31
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karang Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang merupakan tiga ekosistem penting di daerah pesisir perairan tropika. Secara fisik hutan bakau mempunyai fungsi sebagai penahan angin, erosi, bagi daerah pesisir. Akar-akarnya yang unik membantu menahan lumpur sehingga mengurangi laju perlumpuran di ladang lamun dan terumbu karang. Dan Hutan bakau adalah tempat berpijah dan daerah asuhan jenis-jenis hewan penghuni terumbu karang dan ikan-ikan laut lepas. Diketahui bahwa ekosistem terumbu karang dihuni oleh lebih dari 93.000 spesies, bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma nutfah ini, kendati tampak sangat kokoh dan kuat, namun ternyata sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Ekosistem terumbu karang ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor lingkungan laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Dalam tingkat kejernihan air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran dan ini akan berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut, sementara cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella yang fotosintetik dan hidup di dalam jaringan tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur terumbu karang yang unik memungkinkan terumbu karang menyediakan begitu banyak habitat bagi hewan dan tumbuhan laut. Terumbu karang juga menjadi tempat memijah, membesarkan, dan mencari makan bagi hewan-hewan laut.

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

  • Upload
    dodien

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

3

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Tentang Terumbu Karang

Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang merupakan tiga ekosistem

penting di daerah pesisir perairan tropika. Secara fisik hutan bakau mempunyai fungsi

sebagai penahan angin, erosi, bagi daerah pesisir. Akar-akarnya yang unik membantu

menahan lumpur sehingga mengurangi laju perlumpuran di ladang lamun dan terumbu

karang. Dan Hutan bakau adalah tempat berpijah dan daerah asuhan jenis-jenis hewan

penghuni terumbu karang dan ikan-ikan laut lepas. Diketahui bahwa ekosistem terumbu

karang dihuni oleh lebih dari 93.000 spesies, bahkan diperkirakan lebih dari satu juta

spesies mendiami ekosistem ini. Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan

plasma nutfah ini, kendati tampak sangat kokoh dan kuat, namun ternyata sangat rentan

terhadap perubahan lingkungan.

Ekosistem terumbu karang ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor

lingkungan laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Dalam tingkat

kejernihan air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran

dan ini akan berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut, sementara

cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella yang fotosintetik dan hidup di dalam jaringan

tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur terumbu karang

yang unik memungkinkan terumbu karang menyediakan begitu banyak habitat bagi

hewan dan tumbuhan laut. Terumbu karang juga menjadi tempat memijah, membesarkan,

dan mencari makan bagi hewan-hewan laut.

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

4

2.1.1 Faktor – faktor Lingkungan pada Ekosistem Terumbu Karang

Faktor-faktor lingkungan yang berperan di dalam ekosistem terumbu karang

adalah suhu, kedalaman, cahaya, salinitas, sedimentasi, gelombang dan arus, serta

paparan udara terbuka. Perkembangan terumbu karang dipengaruhi oleh beberapa faktor

fisik lingkungan yang dapat menjadi pembatas bagi karang untuk membentuk terumbu.

Adapun faktor-faktor fisik lingkungan yang berperan dalam perkembangan terumbu

karang adalah sebagai berikut (Nybakken, 1993):

1. Suhu air >180C, tapi bagi perkembangan yang optimal diperlukan suhu rata-rata

tahunan berkisar antara 23 - 250C, dengan suhu maksimal yang masih dapat

ditolerir berkisar antara 36 - 400C.

2. Kedalaman perairan <50 m, dengan kedalaman bagi perkembangan optimal pada

25 m atau kurang.

3. Salinitas air yang konstan berkisar antara 30 - 360/00.

4. Perairan yang cerah, bergelombang besar dan bebas dari sedimen. Pecahan

ombak yang besar pada sisi yang terbuka (windward) suatu atol menciptakan

perkembangan pematang algae dan rataan terumbu. Pada daerah ini

perkembangan karangnya minimal. Sebaliknya pada sisi yang terlindung

(leeward), perkembangan pematang algae berkurang dan perkembangan karang

dominan. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan

bersuhu rata-rata tahunan berkisar 23 - 250C dan memiliki toleransi suhu sampai

36 - 400C. Salinitas 32-350/00 merupakan salinitas dimana terumbu karang dapat

bertahan hidup.

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

5

Faktor selanjutnya adalah cahaya dan kedalaman, faktor ini berperan penting

untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan

karang. Kecerahan berhubungan dengan penetrasi cahaya, kecerahan yang tinggi

membuat penetrasi cahaya menjadi tinggi. Tingginya penetrasi cahaya menyebabkan

produktivitas perairan menjadi tinggi. Paparan udara (aerial exposure) merupakan faktor

pembatas karena dapat mematikan jaringan hidup dan alga yang bersimbiosis di

dalamnya.

