Upload
vukhanh
View
213
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
10
BAB 2
LANDASAN TEO RI
2.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Michael C. Jackson (2003, p1), sistem didefinisikan
sebagai sekumpulan fungsi – fungsi kompleks yang bergantung pada
bagian tersebut dan interaksi di antara bagian tersebut. Dari penjelasan
tersebut, sistem dapat diidentifikasikan menjadi beberapa tipe - tipe, yait u
: secara fisik, biologis, desain, absrak, sosial, dan aktivitas menusia.
O’Brien(2003,p18) mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama dengan menerima input dan output dalam proses
perpindahan yang diat ur.
Menurut Bennet,McRobb,Farmer (2002,p569) sistem adalah suat u
abstrak dari suatu satuan unsur-unsur yang kompleks dan saling
berinteraksi , yang dimana untuk mengidentifikasi suatu batas, suat u
lingkungan , input dan output suatu kendali mekanisme dan beberapa
perubahan bentuk atau proses pencapaian suatu sistem. Sistem juga dapat
diartikan sebagai sekumpulan komponen yang bekerja bersama-sama
untuk memperoleh t ujuan tertentu.
Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau
berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. (O’Brien, 2005, p29)
11
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, sistem adalah
sekolompok komponen yang saling berinteraksi untuk mengidentifikasi
input dan ouput dalam mencapai tujuan bersama.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2008, p14),
informasi adalah data yang sudah dibentuk menjadi sebuah bentuk yang
mempunyai arti dan berguna untuk manusia.
Informasi adalah data yang telah dikonversikan ke dalam konteks
yang penuh arti dan berguna bagi end-user tertentu. (O’Brien, 2003,
p703)
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, informasi adalah data
yang telah dikonversikan menjadi sebuah konteks yang mempunyai arti
dan berguna bagi end-user yang bersangkutan.
2.1.3 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan kom binasi terat ur apapun dari orang-
orang, hardware, soft ware, jaringan komunikasi dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi (O’Brien, 2005, p5).
Sedangkan menurut Kadir (2003, p10), sistem informasi adalah
cakupan sejumlah komponen (orang, komputer, teknologi informasi dan
prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi), dan
dimaksudkan untuk mencapai suat u sasaran atau tujuan.
12
Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2008, p14), dapat
didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang saling
terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses, peyimpanan,
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pem buatan keput usan,
koordinasi, dan kontrol dalam organisasi. Selain itu, dapat juga
membantu manajer dan karyawan lainnya unt uk menganalisa masalah,
menvisualisasikan subyek yang kompleks, dan membuat suatu produk
baru.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, sistem informasi
adalah suatu jaringan yang terbentuk dari beberapa komponen, seperti :
hardware, software, brainware, jaringan komunikasi, dan data yang
mempunyai proses dari input data, lalu diproses dan menghasilkan suat u
informasi yang mempunyai nilai bagi beberapa pihak, khususnya para
tactical dan strategic level management
2.1.4 Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi
adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau
perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan
strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
13
2.1.5 Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan
tujuan jangka panjang yang menggam barkan kebutuhan sistem dan
arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan
(Turban, 2003, p462).
Perencanaan Strategi Informasi Informasi yang baik akan
membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan unt uk
melakukan rencana bisnis dan merealisasikan pencapaian bisnis. Dalam
dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi unt uk
menentukan strategi perusahaan adalah salah sat u cara yang paling efektif
untuk meningkatkan performa bisnis.
2.1.6 Clustering Matrix
Menurut James Martin (2004, p173) Clustering Matrix adalah
sebuah tipe fungsi matrix yang dikelompokkan untuk menunjukkan
fungsi dan data apa yang cocok. Pengelompokan ini membentuk dasar
untuk membangun wilayah bisnis, yang akan diperiksa secara lebih rinci
selama analisis bisnis area. Pengelompokan dapat membentuk dasar dari
sistem dan membantu menentukan sistem tertentu harus melakukan
fungsi apa dan data apa yang akan digunakan.
2.2 Teori umum perancangan E-commerce
2.2.1 Pengertian Internet
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p28), internet adalah
sebuah koleksi dari kabel-kabel, protocol, dan hardware yang
14
mengizinkan elektronik transmisi dari data dari pada TCP/IP. Internet
merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang akan
memberikan data dan program-program.
Menurut Laudon dan Traver (2004, p117), internet adalah
jaringan dari ribuan jaringan dan jutaan computer (disebut host) yang
menghubungkan bisnis, institusi pendidikan, organisasi pemerintahan dan
individual
2.2.2 Pengertian E-Commerce
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p4), pertukaran antar
bagian yang dihubungkan dengan teknologi (baik individual atau
organisasi) juga diaktifitas dalam atau antar organisasi berbasiskan
elektronik yang mendukung pertukaran seperti it u.
Menurut O’Brien (2003, p23), e-commerce adalah proses
pembelian dan penjualan serta pemasaran dan pelayanan dari produk,
service dan informasi melalui jaringan komputer yang beragam.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, e-commerce adalah
penyebaran, pem belian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televise, www, atau jaringan
komputer lainnya.
2.2.3 Kategori E-Commerce
Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p4), ada 4 kategori e-
commerce yaitu:
15
1. Business to Business (B2B)
Business to Business (B2B), aktivitas mengarah
kepandangan penuh pada E-commerce yang dimana dapat terjadi
antara dua (2) Organisasi. Diantara aktifitas lainnya, ini termasuk
pembelian, penyediaan barang, supplier management, inventory
management, sales activities, payment management dan services
and support.
