Bab 2 Gambaran Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kondisi eksisting suatu bandar udara

Citation preview

Konsultan Study Dan Persiapan Pengembangan Angkutan Udara Khusus Karyawan PTBA

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Fakfak

2.1.1. Visi

Berdasarkan permasalahan, tantangan dan berbagai sumber daya potensial pembangunan yang dimiliki Kabupaten Fakfak, serta dengan terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati secara transparan dan demokratis (2006-2010), maka Bupati dan Wakil Bupati Fakfak memiliki VISI sebagai berikut:Terwujudnya Kabupaten Fakfak yang MAJU, MANDIRI dan SEJAHTERA yang bertumpu pada pemanfaatan potensi sumber daya pertanian dalam arti luas serta sumber daya lainnya secara optimal dan berkelanjutan.2.1.2. Misi

Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan MISI pembangunan Kabupaten Fakfak, yaitu:

1. Memperkuat kerangka landasan pembangunan melalui pengembangan usaha ekonomi rakyat berbasis pertanian dengan pendekatan agribisnis mencakup sub sistem hulu, sub sistem produksi, sub sistem pengolahan, sub sistem pemasaran dan sub sistem penunjang.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna menunjang proses pembangunan daerah.

3. Meningkatkan derajat dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang merata dan terjangkau.

4. Meningkatkan pelayanan sosial dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

5. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidup dasar masyarakat (basic needs) melalaui penyediaan sarana dan prasarana dasar/umum.

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat serta memperkuat landasan kemandirian masyarakat dan kerjasama kelembagaan dalam proses pembangunan.

7. Memperbaiki prasarana dan sarana perumahan dan lingkungan perkotaan sehingga masyarakat kota dapat merasakan kenyamanan di Kota Fakfak yang bersih, indah, sehat, aman dan tertib.

8. Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM aparatur dan penataan manajemen kelembagaan.

9. Meningkatkan kapasitas pemerintahan dan kualitas pelayanan umum.

2.1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

b. Melaksanakan pembangunan prasarana dan sarana dasar untuk mengatasi keterisolasian wilayah, terutama wilayah pedalaman, terpencil, kawasan strategis dan cepat tumbuh.

c. Optimalisasi fungsi organisasi dan manajemen pemerintahan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik.

d. Mengembangkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi pengelolaan potensi sumberdaya lokal bersama-sama masyarakat dan swasta dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup.2.1.4. Strategi Pembangunan Daerah

Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan 5 tahun kedepan akan ditempuh 3 strategi pokok pembangunan, yaitu:1. Penciptaan landasan pembangunan yang kokoh dan pembangunan yang berkelanjutanDimaksudkan untuk memperkuat kerangka landasan pada periode 5 tahun sebelumnya dengan melanjutkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, perumahan, sarana lingkungan), peningkatan infrastruktur dan penerobosan wilayah secara tuntas.2. Peningkatan kapasitas pemerintahan

Dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga pemerintahan dan pembangunan dapat dilaksanakan secara profesional, efisien dan memiliki output yang optimal.

3. Pembangunan ekonomi dengan pendekatan agribisnisDimaksudkan untuk lebih memacu pembangunan ekonomi dengan pendekatan agribisnis sehingga perekonomian wilayah dan masyarakat meningkat, yang artinya pendapatan masyarakat akan meningkat, baik yang digerakkan oleh kemampuan ekonomi mereka sendiri maupun ekonomi wilayah melalui peningkatan investasi, pengembangan ekonomi kerakyatan, penciptaan lapangan pekerjaan dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang optimal dan pengembangan komoditas yang dimiliki Kabupaten Fakfak.

2.2. kondisi umum wilayah kabupaten fakfak

Dalam tinjauan wilayah Kabupaten Fakfak ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum wilayah kabupaten Fakfak yang terdiri dari : kondisi geografis dan batasan wilayah, iklim, kondisi topografi dan geologi, penduduk, perekonomian, potensi wilayah, pariwisata dan transportasi wilayah.

2.2.1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah

Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002, Kabupaten Fakfak mengalami pemekaran wilayah yaitu dengan terbentuknya Kabupaten Kaimana yang menyebabkan luas wilayah Kabupate Fakfak berkurang menjadi 12.320 km, dengan luas wilayah setelah pemekaran menjadi 14.320 km. Secara geografis letak Kabupaten Fakfak pasca pemekaran mengalami perubahan yaitu berada pada 131 53 03 BT - 133 29 19 BT dan 2 30 58 3 57 51 LS dengan ibukota Kabupaten adalah Distirk Fakfak. Batas wilayah adminstrasi dan geografis wilayah Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:Bagian Utara :Teluk Bintuni

Bagian Timur:Kabupaten Kaimana dan Kabupaten ManokwariBagian Barat :Laut Seram dan Teluk BentuniBagian Selatan :Laut Seram dan Kabupaten Kaimana

Gambar 2.1 Peta Wilayah Adminstrasi Kabupaten Fakfak

Kabupaten Fakfak secara adaministrasi terdiri atas 9 wilayah distrik (kecamatan) dengan 122 kelurahan/ Kampung yaitu: Distrik Fakfak, Distrik Fakfak Tengah, Distrik Fakfak Timur, Distrik Fakfak Barat, Dsitrik Keras, Distrik Kokas, Distrik Teluk Patipi, Distrik Kromongmonggo, Distrik Bomberay.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Berdasarkan Distrik

NoDistrikJumlah Kampung/KelurahanLuas Wilayah (km)Proporsi (%)

1Fakfak Barat101.68511,77

2Fakfak Timur141.72112,01

3Fakfak138205,73

4Kokas231.78612,47

5Keras72.49117,40

6Fakfak Tengah127054,92

7Kramongmongga161.47810,32

8Teluk Patipi191.72410,04

9Bomberay111.91013,34

Jumlah1221.4320100

Sumber: Kabupaten Fakfak dalam Angka tahun 2010

2.2.2. Kondisi Topografi

A. Ketinggian

Ciri yang paling menonjol dari kondisi wilayah Kabupaten Fakfak adalah dominasi berupa daerah pegunungan dan dataran rendah. Sebaran ketinggian daerah berkisar antara 0 sampai dengan 1.500 m di atas permukaan laut. Tabel 2. 2 Kondisi Ketinggian Lahan Wilayah Studi

NoWilayahDistrikKarakteristik dan Ketinggian

1BaratFakfak Barat, Fakfak, Patipi, Kokas, Kramongmongga, Fakfak Tengah dan Fakfak TimurPantai 0 100 m (dpl)

Pegunungan 0 1000 m (dpl)

2TimurBomberay, KarasPantai 0 100m (dpl)

Pegunungan 100 m 1500 (dpl)

Sumber: Peta Rencana Jaringan Jalan Trans Kabupaten Fakfak, tahun 2004B. Kemiringan

Kondisi topografis Kabupaten Fakfak bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai dengan daerah perbukitan. Dilihat dari aspek topografisnya, Kabupaten Fakfak di dominasi oleh wilayah dengan kondisi kemiringan > 40% yaitu seluas 2297,964 ha, wilayah dengan kemiringan 0-15% seluas 1434,636 ha. Sedangkan yang lainnya adalah wilayah dengan kemiringan berkisar antara 15- 40%.Berdasarkan kemiringan lerang, lahan di Kabupaten Fakfak digolongkan sebagai berikut:1) Kemiringan >40% , luas kurang lebih 49% dari wilayah Kabupaten tersebar di sebagian Distrik Fakfak Tengah, Fakfak Barat, Fakfak Timur, Bomberay, Keras dan Kokas.

2) Kemiringan 25-40%, luas kurang lebih 4% dari wilayah kabupaten yang tersebar di sebagian kecil Distrik Keras dan Distrik Boberay.

3) Kemiringan 15-25%, luas kurang 4% dari wilayah Kabupaten yang tersebar di sebagian kecil Distrik Fakfak, Bomberay dan Keras.

4) Kemiringan 2-15%, luas kurang lebih 11% dari wilayah kabupaten, tersebar di sebagian kecil Distrik Bomberay, Kokas dan Keras.

5) Kemiringan 0-2%, luas kurang 20% dari wilayah Kabupaten dan tersebar di Distrik Bomberay.

Kabupaten Fakfak berada pada ketinggian yang bervariasi untuk masing-masing daerahnya, dengan pengelompokkan sebagai berikut:

a) Datar, terletak pada ketinggian 0-50 m dpl di wilayah barat pada sebagian besar Distrik Fakfak, Fakfak Barat, Fakfak Timur dan Kokas;

b) Berbukit, terletak pada ketinggian antara 100 -1000 m dpl diantara Fakfak dan Kokas;

c) Pegunungan dengan ketinggian di atas 1000 m dpl terletak di bagian Utara Fakfak. C. Iklim

Sesuai dengan bentuk morfologi Kabupaten Fakfak yang terdiri dari daratan perbukitan 1500 dpl, temperatur udara mutlak di daerah ini pada tahun 2003 berkisar 23,1C 28,8C lebih tinggi bila dibandingkan keadaan tahun 2002 yang tercatat antara 24,0C 27,0C (berdasarkan pencatatan dari Stasiun Meterologi Fakfak). Suhu udara rata-rata di Kabupaten Fakfak adalah 28,1o C pada tahun 2006 dengan suhu udara minimal 22,2C dan maksimum 29,1C. Kurun waktu tahun 2003 Kabupaten Fakfak memiliki kelembaban udara berkisar antara 79,6% - 89,6% dan rata-rata penyinaran matahari selama tahun 2003 sebesar 126,19%. Angin bertiup secara silih berganti dengan kecapatan rata-rata 3-5 knot. Sedangkan rata-rata kelembaban udara pada tahun 2009 adalah 84,9% dengan kecepatan angin berkisar antara 04-06 knot.Sedangkan curah hujan tahunan berkisar antara 2.000 3.500 mm/tahun. Daerah Fakfak hampir setiap hari ditutupi awan. Kabupaten Fakfak mempunyai curah hujan yang bervariasi untuk masing-masing daerah yang ada di Distrik. Berdasarkan data lima tahun terakhir diketahui bahwa rata-rata setiap tahunnya Kabupaten Fakfak mengalami curah hujan yang frekuensinya sama. Pada tahun 2005, jumlah curah hujan di Kabupaten Fakfak adalah sebesar 3.209 mm/tahun dan tahun 2009 sebesar 3.265 mm/tahun, dengan jumlah hari hujan pada tahun 2009 sebanyak 210 hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan badan meteorologi dan geofisika kabupaten bahwa curah hujan yang paling tinggi terdapat di Distrik Fakfak, Fakfak Timur dan Fakfak Barat yaitu sebesar 3500 mm/tahun. Sedangkan curah hujan yang termasuk kriteria sedang terdapat di Distrik Kokas, Teluk Patipi, Kramomongga dan Bomberay. Disamping itu, ada pula daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat rendah yaitu terdapat di dataran Otoweri sebelah utara Distrik Kokas. Kondisi iklim pada tahun 2010 dengan suhu udara tertinggi adalah 28,4C dengan rerata 26,9C, curah hujan pertahun 3601 mm/tahun dan rata-rata curah hujan 300,1 mm. Kelembaban udara tertinggi adalah 88,5%. Tekanan rata-rata dalam setahun antar 993,6 (QFE) (mba) dan 1009,5 (QFE) (mba) dengan kecapatan angin tertinggi 25 knot dengan rerata adalah 18 knot dengan arah dominan adalah Selatan Utara.D. Kelautan

Sebagian besar wilayah Kabupaten Fakfak dikeliling oleh laut/pantai, terutama di bagian Selatan dan Barat Daya. Panjang garis pantai yang melingkupi wilayah tersebut kurang lebih 481 mil laut atau diperkirakan mencapai luas 490 km. Di bagian selatan Kabupten Fakfak terdapat sejumlah pulau di antaranya yang agak besar adalah pulau Panjang, Pulau Adi, Pulau Pisang, Pulau Ega dan Aidume.

