29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Quasney, Sebok dan Freund (2011:10), internet adalah sebuah kumpulan dari jaringan yang mendunia dan terhubung dengan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi pendidikan, dan individual. Menurut Peelen (2005:373), internet merupakan jaringan komputer universal dan masing-masing jaringan dapat terdiri dari komputer yang berbeda-beda, terminal, dan peralatan lain, seperti telepon mobile, digital personal assistans yang dapat digunakan untuk mendapatkan akses ke program, data, dan informasi. Menurut Levine & Young (2010:9), internet juga dikenal sebagai jaringan yang merupakan jaringan komputer terbesar didunia. Menurut Laudon & Traver (2009:119), internet adalah Sebuah jaringan yang saling berhubungan dari ribuan system dan jutaan komputer yang menghubungkan bisnis, lembaga pendidikan, agensi pemerintahan, dan individual secara bersamaan. Menurut Schneider (2011:53), intenet adalah sekelompok jaringan komputer yang telah berhubungan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu dan menghubungkan jaringan di seluruh dunia.

BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

  • Upload
    lambao

  • View
    231

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Internet

Menurut Quasney, Sebok dan Freund (2011:10), internet adalah

sebuah kumpulan dari jaringan yang mendunia dan terhubung dengan jutaan

bisnis, agen pemerintahan, institusi pendidikan, dan individual.

Menurut Peelen (2005:373), internet merupakan jaringan komputer

universal dan masing-masing jaringan dapat terdiri dari komputer yang

berbeda-beda, terminal, dan peralatan lain, seperti telepon mobile, digital

personal assistans yang dapat digunakan untuk mendapatkan akses ke

program, data, dan informasi.

Menurut Levine & Young (2010:9), internet juga dikenal sebagai

jaringan yang merupakan jaringan komputer terbesar didunia.

Menurut Laudon & Traver (2009:119), internet adalah Sebuah

jaringan yang saling berhubungan dari ribuan system dan jutaan komputer

yang menghubungkan bisnis, lembaga pendidikan, agensi pemerintahan, dan

individual secara bersamaan.

Menurut Schneider (2011:53), intenet adalah sekelompok jaringan

komputer yang telah berhubungan dengan menggunakan aturan-aturan

tertentu dan menghubungkan jaringan di seluruh dunia.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

7

2.1.2 Website

Menurut Williams & Sawyer (2005:64), web adalah cara untuk

mengakses informasi yang tersedia dengan menggunakan perangkat lunak

yang disebut browser.

Menurut Quasney, Sebok dan Freund (2011:13), website adalah

sebuah kumpulan dari halaman web yang berhubungan. Beberapa website

mengizinkan pengguna untuk mengakses lagu dan video yang bisa diunduh

atau di download, atau di transfer ke media penyimpanan di dalam sebuah

komputer.

Menurut McLeod & Schell (2007:61), website adalah Kumpulan

halaman web (umumnya terletak pada satu komputer) terhubung ke internet

yang meng-host file hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain pada

jaringan dengan menggunakan link hypertext.

Menurut Sardi (2004:4), website merupakan sekumpulan dokumen

yang dipublikasikan melalui jaringan internet ataupun intranet sehingga dapat

diakses oleh user melalui web browser.

Menurut Akbar (2006:183), website adalah kumpulan halaman-

halaman web yang terkumpul dalam satu nama domain, jika web ibarat buku

maka halaman-halaman dari buku tersebut adalah judul buku.

2.1.3 e-Commerce

Menurut O’Brien & Marakas (2006:6), e-Commerce adalah pembelian

dan penjualan, pemasaran dan pelayanan produk, jasa dan informasi atas

berbagai jenis jaringan komputer.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

8

Menurut Wong (2010:33), e-Commerce adalah pembelian, penjualan

dan pemasaraan barang serta jasa melalui sistem elektronik, e-Commerce

meliputi transfer dana secara elektronik, pertukaran dan pengumpulan data.

Semua diatur dalam sistem managemen persediaan otomatis.

