42
9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya NAMA JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL Fatimah Diah Eka Syanah 1201004430 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Pengaruh program acara musik dahsyat terhadap minat menonton ( studi kasus terhadap minat mahasiswa Binus university ) Teori Komunikasi Teori Use and Gratification Pendekatan : kuantitatif Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi Metode : survey Program musik Dahsyat memberikan pengaruh besar terhadap minat menonton sebesar 78,7% Aditya Antakusuma 1301015593 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Pengaruh program Inbox di SCTV terhadap minat menonton (studi kasus mahasiswa broadcasting semester enam kelas 06 PIO dan 06 PFO di Binus University) Teori Komunikasi Massa Teori Minat Pendekatan : kuantitatif Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi Metode : survey Tak ada pengaruh significant antara program Inbox di SCTV terhadap minat menonton mahasiswa Binus Univrsity sebesar 0,019 atau sebesar 1,9%. Derby Juniarenata Lacandu 1301029043 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Pengaruh variety show running man di Kshownow.net terhadap minat menonton ( studi pada anggota Teori Komunikasi Teori S-O-R Teori Minat Pendekatan : kuantitaif Metode : Kuantitatif Jenis penelitian : Ada hubungan kuat yang terlihat berdasarkan koefisien korelasi 71,7% antara pengaruh

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya · 9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya NAMA JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL Fatimah Diah Eka

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 9

    BAB 2

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Sebelumnya

    Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

    NAMA JUDUL TEORI

    METODOLOGI

    HASIL

    Fatimah Diah Eka Syanah

    1201004430

    UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

    Pengaruh program acara musik dahsyat terhadap minat menonton ( studi kasus terhadap minat mahasiswa Binus university )

    Teori Komunikasi

    Teori Use and Gratification

    Pendekatan : kuantitatif

    Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi

    Metode : survey

    Program musik Dahsyat memberikan pengaruh besar terhadap minat menonton sebesar 78,7%

    Aditya Antakusuma

    1301015593

    UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

    Pengaruh program Inbox di SCTV terhadap minat menonton (studi kasus mahasiswa broadcasting semester enam kelas 06 PIO dan 06 PFO di Binus University)

    Teori Komunikasi Massa

    Teori Minat

    Pendekatan : kuantitatif

    Jenis penelitian : kuantitatif eksplanasi

    Metode : survey

    Tak ada pengaruh significant antara program Inbox di SCTV terhadap minat menonton mahasiswa Binus Univrsity sebesar 0,019 atau sebesar 1,9%.

    Derby Juniarenata Lacandu

    1301029043

    UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

    Pengaruh variety show running man di Kshownow.net terhadap minat menonton ( studi pada anggota

    Teori Komunikasi

    Teori S-O-R

    Teori Minat

    Pendekatan :

    kuantitaif

    Metode : Kuantitatif

    Jenis penelitian :

    Ada hubungan kuat yang terlihat berdasarkan koefisien korelasi 71,7% antara pengaruh

  • 10

    group Running Man Kaskus di Facebook)

    eksplanatif survey

    variety show Running Man terhadap minat.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Komunikasi Massa

    2.2.1.2 Definisi Komunikasi Massa

    Komunikasi massa adalah komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

    melaui banyak saluran komunikasi (West dan Turner, 2008 : 41). Seiring dengan

    berkembangnya teknologi maka berkembang juga saluran komunkasi atau dalam hal

    ini disebut dengan media massa. Media massa adalah saluran / cara pengiriman pesan

    yang ada di dalam komunikasi massa. Pada awalnya hanya surat kabar, radio, televisi

    yang dikenal sebagai media massa, sekarang terdapat media baru yang berbasis

    teknologi komputer seperti email, internet, televisi streaming, DVD, instant

    messanging, bioskop, video.

    2.2.1.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pesan

    Faktor faktor yang mempengaruhi pesan dibagi menjadi empat yaitu

    penerima,pesan,sumber,dan media (Cangara, 2006:144).

    a. Penerima : ketrampilan berkomunikasi, kebutuhan, tujuan yang diinginkan,

    sikap, nilai, kepercayaan dan kebiasaan kebiasaan, kemampuan untuk

    menerima, kegunaan pesan.

    b. Pesan : tipe dan model pesan, karakteristik fungsi pesan, strukrur

    pengelolaan pesan, kebahuruan ( aktualitas) pesan.

    c. Sumber : krediblitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan,

    kedekatan dengan penerima, motivasi dan perhatian, kesamaan dengan

    penerima, cara penyampaian, daya tarik.

    d. Media : tersedianya media, kehandalan (daya liput) media, kebiasaan

    menggunakan media, tempat dan situasi

  • 11

    Faktor faktor diatas dapat dipenuhi oleh ANTV dan Campur Campur. Hal

    tersebut dapat dicontohkan dengan audiens menonton Canpur Campur karena butuh

    hiburan (faktor penerima), dalam Campur Campur terdapat konten meramal bintang

    tamu dengan media lukis pasir sehingga makin menarik (faktor pesan). Kegiatan

    meramal tersebut dilakukan oleh magician terkenal sekaligus pelukis pasir pertama

    di Indonesia Denny Darko (Sumber), Campur Campur disiarkan oleh ANTV ( faktor

    media)

    2.2.1.4 Elemen Komunikasi Massa

    Terdapat delapan elemen dalam komunikasi massa (Nurudin,2007:96)

    1. Komunikator

    Komunikator dalam komunikasi massa bukan perorangan seperti dalam

    komunikasi lain, melainkan gabungan beberapa individu dalam sebuah lembaga

    media massa ( stasiun televisi, stasiun radio, perusahaan media cetak).

    Hiebert , Ungurait dan Bohn mengatakan ada lima karakterisitik yang harus dimilki oleh komunikator komunikasi massa yaitu daya sain (memiliki daya saing yang besar), ukuran dan kompleksitas ( jumlah sumber daya manusia dan struktur yang berlaku), industrialisasi (sistem pengelolaan yang berlaku), spesialisasi (pembagian tugas dan wewenang internal) dan perwakilan (perwakilan di tempat lain seperti biro/koresponden).

    Jadi tidak semua orang bisa menjadi komunikator dalam komunikasi massa.

    Walaupun seseorang berbicara kepada khalayak, dirinya tidak bisa disebut

    komunikator komunikasi massa karena dirinya hanya satu individu. ANTV

    merupakan komunikator komunikasi massa, karena ANTV merupakan gabungan

    dari individu individu yang terstukruktur dan bekerja sama untuk menyebarkan

    pesan ke masyarakat.

    2. Isi

    Media massa memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, makan isi media

    massa pun beragam. Bagi Ray Eldon (1985) ada enam kategori isi media massa :

    beita dan informasi, analisis dan interpretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan

    masyarakat dan persuasi, iklan dan bentuk penjualan lainya, hiburan.

  • 12

    ANTV adalah media massa yang menyebarkan pesan pesan sesuai enam

    kategori isi media massa, namun lebih memfokuskan pada kategori hiburan sehingga

    program program hiburan ANTV mampu meraih penghargaan ( program Campur

    Campur menjadi nominasi Program Variety Show Terbaik Panasonic Gobel Award

    2014, program Pesbuker menjadi pemenang Program Komedi Terbaik Panasonic

    Gobel Award 2014 dan 2013).

    3. Audiens

    Audiens dalam komunikasi massa bukan perorangan melainkan sangat beragam.

    Hiebert mengatakan ada lima karakteristik audiens komunikasi massa :

    - Audiens memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi

    kesadaran.

    - Audiens tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.

    - Audiens berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial (heterogen).

    - Audiens anonim dan tidak saling mengenal satu sala lain.

    - Audiens secara fisik ( jarak dan tempat) terpisah oleh komunikator.

    Audiens program Campur Campur memenuhi kriteria diatas. Motivasi audiens

    untuk menonton program Campur Campur yaitu untuk melepas penat,

    menghilangkan kebosanan, mencari hiburan. Audiens program Campur Campur

    tersebar di seluruh Indonesia dan mereka tidak saling mengenal satu dengan yang

    lain.

    4. Umpan balik

    Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumber setelah

    dipertimbangkan dalam waktu tertentu untuk dikirimkan. Teradapat dua umpan balik

    yaitu langsung dan tidak langsung.

    Umpan balik langsung terjadi saat komunikan dan komunikator saling bertatap

    muka. Umpan balik tidak langsung terjadi saat komunikan memberikan reaksi

    kepada komunikator dalam jangka waktu tertentu dan tidak langsung, dengan

    kemajuan teknologi dapat memperpendek jangka waktu yang dibutuhkan.

    Umpan balik yang ada dalam program Campur Campur adalah umpan balik

    tidak langsung dengan cara audiens memberikan pujian melalui fanpage program

    Campur Campur atau kritik melalui www.kpi.go.id.

  • 13

    5. Gangguan

    Terdapat dua jenis gangguan yaitu gangguan saluran dan gangguan sematik.

    Gangguan saluran saluran selalu ada seperti gambar yang tidak jelas pada televisi.

