44
3 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. Tinjauan Umum Dalam mendukung perancangan tugas akhir ini, dikumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai acuan, antara lain buku-buku maupun artikel yang membahas tentang enneagram, serta data survei dan wawancara dari sumber yang jelas sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan target sasaran serta visual yang efektif dalam strategi komunikasi terhadap informasi-informasi yang ingin disampaikan. 2.1.1. Data Umum 2.1.1.1. Enneagram Secara Garis Besar Enneagram berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari ennea – sembilan dan grammos – sebuah gambar. Enneagram yang berarti sebuah gambar bertitik sembilan adalah salah satu cara untuk mengenal kepribadian seseorang berdasarkan 9 tipe dasar manusia. Enneagram ini dipopulerkan pada tahun 1960an oleh seorang filsuf otodidak bernama Oscar Ichazo. Gambar 2.1 Simbol Enneagram Sumber: The Enneagram with Type Numbers, www.enneagraminstitute.com

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

  • Upload
    hakhanh

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

3

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1. Tinjauan Umum

Dalam mendukung perancangan tugas akhir ini, dikumpulkan berbagai informasi

yang digunakan sebagai acuan, antara lain buku-buku maupun artikel yang

membahas tentang enneagram, serta data survei dan wawancara dari sumber yang

jelas sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan target sasaran serta visual yang

efektif dalam strategi komunikasi terhadap informasi-informasi yang ingin

disampaikan.

2.1.1. Data Umum

2.1.1.1. Enneagram Secara Garis Besar

Enneagram berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari ennea – sembilan dan

grammos – sebuah gambar. Enneagram yang berarti sebuah gambar bertitik

sembilan adalah salah satu cara untuk mengenal kepribadian seseorang berdasarkan 9

tipe dasar manusia. Enneagram ini dipopulerkan pada tahun 1960an oleh seorang

filsuf otodidak bernama Oscar Ichazo.

Gambar 2.1 Simbol Enneagram

Sumber: The Enneagram with Type Numbers, www.enneagraminstitute.com

Page 2: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

4

Gambar pada halaman sebelumnya adalah simbol enneagram yang sampai sekarang

dikenal. Dalam lingkaran tersebut terdapat 9 titik berhubungan yang terdiri dari titik

pada segitiga dan titik pada heksagram tak beraturan. Sembilan titik tersebut

melambangkan tipe-tipe dasar enneagram. Berikut gambaran secara singkat

berdasarkan kesembilan tipe.

1. The Reformer : realistis, penuh pertimbangan, dan memegang prinsip. Pribadi

yang hidup dengan standar ideal yang tinggi (perfeksionis).

2. The Helper : pribadi yang hangat, peduli, suka mengasuh, dan peka terhadap

kebutuhan orang lain.

3. The Achiever : energik, optimis, percaya diri, dan berorientasi pada tujuan.

4. The Individualist : pribadi yang ekspresif, dramatis, cenderung egosentris dan

temperamen namun romantis.

5. The Investigator : pribadi yang cenderung introvert, penuh rasa ingin tahu,

analitis, dan berwawasan.

6. The Loyalist : bertanggung jawab, bisa dipercaya, dan menjunjung tinggi

kesetiaan akan tetapi cenderung cemas dan curiga.

7. The Enthusiast : orang yang spontan, energik, optimis, cepat tanggap, dan

cenderung materialistis.

8. The Challenger : pribadi yang jujur, mengandalkan diri sendiri, percaya diri

dan protektif.

9. The Peacemaker : mudah menerima, suka menyenangkan dan mendukung

orang lain. Pribadi yang mencoba menyatu dengan sekitarnya.

2.1.1.1.1. Pusat

Enneagram merupakan susunan dari 3 pusat yang terbagi masing-masing memiliki 3

tipe di sisinya. Tiga bagian itu adalah pusat naluriah (Instinctive Center), pusat

berpikir (Thinking Center), dan pusat perasaan (Feeling Center). Masing-masing

pusat ini memiliki kepribadian yang membawa kesamaan bagi 3 tipe di dalamnya.

Contohnya, tipe 4 memiliki kekuatan dalam menunjukan perasaannya, yang di mana

dan karena itu pula tipe ini terdapat dalam pusat perasaan. Demikian juga tipe 8 yang

melibatkan hubungan pada dirinya lewat dorongan naluriah, di mana hal tersebut

terdapat dalam pusat naluriah.

Page 3: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

5

Gambar 2.2 Tiga Pusat pada Enneagram

Sumber: The Center of Enneagram, www.enneagraminstitute.com

Selain pusat tersebut, mereka masing-masing memiliki emosi dominan yang juga

berperan dalam setiap tipe enneagram. Berikut bagan serta penjelasan bagaimana

setiap tipe mengatasi emosi dengan pusatnya.

Gambar 2.3 Emosi Dominan Tiap Pusat

Sumber: The Dominant Emotion of each Center, www.enneagraminstitute.com

Dalam pusat naluriah, Tipe 8 mengeluarkan amarah dan energi mereka dengan

beberapa cara fisik, meningkatkan suara mereka, bergerak lebih tegas. Dapat terlihat

jelas saat mereka marah karena mereka mengekspresikannya langsung. Berbeda

dengan Tipe 9 yang cenderung menyangkal kemarahan mereka, bahkan karena hal

itu mereka sering merasa terancam. Tentu saja mereka bisa marah pada orang lain,

akan tetapi mereka mencoba keluar dari sisi perasaan gelap tersebut dengan fokus

Page 4: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

6

pada idealisasi hubungan mereka dengan dunianya. Tipe 1 mencoba untuk

mengontrol atau menekan amarah mereka. Mereka merasa bahwa mereka tetap harus

mengendalikan diri sendiri. Mereka lebih baik mengarahkan energi insting mereka

untuk mengikuti standar ketat yang sudah mereka buat untuk diri sendiri dan

berekspektasi yang lainnya bisa mengikuti.

Pada pusat perasaan, Tipe 2 berupaya untuk mengendalikan rasa malu mereka

dengan membuat orang lain menyukai mereka dan menganggap mereka sebagai

orang yang baik. Mereka juga ingin meyakinkan diri bahwa mereka baik dan orang

yang penuh kasih dengan berfokus pada perasaan yang didapat lewat respon positif

sekitarnya. Tipe 3 mencoba untuk menyangkal rasa malu mereka dengan cara

berusaha menjadi seseorang yang memiliki nilai dan sukses. Mereka belajar untuk

semua hal dengan dapat diterima dengan baik, bahkan luar biasa. Tipe 4

mengendalikan rasa malu mereka dengan berfokus pada talenta, perasaan, dan

karakteristik personal mereka. Menyorot sisi individu dan kreativitas mereka adalah

cara mereka untuk menghadapi rasa malu tersebut.

Yang terakhir pada pusat pikiran, Tipe 5 memiliki rasa takut tentang dunia luar dan

dengan kemampuan merekalah yang harus mengatasinya. Mereka mengatasi rasa

takut itu dengan menarik diri dari dunia, menjadi suka berahasia, penyendiri, dan

mengisolasi diri. Mereka menggunakan pikiran dan kemampuan mereka untuk

menemukan rasa aman berinteraksi pada dunia luar. Dari semua tipe pada pusat ini,

Tipe 6 yang paling menunjukan rasa takut mereka. Rasa ragu, cemas dan kurang

percaya akan pikirannya, mereka terus menerus mencari dari luar sehingga setelah

itu mereka merasa yakin. Tipe 7 memiliki rasa takut pada batin mereka sendiri. Rasa

sakit, kehilangan, kekurangan, dan kecemasan umum yang menghantui mereka. Oleh

karena itu, Tipe 7 selalu menjaga pikiran mereka dengan sibuk pada hal yang terjadi

dunia luar sehingga mereka bisa mendapat pengalaman sebanyak mungkin dan

mengatasi rasa takut tersebut.

2.1.1.1.2. Sayap

Tidak ada sebuah kepribadian yang murni dari satu tipe, setiap orang adalah

campuran unik dari tipe dsasarnya dan bisa saja bercampur dengan karakteristik dari

kepribadian yang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh tipe kiri dan kanan tipe tersebut.

Misalnya, Tipe 9 mungkin memiliki sejumlah karakter dari Tipe 1 atau 8. Keadaan

Page 5: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

7

tersebut dinamakan sayap. Sayap tersebut cenderung dominan pada satu arah tetapi

tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki 2 sayap.

2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi

Gambar 2.4 Panah Integrasi

Sumber: The Direction of Integration, www.enneagraminstitute.com

Pada gambar di bawah ini dapat dilihat setiap titik terhubung dengan 2 titik lain dan

saling menunjuk nomor satu ke nomor yang lain. Pada titik-titik dalam segitiga

terdapat panah dari nomor 9 menuju 3, 6 kemudian kembali ke titik 9 dan dalam

heksagram tak beraturan yang dimulai dari titik nomor 1 menuju 7, 5, 8, 2, 4 dan

kembali pada titik nomor 1. Arah tersebut menjelaskan adanya integrasi dan

disintegrasi dari satu kepribadian ke yang lain. Dalam kondisi baik dan berkembang,

suatu tipe akan bergerak mengambil karakter positif dari tipe lain (mengikuti arah

panah). Hal tersebut yang dinamakan Panah Integrasi. Sebaliknya, pada kondisi tidak

baik dan stres, suatu tipe tidak bergerak menuju panah dan mengambil karakter

negatif dari arah berlawanan. Kondisi tersebut dinamakan Panah Disintegrasi. Kedua

kondisi ini akan dijelaskan lebih lanjut pada dekripsi tiap tipe.