Faktor terakhir yang berperan di dalam ekosistem terumbu karang adalah

gelombang dan arus. Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang

besar dapat merusak struktur terumbu karang, sedangkan arus dapat berdampak positif

yaitu membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan

zooxanthellae dan juga berdampak negatif yaitu menyebabkan sedimentasi di perairan

terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian

karang

2.1.2 Karang adalah makhluk hidup

Walau kebanyakan karang itu keras dan tampak seperti batuan, karang adalah

makhluk hidup. Dan karang adalah hewan pembentuk utama terumbu karang. Karang

adalah sejenis hewan, meski umumnya diam tak bergerak, dan berbentuk seperti

tumbuhan. Struktur karang yang seperti pohon, piringan atau gundukan (dari puncak

hingga bagian dasarnya) disebut koloni. Setiap koloni karang dibangun oleh lusinan

hewan karang kecil yang disebut polip. Kebanyakan polip berukuran hanya sebesar

kepala jarum pentul atau koek api yang berbentuk seperti anemon laut kecil. Bagian

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

6

mulut polip terletak ditengah dan dikelilingi serangkaian tentakel, yaitu bagian tubuh

yang berfungsi menangkapa makanan, sementara ruang berongga di bagaian dalam polip

adalah bagian perut hewan karang ini. Polip membangun kerangka yang berbentuk

seperti cangkir sekeliling tubuhnya, yang terbuat dari kalsium karbonat (kapur) yang

diperoleh dari air laut.

Gambar 1. Bagan Polip

Sumber: LIPI, Kelautan dan Perikanan ( Lembaga Ilmu Pengetahuan)

Pertumbuhan koloni karang terjadi seiring pembelahan/pertunasan polip yang

menghasilkan polip-polip baru. polip-polip itu kemudian membentuk karang kapur yang

menjadikan koloni karang kokoh menghadapi hempsan ombak atau gelombang, sehingga

karang dapat menjadi tempat berlindung bagi beragam henis hewan laut. Namun sebelum

tumbuh dan membentuk kerangka kapur, larva polip akan mencari dasar perairan

(substrat) keras untuk menempel. Hal ini diperlukan karena seiring pertumbuhannya,

kerangka karang menjadi sangat berat sehingga perlu substrat yang kokoh agar tidak

rubuh. Hanya sedikit jenis karang yang hidup di kawasan berpasir atau berlumpur.

Misalnya saja, karang dari genus Fungia yang hidup bebas tidak menempel pada

substrat.

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

7

2.1.3 Sumber kehidupan karang: sinar matahari dan plankton

Bagaimana cara karang makan? Di sekeliling mulut polip karang terdapat

serangkaian tentakel. Umumnya, pada siang hari tentakel menutup, sedangkan pada

malam hari membuka bagaikan bunga-bunga kecil. Tentakel yang membuka dapat

menangkap organisme laut kecil yang mengambang di kolom peraiaran atau disebut

plankton. Sel-sel penyengat (nematocysts) pada tentakel bertugas melumpuhkan

plankton, yang kemudian masuk ke mulut polip melalui pergerakan tentakel. Makanan

yang diperoleh dengan cara itu menymbang sekitar satu per lima bagian energi yang

dibutuhkan karang. Sementara itu, empat per lima bagian yang dibutuhkan karang

besumber pada matahari. Di dalam jaringan kulit polip karang, hidup ribuan alga simbion

yang disebut Zooxanthellae. Zooxanthellae mengambil energi dari sinar matahari

(melalui proses fotosintesis) dan membagikan kepada polip karang, sehingga karang

seperti mempunyai lahan sawah kecil di permukaan tubuhnya yang menjadi sumber

makanannya. Selain itu, kehadiran Zooxanthellae memberi berbagai warna unik pada

karang. Bahkan, zooxanthellae turut membantu kerangka kapur melalui proses

fotosintesis. Pada saat fotosintesis, zooxanthellae mengambil zat kapur dari air laut, yang

kemudian dimanfaatkan oleh polip karang untuk membuat kerangka kapur.

Gambar 2. Sumber Kehidupan Karang Sumber: LIPI, Kelautan dan Perikanan ( Lembaga Ilmu Pengetahuan)

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

8

Oleh karena zooxanthellae penting bagi karang, dan sinar matahari merupakan

kebutuhan inti dari zooxanthellae, maka sangatlah penting bagi karang untuk

mendapatkan cukup sinar matahari. Perairan yang keruh akibat lapisan lumpur atau

sedimen dan jumlah rumput laut yang berlebihan di sekitar terumbu karang, menghalangi

masuknya sinar matahari dan akhirnya membunuh karang. Polip karang memang dapat

menghasilkan semacam lendir serta menggerakan tentakelnya sebagai upaya

membersihkan diri dari lumpur. Akan tetapi, pergerakan tentakel mulut polip biasanya

terhambat oleh lumpur.

Zooxanthellae akan meninggalkan tubuh polip karang menuju kolom perairan,

jika karang berada di bawah tekanan kondisi lingkungan yang buruk, seperti tingginya

suhu permukaan air, kadar air ataupun pencemaran. Akibatnya, karang akan berubah

warna menjadi putih unutk sementara waktu dan proses pertumbuhannya terhambat.

Peristiwa itu disebut pemutihan karang (coral bleaching).

2.1.4 Umur dan pertumbuhan karang

Karang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tumbuh. Karang bercabang

tumbuh sekitar setengah hingga beberapa sentimeter per tahun, sedangkan diameter

karang merambat dan karang otak hanya bertambah beberapa milimeter setiap tahun.

Cabang sebuah karang memerlukan waktu sekitar 15 tahun untuk tumbuh, sedangkan

keseluruhan koloninya 30 hingga 50 tahun. Diketahui, karang otak yang tingginya 3

meter membutuhkan waktu lebih dari 1000 tahun untuk tumbuh.