Diperairan laut Fakfak bertiup angin Muson yang berganti setiap tahun sekali. Angin Muson Tenggara bertiup pada bulan Mei November, yang berasal dari benua Australia. Angin Muson Barat Laut bertiup saat bulan Desember April, yang berasal dari benua Asia. Selain angin Muson tersebut, bertiup pula angin lokal sebagaimana sering terjadi di beberapa pantai Fakfak. Pada saat musim angin Barat, daerah pantai Fakfak sering kali mengalami gangguan yang agak parah, bahkan sampai menghentikan kegiatan pelayaran dan kegiatan pengkapan ikan, kecuali perburuan telur ikan terbang yang justru dilakukan ketika cuaca laut tidak bersahabat dengan gelombang besar, yang disertai hujan angin dan berkabut.E. GeologiKabupaten Fakfak termasuk wilayah bagian selatan kepala burung dari Papua Barat, secara geologi kawasan ini termasuk daerah yang stabil dibandingkan dengan daerah kabupaten lainnya di Provinsi Papua Barat seperti Kabupaten Sorong, Kabupaten Kaimana dan Raja Ampat. Satuan morfologi Kabupaten Fakfak terdiri dari:

a) Satuan Morfologi Batuan Kasar

Morfologi ini menempati ketinggian 500-1.428 mdpl, satuan batuan pada umumnya batu gamping tersier yang berselingan dengan batu lempung. Kondisi seperti ini terdapat di pegunungan Fakfak yang memanjang antara Barat Laut sampai Tenggara. b) Satuan Morfologi Perbukitan Kars

Satuan ini memiliki ketinggian antara 100-5.000 mdpl, yang umumnya terdiri dari batu gamping terumbu yang menempati sepanjang pantai Utara Distrik Kokas dan pulau di Utara Kokas, yaitu P. Ugar, P. Arguni, P. Koyier, P. Sopar, P. West, P. Basak, P. Ogasmumi dan Kep. Sariga. c) Satuan Morfologi Dataran Rendah

Morfologi ini menempati kawasan kaki gunung dengan ketinggian 5-50 mdpl, satuan morfologi ini ditempati oleh endapan aluvial, pasir kuarsa dan lempung yang terdapat di sepanjang sungai dataran BomberayF. Hidrologi

Kondisi hidrologi yang ada di Kabupaten Fakfak di tandai dengan terdapatnya beberapa sungai yang melintasi wilayahnya. Umumnya sungai-sungai di Kabupaten Fakfak berbentuk Dendritik. Adapun sungai-sungai di maksud antara lain, Sungai Bomberai, Sungai Werba, Sungai Air Besar, Sungai Budidi, Sungai Tetar, Sungai Kayuni.

Fungsi sungai yang ada di Kab. Fakfak pada umumnya berfungsi:

Sebagai prasarana perhubungan bagi penduduk yang bermukiman di pesisir pantai dan yang tinggal di daerah pedalaman

Tempat dan mata pencaharian penduduk setempat.

Sebagai sumber kehidupan sehari-hariG. Jarak Tempuh Antar Wilayah

Jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Fakfak ke ibukota Distrik sebagai berikut:

Fakfak Kokas : 42 km

Fakfak Fakfak Timur : 25 Mil Laut

Fakfak Fakfak Barat : 20 km

Fakfak Karas : 65 Mil Laut

Fakfak Bomberay :156 km

Fakfak Teluk Patipi : 44 km

2.2.3. Profil Sosial dan Budaya

Adat istiadat di Kabupaten Fakfak masih bersifat mengikat, khususnya di daerah perkampungan (sekitar 30% kampung yang masih terikat terhadap adat istiadat). Namun setelah tersentuh dengan kebudayaan dari luar maka terjadi interaksi sosial budaya sehingga adat istiadat yang tadinya mengikat berangsur-angsur mengarah kepada adat istiadat yang bersifat transisi. Adapun adat kebiasaan itu terwujud dalam bentuk upacara adat sebagai berikut:

Upacara adat kelahiran bayi

Upacara adat anak menjadi dewasa Upacara adat perkawinan (Tomborg Mag) Upacara adat kematian Upacara panen atau pembukaan lahan baru Upacara penobatan raja atau Pertuanan

Upacara religius Upacara perayaan/pesta Upacara ritual pemasangan sasi Upacara ritual pelepasan sasi Upacara TradisionalPenduduk asli daerah Kabupaten Fakfak sebagian besar berkulit coklat tua dan berambut keriting. Penggolongan menurut bahasa daerah ada 19 sub suku Papua yang merupakan penduduk asli Fakfak. Penduduk asli sebagian besar berdiam di daerah pedalaman dan di pesisir yang telah membaur dengan suku-suku pendatang antara lain Maluku, Sulawesi, Cina dan Arab. Sebagai bahasa pergaulan yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang pemakaian bahasa ini sudah merata di seluruh Kabupaten Fakfak terutama di daerah perkampungan dengan intonasi dan logat bahasa yang berbeda-beda. Sub suku menurut bahasa daerah yang ada di Kabupaten Fakfak yaitu Onim, Iha, Sekar, Bedo Anus, Erok Wanas, Mbaham, Karas, Uruang Nirin, Kamberau, Malsari, Kuwal dan Semimi. Masyarakat Kabupaten Fakfak sangat terbuka terhadap orang-orang pendatang/turis, memiliki semangat gotong royong, tolong menolong dan kebersamaan. Hal ini terbukti dalam segala aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi budaya masih memegang adat nenek moyangnya, tetapi mereka tidak menutup terhadap adat kebiasaan suku-suku yang lain.A. Perkembangan Sosial Budaya Dalam kelompok masyarakat terdapat suatu pola interaksi yang membentuk suatu kepribadian dan budaya dari lingkungan tempat tinggal mereka. Pada awalnya Kabupaten Fakfak tertutup terdapat pengaruh yang berasal dari luar lingkungannya. Dalam kurun waktu yang cukup lama akhirnya Masyarakat Kabupaten Fakfak dapat menerima budaya yang berasal dari luar wilayah serta karena pengaruh era globalisasi. Keterbukaan masyarakat Kabupaten Fakfak terhadap budaya luar dapat memperkaya budaya dan akan menunjang dalam kegiatan perencanaan pembangunan wilayah.a. Adat, Budaya dan Warisan Budaya Adat istiadat di Kabupaten Fakfak khususnya komunitas yang tinggal di kampung-kampung masih bersifat mengikat. Namun dengan adanya perubahan dinamika lingkungan terjadi seperti meningkatnya akses dalam memperoleh informasi, serta komunikasi maka dampaknya mulai terjadi interaksi sosial sehingga adat-istiadat yang tadinya mengikat berangsur mengarah kepada adat-istiadat yang bersifat transisi. Terdapat beberapa suku, yaitu suku Mbaham, suku Mata, suku Mor, suku Onim, suku Irarrutu serta suku Arguni dan setiap suku memiliki bahasa tersendiri. Sedangkan untuk aspek pemerintahan, di Kabupaten Fakfak terdapat 7 (tujuh) kerajaan atau petuanan yang terdiri dari Petuanan Ati-Ati di Werpigan, Petuanan Fatagar di Fakfak, Petuanan Arguni di Arguni, Petuanan Sekar di Kokas, Petuanan Wertuar di Kokas, Petuanan Rumbati di Rumbati dan Petuanan Patipi di Patipi Pasir, dimana hal ini sangat mempengaruhi pada kehidupan sosial dan pemerintahan. Kehidupan sosial masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat adalah upacara tombor mag atau taruh harta untuk acara perkawinan.b. Pola Kepemilikan Lahan Pola kepemilikan lahan sangat erat kaitannya dengan adat istiadat di Kabupaten Fakfak dan dipengaruhi oleh 7 (tujuh) Petuanan. Petuanan Ati-Ati di Distrik Fakfak Barat dan Fakfak Timur, Petuanan Fatagar kepemilikan lahannya di Distrik Fakfak, Petuanan Arguni dengan kepemilikan lahannya mulai dari pesisir pantai Arguni hingga sampai pada Kawasan Distrik Bomberay, Petuanan Sekar dan Wertuar dengan kepemilikan lahan di Distrik Kokas dan Distrik Kramomongga, Petuanan Patipi dan Rumbati dengan kepemilikan lahan di Distrik Teluk Patipi.c. Konflik dan Penguasaan Sumberdaya Alam

Pemanfaatan sumberdaya alam tidak terdapat suatu konflik karena antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lainnya saling hormat menghormati dan tepat terhadap kesepakatan yang telah dibuat, dimana dalam perumusan kesepakatan pembagian penguasaan sumber daya alam dilakukan secara adat, dan masyarakat Kabupaten Fakfak adalah suatu kelompok masyarakat yang taat terhadap adat istiadat.d. Pola Kekerabatan

Masyarakat Kabupaten Fakfak memiliki pola kekerabatan yang kental, sikap hormat menghormati, tolong menolong serta tenggang rasa yang masih tinggi. Meskipun pola kekerabatan yang kental tidak membuat masyarakat Kabupaten Fakfak tertutup terhadap pendatang, justru masyarakatnya memiliki sifat yang ramah dan tolong menolong terhadap pendatang. Hal yang demikian tidak membuat masyarakat di Kabupaten Fakfak tidak terdapat suatu konflik yang menimbulkan kesenjangan.e. Pola Permukiman Penduduk

Kondisi permukiman di Kabupaten Fakfak pada umumnya mengikuti pola mengelompok, disamping ada juga yang mengikuti pola linier mengikuti pola jaringan jalan. Lokasi kawasan permukiman di Kabupaten Fakfak pada umumnya berkonsentrasi di pusat pemerintahan baik pusat pemerintahan distrik maupun kampung. Hal ini disebabkan karena kondisi wilayah secara fisik merupakan dataran tinggi.

Kawasan permukiman di Kabupaten Fakfak dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori jenis permukiman, yaitu:

Permukiman perkotaan, yang terdapat di Distrik Fakfak dan Fakfak Tengah. Pola permukiman pada kawasan ini adalah pola mengelompok yang pada umumnya mengikuti kemiringan lahan yang mengarah ke wilayah pesisir. Tingkat kepadatan permukiman pada kawasan perkotaan adalah tinggi, memiliki batas rumah sangat dekat dan sangat jarang sekali ada ruang terbuka.

Permukiman perdesaan di Kabupaten Fakfak terdapat pada Distrik Karas, Teluk Patipi, Fakfak Barat, Kramongmongga, Kokas, Bomberay dan Fakfak Timur. Pada permukiman perdesaan relatif datar dengan tingkat kepadatan bangunan rendah. Disamping itu ada peruntukan ruang terbuka yang digunakan untuk menanam tanaman apotik hidup dan sayuran.

Penduduk di Kabupaten Fakfak mengalami fluktuasi dalam interval waktu. Pada tahun 2005 jumlah penduduk di Kabupaten Fakfak sebesar 67.680 jiwa dan jumlah penduduk pada tahun 2009 adalah sebesar 69.098 jiwa. Hal ini disebabkan karena adanya laju pertumbuhan pendudukan di Kabupaten Fakfak. Dilihat dari distribusi penduduk di setiap distrik terlihat bahwa pada tahun 2009 jumlah penduduk terbesar adalah Fakfak dan Fakfak Tengah. Sedangkan perbedaan kepadatan yang nyata antara daerah perkotaan dan pedesaan, dimana daerah yang memiliki tingkat kepadatan tinggi pada adalah perkotaan (Tahun 2009 Distrik Fakfak 41 jiwa/km, dan Distrik Fakfak Tengah Tahun 2009 14 jiwa/ km), sedangkan daerah perkampungan memiliki kepadatan yang rendah (< 3 jiwa/Ha). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Fakfak Menurut Distrik Tahun 2009NoDistrikLaki-LakiPerempuanJumlah

1Fakfak2.89916.39634.295

2Fakfak Timur1.6741.4923.166

3Fakfak Barat 2.2422.2174.459

4Kokas2.3912.2984.689

5Keras1.4241.2722.696

6Fakfak Tengah5.3254.94810.272

7Kramongmongga1.4911.3922.882

8Teluk Patipi2.0731.1734.000

9Bomberay1.4651.1732.638

Jumlah 35.11533.11569.098

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak Dalam Angka tahun 2010

Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2009

NoDistrikLuas Wilayah (km)Jumlah PendudukKepadatan Per Km

1Fakfak Barat1.6854.4592,65

2Fakfak Timur1.7213.1661,84

3Fakfak82034.29541,82

4Kokas1.7864.6892,63

5Keras2.4912.6961,08

6Fakfak Tengah70510.27214,57

7Kramongmongga1.4782.8821,95

8Teluk Patipi1.7244.0002,32

9Bomberay1.9102.6381,38

Jumlah12269.098100

Sumber: Kabupaten Fakfak dalam Angka tahun 2010B. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dari struktur penduduk tahun 2009 tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Fakfak yang belum bekerja kebanyakan lulusan sekolah menengah atas dan kejuruan. Data menunjukkan angka yang relatif besar, yaitu penduduk dengan lulusan SMA sebanyak 4.155 orang dan kejuruan sebanyak 2.219 orang. Sementara penduduk yang belum tamat SD relatif sedikit (104 orang). Dari registrasi penduduk pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau belum ditempatkan dengan berbasis ilmu sarjana cukup besar yaitu 739 orang dikuti oleh tingkat pendidikan di bawahnya.

