8
2.1. Letak, Luas Dan Batas Wilayah Kabupaten Landak merupakan salah satu dari daerah kabupaten yang ada di Propinsi Kalimantan Barat, dengan luas daerah 9.909,10 km 2 . Dilihat dari letak geografis Kabupaten Landak terletak pada 1° 00’ Lintang Utara dan 0° 52’ Lintang Selatan, serta diantara 109° 10’ 42” Bujur Timur dan 109° 10’ Bujur Timur. Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut; Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau II-1 GAMBARAN UMUM BAB II

Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

2.1. Letak, Luas Dan Batas Wilayah

Kabupaten Landak merupakan salah satu dari daerah kabupaten yang ada di Propinsi Kalimantan Barat, dengan luas daerah 9.909,10 km2. Dilihat dari letak geografis Kabupaten Landak terletak pada 1° 00’ Lintang Utara dan 0° 52’ Lintang Selatan, serta diantara 109° 10’ 42” Bujur Timur dan 109° 10’ Bujur Timur.

Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut;

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau

Gambar 2.1. Letak Lokasi pekerjaan Dalam Peta Kabupaten Landak

Sejak tahun 2007 Kabupaten Landak membawahi 13 kecamatan, setelah ada pemekaran wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Ngabang menjadi Kecamatan Ngabang dan Jelimpo, Kecamatan Mempawah Hulu menjadi Kecamatan Mempawah Hulu dan Sompak, dan Kecamatan Menyuke menjadi Kecamatan Menyuke dan Banyuke Hulu.

II-1

GAMBARAN UMUMBAB

IIBAB

II

Page 2: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

No. KecamatanLuas Daerah

(Km²)Persentase

(%)

1 Sebangki 885,60 8,94

2 Ngabang 1075,70 10,86

3 Jelimpo 921,20 9,30

4 Sengah Temila 1963,00 19,81

5 Mandor 455,10 4,59

6 Menjalin 322,90 3,26

7 Mempawah Hulu 7,23

8 Sompak 0,00

9 Menyuke 8,76

10 Banyuke Hulu 0,00

11 Meranti 372,34 3,76

12 Kuala Behe 968,00 9,77

13 Air Besar 1361,20 13,74

9909,10 100,00

716,10

867,96

Jumlah

Tabel 2.1. Pembagian Luas Wilayah dan Ibu Kota Kecamatan Di Kabupaten Landak Tahun 2007

Sumber; Kabupaten Landak Dalam Angka 2011

2.2. Kedudukan Ibu Kota Kecamatan

Secara umum lokasi pekerjaan terletak di 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Air Besar , Kecamatan Kuala Behe dan Kecamatan Ngabang . Kawasan-kawasan ini merupakan daerah berkembang yang mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar dan beraneka ragam. Sumber daya alam di kawasan ini perlu dikelola secara baik dan benar demi kepentingan kesejahteraan masyarakat

2.3. Klimatologi

Kabupaten Landak cukup dikenal sebagai daerah penghujan dengan intensitas yang tinggi. Scara umum curah hujan tahunan per kecamatan di atas 2.000 milimeter dan mereka hamper di semua kecamatan. Untuk yahun 1999 curah hujan mencapai sekitar 3.530 milimeter, serta Kecamatan Air Besar 3.110 milimeter. Curah hujan terendah terdapat di Kecamatan Mempawah Hulu 2.170 milimeter dan Kecamatan Manyuke 2.183 milimeter Hari hujan tertinggi mencapai 235 hari setahun, yakni di Kecamatan Menjalinsedangkan di Kecamatan Sungah Temilah sebanyak 194 haridan Kecamatan Air Besar sebanyak 162 hari. Sedangkan kecamata yang terendah hari hujannya adalah Kecamatan Ngabang hanya mencapai 98 hari setahun, dan Kecamatan Mandor 116 hari.