Menurut Stair, George dan George (2008:200), e-Commerce adalah

melakukan aktifitas bisnis (seperti distribution, pembelian, penjualan,

pemasaran dan pelayanan dari produk atau layanan) secara electronik yang

pernah mengakses jaringan seperti internet, extranet and corporate network.

Menurut Lesassi & Enders (2008:4), e-Commerce itu lebih spesifik

daripada e-business dan dapat dianggap sebagai bagian kedua dari E-

Bussiness. Electronic Commerce berhubungan dengan pem-fasilitasian dari

transaksi dan penjualan dari barang dan jasa secara online.

Menurut Laudon & Traver (2006:10), e-Commerce adalah

penggunaan internet dan web untuk bertransaksi bisnis. Lebih formalnya,

transaksi komersial secara digital antara dan dikalangan organisasi dan

individual.

2.1.4 e-Retailing

Menurut Haris dan denis (2002:244) E-Retail adalah penjualan barang

dan jasa menggunakan media internet atau media elektronik lainya, untuk

penggunaan perseorangan atau rumah tangga oleh konsumen. Kelemahan dari

e-Retail adalah retailer mungkin sangat lambat lambat untuk menuju ke e-

Retailing yang disebabkan tidak tahu cara menggunakan media elektronik

atau investasi yang dibutuhkan. Dan kelebihan dari e-Retailing adalah tidak

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

9

membutuhkan tempat, dan e-Retailer kecil memiliki peluang untuk

menyaingi yang e-Retailer besar.

Menurut Anthony (2009:442), e-Retailing adalah penjualan barang

dagangan secara retail melalui media elektronik atau website yang

menyediakan berbagai produk yang dapat dibeli secara ecer.

Menurut Sullivan dan Adcock (2002:329), e-Retailing mudah,

fleksibel, menawarkan operasional yang signifikan dan keuntungan finansial

kepada e-Retailer, kemudahan dan fleksibelitas dalam e-Retailing adalah

berdasarkan kemampuan pembeli untuk melakukan akses kepada produk

dengan konten yang luas hanya dengan ’’menekan tombol mouse’’

Menurut Botha, Bothma dan Geldenhuys (2008:277) e-Retailing

adalah menjual barang retail didalam internet. e-Retailing telah menghasilkan

sebuah pengembangan pada alat software e-Retailing dalam menciptakan

katalog online dan membawa bisnis yang berhubungan dengan e-Retailing,

trend baru yang terjadi dalam e-Retailing adalah pembeli dapat melakukan

perbandingan harga dengan cepat dari beberapa e-Retailer yang berbeda.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan

yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

10

yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris

berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

2.2.2 Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting)

objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat

diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan

(applied research) dan penelitian pengembangan (research and

development). Sedangkan berdasarkan tingkat kealamiahan, metode

penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen,

survey dan naturalistik.

Penelitian murni atau dasar dan terapan sebenarnya sulit untuk

dibedakan karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian

terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi

kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-

masalah praktis. Sedangkan penelitian murni atau dasar berkenaan dengan

penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk

memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian

terapan.

Penelitian dan pengembangan (research and development/R&D),

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

11

memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran.

Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.

Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat

tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan

dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test,

wawancara terstruktur dan sebagainya.

Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti

pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena

peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan

pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.

2.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:137), pengumpulan data dapat dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari

setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting),

pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai

responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari

sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer,

dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan

sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

12

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan ini mendasar diri

pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dapat

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat

dilakukan melalui tatap muka (face-to-face) maupun menggunakan

telepon.

a. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah

menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban pun telah disiapkan.

Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi

pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

13

garis-garis besar permasalahan yag akan ditanyakan.

Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan

dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian

lebih mendalam tentang responden.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan dara yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden

cukup besar dan tersebar di wilayah luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

3. Observasi (Pengamatan)

Observasi meerupaka suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan, dan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam,

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi prosees pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta)

dan non-participant observation selanjutnya dari segi instrumentasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

14

yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi

terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Observasi Berperanserta (Participant Observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-

hari objek yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber

data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data

yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang

nampak.

b. Observasi Non-Participant

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung

dengan aktivitas objek yang sedang diamati, maka dalam

observasi non-partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya

sebagai pengaman independen. Misalnya dalam sebuah tempat

perbelanjaan, peneliti dapat meneliti perilaku pembeli terhadap

barang-barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu.

c. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang

secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dimana

tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti

telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati.

d. Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

15

diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu pasti

tentang apa yang akan diamati.