2.1.1.2. Konsep Enneagram Tradisional

Tipe kepribadian enneagram merupakan hasil modern dari sejumlah tradisi kearifan

kuno, yang disusun oleh Oscar Ichazo, seorang filsuf otodidak pada tahun 1968.

Page 6: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

8

Ichazo lahir pada tahun 1931 dan dibesarkan di Bolivia. Di waktu mudanya, Ichazo

belajar banyak hal mistis dan kespriritualan tahun 50an dengan sekelompok

intelektual asing di Buenos Aires, Argentina (Ichazo, 1982).

Simbol enneagram berakar dari jaman kuno dan diyakini berakar dari karya

Pythagoras. Simbol ini diperkenalkan kembali ke dunia modern oleh George

Gurdjieff. Berkat hal inilah, banyak penggemar enneagram keliru bahwa 9 tipe

kepribadian ini berasal dari Gurdjieff atau kelompok Sufi. Gurdjieff sendiri memang

memakai beberapa teknik Sufi. Hal ini telah menyebabkan keyakinan luas dan keliru

bahwa sistem enneagram telah diwariskan dari para Sufi atau dari beberapa sekolah

kuno yang mewariskannya dengan “tradisi lisan”. Meskipun benar bahwa Ichazo

mengambil beberapa pengetahuan tentang sejumlah tradisi tersebut, akan tetapi

kombinasi yang sebenarnya mengenai simbol dan 9 tipe enneagram merupakan hasil

ciptaannya. Filosofi lebih luasnya, enneagram diciptakan mengandung komponen

mistik Yahudi, Kristen, Islam, Taoisme, Buddhisme, dan filsafat Yunani kuno

(terutama Socrates, Plato, dan Neo-Platonis)–yang semua tradisi tersebut merupakan

bagian dari jaman dahulu kala.

Dalam terminologinya, Enneagram memiliki 108 sistem. Seiring pergerakan

enneagram ini ke Amerika, hanya 4 sistem utama yang kemudian diajarkan, yaitu

Enneagram of the Passion, Enneagram of the Virtues, Enneagram of the Fixations,

dan Enneagram of the Holy Ideas. Untuk memahami pentingnya diagram dan

hubungan diantaranya, harus diingat bahwa sistem ini dirancang untuk membantu

menjelaskan hubungan sebuah esensi pada kepribadian atau ego. Berikut kutipan dari

kata-kata Ichazo (1982: 9) sendiri dalam bahasa inggris:

"We have to distinguish between a man as he is in essence, and as he is in ego or personality. In essence, every person is perfect, fearless, and in a loving unity with the entire cosmos; there is no conflict within the person between head, heart, and stomach or between the person and others. Then something happens: the ego begins to develop, karma accumulates, there is a transition from objectivity to subjectivity; man falls from essence into personality."

Dalam kalimatnya ia menjelaskan bagaimana seseorang pada esensinya adalah

sempurna, tidak takut apapun, dan mencintai sekelilingnya dalam satu kesatuan. Lalu

terjadi sesuatu yang menyebabkan ego berkembang. Sebuah objektifitas menjadi

Page 7: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

9

subjektif, manusia jatuh dari esensinya menjadi bentuk kepribadian. Dapat dilihat

pada diagram halaman selanjutnya yang menjelaskan bagaimana 9 tipe kepribadian

tersebut pada tiap kedudukannya. Berikut deskripsi sederhana tiap sistem

kedudukannya:

• Enneagram of the Virtues: menggambarkan di mana seseorang mengalami

secara langsung, merasakan bahwa orang tersebut tinggal dalam sifat

sejatinya. The Virtues adalah ekspresi natural dari hati yang terbangun

(sadar).

• Enneagram of the Passions: mewakili respon dari emosi pokok yang tercipta

karena hilang kontak dari esensi alami seseorang. Rasa sakit, malu, dan

kesedihan mejadi dasar ego itu muncul untuk menghadapi rasa tersebut. Hal

itu memunculkan Passion – distorsi yang melekat dari Virtue, dan juga dapat

membantu mengembalikan lagi pada sifat Virtue itu.

• Enneagram of the Holy Ideas: representasi dari perspektif esensi seseorang

yang muncul secara natural ketika seseorang berpikiran tenang dan jelas

melihat kenyataan apa adanya.

• Enneagram of Ego-Fixations: delusi dari diri sendiri ataupun realita yang

terjadi karena kehilangan Holy Ideas. Dari titik ini, seseorang mencoba untuk

mengembalikan keseimbangan dan kebebasan dari Holy Ideas.

Page 8: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

10

Gambar 2.5 Enneagram Berdasarkan Oscar Ichazo

Sumber: The Traditional Enneagram, www.enneagraminstitute.com

Page 9: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

11

2.1.1.3. Deskripsi Tiap Tipe Enneagram

Berikut adalah ringkasan deskripsi tiap tipe berdasarkan teori enneagram yang

dikembangkan oleh Riso dan Hudson dari website www.enneagraminstitute.com dan

juga buku “Eneagram: Mengenal 9 Tips Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik”,

karya Renee Baron dan Elizabeth Wagele (Serambi, 2014).

2.1.1.3.1. Tipe 1 : The Reformer

Gambar 2.6 Tipe 1

Sumber: Enneagram Type One, www.enneagraminstitute.com

Pribadi yang rasional dan idealistis. Mereka adalah orang yang teliti, beretika dengan

rasa akan benar dan salah yang kuat. Tipe 1 selalu mendukung untuk perubahan dan

selalu berusaha untuk meningkatkan hal-hal di sekitar mereka tetapi takut untuk

berbuat salah. Mereka adalah tipe yang teratur, terorganisir, teliti, dan

mempertahankan standar yang tinggi, sehingga cenderung kritis dan perfeksionis.

Saat dihadapi masalah, mereka cenderung mendendam dan tidak sabar. Pada

dasarnya Tipe 1 takut menjadi buruk dan tidak sempurna. Mereka selalu

mendambakan untuk menjadi baik, berintegritas dan seimbang.

Motivasi kunci Tipe 1 adalah ingin menjadi benar, berusaha lebih tinggi dalam

meningkatkan segala sesuatu, konsisten sebagaimana idealnya, membenarkan diri

mereka sendiri, menjadi yang terbaik sehingga tidak dijatuhkan orang lain. Dalam

kondisi terbaik mereka adalah orang yang bijaksana, cerdas, realistis, dan mulia.

Mereka adalah orang-orang dengan moral yang heroik. Dalam upaya untuk tetap

setia pada prinsip mereka, seringkali Tipe 1 menolak dorongan naluriah dan secara

Page 10: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

12

sadar tidak mengekspresikan diri mereka terlalu bebas. Mereka biasanya dilihat

orang lain sebagai pribadi yang sangat mengontrol diri bahkan kaku.

Berkenaan dengan penjelasan mengenai sayap sebelumnya, Tipe 1 yang terpengaruh

atau memiliki sayap yang kuat dari Tipe 2 cenderung hangat, lebih suka menolong,

empatik, dan sensitif terhadap orang lain. Tipe 1 dengan sayap ini sangat

memperhatikan citra diri, mencari perhatian dan suka mengatur. Sedangkan Tipe 1

yang terpengaruh atau memiliki sayap Tipe 9 lebih kuat cenderung lebih tenang,

lebih santai, objektif, moderat, dan tidak memihak. Namun, Tipe 1 dengan sayap 9

keras kepala dan suka menarik diri.

Selanjutnya mengenai arah panah integrasi, saat mereka dalam kondisi baik dan

bertumbuh, Tipe 1 menjadi pribadi yang lebih spontan dan riang seperti Tipe 7.

Sebaliknya, saat mereka dalam kondisi stres mereka mengambil sifat negatif dari

Tipe 4 dan menjadi lebih emosional dan tidak rasional.

Dalam membangun diri, Tipe 1 harus lebih mencoba untuk bersikap santai dan

menyenangkan diri sendiri, berusaha menanyakan pada diri apa yang diinginkan dan

dibutuhkan, sadar bila kesalahan terjadi itu bukan hal yang sangat buruk. Mereka

harus lebih menekankan pada diri mereka sendiri bahwa mereka sempurna apa

adanya.

2.1.1.3.2. Tipe 2 : The Helper

Gambar 2.7 Tipe 2

Sumber: Enneagram Type Two, www.enneagraminstitute.com

Page 11: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

13

Tipe 2 adalah tipe yang penyayang, mereka memiliki rasa empati, tulus, dan hati

yang hangat. Mereka ramah, murah hati, dan cenderung mengorbankan diri sendiri.

Tipe 2 selalu baik dan suka berhadapan dengan orang lain dan membantu bila ada

orang yang kesusahan. Akan tetapi mereka tipikal yang posesif dan

mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri. Ketakutan dasar mereka adalah

menjadi orang yang tidak diinginkan atau tidak berharga untuk dicintai karena

keinginan dasar mereka yang ingin merasa dicintai.

Motivasi kunci Tipe 2 adalah dicintai, dapat mengekspresikan perasaan mereka

terhadap orang lain, ingin dibutuhkan dan diapresiasi, dan ingin orang lain merespon

mereka. Tipe 2 akan merasa berharga bila mereka memberikan dirinya untuk

menolong orang lain. Menomor satukan orang lain yang cenderung dijalankan oleh

Tipe 2 terkadang membebankan diri mereka sendiri karena dalam mengorbankan diri

untuk mencintai dan memberikan rasa sayangnya pada orang lain, di lubuk hatinya

paling dalam mereka mengharapkan hal tersebut. Kecenderungan seperti itu

membuat mereka diam-diam marah dan merasa tidak diperlakukan adil. Akan tetapi,

dalam kondisi terbaik mereka, Tipe 2 tidak egois, rendah hati dan memberikan cinta

tanpa syarat kepada orang-orang di sekitarnya.