Seiring pertumbuhan karang, akan berbentuk garis-garis melingkar pada

kerangkanya, seperti juga garis melingkar pada potongan melintang batang pohon. Garis-

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

9

garis melingkar dapat dilihat lebih jelas dengan cara memotong tipis kerangka karang

dan memotret potongan tersebut dengan sinar-X. Lapisan melingkar ini dapat digunakan

mengetahui usia karang serta laju pertumbuhan atau kemunduran pertumbuhan karang.

Mengingat umur dan banyaknya manfaat terumbu karang terhadap kehidupan laut

dan manusia, sudah selayakanya koloni karang dilindungi dan sedapat mungkin tidak

dirusak. Terumbu karang yang rusak karena akibat bahan peledak membutuhkan waktu

30 hingga 40 tahun hanya untuk kondisi setengah pulih. Terkadang potongan karang

dapat melukai koloni baru. Akan tetapi, apabila kerusakannya parah, ombal laut akan

menghempaskan potongan-potongan tersebut ke karang hidup dan menghancurkan

keduanya.

2.1.5 Bagaimana karang berkembang biak?

Gambar 3. Bagan karang berkembang biak Sumber: LIPI, Kelautan dan Perikanan ( Lembaga Ilmu Pengetahuan)

Reproduksi karang umumnya terjadi ketika bulan purnama atau di saat suhu air

laut hangat, misalnya bulan Maret-April dan September-Oktober di Bunaken, Sulawesi

Utara dan bulan Desember di Australia. Pada saat berreproduksi, sebagian besar karang

melepaskan sel-sel telur dan sperma secar bersamaan ke kolom perairan, sehingga

perairan terlihat keruh, dan pembuahan terjadi di kolom perairan, yang disebut planula.

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

10

Planula akan mencari substrat keras dengan air laut bersih dan jernih untuk kemudian

menempelkan dirinya dan tumbuh menjadi polip. seiring pertumbuhan polip,

zooxanthellae pun tumbuh dalam jaringan kulit polip. Lalu, polip kembali

membelah/bertunas menghasilkan polip-polip baru secara bertahap, hingga akhirnya

membentuk koloni karang yang utuh.

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

11

2.2 Berbagai tipe-tipe karang dan kerabatnya

2.2.1 Bentuk Pertumbuhan Karang Keras

Gambar 4. Bentuk Pertumbuhan Karang Keras Sumber: Setyawan E, Estradivari, & S Yusri (eds). 2009. Mengenal Alam Pesisir Kepulauan Seribu.

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

12

2.2.2 Karang Lunak (Octocorallia)

Karang lunak adalah kerabat dari karang batu yang tidak memiliki karang luar

yang keras. Tubuhnya lunak dan kenyal. Pada umumnya orang-orang beranggapan

bahwa Octocoral adalah karang lunak (soft coral). Padahal yang sebenarnya Octocoral

dari kelompok Alcyonacea ini tidak hanya terdiri dari karang lunak, tetapi juga kipas laut

(Sea Fan) dan cambuk laut. Kelompok jenis ini sering disebut dengan Octocoral karena

memiliki 8 bagian tangan yang digunakan untuk menangkap mangsanya. Secara umum,

kelompok tersebut terdiri dari 3 bangsa dan 46 suku, yaitu bangsa Alyonacea yang

terbagi dalam 29 suku, bangsa Pennatulacea yang terbagi dalm 16 suku, dan bangsa

Helioporacea 1 suku. Octocoral juga mampu menghasilkan rangka kapur seperti karang

keras, tetapi bentuknya menyerupai duri-duri kokoh yang biasa disebut spikula. Duri-duri

tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga tubuhnya lunak dan tidak mudah putus.

Octocoral memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai salah satu biota laut yang

mengandung senyawa kapur (senyawa karbonat) dalam pembentukan terumbu, penghasil

senyawa bioktif, dan penyusun ekosistem terumbu karang. Selain itu, Octocoral memiliki

fungsi ekonomi, yaitu sebagai salah satu biota yang menarik bagi wisatawan yang

memiliki hobi menyelam ataupun snorkeling.

Karang lunak dapat diketahui dengan memperhatikan susunan tubuhnya yang

terlihat lunak dan melambai-lambai mengikuti arah arus, tangan-tanganya terlihat jelas,

dan bergerak-gerak seolah sedang menangkap sesuatu, hidup berkoloni, beberapa jenis

ada yang berduri, dan umumnya memiliki warna yang mencolok seperti merah, kuning,

krem, dan cokelat.

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

13

Gmbr 5. Dendronephthya Sumber: Setyawan E, Estradivari, & S Yusri (eds). 2009. Mengenal Alam Pesisir Kepulauan Seribu.

2.2.3 Kipas Laut (Sea Fan)

Rangka yang lebih keras dengan bentuk seperti kipas besar, ada sumbu utama

yang kuat dan memanjang, dirajut oleh jaringan-jaringan kecil yang saling berkaitan

sehingga membentuk seperti kipas. Tetapi sebagian ada yang tidak memiliki jaringan-

jaringan kecil tersebut. Pertumbuhan kipas laut bisa mencapaitinggi 2 meter. Sebagian

besar berwarna coklat atau orange kekuningan, namun beberapa terkadang ditemukan

berwarna merah.