2.4. PemerintahanTerbentuknya Kabupaten Landak berdasarkan undang-undang Republik Indonesia

Nomor 55 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 dan termaktup dalam lembaga Lembaran

II-2

Page 3: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

Negara Republik Indonrsia Tahun 1999 nomor 183. Pertimbangan pokok terbentuknya Kabupaten Landak adalah bahwa berhubungan dengan perkembangan kemajuan Propinsi Kalimantan pada umumnya dan Kabupaten Pontianak pada khususnya, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, di pandang perlu meningkatkan penyalanggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, dan pembinankemasyarakatan guna menjamin perkembangan dan kemajuan pada masa mendatang.Sehubungan dengan hal tersebut diatas dan memperhatikan perkembangan jumlah penduduk , luas wilayah, potensi ekonomi, social budaya, social politik, dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja di bidang penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan, di kabupaten Pontianak maka di pandang perlu membentuk kabupaten landak sebagai pemekaran kabupaten landak.Pembentukan kabupaten landak akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi yang ada di wilayahnya untuk menyelanggarakan otonomi daerah.Kabupaten landak ibukotanya berkedudukan di Ngabang, yang membawahi tiga belas kecamatan. Jumlah desa di kabupaten landak sebanyak 155 desa dan 554 dusun. Dari jumlah desa tersebut diantaranya terdapat 15 desa swakarsa dan 140 desa swasembada.

2.5. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Landak menurut registrasi penduduk akhir tahun 2010

mencapai 289.603 jiwa, yang meliputi laki – laki sebanyak 148.407 jiwa atau sekitar 51,24% dari total penduduk. Sedangkan penduduk perempuan berjumlah 141.196 jiwa atau sekitar 48,76 % dari jumlah penduduk Kabupaten Landak. Dengan luas wilayah 9.909,10 km2, maka Kabupaten Landak memiliki kepadatan penduduk rata – rata 19 penduduk per km2

2.6. EkonomiLaju pertumbuhan produk domestic Bruto (PDRB) merupakan salah satu indicator

yang menunjukkan naik atau turun nya produk yang dihasilkan . sebagai balas jasa seluruh kegiatan ekonomi. Naik turunnya angka PDRB biasa di sebut laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dapat di ketahui dari penyajian PDRB atas dasar harga yang berlaju dan atas harga konstanPada tahun 1999, PDRB Kabupaten Landak atas dasar harga yang berlaku meningkat dari Rp1.809.209,69 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 2.141.269,06 juta pada tahun 2011 atau dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 13,09 %. Demikian juga yang terjadi pada PDRB atas dasar harga konstan, tahun 2010 sebesar Rp 458.029,21 juta meningkat menjadi Rp 477.240,77 juta pada tahun 2011. Dengan kata lain , laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Landak tahun 2011 adalah 4,19 %. Jika di bandingkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yaitu mencapai 1,88 persen, berarti secara riil perekonomian Kabupaten Landak mengalami kenaikan sebesar 2,31 persen.

2.7 Wilayah Kecamatan Air Besar

Secara umum luas wilayah menurut penggunaan tanah di Kecamatas Air Besar terbagi empat jenis lahan yaitu tanah sawah, tanah kering, bangunan/pekarangan, dan hutan negara. Luas tanah sawah di Kecamatan Air Besar akhir tahun 2010 mencapai 139.02 Km², tanah kering seluas 1.230,89 Km², bangunan/pekarangan 14,33 Km². Dan hutan negara 515,32 Km². Untuk lahan kering meliputi; pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma, penggembalaan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa-rawa, tambak, kolam dan lain-lain.

2.7.1. Kependudukan

Perkembangan jumlah penduduk suatu wilayah/daerah dipengaruhi oleh angka kelahiran, migrasi dan kematian. Perubahan jumlah penduduk ini memberi indikasi

II-3

Page 4: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

peningkatan jumlah ataupun sebaliknya terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dapat disebabkan laju pertumbuhan penduduk (angka kelahiran) lebih tinggi dari pada angka kematian dalam kurun waktu tertentu. Penurunan jumlah angka kematian juga merupakan indikasi bahwa derajat tingkat pelayanan kesehatan masyarakat terpenuhi.