    Cara mengatasinya dengan mempertajam saluran komunikasi seperti membeli

    pesawat televisi yang baru, mengganti kamera yang ada di studio dengan yang lebih

    baik.

    Gangguan sematik adalah gangguan yang berhubungan dengan bahasa seperti

    salah ucap oleh presenter, perbedaan budaya dan bahasa, terlalu cepat dalam

    mengucapkan kata kata. Cara penyelesainya adalah pemillihan kata yang umum

    dipakai masyarakat, tempo jangan terlalu cepat atau lambat.

    Selama proses produksi program Campur Campur pun tidak lepas dari gangguan

    saluran dan sematik. Gangguan saluran contohnya suara tidak keluar dari sound

    mixer dan wireless handmic sehingga harus dibetulkan terlebih dahulu alatnya baru

    proses perngambilan gambar dilanjutkan, sedangkan gangguan sematiknya adalah

    pembawa acara yang mengucapkan kata kata bermakna ambigu, yang dilarang atau

    konotasi negatif sehingga harus ditegur oleh tim kreatif atau produser.

    6. Gatekeeper

    John R. Bitnerr (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai individu-individu atau

    sekelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah komunikasi (massa).

    Mereka yang disebut gatekeeper diantaranya adalah editor, reporter, layouter.

    Gatekeeper berfungsi untuk menyiarkan informasi, membatasi informasi dengan

    mengeditnya sebelum disebarkan, memperluas kuantitas informasi dengan

    menambahkan fakta dan pandangan lain, menginterpretasikan informasi. Suatu pihak

    bisa saja menjadi gatekeeper dan komunikator dalam waktu yang sama.

    Gatekeeper dalam program Campur Campur adalah editor bersama tim

    prodduction assistant yang bertugas untuk melakukan on line edting (menyelekasi

    gambar, memotong gambar sesuai dengan durasi, menggabungkan gambar gambar

    supaya memiliki alur cerita ) dan off line editing (memberikan efek supaya makin

    menarik) apa bila syuting dilakukan secara tapping

    7. Pengatur

  • 14

    Pengatur dalam media massa berarti mereka yang secara tidak langsung ikut

    mempengaruhi proses aliran pesan. Pengatur berasal dari luar media massa itu,

    seperti pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, dan kelompok

    penekan termasuk narasumber dan pengiklan. Aturan untuk mengatur berupa hukum,

    pelarangan, tekanan informal yang bisa mengontrol isi media atau struktur di dalam

    media tersebut. Walaupun pengatur memiliki pengaruh tidak langsung, namun

    kekuatannya cukup besar hingga bisa membuat suatu media massa mati.

    Program Campur Campur pun mengikuti aturan yang ada, hal ini dapat diliahat

    dari jam penanyangan aksi Rendy Kendo pasti diatas jam 22:00 WIB. Jam

    penyangan tersebut sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

    Penyiaran bab IV pasal 1 dimana program / promo program yang mengandung

    kekerasan eksplisit dan vulgar hanya bisa ditayangkan pada jam 22.00 – 03.00 ( saat

    anak anak tidak menonton televisi ) sesuai waktu stasiun penyiaran yang

    menayangkan (Sunarto, 2009 : 114).

    8. Filter

    Filter adalah kerangka berpikir melalui mana audiens menerima pesan. Saat

    khalayak menerima pesan dari berbagai sumber maka secara sadar atau tidak akan

    menyaring pesan tersebut. Proses menyaring pesan tersebut dipengaruhi tiga hal

    a.Budaya

    Pesan yang disampaikan komunikator akan diartikan berbeda beda seusai latar

    belakang budaya komunikan.

    b.Psikologi

    Pesan yang disampaikan komunikator akan diartikan berbeda beda sesuai

    referensi dan pengalaman yang dimiliki komunikan.

    c.Fisik

    Kondisi fisik yang dimaksud bisa berupa internal maupun eksternal. Kondisi

    fisik internal adalah kesehatan dan suasana hati komunikan, sedangkan kondisi

  • 15

    eksternal adalah keadaan lingkungan saat komunikan meneriman pesan

    tersebut.

    Audies program Campur Campur memiliki latar belakang dan kondisi yang

    berbeda beda sehingga memiliki perbedaan persepsi dalam menerima pesan

    yang disampaikan misalnya saat konten program Campur Campur membahas

    tentang Dewinta Bahar yang ingin melepas nama Bahar karena merasa tidak

    diperlakukan secara adil, ada audiens yang merasa hal tersebut tidak baik untuk

    dibahas di publik, ada yang merasa tertarik, ada yang merasa tidak peduli dan

    menganggap bahwa hal tersebut hanya untuk mencari sensasi.

    2.2.1.5 Karakteristik Komunikasi Massa

    Terdapat enam karakterisitik komunikasi massa (Ardianto dan Komala, 2009:6-

    11)

    1. Komunikator terlembagakan

    Sesuai dengan pendapat Gerbner tentang komunikasi massa, komunikator dalam

    komunikasi massa bukan satu orang melainkan kumpulan orang yang bekerja sama

    satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga tersebut menyerupai sebuah sistem

    yang berkaitan, berinteraksi dan memiliki ketergantungan secara keseluruhan.

    Komunikator dalam komunikasi massa memiliki ciri - ciri : 1) Merupakan

    kumpulan individu, 2) Dalam berkomunikasi individu – individu itu dibatasi peranya

    dengan sistem dan media massa, 3) Pesan yang disampaikan atas nama media yang

    bersangkutan bukan atas nama pribadi atau unsur unsur yang terlibat, 4) apa yang

    dikemukakan komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan

    laba (Nurudin, 2007 : 20).

    Ciri-ciri komunikator komunikasi massa terdapat di ANTV karena ANTV

    merupakan kumpulan individu yang memikiki struktur dan sistem berisi kewenangan

    dan tugas masing masing individu, pesan yang disampaikan melalui program

    Campur Campur meupakan atas nama ANTV dan ditampilkan dengan semenarik

    mungkin (melalui media lukis pasir, sulap, lagu dangdut) sehingga memiliki rating

    yang tinggi dan iklan yang banyak dengan tarif yang mahal.

  • 16

    2. Pesan bersifat umum

    Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk

    sekelompok tertentu, oleh karena itu pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan

    komunikasi massa dapat berupa fakta, opini, peristiwa yang dikemas dalam bentuk

    apapun harus memenuhi kriteria menarik dan penting bagi sebagian besar

    komunikan.

    Pesan yang disampaikan dalam program Campur Campur berupa hiburan yang

    bersifat umum sehingga bisa dinikmati siapa pun tanpa ada maksud menyinggung

    kelompok tertentu dan dengan cara yang tidak biasa seperti memakai VTR,

    kompetisi panco melawan JCC.

    3. Komunikanya anonim dan heterogen

    Dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan atau

    anonim (tidak mengetahui nama, pendidikan, sikap, pekerjaan) karena komunikasi

    tidak bertatap muka secara langsung. Selain itu, komunikan juga heterogen karena

    terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan

    berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang

    budaya, agama dan tingkat ekonomi.

    Hal ini dapat kita lihat dengan program, Campur Campur yang ditayangkan

    ANTV yang ditonton oleh banyak pemirsa di Indonesia yang tersebar di berbagai

    kota, antar audiens tidak tahu nama, pendidikan, sikap dan pekerjaan karena tidak

    saling mengenal secara dekat, memiliki latar belakang yang berbeda beda.

    4. Media massa menimbulkan keserempakan

    Effendy (1981) mengartikan keserempakan media massa itu sebagai

    keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak jauh dari

    komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainya dalam keadaan terpisah.

    Contohnya adalah acara Campur Campur yang ditonton banyak permirsa.

    Mereka secara serempak pada waktu yang sama namun berada di lokasi yang

    berbeda menonton acara Campur Campur selama 90 menit.

    5. Stimulasi alat indra terbatas

    Kelemahan komunikasi massa adalah stimulasi alat indra terbatas tergantung

    medianya. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya bisa melihat, pada radio

  • 17

    khalayak hanya bisa mendengar, pada televisi khalayak hanya bisa memakai indra

    penglihatan dan pendengaran.

    Program Campur Campur menampilkan pembawa acara dan bintang tamu

    dengan pakaian yang mengikuti trend, bagus namun tetap sopan dan tidak jarang

    mahal,audiens yang menontonya terkadang ingin menyentuhnya untuk merasakan

    bahan pakaian tersebut atau saat bintang tamunya adalah artis yang sedang naik daun

    atau artis kesukaanya seperti Al-Ghazali maka penonton ada yang merasa ingin

    mencubit pipinya karena gemas, atau sekedar bersalaman namun sayangnya hanya

    bisa melihatnya dari layar tekevisi.

    6. Umpan balik tertunda dan tidak langsung.

    Umpan balik merupakan hal penting dalam berkomunikasi karena bisa

    mengukur seberapa efektif komunikasi yang terjadi. Namun, sayanganya dalam

    komunikasi massa umpan balik bersifat tertunda dan tidak langsung.