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer (B2C) adalah E-commerce yang
mengarah pada pertukaran antara bisnis dan konsumen, seperti
yang dilakukan oleh Amazon dan Yahoo. Transaksi B2C dapat
berupa pert ukaran dari fisik atau produk digital atau pelayanan
dan biasanya lebih kecil daripada transaksi yang dilakukan pada
model B2B.
3. Peer to peer (P2P)
Peer to Peer (P2P) adalah pertukaran yang terjadi antara
konsumen dengan konsumen. Pertukaran dapat melibatkan pihak
ketiga seperti pada kasus pelelangan di website eBay. Beberapa
contoh lainnya yang mendukung P2P adalah Owners.com,
Craigslist (Classified ads), Gnutella (Music), monster (jobs), dan
Lavalife (Personal Services).
4. Consumer to Business (C2B)
Konsumen dapat bersatu bersama unt uk menampilkan
mereka sebagai grup pem beli dalam hubungan C2B. Termasuk
16
dalam kategori ini adalah perorangan yang menjual produk atau
layanan ke organisasi, dan perorangan yang mencari penjual,
berinteraksi dengan mereka dan mensepakati suatu transaksi.
2.2.4 E-business
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p214), e-business adalah
penggunaan internet dan jaringan lainnya dan teknologi informasi unt uk
mendukung electronic commerce, kom unikasi perusahaan dan kolaborasi,
dan proses bisnis yang sudah menggunakan website, keduanya dalam
jaringan perusahaan dan antara konsumen serta partner bisnisnya.
2.2.4.1 Survvey system
Survey system merupakan aplikasi yang menyediakan
survey secara komprehensif dan fleksibel. Aplikasi ini menitik-
beratkan pada rincian pelanggan yang akan diolah menggunakan
sistem riset secara kreatif, sehingga hasil yang diberikan juga
akan kreatif dan m udah dimengerti oleh perusahaan.
2.2.4.2 Customer Relationship Management (CRM)
Aplikasi yang memiliki nilai potensial tinggi dalam
memberikan suat u keunggulan bersaing jangka panjang dan
mendukung dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, nam un
memiliki tahapan resiko implementasi yang tinggi. Customer
Relationship Management (CRM) adalah sebuah sistem informasi
yang terintegrasi yang digunakan unt uk merencanakan,
17
menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas
prapenjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi. CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk didalamnya adalah
call center, sales force, pemasaran, technical support, dan
layanan. CRM berfokus pada penanganan hubungan yang baik
dan erat antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan dimata pelanggannya melalui
peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
2.2.4.3 Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Menurut O’Brien dan Marakas (2008,p305), SCM adalah
fungsi yang saling berhubungan dalam internal sistem perusahaan
yang menggunakan Teknologi Informasi untuk mendukung dan
mengelola keterkaitan antara beberapa kunci proses bisnis antara
pemasok, pelanggan , dan partner bisnis. T ujuan dari SCM adalah
menciptakan jaringan bisnis yang cepat , efisien , dan harga yang
relatif terjangkau.
2.2.4.4 Management Information System (MIS)
MIS merupakan suat u aplikasi sistem informasi yang
menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen.
MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari
banyak sum ber, termasuk didalamnya Transaction Processing
18
System . MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman
informasi dan informasi terpilih.
Untuk mengaksses informasi, pengguna MIS membagi
basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang
membantu pengguna menginterpretasikan dan menerapkan data-
data tersebut. MIS menghasilkan output informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan. MIS juga dapat membantu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi, meski tidak berupa suat u struktur tunggal.
2.2.4.5 Eksekutif Information System (EIS)
Menurut Kumar dan Palvia (2001, Vol. 101, pp.153 -
164), tujuan dari EIS secara global adalah untuk menyediakan
para eksekutif tampilan yang konsisten, terpadu, dan data
operasional yang sudah diringkas dari anak perusahaan secara
keseluruhan.
2.2.4.6 Enterprise Application Integration (EAI)
EAI atau Enterprise Application Integration adalah suat u
software yang digunakan unt uk menghubungkan aplikasi e-
business seperti MIS, EIS dan CRM. Software ini menyediakan
fasilitas konversi dan koordinasi data, komunikasi, aplikasi, dan
layanan pesan, serta akses ke berbagai interface aplikasi. Jadi,
software EAI dapat mengintegrasikan berbagai kelompok aplikasi
19
perusahaan dengan memungkinkan aplikasi-aplikasi tersebut
untuk bertukar data.
2.3 Evolusi Sistem Informasi dalam Organisasi
Ward dan Preppard (2002, p23) mengajukan sebuah model unt uk
menggambarkan perkembangan sistem informasi. Model ini terdiri dari tiga era
berbeda dimana peranan sistem informasi berbeda pula.
Tahun Er Tujuan
60-an Data processing Meningkatkan efisiensi
dalam kegiatan operasional
perusahaan
70-an dan 80-an Management information
system (MIS)
Meningkatkan efektifitas
manajemen dengan
menyediakan informasi
yang dibutuhkan dalam
pengambilan keput usan
80-an dan 90-an Strategic information
system (SIS)
Meningkatkan daya saing
perusahan dengan merubah
20
cara perusahaan melakukan
bisnisnya
Tabel 2.1 Evolusi Sistem Informasi (Ward dan Preppard, 2002, p23)
2.4 Perlunya Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Ward dan Preppard (2002, p47) mengemukakan beberapa alasan yang
menyebabkan perlunya suat u perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan
teknologi informasi (SI/TI):
• Investasi pada SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis.
• Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada.
• Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi
data dan hilangnya keterkaitan antara sumber daya informasi.
• Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI
dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas.
• Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.
• Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
• Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.
Strategi SI/TI hendaknya dapat mengarahkan kinerja sistem secara
terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai
masukan untuk pengambilan keput usan manajemen.
2.5 Perencanaan Strategi Teknologi Informasi
2.5.1 Teknologi Informasi
21
Teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama,
pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yait u
hardware, software, jaringan, manajemen data dan banyak teknologi
berbasis internet (O’Brien, 2005, p9).
Menurut Ward dan Preppard (2002, p3), teknologi informasi
menunjuk pada spesifikasi mengenai teknologi, khususnya hardware,
software dan jaringan telekom unikasi.
Menurut Jogiyanto (2005, p334) teknologi informasi merupakan
alat yang potensial untuk digunakan dalam menciptakan atau menambah
nilai – nilai dan teknologi informasi dimaksudkan unt uk melihat sampai
sejauh mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini
di rantai nilai.
Menurut Thomson dan Cats-Baril (2003, p3), teknologi informasi
adalah perangkat keras dan piranti lunak yang dikemas sebagai sebuah
alat unt uk menangkap, menyimpan, memproses dan menghasilkan
digital.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, teknologi informasi
adalah hardware, soft ware, dan jaringan telekomunikasi yang dikemas
sebagai sebuah alat unt uk digunakan dalam menciptakan atau menambah
nilai – nilai dan teknologi informasi dimaksudkan unt uk melihat sampai
sejauh mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini
di rantai nilai.
2.5.2 Strategi Teknologi Informasi
22
Menurut Ward dan Preppard (2002, p44), strategi teknologi
informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang
bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan
informasi dan sistem dari sebuah informasi.
Menurut Raymond Papp(2001,p3), strategi teknologi informasi
adalah teknologi informasi yang digunakan dalam menjalankan strategi
bisnis, yang meliputi ruang lingkup teknologi , kompentensi yang
sistematis, dan teknologi informasi pemerintahan. Dimana ruang lingkup
teknologi tersebut sama seperti ruang lingkup bisnis, yang berfokus pada
kunci teknologi dan aplikasi, dimana bisnis harus menggunakannya. Hal
tersebut terlihat pada teknologi informasi khusus yang dibutuhkan unt uk
mencapai CSF(Critical Success Factors) seperti penggunaannya pada
kompetisi.Didalam kompetisi yang sistematis terdapat informasi
mengenai pelanggan dan client perusahaan (database pelanggan atau
produk), tingkat akses, tingkat kehandalan, dan karaterisitik vital lainnya
dan kekuatan dari teknologi informasi. Ketiga, teknologi informasi
pemerintahan, mengarahkan pada persoalan yang sama
seperti bisnis pada pemerintahan. Secara khusus, komponen tersebut
berfokus pada keput usan unt uk memproduksi atau membeli, aplikasi
yang menjadi prioritas , serta penggabungan secara teknologi dan
kerjasama yang memungkinkan (termasuk outsourcing).
2.6 Strategi Bisnis
23
Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional
yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suat u
bisnis.
Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan
untuk mendapatkan keunt ungan persaingan didalam setiap bisnis utamanya
(Robbert M Grant, 2002, p14).
Menurut Ward dan Preppard (2002, p69), strategi bisnis adalah
sekumpulan tindakan terintegrasi yang bert ujuan untuk mencapai t ujuan jangka
panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi kompetitior.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan, strategi bisnis adalah
sekumpulan tindakan yang terintegrasi yang digunakan untuk nendapatkan
keunt ungan jangka panjang didalam persaingan bisnis untuk mencapai visi dan
misi perusahaan.
Suatu strategi bisnis biasannya meliputi beberapa hal seperti berikut:
• Vission, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah
pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi t ujuan umum sebuah
perusahaan.
• Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
• Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang
dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya.
24
• Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh
perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
• Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan
sebagai alat unt uk mencapati tujuan dan memenuhi misinya.
• Critical Success Factor (CSF), adalah beberapa area kunci dimana sesuat u
harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
• Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada
yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
2.7 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Earl (Ward and Preppard (2002, p40)), dalam membuat suat u
strategic application tidak boleh hanya memfokuskan pada analisis terhadap
teknologi saja. Earl menyarankan bahwa jalur yang efektif untuk menghasilkan
keunt ungan dari SI atau TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran
tentang bisnis, yaitu: dengan menganalisis masalah bisnis yang ada dan
perubahan lingkungannya, menyadari bahwa SI atau TI adalah hanya salah sat u
bent uk solusi yang ditawarkan, karena ia menemukan bahwa strategi SI/TI saat
ini lebih banyak mengidentifikasikan persoalan teknologi dan terminologi
teknikal saja, tapi sedikit mengidentifikasikan kebut uhan organisasi akan aplikasi
dan kebutuhan bisnis. “Earl”
menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasikan kebutuhan
perusahaan terhadap sistem informasi dan strategi TI fokus dalam
25
mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan
infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategis Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Gambar 2.1 mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis, strategi SI
dan strategi TI dalam suatu pendekatan unt uk menyusun strategi sistem dan
teknologi informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Unt uk
merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi
lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan,
peluang dan ham batan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah
mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan,
maka kita dapat
mengevaluasi sistem apa yang sesuai dengan kebut uhan dan mendukung strategi
bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya unt uk
26
menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu
dilakukan penyeleksian dann pemilihan secara tepat teknologi apa yang paling
sesuai unt uk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
2.8 Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Perencanaan strategis menunjukkan analisa yang komprehensif,
sistematis untuk mengem bangkan rencana dari suatu aksi / kegiatan (Ward dan
Preppard, 2002, p69).
Perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan
jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi
informasi untuk mencapai t ujuan perusahaan (T urban, 2003, p462).
Sistem informasi strategi adalah sistem informasi yang dapat memberi
perusahaan produk dan jasa yang komprehensif hingga dapat memberikan
keunggulan strategis atas para pesaingnya dalam pasar. Selain itu juga
merupakan sistem informasi yang menyebarkan inovasi bisnis, memperbaiki
proses bisnis dan membangun sumber daya informasi strategis untuk perusahaan
(O’Brien, 2003, p20).
Sistem informasi strategis adalah sistem-sistem yang membentuk atau
mendukung terciptanya keunggulan kompetitif perusahaan (Turban, 2003, p246).
Sistem informasi strategis adalah sistem yang mendukung dan
memberikan keunggulan kompetitif yang potensial bagi perusahaan. (Thompson
dan Baril, 2003, p222)
Sistem informasi strategis adalah sistem yang mendukung operasi dan
proses manajemen yang memberi perusahaan, produk, layanan dan kemampuan
27
strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online,
penelusuran pengiriman, dan sistem Web e-commerce. (Turban, 2005, p14)
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas maka dapat
ditarik kesimpulan atas pengertian dari perencanaan strategi sistem informasi dan
teknologi informasi, yaitu suat u proses analisa yang menyeluruh dan sistematis
dalam mengimplementasikan rencana strategi SI dan TI untuk menunjang
strategi bisnis perusahaan, sehingga memberikan keunggulan jangka panjang
bagi perusahaan dalam bersaing.
2.9 Pentingnya Perencanaan Strategi SI/TI
Perusahaan membutuhkan perencanaan strategis unt uk pengembangan
sumber daya SI/TI dengan beberapa alasan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005,
p320).
1. Diskusi dan perset ujuan akan hasil perencanaan strategis ini dapat
menyediakan pemahaman bersama antara ahli-ahli SI/TI dan manajer-
manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik bagi perusahaan unt uk
menggunakan sumber daya informasinya.
2. Membantu mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada
pihak lain dalam organisasi.
3. Membantu manajer-manajer bisnis dan ahli-ahli SI/TI dalam
membuat keput usan mengenai bagaimana SI/TI akan diarahkan unt uk
membantu bisnis perusahaan.
28
4. Hasil dari perencanaan SI/TI dapat membantu mengalokasikan
sumber daya perusahaan yang ada ke proyek-proyek SI/TI yang
penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
2.10 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Dari beberapa pengertian yang telah dikem ukakan pada subbab-subbab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan atas pengertian dari Perencanaan
Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yaitu suat u proses analisis yang
menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran
perusahaanserta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem
informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis
dan memberikan perusahaan suat u keunggulan jangka panjang unt uk
menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya.
Model kerangka kerja dari perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi dapat dilihat pada gambar 2.2 dan penjelasannya adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas Inputs:
• Internal Business Environment, yaitu strategi bisnis yang lama
atau saat ini, objek-objek bisnis, sum bernya, prosesnya, dan
kebudayaannya serta nilai bisnisnya.
• Eksternal Business Environment, yaitu SI/TI yang lama atau saat
ini dalam bisnis, yang membant u jalannya bisnis dan merupakan
salah sat u skill dan sumber serta infrastrukt ur teknologi dalam
perusahaan
29
• Eksternal IS/IT Environment, yaitu meliputi trend teknologi baru
dan peluang penggunaan SI/TI yang lain, dan melihat SI/TI dari
pelanggan dan pesaing.
b. Proses perencanaan strategi SI/TI
Proses dimana informasi yang diperoleh , serta hasil analisis yang
diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.
c. Aktivitas O utputs:
• Business IS strategy, yait u merupakan suatu strategi baru dari SI
bisnis yang mungkin akan menghilangkan atau menambahkan
beberapa unit atau fungsi bisnis yang telah ada.
• IS/IT Management Strategy, yaitu meliputi elemen-elemen umum
dari strategi yang dipakai pada keseluruhan perusahaan.
• IT Strategy, merupakan strategi untuk mengelola teknologi dan
sumber daya khusus yang berhubungan dengan TI.
d. Future application portfolio
Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan
perusahaan dalam waktu kedepan, untuk mengintegrasikan setiap unit
dari
perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan
perkembangan perusahaan.
30
e. Current application portfolio
Rincian mengenai aplikasi sistem informasi yang diterapkan
diperusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang
diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat
dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan
perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan
untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini.
Gambar 2.2 Model Perencanaan Strategi SI/TI
31
2.11 Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
2.11.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan
terdiri dari faktor-faktor pada dasarnya diat ur dan terlepas dari
perusahaan. Faktor-faktor
utama yang biasa diperhatikan adalah faktor-faktor politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. Lingkungan eksternal bisnis ini memberikan
kesempatan besar bagi perusahaan unt uk maju, sekaligus dapat menjadi
hambatan untuk ma ju. Adapun teknik-teknik analisis digunakan unt uk
memahami kondisi situasi pada lingkungan eksternal bisnis diantaranya
adalah:
2.11.1.1 Analisis Lima Persaingan Porter
Setiap perusahaann yang ingin sukses unt uk
mempertahankan eksistensinya ditengah-tengah
persaingan industri harus menaruh perhatian pada
kekuatan kompetitif yang mampu mempengaruhi
persaingan pada industri tersebut. Michael Porter, seorang
pemerhati bidang strategi kompetitif, sejak tahun 1980
mengembangkan teori tentang lima kekuatan yang
mempengaruhi persaingan industri, seperti yang dapat
dilihat gambar 2.3.