Tipe 2 berada di antara dua sayap yang sangat efisien. Sayap dari Tipe 1 dapat

membuat Tipe 2 menjadi lebih teratur, objektif, dan lebih idealis. Akan tetapi, perlu

diperhatikan karena sayap ini, mereka bisa menjadi menghakimi, dan pesimis. Dari

sisi yang satunya sayap Tipe 3, membantu Tipe 2 untuk lebih energik, memiliki

tujuan, dan optimis. Kecenderungan negatifnya bisa membawa Tipe 2 menjadi lebih

kompetitif, ego-sentris, dan eksploitatif.

Tipe 2 dalam kondisi baik dan bertumbuh akan condong mengambil sisi positif dari

Tipe 4. Mereka membangkitkan potensi kreatif dan membantu belajar merasakan

serta mengekspresikan emosinya. Tipe 2 akan mencari alternatif lain untuk

membangun dirinya selain menolong orang lain. Sebaliknya, Tipe 2 yang berada

dalam kondisi stres menjadi gampang marah dan kasar. Tidak lagi ramah dan

mengasihi orang lain, egois dan mencoba mengendalikan setiap orang dan segala

sesuatu.

Untuk membangun diri lebih baik lagi, Tipe 2 harus sadar akan kebutuhan dirinya

sama dengan kebutuhan orang lain. Mereka harus belajar untuk lebih mengutarakan

Page 12: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

14

keinginan mereka daripada menolong orang lain alih-alih ingin mendapat balasan

dicintai. Meluangkan waktu untuk menolong orang lain yang membutuhkan

merupakan tindakan yang baik, akan tetapi alangkah baiknya tetap meluangkan

waktu untuk diri sendiri.

2.1.1.3.3. Tipe 3 : The Achiever

Gambar 2.8 Tipe 3

Sumber: Enneagram Type Three, www.enneagraminstitute.com

Tipe 3 merupakan orang yang berorientasi untuk sukses, dan pragmatis. Mereka

adalah pribadi yang percaya diri, menarik, diplomatis, dan sigap. Tipe 3 bisa jadi

sangat ambisius, kompeten, dan energik, mereka juga sangat sadar dan didorong

untuk selalu maju yang oleh karenanya, mereka menjadi workaholic dan terlalu

kompetitif. Mereka percaya dengan kesuksesannya bisa membeli apa saja dan

mendapat kekuatan serta tidak terikat dengan apapun (independen).

Dalam kunci motivasinya, Tipe 3 ingin diakui, berbeda dari orang lain, mendapat

perhatian, dan dikagumi serta mengesankan orang lain. Pada dasarnya mereka yang

memiliki Tipe 3 ingin merasakan dirinya bernilai dan dihargai. Menaikkan perhatian

orang lain dan berusaha menjadi sukses yang selalu dijunjung tingginya merupakan

bentuk dari ketakutan Tipe 3 akan merasa kosong dan tidak dihargai. Hal tersebut

menjadi sulit bagi Tipe 3 karena di sisi ia ingin diperhatikan dan diapresiasi, mereka

merasa harus menjadi sempurna.

Sayap Tipe 2 mempengaruhi Tipe 3 untuk berorientasi pada orang. Mereka

cenderung menyenangkan, suka menolong, beradaptasi secara sosial dengan baik,

memahami orang lain. Tapi negatifnya, Tipe 3 menjadi manipulatif, dan posesif.

Page 13: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

15

Tipe 3 dengan sayap Tipe 4 memiliki imajinasi yang kuat, cenderung kreatif, mawas

diri, eksklusif, berorientasi intelektual, akan tetapi suka berubah suasana hati,

bersikap sombong, dan berpura-pura.

Seorang Tipe 3 akan mengambil sisi positif dari Tipe 6 yang membuat mereka lebih

berkomitmen, menghargai, lebih peka terhadap perasaannya di saat mereka dalam

kondisi baik dan berkembang. Sebaliknya, Tipe 3 cenderung memunculkan sisi

negatif Tipe 9 yang apatis, menjadi orang yang pasif-agresif, menunda pekerjaan,

dan tidak tegas dalam kondisi stres.

Untuk perkembangan diri Tipe 3, mereka harus sadar bahwa mereka dicintai karena

diri mereka sendiri bukan karena pekerjaannya. Perasaan yang mereka miliki sama

pentingnya dengan prestasi yang akan dicapai. Perlu ditekankan untuk Tipe 3 agar

tidak gila dalam bekerja, luangkan waktu untuk relaksasi dan mengasuh diri sendiri.

2.1.1.3.4. Tipe 4 : The Individualist

Gambar 2.9 Tipe 4

Sumber: Enneagram Type Four, www.enneagraminstitute.com

Tipe sensitif dan introspektif. Tipe 4 merupakan pribadi yang sadar diri, ekspresif,

dan pendiam. Mereka secara emosional jujur, kreatif, tetapi bisa menjadi murung dan

tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tipe 4 melankolis, terkadang merasa rapuh dan

tidak sempurna yang menjadikan mereka tidak hormat pada orang lain serta berusaha

membebaskan diri dari cara hidup yang biasa. Mereka melihat diri sendiri sebagai

seorang yang bertalenta unik, mempunyai sesuatu yang spesial yang merupakan

anugrah yang hanya ada 1 di dunia.

Page 14: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

16

Motivasi sebagai kunci hidup Tipe 4 adalah dengan mengekspresikan diri dalam

individualitasnya, membuat sekeliling mereka menjadi indah, mempertahankan

beberapa emosi dan perasaan yang mereka miliki, menjaga kebutuhan emosional

mereka di atas kebutuhan lainnya, dan menarik seorang ‘penolong’. Keinginan dasar

mereka adalah membuat sebuah identitas yang signifikan bagi dirinya sendiri. Hal

tersebut didorong oleh rasa takut mereka yang mendasar akan tidak memiliki

identitas sama sekali sehingga hidup tidak signifikan di dunia ini. Tipe romantis

dalam enneagram ini lewat mantranya “Saya adalah diri saya sendiri. Tidak ada yang

mengerti saya. Saya berbeda dan spesial.”, secara diam-diam dalam hatinya ingin

adanya seseorang datang dalam kehidupan mereka dan mengerti perasaannya. Dalam

kondisi terbaik mereka merupakan orang yang inspiratif, sangat kreatif, dan mampu

memahami keindahan dalam hidup.

Tipe 3 dan 5 merupakan tipe yang dapat mempengaruhi perkembangan Tipe 4.

Mereka yang mengembangkan sayap Tipe 3 yang kuat umumnya lebih bersemangat,

aktif, mudah bergaul, kompetitif, ambisius, suka mencari perhatian, dan elitis.

Sedangkan Tipe 4 yang mengembangkan sayap Tipe 5 lebih menjadikan mereka

bijaksana/intelektual.

Kepribadian Tipe 4 juga dipengaruhi arah panah mereka. Dalam kondisi baik dan

bertumbuh, mereka menuju sisi positif Tipe 1 menjadikannya lebih mampu untuk

mengatur, bersikap objektif, dan mewujudkan gagasan idealnya. Tipe 4 yang dalam

kondisi stres akan cenderung mengambil sisi negatif Tipe 2 dengan berusaha

menarik orang lain untuk membuktikan mereka layak atau sebaliknya berpura-pura

lemah.

Agar Tipe 4 berkembang lebih positif, mereka perlu menghargai hari yang mereka

lewati betapapun itu tidak sempurna, tidak cepat depresi. Tipe 4 memang pribadi

yang unik tetapi juga pantas dicintai apa adanya dan tidak perlu menyembunyikan

sesuatu. Tipe 4 harus mencoba menuangkan gagasan idenya untuk menjadikan dunia

sekelilingnya lebih baik lagi.

2.1.1.3.5. Tipe 5 : The Investigator

Tipe 5 merupakan pribadi yang intense dan pemikir. Mereka adalah pengamat,

berwawasan, dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Tipe 5 mampu berkonsentrasi

Page 15: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

17

dan fokus pada pengembangan ide-ide dan keterampilan yang kompleks.

Independen, inovatif, dan kreatif, mereka sering tenggelam dalam pikiran dan

gagasan imajiner. Tipe 5 cenderung defensif, tertutup, dan mengisolasi diri.

Gambar 2.10 Tipe 5

Sumber: Enneagram Type Five, www.enneagraminstitute.com

Motivasi utama dari Tipe 5 adalah mengetahui dan memahami segala sesuatu di

sekitarnya yang dapat digunakan untuk membela diri dari ancaman lingkungannya.

Secara mendasar, mereka ingin menjadi orang yang kompeten dan cakap. Mereka

takut akan menjadi tidak berguna, tidak berdaya, dan tidak kompeten. Tipe 5 banyak

menghabiskan waktu untuk mengamati lewat mendengarkan suara sekitar, mencatat

kegiatan yang dilakukan makhluk lain sekitar mereka. Dengan cara itu mereka

mencoba menginternalisasi pengetahuan dan membuat mereka merasa lebih percaya

diri. Dibalik pengejaran pengetahuan tanpa henti, Tipe 5 secara mendalam takut akan

dunia luar sehingga mengobservasinya adalah salah satu cara untuk menghadapinya.

Mereka merasa bukan tipe yang bisa melakukan segala sesuatu sebaik yang lain, dan

lewat pikirannya mereka mencoba membangun dan mencari tahu cara melakukan hal

tersebut.