Berdasarkan komposisi diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Fakfak hidup sebagai petani dan nelayan yang masih tradisional dan subsistem. Keadaan tersebut menyebabkan tingkat pendapatan dan taraf hidup penduduk relatif rendah.2.2.4. Profil Perekonomian Wilayah

A. Perkembangan PDRB

Petumbuhan ekonomi daerah dapat terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi sektor riil. Di Kabupaten Fakfak sesuai dengan data PDRB tahun 2009, pertumbuhan ekonomi mencapai 13,25% dengan beberapa sektor riil yang menunjukkan pertumbuhan adalah:

a. Sektor pertanian yaitu sebesar 24,75% per tahun

b. Sektor bangunan mengalami pertumbuhan sebesar 20,11 %

c. Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 18,30%

d. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan sebesar 16,62%

e. Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 9,67%

f. Sektor pertambangan dan penggalian dengan pertumbuhan 1,86 % per tahun

Sektor pertanian memberikan sumbangsih terhadap kontribusi perekonomian daerah paling tinggi. Hal ini karena Kabupaten Fakfak yang di dominasi oleh sub sektor peternakan, Kehutanan, dan sub sektor perikanan yang sangat potensial disamping sektor-sektor lainnya. Perkembangan PDRB Kabupaten Fakfak berdasarkan harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan dilihat pada Tabel 2.5, Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.Tabel 2.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (Dalam Jutaan Rupiah) di Kabupaten Fakfak Tahun 2003 2007

Tabel 2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (Dalam Jutaan Rupiah) di Kabupaten Fakfak Tahun 2003 2007

Sumber: PDRB, Kab. Fakfak, 2010PDRB perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi yang biasa digunakan untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya. Dari PDRB perkapita dapat di ketahui gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum. Berdasarkan data pada periode pada tahun 2007, bahwa PDRB perkapita masyarakat berdasarkan harga berlaku mengalami kenaikan sebesar 13,74 %. Hal ini dapat terlihat bahwa PDRB perkapita pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.11.768.740,-, sedangkan pada tahun 2003 adalah sebesar Rp.7.772.860,-, dengan rata-rata laju pertumbuhan adalah sebesar 10,75% per tahun.

Tabel 2.7 Distribusi Persentase Produksi Domestik Regional Bruto Kabupten Fakfak Atas Dasar Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004 2007 (Dalam Prosentase)

B. Struktur Perekonomian dan Lapangan Kerja

Struktur perekonomian wilayah dapat dilihat dari kontribusi sektor kegiatan perekonomian yang diberikan pada PDRB wilayah, dan kegiatan ekonomi sektoral yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Fakfak. Besarnya peranan masing-masing kegiatan usaha tersebut membentuk struktur ekonomi wilayah. Berdasarkan PDRB Kabupaten Fakfak berdasarkan harga berlaku tahun 2007, bahwa yang memberikan kontribusi terbesar untuk pendapatan wilayah Kabupaten Fakfak adalah sektor pertanian yaitu sebesar 30,05 %, yang disusul dengan sektor jasa-jasa sebesar 20,53% serta urutan ketiga adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Selain ketiga sektor tersebut, yang memberikan kontribusi yang cukup banyak terhadap PDRB di Kabupaten Fakfak adalah sektor industri pengolahan dan sektor bangunan. Melihat struktur perekonomian wilayah Kabupaten Fakfak, bahwa yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor pertanian, jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini akan berimplikasi pada ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Fakfak. Dengan kegiatan ekonomi tersebut, maka jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup memadai untuk mengisi lapangan kerja yang diperkirakan akan berkembang di Kabupaten Fakfak di masa yang akan datang. C. Sektor Unggulan

Sektor unggulan dari suatu wilayah dapat dilihat LQ dan shift share. Berdasarkan analisis LQ dan analisis shift share diperoleh bahwa yang menjadi sektor basis adalah sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, perhubungan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Dengan melihat kecenderungan dari perkembangan wilayah di masa yang akan datang, maka yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Fakfak adalah sektor pertanian dengan sub sektor Perkebunan, Peternakan dan sub sektor perikanan serta kehutanan, sektor pertambangan dan penggalian.

Adapun komoditi sub sektor perkebunan yang mempunyai potensi menjadi komoditi unggulan adalah Komoditi Pala yang menyebar hampir semua distrik kecuali distrik Bomberay. Sedangkan sub sektor Peternakan yang menjadi komoditi adalah ternak Sapi, kambing dan Ungas. Sub sektor Perikanan dengan komoditi unggulan berupa ikan dan hasil laut lainnya (rumput laut, udang, teripang, lola, sirip ikan hi, dll) serta terumbu karang yang menjadi wisata bahari. Sub sektor kehutanan yang menjadi komoditi unggulan adalah kayu merbau yang terdapat di seluruh wilayah perencanaan. Di sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang sangat potensial menjadi unggulan untuk masa yang akan datang karena akan dilaksanakan eksplorasi gas di Distrik Bomberay dan Blok Samai Fakfak Timur serta pertambangan bahan galian C. Selain itu, Kabupaten Fakfak memiliki potensi untuk pengembangan lahan kering dimana kawasan agropolitan pertanian di Distrik Bomberay yang memiliki potensi lahan kering bertujuan untuk pengembangan tanaman pangan dan palawija. D. Pertumbuhan Lapangan Kerja dan Proyeksi Lapangan Kerja

Dengan melihat kecenderungan perkembangan kegiatan ekonomi pada sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, hal ini akan berimplikasi pada penyediaan lapangan kerja baru di Kabupaten Fakfak, baik berupa lapangan kerja pada sektor formal maupun pada sektor informal. Lapangan kerja baru pada sektor formal adalah tersedianya lapangan kerja pada sektor pertambangan dan penggalian terutama pertambangan gas bumi. Sedangkan lapangan kerja informal yang timbul akibat multiplier effect dari kegiatan pertambangan gas bumi adalah di sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa keuangan. Hal ini akan membawa dampak positif terhadap perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Fakfak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.3. potensi wilayahSecara fisik faktor-faktor potensial yang dimiliki Kabupaten Fakfak sebagai modal awal pembangunan adalah: bentang alam dengan topografi yang bervariasi, ketinggian yang mempengaruhi suhu udara, hidrologi dengan sumber air yang melimpah, curah hujan, kesesuaian lahan dll.

2.3.1. Potensi Geografis

Secara geografis dan kekayaan alam hayati dan nabati serta potensisl biologi lainnya diwilayah Kabupaten Fakfak terdistribusi dalam 4 zona ekologi yaitu:A. Zona Ekologi Laut dan Pesisir

Potensi alam yang hidup dalam zona ekologi ini terdiri dari: berbagai jenis ikan, dan berbagai molusca (lola, batulaga, madiki, ker-ker, fir, sarwaki, sungging) teripang berbagai jenis udang, tembelo dan lain-lain.

Potensi ikan laut yang bernilai komersial antara lain: ikan nepoleon, ikan kerapu, tongkol, tengiri, teri, ikan pedang, ikan layaran, kabusi, hiu (cucut), pelagis kecil, demersal, cumi-cumi, maddihang, tuna mata lebar, albakor, cakalang, udang penaeid, lobster, kakap, ikan pari dan masih banyak lagi. Potensi pesisir yang terdapat di sekitar daerah litoral dan pasang surut antara lain: kima (kerang berukuran besar), latas, serawak, berbagai jenis kepiting dan tambelo.

Laut Seram sekitar Fakfak hingga Kaimana merupakan daerah tempat bertelurnya ikan terbang. Ikan tersebut bertelur pada saat musim Timuran yang memiliki karakteristik cuaca laut bergelombang besar, hujan, angin kencang dan berkabut. Kondisi seperti itu hanya berani ditembus oleh nelayan pendatang dari Makasar, sekitar 700 armada kapal pemburu telur ikan terbang (caviar) dengan awak kapal sekitar 3,500 orang, tiap armada beroperasi sekitar 3 Minggu hingga satu bulan di laut dengan pendapatan sekitar 50 juta/3 Minggu/armada. Harga caviar Rp 250.000,-/ Kg kering, dikumpulkan ke pedagang pengumpul di Sorong atau Makasar untuk kemudian di eksport ke Jepang dan Taiwan setelah diolah dulu dan dikemas di dua daerah tersebut diatas.

Potensi vegitasi lain kelapa, daun pandan pantai, manggi-manggi (mangrove), nipan, dan berbagai janis kayu di daerah pesisir, sedangkan potensi pariwisata antara lain: terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias dan potensi pasir pantai. Belum upaya peremajaan pohon kelapa, yang ada justru terjadi pengrusakan terhadap pelepah daun kelapa yang digunakan untuk rumpon tempat bertelurnya ikan terbang.

Potensi laut dan pesisir tersebut tersebar secara luas dari Teluk Etna sampai Toage di wilayah Kecamatan Kokas yang hingga kini masih belum digali dan dikelola secarfa ekonomis untuk kepentingan hidup masyarakat setempat khususnya dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Fakfak pada umumnya.B. Zona Ekologi Rawa

Zona rawa Kabupaten Fakfak terdapat di Tomage, Otoweri, Bomberay, Buruwai, Teluk Arguni dan Teluk Etna. Jenis tanah yang mendominasi lafaan rawa ini adalah vertisol (gambut dan lanau). Potensi biologi yang hidup pada zona tersebut adalah buaya dan ikan air tawa (gabus belut dan lele).

Jenis lahan berpotensi untuk dikembangkan budiaya buaya dan tambak ikan air tawar/payau, karena hingga saat ini potensi lahan tersebut belum tersentuh (belum tergarap), sehingga lahan tersebut masih tetap berstatus lahan tidur.

Tanaman sagu berpotensi tumbuh di zona ekologi ini, dengan demikian masyarakat diupayakan agar dapat mengembangkan salah satu potensi makan pokok tersebut.C. Zona Ekologi Dataran Aluvial

Zona ekologi ini berbentuk oleh pengendapan material erosi dan pelapukan vegitasi dengan kondisi medan yang relatif datar dan luas. Kondisi kesuburan tanah relatif tinggi karena unsur hara tanah sangat tinggi, namun diperlukan sistem pengolahan tanah yang baik sehigga tingkat kesuburan tanah dapat dipertahankan secara lestari.

Upaya pengembangan kelompok tanaman pangan dan hortikultura serta kelompok komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, dapat dikembangkan lebih lanjut disamping upaya lanjutan untuk menilai kesesuaian lahan untuk berbagai jenis penggunungannya. Potensi lahan tersebut berada didaerah Bomberay sampai Tomage yang kemunian menyatu dengan Buruwai dibagian selatan Kabupaten Fakfak yang sekarang menjadi Kabupaten Kaimana.D. Zona Ekologi Pegunungan

Kondisi geomorfologi wilayah Kabupaten Fakfak sebagai besar didominasi oleh perbukitan dan pegunungan denudasional, karst dan struktural. Kondisi geomorfologi tersebut mempengaruhi letak pemukiman penduduk dan upaya infrastruktur jalan yang telah diusahan untuk menghubungkan lokasi-lokasi pemukiman yang hingga saat ini masih belum dapat menerobos lokasi-lokasi potensi sebagaimana disebut dalam uraian sebelumnya.

