untuk menyeberang bersama. Naga
yang sibuk menurunkan hujan untuk membantu daerah kemarau juga akhirnya
menyusul.
Setelah melewati sungai, sampailah sapi di tempat tujuan. Namun, tikus yang telah
berhasil menipu kucing hingga jatuh kedalam sungai pada saat menyeberangi sungai
langsung lompat turun dari punggung sapi dan berhasil menduduki urutan pertama,
kemudian urutan kedua sapi, ketiga harimau, dilanjutkan dengan kelinci, naga yang
terbang secepat mungkin setelah menurunkan hujan, kemudian ular yang melilit di
kaki si kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Dan awal tahun itu
ditetapkan sebagai tahun tikus yang tercatat mulai pada masa Dinasti Xia.
12
2.3.3 Karakter 12 Shio
a. Tikus (1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008)
Penuh semangat, cerdik, ambisius, oportunis sejati dan pandai bergaul.
b. Kerbau (1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009)
Pekerja keras, bijaksana, berhati-hati, sungguh-sungguh,dan kokoh.
c. Macan (1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010)
Berani, keras kepala, sewenang-wenang, mudah curiga dan ganas.
d. Kelinci (1915, 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011)
Teliti, lemah lembut, pandai bicara, konservatif dan mudah berubah.
e. Naga (1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012)
Aktif, penuh semangat, angkuh, egois dan bersikap percaya diri.
f. Ular (1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013)
Misterius, pemikir, rendah hati, tenang dan posesif.
g. Kuda (1918, 1930, 1942, 1954,1966, 1978, 1990, 2002, 2014)
Periang, mudah bergaul, jujur, bersikap aktif dan adil.
h. Kambing (1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015)
Tulus, mudah tersentuh, pesimis, terpercaya dan pengikut.
i. Monyet (1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, 2016)
Cerdas, lincah, inovatif, licik, sombong dan cepat bosan.
j. Ayam (1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993, 2005, 2017)
Teratur, cerewet, tidak sabar, terus terang dan penuh gaya.
k. Anjing (1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006, 2018)
Cerdas, tidak sombong, ramah, periang, jujur dan setia.
l. Babi (1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019)
Cermat, jujur, polos, murah hati dan memiliki nafsu besar.
13
2.3.4 Definisi Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan
dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan
secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa
membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara
penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Sekarang kisah
asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi
dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng
aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
Adapun ciri-ciri dongeng, yaitu:
a. Alur sederhana
b. Singkat
c. Tokoh tidak diurai secara rinci
d. Penceritaan lisan
e. Pesan dan Tema ditulis dalam cerita
f. Pendahuluan singkat dan langsung
14
2.3.5 Animasi dan Animasi Pendek
"Animasi" berasal dari bahasa Latin, anima. Hal ini sering digunakan sebagai
terjemahan untuk kata Yunani jiwa. ."Animasi" akan menjadi teknik memberikan
"jiwa" untuk benda mati, gambar, dll. Dengan demikian Animasi adalah tampilan
cepat dari urutan gambar 2D atau 3D untuk menciptakan suatu ilusi gerakan.
Gambar 2.3 Animasi Bola
Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya
kurang dari 15 menit. Biasanya dikerjakan dalam tim kecil ataupun sendiri, oleh
karena itu karakter dalam cerita juga seminimal mungkin agar efisien. Sebuah
animasi pendek yang bagus biasanya menghibur, simple, original dan mudah diingat.
Gambar 2.4 Contoh-contoh Animasi Pendek
15
2.4 Produk Pembanding
Film animasi yang telah pernah mengangkat bertema dongeng shio:
2.4.1 Zodiac: The Race Begin (2006)
Merupakan sebuah film animasi layar lebar yang berdurasi 01:26:12, yang
diproduksi di negara tetangga, yaitu Singapura. Film ini menggunakan teknik CGI
3D animation dan menambahkan style pop up 2D.
Gambar 2.5 Poster Film Zodiac: The Race Begins
Gambar 2.6 Screenshots Film Zodiac: The Race Begins
16
2.4.2 Onitsuka Tiger : Zodiac Race (2009)
Merupakan sebuah film animasi pendek yang berdurasi 00:03:16, dan diproduksi di
sebuah Studio NewYork untuk kampanye Clientnya Onitsuka Tiger (sebuah merk
sepatu produk Jepang yang cukup terkenal di dunia). Pembuatan film ini
menggunakan penggabungan syuting, real modeling sebagai environment (bentuk
sepatu Onitsuka tiger) serta teknik 3D dan 2D animation.
Gambar 2.7 Poster Film Zodiac Race
Gambar 2.8 Screenshots Film Zodiac Race
17
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung:
Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, oleh karena itu
peluang untuk berhasil masih ada.
Shio telah dikenal dalam masyarakat, namun cerita dongengnya tidak semua
mengetahuinya.
Banyak festival, lomba, serta social website yang dapat mempublikasikan
karya.
Faktor Penghambat:
Melalui animasi film pendek, cerita hanya disampaikan secara garis besar.
Seberapa besar kemampuan penulis untuk menghadirkan kembali cerita 12
shio yang sudah pernah diangkat menjadi tema dalam kartun-kartun pendek,
khususnya di daerah Asia Timur.
2.6 Analisa Target Audience
Target primer dalam Film Pendek Perlombaan 12 Shio ini adalah remaja, kelas
menengah keatas, pria dan wanita, mempunyai hobi menonton terutama film
animasi. Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Perlombaan 12 Shio adalah
semua masyarakat yang senang dan tertarik terhadap shio.