Tipe 5 yang lebih mengembangkan sayap Tipe 4 cenderung berorientasi pada

manusia. Mereka menjadi artistik, imanjinatif, tetap sibuk dengan pikiran sendiri,

individual peka terhadap perasaan dan dapat berubah sewaktu-waktu, melankolis

serta tertarik pada estetika. Tipe 5 dengan sayap 6 yang kuat sangat bervariasi tapi

memiliki kecenderungan minat pada ilmiah atau hal-hal intelek. Mereka logis,

analitis, intelektual, pekerja keras, gelisah, takut akan keakraban, canggung dalam

bersosialisasi, dan skeptis.

Page 16: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

18

Selain sayap, arah panah juga ikut serta mempengaruhi Tipe 5. Pada kondisi yang

baik dan bertumbuh, Tipe 5 mengambil sisi positif dari Tipe 8 yang merupakan

sumber energi dan aksi bagi mereka. Tipe 5 akan lebih spontan, dan terbuka. Akan

tetapi, sebaliknya saat stres mereka cenderung mengambil sisi negatif Tipe 7 dan

menjadi sembrono, tidak fokus, dan juga memaksakan diri untuk mengerjakan

proyek baru.

Untuk pengembangan dirinya, Tipe 5 perlu lebih membuka diri untuk berinteraksi

dan mengalami apa yang terjadi di dunia luar, bukan dengan mengamatinya. Mereka

perlu mencoba untuk mengosongkan diri dari gagasan dan teori yang ada di

benaknya sesaat. Mengekpresikan perasaan akan membantu Tipe 5 dalam bergaul.

2.1.1.3.6. Tipe 6 : The Loyalist

Gambar 2.11 Tipe 6

Sumber: Enneagram Type Six, www.enneagraminstitute.com

Mereka adalah pribadi yang berkomitmen, berorientasi pada keamanan diri. Tipe 6

merupakan orang yang handal, pekerja keras, bertanggung jawab, dan dapat

dipercaya. Unggul dalam memecahkan masalah, mereka dapat melihat suatu masalah

dengan baik dan kooperatif, akan tetapi seringkali defensif, mengelak, cemas, dan

suka mengeluh saat stres. Mereka dapat menjadi sangat berhati-hati dan ragu, tetapi

juga reaktif, menantang dan memberontak. Tipe 6 sering ragu pada diri sendiri dan

terlalu curiga.

Tipe 6 memiliki motivasi utama untuk mendapatkan keamanan, merasa didukung

orang lain. Kedua hal tersebut juga merupakan keinginan dasar mereka. Motivasi

lainnya adalah memiliki kepastian dan jaminan, dapat menguji sikap orang lain

Page 17: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

19

terhadap mereka, dan melawan kecemasan serta rasa tidak aman. Ketakutan dasar

mereka adalah tidak ada dukungan dan bimbingan. Mereka selalu sadar akan

kecemasan mereka dan mencari cara untuk mendapatkan keamanan sosial. Setelah

mendapatkan rasa aman dan dukungan tersebut, Tipe 6 dapat maju melangkah lebih

percaya diri.

Mereka yang memiliki pengaruh dari sayap Tipe 5 yang kuat menjadi orang yang

serius dan rajin belajar. Tipe 6 dengan sayap ini cenderung berorientasi intelektual,

orisinal, eksentrik, pendiam, penyendiri, menentang, suka berdebat, dan sombong.

Berbeda dengan Tipe 6 yang dipengaruhi sayap Tipe 7, pribadi mereka cenderung

lebih sosial, mudah bergaul dan aktif. Mereka menjadi menyenangkan, namun

materialistis, mania, beraksi secara berlebihan dan mudah kesal.

Dalam kondisi baik dan bertumbuh, Tipe 6 bergerak ke arah Tipe 9 dan mengambil

sisi positifnya yaitu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas, dan

lebih mempercayai kekuatan batik mereka. Sebaliknya, dalam kondisi stres Tipe 6

mengambil sisi negatif dari Tipe 3 yang menghindari perasaan cemas dengan

menyibukan diri (menjadi orang yang gila kerja), enggan mencoba sesuatu yang baru

jika beresiko gagal, dan meniru suatu citra tertentu agar merasa lebih aman.

Tipe 6 perlu mencoba lebih percaya diri dan belajar untuk mengatasi rasa takut serta

cemas yang berlebihan untuk mengembangkan diri mereka. Yakinkan bahwa diri

mereka kuat, tenang, dan bisa melakukan apapun. Tipe 6 perlu belajar untuk lebih

mempercayai apa yang telah menjadi keputusannya dan mengambil resiko untuk hal-

hal yang perlu.

2.1.1.3.7. Tipe 7 : The Enthusiast

Sibuk dan tipe yang mencari banyak variasi, itulah Tipe 7. Mereka ekstrovert,

optimis, spontan, dan serba bisa. Suka bercanda, bersemangat tinggi, praktis tetapi

sering menyalah gunakan bakat mereka yang serba bisa dan menjadi tidak disiplin

dan berantakan. Mereka terus menerus mencari pengalaman yang baru dan menarik

karena kecenderungan mereka untuk tidak sabar dan impulsif. Hal tersebut juga bisa

membuat Tipe 7 terganggu dan lelah sewaktu-waktu.

Motivasi utama dari Tipe ini adalah mempertahankan kebebasan dan kebahagiaan

mereka, menghindari kehilangan dengan pengalaman berharga, menjaga mereka agar

Page 18: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

20

tetap bersemangat dan sibuk, terhindar dari rasa hampa. Keinginan mendasar mereka

adalah kepuasan dan segala kebutuhan yang terpenuhi. Tipe 7 takut akan mengalami

kekurangan dan rasa sakit. Oleh karena itu, Tipe 7 mencoba segala hal untuk

memenuhi kedua hal di atas. Mereka secara tidak sadar bahkan tidak tahu apa yang

sebenarnya mereka inginkan secara mendalam dan mencoba mengisi kekosongan

dirinya tersebut dengan berbagai macam hal. Dalam kondisi terbaiknya Tipe 7

menjadi lebih fokus pada bakat mereka, mempunyai tujuan yang berharga, apresiatif,

gembira dan puas diri.

Gambar 2.12 Tipe 7

Sumber: Enneagram Type Seven, www.enneagraminstitute.com

Pada Tipe 7, sayap 6 yang kuat memberikan berpengaruh sehingga mereka lebih

ringan hati dan memperhatikan detail. Tipe 7 dengan sayap ini cenderung sensitif,

menempel pada orang lain, berkomitmen, memenuhi kewajiban, gelisah, tidak aman,

mudah tersinggung, dan ragu-ragu. Di sisi lain, jika sayap 8 yang dominan, Tipe 7

memiliki perasaan yang lebih matang, asertif, senang bergaul, hedonistis, akan tetapi

menjadi tidak sabar, kasar, egosentris, dan kurang bisa dipercaya.

Mereka yang sedang dalam kondisi baik dan bertumbuh cenderung mengambil sisi

positif searah dengan panah, yaitu Tipe 5. Tipe 7 lebih pendiam, introspektif, dan

objektif, lebih dapat menerima 2 kutub kehidupan baik buruk maupun gembira sedih.

Mereka menjadi lebih serius dan ingin diperlakukan serius juga. Sedangkan, Tipe 7

dalam kondisi stres, ia cenderung mengambil sisi negatif Tipe 1. Mereka menjadi

sinis dan suka mengkritik, mempersoalkan hal remeh, membentak orang lain serta

mencoba mengubah orang. Tipe 7 akan menyalahkan orang lain karena mencegah

mereka bersenang-senang.

Page 19: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

21

Agar berkembang menjadi pribadi Tipe 7 yang lebih baik, perlu ditekankan pada diri

bahwa sesuatu yang didapatkan sudah cukup, segala sesuatu yang berlebihan tidak

baik. Bersyukur atas yang telah dimiliki ketimbang memikirkan yang diinginkan.

Tipe 7 dalam pergaulan perlu mencoba untuk lebih diplomatis, mendengarkan orang

lain dan memberikan waktu luang bersama orang tersebut.

2.1.1.3.8. Tipe 8 : The Challenger

Gambar 2.13 Tipe 8

Sumber: Enneagram Type Eight, www.enneagraminstitute.com

Tipe 8 adalah tipe yang kuat dan mendominasi. Mereka percaya diri, kuat, dan tegas.

Pelindung, banyak akal, jujur, dan tegas, tetapi mereka juga bisa egosentris. Tipe 8

sering merasa harus mengendalikan lingkungan mereka, sehingga terkesan

konfrontatif dan mengintimidasi. Tipe ini memiliki masalah dengan emosi mereka

dan membiarkan hal tersebut menjadi rentan.

Tipe 8 memiliki motivasi utama yaitu ingin mandiri, membuktikan kekuatan mereka

dan menolak kelemahan, ingin menjadi penting dalam hidup mereka, mendominasi

lingkungan, dan tetap mengontrol situasi mereka. Keinginan dasar mereka

sebenarnya adalah melindungi diri sendiri (menjadi pengatur dalam kehidupan dan

tujuan mereka). Tipe 8 takut dirugikan jika diatur oleh orang lain. Mereka

merupakan individu yang berdiri sendiri, menolak berhutang budi kepada siapa pun.

Tipe ini sangat takut terluka secara emosional dan mencoba menggunakan kekuatan

fisik mereka untuk melindungi perasaannya dan menjaga orang lain pada jarak

emosional yang aman. Pada kondisi yang terbaik, Tipe 8 menggunakan kekuatan

mereka untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang lain, heroik, murah hati, dan

menginspirasi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

22

Tipe 8 terpengaruh oleh tipe lain di sisi kiri dan kanannya. Tipe 8 yang terpengaruh

oleh sayap Tipe 7 yang kuat cenderung ekstrovert, penuh semangat, ambisius, gesit,

dan egosentris. Akan tetapi, Tipe 8 yang memiliki sayap 9 lebih kuat cenderung lebih

teguh, mendukung, sabar, diam-diam mendominasi, memendam amarah, dingin, dan

menjadi tidak peduli.