Peningkatan ataupun penurunan jumlah penduduk akan mempengaruhi struktur ketenagakerjaan, struktur fisik dan struktur ruang terutama yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas ekonomi dan utilitas. Upaya penanganan dalam bidang kependudukan pada prinsipnya adalah untuk menciptakan kondisi masyarakat yang berkualitas.

Berdasarkan data pokok Kecamatan Air Besar Tahun 2011;, jumlah penduduk Tahun 2011; 22.261 jiwa, yang terdiri dari 11.945 laki-laki dan 10.316 perempuan. Jumlah penduduk ini tersebar dalam 16 (enam belas) Desa. Adapun data tersebut tertuang dalam tabel berikut :

Tabel : 2.8

Kecamatan/District Laki-laki / Male Perempuan/ Female

Jumlah Total Sex Ratio

1. Sebangki 8.715 8.205 16.920 1062. Ngabang 32.769 30.496 63.265 1073. Jelimpo 12.424 11.261 23.685 1104. Sengah Temila 28.186 25.968 54.154 1095. Mandor 14.978 14.068 29.046 1066. Menjalin 9.851 9.014 18.865 1097. Mempawah Hulu 17.502 15.680 33.182 1128. Sompak 7.206 6.585 13.791 1099. Menyuke 13.539 12.316 25.855 110

10. Banyuke Hulu 6.419 5.658 12.077 11311. Meranti 4.863 4.317 9.180 11312. Kuala Behe 7.328 6.471 13.799 11313. Air Besar 11.945 10.316 22.261 116

Jumlah / Total 175.725 160.355 336.080 110

Sumber / Source : Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun. Landak Dalam Angka

Tabel 2.9. Banyak Desa dan Dusun Di Kecamatan Air Besar Tahun 2011Kecamatan/District Kelurahan/Wards Desa/Villages Dusun/Orchads

1. Sebangki - 5 272. Ngabang - 19 783. Jelimpo - 13 474. Sengah Temila - 14 775. Mandor - 17 576. Menjalin - 8 387. Mempawah Hulu - 17 698. Sompak - 7 239. Menyuke - 16 81

10. Banyuke Hulu - 7 3511. Meranti - 6 3512. Kuala Behe - 11 2813. Air Besar - 16 41Jumlah / Total 2011 - 156 636 2010 - 156 606 2009 - 156 593

II-4

Page 5: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

2.8. Wilayah Kecamatan Kuala Behe

Secara umum luas wilayah menurut penggunaan tanah di Kecamatas Kuala Behe terbagi empat jenis lahan yaitu tanah sawah, tanah kering, bangunan/pekarangan, dan hutan negara. Luas tanah sawah di Kecamatan Kuala Behe akhir tahun 2010 mencapai 139.02 Km², tanah kering seluas 1.230,89 Km², bangunan/pekarangan 14,33 Km². Dan hutan negara 515,32 Km². Untuk lahan kering meliputi; pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma, penggembalaan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa-rawa, tambak, kolam dan lain-lain.

2.8.1. Kependudukan

Perkembangan jumlah penduduk suatu wilayah/daerah dipengaruhi oleh angka kelahiran, migrasi dan kematian. Perubahan jumlah penduduk ini memberi indikasi peningkatan jumlah ataupun sebaliknya terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dapat disebabkan laju pertumbuhan penduduk (angka kelahiran) lebih tinggi dari pada angka kematian dalam kurun waktu tertentu. Penurunan jumlah angka kematian juga merupakan indikasi bahwa derajat tingkat pelayanan kesehatan masyarakat terpenuhi.

Peningkatan ataupun penurunan jumlah penduduk akan mempengaruhi struktur ketenagakerjaan, struktur fisik dan struktur ruang terutama yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas ekonomi dan utilitas. Upaya penanganan dalam bidang kependudukan pada prinsipnya adalah untuk menciptakan kondisi masyarakat yang berkualitas.