    Komunikator tidak bisa mengetahui reaksi komunikan saat itu juga terhadap

    pesan yang disampaikan. Contohnya adalah ketika seorang audiens memberikan

    tanggapan melalui telepon / email, pemakaian telepon menunjukan bahwa umpan

    balik bersifat tidak langsung dan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan

    telepon / email menunjukan umpan balik tertunda.

    Hal tersebut juga terjadi saat audiens program Campur Campur memberi pujian

    melalui fanpage program Campur Campur atau kritik melalui www.kpi.go.id

    membutuhkan waktu untuk membuka website dan mengetik kata kata.

    2.2.1.6 Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat

    Menurut Dominick (2001) fungsi komunikasi massa adalah (Ardianto dan

    Komala, 2009:17)

    a. Pengawasan

    Fungsi pengawasan terbagi dua yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan

    instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan

    tentang ancaman seperti angin topan, tayangan inflasi, serangan militer.

    Fungi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi

    yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari –

    hari. Berita tentang film apa yang akan tayang, harga harga saham di bursa efek, ide

    ide tentang mode adalah contoh dari pengawasan instrumental.

  • 18

    Pogram Campur Campur menjalankan fungsi pengawasan lebih mengarah

    kepada pengawasan instrumental. Pada tanggal 15 April 2014 program Campur

    Campur menampilkan bintang tamu Denny Sumargo, Shandy Aulia, Saykoji yang

    melakukan promosi film terbaru mereka yaitu Mall Klender.

    b. Penafsiran

    Organisasi / industri media tidak hanya tidak hanya memberikan data dan fakta ,

    tetapi juga memberikan penafsiran. Tujuanya yaitu mengajak khalayak untuk

    memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona

    atau kelompok. Contohnya saat Campur Campur Spesial Hari Kartini menampilkan

    Sri Hartati, atlet angkat besi Indonesia yang mampu meraih emas di kejuaraan dunia

    di Norwegia tahun 2013 dan di Puerto Rico tahun 2012, hal tersebut dapat

    membentuk penafsiran tentang kartini modern dan bagaimana sosok seorang wanita

    pada jaman sekarang.

    c. Pertalian

    Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga

    membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

    Contohnya adalah pada hari Kamis 17 Oktober 2013, acara Campur Campur terdapat

    adegan melempar whipped cream memiliki rating 2 ,5 dan share 9,9 berada di posisi

    ke 12.

    Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok kelompok masyarakat yang berbeda

    secara geografis, demografis dipertalikan oleh media massa untuk menonton acara

    Campur Campur.

    d. Penyebaran nilai nilai

    Fungsi ini disebut juga dengan sosialisasi. Media massa yang mewakili

    gambaran masyarakat, ditonton, didengar, dibaca dan memperlihatkan bagaimana

    cara bertindak dan apa yang diharapkan. Diantara semua media massa, televisi sangat

    berpotensi untuk digunanakan dalam menyebarkan nilai kepada khalayak terutama

    yang berusia 16 tahun ke atas.

    Bahasa yang digunakan atau lelucon yang dilontarkan oleh pembawa acara

    program Campur Campur adalah yang sering didengar dalam kehidupan sehari hari

    seperti “Keleus”, “Lo - Gue”. Baju yang dipakai pun sesui trend yang berkembang

    masa kini yaitu dress dan high heels untuk wanita, kemeja atau jas dengan skinny

    jeans untuk pria.

  • 19

    e. Hiburan

    Walaupun hampir semua media massa memiliki fungsi hiburan, televisi adalah

    yang utama dengan hampir tiga perempat bentuk siaranya adalah hiburan. Menurut

    AGB Nielsen Media Reasearch secara umum pada tahun 2009, porsi tayangan

    hiburan ( variety show, reality show, musik, kuis, dan sebagainya ) dan berita adalah

    yang terbesar yaitu 21 % dari total jam tayang .

    Porsi ini meningkat 3% dari tahun 2008. Tahun 2009 penonton terlihat

    menambah porsi menonton program hiburan sebanyak 4% dan berita 2%. Maka dari

    itu tahun 2013 ANTV menyiapkan “Resep Awet Muda” yang berisi lima program

    hiburan yaitu Twitteran, Ngobrol Asik, Campur Campur, Fenomena Hits, Rute

    Keren. Hery Purba seorang Deputy Director Production ANTV mengatahakan bahwa

    program ANTV lebih kompetitif dengan program hiburan maupun reality show

    2.2.1.7 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa tidak seperti komunikasi pada umumnya yang dapat

    terjadi secara dua arah baik dengan komunikasi verbal maupun non verbal,

    komunikasi yang terjadi pun tidak ada tatap muka secara langsung melainkan

    memakai media tertentu. Lebih lengkapnya ada lima hal yang harus diperhatikan

    dalam proses komunikasi massa (Bungin, 2008 : 74-75)

    1. Melakukan distribusi dan penerimaan pesan dalam skala besar. Contohnya

    saat siaran Campur Campur tentang meninggalnya pelawak senior Jojon,

    maka pesan tersebut diterima oleh khlayak dalam jumlah yang besar secara

    serentak.

    2. Komunikasi massa dilakukan satu arah walaupun terdapat peluang melakukan

    komunikasi dua arah tapi sangat terbatas. Contohnya ANTV melakukan

    komunikasi dengan memberi pesan bersifat hiburan dan informasi melalui

    program Campur Campur, di sisi lain penonton hanya bisa menerima secara

    pasif atau hanya memiliki sarana yang terbatas untuk memberi tanggapan dan

    tidak bisa secara langsung.

    3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator

    dan komunikan, menyebabkan komunikasi diantara mereka berlangsung

    datar dan sementara. Contohnya ANTV mengirim pesan bersifat hiburan dan

  • 20

    informasi melalui program Campur Campur hanya selama program tersebut

    tayang yaitu selama satu setengah jam.

    4. Proses komunikasi massa berlangsung secara non personal. Jadi komunikasi

    yang terjadi memanfaatkan media tertentu dalam hal ini ANTV memberikan

    pesan bersifat hiburan dan informasi memalui program Campur Campur

    tanpa ada interaksi secara probadi dengan audiensme memanfaatkan media

    penyiaran (televisi) untuk menyampaikan pesan tersebut.

    5. Proses komunikasi massa berlangsung berdasarkan hubungan kebutuhan

    (market) di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan pemberitaan atau

    pemberian pasar disesuaikan dengan permintaan pasar (khalayak). Contohnya

    saat sedang masyarakat ramai membicarakan Dewinta Bahar yang ingin

    melepas nama Bahar, maka Campur Campur mengundang Dewinta Bahar,

    Juwita Bahar, Jelita Bahar, Seruni Bahar untuk memberikan konfirmasi

    tentang hal tersebut.

    2.2.1.8 Efek Pemakaian Media Massa Dalam Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan komunikasi menggunakan media massa yang

    ditujukan kepada khalayak banyak atau yang bisa disebut dengan massa. Tujuan

    utama pemakaian media massa sangat berkaitan dengan audiens karena pesan yang

    diberikan akan mempengaruhi audiens sehingga terdapat perubahan di audiens.

    Efek yang ditimbulkan bisa berdampak negatif maupun positif, contohnya adalah

    ketika menonton suatu program variety show seseorang yang sedang bosan menjadi

    merasa semangat kembali karena terhibur, ketika menonton program berita tentang

    tokoh politik menjadi tidak suka dengan tokoh politik tersebut.

    Efek pesan media massa dapat mengubah kognitif, afektif dan konatif khalayak. Efek kognitif mengubah nilai yang terpelihara di masyarakat, nilai tersebut terbentuk berdasarkan pengetahuan masyarakat. Proses afektif sehubungan dengan emosi dan perasaan (berhubungan dengan ketidakpekaan, kegelisahan, dan ketakutan). Adapun efek perilaku atau konatif berhubungan dengan dengan hasil perluasan efek kognitif dan afektif. Ketiga efek psikologis tersebut kemudia mempengaruhi perubahan fungsi fungsi informasi di masyarakat dan kadar perubahan stabilitas struktur masyarakat (Wiryanto, 2004:78).

    Maka dari itu setiap sumber / komunikator media massa harus merencanakan

    dengan baik pesan apa yang akan diberikan dan bagaimana bentuk dan cara

  • 21

    penyampainya, bahkan bila perlu pesan tersebut disaring terlebih dahulu dan dicek

    kebenaranya.

    2.2.2 Penyiaran

    2.2.2.1 Pengertian Penyiaran

    Biasanya orang orang beranggapan bahwa penyiaran sebatas kegiatan

    menyiarkan suatu program oleh komunikator (stasiun radio, stasiun televisi) kepada

    masyarakat. Padahal penyiaran adalah rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir

    materi dapat diterima masyarakat.

    Penyiaran atau dalam bahasa inggris dikenal dengan broadcasting adalah

    keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi

    produksi, produksi, penyiaran bahan siaraan, kemudian pemancaran sampai kepada

    penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatu tempat (Djamal dan

    Fachruddin, 2011:45).