2.2.4 Macam-macam Data Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:7), macam data ada dua yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,

atau data kualitatif yang diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3,

kurang baik = 2, dan tidak baik = 1).

Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal, dan

data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-

golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari

hasil menghitung, misalnya dalam suatu kelas setelah dihitung terdapat 70

mahasiswa terdiri atas 40 pria dan 30 wanita. Dalam suatu kelompok 2000

suku Jawa, dan 700 suku Sunda dll. Jadi data nominal adalah data diskrit,

bukan data kontinum.

Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini

diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data

interval dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau

peringkat. Misalnya juara 1, 2, 3 dan seterusnya. Data interval adalah data

yang mempunyai jarak yang sama namun tidak memiliki nilai nol (0)

absolut/mutlak. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai 0oC tetapi ada

nilainya. Data-data yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan instrumen

sikap dengan skala Linkert misalnya adalah berbentuk interval. Data interval

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

16

dapat dibuat menjadi data ordinal (peringkat). Dara ratio adalah data yang

jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak.

2.2.5 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Menurut Kountur (2009:146), sampel adalah bagian dari populasi.

Pada umumnya, kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh

anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak. Apa yang bisa kita lakukan

adalah mengambil beberapa representive dari suatu populasi kemudian

diteliti.

2.2.6 Menentukan Ukuran Sampel

Menurut Sugiyono (2010:124), jumlah anggota sampel sering

dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100%

mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.

Makin besar sampel jumlah populasi mendekati populasi, maka peluang

kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya jika jumlah sampel

samakin kecil menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi

(diberlakukan umum).

Rumus untuk menghitung ukuran sample dari populasi yang diketahui

jumlahnya adalah sebagai berikut:

S=

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

17

Keterangan :

λ2 = dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

s = jumlah sampel

N = jumlah populasi

2.2.7 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:217), teknik sampling adalah merupakan

teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian, teknik sampling dikelompokan menjadi 2 yaitu:

1. Probability Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random

sampling, proportionate stratified random sampling,

disproportionate stratified random sampling, dan sampling

area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).

2. Nonprobability Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling

sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

18

2.2.8 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2008:131), skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan

skala pengukuran ini maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen

tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat

efisien, dan komunikatif. Berbagai skala yang dapat digunakan untuk

penelitian adalah:

1. Skala Linkert

Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

presepsi seseorang atau kelompok orang dalam fenomena

sosial.

Dengan skala Linkert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

Linkert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif, yang dapat berupa kat-kata antara lain: sangat setuju

dengan skor 5, setuju dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor

3,tidak setuju dengan skor 2, dan sangat tidak setuju dengan

skor 1.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

19

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang

tegas yaitu ’’ya-tidak’’; ’’benar-salah’’; ’’pernah-tidak

pernah’’; ’’positif-negatif’’; dan lain-lain. Data yang diperoleh

dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif).

Jadi kalau ada pada skala linkert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval,

dari kata ’’sangat setuju’’ sampai ’’sangat tidak

setuju’’.Penelitian menggunakan skala gutman dilakukan bila

ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan.

3. Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah ditemukan,

data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang

kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data

mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan

dalam pengertian kualitatif. Yang penting bagi penyusun

instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan

setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada

setiap item instrumen.

4. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Deferential

dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk

mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawabanya sangat positifnya terletak di bagian kanan garis dan,

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

20

jawabanya sangat negatif terletak pada bagian kiri garis. Data

yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini

digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu

yang dipunyai seseorang

2.2.9 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah wilayah generaslisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.