Berdasarkan data pokok Kecamatan Kuala Behe Tahun 2011; jumlah penduduk Tahun 2011; 13.799 jiwa, yang terdiri dari 7.328 laki-laki dan 6.471 perempuan. Jumlah penduduk ini tertuang dalam tabel berikut :

Tabel : 2.8

Kecamatan/District Laki-laki / Male Perempuan/ Female

Jumlah Total Sex Ratio

1. Sebangki 8.715 8.205 16.920 1062. Ngabang 32.769 30.496 63.265 1073. Jelimpo 12.424 11.261 23.685 1104. Sengah Temila 28.186 25.968 54.154 1095. Mandor 14.978 14.068 29.046 1066. Menjalin 9.851 9.014 18.865 1097. Mempawah Hulu 17.502 15.680 33.182 1128. Sompak 7.206 6.585 13.791 1099. Menyuke 13.539 12.316 25.855 110

10. Banyuke Hulu 6.419 5.658 12.077 11311. Meranti 4.863 4.317 9.180 11312. Kuala Behe 7.328 6.471 13.799 11313. Air Besar 11.945 10.316 22.261 116

Jumlah / Total 175.725 160.355 336.080 110

Sumber / Source : Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun. Landak Dalam Angka

2.9. Wilayah Kecamatan Ngabang

Secara umum luas wilayah menurut penggunaan tanah di Kecamatan Ngabang terbagi empat jenis lahan yaitu tanah sawah, tanah kering, bangunan/pekarangan, dan hutan negara. Luas tanah sawah di Kecamatan Air Besar akhir tahun 2010 mencapai 139.02 Km², tanah kering seluas 1.230,89 Km², bangunan/pekarangan 14,33 Km². Dan hutan negara 515,32 Km². Untuk lahan kering meliputi; pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma,

II-5

Page 6: Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

penggembalaan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa-rawa, tambak, kolam dan lain-lain.

2.9.1. Kependudukan

Perkembangan jumlah penduduk suatu wilayah/daerah dipengaruhi oleh angka kelahiran, migrasi dan kematian. Perubahan jumlah penduduk ini memberi indikasi peningkatan jumlah ataupun sebaliknya terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dapat disebabkan laju pertumbuhan penduduk (angka kelahiran) lebih tinggi dari pada angka kematian dalam kurun waktu tertentu. Penurunan jumlah angka kematian juga merupakan indikasi bahwa derajat tingkat pelayanan kesehatan masyarakat terpenuhi.

Peningkatan ataupun penurunan jumlah penduduk akan mempengaruhi struktur ketenagakerjaan, struktur fisik dan struktur ruang terutama yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas ekonomi dan utilitas. Upaya penanganan dalam bidang kependudukan pada prinsipnya adalah untuk menciptakan kondisi masyarakat yang berkualitas.

Berdasarkan data pokok Kecamatan Ngabang Tahun 2011;, jumlah penduduk Tahun 2011; 63.265 jiwa, yang terdiri dari 32.769 laki-laki dan 30.496 perempuan. Jumlah penduduk ini tertuang dalam tabel seperti berikut :

Tabel : 2.8

Kecamatan/District Laki-laki / Male Perempuan/ Female

Jumlah Total Sex Ratio

1. Sebangki 8.715 8.205 16.920 1062. Ngabang 32.769 30.496 63.265 1073. Jelimpo 12.424 11.261 23.685 1104. Sengah Temila 28.186 25.968 54.154 1095. Mandor 14.978 14.068 29.046 1066. Menjalin 9.851 9.014 18.865 1097. Mempawah Hulu 17.502 15.680 33.182 1128. Sompak 7.206 6.585 13.791 1099. Menyuke 13.539 12.316 25.855 110

10. Banyuke Hulu 6.419 5.658 12.077 11311. Meranti 4.863 4.317 9.180 11312. Kuala Behe 7.328 6.471 13.799 11313. Air Besar 11.945 10.316 22.261 116

Jumlah / Total 175.725 160.355 336.080 110

Sumber / Source : Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun. Landak Dalam Angka

II-6