Selain sayap, arah panah juga berpengaruh pada Tipe 8. Mereka yang dalam kondisi

baik dan bertumbuh akan mengambil sisi positif dari Tipe 2 dan menjadi pribadi

yang lebih terbuka pada orang lain dan menunjukan kerapuhannya. Tipe 8 ini lebih

peduli terhadap orang lain dan lebih mengasihi. Sebaliknya, dalam kondisi stres

mereka menyerap sisi negatif Tipe 5 sehingga cenderung menarik diri dan tidak

banyak mengambil tindakan. Tipe 8 menjadi khawatir bila orang lain meperhatikan

mereka, depresi, dan menjadi agresif pada diri sendiri.

Agar Tipe 8 dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, perlu mencoba

untuk tidak emosi terhadap pandangan orang lain. Lebih menunjukan sisi lembutnya

dan mengasihi mereka yang dipercayai. Tipe 8 perlu mencoba untuk

mengungkapkan perasaan mereka dengan rasional dan beri penghargaan dengan

jelas. Mereka perlu meluangkan waktu untuk kegiatan kreatif atau fisik yang

menyenangkan yang membawa mereka pada emosi positif.

2.1.1.3.9. Tipe 9 : The Peacemaker

Gambar 2.14 Tipe 9

Sumber: Enneagram Type Nine, www.enneagraminstitute.com

Pribadi yang santai dan tidak suka menonjolkan diri. Tipe 9 adalah orang yang

mudah menerima, percaya, dan stabil. Mereka juga biasanya kreatif, optimis, dan

suportif akan tetapi terlalu meng’iya’kan bila diajak pergi bersama karena ingin

Page 21: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

23

semua berjalan lancar dan tidak ada konfik. Tipe ini cenderung puas diri,

menyederhanakan masalah dan meminimalkan sesuatu yang menjengkelkan. Mereka

suka tidak melakukan apa-apa dan keras kepala.

Motivasi utama dari Tipe 9 adalah menciptakan harmoni di dalam lingkungan

mereka, menjauhi segala konflik dan ketegangan, menjaga hal-hal apa adanya,

menolak melakukan sesuatu yang mengacaukan atau mengganggu mereka. Tipe ini

pada dasarnya ingin menjaga kestabilan dalam pikiran mereka dan takut dipisahkan

atau kehilangan sekeliling mereka. Tipe 9 terkadang disebut mahkota enneagram

karena terlihat memiliki kepingan bagian dari yang lain. Mereka dapat kuat seperti

Tipe 8, menyenangkan dan petualang (Tipe 7), patuh (Tipe 6), intelektual (Tipe 5),

kreatif (Tipe 4), atraktif (Tipe 3), murah hati (Tipe 2), dan juga idealis seperti Tipe 1.

Pada umumnya mereka tidak punya rasa kuat terhadap identitas mereka sendiri

sehingga saat harus memisahkan itu semua untuk menjadi diri sendiri, rasanya

menjadi berat dan menakutkan bagi Tipe 9. Mereka lebih suka melebur menjadi

orang lain atau diam-diam mengikuti lamunan indahnya. Pada kondisi terbaiknya,

Tipe 9 dengan gigih merangkul semua orang, mampu membawa mereka bersama-

sama dan menyembuhkan konflik.

Tipe 9 yang terpengaruh oleh sayap Tipe 8 cenderung lebih mudah bergaul, asertif,

dan anti-otoritas. Mereka terkandang terombang-ambing antara menjadi orang yang

suka menentang dengan yang menhindari munculnya pertentangan. Tipe 9 dengan

sayap ini dapat menjadi pemimpin yang efektif. Dengan sayap Tipe 1 yang lebih

kuat, Tipe 9 biasanya lebih teguh memegang prinsip dan bekerja keras. Mereka tidak

plin-plan, mengendalikan diri, teratur, obsesif-komplusif, dan merasa benar sendiri.

Kepribadian Tipe 9 juga dipengaruhi oleh arah panah Tipe 3 dan Tipe 6. Dalam

kondisi baik dan bertumbuh, mereka cenderung mengambil sisi positif dari Tipe 3

menjadi lebih energik, efisien, lebih fokus, percaya diri, dan produktif. Sebaliknya,

dalam kondisi stres, Tipe 9 lebih mengambil sisi negatif Tipe 6 dan menerima

pekerjaan lebih banyak dari kemampuan mereka, mencoba menarik simpati orang

lain agar istimewa, dan berkerja untuk dihormati dan dikagumi bukan karena

kepentingan diri sendiri yang lebih bermanfaat.

Untuk membangun diri lebih maju ke depan, Tipe 9 perlu bertanya pada diri sendiri

apa yang sebenarnya diinginkan. Mereka perlu belajar menyadari kekesalan dan

Page 22: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

24

menjadikannya sebagai energi serta membiarkan diri merasa bersalah ketimbang

memenuhi harapan orang lain begitu saja.

2.1.1.4. Hubungan Enneagram dengan Aspek Humanisme dalam Psikologi

Kepribadian

Psikologi kepribadian dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah yang mempelajari

kekuatan-kekuatan psikologis yang membuat masing-masing individu unik

(Friedman & Schustack, 2008:2). Lewat sejumlah kekuatan ilmiah dan filosofis yang

menyatu, banyak ahli mencoba mengungkapkan pandangan mereka tentang

kepribadian. Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama Charles Darwin,

dengan teori evolusinya mencoba mengungkapkan bagaimana karakteristik

individual yang berevolusi adalah karakteristik yang diturunkan dari organisme

sebelumnya untuk diteruskan ke gen keturunannya. Dalam hal ini menunjukan

bahwa evolusi biologis dapat menentukan karakteristik/sifat dari seseorang.

Berawal dari pandangan biologis tersebut membawa Francis Galton, seorang

ilmuwan Inggris untuk mengidentifikasi lebih lanjut tentang kepribadian manusia.

Menurutnya, kepribadian adalah sebuah komposisi dari nature dan nurture. Nature

merupakan bagian dari karakteristik seorang individu yang diturunkan dari orang

tuanya, sedangkan nurture merupakan karakteristik yang terbentuk dari pengalaman

dan lingkungan yang dipelihara oleh individu tersebut. Dalam konteks nurture di

sini, karakteristik tersebut dapat dibangun lewat belajar dan latihan. Namun, nature

telah membuat sebuah batas sebagaimana potensi tersebut dapat berkembang.

Memang keduanya memiliki peran penting, akan tetapi nature berlaku sebagai faktor

yang menentukan. Ada pandangan lain yang beranggapan bahwa manusia tidak

selamanya ditentukan oleh nature, setiap anak yang dilahirkan memiliki sebuah

bagian kosong yang dapat diisi dengan apa saja dan oleh karena itu setiap manusia

adalah setara. Hal tersebut dikemukakan oleh filsuf Inggris bernama John Locke.

Keduanya ini sampai sekarang masih sering diperdebatkan akan tetapi banyak

psikolog meyakini bahwa keduanya berinteraksi dengan kompleks berperan penting

dalam perkembangan setiap individu.

Dari hal yang sudah dipaparkan di atas dan lewat definisi menurut G. Alport, kita

dapat simpulkan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu

yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik (kerja tubuh dan jiwa yang tidak

Page 23: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

25

terpisahkan) yang menentukan tingkah-laku dan pikirannya secara karakteristik

dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Dalam buku Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern mengatakan bahwa

kepribadian mempunyai 8 aspek kunci, salah satunya adalah aspek humanisme, di

mana manusia memiliki hakikat spritual dalam hidup mereka yang memungkinkan

dan mendrorong mereka untuk mencari kebahagiaan, menggali potensi sebagai

bentuk dari pemenuhan diri. Humanisme adalah gerakan filosofis yang menekankan

nilai pribadi individu dan sentralitas nilai manusia pada umumnya. Dalam

pendekatan aspek ini, sangat diperhatikan tentang masalah etika dan nilai pribadi.

Pendekatan humanistik berfokus pada sifat dasar manusia yang kreatif, spontan, dan

aktif.

Pergerakan potensi manusia (human potential movement) adalah salah satu contoh

pendekatan eksistensial-humanistik terhadap kepribadian. Pada tahun 1960 dan 1970,

komunitas “penggali potensi manusia” lebih sering ditemukan berkumpul. Mereka

mengadakan pertumuan kelompok, pijat tubuh, meditasi, peningkatan kesadaran,

makan makanan organik, dan berkomunikasi dengan alam. Kegiatan tersebut

bersangkutan dengan penggalian potensi lebih dalam untuk mencapai manusia

seutuhnya. Hal-hal itu sehubungan dengan Teori Hirarki Kebutuhan Abraham

Maslow di mana pada hirarki yang paling atas yaitu aktualisasi diri.

Aktualisasi diri adalah suatu proses bawaan di mana orang cenderung untuk tumbuh

secara spiritual dan menyadari potensinya. Dalam hal ini bisa kita lihat korelasi

antara aspek humanistik psikologi kepribadian dengan enneagram yang sama-sama

bertujuan untuk mengembangkan sisi humanis manusia ke arah yang lebih tinggi.

2.1.1.5. Enneagram dalam Pengembangan Diri

Perlu diingat bahwa kegunaan utama dari enneagram ini adalah untuk penemuan diri

(self-discovery) dan pengembangan diri. Enneagram membantu dalam membuka apa

yang tersembunyi dalam diri kita seperti kata Freud “make the unconscious

conscious”. Dalam studi enneagram diberikan penjelasan mengapa perilaku individu

seperti itu dan arahan tertentu bagi pengembangan dirinya. Enneagram juga

mengajarkan bahwa pada awal kehidupan, kita belajar untuk merasa aman dan dalam

menghadapi kondisi dalam keluarga maupun keadaan diri, kita harus

Page 24: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

26

mengembangkan suatu strategi yang didasari oleh talenta dan kemampuan alamiah

kita.