2.2.10 Variabel Penelitian

Menurut Sekaran (2010:69), varibel penelitian adalah apa saja yang

dapat menyebabkan perbedaan atau nilai yang berbeda-beda. Nilai dapat

berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada

waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.

Menurut Sugiyono (2008:58), pada dasarnya variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

seseorang atau obyek dengan obyek yang lain.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini bahwa

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

21

2.2.10.1 Macam-macam Variabel Penelitian

Menurut Sekaran (2010:70), ada 4 macam variabel

penelitian, yaitu :

1. Dependent variable

Dependent variable adalah variabel dari ketertarikan

dasar untuk penelitian. Tujuan para penelitian adalah

mengerti dan mendeskripsikan varibel dependen, atau

untuk menjelaskan variabilitas, atau

memprediksikannya.

2. Independent variable

Independent variable adalah suatu yang mempengaruhi

dependent variable baik pada cara positif atau negatif.

3. Moderating variable

Moderating variable adalah suatu yang memperkuat

hubungan antara independent variable dan dependent

variable.

4. Mediating variable

Mediating variable atau intervening variable adalah

suatu yang timbul diantara waktu dari independent

variable mulai beroperasi untuk mempengaruhi

dependent variable.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

22

Menurut Sugiyono (2012:39), ada 5 macam variabel

penelitian, yaitu :

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

predictor, dan antecedent. Dalam Bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat).

2. Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi

(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara

variabel independen dengan dependen. Variabel disebut

juga sebagai variabel independen kedua.

4. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara

teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dengan dependen dan tidak dapat diamati

dan diukur.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

23

5. Variabel Kontrol

Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel independen terhadap

variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar

yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan

oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang

bersifat membandingkan.

2.2.11 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:93), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan

masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik.

2.2.12 Teknik Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2010:277), regresi digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunya) variabel dependen, bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan

nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independenya minimal 2.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

24

Persamaan regresi untuk n prediktor adalah :

Y=a+b1X1 + b2X2 + ..... +BnXn

Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

A = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

B = Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi

penurunan

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai

nilai tertentu.

N = Jumlah prediktor.

2.2.13 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206), statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisa data dengan dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

25

2.2.14 Psychological Determinats for Consumer Trust in e-Retailing

Model yang digunakan dalam penulisan ini adalah model Walcruzh

yang terdiri dari beberapa variabel dimana trust in e-Retailing merupakan

variabel dependen yang dipengaruhi oleh 5 variabel independen yang terdiri

dari Personality, Preception, Attitude, Experience dan Knowledge. Model ini

pernah digunakan oleh Bramall, Schoefer & McKechnie (2004).

Gambar 2.1 Model Penelitian

(Sumber : Walczuch et al: 2001)

Menurut Walczuch et al (2001:168), Personality, Preception,

attitude, experience dan Knowledge dapat mempengaruhi consumer trust in

E-Retailing.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

26

Berikut adalah penjelasan dari 6 faktor tersebut

1. Personality

Menurut Dibb et al (1994), personality adalah seluruh Sifat

internal dan perilaku yang membuat orang tersebut unik.

Dalam variabel Personality memiliki sub-variabel sebagai

beritkut:

1. Extraversion

Benet-Martinez & John (1998), Extraversion adalah

sifat yang berhubungan dengan aktifitas dan energy,

dominasi, sosialisasi, ekspresif, dan emosi positif.

2. Neuroticism

Benet-Martinez & John (1998), Neuroticism adalah

stabilitas emosional yang negatif seperti kegelisahan,

kesedihan, mudah marah dan gugup.

3. Agreeableness

Benet-Martinez & John (1998), Agreeableness adalah

orientasi prososial kepada orang lain dengan cara

antagonism termasuk sifat mementingkan orang lain,

baik, percaya dan sopan.

4. Conscientiousness

Benet-Martinez & John (1998), Conscientiousness

adalah sifat social yang mendorong untuk perilaku

pekerjaaan dan tujuan yang terarah.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

27

5. Openness to Experience

Benet-Martinez & John (1998), Oppenness to

experience adalah menggambarkan pikiran yang luas,

mendalam dan komplex tentang mental individual dan

pengalaman hidup.