Gmbr 6. Melithae, Kipas Laut Sumber: Melithae, Wikimedia

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

14

2.2.4 Anemon

Panorama bawah laut terasa tidak lengkap jika kita tidak menemukan anemon

(Actininaria). Anemon laut adalah jenis hewan yang biasanya menggunakan sebuah kaki

untuk menempel di batuan. Beberapa jenis anemon diketahui melepaskan diri dari tempat

menempelnya saat diserang predator atau saat lingkungan mengalami perubahan dan

sumber makanan menipis. Hewan ini terlihat seperti tumbuh-tumbuhan karena pada

umumnya hanya berpindah mengikuti aliran arus air.

Anemon merupakan golongan Coelenterata. Anemon banyak dijumpai terutama

dibagian laut yang dangkal dengan kedalaman 2-3 meter. Tidak hanya di laut dangkal

tapi juga ada di laut dalam. Anemon adalah binatang laut yang karnivora dan karenanya

dapat memakan hampir setiap makhluk hidup di laut yang masuk dalam jangkauannya.

Anemon juga dimanfaatkan sebagai makanan, tetapi ada beberapa jenis anemon yang

berbisa.

Anemon merupakan salah satu hewan yang indah, karena warna dari anemone itu

sendiri yang membuat anemon sangat menabjubkan. Anemone sangat penting bagi

ekosistem terumbu karang.

Gmbr 7. Anemon (Heteractis magnifi ca) Sumber: Setyawan E, Estradivari, & S Yusri (eds). 2009. Mengenal Alam Pesisir Kepulauan Seribu.

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

15

Gmbr 8. Anemon Sumber: Anemon, Wikipedia

2.2.5 Zoanthid

Kerabat karang yang lain adalah polip kancing (Zontharia). Bentuknya memang

seperti kancing dengan rumbai-rumbai tentake di sekeliling tubuhnya. Zoanthids (orde

Zoantharia juga disebut Zoanthidea atau Zoanthiniaria) banyak ditemukan di terumbu

karang, yang dalam banyak laut dan lingkungan laut lainnya di seluruh dunia. Binatang

ini datang dalam berbagai formasi kolonial yang berbeda dan dalam berbagai warna.

Mereka dapat ditemukan sebagai individu polip, terikat oleh berdaging Stolon atau tikar

yang dapat dibuat dari potongan-potongan kecil sedimen, pasir dan batu.

Gmbr 9. Polip Kancing (Aquacultured Neon Green Purple Eye) Sumber: Polip Kancing, Aquacon

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

16

2.2.6 Jamur Bulu

Jamur bulu (Discosoma spp) yang juga kerabat karang. Jamur bulu berbentuk

seperti cendawan dengan cupinglebar dan berbulu.

Sayangnya, kedua kerabat karang tersebut dikenal suka menyerang saudaranya, si

karang keras, sekaligus menjadi pesaing dalam ekosistem. Terumbu yang dipenuhi polip

kancing dan jamur bulu merupakan penanda buruknya kualitas air serta indikasi

menurunnya ekosistem.

2.3 Eksotisnya Ikan Karang

Pandangan pertama saat menikmati ekosistem terumbu karang akan tertuju pada

ikan-ikan yang bergerak dan berenang dengan lincahnya. Ada yang berenang sindirian,

berpasang-pasangan, dan juga ada yang bergerombol. Dengan jumlahnya yang mencapai

ratusan bahkan ribuan, ikan karang itu begitu memesona, apalagi warna dan coraknya

yang sangat khas dengan aroma bawah lautnya. Sirip-sirip halus pada bagian punggung,

perut, dada, dan ekor membuatnya mampu berenang dengan gerakan atraktif, seakan-

akan menggoda mata untuk tidak mengalihkan pandangan kita.

Dimana kita dapat menemukan ikan karang?! Hewan bersisik yang bernafas

denagn insang ini menhabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di ekosistem terumbu

karang dan seringkali ditemukan berenang di kolom air. Ikan yang lebih tepatnya disebut

ikan terumbu ini bersembunyi di gua-gua dalam terumbu. Bermain-main dan berkejaran

di antara celah-celah sempit terumbu.

Bagi sebagian besar ikan, siang hari adalah waktu nyaman untuk beraktivitas dan

mencari makan. Ikan-ikan yang aktif pada siang hari disebut ikan diurnal. ikan diurnal

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

17

memiliki warna yang lebih cerah dan mencolok, seperti ikan kepe-kepe

(Chaetodontidae), ikan kakatua (Scaridae), ikan keling (Labridae), dan ikan betok laut

(Pomacentridae). Sebagian lagi disebutr ikan nokturnal yang aktif saat matahari mulai

tenggelam. Pada siang hari, ikan-ikan nokturnal lebih suka bersembunyi di celah-celah

atau gua-gua terumbu. Contoh ikan ini adalah ikan beseng (Apogonidae) dan ikan

kerondong (Muraenidae).

Selain menarik perhatian, ikan karang juga memiliki beberpa fungsi dan peran

yang bermanfaat secara ekologi dan ekonomi. Secara ekologi, ikan karang bisa dijadikan

sebagai indikator yang bisa mengindikasikan baik buruknya kondisi suatu ekosistem

terumbu karang.

Gmbr 10. bentuk Tubuh Ikan berdasarkan Famili Sumber: Setyawan E, Estradivari, & S Yusri (eds). 2009. Mengenal Alam Pesisir Kepulauan Seribu.