Menurut Ward (2002, p95), teori ini telah
memberikan pengaruh yang signifikan dalam perencanaan
32
strategi bisnis berbagai perusahaan selama 20 (dua puluh)
tahun terakhir ini.
Gambar 2.3 Lima Persaingan Porter (Ward dan Preppard, 2002, p95)
Lima faktor kekuatan Porter dapat dijelaskan
sebagai berikut (Turban, 2005, p16):
1. Ancaman pesaing sejenis
Persaingan tersebut bertingkat dari industri
yang kuat sampai industri yang lemah. Ketika tingkat
persaingan tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung
rendah dan sebaliknya. Menurut Porter tingkat
33
persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
jumlah kompetitor, tingkat
pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap
yang besar, kapasitas dan ham batan keluar.
2. Ancaman masuknya pendatang baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada,
misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya
perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya
produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini
menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah
ada. Ada beberapa faktor-faktor penghambat
pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industri,
yaitu: skala ekonomi, diferensiasi produk, kecukupan
modal, biaya peralihan, akses kesaluran distribusi dan
peraturan pemerintah.
3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti
Ketika tingkat ancaman ini menjadi lebih tinggi
maka keuntungan organisasi menjadi rendah dan
pelanggan akan berubah ketika harga produk kita
menjadi tinggi. Pelanggan akan lebih memilih unt uk
menggunakan produk substitusi apabila harga produk
kita tinggi. Ancaman produk substitusi menjadi lebih
34
kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching
cost (biaya peralihan) yang
sedikit jika produk substitusi itu mempunyai harga
yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih
tinggi dari produk-produk suatu industri.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka
miliki, mampu mempengaruhi perusahaan unt uk
menurunkan harga produk, meningkatkan m utu dan
pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan
kompetitiornya. Hal ini tergant ung sensivitas harga
pembeli dan kemampuan mempengaruhi tawar-
menawar pem beli.
5. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui
kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
2.11.1.2 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Menurut Ward dan Prepard (2002, p70-72) analisis
PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal
bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan
teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suat u
35
unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah
kerangka
untuk menilai sebuahsituasi, dan menilai strategi atau
posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide.
Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau
ancaman baru bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah,
masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-
aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatan. Contoh : kebijakan
tentang pajak, peraturan ketenagakerjaan, peraturan
perdagangan, stabilitas politik dan perat uran daerah.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi daya pembeli dari pelanggan dan
mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan.
Contoh : pertum buhan ekonomi, tingkat suku bunga,
standar nilai tukar, tingkat inflasi, harga-harga produk
dan jasa.
c. Faktor sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan
36
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar
yang ada.
Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat
pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungann sosial,
kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan
kesejahteraan sosial.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat
membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan
mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh : aktivitas
penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi,
kecepatan transfer teknologi, tingkat kadaluarsa
teknologi.
Pest digunakan untuk menilai pasar dari suat u
unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisis PEST
adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup
mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisa ini
dapat diambil suat u peluang atau ancaman bagi
perusahaan.
37
Politik
• Pajak / tarif
• Perundang-undangan
• Tekanan atau adanya lobby group
tertentu
• Situasi politik dan keamanan
Social
• Tren gaya hidup
• Demografi
• Tingkah laku konsumen
• Tingkat pendidikan
• Angka kelahiran dan kematian
• Tingkat penghasilan
• Pengelompokan um ur
Ekonomi
• Situasi ekonomi dalam negeri
• Bunga pinjaman
• Tingkat inflasi
• Upah regional
• Nilai tukar mata uang
Teknologi
• Industri yang menggunakan R&D
• Penemuan teknologi baru
• Teknologi informasi
• Hak paten teknologi
• Transfer teknologi
Tabel 2.2 Analisis PEST
2.11.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan unt uk
mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat ini dan visi misi
perusahaan, aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sum ber daya yang
38
dimiliki dan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Adapun teknik-
teknik analisis yang diguanakan dalam memahami kondisi situasi
lingkungan internal bisnis diantaranya adalah:
2.11.2.1 Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Menurut Michael Porter (Ward dan Preppard
(2002, p244)) value chain analisis adalah kegiatan
menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan unt uk
merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan
dan mendukung produk dan jasa.
Pendekatan rantai nilai (Value Chain) dibedakan menjadi
dua tipe aktivitas bisnis (Raymond McLeod, Jr, 2007,
p29):
1. Aktivitas Utama (Primary Activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada
akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan.
Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan dengan
baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif
jika keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan.
Aktivitas utama terdiri dari inbound logistic, outbound
logistic, sales & marketing dan services.
2. Aktivitas Pendukung (Support Acti vities)
Aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas
utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan
39
infrastruktur, manajemen SDM, pengadaan barang dan
pengembangan teknologi.
Dengan konsep rantai nilai ini Porter menjelaskan
bahwa setiap mata rantai baik yang utama maupun
pendukung dapat menambah nilai dari produk yang
dihasilkan. Nilai
tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut
merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga
yang dibayar tersebut lebih besar dari total biaya yang
dikeluarkan oleh seluruh aktivitas, maka perusahaan akan
mendapatkan keunt ungan atau margin.