Dari sinilah, enneagram diharapkan bisa menjadi panduan untuk mengerti

bagaimana suatu tindakan yang dilakukan itu bekerja atau tidak bekerja dengan baik.

Dengan memanfaatkan Enneagram, kita dapat lebih memahami orang lain dan

mempelajari sejumlah alternatif pola perilaku diri sendiri dan mulai belajar

memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih luas.

Hanya dengan mengetahui 9 tipe kepribadian enneagram tidaklah cukup. Terdapat 7

hal yang berhubungan dengan pengembangan spiritual yang dapat dijadikan alat

bantu untuk pengembangan diri, yang dijelaskan dalam poin berikut.

1. Mencari Kebenaran

Adanya rasa ingin tahu apa yang terjadi dalam diri kita sendiri dan sekitar

untuk mencari kebenaran. Dengan mengamati diri sendiri, kita akan

mendapatkan jawaban bagaimana suatu kebiasaan atau tindakan kita terhadap

orang lain selalu berbentuk perlawanan atau sebaliknya. Sebagai contoh,

“Saya benar-benar marah kepada ayah saya”, tetapi kebenaran yang lebih

dalam mungkin mengatakan bahwa “Aku mencintainya dan ingin

dicintainya.”. Terkadang kebenaran memang sulit diterima, akan tetapi dari

situlah kita belajar untuk menerima apa yang benar-benar terjadi dalam

kehidupan. Dengan begitu kita akan lebih mudah menghadapi dan berurusan

dengan segala situasi yang terjadi dalam diri kita.

2. Pengendalian Diri

Dalam proses ini sering terjadi pergumulan bagaimana menerima dan

melepaskan. Resolusi yang sudah dibuat dengan mengatakan untuk “tidak

melakukan”, kita dapat melihat kebenaran mengapa kita dapat

mengendalikan diri kita dan apa yang telah menjadi pemicu hal tersebut

dilakukan. Hal tersebut dapat menjadi suatu pelajaran penting bagi

pengembangan diri.

3. Bersedia Menjadi Terbuka

Dengan menenangkan diri dan pikiran kita, membuka hati untuk lebih sensitif

dalam situasi yang kita alami, kita akan lebih terbuka terhadap kualitas dan

Page 25: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

27

sumber dalam diri yang membantu kita tumbuh. Setiap momen

memungkinkan kita untuk mendapat kesenangan, didikan, dan dukungan jika

kita lebih membuka diri. Kita diajak untuk belajar percaya pada momen itu

dan sadar akan nilai dari anugrah kehidupan yang luar biasa ini.

4. Mendapat Dukungan yang Tepat

Semakin banyak dukungan yang kita miliki, semakin mudah kita

mengembangkan diri. Dukungan tersebut baik dari keluarga maupun

lingkungan, ataupun lewat pencarian grup-grup yang dapat memberi sebuah

dorongan positif.

5. Belajar dari Semua Hal

Apapun yang timbul dalam hati atau pikiran kita merupakan bahan untuk kita

belajar melangkah ke depan. Akan tetapi kecenderungan kita adalah

melarikan diri daripada menghadapinya. Di sini kita harus belajar secara

nyata untuk maju. Pengembangan diri melibatkan kita terhadap proses untuk

mengerti apapun yang sedang terjadi sekarang dan bagaimana berurusan

dengan itu.

6. Budayakan Cinta Diri Kita yang Sebenarnya

Sering kita dengan bahwa kita tidak bisa mencintai orang lain jika tidak

mencintai diri kita sendiri. Kita harus mencintai diri kita sendiri dengan tidak

meninggalkan diri kita dalam lautan kekhawatiran, fantasi, ketegangan, dan

kecemasan. Cinta diri membutuhkan penerimaan mendalam akan diri kita

sendiri dan menetapkan diri secara aktual.

7. Praktek

Banyaknya ajaran spiritual menekankan pentingnya semacam praktek baik

meditasi, doa, yoga, relaksasi, atau gerakan dengan menyisihkan waktu setiap

harinya. Pentingnya hal tersebut adalah untuk membangun kembali hubungan

yang lebih dalam dengan sifat sejati kita sebagaimana manusia. Praktek

tersebut membangun diri kita lebih seimbang dan tidak tergantung dari

kebiasaan mendarah daging yang terlalu berlebihan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

28

2.1.2. Data Pendukung

2.1.2.1. Survei

Berikut adalah data survei mengenai pemakaian internet Indonesia berdasarkan

wearesocial.sg dan Asosiasi Penyelenggaran Jasa Intenet Indonesia (apijii.or.id).

Gambar 2.15 Digital In Indonesia

Sumber: wearesocial.sg; Digital, Social, Mobile in APAC March 2015

Gambar 2.16 Time Spent with Media

Page 27: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

29

Sumber: wearesocial.sg, Digital, Social, Mobile in APAC March 2015

Gambar 2.17 Share of Web Traffic

Sumber: wearesocial.sg, Digital, Social, Mobile in APAC March 2015

Gambar 2.18 Gender Based Internet Users

Sumber: apijii.or.id, The Profile of Indonesia’s Internet Users 2012

Page 28: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

30

Gambar 2.19 The Intenet Users in Families According to Age Group

Sumber: apijii.or.id, The Profile of Indonesia’s Internet Users 2012

Gambar 2.20 Intention in Accessing the Internet

Sumber: apijii.or.id, The Profile of Indonesia’s Internet Users 2012

Page 29: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

31

Dari paparan beberapa potongan gambar infografik di halaman-halaman sebelumnya

mengenai survei penggunaan internet dapat ditarik beberapa fakta berikut:

1. Sampai dengan bulan Maret 2015, Indonesia memiliki 72,6 miliar pengguna

aktif internet via internet kabel maupun mobile dengan total populasi 255,5

miliar.

2. Rata-rata penggunaan internet setiap harinya adalah sekitar 5 jam 6 menit via

pc atau tablet, dan 3 jam 10 menit via mobile.

3. Dari tahun ke tahun, jumlah share link pada website melalui penggunaan

laptop dan desktop adalah sekitar 47%, 49% melalui mobile, 4% melalui

tablet.

4. Banyaknya pengguna internet pada tahun 2012 menurut jenis kelaminnya

adalah 51,6% pengguna laki-laki dan 48,4% pengguna perempuan.

5. 3 aktivitas pengunaan internet di Indonesia yang terbesar adalah untuk

mengakses social network (87,8%), mencari informasi (68,9%), dan mencari

berita terbaru (68,1%)

2.1.2.2. Psikologi Naratif pada Kuis Kepribadian Online

Bersumber dari sebuah artikel berbahasa inggris di internet, di sini dijelaskan

mengapa kuis kepribadian secara online menjadi sangat menarik dan memberikan

suatu efek “mania” pada setiap orang yang mencobanya. Dari artikel Laura Schocker

(2014) ada pandangan bahwa kuis kepribadian secara online tidak hanya sekedar

hiburan untuk mengisi waktu, selain menyenangkan dan menghibur terdapat suatu

hal yang menyentuh pengertian diri masing-masing akan cerita yang membentang di

dalamnya. Hal yang dirasakan tersebut merupakan bagian dari psikologi naratif.

Menurut psikolog dalam artikel tersebut yang bernama Robert Simmermon, Ph.D.,

psikologi naratif adalah teori yang di mana manusia memahami kehidupan mereka

dengan mencocokan pengalaman hidup dari waktu ke waktu dalam menjelaskan

siapa dan dari mana asalnya seseorang. Dapat dilihat kuis kepribadian merupakan

salah satu bentuk psikologi naratif yang menawarkan sebuah “ilusi otentik”

mengenai penilaian terhadap diri sendiri dan memperkuat nilai-nilai tersebut.

Terlebih lagi, menurut profesor psikologi, Steven Meyers, Ph.D., manusia selalu

mencari wadah untuk kesadaran diri. Introspeksi dan melihat ke dalam diri sebagai

Page 30: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

32

contohnya, namun kedua hal tersebut memiliki batas. Adanya sebuah tes/asesmen

diri membantu kita melihat diri kita sendiri lewat cermin yang berbeda lebih dalam.

Masih menurut Meyers, manusia cenderung mempertanyakan 3 hal ini untuk

membuat mereka merasa hidup, yaitu Siapakah aku?, Siapa aku menurut orang lain?

Siapakah aku ingin menjadi? Dengan tes-tes seperti itu yang memungkinkan kita

untuk berpikir tentang pertanyaan “Siapakah aku” dengan cara yang menyenangkan,

ditambah lagi dengan fitur bagikan secara online, di mana bisa memperlihatkan hasil

tes tersebut dan bisa saja diberi umpan balik oleh teman-teman di sosial media.

2.1.2.3. Kompetitor

2.1.2.3.1. The Enneagram Institute

Sampai saat ini belum ada website berbahasa Indonesia yang menyajikan informasi

tentang enneagram. Di luar wilayah Indonesia, terdapat banyak website yang

memberikan informasi ini. Dari hasil pencarian google, berikut adalah website yang

cukup terpercaya dan lengkap membahas seluk beluk enneagram.

Gambar 2.21 Tampilan Website The Enneagram Institute

(www.enneagraminstitute.com)

Page 31: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

33

Didirikan oleh Don Richard Riso dan Russ Hudson. Keduanya merupakan orang

berkontribusi dalam pengajaran dan pengembangan sistem enneagram.