    Lembaga penyiaran tidak boleh sembarangan dalam melaksanakan fungsinya

    sehingga disepakatilah kode etik yang berbeda beda tiap wilayah. Dunia penyiaran di

    Indonesia sendiri pun belandaskan kode etik ABU (Asian-Pacific Broadcasting

    Union) yang dirumuskan di Konferensi Broadcaster se Asia IV, Kuala Lumpur 1962.

    Kode etik ABU berisi :

    1. Kita menyadari bahwa siaran radio dan televisi, memiliki kekuatan sangat

    besar, baik untuk kebaikan maupun kejahatan, dan semua broadcaster harus

    menempatkan kesadaran itu sebagai tanggung jawab utama

    2. Untuk itu kita yakin, bahwa prinsip dasar itu harus diterapkan dalam

    kebijaksanaan dan praktik bagi badan penyiaran dan semua bentuk siaran,

    yaitu :

    a. Menjamin/memastikan penyajian berita secara jujur, dan tidak

    memberikan opinin pribadi (unbiased comment), ke dalam berita itu.

    b. Mengutamakan peningkatan pendidikan dan kebudayaan.

    c. Memperbaiki dan meningkatkan norma norma ( adat istiadat) yang berlaku

    dan kesopanan (etika) di dalam semua acara siaran.

    d. Menyediakan berbagai cara untuk generasi muda, dengan isi yang

    bervariasi dan mampu menanamkan prinsip-prinsip bermasyarakat yang

    baik.

  • 22

    e. Meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis

    (selaras,serasi,seimbang), tolerasni beragama dan salong pengertian

    internasional.

    f. Mengurangi isu isi kontroversial di masyarakat dengan sikap tidak

    memihak dan menyalahkan salah satu kelompok dalam masyarakat.

    g. Menghargai martabat dan harkat manusia.

    2.2.2.2 Pengklasifikan Media Penyiaran Berdasarkan Wilayahnya

    Media penyiaran di Indonesia sangat banyak jumlahnya, ada yang hanya bisa

    didengarkan di wilayah tertentu, ada juga yang bisa didengarkan sampai ke luar

    negeri. Terdapat pengklasifikan media penyiaran berdasarkan cakupan wilayahnya

    (Djamal dan Fachrudin, 2011:58):

    a.Media penyiaran lokal

    Media penyiaran yang cakupan wilayahnya sebatas wilayah perkotaan seperti

    Rajawali TV di Bandung, IAIN TV di Banten, siaran radio FM.

    b.Media penyiaran regional

    Media penyiaran yang cakupan wilayahnya satu perkotaan seperti radio MW

    c.Media penyiaran nasional

    Media penyiaran yang cakupan wilayahnya nasional seperti ANTV, TV ONE,

    RRI dari Statsiun Jakarta Pusat

    d.Media penyiaran internasional

    Media penyiaran yang cakupan wilayahnyanya secara internasional seperti

    VOI.

    2.2.2.3 Programming

    Jadwal stasiun televisi merupakan hal penting baik bagi audiens maupun bagi

    stasiun tv tersebut. Cara untuk melihat jadwal tayang stasiun televisi sangat mudah,

    bisa melalui website resmi stasiun televisi tersebut atau di tabloid tertentu seperti

    Bintang dan Citra. Penyusunan jadwal stasiun televisi tersebut dinamakan

    programming

    Programming atau lengkapnya broadcast program adalah pengorganisasian

    program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan atau satu bulan (Djamal

    dan Facharudin, 2011:135). Jadi dengan kata lain programming adalah pengaturan

    jadwal untuk program program yang ada di statiun televisi maupun radio.

  • 23

    Penyusunan jadwal siaran tidak dilakukan sembarangan, malainkan terdapat

    caranya sehingga masyarakat loyal terhadap stasiun tv tersebut. Sepuluh macam

    strategi dalam merancang program yang di guanakan oleh hampir seluruh stasiun

    penyiaran didunia (Djamal dan Facharudin, 2011:136):

    1. Dayparting

    Membagi satu hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas

    untuk diudarakan. Pertimbanganya adalah target audiencs terutama untuk slot

    tertentu seperti pagi, siang, sore, atau malam hari.

    2. Theming

    Penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti hari

    liburan, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu.

    3. Stripping

    Penayangan satu program sindikasi (program berjaringan yang ditayangkan

    tidak langung atau merupakan delay programme) jenis series setiap hari

    dalam seminggu .

    4. Stacking

    Mengelompokan bersama beberapa program dengan tema yang mirip dalam

    rangka melihat (sweep) penonton selama penayangan satu program dengan

    program berikutnya.

    5. Counterprogramming.

    Perancangan satu program tandingan terhadap satu program yang berhasil

    dari stasiun penyiaran lain pada satu periode tayang terntentu dengan tujuan

    menarik audience dari stasiun pesaing tersebut.

    6. Bridging

    Kegunaanya adalah untuk mencegah audience berpindah kanal dalam satu

    jeda waktu (the main evening break), dimana semua stasiun peyiaran berhenti

    dengan program. Langkah ini efektif dengan berbagai cara :

    a. Telah siap dengan satu program yang disiarkan pada saat jeda.

    b. Menyiarkan satu program agak terlambat sehingga para pemirsa ‘gugup’

    dan kehilangan permulaan dari satu program lain.

    c. Mengiklankan program berikutnya (setelah waktu jeda) dalam slot waktu

    penyiaran program yang digemari penonton.

    7. Tentpoling

  • 24

    Perencanaan slot waktu bagi program acara yang baru, sebelum dan sesudah

    satu program unggulan yang mempunyai audience cukup besar. Penempatan

    program baru akan membuat audience memiliki kesempatan untuk melihat

    cuplikanya sehingga diharapakan audience akan menontonnya.

    8. Hammocking

    Mirip seperti tentpoling, namun program baru tersebut ditempatkan diantara

    dua program berbeda.

    9. Crossprogramming

    Pemilihan jenis progam berikut dalam urutan jadwal dari penayangan satu

    program yang punya relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan

    mengevaluasi jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda.

    10. Hotswitching

    Penentuan jeda komersial yang tepat oleh programmer pada satu program

    sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan audience berganti channel

    karena jeda iklan tersebut.

    2.2.3. Televsi

    2.2.3.1 Pengertian Televisi, Stasiun Televisi dan Siaran Televisi.

    Menurut ensiklopedia Indonesia (Parwadi, 2004 : 28) dinyatakan bahwa televisi

    adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar

    melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah

    menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat

    penerima.

    Jadi televisi bukan hanya sekedar alat yang dipakai menonton program yang

    diproduksi stasiun televisi melainkan sebuah sistem yang terdiri dari pengambilan

    gambar memakai kamera, lalu gambar tersebut dikirim dengan kabel ke pesawat

    penerima/ masyarakat sehingga bisa gambarnya bisa ditonton oleh siapapun dan

    dimanapun.

    Sedangkan stasiun televisi adalah tempat kerja yang sangat kompleks yang

    melibatkan banyak orang dengan berbagai jenis keahlian. Juru kamera, editor

    gambar, reporter, ahli grafis, dan staf operasional lainnya harus saling berintraksi dan

    berkomunikasi dalam upaya untuk menghasilkan siaran yang sebaik mungkin

    (Moriisan, 2004 : 9).

  • 25

    Siaran televisi adalah merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologial, dan dimensi dramatikal. Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif. Visual lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah. Dramatikal berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatikal yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan (Sumadiria, 2006 : 5).

    Jadi stasiun televisi adalah tempat kerja yang rumit,lengkap, namun terstruktur

    dan bersistem terdiri dari banyak pekerja yang mengolah unsur visual, vebal,

    dramatikal, teknologikal untuk hasilkan siaran yang baik.

    2.2.3.2 Siaran Televisi Di Indonesia

    Kegiatan siaran televisi di Indonesia bukanlah hal baru, namun saat itu jumlah

    stasiun televisi yang ada tidak sebanyak sekarang dan hanya dimiliki oleh pemerintah

    yaitu TVRI. Hal hal yang disiarkan TVRI mayoritas berita. Pengawasan kegiatan

    penyiaran hanya dari satu pihak yaitu pemerintah.

    Kegiatan televisi di Indonesia tepatnya dimulai pada tanggal 24 Agusuts 1962,

    saat berlangsungnya ASEAN GAMES di Senayan. Sejak saat itu pula TVRI

    digunakan sebagai panggilan stasiun atau station call (Ardianto dan Komala, 2009 :

    136). Namun, sekarang sudah terdapat stasiun televisi swasta seperti SCTV, TPI,

    ANTV, Indosiar, Metro TV, dan lain lain. Pengawasan pun tidak hanya dilakukan

    pemerintah tetapi juga ada lembaga khusus yang bernama Komite Penyiaran

    Indonesia (KPI).