Gambar 2.4 Rantai Nilai (Raymond McLeod,
Jr, 2007, p29)
Menurut Jogiyanto (2005, p334) teknologi informasi
merupakan alat yang potensial untuk digunakan dalam
40
menciptakan atau menam bah nilai-nilai dan teknologi informasi
dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana peran sisem dan
teknologi informasi di perusahaan saat ini dii rantai nilai. Dari
analisis ini dapat diketahui dan dijawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Di kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi sudah
mempunyai peran dalam menciptakan atau menambah
nilai di rantai nilai?
2. Apakah peran sistem informasi sudah optimal atau
masih dapat ditingkatkan di kegiatan-kegiatan yang
sudah memanfaatkannya?
3. Di kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi masih
belum berperan menciptakan atau menambah nilai di
rantai nilai?
4. Apakah sistem informasi dapat diterapkan di kegiatan-
kegiatan yang belum memanfaatkannya?
2.11.2.2 Analasis SWO T (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat)
Menurut Rangkuti (2006, pp18-19), analisis
SW OT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis unt uk merumuskan strategi perusahaan. Analisis
ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat
41
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis
SW OT membandingkan antara faktor eksternal peluang
dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan.
Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar yaitu:
• S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.
• W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.
• O : Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi
dan
memberikan peluang kepada organisasi unt uk
berkembang
dimasa mendatang.
• T : Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi
dan
dapat mengancam eksistensi dimasa mendatang.
Analisis SW OT dapat digunakan dengan berbagai
cara untuk meningkatkan analisis dalam usahan penetapan
strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai
kerangka/panduan sistematis dalam diskusi unt uk
membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.
42
2.11.2.2.1 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p24), setelah
faktor-faktor strategis internal suatu perusahan
diidentifikasi suatu tabel IFAS (Internal Strategic
Factors Analysis Summary) disusun unt uk
merumuskan faktor-faktor strategis internal
tersebut dalam rangka Strength dan Weakness
perusahaan. Tahapnya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan
serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan
skala dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan. (Sem ua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-
masing faktor dengan memberikan skala mulai dari
4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel
yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan
43
rata-rata industri atau dengan pesaing utama.
Sedangkan variabel yang bersifat negatif
kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-
rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika
kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri
nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada
kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobolan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0
(poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar
atau cacatan mengapa faktor tertentu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), unt uk
memperoleh total skor pembobotan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu
bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan unt uk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama.
44
2.11.2.2.2 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p22), sebelum
membuat matriks faktor strategi eksternal, kita
perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi
eksternal, EFAS (External Factors Analysis
Summary). Berikut ini eksternal, EFAS (External
Factors Analysis Summary). Berikut ini adalah
cara-cara penentuan strategi eksternal (EFAS)
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan
ancaman).
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan
skala ddari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor
strategis.
c. Hitung rating ( dalam kolom 3) untuk masing
masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian
nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai
rating ancaman adalah kebalikannya. Misal jika
45
nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada
kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0
(poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar
atau catatan mengapa faktor tertentu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), unt uk
memperoleh tatal skor pembobotan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini
dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini
dengan perusahaan lainnya dalam kelompok
industri yang sama.
46
2.11.2.2.3 Diagram SWO T
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari
masing-masing IFAS dan EFAS. Langkah
selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot
skor tersebut ke dalam diagaram analisis SWOT
berikut ini:
Gambar 2.5 Diagram SWO T (Rangkuti, 2006, p19)
Keterangan
Kuadran 1 : ini merupakan situasi
menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
47
mendukung kebijakan pert umbuhan yang agresif
(Growth Oriented Strategy)
Kuadan 2 : meskipun menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan
segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/pasar)
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak ia menghadapi beberap kendala/kelemahan
internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasaar
yang lebih baik.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang
sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
48
2.11.2.2.4 Matriks SWO T
Alat yang dipakai unt uk menyusun faktor-
faktor strategis perusahaan adalah Matrik SWOT.
Matrik ini menggam barkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini
dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategis (Rangkuti, 2006, p31)
Cara membuat matrik SWOT adalah
dengan menggunakan faktor-faktor strategis
eksternal maupun
internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel
EFAS dan IFAS, yait u dengan mentransfer peluang
dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer
kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS ke dalam
sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian
dengan membandingkan faktor-faktor strategis
tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan
alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti,
2006, p35):
49
IFAS
EFAS
Strength ( S )
Faktor-faktor kekuatan
internal
Weakness ( W )
Faktor-faktor kelemahan
internal
O pportunity ( O )
Faktor peluang eksternal
Strategi SO
Strategi yang menggunakan
kekuatan unt uk
memanfaatkan peluang.
Strategi WO
Strategi yang
meminimalkan kelemaham
untuk memanfaatkan
peluang.
Threats ( T )
Faktor ancaman eksternal
Strategi ST
Strategi yang menggunakan
kekuatan unt uk mengatasi
ancaman
Strategi WT
Strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 2.6 Matrik SWO T (Rangkuti, 2006, p31)
• Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yait u
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
50
• Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
• Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
• Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
2.11.2.3 Analisis CSF (Critical Success Factor) dan Analisis KPI
(Key Performance Indicator)
Menurut Ward (2002, p209), analisis critical success
factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suat u bisnis yang
apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja
kompetitif bagi perusahaan.