Fitur: penjelasan tipe kepribadian berdasarkan enneagram, tes kepribadian

berdasarkan RHETI dan QUEST yang dapat diakses gratis, member gratis untuk

akses informasi lebih lengkap.

2.1.2.3.2. 16 Personalitites

Website ini menampilkan tes kepribadian dan informasi mengenai 16 tipe

kepribadian yang berdasarkan metode MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Dibuat

oleh Neris Analytics Limited.

Fitur website: tes kepribadian berdasarkan MBTI, profil premium berbayar,

penjelasan tipe kepribadian, member gratis untuk akses forum, dan online dating.

Gambar 2.22 Tampilan Website 16 Personalitites

(www.16personalities.com)

Page 32: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

34

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1. Desain Komunikasi Visual

Pada bukunya yaitu Desain Komunikasi Visual Terpadu, Yongky Safanayong

(2006:2) mengungkapkan bahwa desain tidak hanya mencakup eksplorasi visual,

akan tetapi juga terkait dengan aspek-aspek kultural-sosial, filosofis, teknis dan

bisnis. Pada akhirnya, desain komunikasi visual bertujuan untuk memberi inspirasi,

informasi, dan penggerak aksi melalui rangkaian fungsi bentuk yang kita – sebagai

desainer telah pahami dan pelajari (Sanafayong, 2006:3). Terdapat empat fungsi

desain komunikasi visual, yaitu:

1. Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform), mencakup:

menjelaskan, menerangkan, dan mengenalkan.

2. Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup: membuka pikiran dan

menguraikan.

3. Untuk membujuk (to persuade), mencakup: menganjurkan, komponen-

komponennya termasuk kepercayaan, logika, dan daya tarik.

4. Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan.

Pendekatan yang dilakukan dalam penyampaian komunikasi visual sangatlah penting

untuk mencapai komunikasi yang baik. Salah satunya adalah pendekatan semiotik

yang memerhatikan sebuah pesan sebagai rangkaian tanda-tanda. Dalam pendekatan

ini diharapkan penerima pesan atau target sasaran yang berinteraksi dengan pesan ini

mendapatkan arti yang sesuai harapan pengirim, tergantung pada persepsi masing-

masing individu.

Berikut pertimbangan-pertimbangan dalam pendekatan desain kepada sasaran:

• Karakter, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, watak

• Etika dan moral: bagaimana bersikap, berpikir dengan mempertimbangkan

nilai benar dan salah, baik dan buruk

• Lifestyle: keamanan, kenyamanan, kemudahan, prestige, pemenuhan diri

• Sistem kepercayaan dan politik

• Penampilan

Page 33: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

35

Hal-hal yang disebutkan di atas kemudian dicocokan kembali dengan pemilihan

aksara (type), gambar, layout, struktur, ukuran, gaya, finishing, serta elemen-elemen

visual seperti warna, bentuk, kedalaman (depth), dan gerak (motion) agar komunikasi

visual yang dilakukan sesuai.

2.2.2. Teori Semiotika dalam Membuat Tanda (Sign) Visual

Semiotika merupakan salah satu bidang keilmuan yang penting dalam proses

pembuatan pesan visual. Studi ini mengeksplorasi hubungan teori tanda (sign) dan

efeknya terhadap proses penciptaan tanda, simbol, dan pesan yang bermakna

(Wallschlaeger & Busic-Snyder, 1992:382). Charles W. Morris, seorang filsuf

Amerika membuat sebuah struktur segitiga untuk membantu dalam memahami

sebuah sign.

Gambar 2.23 Model Struktur Morris untuk Sebuah Sign dan Signifikansinya

Sumber: Wallschlaeger & Busic-Snyder, Basic Visual Concepts and Principles,

Wm. C. Brown (1992:384)

Dari struktur tersebut, ia memecah proses pembuatan sebuah tanda itu menjadi 3

kategori:

• Sintaktik: hubungan suatu tanda (sign) dengan sign lainnya

• Semantik: hubungan suatu sign dengan objek yang dipresentasikan

• Pragmatik: hubungan suatu sign dengan penerjemahnya (interpretant)

Page 34: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

36

Sign digunakan untuk menciptakan pesan dan menyampaikan makna. Ditinjau dari

semantiknya, sign memiliki sifat primer dan sekunder. Primer di sini mengartikan

bahwa suatu sign bermakna denotatif, langsung dan konkrit, sementara sign yang

bersifat sekunder memiliki makna konotatif, abstrak, dan tidak langsung. Makna

pada sign digunakan sebagai pembangkit persepsi dan reaksi pada setiap orang yang

melihatnya. Sign yang sama bisa memiliki makna yang berbeda pada tiap individu.

Oleh karena itu, perlu ekstra hati-hati pada saat menggunakan sign yang akan

disajikan untuk sasaran agar pesan dapat diterima sesuai dengan makna yang

diharapkan.

2.2.3. User Experience

Website merupakan bagian dari teknologi yang kompleks dan dalam jenis apapun

adalah sebuah produk yang bersifat self-service. Tidak ada instruksi manual untuk

dibaca sebelumnya, tidak ada seminar untuk dihadiri, dan tidak ada layanan

konsumen yang membantu user dalam penggunaan website. Hanya ada user seorang

diri dengan akal dan pengalaman personal yang ia miliki yang dapat memandunya

(Garrett, 2011:10). Maka dari itu, menempatkan user sebagai pusat dalam setiap

konsep desain (user experience sebagai user centered-design) akan membantu dalam

menciptakan user experience yang menarik dan efektif sehingga website yang dibuat

dapat memberikan pengalaman positif bagi user-nya. Hal itu yang selanjutnya

menentukan apakah user akan kembali mengunjungi website atau tidak.

Selain itu, penataan dan membuat prioritas setiap konten juga perlu dilakukan agar

user tahu mana informasi yang penting dibaca dalam suatu website. Adanya hirarki

visual, pengelompokan, navigasi yang konsisten dan jelas dalam mendesain sehingga

informasi mudah dilihat dan tidak membingungkan user (Duckett, 2011).

2.2.3.1. The Five Planes of User Experience

Garrett menjelaskan terdapat 5 elemen atau disebut The Five Planes, terdiri dari

strategy, scope, structure, skeleton, dan surface—yang membantu dalam membuat

kerangka konseptual untuk membahas permasalahan user experience dan bagaimana

mengatasinya.

Page 35: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

37

Gambar 2.24 The Five Planes of User Experience

Sumber: Garrett, The Elements of User Experience, New Riders (2011:22)

Dimulai dari kerangka yang paling bawah, yaitu strategy plane yang membahas

tentang bagaimana merancang suatu website sesuai dengan strategi, di mana

kebutuhan user sangat diperhatikan pada bagian ini. Tahap per tahap selanjutnya

akan semakin spesifik dan rinci hingga di surface plane, pada kerangka paling atas

yang di mana lebih ditekankan detail konkrit tampilan produk website yang dibuat.

1. Strategy Plane

Pada tahap ini, disusun strategi merancang untuk menyelaraskan tujuan dari

website (product objectives) dan kebutuhan user-nya (user needs).

• Product Objectives

- Mendefinisikan tujuan rancangan website dengan jelas (tidak terlalu

umum dan tidak terlalu spesifik)

- Membuat brand identity: bagaimana kesan/impresi yang diharapkan

dari interaksi website dengan user

Page 36: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

38

- Adanya indikator yang dapat diukur sebagai sukses parameter sebuah

website

• User Needs

- User segmentation: demografis (gender, umur, pendidikan, SES),

psikografis (perilaku dan persepsi akan topik yang bersangkutan)

- Usability & User Research: mengumpulkan data berupa survei,

wawancara, maupun user testing

- Membuat Persona / User profile: karakter fiksi yang dibuat untuk

merepresentasikan kebutuhan dari berbagai macam user yang

sebenarnya.

Gambar 2.25 Pembagian Scope per Plane dalam Five Planes of User Experience

Sumber: Garrett, The Elements of User Experience, New Riders (2011:29)

Page 37: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

39

2. Scope Plane

Setelah strategi ditentukan, pada plane ini akan diterjemahkan ke dalam

ruang lingkup fungsi dan informasi. Dalam lingkup fungsi akan ada

penjelasan rinci dari kumpulan fitur produk yang ditawarkan pada user secara

spesifik (functional spesifications). Di sisi informasi akan dibahas berbagai

variasi konten yang dibutuhkan untuk dijelaskan pada user (content

requirements).

3. Structure Plane

Di sini menjelaskan bagaimana user berinteraksi dengan fitur dan konten

yang telah dibuat pada scope plane. Kumpulan fitur akan diterjemahkan

menjadi interaction design dan konten menjadi information architecture.

• Interaction Design: merancang pola dan struktur yang berkaitan dengan

apa saja yang mungkin dilakukan dari seorang user dan bagaimana sistem

merespons hal tersebut dalam interaksinya. Dalam hal ini, conceptual

model digunakan dalam interaction design untuk menciptakan kesan

interaksi yang familiar sehingga user lebih mudah beradaptasi dengan

website yang dibuat.

• Information Architecture: mengatur struktur informasi serta konten yang

efisien dan efektif untuk ditampilkan agar dapat mudah dipahami. Dalam

banyak kasus, strukturisasi ini tidak hanya membantu user dalam mencari

konten tetapi juga memberi informasi, edukasi dan juga dapat memersuasi

seorang user.

4. Skeleton Plane

Untuk mengoptimalkan tata letak dari segala elemen secara efektif dan

efisien, tahap ini terbagi terdapat 3 komponen yang penting dalam pembuatan

kerangka sebuah website.

• Interface Design: mengatur penempatan berbagai elemen tampilan

seperti tombol, bagian kontrol, gambar, dan blok teks. Interface yang

baik akan membuat user dapat fokus bagian-bagian yang penting dalam

sebuah website.