    2.2.3.3 Jenis Program Televisi

    Banyak sekali informasi dan hiburan yang didapat hanya dari menonton televisi,

    contohnya adalah berita tentang bus tingkat untuk pariwisata di Jakarta, pembacaan

    para pemenang Grammy Award, konser musik Gala XXI. Hal itu terjadi karena

    terdapat banyak sekali jenis program televisi yang disiarkan yaitu soft news, hard

    news, documenter, variety show, reality show, air magazine, feature, quiz, music,

    drama.

  • 26

    Program program televisi tersebut dapat dikelompok kedalam dua kelompok

    besar yaitu program karya artistik dan program karya jurnalistik (Djamal dan

    Fachruddin,2011:163).

    Tabel 2.2

    Ciri Ciri Program Jurnalistik dan Artistik

    Program Jurnalistik Program Artistik

    1.Menekankan pada aspek aktualitas 1.Menekankan pada keindahan

    2.Sumbenya dari permasalah yang

    sedang terjadi

    2.Sumbernya dari ide / gagasan

    3.Isi pesan pasti fakta 3.Isi pesan bisa fiksi / non fiksi

    4.Penyajianya terikat waktu 4.Penyajianya tidak terikat waktu

    5.Sasarannya kepercayaan dan kepuasan pemirsa

    5.Sasarannya kepuasan pemirsa

    6.Memenuhi rasa ingin tahu 6.Memenuhi rasa kagum

    7.Improvisasi terbatas 7.Improvisasi tidak terbatas

    8.Isi pesan terikat pada kode etik 8.Isi pesan terikat pada kode moral

    9.Memakai bahasa jurnalistik 9.Memakai bahasa sehari hari

    2.2.3.4 Format Acara TV

    Suatu program televisi disukai banyak orang disebabkan oleh banyak faktor

    seperti pembawa acara, informasi yang diberikan, talent, lelucon set panggung

    program tersebut Namun ada hal penting lainya yang harus dipikirkan benar benar

    yaitu konsep program. Konsep suatu program tidak jarang berubah walaupun nama

    programnya tetap sama sehingga penonton tetap setia terhadap program tersebut

    bahkan bisa menjaring penontn baru.

    Menurut Naratama kunci keberhasilan program televisi adalah perencanaan

    dasar konsep acara televisi yang akan jadi landasan kreativitas dan desain produksi

    yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan

    target permirsa tersebut atau yang biasa disebut format acara tekevisi (Djamal dan

    Fachrudin, 2011:168).

  • 27

    Format acara televisi terbagi menajdi tiga yaitu:

    a. Drama / fiksi ( timeless dan imajinatif )

    Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horor.

    b. Nondrama ( timeless dan faktual )

    Musik, air magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show,

    kuis, talent show, competition show.

    c. Berita ( aktual dan faktual )

    Berita, current affairs program, sport, magazine news, feature.

    2.2.3.5 Karakter Televisi

    Tiga karakterisik televisi yaitu ( Ardianto dan Komala, 2009:137-139):

    1. Audiovisual

    Kelebihan televisi yaitu dapat mendengar suara ( audio ) sekaligus melihat

    gambar (visual) sehingga kedua hal tersebut harus memiliki proporsi yang seimbang

    dan sesuai satu sama lain. Gambarnya bisa berupa foto, video, grafik, sedangkan

    suara bisa berupa natural sound, sound effect, backsound.

    2. Berpikir dalam gambar

    Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama

    adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata kata yang mengandung gagasan

    menjadi gambar secara individual. Contoh dalam rundown Campur Campur

    disebutkan bahwa istri Bang Sapri kesal, maka visualisasinya adalah istri Bang Sapri

    dengan ekspresi cemberut dan jutek.

    Kedua adalah proses penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar gambar

    individual sedimikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

    Angle yang digunakan bisa long shoot, close up, medium close up, dengan

    perpindahan gambar secara menyamping ( panning ), atas bawah ( tilting ).

    Contoh dalam acara Campur Campur ada segment menghipnotis anggota

    boyband S4, maka dalam proses pengambilan gambar adalah di saat mereka duduk

    setelah menyanyikan “She’s My Girl”, lalu berbincang bincang dengan Denny

    Darko, anggota boyband S4 dihipnotis menjadi penyanyi dangdut, anggota boyband

    S4 menyanyikan lagu dangdut, anggota boyband S4 disadarkan kembali.

    3. Pengeoperasian lebih kompleks

  • 28

    Untuk menghasilkan suatu siaran, butuh koordinasi dari banyak kru untuk yang

    terdiri dari produser, cameraman, sound man, production assistant, floor director,

    driver, creative, scriptwriter, dan sebagainya. Hal tersebut ditambah dengan

    pengoperasian alat yang banyak dan rumit sehingga butuh orang yang terampil.

    2.2.3.6 Faktor Faktor Yang Harus Diperhatikan

    Ada empat faktor yang harus diperhatikan disamping isi pesan yang

    disampaikan, supaya program televisi dapat diterima oleh masyarakat (Ardianto dan

    Komala, 2009:140-142):

    1. Pemirsa

    Komunikator harus memahami kebiasaan dan minat pemirsa baik yang termasuk

    kategori anak – anak, remaja, dewasa maupun orang tua, karena hal ini berkaitan

    dengan materi pesan dan jam penayangan. Bila hal tersebut diteliti dengan baik

    maka, stasiun tv bisa menayangkan program yang sesuai kebutuhan audiencenya

    bukan asal menayangkan saja.

    Maka dari itu konten program Campur Campur disesuaikan dengan minat yaitu

    masyarkat Indonesia yang sangat familiar dengan musik dangdut, menyukai gosip,

    juga tertarik dengan hipnotis dan sulap karena membuat penasaran.

    2. Waktu

    Faktor waktu patut dipertimbangkan agar setiap acara dapat diterima sesuai

    target. Berikut adalah pembagian waktu siaran menurut Nielsen :

    Tabel 2.3

    Pembagian Waktu Siaran Berdasarkan Nielsen

    Waktu Pembagian Penonton

    02.00 – 4.59 Early morning Kelas A-B,

    Pria

    Usia 40 tahun ke atas

    Jumlah audiens seditkit

    05.00 – 08.59 Morning time Kelas A-B

    Semua umur

  • 29

    Jumlah audiens banyak

    09.00 – 11.59 Day time Kelas C-E

    Anak anak dan perempuan, semua umur

    Jumlah audiens banyak

    12.00 – 15.59 Noon time Kelas C,D,E

    Anak anak dan perempuan, semua umur

    Jumlah audiens sedikit

    16.00 – 17.59 Evening time Kelas A-E,

    Anak anak dan perempuan

    Semua umur

    Jumlah audiens mulai besar

    18.00 – 18.59 Early prime time Kelas A-E

    Anak anak, pria dan wanita jumlah audience banyak

    19.00 – 20.59 Central prime time Kelas A-E

    Anak anak, pria, wanita

    Jumlah audiens banyak

    21.00 – 22.59 Late prime time Kelas A-E

    Anak anak, pria, wanita

    Jumlah audiens banyak

    22.30 -23.59 Night time Kelas A-B

    Pria

    Jumlah audiens mulai menurun

    24.00 -01.59 Midnight time Kelas A-B

    Pria

    Jumlah audiens sedikit

    Program Campur Campur menargetkan jam tayang late prime time karena

    konten atau pesan yang disampaikan bisa dinikmati oleh semua orang, walaupun ada

  • 30

    beberapa konten yang membutuhkan bimbingan orang tua seperti kompetisi adu

    panco melawan Jagoan Campur Campur, hipnotis bintang tamu oleh Denny Darko,

    dan terutama sulap ekstrim ( Rendy Kendo, Master Oge Arthemeus, Lady Diana dan

    Russel).

    3. Durasi

    Durasi menurut kamus besar bahasa Indonesia online adalah lamanya sesuatu

    berlangsung ; rentang waktu. Jadi durasi pasti berkaitan dengan waktu ; jumlah menit

    tiap program tayang di televisi. Contohnya adalah Campur Campur yang berdurasi

    90 menit.

    Faktor yang mempengaruhi durasi adalah jenis acara dan tuntutan skrip. Durasi

    tidak boleh terlalu singkat karena audiens tidak bisa mendapatkan informasi yang

    cukup maupun terlalu lama karena audiens akan bosan.

    4. Metode penyajian

    Fungsi utama televisi menurut khalayak adalah menghibur, setelah itu informasi.

    Padahal ke dua fungsi tersebut harus seimbang. Maka dari itu produser harus mencari

    cara untuk mengemas pesan non hiburan supaya menjadi menarik.

    Ada dua cara, yang pertama membuat pesan non hiburan yang mengandung

    unsur hiburan contohnya hal yaitu saat tv berbayar VIVA Plus melalukan promosi

    selama seminggu di Campur Campur, promosi tersebut dilakukan dengan cara

    menampilkan sketsa yang dilakukan oleh dua host Campur Campur.