Perbukitan kapur di daerah Fakfak banyak ditumbuhi oleh perkebunan (tepatnya hutan) pala, setiap keluarga memliki sekitar 50-100 pohon pala, produksifitas biji pala perpohon antara 1.000 5.000 butir pertahun, berat biji 100 Kg basah atau 5 Kg biji kering, 12 Kg biji kering perpohon permusin atau 24 Kg per pohon pertahun. Catatan harga pala per januari 2001, fully/bunga kering Rp 200.000,-/Kg, Biji Ketuk Rp 500,- /biji, atau RP 500.000,-/1000 biji. Pala ketuk super Rp 100.000,- /Kg, Biji goyang Rp 80.000,-/Kg. Komoditas pala ini dikirim ke Surabaya bukan ke Ambon.

Potensi kayu komersial dalam berbagai jenis ukuran terapat di zona ini, dan telah berhasil menyerap modal swasta untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Fakfak. Berbagai jenis burung dan kupu-kupu, rusa, babi, kasuari, kangguru, soa-soa dan berbagai jenis ular terdapat di zona ini.

Potensi bahan tambang dan berbagai galian golongan C di daerah pegunungan perbukitan dan ngarai (lembah) di wilayah ini belum dikelola secara optimal baik oleh masyarakat, pemerintah maupun swasta. Potensi bahan galian golongan C yang dimaksud adalah tanah batu untuk kerajinan keramik/gerabah serta batu gamping untuk pembuatan kapur yang saat ini dibutuhkan oleh PT. Freeport yang selama ini membeli bahan tersebut dari Gresik Jawa Timur.

2.3.2. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

A. Sumber Bahan Galian

Sumber bahan gailian di Kabupaten Fakfak terdiri dari potensi batu gamping dan tanah liat (terracota). Potensi sumber daya alam tersebut merupakan bahan baku pembuat semen portland dan kapur kohir. Selain peruntukan kebutuhan tersebut, manfaat lain dari gamping adalah pembuatan kerikil dan bongkahan batu tersebut merupakan potensi bahan baku konstruksi bangunan. Sedangkan potensi pasir pantai di sungai cukup melimpah.B. Hitraologi

Potensi hidrologi Kabupten Fakfak terdiri dari potensi permukaan tanah (freswater) dan air tanah (ground water). Potensi aliran air permukaan terdiri dari air rawa, air sungai yang mengalir dan air terjun. Potensi tersebut terdapat di Werba, Kayuni, Sir Besar, Membunibuni, Kensi, Bomberay, Danau Yamor sedangkan potensi air tanah terdapat di Wambar, Kotam, Bomberay, Otoweri, Tomage dan Budidi.

Potensi air tersebut dapat dimanfaatkan untuk komsumsi domestik, pertanian, peternakan, perikanan dan dapat pula dikembangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).C. Minyak dan Gas Bumi

Potensi gas bumi yang terpendam di wilayah Kabupaten Fakfak terdapat di Teluk Etna dan kawasan Bomberay, hidrokarbon di Keras dan Pulau Adi, Sumur TBJ-i di pegunungan Onin dan Kumawa. Potensi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut hingga saat ini belum dieksplotasi tetapi survey atau eksplorasi ke arah upaya pemanfaatan potensi tersebut telah banyak dilakukan oleh perusahaan nasional maupun swasta asing.D. Hutan

Potensi hutan cukup luas yaitu kurang lebih 5.694.091 Ha. Luas hutan tersebut terbagi dalam beberapa fungsi peruntukan antara lain hutan PPA, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi dan peruntukan penggunaan lainnya.

Potensi hutan tersebut terutama kayu (meranti, merbau, binuang, matoa, agatis dan jenis campuran) yang memberikan konstibusi terhadap pembangunan daerah melalui pengusahaan hutan oleh swasta (PT. Prabu Alaska, PT. Arfak Indra, PT. Hanurata, PT. Kaltim Utama, PT. Budi Nyata, PT. Dika Wira Usaha Mandiri, PT, Dae Young Indoo Mitra) dan masyarakat (KOPERMAS) yang dapat memberikan Kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Fakfak.

Fungsi hutan seperti telah disebutkan di atas dapat ditunjuk dari hutan lindung yang menempati luasan terbesar utama yaitu seluas 10.919.248 Ha pada tahun 1995.

Luasan hutan tersebut banyak berkurang hingga 25% (64.605 Ha) pada tahun 1998. Angka tersebut perlu diperhatikan dan sekaligus disikapi agar luasan tersebut dapat dipertahankan karena berkaitan dengan kondisi geomofologi wilayah Kabupaten Fakfak yang bergunung dan berbukit dengan lereng sangat terjal, sehingga berpengaruh terhadap kertersediaan air, terutama untuk konsumsi domestik.

Jenis-jenis kayu memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain: agathis sp (damar), Intsia sp (merbau), mesawa, ketapang, binuang, kuku, pala hutan, teentang, kayu gaharu, kayu masohi, Eucaliptus paupuana, Cinamomun culilawa dan Araucaria sp. Jenisjenis kayu tersebut tersebar secara tidak merata di 9 wilayah kecamatan Kabupaten Fakfak. Jenis kayu Agathis sp (damar) hanya terdapat di Kecamatan Kokas, Kayu Mersawa hanya di Kecamtan Fakfak Timur. Aneka jenis kayu tersebut dimanfaatkan menjadi berbagai kebutuhan antara lain: untuk polywood, pulp, swan timber, parfum, kertas tissu, minyak lawang dan lain-lain sebagainya.

Sumber RTRW Kabupaten Fakfak tahun 2009 - 2029

Gambar 2.2 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Fakfak2.4. kondisi pelayanan transportasi udara saat ini di kabupaten FAKFAKPelayanan transportasi udara yang ada di Kabupaten Fakfak pada saat ini hanya dilayani oleh bandar udara yang ada yaitu bandar udara Torea yang yang terletak di Distrik Fakfak. Bandar udara tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pergerakan orang dan barang antara Kabupaten Fakfak dengan daerah lainnya. Hal ini, karena hubungan antara wilayah Kabupaten Fakfak dengan daerah lainnya hanya dihubungkan dengan moda moda transportasi udara dan laut. Peranan angkutan udara di wilayah ini menjadi alternatif yang sangat penting mengingat kelebihan karakteristik angkutan udara yang memberikan layanan secara cepat, aman, nyaman, dan biaya perjalanan yang kompetitif dibandingkan dengan menggunakan moda lainnya.

2.4.1. Kondisi Fasilitas Bandar Udara Torea

Bandar Udara Torea terletak di Distrik Fakfak. Secara geografis bandar udara tersebut berada pada koordinat 02,56 LS dan 132,13 BT dengan ketinggian 135 m di atas permukaan laut bandar udara Torea mempunyai data teknis sebagai berikut:

1. Nama Kota :Fakfak

2. Bandar Udara:Torea

3. Kelas Bandara:III

4. Pengelola:Ditjen Perhubungan Udara

5. Jam Operasi:21.30 05.00/UTC (6.30 14.00 WIT)

6. Klasifikasi Operasi: VFR

7. Kemampuan Operasi:ATR-42

8. Pelayanan LLU: AFIS

9. Koordinat Lokasi :02,56 LS 132,13 BT

10. Elevasi:135 m

11. Dppu:Tidak Ada

12. Meteo :Ada

13. Jarak Bandara ke Kota:7,5 km

14. Provinsi :Papua Barat

15. Kabupaten:Fakfak

16. Kecamatan:Fakfak

17. Alamat:Bandar Udara Torea-Fakfak, jalan Adi Sucipto Fakfak

18. Kode ICAO:WASF

19. IATA:FAQ

Sedangkan kondisi fasilitas bandar udara Torea adalah: dengan runway panjang 1.040 m x 23 m dengan jenis konstruksi adalah aspal penetrasi, apron 70 m x 40 m serta terminal 318 m dengan kemampuan pesawat sejenis Dash-8. Fasiltias keselamatan penerbangan yang tersedia (PKP-PK) berupa rescue car, ambulan RIV/CN-2499 dengan kategori pelayanan 3. Peralatan keamanan bandar udara berupa hand held, ex detectori. Bandar Udara Torea mempunyai fasiltas NDB serta fasilitas telekomunikasi jenis VHF dan SSB. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya dilengkapi dengan generator. Dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya, bandar udara Torea diklaisfikasikan sebagai bandar udara kelas III dengan jam operasi 06.30 samapi 14.00 WIT.

2.4.2. Inventarisasai Lokasi Rencana Pembangunan Bandar Udara Baru

Kebijakan pengembangan kawasan strategis Kabupaten Fakfak mencakup:

a. Penataan kawasan perkotaan Fakfak dan sekitarnya sebagai kawasan strategis perekeonomian

b. Penataan kawasan Kokas dan sekitarnya sebagai kawasan strategis perekonomian

c. Pengembangan kawasan andalan Bomberay dengan pola agropolitan sebagai kawaan strategis perekonominan

d. Percepatan pengambangan kawasan tertinggal di wilayah keras untuk mengurangi kesenjangan perkembangan dan peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi

e. Pelestarian kawasan disekitar cagar alam pegunungan Fakfak sebagai kawasan strategis aspek lingkungan.

Rencana strategis pembangunan Kabupaten Fakfak telah menggariskan bahwa perlu upaya untuk mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan baru dalam rangka peningkatan dan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Fakfak. Strategis pengembangan wilayah pembangunana mencakup:

a. Sub wilayah pengembangan Fakfak mencakup wilayah pelayanan distrik Fakfak, distrik Fakfak Tengah, Fakfak Barat dan Fakfak Timur, dengan kegiatan utama perekominan perdagangan, jasa pelayanan, perkebunan, perikanan dan industri serta berperan sebagai pusat WP IV Papua Barat dan sebagai pusat transportasi udara.

b. Sub wilayah pengembangan Kokas mencakup wilayah pelayanan distrik Kokas, distrik Teluk Patipi, dan distrik Kramonmongga, dengan kegiatan utama perekonomian penunjang perdangangan dan industri migas, pelabuhan bongkar muat dan pelayanan jasa perkotaan untuk kawasan di bagian Utara Kabupaten Fakfak.

c. Sub wilayah Pengembangan Bomberay, mencakup distrik Bomberay dan distrik Keras, kegiatan utama kawasan ini diarahkan untuk mengembangkan sektor pertanian dan kegiatan pedesaan terutama di distrik Bomberay. Untuk distrik Keras kegiatan yang perlu diprioritaskan adalah kegiatan strategis kawasan tertinggal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Distrik Keras memiliki kawasan pesisir, potensial untuk pengembangan industri perikanan tangkap dan diindikasikan memiliki cadangan migas. Di masa mendatang distrik Keras dipekirakan akan menjadi pusat pertumbuhan baru relatif pesat pertumbuhan kawasan ini dekat dengan Kaimana, potensial berkembang interaksi kegiatan antar kawasan tersebut yang berdampak dari peningkatan kebutuhan transportasi udara penumpang dan kargo. 2.5. TINJAUAN KEBIJAKAN WILAYAH NASIONAL

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 20112025: menetapkan bahwa salah satu dari 6 koridor Ekonomi Indonesia adalah koridor PapuaMaluku.

Pendekatan percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat melalui mekanisme pembangunan berdasarkan fokus intervensi. Fokus intervensi dimaksud untuk mengarahkan kegiatan berdasarkan prioritas pembangunan.

Untuk kawasan perkotaan dan kawasan strategis, fokus Intervensi diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pemihakan. Untuk kawasan perdesaan fokus Intervensi diprioritaskan pada penanggulangan masalah: pangan, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastuktur, ekonomi, dan pemihakan (sumber: Kebijakan Percepatan Papua dan Papua Barat melalui Inpres 5/2007 dan Kelanjutannya 2011-2014).

Pembangunan Infrastruktur terpadu di Papua harus diposisikan sebagai enabler untuk menggerakkan, mempercepatan mengembangkan investasi sebagai mesin perekonomian secara regional.

Pembangunan infrastruktur terpadu di Papua dan Papua Barat strategis untuk membuka keterisolasian sekaligus meningkatkan konektivitas wilayah yang didukung RTRW. Dimana penataan ruang merupakan salah satu aspek untuk mengatur ruang wilayah atau mengarahkan pembangunan yang terdapat di daerah tersebut.