Rockart (Ward, 2002, p209) mendefinisikan CSF sebagai
area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area
tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan
perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci
dimana ‘sesuat u harus berjalan dengan baik dan benar’,
51
sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus
berkembang.
Key Performance Indicator merupakan hal-hal yang
mungkin dipilih unt uk menilai, memberitahu bagaimana
kinerja seseorang dalam mencapai sebuah tujuan maupun
mengatur CSF (Ward dan Preppard, 2002, p212).
2.11.3 Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang
keadaan perkembangan SI/TI diluar lingkungan perusahaan, yang
memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah unt uk
mendapatkan pengetahuan tentang peluang-peluang baru dalam
penggunaan SI/TI, dan tidak hanya terbatas pada peluang unt uk
mengimplementasikan teknologi nam un juga dapat berupa peluang unt uk
menggunakan teknologi yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat
dan tepat dalam penggunaannya atau peluang untuk menggunakan
teknologi dengan cara lain yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI
yang digunakan oleh pihak eksternal seperti pemasok, pesaing atau
perusahaan-perusahaan lain yang memiliki hubungan dan mempengaruhi
bisnis perusahaan. Salah sat u aspek dari analisis ini adalah untuk dapat
mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari
teknologi unt uk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti
52
dari analisis ini adalah untuk dapat menyediakan informasi yang
menyeluruh tentang eksternal
SI/TI unt uk digunakan sebagai salah sat u bentuk masukan dalam bent uk
proses perencanaan strategi SI/TI (Ward dan Peppard, 2002, pp203-204).
2.11.4 Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh
tentang lingkungan SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan
sebagai salah satu bent uk masukan dalam proses perencanaan strategi
SI/TI.
Analisis lingkungan internal SI/TI mengetahui pandangan SI/TI
terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman perusahaan dalam
bisnis, cakupan bisnis dan kontribusinya terhadap pasar, kemamuan
perusahaan, sum ber daya didalam perusahaan dan infrastrukt ur teknologi
yang digunakan. Aplikasi portofolio saat ini dari sistem yang berjalan dan
sistem yang sedang dalam pengembangan (Ward dan Preppard, 2002,
p153).
2.11.4.1 Analisis Portfolio Aplikasi (McFarlan)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p42), Portfolio
aplikasi menampilkan sebuah analisis dari keseluruhan
aplikasi perusahaan, baik yang ada saat ini, potensial
ataupun yang masih direncanakan.
53
Portfolio aplikasi adalah cara unt uk membawa
bersama sisitem informasi yang telah ada, yang
direncanakan dan potensial kem udian menilai kontribusi
bisnisnya, um um nya
berupa matrik 2x2, yang merupakan metode yang sangat
populer untuk menjelaskan dampak dari variabel yang
tidak berkaitan namun saling mempengaruhi.
Dalam portfolio aplikasi, sebuah aplikasi dapat
dikategorikan sebagai strategic, high potential, key
operasional dan support tergantung dari perananannya
dalam mendukung strategi bisnis perusahaan, baik saat ini
maupun disaat mendatang.
Kategori dalam portfolio aplikasi adalah sebagai berikut:
o Strategic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh
kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan dimasa
mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang
mendukung perusahaan dengan memberikan
keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak
menentukan apakah suat u aplikasi strategis atau tidak,
dampaknya pada bisnis perusahaan lah yang
menentukan.
o Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang
kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti,
perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan
54
ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan
perusahaan.
o Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan
dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas
manajemen namun tidak memberikan keunggulan
bersaing.
o High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat
menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan
dimasa mendatang, tapi masih belum terbukti.
Gambar 2.7 Aplikasi Portfolio McFarlan (Ward dan Preppard, 2002, p42)
Menurut Ward (2002, p306-308), Para pengguna dari
suatu aplikasi yang ada, mungkin saja memiliki penilaian dan
pendapat yang berbeda tentang pengkategorian dari aplikasi
tersebut. Satu kelompok pengguna mungkin berpendapat bahwa
Tinggi
Tinggi Rendah
Penting untuk bisnis mendatang
Penting untuk bisnis masa lalu dan masa sekarang
55
suatu aplikasi dapat dikategorikan sebagai strategic, namun
kelompok pengguna yang lain mungkin berpendapat bahwa
aplikasi itu masuk ke kategori support,
high potential, atau key operational. Perbedaan ini sudah pasti
akan menimbulkan ketidakpastian analisis yang mengarah pada
tidak
tercapainya tujuan perencanaan secara maksimal. Oleh karena it u
untuk dapat menghasilkan penilaian dan pengkategorian aplikasi
yang tepat dan disepakati oleh semua bagian yang terkait, maka
diperlukan suat u alat yang dapat digunakan untuk menilai masing-
masing aplikasi tersebut. Salah sat unya adalah dengan menguji
setiap aplikasi yang ada dengan daftar pertanyaan sebagai berikut:
Pertanyaan Ya/Tidak
a. Menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan
b. Memungkinkan tercapainya sasaran bisnis yang spesifik atau critical
success factors?
c. Mengatasi kendala bisnis yang berhubungan dengan pesaing?
d. Menghindari resiko bisnis di masa depan agar tidak timbul dalam
waktu dekat?
e. Meningkatkan produktivitas bisnis dan mengurangi biaya?
f. Memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan?
g. Manfaatnya belum diketahui, tapi bisa jadi menghasilkan poin (a) atau
(b).