    Cara kedua adalah pesan non hiburan ditempelkan ke acara hiburan contohnya

    dengan menampilkan Sri Hartati (seorang juara angkat besi dunia yang mampu

    mengangkat 547 kg di Norwegia tahun 2013) melakukan angkat besi 140 kg pada

    Campur Campur special Hari Kartini untuk menyampaikan pesan bahwa Indonesia

    punya kartini modern yang mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia

    2.2.4 Audiens

    Persaingan antar media sebenarnya adalah persaingan untuk merebut perhatian

    audience, jadi dengan kata lain audience adalah pasar sedangkan program televisi

    adalah produknya. Menurut Kottler (1980) Hal hal yang perlu diketahui supaya dapat

    menarik perhatian audiens adalah segmentasi, positioning, dan demografi (Morrisan,

    2013:174).

  • 31

    Penentuan segmentasi, positioning, demografi harus dilakukan dengan benar

    supaya dalam perencanaan pembuatan program dapat fokus dan sesuai dengan

    kebutuhan audiens. Audiens yang merasa kebutuhanya dapat terpenuhi dengan

    menonton suatu program akan menyukai dan loyal terhadap program tersebut.

    2.2.4.1 Segmentasi Audiens

    Eric Berkowitz dan rekanya mendifinisikan segmen pasar sebagai “dividing up a

    market into distinct grups that (1) have common needs and (2)will respond similarly

    to market action ( membagi suatu pasar ke dalam kelompok kelompok yang jelas

    yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan respon yang sama

    terhadap tindakan pemasaran (Morrisan, 2013:178).

    Tiap audiens memiliki kebutuhan yang berbeda beda, contohnya adalah anak

    kecil butuh tayangan hiburan seperti kartun sedangkan orang dewasa lebih

    membutuhkan tayangan berita. Namun, stasiun televisi tidak mungkin membuat

    suatu program yang dapat melayani semua kebutuhan audiens.

    Maka dari itu segmentasi diperlukan, sehingga stasiun televisi bisa melayani

    dan mempersuasif golongan tertentu lebih baik. Segmentasi sendiri dibagi menjadi

    tiga yaitu demografis, geografis, psikografis.

    2.2.4.2 Demografis

    Demografis berarti kependudukan, maka segmentasi dilakukan berdasarkan usia,

    jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan (Morrisan, 2013:181-187) :

    a. Usia

    Berikut ini adalah tabel segmentasi usia berdarkan Nielsen

    Tabel 2.4

    Segmentasi Usia Berdasarkan Nielsen

    No Target Audience

    1 5-9 tahun

    2 10-19 tahun

    3 20-29 tahun

  • 32

    4 30-39 tahun

    5 40 Tahun

    b. Jenis Kelamin

    Ada perbedaan baik dari segi kebutuhan maupun hobi antara pria dan wanita

    dan hal tersebut pun tidak luput dari perhatian ketika akan membuat suatu program.

    Contohnya pria biasanya suka melakukan kegiatan yang berbau kompetisi dan

    mempunyai nilai macho, seperti sepak bola, balapan mobil, tinju maka program

    olahraga dan otomotif biasanya lebih ditujukan kepada pria.

    Sedangkan wanita lebih suka membangun relasi, tidak terlalu mementingkan

    kompetisi, dan hal hal yang bernilai kecantikan, maka program masak, fashion,

    infotainment ditujukan kepada wanita.

    c. Pekerjaan

    Konsumen dengan jenis pekerjaan tertentu akan mengkonsumsi produk / media

    massa tertentu karena memiliki perbedaan selera. Misalnya para pengacara lebih

    menyukai program yang memiliki nilai berita, menambah ilmu pengetahuan untuk

    membantu mengambil keputusan ( berita, talk show/debat, ) sedangkan desainer

    lebih menyukai program yang menampilkan fashion (air magazine, fashion show,

    pemilihan ratu kecantikan).

    d. Pendidikan

    Pendidikan berbanding lurus dengan pendapatan dan kelas sosial, pendidikan

    juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang, pada akhrnya intelektualitas akan

    menentukan pilihan produk, dalam hal ini media massa, sebagai pemenuh kebutuhan.

    Hal tersebut dapat dicontohkan pihak pihak berpendidikan tinggi akan lebih

    menyukai talk show yang bersifat lebih serius dimana lebih banyak mewawancarai

    narasumber dibanding unsur hiburan ( narasumbernya mayoritas tokoh politik, orang

    orang berprestasi, para ahli ), sedangkan pihak pihak yang memiliki pendidikan

    rendah akan lebih menyukai program talk show yang tidak terlalu serius dan lebih

    banyak mengandung unsur hiburan dibanding mewawancarai narasumber

    (narasumbernya mayoritas artis).

    e. Pendapatan

  • 33

    Kecenderungan seseorang mengkonsumsi media dan kemampuanya mengakses

    sumber daya sangat dipengaruhi kelas sosialnya yang ditentukan oleh pendapatanya.

    Menurut Lyod Warner kelas sosial dapat dibagi menjadi enam yaitu :

    1. Kelas atas atas ( A+)

    2. Kelas atas bagian bawah (A)

    3. Kelas menengah atas (B+)

    4. Kelas menengah bawah (B)

    5. Kelas bawah bagian atas (C+)

    6. Kelas bawah bagian bawah ( C )

    Sedangkan dalam perencanaan program, di Indonesia memanfaatkan penelitian

    Nielsen tentang SES (Social Economic Status). Angka angka yang tertera

    berdasarkan jumlah pengeluaran suatu rumah tangga. Berikut ini adalah data SES

    Indonesia

    Tabel 2.5

    Data SES di Indonesia Berdasarkan Nielsen

    SES Besarnya Pengeluaran

    A1 Lebih dari Rp 3.000.000,00

    A2 Rp 2.000.001- Rp 3.000.000,00

    B Rp 1.500.001,00 – Rp 2.000.000,00

    C1 Rp 1.000.001,00 –Rp 1.500.00,00

    C2 Rp 700.001 – Rp 1.000.000,00

    D Rp 500.001 – Rp 700.000,00

    E Kurang dari Rp 500.00,00

  • 34

    d. Agama

    Awalnya memang agama tidak terlalu diperhatikan namun saat ini segmentasi

    agama digunakan untuk membuat suatu program, jadi tiap stasiun televisi pasti

    memiliki paling tidak satu atau dua program bertema agama seperti sinetron religius,

    ceramah atau diskusi agama.

    Hal ini pun tidak luput dari perhatian ANTV, maka dari itu ANTV memiliki

    Cahaya Hati untuk umat Islam, Gema Bimbingan Rohani Hindu untuk umat Hindu,

    Pemulihan Bagi Anda untuk umat Kristen, Pelita Hati bagi umat katolik.

    e. Suku dan Kebangsaan

    Pengelola program penyiaran dapat pula melakukan segmentasi berdasarkan

    suku dan kebangsaan sepanjang suku dan kebangsaan tersebut memiliki perbedaan

    yang mencolok dalam hal kebiasaan dan kebutuhan. Hal ini biasanya dilakukan oleh

    stasiun penyiaran lokal.

    2.2.4.3 Segmentasi Geografis

    Mengelompokan khalayak berdasarkan jangkauan geografis mencakup wilayah

    negara, kabupaten, kota, hingga lingkungan perumahan (Morissan, 2013:187).

    Penduduk yang tinggal di wilayah yang berbeda juga memiliki kebutuhan yang

    berbeda Hal tersebut dapat dicontohkan dengan penduduk yang tinggal di

    desa/perkampungan butuh program hiburan yang bersifat lebih tradisional dan

    merakyat seperti ketoprak, dangdut sedangkan penduduk di kota besar lebih butuh

    program hiburan yang lebih modern seperi program yang menampilkan film film

    yang pernah tayang dibioskop, membahas tentang lifestyle.

    2.2.4.4 Segementasi Psikografis.

    Segmentasi psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan

    kepribadian manusia yang akan mempengaruhi pilihan seseorang dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya (Morissan, 2013:189).

    Joseph Plumer (1974) mengatakan segmentasi psikografis mengukur aktivitas

    aktivitas manusia dalam hal :

    1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya (pekerjaan, hobi, liburan,

    olahraga, dan lain lain)

    2. Minat mereka ; apa yang dianggap penting (keluarga, rumah, karier,

    makanan, dan lain lain)

  • 35

    3. Pandangan terhadap diri sendiri maupun orang lain (isu politik, sosial, masa

    depan, dan lain lain)

    4. Karakter dasar

    Contohnya seorang masih percaya hal mistis akan memilih Jejak Parannormal

    sebagai program favorit, sedangkan, sedangkan seseorang yang memiliki hobi jalan

    jalan akan lebih memilih program Travelezza.

    2.2.4.5 Targeting

    Targeting maksudnya adalah memilih satu segmen audiens yang akan menjadi

    fokus suatu program (Morissan, 2013:193). Suatu program harus memiliki target

    audiens yang jelas sehingga dapat mementukan konten dan treatment apa saja yang

    digunakan.