6. Propensity To Trust

Benet-Martinez & John (1998), Propensity To Trust

adalah kemungkinan orang untuk percaya, orang yang

memiliki kecenderungan kepercayaan yang lebih tinggi

akan lebih mudah melakukan e-retailing.

2. Preception

Menurut Javenpaa dan Tractinsky (1999), pengaruh dari

presepsi konsumen dalam kepercayaan. Dalam variabel

Preception memiliki sub-variabel sebagai beritkut :

1. Reputation

Menurut Walczuch et al (2001), Reputation merupakan

reputasi yang didasarkan pada informasi dari pihak

kedua tentang kelebihan penjual. Dalam sub-variabel

reputation di bagi lagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Information From Consumer Dominated

Sources

Menurut Walczuch et al (2001), Information

From Consumer Dominated Sources adalah

informasi dari mulut ke mulut dan informasi

dari teman atau kerabat.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

28

2. Information From Neutral Sources

Menurut Walczuch et al (2001), information

from neutral sources adalah informasi dari

sumber-sumber yang netral.

3. Lack Of Information From Marketer Dominated

Sources

Menurut Walczuch et al (2001), Lack Of

Information From Marketer Dominated Sources

adalah barang diurutkan berdasarkan tingkat

kepentingannya.

2. Perceived Investment

Menurut Walczuch et al (2001), Perceived Investment

adalah jumlah sumber daya yang diinvestasikan penjual

dalam binisnya.

3. Perceived Similarity

Menurut Walczuch et al (2001), Perceived Similarity

adalah persepsi orang lain sama dengan persepsi kita.

4. Perceived Normality

Menurut Walczuch et al (2001), Perceived Normality

adalah persepsi pelanggan bahwa sesuatu normal atau

umum.

5. Perceived Control

Menurut Walczuch et al (2001), Perceived Control

adalah kekuatan yang dirasakan pelanggan untuk

mempegaruhi orang lain dan menguragi dorongan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

29

pelanggan untuk melakukan perilaku yang tidak

bertanggung jawab.

6. Perceived Familiarity

Menurut Walczuch et al (2001), Perceived Familiarity

adalah fenomena dimana kebanyakan orang sering

terkena stimulus tertentu, sehingga mereka akan

mengevaluasinya.

3. Experience

Menurut Wordsmyth (1999), Experience dalam studi ini

didefinisikan sebagai pengetahuan pihak pertama.

Pengetahuan pihak pertama didapat melalui partisipasi aktif

konsumen dalam pembelian online. Dalam variabel

Experience memiliki sub-variabel sebagai beritkut :

1. Duration Of Experience

Menurut Walczuch et al (2001), Duration Of

Experience adalah pelanggan membangun pegetahuan

yang relavan dengan kepercayaan melalui pengalaman

dengan e-retailing

2. Satisfaction

Menurut Garbarino & Johnson (1999), Satisfaction

adalah evaluasi menyeluruh berdasarkan pengalaman

dalam pembelian dan konsumsi dengan barang /

layanan dalam jangka waktu yang lama.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

30

3. Communication Of Expectations, Intentions,

Retaliation, Absolution

Menurut Walczuch et al (2001), Communication Of

Expectations, Intentions, Retaliation, Absolution adalah

sharing secara formal dan informal tentang informasi

yang relavan, dapat dipercaya dan tepat waktu antara

penjual dan pelanggan.

4. Knowledge

Menurut Milne & Boza (1999), Knowledge adalah orang-

orang yang memiliki pengetahuan tentang praktek informasi

mengetahui apakah mungkin untuk penjual untuk mengambil

informasi dari sumber tertentu. Secara otomatis, dengan

pengetahuan yang baik dari praktek-praktek informasi negatif

konsumen dapat mengurangi kepercayaan konsumen. Dalam

variabel Knowledge memiliki sub-variabel sebagai beritkut :

1. Knowledge Of Information Practices

Menurut Walczuch et al (2001), Knowledge Of

Information Practices adalah Orang-orang yang

memiliki pengetahuan tentang praktek informasi

mengetahui apakah informasi memungkinkan penjual

untuk mengambil informasi tertentu dari sumber

tertentu.