Tabel 2.3 Daftar Pertanyaan Portfolio Aplikasi
Untuk setiap jawaban “Ya” dari tabel 2.3 atas dimasukkan ke dalam tabel
berikut:
56
High Potential Strategic Key Operational Support
a
b
c
d
e
f
g
Tabel 2.4 Klasifikasi Portfolio Aplikasi
Apabila ada sebuah aplikasi yang menghasilkan jawaban
“Ya” lebih dari dua kolom (yang berarti aplikasi tersebut muncul
lebih dari sat u kategori) maka aplikasi tersebut harus diuji ulang
dengan memecah aplikasi tersebut menjadi beberapa bagian dan
masing-masing bagian diuji secara terpisah. Jika tidak dilakukan,
resiko kegagalan akan meningkat karena tujuan yang tidak jelas
dan ketidakpastian yang akan terjadi saat proyek pengembangan
dilaksanakan.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang diperlukan unt uk
memperoleh kejelasan dan kepastian:
1. Apabila ini terjadi maka pertanyaan tambahan untuk memperjelas
adalah “apakah manfaat bisnis dan bagaimana cara mencapainya
57
telah jelas?”. Jika “Ya” maka Strategic, jika “Tidak” maka “High
Potential”.
2. Untuk memilih salah sat u, maka pertanyaan berikut harus
dijalankan “Apakah kegagalan memenuhi akan menimbulkan
resiko yang signifikan?”, jika “Ya” maka “Key Operational, jika
“Tidak” maka Support.
2.12 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan pada sub bab – sub bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan atas pengertian dari perencanaan
strategi sistem dan teknologi informasi, yait u suatu proses analisis yan g
menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan,
serta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan
dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan
perusahaan suatu keunggulan jangka panjang dalam bersaing.
2.13 Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Hasil atau output dari sebuah proses perencanaan SI/TI adalah gabungan
dari hasil yang bersifat hard dan soft. Hasil yang bersifat hard adalah dokumen
yang mendefinisikan strategi-strategi dan rencana-rencana, dapat juga berisi
materi yang berhubungan dengan komputer, matrik-matrik dan model analisis.
Sedangkan hasil yang bersifat soft berhubungan dengan faktor manusia seperti
standar keahlian yang dibutuhkan dan lainnya (Ward dan Preppard, 2002, p162).
58
Struktur dari sebuah hasil perencanaan SI/TI adalah mengacu pada
gam bar 2.2 yang terdapat pada subbab 2.7 tentang model perencanaan strategi
SI/TI. Berikut ini
akan diuraikan secara merinci mengenai hasil perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi.
2.13.1 Business IS Strategies
Business IS Strategies adalah strategi yang menjelaskan
bagaimana sebuah bisnis akan memanfaatkan sistem dan teknologi
informasi dalam pencapaian tujuannya. Tujuan utamanya adalah unt uk
menghubungkan sistem dan teknologi informasi secara jelas dan
mendasar dengan strategi bisnis perusahaan. Strategi ini mendefinisikan
kebut uhan layanan dari manajemen dan end-user yang disesuaikan
dengan rencana bisnis dan kegiatan bisnis serta disesuaikan dengan
semua prioritas pengembangan infrastrukt ur atau sistem aplikasi
perusahaan. Tidak semua kebutuhan yang didefinisikan mengarah pada
pengembangan aplikasi baru, beberapa kebut uhan dapat juga mengarah
pada penyempurnaan sistem operasional yang sudah ada agar menjadi
lebih baik dan efektif (Ward 2002, p164).
Business IS Strategies juga mencakup penjelasan tentang portfolio
aplikasi dimasa mendatang, yang tak hanya berisi penjelasan mengenai
kebut uhan-kebut uhan sistem dan informasi, tapi juga mencakup
penjelasan tentang aplikasi yang potensial serta usulan –usulan unt uk
peningkatan strategi bisnis di masa mendatang (Ward, 2002, p167).
59
2.13.2 IT Strategy
IT Strategy adalah strategi yang bert ujuan untuk mendefinisikan
bagaimana sumber daya dan teknologi akan diperoleh, diat ur, dan
dikembangkan sehingga dapat menunjang business IS strategies. Strategi
ini juga harus dapat menimbulkan peluang dan hambatan di masa yang
akan datang. IS strategy memiliki fokus pada area dimana perubahan
sangat diperlukan berdasarkan pada kebutuhan bisnis, atau focus pada
peluang-peluang baru yang timbul karena adanya kemajuan dan
perubahan pada teknologi, pengalaman atau juga kemampuan.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p167) faktor dukungan yang
diberikan IT Strategy adalah sebagai berikut :
• Manajemen portfolio aplikasi
• Organisasi dari SI/TI, mengatur sumber daya dan masalah-masalah
administrasi
• Mengat ur sumber daya informasi dan pencapaian tujuan dari layanan
informasi
• Mengat ur pengem bangan aplikasi
• Mengat ur teknologi
60
2.13.3 IS/IT Management Strategy
Adalah strategi yang mencakup keseluruhan elemen strategi yang
diterapkan pada perusahaan, strategi yang menjamin konsistensi
kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen yang berkaitan dengan
system dan
teknologi informasi yang digunakan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut
dapat berupa struktur organisasi yang dapat mendukung system informasi
perusahaan, kebijakan investasi perusahaan , kebijakan yang
berhubungan dengan pemasok, kebijakan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia dan kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan system
informasi perusahaan (Ward dan Peppard, 2002, p168-170)
2.14 Pengertian ERD (Entity-Relationship Diagram)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi.
Menurut (Abdul Kadir, 2003, p48), ERD untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa
notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
b. Atribut
61
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut
mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan
yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis data yaitu :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.