PP 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menentukan kota Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sedangkan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditentukan oleh provinsi.Berdasarkan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Nasional maka dijelaskan bahwa penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan, yaitu:

Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan

Keharmonisan antara lingkungan alam dengan lingkungan buatan

Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota

Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang

Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah

Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor

Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional

Penurunan RTRWN telah diadopsi dan dijabarkan di dalam RTRW Papua Barat dengan menetapakan struktur ruang wilayah yang diantaranya mencakup sisitem perkotaan dan satuan wilayah pengembangan (SWP).

Berdasarkan rencana sistem kota-kota yang termuat dalam peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 yakni tentang RTRWN untuk Provinsi Papua Barat bahwa Kota Sorong sebagai pusat kegiatan Nasional (PKN). Sedangkan Kabupaten Fakfak merupakan pusat kegiatan Wilayah (PKW).

Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian sistem kota-kota dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut ini.Tabel 2.8 Sistem Kota Provinsi Papua Barat

ProvinsiPKNPKW

PAPUA BARATSORONG Fak-Fak

Manokwari

Ayamaru

Sumber : PP No. 26 tahun 2008, tentang RTRWN2.6. RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT DAN KABUPATEN FAKFAK2.6.1. Kedudukan Kabupaten Fakfak Dalam RTRW Provinsi Papua BaratDalam RTRW Provinsi ini merupakan perencanaan regional yang menjabarkan RTRWN dalam konteks ruang wilayah Provinsi secara lebih detil yang antara lain mengintegrasikan sistem jaringan jalan nasional dengan sistem jaringan jalan provinsi.

Kebijakan pembangunan Provinsi Papua Barat mengacu pada Grand Strategy Percepatan Pembangunan yang mempertimbangkan kondisi khas wilayah dan sosial budaya Papua, dan mengusulkan upaya percepatan pembangunan melalui pendekatan holistik yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat mempertimbangkan hak-hak masyarakat dalam pemanfaatan potensi wilayah yang tersedia.

Kebijakan aspek tata ruang wilayah dalam lingkup Provinsi adalah menyangkut struktur ruang dan pola ruang wilayah provinsi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka konsep penataan ruang antar wilayah Provinsi Papua Barat diarahkan kepada :

Meningkatkan keterkaitan ekonomi dan ruang antara Provinsi Papua Barat dengan wilayah luar provinsi, khususnya provinsi tetangga, yaitu Provinsi Papua, Maluku dan Maluku Utara.

Pengembangan kota-kota pelayanan dan ibukota kabupaten yang berkedudukan cukup strategis dan memiliki peran sebagai pintu keluar-masuk (multi-gate) dalam menciptakan hubungan/keterkaitan ekonomi dan spasial dengan daerah luarnya.

Pengembangan sistem transportasi yang diprioritaskan dan diarahkan untuk keterkaitan antar pusat-pusat pengembangan, baik transportasi darat, laut, maupun udara. RTRW Papua Barat 20102030, dalam struktur ruang Provinsi Papua Barat terdapat 4 substansi yang berkaitan dengan penetapan struktur ruang, yaitu:

Rencana satuan wilayah pengembangan Rencana sistem kota-kota Arahan pengembangan sistem transportasi Arahan pengembangan prasarana wilayahA. Rencana Satuan Wilayah Pengembangan

Dalam RTRWP Papua Barat terdapat 6 SWP (Satuan Wilayah Pengembangan). Dan salah satunya adalah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong yang termasuk ke dalam SWP 2, dengan pusatnya adalah di Kota Sorong. Adapun sektor-sektor unggulan dalam SWP 2 ini adalah: industri pertambangan & penggalian, perkebunan, kehutanan, serta perdagangan & jasa.Untuk lebih jelasnya pembagian sub wilayah untuk Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Sumber : RTRWN Gambar 2.3 Rencana Prasarana Provinsi Papua Barat

Dari Gambar 2.4 di bawah dapat pula dilihat pada Tabel 2.9 mengenai pembagian sub wilayah pengembangan di bawah ini.

Gambar 2.4 Pembagian SWP Provinsi Papua Barat

Tabel 2.9 Penetapan (SWP) Dalam RTRWP Papua Barat

Sumber: RTRWP Provinsi Papua BaratB. Rencana Sistem Perkotaan Provinsi Papua Barat

1) Kota Sorong sebagai PKN berfungsi sebagai: Sumpul kegiatan wilayah

Pelayanan jaringan transportasi ke PKW dan PKL

Pusat jasa, pengolahan dan pengumpul barang

Simpul transportasi nasional

Pusat jasa keuanganan2) Kota Monokwari, Fakfak, dan Ayamaru sebagai PKW dengan penetapan fungsi kawasan sebagai:

Pusat jasa, pengolahan dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten

Pelayanan jaringan telekomunikasi dan energi yang mendukung pelayanan provinsi

Pelayanan jaringan transportasi untuk mewujudkan sistem antar kota.

3) Teminauan, Aimas, Kaimana, Bintuni, Waisai, Raisei Maybrat, dan Tambrauw PKL berfungsi:

Pusat pelayanan Wilayah pembangunan setempat, berfungsi sebagai pusat perdagangan, jasa, perumahan dan pemukiman, industri kecil.

Pusat layanan wilayah yang ada disekitarnya.

Pusat pelayanan pemerintahan lokal yang meliputi pelayanan kegiatan-kegiatan sosial , perdagangan dan jasa.

Pembangkit kegiatan pada lingkup kabupaten sekaligus pelayanan kepada wilayah kabupaten tersebut.

4) Pulau Fani sebagai Kawasan Perbatasan Laut RI sebagai pulau terluar dan Kawasan Raja Ampat sebagai PKSN (Kawasan Strategis Nasional), Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Untuk rencana sistem perkotaan untuk Provinsi Papua Barat terbagi atas 4 sistem perkotaan yaitu: PKN, PKW, PKL 1, dan PKL 2. untuk pembagian sistem perkotaan pada Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada Tabel 2.10.Tabel 2.10 Pembagian Fungsi Perkotaan pada Provinsi Papua Barat

FungsiSimpul/kota

PKNSorong

PKWManokwari

PKL 1Teminabuan

Aimas

Fak-Fak

Kaimana

Bintuni

PKL 2Waisai

Raisei

Sumber: Naskah RTRW Proinsi Papua BaratC. Pengembangan Sistem Transportasi

Dalam pengembangan sistem transportasi Provinsi Papua Barat adalah transportasi darat, laut dan udara. Dari ketiga jenis transportasi tersebut dapat diuraikan bahwa: Transportasi darat, adalah rencana pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat-pusat dengan fungsi sebagai ibukota provinsi, ibukota kabupaten, dan ibukota distrik.

Transportasi laut, yaitu pembangunan pelabuhan, seperti pembangunan pelabuhan nasional di Manokwari dan Sorong, serta pembangunan pelabuhan Arar di Sorong yang diarahkan menjadi pelabuhan internasional. Dimana fungsi kota Sorong adalah sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).

Transportasi udara, pengembangan prasarana transportasi udara pusat penyebaran tersier yang terdekat dengan Kabupaten Sorong adalah Bandar Udara Domine Eduard Osok di Kota Sorong.

Trasportasi udara bagi pembangunan Papua Barat menjadi insfrastruktur yang strategi, sangat berpengaruh terhadap percepatan pembangunan wilayah.

Berdasarkan hirarki pusat kegiatan di atas, Fakfak nampak berfungsi sebagai motor penggerak dan simpul pembangunan Papua Barat bagian Selatan. Dengan demikian, Fakfak berfungsi sebagai simpul dan penyebar jaringan transportasi pada wilayah tersebut. Karena transportasi udara sebagai moda transportasi yang sangat penting, maka kebutuhan bandar udara yang mempunyai kapasitas lebih besar menjadi tak terelakan. Sebagai catatan, kapasitas bandar udara Torea saat ini hanya melayani dengan kelas di bawah pesawat ATR-72.

Untuk memberikan layanan yang optimal, lokasi bandar udara berada di Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), mendukung fungsi PKW sebagai: pusat jasa, pengolahan, dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten yang ada disekitarnya.

Selain fungsi pelayanan simpul moda transportasi udara untuk wilayah Papua Barat bagian Selatan, keberadaan Fakfak sebagai daerah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor-Timur dan Australia, maka bandar udara di Fakfak sangat strategis dari segi pertahanan militer yang ada Indonesia.

Pengembangan prasarana wilayah untuk Provinsi Papua Barat diarahkan untuk:

Peningkatan ketersediaan air baku melalui pembangunan waduk-waduk.

Peningkatan ketersediaan energi listrik untuk mendukung permukiman dan aktivitas pada sentra-sentra produksi.

Pengembangan jaringan telekomunikasi selain mendukung perkembangan perkotaan, juga diarahkan sampai ke desa-desa pusat pertumbuhan.D. Pola Ruang Provinsi Papua Barat

Pola ruang yang terdapat di Provinsi Papua Barat adalah kawasan lindung yang terdiri dari Cagar Alam dan Hutan Lindung, yang terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Fakfak, dan kawasan cagar budaya seperti Hutan Produksi yang letaknya di bagian utara berhampiran dengan kawasan lindung, serta kawasan pertanian dan permukiman terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Fakfak. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada Gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 Peta Pola Pemanfaatan Ruang Provinsi Papua BaratE. Kawasan Strategis ProvinsiDalam RTRWN penetapan kawasan strategis terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:

Kawasan strategis ekonomi Kawasan strategis lingkungan hidup Kawasan strategis sosialKebijakan pengembangan Kawasan Strategis kabupaten Fakfak adalah:

1. Penataan kawasan perkotaan Fakfak dan sekitarnya sebagai kawasan strategis aspek perekonomian.

2. Penataan kawasan perkotaan Kokas dan sekitarnya sebagai kawasan strtaegis aspek perekonomian.

3. Pengembangan kawasan andalan Bomberay dengan pola pengembangan kawasan agropolitan, sebagai kawasan strategis perekonomian.

4. Percepatan pengembangan kawasan tertinggal di pesisir Timur (Karas) untuk mengurangi kesenjangan perkembangan dan peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi.

5. Upaya pelestarian kawasan disekitar 2.6.2. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Fakfak Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Fakfak untuk 20 tahun kedepan: 1. Pengembangan Pelayanan Perkotaan dan Perdesaan yang Merata dan Hirarkis.

2. Peningkatan akses dengan kualitas serta jangkauan pelayanan jaringan antar pusat perkotaan dan perdesaan yang merata untuk mendukung pelayanan sosial ekonomi masyarakat.

Rencana sistem pusat-pusat untuk wilayah Kabupaten Fakfak dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang merata di seluruh wilayah termasuk kawasan perkotaan dan perdesaan. Dengan demikian rencana sistem pusat-pusat akan meliputi penetapan pusat pertumbuhan/pusat pelayanan dan pembagian sub wilayah pelayanan/Sub Wilayah Pengembangan (SWP).Kabupaten Fakfak dibagi menjadi 3 SWP dengan potensi pengembangan utama selain permukiman adalah:

1) SWP I meliputi Distrik Fakfak Kota, Fakfak Barat, Distrik Fakfak Tengah dan Distrik Fakfak Timur

Potensi pengembangan kegiatan perkotaan, perdagangan dan ekspor impor, perhubungan, jasa, industri, dan pariwisata. Dikembangkan untuk dapat mendukung peran Kota Fakfak sebagai PKW melayani kegiatan ekonomi skala wilayah provinsi dan beberapa kabupaten.

2) SWP II meliputi Distrik Kramongmongga, Teluk Patipi dan Distrik Kokas

Potensi pengembangan kegiatan perkebunan, kehutanan, pengembangan sektor kelautan dan perikanan, pariwisata, perhubungan.

3) SWP III Distrik Bomberay dan Distrik Karas

Potensi pengembangan kegiatan agribisnis pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, hutan tanaman industri, juga kegiatan industri pertambangan.