2. Knowledge About Security Technology

Menurut Walczuch et al (2001), Knowledge About

Security Technology adalah individu yang memiliki

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

31

pengetahuan tentang teknologi keamanan juga memiliki

pengetahuan tentang bagaimana aspek keamanan

(integritas, kerahasiaan, dll) dapat dijamin secara

teknis.

5. Attitude

Menurut Javenpaa & Tractinsky (1999), Attitude Toward

Shopping And Computer memiliki pengaruh terhadap

kepercayaan dalam sebuah toko internet. . Dalam variabel

attitude memiliki sub-variabel sebagai beritkut :

1. Attitude Towards The Internet & Computers

Menurut Jarvenpaa and Tractinsky (1999), Attitude

Towards The Internet & Computers adalah sikap

terhadap internet dan computers di dasarkan pada

pengalaman masa lalu, pembelian berbasis internet,

internet shopping, kenikmatan dalam Shopping,

Attitudes Towards Computers, Direct Shopping

Experience dan Web Shopping Risk Attitudes yang di

ambil melalui skala yang di bagun atas dasar literatur

masa lalu.

2. Attitude Towards Shopping

Menurut Jarvenpaa and Tractinsky (1999), Attitude

Towards Shopping adalah mengasosiasikan shopping

orientation dengan shopping enjoyment yang

merupakan dimensi penting dalam shopping

orientation.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

32

6. Trust

Menurut Dontje dan Olthof (1999), Trust adalah penting bagi

semua transaksi komersial baik yang dilakukan secara

konvensional (dalam outlet retail) atau dari internet (dengan

website). Hanya jika customer mempercayai retailer maka

konsumen dapat dengan mudah membeli produk, memberi

informasi pribadi, dan menggunakan metode pembayaran

selain cash, dan Trust meningkatkan kemungkinan customer

untuk membeli kembali.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

33

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Perumusan Masalah

Studi Literatur dan Pustaka

Penyusunan Model

dan Variabel

Pembuatan Kuesioner

Pengujian Validitas dan

Realibilitas

Penyebaran Kuesioner

Tahap Awal (30 responden)

Penyebaran Kuesioner

Tahap Seluruh Responden

Pengujian Korelasi dan Regresi

Simpulan dan Rekomendasi

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01064-SI Bab2001.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... Menurut Sugiyono (2012:4), jenis-jenis penelitian dapat

34

Saat melakukan research, sebelumnya membuat kerangka berpikir. Dalam

kerangka berpikir ada 9 tahapan, yaitu perumusan masalah, studi literatur dan

pustaka, penyusunan model dan variabel, pembuatan kuesioner, penyebaran

kuesioner tahap awal (30 responden), pengujian validitas dan reabilitas, penyebaraan

kuesioner tahap seluruh responden, pengujian korelasi dan regresi dan simpulan dan

rekomendasi.

Pada awal kerangka berpikir adalah perumusan masalah, pada harus

menentukan masalah-masalah yang terjadi dalam topik research. Selanjutnya,

mencari studi literatur dan pustaka yang berhubungan topik research yang akan

dibuat. Selanjutnya melakukan penyusunan model dan variabel yang diperlukan

dalam topik research ini. Setelah itu tahap pembuatan kuesioner yang diperlukan

untuk mecari data dari responden. Selanjutnya dilakukan penyebaran tahap awal

kepada 30 responden. Seteleh terkumpul 30 responden tahap berikutnya dilakukan

pengujian validitas dan reabilitas untuk mengetahui research yang dilakukan valid

atau tidak valid. Jika valid maka dilakukan penyebaraan kuesioner tahap seluruh

responden. Setelah terkumpul semua kuesioner yang telah diisi oleh responden maka

dilakukan pengujian korelasi dan regresi untuk mengetahui apakah ada hubungan

atau pengaruh yang terdapat variabel dalam topik research. Selanjutnya dibuat

simpulan dan rekomendasi yang didapat dari hasil pengujian korelasi dan regresi.