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

18

Secara ekonomi, ikan karang banyak dujadikan target tangkapan para nelayan

untuk dijadikan sebagai ikan konsumsi. ikan yang banyak ditangkap sebagai ikan

konsumsi adalah jenis ikan ekor kuning (Caesio Cuning), kerapu, dan baronang/lingkis.

Akan tetapi, penangkapan ekor kuning ini cenderung mengarang ke penangkapan yang

berlebih. Hal ini berdasarkan pengakuan nelayan yang mengatakan bahwa ukuran ikan

hasil tangkapan semakin mengecil.

Keindahan warna dan corak ikan karang yang unik membuatnya berpotensi untuk

dijadikan sebagai ikan hias air laut yang mengisi akuarium para pehobi. Beberapa jenis

ikan hias favorit adalah ikan mandarin asli (Pterosynchiropus splendendidus) dan ikan

tompel Jakarta mulai jarang ditemukan karena penangkapan yang berlebih.

2.4 Fungsi dan Nilai Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang merupakan gudang persediaan makanan dan bahan

obat-obatan bagi manusia di masa kini maupun di masa mendatang. Selain itu

keindahannya juga menjadi daya tarik yang bisa menjadi sumber devisa bagi negara

melalui kegiatan pariwisata. Wisata bahari Indonesia tengah berkembang pesat dan

ekosistem terumbu karang merupakan salah aset utamanya.

Ekosistem terumbu

karang adalah tempat tinggal

bagi ribuan binatang dan

tumbuhan yang banyak

diantaranya memiliki nilai

ekonomi tinggi. Berbagai jenis

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

19

binatang mencari makan dan berlindung di ekosistem ini. Berjuta penduduk Indonesia

bergantung sepenuhnya pada ekosistem terumbu karang sebagai sumber pencaharian.

Jumlah produksi ikan, kerang dan kepiting dari ekosistem terumbu karang secara lestari

di seluruh dunia dapat mencapai 9 juta ton atau sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan

perikanan dunia. Sumber perikanan yang ditopang oleh ekosistem terumbu karang

memiliki arti penting bagi masyarakat setempat yang pada umumnya masih memakai alat

tangkap tradisional.

Selain nilai ekonominya, ekosistem terumbu karang juga merupakan laboratorium

alam yang sangat unik untuk berbagai kegiatan penelitian yang dapat mengungkapkan

penemuan yang berguna bagi kehidupan manusia. Beberapa jenis spongs, misalnya,

merupakan binatang yang antara lain terdapat di ekosistem terumbu karang yang

berpotensi mengandung bahan bioakif yang dapat dijadikan bahan obat-obatan antara

lain untuk penyembuhan penyakit kanker. Selain itu binatang karang tertentu yang

mengandung kalsium karbonat telah dipergunakan untuk pengobatan tulang rapuh.

Fungsi lain dari ekosistem terumbu karang yang hidup di dekat pantai ialah memberikan

perlindungan bagi berbagai properti yang ada di kawasan pesisir dari ancaman

pengikisan oleh ombak dan arus.

2.4.1 Terumbu Karang Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih 17.000

buah pulau besar dan kecil, dengan panjang garis pantai mencapai hampir 81.000 km

yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem padang lamun dan ekosistem

mangrove. Indonesia merupakan salah satu Negara terpenting di dunia sebagai

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

20

penyimpan keanekaragaman hayati laut tertinggi. Di Indonesia terdapat 2,500 spesies of

molluska, 2,000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari

2,500 spesies ikan laut. Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan

mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 sampai 15 persen dari luas terumbu karang dunia.

Dengan ditemukannya 362 spesies scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76

genera, Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang batu dunia. Ekosistem pesisir

(padang lamun, mangrove dan terumbu karang) memainkan peranan penting dalam

industri wisata bahari, selain memberikan pelindungan pada kawasan pesisir dari

hempasan ombak dan gerusan arus. Selain itu ekossistem pesisir ini merupakan tempat

bertelur, membesar dan mencari makan dari beaneka ragam biota laut yang kesemuanya

merupakan sumber produksi penting bagi masyarakat pesisir.

Gmbr 12. Kondisi Terumbu Karang di Indonesia Sumber Gambar: Kondisi terumbu karang Indonesia , Fdgi

Di samping peranannya yang penting, ekosistem terumbu karang Indonesia

dipercaya sedang mengalami tekanan berat dari kegiatan penangkapan ikan dengan

mempergunakan racun dan bahan peledak. Selain itu penangkapan berlebihan

sedimentasi dan pencemaran juga merupakan ancaman yang tak kalah beratnya.

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

21

Belakangan ini diperkirakan hamper 25 persen dari kehidupan di ekosistem terumbu

karang telah mati, antara lain akibat dari peningkatan suhu mencapai sebesar 4ο C. Pada

tahun 1994 LIPI mengadakan survei pada 371 buah station transek nasional dengan

menggunakan prosedur standar pemantauan internasional. Hasilnya menunjukkan bahwa

kondisi ekosistem terumbu karang Indonesia telah mengalami kerusakan yang sangat

serius.

Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem yang mengandung sumber daya

alam yang dapat memberi manfaat besar bagi manusia. Dari itu diperlukan kearifan

manusia untuk mengelolanya, yang bisa menjadikan sumber daya alam ini menjamin

kesejahteraan manusia sepanjang zaman. Tanpa menghiraukan masa depan dan terus-

menerus merusak, ekosistem terumbu karang akan menjadi semacam padang gurun

tandus di dalam laut yang hanya dipenuhi oleh patahan-patahan karang dan benda mati

lainnya. Karena itu pengelolaan sangat diperlukan untuk mengatur aktivitas manusia

serta mengurangi dan memantau cara-cara pemanfaatan yang merusak. Keterlibatan

masyarakat dalam pengelolaan sumber daya terumbu karang sangat penting mulai dalam

tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai pada tahap evaluasi dari suatu cara

pengeloaan. Indonesia yang terletak di sepanjang katulistiwa, mempunyai terumbu

karang terluas di dunia tersebar mulai dari Aceh sampai Irian Jaya. Dengan jumlah

penduduk 200 juta jiwa, yang 60 persennya tinggal di daerah pesisir, maka terumbu

karang merupakan tumpuan sumber penghidupan utama.

Di samping sebagai sumber perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan

antara lain industri ikan hias sampai pada tingkat nelayan pengumpul. Terumbu juga

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

22

merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha pariwisata yang dikelolah oleh

masyarakat nelayan.

Sayangnya terumbu karang di Indonesia semakin memburuk kondisinya, yang

secara langsung dapat dibuktikan dari hasil tangkapan ikan oleh nelayan yang semakin

menurun. Selain jumlah hasil tangkapan ikan semakin menurun, juga ukuran ikannya

semakin kecil disamping itu nelayan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencari

ikan. Peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan di daerah pesisir yang semakin

meluas, menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap ekosistem terumbu karang.

2.4.1.1 Apa masalah dasar yang dihadapi ekosistem terumbu karang Indonesia ?

• kurangnya kesadaran akan nilai penting sumber daya ekosistem terumbu

karang baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya,

• hampir tidak ada pengelolaan sumber daya ekosistem terumbu karang,

• walaupun telah ada peraturan perundang-undangan yang menyangkut

pemanfaatan dan pelestarian sumber daya ekosistem terumbu karang,

penegakan hukum yang terjadi masih sangat lemah,

• pembangunan industri yang tidak tekendali di kawasan pesisir yang

memberikan dampak sangat negative terhadap kelangsungan hidup ekosistem

terumbu karang,

• kemiskinan masyarakat hidup di kawasan pesisir menyebabkan tidak ada

pilihan lain selain terus-menerus memanfaatkan sumber daya yang ada,

• kurangnya keinginan politis untuk menanggulangi masalah.

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

23

2.4.2 Kenali dan Cintai Ekosistem Terumbu Karang Kita

Apa yang disediakan oleh ekosistem terumbu karang bagi kepentingan manusia?

• sumber makanan dengan protein tinggi,

• sumber bahan obat-obatan,

• sumber bahan bangunan,

• sumber penghasilan: berupa hasil tangkapan seperti ikan, udang dan agar-agar;

usaha pariwisata seperti menyelam dan memancing,

• melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus.

2.4.3 Kerusakan terumbu karang karena faktor alam:

Disebabkan karena terjadinya:

• Terjadinya Tsunami

• Terjadinya gempa bumi

• Dengan adanya gangguan dari alga mikro

• Gangguan suhu air laut yang menyebabkan terumbu karang mengalamai

bleaching (Coral Bleaching) / pemutihan.

• Serangan Achantaster atau makhota berduri, salah satu musuh terumbu karang

yang paling menonjol. serangan Achantaster yang hebat ini dapat memusnahkan

areal terumbu karang seluas 1 meter persegi per ekor per hari.

Page 22: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

24

2.4.4 Apa yang telah dilakukan manusia terhadap ekosistem terumbu karang?

2.4.4.1 Menggunakan alat-alat tangkapan yang merusak seperti bom, dan

potas sehingga terjadi:

• tangkapan yang berlebihan,

• terumbu karang hancur dan mati,

• ikan-ikan kecil yang tidak menjadi sasaran tangkapan ikut mati,

menjadi terbuang sia-sia.

• membangun terlalu dekat dengan garis pantai, dan menguruk pantai

menjadi lahan untuk pembangunan sehingga terjadi pelumpuran,

• mencari terumbu karang dengan sampah, tumpahan minyak, buangan

industri dan sisa-sisa pestisida dan insektisida untuk pertanian,

• melempar jangkar dan berjalan-jalan di atas terumbu karang,

• penebangan hutan dan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai yang

menyebabkan pelumpuran,

• pengambilan karang berlebihan untuk diperdagangkan,

• penambangan karang berlebihan untuk pembuatan kapur, bahan

bangunan dan fondasi jalan.

2.4.4.2 Penggunaan Racun Sianida

Penggunaan racun sianida ini (sodium sianida) yang dilarutkan

dalam air laut banyak digunakan untuk menangkap ikan atau organisme

yang hidup di terumbu karang dalam keadaan hidup. Racun sianida yang

sering disebut sebagai “bius” biasanya merupakan cara favorit untuk

Page 23: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

25

menangkap ikan hias, ikan karang yang dimakan (seperti keluarga kerapu

dan Napoleon wrasse), dan udang karang (Panulirus spp.).

Cairan sianida yang digunakan untuk menangkap ikan berukuran

besar, biasanya berupa larutan pekat yang dapat mematikan sejumlah

organisme yang hidup di terumbu karang, termasuk ikan-ikan kecil,

invertebrata yang bergerak, dan yang paling parah, racun sianida juga

mematikan karang keras.