Page 38: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

40

• Navigation Design: mengatur bagaimana setiap page pada website

terkoneksi sesuai dengan struktur infomasi yang sudah dibuat pada tahap

sebelumnya.

• Information Design: menyajikan infromasi yang dirancang untuk mudah

dipahami user. Seringkali berfungsi sebagai penyatu setiap komponen

desain yang dibuat.

5. Surface Plane

Pada tahap ini, segala elemen yang ada ditampilkan dalam bentuk visual dari

pengaturan pada tahap sebelumnya. Sebagaimana surface plane sendiri

merupakan hasil jadi dari sebuah website berisikan gambar dan teks yang

dapat diklik ataupun melakukan suatu fungsi sebagai desain yang dapat

dirasakan oleh user (sensory design).

2.2.4. Tipografi pada Layar

Gambar 2.26 Graphic Text dan Live Text

Sumber: Bosler, Mastering Type, HOW Books (2012:192)

Berdasarkan buku “Mastering Type: The Essential Guide to Typography for Print

and Web Design” (Bosler, 2012), teks dalam bentuk grafis (graphic text) hanya baik

dipakai apabila font yang ingin digunakan tidak tersedia dalam bentuk webfont. Live

text adalah yang paling ideal untuk sebuah website karena dapat dicari oleh search

engine dan dapat diseleksi menggunakan pointer komputer.

Page 39: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

41

Hal lainnya yang harus diperhatikan dalam penggunaan tipografi pada layar adalah

ukuran resolusi layar yang berbeda-beda pada berbagai device. Ukuran layar telepon

genggam memerlukan jenis font yang lebih sederhana karena resolusi layarnya lebih

rendah dari monitor komputer. Resolusi layar telepon genggam berkisar antara

320x240 pixels sampai 940x640 pixels. Tablet biasanya memiliki resolusi 1024x768

pixels, sedangkan resolusi monitor komputer dapat sampai hingga 2560x1440 pixels.

Oleh karena itu font jenis sans serif merupakan pilihan yang aman untuk

menghindari font yang sulit terbaca terutama dalam teks body copy pada resolusi

layar rendah seperti telepon genggam.

Gambar 2.27 Variasi Resolusi Layar

Sumber: Bosler, Mastering Type, HOW Books (2012:192)

Suatu website dapat dikategorikan sukses secara visual kuat secara hirarki,

kombinasi tipografi yang pas, sistem grid yang fleksibel, keteraturan dan keterbacaan

konten yang baik, serta paduan warna yang menarik.

2.2.5. Grid pada Website

Sistem grid berfungsi sebagai alat bantu untuk mengatur komposisi dan menjaga

konsistensi proporsi dan ruang sehingga tercipta desain yang baik (Duckett,

2011:387). Walaupun grid tampak seperti membatasi, dalam kenyataannya memiliki

manfaat berikut:

Page 40: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

42

• Menciptakan kontinuitas antar halaman yang mungkin menggunakan desain

yang berbeda

• Membantu user memprediksi di mana menemukan informasi di berbagai

halaman

• Konsisten, sehingga akan mudah apabila ada konten baru yang ingin

ditambahkan ataupun jika ingin berkolaborasi dalam mendesain website

tersebut.

Sistem grid 960 merupakan sistem grid yang familiar dipakai oleh desainer web.

Halaman ini adalah contoh sistem grid 12 kolom di mana setiap kolom abu

memiliki lebar 60 pixel. Tiap kolom memiliki margin sebesar 10 pixel, sehingga

setiap kolom berjarak 20 pixel lebarnya.

Gambar 2.28 Pembagian yang Dapat Dilakukan Pada Sistem Grid 960 pixels

Sumber: Duckett, HTML & CSS, John Willey & Sons, Inc. (2011:389)

Page 41: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

43

2.2.6. Penggunaan Warna pada Desain Grafis

Dalam strategi komunikasi, pilihan warna yang buruk dapat mengancam esensi dari

desain grafis. Warna merupakan elemen penting dalam menarik target sasaran dan

mencapai desain yang baik. Pada tingkat fungsionalnya, warna menciptakan refleksi

kontras penglihatan dan meningkatkan keterbacaan. Penggunaan warna pada desain

grafis harus menarik orang, meningkatkan nilai pada konsep, memutar pesan, atau

menyampaikan perasaan atau emosi (Triedman, 2002:9).

2.2.6.1. Warna dengan Pesan Primer

Pada buku “Color Graphic: The Power of Color in Graphic Design” disebutkan

bahwa pilihan warna yang kuat akan lebih mudah dibaca dan diidentifikasi, serta

berbasis pada pengalaman tertentu. Meskipun tidak unik, warna-warna ini akan

secara cepat menghasilkan tanggapan langsung.

Seringkali warna-warna ini menyiratkan pesan fungsional—seperti warna merah,

hijau, atau kuning pada lampu dan tanda-tanda lalu lintas—atau memiliki arti dalam

kehidupan sehari-hari—seperti hijau rumput atau biru langit.

Warna dengan pesan primer juga dapat digunakan sebagai penguat suatu ide. Warna

dasar dapat memperkuat kekuatan atau makna dari suatu desain. Warna-warna jenis

ini menekankan poin-poin yang ingin disampaikan secara jelas.

2.2.6.2. Indeks Warna

Berikut ini merupakan persepsi warna yang terdapat dalam buku “Color Design

Workbook – A Real World Guide to Using Color in Graphic Design” (Rockport

Publishers, 2008):

Merah

• Terkait dengan: api, darah

• Makna Positif: passion, cinta, darah, energi, antusiasme, kegembiraan,

panas, kekuatan

• Makna Negatif: agresi, kemarahan, pertempuran, revolusi, kekejaman,

amoralitas

Page 42: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

44

Kuning

• Terkait dengan: sinar matahari

• Makna Positif: intelek, bijak, optimis, gembira, bercahaya, idealisme,

• Makna Negatif: kecemburuan, kurangnya keberanian (pengecut), tipu daya,

peringatan.

Hijau

• Terkait dengan: tanaman, lingkungan alam

• Makna Positif: kesuburan, uang, tumbuh, menyembuhkan, sukses, alam,

harmoni, kesabaran, masa muda

• Makna Negatif: serakah, iri, racun, korosif, tidak berpengalaman

Biru

• Terkait dengan: laut, langit

• Makna Positif: pengetahuan, kesejukan, kedamaian, maskulinitas,

kontemplasi, loyalitas, keadilan, kecerdasan

• Makna Negatif: depresi, dingin, melepas, apatis

Hitam

• Terkait dengan: malam, kematian

• Makna Positif: kekuatan, kekuasaan, berat, elegan, formalitas, serius,

misteri, kehormatan, kesendirian, bergaya

• Makna Negatif: takut, negatifitas, jahat, rahasia, berduka, berat, kosong

2.2.7. Flat Design

Flat design merupakan suatu gaya desain yang mulai populer pada tahun 2013. Gaya

desain penggabungan antara kecanggihan dan juga minimalis ini tampak bagus dan

sederhana namun bisa juga menjadi kompleks. Pada dasarnya flat design memiliki 2

tujuan (Clum, 2013):

1. Berusaha keluar dari batasan-batasan screen dan bekerja dalam parameter

yang ada daripada mencoba menyamarkan mereka.

2. Simplicity – sebagai titik awal untuk desain yang ramping dan membuat

website lebih cepat dan fungsional.

Page 43: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

45

Gambar 2.29 Contoh Flat Design

Sumber: http://uxmag.com/

Pada gambar di atas bisa dilihat, gaya ilustrasi flat dengan konten judulnya. Kedua

elemen tersebut tidak saling berkompetisi ataupun menjadi saling distraksi satu sama

lain. Ilustrasi yang terdapat di sekelilingnya sudah dimodifikasi agar mata user

terbimbing untuk melihat konten dengan lebih jelas. Flat design memiliki atribut

kunci yang membuat website tetap fungsional dengan keindahannya. Gaya ini

menjawab bagaimana pentingnya untuk menciptakan rasa akrab pengguna yang

disisi lain sesuai dengan medianya. Sebagai paradigma baru dalam desain digital,

flat design menjadi bagian keseluruhan harmonisasi antara fungsi dan estetik suatu

website.

2.2.8. Analisis SWOT

Strengths

• Memiliki sumber yang kuat dan relevan berupa website dari institusi luar

berbahasa Inggris yang sudah dikaji secara berkala tentang enneagram.

• Memiliki visual yang menarik, interaktif, serta informatif untuk ukuran

sebuah website kuis kepribadian.

Weaknesses

• Enneagram kurang begitu dikenal sebagai tes kepribadian yang terpercaya di

kalangan masyarakat Indonesia.

• Hanya sedikit sumber tertulis berbahasa Indonesia mengenai Enneagram

yang dapat diakses oleh publik di Internet.

Opportunity

Page 44: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01986-DS Bab2001.pdf · 2.1.1.1.3. Panah Integrasi dan Disintegrasi Gambar 2.4

46

• Tes/kuis kepribadian dalam bentuk apapun sangat populer di dunia online

bahkan sering ditemukan viral.

• 9 tipe kepribadian enneagram masih jarang didengar oleh masyarakat secara

luas, sehingga dinilai unik dan layak untuk disebarluaskan.

• Membuka mata masyarakat mengenai cara lain untuk melihat kepribadian

diri dan juga mengembangkan diri.

Threats

• Sulit bersaing dengan website kompetitor yang mengenalkan tes kepribadian

yang lebih populer.

• Banyaknya hiburan jenis lain, seperti social media dan website lainnya yang

jauh lebih menarik dibanding website ini.