Rencana Hirarki Sistem Pusat Perkotaan dan Perdesaan di wilayah Kabupaten Fakfak sebagai berikut:1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Kota Fakfak dengan Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Distrik Fakfak Kota, Fakfak Barat, Distrik Fakfak Tengah dan Distrik Fakfak Timur dengan fungsi kota:a. Dengan fungsi utama adalah: sebagai pusat pemerintahan lingkup kabupaten (ibukota kabupaten)

sebagai pusat pelayanan kebutuhan seluruh distrik

sebagai pusat perdagangan dan jasa (CBD) skala pelayanan regional untuk beberapa kabupaten mendukung PKN di Kota Sorong

sebagai pusat pelayanan pendidikan skala regional

sebagai pusat pelayan kesehatan skala regional

sebagai pusat pelayanan komunikasi dan perhubungan antar kabupaten/provinsi

pusat pengembangan kegiatan pariwisata

sebagai pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

b. Dengan fungsi pendukung adalah pusat pemukiman penduduk terbatas, dengan kepadatan sedang.

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Orde I adalah Kokas dengan SWP adalah Distrik Kramongmongga, Teluk Patipi dan Distrik Kokasa. Fungsi utama: Sebagai pusat pelayanan SWP II

Sebagai pusat perdagangan dan jasa SWP II

Sebagai pusat pelayanan perhubungan skala sub kawasan (pelabuhan pengumpan)

Sebagai pusat pengembangan kegiatan pariwisata

Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala SWP

Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala SWP

Sebagai pusat pengembangan sektor perkebunan

Sebagai pusat pengembangan kegiatan industri kelautan dan perikanan

b. Fungsi pendukung adalah pusat permukiman penduduk dengan kepadatan sedang.3. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Orde II adalah Bomberay dengan SWP adalah Distrik Bomberay dan Distrik Keras.a. Fungsi utama: Sebagai pusat agribisnis SWP III

Sebagai pusat pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan dan kegiatan budidaya perikanan

Pusat pengolahan produk komoditi agribisnis

Sebagai pusat pengembangan pertambangan dan energi

Pusat pelayanan sosial ekonomi SWP

b. Fungsi pendukung adalah Pusat permukiman penduduk kepadatan sedang. 4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Orde III adalah 1) Weri dengan SWP adalah Distrik Fakfak Timur2) Tanjung Purkadi dengan SWP adalah Distrik Keras

3) Kramongmongga dengan SWP adalah Distrik Kramangmongga

4) Patipi Pasir dengan SWP adalah Distrik Patipi, Werba

5) Werba dengan SWP adalah Distrik Fakfak Barat

6) Raduria dengan SWP adalah Distrik Fakfak Tengaha. Fungsi utama: Sebagai pusat pelayanan Distrik dari PPL tersebut.

Sebagai pusat perdagangan dan jasa Distrik

Sebagai pusat pelayanan pendidikan skala Distrik

Sebagai pusat pelayanan kesehatan skala Distrik

Sebagai sentra pengembangan perikanan, perkebunan dan kehutanan

Sebagai pusat pengembangan agroindustri komoditi perkebunan, kehutanan dan perikananb. Fungsi pendukung adalah pusat permukiman penduduk kepadatan rendah

Sumber: RTRW Kabupaten Fakfak

Gambar 2.6 Peta Pola Ruang Kabupaten Fakfak

2.6.3. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan FakfakA. Arahan Distribusi Penduduk

Arahan pengembangan dan distribusi penduduk kawasan perkotaan Fakfak dimaksudkan agar distribusi terhadap penggunaan lahan yang tersedia di kawasan perkotaan Fakfak dapat berlangsung secara merata. Sehingga perbandingan antara lahan yang tersedia dengan perkembangan penduduk berada dalam proporsi yang seimbang. Hal ini dilakukan dengan melihat kondisi eksisting terjadinya pemusatan penduduk yang terdapat di Kelurahan Fakfak Selatan, Kelurahan Fakfak Utara dan Kelurahan Wagom. Untuk mengarahkan pendistribusian jumlah penduduk tersebut diperlukan orientasi terhadap daerah di luar pusat konsentrasi penduduk. Pengarahan pendistribusian penduduk ini didasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut:1. Daya dukung lahan untuk pengembangan Kawasan Perkotaan Fakfak.

2. Prediksi distribusi penduduk dan daya tampung penduduk tiap-tiap kampung/kelurahan.

3. Fungsi yang telah atau akan diberikan kepada setiap kelurahan/kampung.

4. Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi, kondisi fisik lahan dan lingkungan.

5. Struktur ruang yang telah ditetapkan.B. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan Perkotaan Fakfak

Rencana sistem pusat pelayanan dan kegiatan dalam struktur ruang Kawasan perkotaan Fakfak, ditujukan untuk:1. Menyediakan fasilitas pelayanan selain untuk kepentingan domestik juga untuk mendukung skala pelayanan sub regional.

2. Mendistribusikan fasilitas pelayanan kota ke seluruh kawasan sesuai dengan struktur pelayanannya.

3. Efisiensi penyediaan fasilitas pelayanan dalam kawasan.

4. Mempermudah perencanaan sistem jaringan jalan dalam pengembangan kawasan perkotaan fakfak.Sistem pusat pelayanan dan kegiatan dalam struktur ruang kawasan perkotaan Fakfak, dikembangkan dalam 3 (tiga) pusat yaitu pusat kota, sub pusat kota dan lingkungan. Pengembangan sistem pusat pelayanan kawasan perkotaan Fakfak adalah:1. Pusat Kota (pusat kegiatan): sebagai pusat primer terletak di Kelurahan Wagom, Kelurahan Fakfak Utara dan Kelurahan Fakfak Selatan (BWK I/ Blok A), melayani seluruh sub pusat kota.

2. Sub pusat kota: sebagai pusat pelayanan sekunder dan berperan sebagai pendukung kegiatan pada sub kota. Penempatan sub pusat kota ditetapkan pada pusat-pusat BWK atau blok dan kawasan-kawasan dengan kegiatan yang cukup komplek dan atau kegiatan khusus guna terbentuknya desentralisasi pelayanan pusat kota dengan skala pelayanan satu atau beberapa bagian wilayah kota.C. Rencana Sistem JaringanSebagai dasar pertimbangan dalam rencana pengembangan system transportasi di Perkotaan Fakfak tidak lepas dari arah kebijakan pengembangan jaringan transportasi yang terdapat dalam RTRWN.Sebagai dasar pertimbangan dalam rencana pengembangan sistem transportasi di Perkotaan Fakfak tidak lepas dari arah kebijakan pengembangan jaringan transportasi yang terdapat dalam RTWN. Adapun arah kebijakan pengembangan jaringan transportasi nasional dalam RTRWN diwujudkan dalam strategi berikut:

1. Menetapkan jaringan transportasi nasional dengan prinsip selalu terpadu dan optimal dalam menunjang dinamika perkembangan kawasan, yang dijabarkan ke dalam kriteria penetapan sistem transportasi dilaksanakan dengan strategi

2. Menetapkan jalan lintas dan jaringan feeder pada setiap pulau untuk menghubungkan seluruh wilayah melalui jaringan transportasi darat dengan memperhatikan kondisi geografis wilayah.

3. Menentukan jaringan transportasi darat nasional menjadi jaringan jalan nasional, jaringan rel kereta api nasional, jaringan transportasi sungai nasional dan danau serta transportasi penyeberangan nasional dengan memperhatikan jenis dan arus pergerakan serta kondisi geografis wilayah.

4. Mempertahankan dan memelihara jaringan transportasi nasional dengan strategi mengamankan daerah-daerah sempadan jalur kereta api, jalan (termasuk tol/arteri), pelabuhan laut dan jalur pelayaran, serta bandar udara dan jalur penerbangan dalam rangka mempertahankan keberadaan sistem transportasi nasional.

5. Mengembangkan jaringan transportasi nasional yang dilaksanakan dengan strategiBerdasarkan ketentuan untuk rencana sistem jaringan jalan, maka rencana pengembangan jaringan jalan di Perkotaan Fakfak adalah sebagai berikut:1. Rencana peningkatan jaringan jalan

kolektor primer menjadi jalan arteri primer yaitu di sepanjang jalan Raduria Kiat (coastal road)

Kolektor primer menjadi arteri sekunder yaitu jalan yang menghubungkan dari jalan Yos SudarsoKokas

Jalan lingkungan menjadi jalan kolektor primer yaitu jalan Kelapa Tiga dan jalan Adisucipto

Jalan lingkungan menjadi jalan kolektor sekunder di jalan Ahmad Yani2. Rencana pembangunan jaringan jalan baru

Untuk rencana pembangunan jaringan jalan baru yang berupa jalan lingkungan adalah jaringan jalan pada setiap blok perencanaan yang menghubungkan kawasan permukiman.D. Rencana Bandar Udara

Keberadaan lapangan udara Torea dapat dioptimalkan menjadi bandara komersial yang dapat melayani pergerakan orang dan distribusi barang atau jasa dengan skala pelayanan regional. Terkait dengan RTRW Kabupaten Fakfak, tentunya Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) landasan udara Torea dengan landasan pacu berada di Kampung Sekban, menjadi perhatian dalam pembangunan karena terkait dengan keterbatasan daya dukung lahan untuk pengembangan kawasan, kawasan permukiman dan lahan kosong yang terdapat di sekitar bandara.

Berdasarkan kepentingan KKOP landasan udara Torea maka pengaturan ketinggian bangunan di Perkotaan Fakfak dihitung secara cermat dengan masing-masing lokasi dan ketinggiannya di atas permukaan laut. khusus untuk pengembangan bandara ataupun landasan udara terdapat lahan kosong sebagai lahan untuk pengembangan di sekitar bandara serta ditunjang dengan tidak adanya bangunan-bangunan tinggi yang dapat menghambat take off dan landing pesawat terbang.E. Jaringan Utilitas

a. Rencana Sistem Jaringan TeleponPemenuhan kebutuhan sarana telekomunikasi khususnya sistem jaringan telepon di Kawasan Perkotaan Fakfak dikelola oleh PT. Telkom mencakup STO dan beberapa warung telekomunikasi. Sistem pelayanan telepon yang ada saat ini adalah dari 1 sentral otomatis dengan kapasitas 3.272 sambungan, dan baru termanfaatkan sebayak 3.231 sambungan yang terdiri dari 2.000 STT untuk rumah tangga, 735 STT untuk perusahaan dan 496 STT untuk pemerintah.b. Rencana Sistem Jaringan Listrik

Pemenuhan kebutuhan listrik di Kawasan Perkotaan Fakfak pada saat ini bersumber dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Wilayah pelayanan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Perkotaan Fakfak bersumber dari Ranting Fakfak, dilengkapi oleh 56 gardu dengan jaringan kabel tegangan menengah sepanjang 58,18 KMS dan jaringan kabel tegangan rendah sepanjang 70,95 KMS, kapasitas 5.616 KV, produksi 4.480 KV, jumlah pelanggan 6.129 pelanggan, dengan daya tersambung 7.848.000 VA.c. Rencana Sistem Jaringan Air Bersih

PDAM Fakfak ini dilengkapi dengan 1 unit instalasi pengolahan (WTP) yang berlokasi di Distrik Fakfak dengan 5 unit bangunan penangkap air (4 di Distrik Fakfak, 1 di Distrik Fakfak Timur). Untuk melayani sistem distribusi sampai ke konsumen, PDAM Fakfak dilengkapi oleh 12 unit reservoir, 9 unit berada di Distrik Fakfak dengan kapasitas total 1.000 m3, 3 unit di Distrik Fakfak Tengah dengan total kapasitas 200 m3.

d. Rencana Sistem Jaringan Air Limbah

Penanganan air limbah yang dilakukan masyarakat Perkotaan Fakfak pada dasarnya sudah mengarah pada pola pengelolaan air limbah seperti yang umum dipersyaratkan. Sebagian besar masyarakat sudah memanfaatkan teknologi pembuangan secara setempat melalui pembangunan septik tank terutama untuk pembuangan limbah tinja. e. Rencana Sistem Jaringan DrainaseSecara keseluruhan Kota Fakfak belum dilayani oleh sistem jaringan drainase kota yang terpola secara terpadu dan menyeluruh yang membentuk hierarki saluran primer, sekunder sampai tersier. Terkesan pelayanan drainase hanya mengandalkan potensi saluran-saluran alami tanpa dilengkapi saluran penunjang yang mampu menampung dan mengalirkan air larian dari Daerah Tangkapan Airnya (DTA). Padahal saat ini di dalam DTA tersebut kondisinya sudah banyak yang berubah fungsi dari semula hijau terbuka, kini menjadi lahan tertutup dan kedap air. Dalam kondisi seperti itu air larian (run off) akan bertambah dan memerlukan saluran untuk menampungnyaf. Rencana Sistem Persampahan

Pengelolaan sampah di Kota Fakfak pada dasarnya sudah terorganisir dimana operasional penanganan sampah sudah dimulai dari sistem pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan sampai pada pembuangan. Seperti umumnya pengelolaan sampah di kota-kota besar di Indonesia, pembiayaan merupakan kendala paling besar yang dihadapi pemerintah Kota Fakfak

Sumber: Rencana Tata Ruang Kota FakfakGambar 2.7 Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Fakfak2.6.4. Rencana Terinci Tata Ruang Distrik Fakfak Barat

Berdasarkan penilaian terhadap aspek-aspek yang terdiri dari aspek fisik, aspek operasional, aspek lingkungan dan aspek ekonomi, didapatkan evaluasi penilaian terhadap tiga rencana lokasi alternatif bandar udara di Kabupaten Fakfak. Dari penilaian tersebut Bandar Udara Baru Kabupaten Fakfak berada pada Tanjung Vaila Kampung/ Kelurahan Siboru Distrik Fakfak Barat dengan Koordinat 02 5611,980 LS dan 132 0519,890 BT. A. Kebijakan RTRW Kabupaten Fakfak

Berdasarkan hasil studi Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah di Wilayah IV (2006-2026) Kabupaten Fakfak-Provinsi Irian Jaya Barat, hampir seluruh rencana pemanfaatan ruang untuk wilayah Distrik Fakfak Barat adalah kawasan lindung hutan lindung.