    Clancy dan Shulman (1991) menjelaskan ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audience yang optimal. Peratama adalah responsif (audience harus responsif terhadap program yang ditayangkan). Kedua potensi penjualan (program yang akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup besar, yang ditentukan bukan hanya dari populasi masyarakat tetapi juga dari daya beli). Ketiga pertumbuhan memadai (audience akan bertambah pelan pelan sampai akhirnya meningkat pesat), jangkauan iklan (pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan prouduknya) (Morissan, 2013:194).

    Pada awalnya targeting Campur Campur yang direncanakan/ingin dicapai

    adalah anak muda baik perempuan dan laki laki berumur 10–14 tahun dan wanita

    dewasa berumur 35-44 tahun dengan alternatif penonton wanita dewasa berumur 15-

    24 tahun dan berasal dari kelas A,B,C,D,E. Namun, data bulan Februari 2014

    menunjukan penonton didominasi wanita berumur 25-44 tahun dan berasal dari

    C,D,E.

    2.2.4.6 Positioning

    Hiebing dan Cooper (1997) mendifinisikan positioning sebagai membangun

    persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan (Morissan,

    2013:196). Jadi dapat disimpulkan positioning adalah bagaimana audience menilai

    program.

    Positioning dibentuk berdasarkan konten suatu program, siapa host dan

    bagaimana caranya membawakan program tersebut, siapa saja bintang tamunya, baju

  • 36

    yang dikenakan dan bahasa yang digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka

    positioning Campur Campur adalah program hiburan yang terdiri dari berbagai

    macam pertunjukan sesuai kesukaan masyarakat Indonesia yang dikemas sedemikian

    rupa sehingga menarik.

    2.2.5 Variety Show

    Variety show saat ini sedang berkembang dengan baik di Indonesia, tetapi

    sebenarnya variety show bukanglah hal baru dalam dunia hiburan. Supaya bisa

    menghibur seluruh lapisan masyarakat yang memiliki perbedaan budaya maka dunia

    hiburan berusaha untuk mencampurnya menjadi satu, terutama dunia hiburan yang

    berkembang di perkotaan. Pada jaman dahulu variety show tidak ditampilkan di

    televisi melainkan di panggung atau music hall .

    Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas, variety show dikembangkan secara intensif ke berbagai level sosial, dan salah satu bentuk khas dari perkembangan indsutri perkotaan ialah tumbuhnya pertunjukan music hall yang menghadirkan percampuran antara nyanyian, tarian, pertunjukan fisik, dan jenis jenis komedi yang baru. Percampuran kultural yang dikembangkan dalam pertunjukan variety show dan kemudian di dalam pertunjukan music hall ini dalam banyak hal merupakan pendahulu yang penting bagi televisi (Williams, 2009:83-84)

    Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai

    format lainnya, seperti talkshow, magazine show, quiz, game show, konser musik,

    drama, dan sitkom (komedi situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah

    pertunjukan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman. (Naratama,

    2004:190).

    Penjelasan tentang variety show tersebut sesuai dengan konten program Campur

    Campur yang terdiri dari konser musik, tarian, sketsa, games, kuis, sulap, ramalan,

    kompetisi, drama supaya bisa menarik bagi seluruh lapisan masyarakat.

    2.2.6 Teori kegunaan dan gratifikasi

    Perkembangan teori kegunaan dan gratifikasi media dibedakan dalam tiga fase

    (dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu:

    1. Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan

    deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi

  • 37

    media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual

    dalam meneliti orientasi audiens.

    2. Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-

    variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap

    perbedaan pola–pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya

    perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.

    3. Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk

    menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif

    audiens mungkin berhubungan.

    Teori kegunaan dan gratifikasi adalah perluasan dari teori kebutuhan dan

    motivasi (Maslow, 1970). Menurut Maslow, orang secara aktif akan berusaha

    memenuhi hierarki kebutuhanya dari yang terbawah yaitu kebutuhan fisik hingga

    teratas yaitu aktualisasi diri. Setelah mereka bisa mencapai tujuannya pada satu

    hierarki, maka mereka akan bergerak ke tahap berikutnya (West dan Turner, 2010 :

    101).

    Gambar 2.1

    Hierarki Kebutuhan Maslow

    Wilbur Schram (1954) menjelaskan bahwa anggota masyarakat menilai tingkat

    penghargaan ( gratifikasi ) yang mereka harapkan dari sebuah media atau pesan yang

    diberikan terhadap seberapa banyak usaha yang harus mereka buat untuk melindungi

    penghargaan itu (West dan Turner, 2010:101).

    1. Aktualisasi diri

    2. Penghargaan diri

    3. Sosial

    4. Rasa aman

    5. Biologi / fisik

  • 38

    McQuail seorang ahli yang punya perngaruh besar di bidang komunikasi

    berpendapat bahwa seorang individu memilih media massa untuk memenuhi

    kebutuhanya berdasarkan motif tertentu yang terdiri dari empat hal. Denis McQuail’s

    long list of uses was heavily social and functional : for information, personal

    identity, integration, and social interaction, and entertaintment (Staiger, 2005 : 54)

    Motif informasi yaitu kebutuhan akan informasi peristiwa peristiwa sekitar,

    kebutuhan untuk memperkuat keputusan dan pendapat yang diambil. Motif identitas

    pribadi yaitu dorongan untuk memperkuat nilai pribadi, dorongan untuk mencari

    model perilaku bagi individu di kehidupan sehari hari.

    Motif integrasi dan interaksi sosial adalah dorongan untuk berinteraksi dengan

    orang lain, mengidentifikasi diri dengan orang lain, meningkatkan rasa memiliki.

    Motif hiburan adalah dorongan untuk melepaskan kejenuhan, dorongan mengisi

    waktu luang.

    2.2.6.1 Asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi

    Katz, Blumler, Guverich ( 1974 ) menyatakan bahwa terdapat lima asusmsi

    dasar teori kegunaan dan gratifikasi (West dan Turner, 2010:104)

    1. Khalayak aktif dan penggunaan mediaanya berorientasi pada tujuan.

    2. Inisiatif dalam menghubungkan pemuasan kebutuhan dengan pilihan media

    terdapat pada anggota khalayak.

    3. Media berkompetisi dengan sumber lainya untuk kepuasan kebutuhan.

    4. Orang punya kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif

    sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai

    kegunaan kepada peneliti.

    McQuail memiliki teori sendiri tentang use and gratification. Dirinya

    menyebutkan lima asumsi tentang teori use and gratification.

    Communication Modern and History (The First LSPR Communication Reasearch Conference 2010), dalam teori use and gratification terdapat (1) sumber sumber psikologis dan sosial (2) dari kebutuhan kebutuhan yang melahirkan (3) harapan harapan terhadap terhadap media dan sumber lainya, yang menyebabkan (4) pola terpaan media, sehingga menghasilkan kepuasan media (5) dan mungkin juga menghasilkan konsekuensi (Renold dan Rendro, 2010 : 164)

  • 39

    2.2.6.2 Proses Internal

    Adapun proses internal yang dialami khalayak dalam mencari kepuasan dari

    media (Kim & Rubin, 1997 dalam Miller, 2002:244-245) :

    1. Seorang konsumen media akan melakuka proses seleksi. Kepuasan yang

    diinginkan akan disesuaikan dengan media yang akan digunakan.

    2. Selanjutnya adalah proses memperhatikan dimana seorang konsumen media

    akan mengalokasikan usaha kognitif untuk mengkonsumsi media.

    3. Terakhir adalah proses keterlibatan, dimana seorang konsumen media akan

    terlibat lebih dalam dengan media yang dipilihnya seakan akan punya “

    hubungan personal yang spesial ”.

    2.2.6.3 Khalayak Aktif

    Mark Levy dan Sven Windahl ( 1985 ) menjelaskan apa yang dikatakan sebagai

    khalayak aktif , yaitu perasaan sukarela dan kegiatan selektif oleh khalayak terhadap

    proses komunikasi (West dan Turner, 2010:107).

    Jay G. Blumler (1979) menawarkan beberapa jenis aktivitas khalayak yang dapat

    dilakukan oleh konsumen media. Pertama adalah kegunaan, karena menggunakan

    media untuk menyelesaikan tugas tertentu. Kedua adalah kesengajaan, yang

    terbentuk karena motivasi awal seseorang akan menentukan penggunaan media.

    Ketiga adalah selektivitas, bahwa media digunakan untuk merefleksikan

    ketertarikan dan preferensi mereka. Keempat adalah kesulitan untuk mempengaruhi,

    menyatakan bahwa khalayak membentuk pemahaman mereka sendiri dari isi dan

    bahwa makna mempengaruhi apa yang mereka pikirkan dan lakukan.

    Teori use and gratification pun membedakan antara aktifitas dan keaftifan.

    Aktifitas adalah apa yang dilakukan konsumen media, contohnya ia lebih memilih

    menonton tv daripada membaca koran untuk mendapatkan informasi. Keaktifan

    adalah seberapa banyak kebebasan yang dimiliki khalayak dihapadan media massa,

    karena tidak semua konsumen media aktif maka keaktifan bersifat relatif (West dan

    Turner, 2010 : 108).