Racun sianida, bukan saja mencemari ekosistem terumbu karang

yang dapat mematikan organisme yang tidak menjadi sasaran. Terumbu

karang dapat rusak karena dibongkar oleh para penangkap ikan untuk

mengambil ikan yang terbius tersebut di rongga-rongga di dalam terumbu.

Selain itu, dalam jangka waktu yang lama, ekosistem yang terkena racun

sianida yang terus menerus dapat memberikan dampak buruk bagi ikan

dan organisme lain dalam komunitas terumbu karang, juga bagi manusia.

Gmbr 13. Penggunan Racun Sianida Sumber Gambar: (http://anchor-anchordoank.blogspot.com/)

2.4.4.3 Pukat Harimau

Pukat Harimau merupakan cara penangkapan yang merusak

lainnya. Pukat Harimau merusak terumbu karang, karena biasanya

Page 24: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

26

digunakan di dasar (substrat) yang lunak untuk menjaring udang. Pukat

Harimau dilarang digunakan di Indonesia karena jaring/pukat ini dapat

merusak hamparan laut dan menangkap organisme yang bukan sasaran

penangkapan (by-catch). Namun demikian, meskipun kini penangkap ikan

dengan Pukat Harimau jarang dijumpai, kegiatan ini masih ditemukan,

terutama di wilayah perbatasan. Namun demikian alat tangkap ini

memberikan pengaruh yang luar biasa buruk terhadap sumberdaya laut

khususnya terumbu karang, karena kemampuannya mengeruk sumberdaya

perikanan tersebut. Dampak penangkapan ikan dengan menggunakan

pukat tersebut terhadap kegiatan ekowisata mulai terasa, karena

berkurangnya kelimpahan organisme laut yang menjadi modal utama

industri ekowisata ini.

2.5 Setelah mengenali, maka cintai dan periharalah terumbu karang kita,

karena terumbu karang adalah:

• terbentuk melalui suatu proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat

lama untuk tumbuh berkembang sehingga menjadi seperti kondisi yang terlihat

sekarang ini,

• tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis hewan dan

tumbuhan yang menjadi tumpuan kita,

• Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang terluas di dunia (75.000 km2),

tetapi hanya tinggal sedikit saja (6,20%) dalam kondisi yang masih sangat bagus,

Page 25: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

27

• sumber daya laut yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi (untuk

perikanan, pariwisata dan perlindungan daerah pesisir), aabila dalam kondisi yang

sangat baik,

• labotorium alam yang sangat menunjang pendidikan dan penelitian dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan,

• potensi di masa depan untuk sumber lapangan kerja masyarakat luas.

2.6 Harapan Baru untuk Kelestarian Karang:

Untuk menjamin kelestarian masa depan terumbu karang, kita perlu

memerlukan langkah:

• membuat lebih banyak kawasan perlindungan.

• mengurangi pemanasan global sehingga terumbu karang dapat memiliki iklim

stabil yang mereka butuhkan.

• mendorong masyarakat nelayan setempat untuk menggunakan cara penangkapan

ikan yang memerhatikan kelestarian laut.

• mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia

untuk menyelamatkan terumbu karang.

Sebagai wisatawan kita dapat membantu dengan cara mendukung bisnis karang,

tidak mengkomsumsi ikan karang, dan berhati-hati agar tidak merusak karang saat

menyelam.

Page 26: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

28

2.7 Target

Target Serial Animation "Bermain dan Belajar bersama Coral dan Carel" ini

adalah untuk anak kecil, remaja, baik untuk masyarakat pesisir, dan metropolitan yang

menyukai film animasi. Ini disebabkan karena kurangnya kesadaran akan nilai penting

sumber daya ekosistem terumbu karang baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya,

maka Film Serial Animation ini ingin mengajak masyarakat bisa lebih mengenal dan

lebih merasakan akan kelestarian laut di Indonesia agar kelestarian dapat terus terjaga

ekosistemnya dan bisa dengan adanya timbal balik yang sama-sama menguntungkan.

2.7.1 Anak

Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum

dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Walaupun begitu istilah ini juga sering

merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan

kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya

ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah "anak".

2.7.1.1 Karakteristik anak-anak

Karakteristik anak juga menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan

mengajaknya bermain. Ada tiga macam karakteristik anak, yaitu: easy child, slow to

warm up, dan difficult child.

Page 27: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

29

Anak yang masuk termasuk karakteristik easy merupakan anak yang memiliki

keteraturan hidup setiap harinya. Anak yang easy memiliki jadwal makan, tidur dan

bermain yang pasti.

Anak yang berkarakter slow to warm up merupakan karakteristik yang medium

dan berada di tengah antara easy dan difficult. Anak seperti ni memerlukan waktu

beberapa saat untuk beradaptasi, atau menerima jenis permainan atau kehadiran orang

baru.

Sedangkan anak dengan karakteristik difficult merupakan anak yang sulit

beradaptasi, dan sering sekali merasa tidak nyaman dengan keadaan disekelilingnya.

Faktor terakhir yang berpengaruh terhadap kegiatan bermain dengan anak adalah

lingkungan kehidupan. Tingkat sosial dari orang tua si anak, fasilitas yang tersedia dan

budaya yang berlaku dalam masyarakat merupakan faktor yang juga berpengaruh.