Rencana pola pemanfaatan kawasan budidaya untuk Distrik Fakfak Barat, antara lain: perikanan, pertanian dan permukiman. Selengkapnya dapat dilihat pada Peta dalam Gambar 2.8.

Sumber: RTTR Distrik Fakfak Barat Kabupaten FakfakGambar 2.8 Peta Rencana Pola Pemanfaatan Bididaya Untuk Distrik Fakfak BaratB. Kondisi Umum Distrik Fakfak Barata. Letak Geografis Distrik Fakfak Barat dan Kampung-Kampung.

Wilayah perencanaan Distrik Fakfak Barat terletak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Irian Jaya Barat. Secara geografis distrik ini berada di garis 2 50 LS sampai 3 00 LS dan 131 31 BT sampai 132 15 BT. Distrik ini memiliki batasan:

Sebelah Utara : Distrik Teluk Patipi

Sebelah Timur : Distrik Fakfak Kota

Sebelah Selatan : Laut Seram

Sebelah Barat : Laut Banda

Jarak Ibukota Distrik Fakfak Barat, yaitu Kampung Werba dengan ibukota kabupaten (Kota Fakfak) adalah 20 km, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Kondisi jalan sebagian besar kurang baik, ada beberapa ruas jalan sedang dilakukan peningkatan, perbaikan dan juga pembukaan jalan ke Kampung Sipatnanam. Rencana jalan darat akan dibuat sampai Distrik Teluk Patipi yang berbatasan dengan Distrik Fakfak Barat sebelah Utara.

Distrik Fakfak Barat memiliki luas wilayah 1.685 km atau 11,77% dari luas Kabupaten Fakfak dan terdiri dari 8 kampung, yaitu: Kampung Sipatnanam, Siboru, Werabuan, Werpigan, Perwasak, Werba, Kiat, dan Kampung Wurkendik. Untuk saat ini Distrik Fakfak Barat sudah memiliki jalan darat yang menghubungkan antar kampung (Fakfak dalam Angka tahun 2005/2006).

Sumber: RTTR Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fakfak

Gambar 2.9 Peta Adminstrasi Wilayah Distrik Fakfak Baratb. Topografi dan Geologi

Kondisi morfologi, geologi, dan curah hujan wilayah Papua secara alami menyebabkan wilayah ini mempunyai daerah cukup luas untuk terkena bencana alam gerakan tanah. Wilayah Kabupaten Fakfak termasuk didalamnya, namun termasuk dalam zona kerentanan sangat rendah terhadap gerakan tanah (Departemen Pertambangan dan Energi Provinsi Irian Jaya,1996).

Keadaan topografi di Distrik Fakfak Barat pada dasarnya mempunyai bentuk wilayah berbukit dengan lereng diatas 25%, dan sebagian termasuk daerah pegunungan Fakfak. Distrik Fakfak Barat memiliki 2 (dua) kelompok jenis tanah, yaitu: Tanah Lenzina dan Mediteran.

c. Klimatologi

Wilayah perencanaan Distrik Fakfak Barat berada di wilayah Kabupaten Fakfak yang memiliki iklim tropika basah dengan curah hujan yang tinggi. Banyaknya curah hujan dalam setahun 3.209 mm dengan jumlah hari hujan 232 hari pada tahun 2005 (terbanyak pada bulan Mei, yaitu 26 hari dan paling sedikit pada bulan Agustus, yaitu 9 hari). Suhu udara rata-rata 29C dengan suhu maksimum 30,5 C dan minimum 21,6 C (BMG Kabupaten Fakfak, 2005).d. Hidrologi

Di Distrik Fakfak Barat terdapat Sungai Suraendak yang cukup besar dan beberapa anak sungai yang melewati Kampung Sipatnanam, Kampung Siboru. Adapun kondisi hidrologi Distrik Fakfak Barat tersaji dalam Peta 3.1.

C. Kebutuhan Pengembangan Ibukota Werba

Konsep pengembangan kawasan perkotaan Werba sebagai Ibukota Distrik Fakfak Barat dilandasi pada fungsi-fungsi pengembangan yang harus diakomodasi kawasan perkotaan Werba, yaitu: Sebagai fungsi pemerintahan

Sebagai fungsi pengembangan agribisnis wilayah hinterland-nya

Sebagai fungsi pelayanan sosial ekonomi

Sebagai fungsi perdagangan kawasan

Sebagai fungsi permukiman

Rencana rinci tapak Ibukota Werba yang akan diuraikan meliputi: rencana blok peruntukan, rencana pengembangan penduduk, rencana jaringan transportasi, rencana intensitas penggunaan ruang, rencana pengembangan rumah, rencana pengembangan utilitas (listrik, air bersih, telepon, sampah dan drainase), dan rencana pengembangan daerah hijau Rencana Tapak Ibukota Werba.

D. Arahan Pengembangan Pemanfaatan Ruang Distrik Fakfak Barat

Arahan pengembangan pemanfaatan ruang di Distrik Fakfak Barat akan diarahkan kedalam 2 (dua) zonasi pemanfaatan utama, yaitu: zona dataran rendah pesisir dan zona daratan.

Untuk kedua zona ini diarahkan kepada 3 (tiga) klasifikasi zona pengembangan, yaitu Zona Pengembangan untuk Pemanfaatan Umum, Zona Pengembangan untuk Konservasi, dan Zona Pengembangan untuk Pemanfaatan Khusus.Untuk lebih jelasnya, Klasifikasi Zona Pengembangan untuk masing masing Zona wilayah, di sajikan dalam Tabel 2.11Tabel 2.11 Arahan Pengembangan Pemanfataan Ruang Disesuaikan dengan Zona Pengembangan di Distrik Fakfak Barat

Zona WilayahKlasifikasi Zona PengembanganSub Zona/Kegiatan

Zona Dataran Rendah Pesisir

Zona Pemanfaatan UmumPertanian, Permukiman, Perkebunan, Perikanan Tambak

Zona KonservasiKawasan Lindung Sempadan Pantai dan sungai

Zona Penggunaan KhususPelabuhan Fery

Zona Daratan PedalamanZona Pemanfaatan UmumPerkebunan dan Pertanian, yang dapat dilakukan bersyarat

Zona KonservasiHutan Lindung

Sumber: Hasil Analisisa. Rencana Kawasan Budidaya

Rencana pengembangan kawasan budidaya di Distrik Fakfak Barat, meliputi: Rencana Kawasan Permukiman dan Kawasan Perkotaan, Rencana Kawasan Pertanian dan Perkebunan.b. Rencana Kawasan Lindung

Rencana Pengembangan kawasan lindung di Distrik Fakfak Barat akan diarahkan kepada pemantapan Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Sempadan Pantai, dan Kawasan Sempadan Sungai.c. Rencana Struktur Tata Ruang

Adapun rencana struktur tata ruang makro dan mikro Distrik Fakfak Barat tersaji dalam Tabel 2.12 dan Gambar 2.10. Secara ringkas rencana struktur tata ruang Distrik Fakfak Barat dapat dijelaskan dalam Tabel 2.12 sebagai berikut:Tabel 2.12 Rencana Struktur Tata Ruang Distrik Fakfak Barat

PusatOrdeFungsi PelayananWilayah PelayananOrientasi

Kota FakfakWerbaKampung Sipatnanam, Siboru, Werabuan, Perwasak, Werpigan, Wurkendik dan Kiat.

Pusat UtamaIIIII Pusat Pemerintahan

Pusat Pengembangan Agropolitan

Pusat Perdagangan Regional dan Kebutuhan pokok

Pusat Pelabuhan Utama

Pusat Pelabuhan Penumpang Regional Laut dan Udara Irian Jaya Barat

Pusat Pengembangan Ekonomi Regional Kabupaten Fakfak Pusat Pemerintahan Distrik Fakfak Barat

Sub Pusat Pengembangan Agribisnis (Pertanian,perikanan tambak dan Perkebunan)

Pusat Pelayanan Sosial (Pendidikan. Kesehatan)

Pusat Perdagangan Sub Kawasan

Pusat Pemerintahan Kampung

Pusat Pengumpul hasil pertanian,perikanan tambak pada lokasi sentra pertanian

Pusat Pelayanan Lokal (Perdagangan, Peribadatan, Pendidikan, Kesehatan) Distrik-Distrik Kabupaten Fakfak

Distrik Fakfak Barat

Wilayah Kampung

Nasional

Luar Negeri

Ke Fakfak

Ke Werba

Sumber: Hasil Rencana, RTTR Distrik Fakfak Barat, Kabupaten Fakfak

Sumber: RTTR Distrik Fakfak Barat

Gambar 2.10 Peta Rencana Struktur Tata Ruang Distrik Fakfak Barat Kabupaten FakfakE. Rencana Pengembangan Transportasi

Distrik Fakfak Barat sudah memiliki atau dilalui oleh transportasi darat yang menghubungkan antar kampung. Pada saat ini pengembangan jalan untuk menghubungi kampung Sipatnanam sedang dilaksanakan. Untuk rencana pengembangan transportasi diarahkan adanya peningkatan jalan yang sudah ada dan terintegrasi dengan sebaran pusat-pusat pertumbuhan dan kawasan produksi. Rencana pengembangan transportasi ini menyangkut rencana sistem jaringan jalan di Ibukota Werba (Gambar 2.11).Disamping itu, pengembangan transportasi regional juga akan diintegrasikan dengan sistim transportasi lokal. Adapun rencana peningkatan dan pengembangan transportasi darat tersaji dalam Tabel 2.13.Tabel 2.13 Rencana Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Transportasi Darat

No.Ruas JalanPeran/FungsiRuas Jalan (Prioritas)Kebutuhan

1.Ruas Jalan Regional Fakfak - Fakfak BaratArteri

Kolektor

LokalFakfak Kota - Fakfak Barat

(peningkatan)Terminal di Werba

2.Ruas Jalan Ibukota Werba -kawasan produksiArteri

Kolektor

LokalIbukota kawasan produksiPengumpul barang

3.Ruas Jalan Regional Fakfak-Teluk PatipiArteri

Kolektor

LokalIbukota Werba - kampung SipatnanamPengumpul barang

Sumber: Hasil Rencana

Gambar 2.11 Peta Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi di Distrik Fakfak Barat

2.7. Rencana Pengembangan Transportasi Wilayah dan Lokal

2.7.1. Rencana Pengembangan Transportasi Wilayah Pulau PapuaArahan pengembangan sistem jaringan prasarana Wilayah ditujukan untuk mendorong pengembangan Pulau Papua.A. Sistem Jaringan Transportasi DaratPengembangan sistem jaringan tranportasi darat terdiri dari jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, serta jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Pengembangan sistem jaringan transportasi darat bertujuan untuk:

Membuka akses daerah terisolir dan mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah. Meningkatkan aksesibilitas dari kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya ke berbagai tujuan pemasaran. Mendukung pemanfaatan potensi unggulan wilayah potensi unggulan wilayah secara optimal, yang diharapkan diikuti dengan meningkatkan daya saing berbagai produk unggulan di pulau papua. Mendukung pengembangan sistem kota-kota di pulau papua melalui pengintegrasian sistem transportasi antar moda.Sesuai dengan konsepsi pengembangan Tata Ruang Pulau Papua, maka prioritas pengembangan jaringan jalan Pulau Papua adalah mengembangkan jaringan jalan yang diprioritaskan pada: Penanganan 11 (sebelas) ruas jalan strategis, yaitu: (a) Nabire Wagete - Enarotali, (b) Jayapura Nimbrokang - Sarmi, (c) Serui Manawai - Saubeba, (d) Timika mapurajaya - Pomako, (e) Jayapura Wamena - Mulia, (f) Marauke - Tanah Merah - Waropko, (g) Hamadi Holtekamp - Skow (batas PNG), (h) Sorong Klamono Ayamaru - Maruni, (i) Manokwari Manuri Mameh -Bintuni, (j) Sorong Makbon - Mega dan (k) Fakfak Hurimber Bomberay.