  • 40

    2.2.7 Teori minat :

    Apa yang dilakukan, dipilih, dan dipikirkan seseorang itu biasanya berdasarkan

    minat yang dimiliki. Menurut Crow and Crow (1984) minat dapat menunjukan

    kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan

    seseorang , sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh

    terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain,

    minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam

    kegiatan itu (Khairani, 2013:137)

    Minat adalah (1) suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan

    perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya (2)

    perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau objek berharga

    atau berarti bagi individu, (3) suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang

    menuntun tingkah laku menuju arah tertentu (Chaplin, 2008 : 255).

    Berdasarkan kedua pendapat dari para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa minat

    adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk memperhatikan sesuatu yang

    menarik dan berguna bagi dirinya sehingga mampu mempengaruhi sikap dan pola

    pikir seseorang. Contohnya seseorang yang menyukai musik dangdut akan memilih

    menonton program Campur Campur dan ikut bernyanyi saat bintang tamu bernyanyi

    sebagai hiburan, dibanding menonton program berita distasiun televisi lain.

    2.2.7.1 Macam macam minat :

    Ada tiga jenis minat menurut Dewa Ketut Sukardi mengutiip Carl Safran (Khairani, 2013 : 139)

    a. Minat yang diekspresikan.

    Seseorang dapat mengungkapkan minat / pulihan dengan kata kata tertentu

    seperti seseorang mengatakan dirinya tertarik dalam mengumpulkan uang

    logam.

    Contohnya saat seorang penggemar program Campur Campur atau yang

    biada disebut Capers mengatakan kepada temanya bahwa ia suka menonton

    Campur Campur untuk menghilangkan kebosanan dimalam hari.

    b. Minat yang diwujudkan.

    Seseorang mengungkapkan minat melalui tindakan atau perbuatan yaitu turut

    aktif dalam suatu kegiatan seperti kegiatan olahraga dan pramuka. Contohnya

  • 41

    saat seseorang penggemar Campur Campur yang gemar berolahraga dan

    merasa kuat mengikuti kompetisi melawan Jagoan Campur Campur.

    c. Minat yang diinventariskan.

    Seorang menilai minat agar dapat diukur dengan menjawab sejumlah

    pertayaaan tertentu atau urutan pilihan oleh kelompok tertentu. Pertanyaan

    untuk mengukur minat disusun dengan angket. Contohnya yaitu saat warga

    RT 06/011 KP Pulo Gede diminta tolong untuk mengisi kuesioner tentang

    program Campur Campur.

    2.2.7.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Minat :

    Terdapat tiga macam faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow and Crow

    (1973) dalam buku (Khairani, 2013:141) :

    a. Faktor inner usage

    Rangsangan yang datang dari lingkungan / ruang lingkup yang sesuai dengan

    keinginan / kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat seperti

    kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang punya rasa ingin

    tahu. Contohnya seorang penonton program Campur Campur yang menyukai

    lagu dangdut ingin belajar bermain gitar dengan baik supaya bisa

    membunyikan nada untuk lagu dangdut saat sedang kumpul bersama teman

    temanya.

    b. Faktor social motive

    Minat seseorang terhadap obyek/sesuatu hal disamping itu juga dipengaruhi

    oleh faktor dari dalam diri manusia dan sosial, seperti seseorang berminat

    pada presetasi tinggi supaya memiliki status sosial yang tinggi. Contohnya

    seorang penonton program Campur Campur ingin melawan melawan Jagoan

    Campur Campur sehingga bila sanggup mengalahkanya akan menjadi

    terkenal paling tidak di lingkungan sekitarnya.

    c. Emosional faktor

    Faktor perasaan dan emosi punya pengaruh terhadap obyek misalnya

  • 42

    perjalanan sukses dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula

    membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat

    dalam kegiatan tersebut. Contoh adanya rasa penasaran saat Ayana (Floor Director

    Campur Campur) dan Luna Maya dibuat segment khusus tentang kabar kedekatan

    mereka membuat minat menonton program Campur Campur makin besar.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

    Penelitian dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh konten program

    terhadap minat menonton, untuk mengetahuinya dapat terlihat dari efek yang timbul

    dan motif ada. Efek pesan media massa (konten program) terhadap penonton adalah

    kognitif (mengubah nilai yang terpelihara di masyarakat, nilai tersebut terbentuk

    berdasarkan pengetahuan manusia), afektif (sehubungan dengan emosi dan

    perasaan), konatif (berhubungan dengan perilaku).

    Sedangkan motif yang melatarbelakangi yaitu hiburan (dorongan untuk

    melepaskan kejenuhan,mengisi waktu luang), informasi (kebutuhan akan informasi

    peristiwa sekitar, kebutuhan untuk memperkuat keputusan dan pendapat yang

    diambil), identitas (dorongan untuk memperkuat nilai pribadi, dorongan untuk

    mencari model perilaku bagi kehidupan sehari hari).

    Minat Konten

    Program

    Kognitf

    Afektif

    Konatif

    Motif

    Hiburan

    Informasi

    Identitas Personal

    Integrasi dan Interaksi Sosial

  • 43

    2.4 Operasional Konsep

    Tabel 2.6

    Opersional Konsep Variabel X

    Variabel X Dimensi Indikator Skala

    Program Campur Campur di ANTV

    1.Hiburan 1. Bintang tamuya adalah penyanyi dangdut terkenal, magician, pemain sinetron, boyband, girlband,band, artis, komedian.

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    2. Meramal kehidupan bintang tamu dengan media lukis pasir oleh magician terkenal Denny Darko.

    3. Terdapat kompetisi melawan Jagoan Panco Campur Campur dan bagi pemenangnya akan diberi hadiah Rp 20.000,000,00

    4. Terdapat pertunjukan sulap oleh magician terkenal baik yang tidak ekstrim ( Romedal, Denny Darko, “Riana The Sacred”) dan ekstrim (Master Oge, Rendy Kendo, Lady Dhiana).

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    5. Terdapat games seru ( Goyang

  • 44

    Berkait, Campur Campur Lima Dasar, Bercampur dalam Melody) yang mampu menghibur pemirsa.

    6.Terdapat goyang Campur Campur yang mudah diikuti, theme song Campur Campur dan lagu Ciye Ciye dengan irama riang sehingga makin menghibur.

    7. Presenter mampu menghibur ( baik bernyanyi, komentar,memberi lelucon, berjoget, berakting).

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    8.Antar presenter mampu berinteraksi dengan baik dan profesional.

    2.Informasi 9. Durasi program Campur Campur ( satu setengah jam) tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek)

  • 45

    10.Program Campur Campur ditayangkan secara live jam 21:00 WIB - 22.30 WIB

    3.Identitas personal

    11.Bintang tamu dan presenter memakai baju sesuai tema namun mengikuti tren yang ada dan tetap sopan.

    12.Penyanyi dangdut melakukan pertunjukan dengan tidak seronok dan sesuai aturan yang berlaku.

    4.Integrasi dan interaksi sosial

    13.Presenter memakai bahasa sehari hari yang mudah dimengerti sedang menjadi tren.

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    14.Lelucon yang dilontarkan tidak mengandung unsur SARA

  • 46

    15.Presenter mampu berinteraksi dengan penonton, bintang tamu dan mengajak untuk ikut berpartisipasi dengan baik.

    16. Program Campur Campur tidak membosankan dan menghibur

    Tabel 2.7

    Operasional Konsep Variabel Y

    Variabel Y Dimensi Sub Dimensi Indikator Skala

    1.Kognitif Pengetahuan 1.Penonton mengetahui lagu dangdut yang pernah terkenal, sedang terkenal,baru.

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    2.Penonton mengetahui penyanyi dangdut yang pernah terkenal, sedang terkenal, baru.

    3.Penonton mengetahui fakta fakta yang dimiliki bintang tamu dan kemungkianan masa depan

  • 47

    bintang tamu tersebut.

    4.Penonton mengetahui film Indonesia yang akan tayang di bioskop.

    5.Penonton mengetahui siapa saja magician di Indonesia dan apa saja trik yang dimiliki

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    6.Penonton mengetahui cara menyanyikan lagu dangdut dengan benar

    7.Penonton mengetahui bahwa musik dangdut tidak harus ditunjukan secara vulgar.

    2.Afektif Perasaaan 8.Penonton tidak merasa bosan saat menonton Campur

    Campur

    9.Penonton

  • 48

    menyukai konten program Campur Campur

    10.Penonton merasa terhibur

    11.Penonton merasa tegang saat Rendy Kendo,Master Oge melakukan sulap.

    12.Penonton merasa penasaran saat Denny Darko meramal dan menghipnotis bintang tamu.

    13.Penonton merasakan keseruan saat ada pertandingan melawan Jagoan Campur Campur

    1= STS

    2=TS

    3=RR

    4=S

    5=SS

    3.Konatif Sikap 14.Penonton terpengaruh untuk tidur lebih malam karena menonton Campur Campur

    15.Penonton terpengaruh

  • 49

    untuk bernyanyi lagu dangdut.

    16. Penonton terpengaruh untuk bergoyang.

  • 50