Gmbr 14. Anak-anak Sumber: Selamatkan anak-anak Indonesia, wordpress

2.7.1.2 Anak-anak pesisir

Merupakan anak dari struktur masyarakat yang masih sederhana dan

belum banyak dimasuki oleh pihak luar. Hal ini dikarenakan baik budaya, tatanan

Page 28: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

30

hidup, dan kegiatan masyarakat relatif homogen dan masing-masing individu

merasa mempunyai kepentingan yang sama dan tanggungjawab dalam

melaksanakan dan mengawasi hukum yang sudah disepakati bersama. Dan

kehidupannya berarti sebagai anak nelayan.

Gmbr 15. Anak Nelayan Sumber: Klinik Fotografi Kompas

2.7.1.3 Nelayan

Sebagian besar penduduk daerah pesisir umumnya memiliki mata

pencaharian sebagai nelayan.

• Petani menghadapi situasi ekologis yang dapat dikontrol, nelayan

dihadapkan pada situasi ekologis yang sulit dikontrol.

• Perikanan tangkap bersifat open access sehingga nelayan juga harus

berpindah-pindah dan ada elemen resiko yang harus dihadapi lebih besar

dari pada yang dihadapi petani (Pollnack 1998).

• Selain itu, nelayan juga harus berhadapan dapat dengan kehidupan laut

yang sangat keras sehingga membuat mereka umumnya bersikap keras,

tegas dan terbuka.

Page 29: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

31

Nelayan skala besar dicirikan dengan besarnya kapasitas teknologi

penangkapan maupun jumlah armada. Pola hubungan antar berbagai status dalam

organisasi kerja tersebut juga semakin hierarkhis. Hal tersebut menjadikan

nelayan besar sering disebut sebagai nelayan industri (industrial fisher). Sungguh

pun demikian, nelayan industri sebenarnya lebih tepat disebut dengan kapitalis

atau pengusaha perikanan karena umumnya organisasi kerja yang mereka

kendalikan bersifat formal dalam pengertian status badan hukum, dan mereka

tidak terjun langsung dalam usaha penangkapan sehingga sering disebut pula

sebagai “juragan darat”.

2.7.1.4 Nelayan Skala Kecil

Beroperasi di daerah pesisir yang tumpang tindih dengan kegiatan

budidaya.

• Pada umumnya, mereka bersifat padat karya.

• Nelayan kecil mencakup berbagai karakteristik nelayan, baik berdasarkan

kapasitas teknologi (alat tangkap dan armada) maupun budaya.

• belum menggunakan alat tangkap maju

• berorientasi subsisten sehingga sering disebut sebagai peasant-fisher.

• Biasanya hasil tangkapan dijual kemudian dialokasikan untuk memenuhi

kebutuhan pokok sehari-hari dan bukan untuk diinvestasikan kembali

untuk melipatgandakan keuntungan.

Page 30: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

32

• Menurut undang-undang perikanan tahun 2004 nelayan kecil adalah orang

yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari.

• Nelayan kecil tersebut, pada umumnya, merupakan kelompok masyarakat

termiskin (the poorest of the poor) dan menjadi nelayan dalam waktu yang

relative lama, sungguh pun memiliki resiko yang sangat tinggi, baik

karena kondisi alam maupun kondisi persaingan antar nelayan, serta

pendapatan yang tidak pasti. Ini terjadi karena menjadi nelayan tidaklah

semata sebagai mata pencaharian (livelihood), tetapi sudah merupakan

satu-satunya jalan hidup (way of life).

2.7.2 Anak-anak Kota dan Metropolitan

Anak-anak kota sudah terbiasa dengan hidup yang glamour. Hidup yang

bercukupan dengan adanya Kemajuan IPTEK yang sangat mendukung dalam

membetuk kepribadiannya. Peran serta orang tua, guru, dan lingkungan yang

membuatnya mengenal kehidupan lebih jauh. Dan anak-anak kota memimiliki

sarana dan prasarana yang mendukung dalam pendidikan. Dan sifatnya yang

selalu ingin tahu banyak dapat diimbangi dengan IPTEK yang memadai. Dan

lebih berpikir ke depan dan lebih banyak berkhayal untuk menggapai impiannya.

Dapat menggunakan sarana dan prasarana seperti TV, internet, dll dengan mudah.

Page 31: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tentang Terumbu Karanglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00176-DS bab 2.pdf · tubuh binatang pembentuk terumbu karang.Dengan adanya struktur

33

2.8 Faktor Pendukung & Penghambat

2.8.1 Faktor Pendukung:

- Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, sehingga

peluang untuk berhasil masih cukup besar.

- Saya harapkan dengan tema ini Kelestarian Terumbu Karang dan Laut

Indonesia tetap dapat dilestarikan.

2.8.2 Faktor Penghambat:

- Adanya kompetitor atau masyarakat yang tidak peduli dengan kelestarian

laut yang penting bisa memuaskan dirinya.

- Ketidakpedulian dan kurang sadarkanya pengetahuan masyarakat tentang

makna dan fungsi terumbu karang.

- Kemiskinan yang memberikan alternatif mata pencaharian yang sangat

terbatas.

- Besarnya tuntutan ekonomi yang mendorong eksploitasi dengan tidak

mempertimbangkan daya dukung lingkungan.

- Kebijakan dan strategi pengelolaan yang tidak jelas.

- Kelemahan kerangka perundang-undangan dan penegakkan hukum

tentang perikanan.