Penanganan ruas-ruas lain dalam rangka membuka isolasi dan pengembangan daerah potensi baru. Pengembangan berbagai simpul jaringan jalan untuk terminal penumpang Tipe A, diutamakan pada kota yang berfungsi sebagai PKN atau kota lain yang memiliki permintaan tinggi untuk pergerakan penumpang antar kota, antar Provinsi dan lintas batas negara.B. Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Laut

Pengembangan jaringan prasarana pelabuhan laut yang merupakan bagian dari sistem jaringan transportasi laut, dilakukan secara dinamis dan dengan memperhatikan tatanan kepelabuhan nasional, yaitu melalui pengembangan pelabuhan nasional, yaitu:

a. Pelabuhan Nasional Laut Manokwari

b. Pelabuhan Nasional Laut Sorong, yang diarahkan menjadi pelabuhan internasional

c. Pelabuhan Nasional Laut Biak

d. Pelabuhan Nasional Laut Jayapura.C. Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Udara

Pengembangan sistem jaringan transportasi udara dilakukan secara dinamis dengan memperhatikan tatanan kebandarudaraan nasional sesuai prioritas penanganannya.Untuk lebih jelasnya mengenai pengembangan sistem jaringan transportasi udara di Pulau Papua, khususnya Papua Barat dapat dilihat pada Tabel 2.14 berikut ini.Tabel 2.14 Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Udara Di Pulau Papua

Bandar udaraPusatPenyebaran - Skala pelayanan sekunder: Frank Kaisepo (Biak) dan Sentani

(Jayapura)

- Skala pelayanan tersier: Rendani (Manokwari), Mopah (Merauke), dan Nabire (Nabire)

Bandar udara

bukan pusat

penyebaran

ToreaIlagaBintuniWasior

UtaromKarubagaIjahabraBabo

AnggiTiomKebarRansiki

Domine Eduard

OsokMararenaSudjarwo

TjondronegoroKambuaya

(Ayawaru)

lnanwatanDabraTeminabuanAyawasi

WerurUbrubJeffmanMerdey

KokonaoElelimAkimugaOmbano

MoanamaniKelilaKeboWaghete

BilaiYurufBiloraiEnarotali

NumforLerehTanah MerahKepi

MindiptanaOkabaSenggoBomakia

EwerWarisBadeKamur

TimamIlluManggelumWamena

BokondiniKiwirokOksibilBatom

MutiaMolofSenggehKlamono

Sumber: Naskah Akademik RTR Pulau Papua, 2004 (RTR Kota Fakfak)

2.7.2. Rencana Pengembangan Transportasi Kabupaten FakfakSistem jaringan jalan yang dikembangkan di kabupaten Fakfak mengacu dan serasi dengan Pemen PU no 16 Th 2009 tentang Penyusunan RTRW kabupaten, meliputi sistem jalan nasional, sistem jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan khusus, jalan dan jembatan serta terminal. Sejalan dengan pola distribusi struktur jaringan jalan yang direncanakan adalah jaringan jalan kolektor primer (jalan provinsi), yang berfungsi menghubungkan kota Fakfak, kota Bintuni hingga kejalan arteri primer (jalan nasional), jalan lokal primer yang berfungsi menghubungkan antara kota Fakfak dengan ibukota distrik, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa, jalan sekunder, dan jalan strategis kabupaten. Dalam pengembangan jaringan jalan yang berfungsi memberikan peningkatan pelayanan aksesibilitas didalam wilayah Kabupaten Fakfak tersebut, maka dengan melihat kondisi dan karakteristik prasarana jalan yang ada, perlu dilakukan:

a. Peningkatan fungsi jaringan jalan yang telah ada

b. Peningkatan perkerasan jaringan jalan

c. Pengembangan jaringan jalan baru untuk menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan kecamatan dan pusat pertumbuhan desa.

Selain itu, adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang akan dikembangkan seperti pengembangan kegiatan pariwisata di Distrik Kokas, Fakfak Timur, Fakfak Tengah, maka pengembangan sistem transportasi darat perlu juga mendukung rencana pengembangan kawasan ini. Adapun rencana sistem transportasi yang dikembangkan di Kabupaten Fakfak dalam rangka membuka akses ke setiap distrik dan akses ke wilayah di sekitar kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:A. Rencana Pengembangan Transportasi DaratRencana transportasi darat bertujuan untuk membuka akses antar distrik di dalam wilayah Kabupaten Fakfak, yang bertujuan untuk mengantisipasi keterisolasian dan disparitas wilayah sehingga terwujud keseimbangan pengembangan wilayah dengan lancarnya perhubungan untuk jalur koleksi dan distribusi hasil sumberdaya alam. Adapun rencana transportasi yang di Kabupaten Fakfak untuk pengembangan wilayah dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah adalah sebagai berikut:a) Pembangunan/peningkatan jaringan jalan, mencakup: 1. Jalan kolektor primer yaitu:

Jalan lingkar utara, yang menghubungkan distrik Fakfak ramongmongga Bomberay Kabupaten Teluk Bintuni Babo

2. Jalan lokal primer, yaitu:

Jalan lingkar selatan yang menghubungkan distrik Fakfak - Fakfak Tengah -Fakfak Timur Distrik Karas Kabupaten Kaimana Nabire

Jalan yang menghubungkan distrik Bomberay Karas

Pembangunan jalan baru; jalan lingkar barat yang menghubungkan Fakfak Fakfak Barat Teluk Patipi

3. Jalan lokal, yaitu:

Jalan yang menghubungkan Distrik Kokas distrik Kramongmongga

Jalan yang menghubungkan dengan pelabuhan baru di Tanjung Seka

b) Perbaikan dan peningkatan jaringan jalan, mencakup:

Perbaikan dan peningkatan jalan lokal yang menghubungkan Bomberay dengan Otoweri

Perbaikan dan peningkatan ruas jalan lokal yang menghubungkan Bomberay-Goras

c) Peningkatan status terminal wilayah yang terdapat di Kota Fakfak menjadi terminal kelas B dengan skala pelayanan regional dan lokal.

d) Pembangunan terminal wilayah di Distrik Bomberay kelas C dengan skala pelayanan regional dan lokal

e) Pembangunan Terminal barang khusus untuk mengangkut hasil produk masyarakat terdapat di Distrik Fakfak Tengah, Distrik Fakfak Barat, dan Distrik Kokas. B. Rencana Pengembangan Transportasi LautRencana transportasi laut dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah kabupaten Fakfak dengan wilayah kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi laut dalam rangka pengembangan wilayah kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan pelabuhan regional Fakfak, berupa perpanjangan dermaga tambat, terminal penumpang dan tempat penumpukan barang.

b. Pembangunan pelabuhan laut baru di Tanjung Seka pada Distrik Kokas sebagai pelabuhan pengumpan regional, yang menghubungkan kawasan Kokas ke wilayah kota Fakfak dan Sorong, serta kawasan di teluk Bintuni.

c. Pembangunan pelabuhan laut peti kemas di Tanjung Kiat untuk mendukung pengembangan kawasan perkotaan Fakfak sebagai Pusat kegiatan Wilayah (PKW) untuk memperlancar pola pergerakan barang dari dan menuju ke Fakfak.

d. Peningkatan pelabuhan rakyat di Patipi Pasir (Distrik Teluk Patipi), Weri (Distrik Fakfak Timur), Tanjung Purkadi (Distrik Karas), menjadi pelabuhan lokal, yang dapat menghubungkan antar kampung dan juga menghubungkan ke kabupaten Fakfak.

e. Peningkatan pelayanan dari pelabuhan laut yang ada saat ini, terutama dalam peningakatan kelengkapan sarana dan prasarana pelabuhan laut, baik pelabuhan laut yang terdapat di Kota Fakfak maupun pelabuhan laut yang terdapat di distrik Kokas. C. Recana Pengembangan Transportasi Udara

Karakteristik wilayah studi menunjukan bahwa fasiltas perhubungan udara merupakan kebutuhan yang cukup penting. Kondisi saat ini disebabkan oleh letak geografis wilayah studi yang terpisah oleh wilayah perairan atau pengunungan dengan pusat - pusat kegiatan wilayah lainnya. Pencapaian ke kota-kota besar di Irian seperti Sorong, Biak, Timika bahkan untuk ke ibukota Provinsi hanya dapat ditempuh melalui transportasi udara.

Bandar Udara yang ada dan masih aktif di Kabupaten Fakfak adalah Bandar Udara Torea Fakfak, sedangkan bandar udara lain yang terdapat di Otoweri sudah tidak aktif lagi. Kondisi Bandar Udara Torea sendiri sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan karena kondisi topografi yang tidak mendukung. Berkaitan dengan adanya kebutuhan ini, keberadaan bandar udara lain yang dapat memenuhi kebutuhan transportasi udara merupakan potensi tersendiri untuk mendukung perkembangan Kabupaten Fakfak.

Pertimbangan utama penempatan bandar udara baru di lokasi lain adalah untuk mengambil alih peran yang selama ini dipegang oleh Bandar Udara Torea Fakfak. Adapun rencana pengalihan tersebut dilakukan dengan pertimbangan pengaruh dari perkembangan berbagai kegiatan transportasi udara yang tidak dapat ditampung lagi oleh Bandar Udara Torea sebagai akibat dari kondisi fisik kawasan bandara yang wilayah tersebut tidak memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitasnya.

Selain penyiapan bandar udara diperlukan juga perencanaan jalur atau rute penerbangan disesuaikan dengan target yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan produksi kawasan melalui perhubungan dengan kota-kota yang berperan sebagai pusat distribusi/koleksi barang di wilayah Papua.

Tingginya biaya transportasi dan kurang lancarnya sarana pengangkutan darat, laut dan udara sangat mempengaruhi terhadap pengembangan bidang sosial ekonomi Kabupaten Fakfak hingga saat ini.

Rencana transportasi udara dalam rangka pengembangan wilayah di kabupaten Fakfak bertujuan untuk membuka akses wilayah kabupaten Fakfak dengan wilayah kabupaten atau provinsi sekitarnya. Rencana transportasi udara dalam rangka pengembangan wilayah Kabupaten Fakfak adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan bandar udara baru (bandar udara Siboru) dengan skala pelayanan regional di Distrik Fakfak Barat, yang menghubungkan Fakfak ke wilayah yang ada disekitarnya, seperti Fakfak - Kabupaten Teluk Bintuni Kaimana Sorong Ambon. b. Peningkatan pelayanan dari bandar udara Torea yang ada saat ini, terutama dalam peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana bandar udara.

Untuk lebih jelasnya rencana struktur tata ruang Kabupaten Fakfak yang meliputi rencana sistem transportasi dan rencana pusat-pusat pengembangan di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Sumber: RTRW Kabupaten Fakfak

Gambar 2.12 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Fakfak

- konservasi

- perdagangan & jasa

- kehutanan

- perkebunan

penggalian

- kehutanan

- perikanan tangkap

- administrasi

- kehutanan

- industri pertambangan

- perikanan tangkap

- ekowisata

- perikanan tangkap

- industri

- konservasi

- pertambangan &

- industri,

- perikanan