37
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Untuk menganalisis dan merancang suatu aplikasi, diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori yang dikenal secara umum. Beberapa landasan teori umum tersebut diuraikan di bawah ini. 2.1.1 Pengertian Sistem Wilkinson (1993, p3) mengatakan, sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa manusia, bahan, mesin, maupun tenaga surya tergantung pada jenis sistem yang dibicarakan. Sedangkan menurut Lucas (1993, p2) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu himpunan komponen atau variabel yang teroraganisasi, saling berinteraksi, saling bergantungan satu sama lain dan terpadu. Adapun Hall (2001, 05) berpendapat bahwa sistem merupakan sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subelemen-subelemen yang saling bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar / Umum

Untuk menganalisis dan merancang suatu aplikasi, diperlukan beberapa

pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori yang dikenal secara umum.

Beberapa landasan teori umum tersebut diuraikan di bawah ini.

2.1.1 Pengertian Sistem

Wilkinson (1993, p3) mengatakan, sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu

yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasikan sumber daya

yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya

dapat berupa manusia, bahan, mesin, maupun tenaga surya tergantung pada jenis sistem

yang dibicarakan.

Sedangkan menurut Lucas (1993, p2) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu

himpunan komponen atau variabel yang teroraganisasi, saling berinteraksi, saling

bergantungan satu sama lain dan terpadu.

Adapun Hall (2001, 05) berpendapat bahwa sistem merupakan sekelompok dua

atau lebih komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subelemen-subelemen

yang saling bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

10

2.1.2 Pengertian Informasi

Menururt Bentley et. al. (2004, p23) informasi merupakan data yang telah

diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari

kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.

Menurut Cushing (1991, p11), informasi diartikan sebagai output pengolahan

data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.

Informasi diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau

mendatang. Berdasarkan analogi tersebut, dapat dinyatakan bahwa data sebagai bahan

baku dan informasi sebagai bahan jadi (Davis, 1991, p28).

2.1.3 Konsep Analisis dan Perancangan

Menurut McLeod (2001, p190) analisis sistem merupakan penelitian atas sistem

yang telah ada dengan tujuan merancang sistem baru atau diperbaharui. Di dalam tahap

analisis sistem, seorang sistem analis terus bekerja sama dengan manajer, dan komite

pengarah SIM yang terlibat dalam titik-titik penting.

Langkah-langkah analisis sistem yang diungkapkan oleh Jogianto (1990, p130)

antara lain :

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Memahami kerja dari sistem yang telah ada.

3. Menganalisa sistem.

4. Membuat laporan hasil analisis.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

11

2.1.4 Sumber Daya Manusia

Menururt Gomes (1995, p1) Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber

daya yang terdapat di dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas.

Menurut Hasibuan (2000, p3) sumber daya manusia adalah semua manusia yang

terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi

tersebut.

2.1.5 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan proses kerja sama dengan dan melalui orang-orang dan

kelompok untuk mencapai tujuan organisasi (Blanchard, 1982, p3).

Menurut Martoyo (1987) manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk

menentukan, mengintepretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan

pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan

(leading) dan pengawasan (controlling).

2.1.6 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Carrel (1992, p2) manajemen sumber daya manusia (human resource

management) adalah sekumpulan program, fungsi dan aktifitas yang didesain untuk

memaksimalkan tujuan yang hendak dicapai, baik karyawan maupun perusahaan.

Menurut Gomes (1995, p4) manajemen sumber daya manusia adalah

pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

12

mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional,

dan internasional.

Menurut Hasibuan (1997, p9) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan

seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumer-sumber daya

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini

terdiri dari enam unsur yaitu : Men, Money, Methode, Materials, Machines, Market

(6M)

2.1.6.1 Kegiatan-kegiatan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM menurut Cushing meliputi hal-hal berikut :

• Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijaksanaan SDM guna

memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan

berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk menghadapi

perubahan dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya.

• Melaksanakan dan memelihara semua kebijakan dan prosedur SDM yang

diperlukan untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.

• Membantu perkembangan arah dalam strategi organisasi secara keseluruhan,

terutama dengan memperhatikan segi-segi SDM.

• Meredakan krisis dalam situasi sulit didalam hubungan antar karyawan

untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam pencapaian tujuan

organisasi.

• Menyediakan sarana komunikasi antara karyawan dengan manajemen

organisasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

13

• Menjamin standar dan nilai organisasi dalam pengelolaan SDM.

Dessler (1997, p28) juga mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya

manusia meliputi hal-hal di bawah ini:

1. Perekrutan dan Penempatan :

• Melakukan analisa jabatan (menetapkan sifat dari pekerjaan masing-

masing karyawan) : Bagaimana menganalisa sebuah jabatan,

menentukan tuntutan sumber daya manusia atas jabatan, juga tugas

dan tanggung jawab spesifiknya.

• Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut para calon

pekerja : Menentukan orang macam apakah yang perlu dipekerjakan

dan kemudian merekrut mereka.

• Testing dan seleksi para calon pekerja : Teknik-teknik seperti testing

harus memastikan bahwa perusahaan mempekerjakan orang yang

tepat.

• Wawancara calon karyawan : Bagaimana mewawancara calon

membantu memastikan bahwa perusahaan mempekerjakan orang

yang benar pada jabatan yang tepat.

2. Pelatihan dan Pengembangan

• Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru :

Memberikan pelatihan yang perlu untuk memastikan bahwa karyawan

baru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

14

• Manajemen pengembangan : Konsep dan teknik untuk

mengembangkan lebih banyak karyawan, manajer, dan organisasi

yang berkemampuan.

• Menata-olah mutu dan produktifitas : Teknik-teknik seperti program

perbaikan mutu dan pembangunan tim yang digunakan perusahaan

untuk membantu menata-olah mutu dan produktifitas.

• Menilai kinerja : Teknik-teknik untuk menilai kinerja

• Menata-olah karir : Teknik-teknik seperti perencanaan dan promosi

karir dari dalam yang digunakan perusahaan untuk membantu

memastikan bahwa karyawan dapat mencapai potensi mereka.

3. Kompensasi

• Menetapkan rencana pembayaran : Bagaimana mengembangkan

rencana pembayaran yang adil untuk karyawan perusahaan.

• Membayar kinerja dan insentif keuangan : Rencana pembayaran

kinerja seperti insentif keuangan, membayar jasa dan insentif yang

membantu mengikat kinerja untuk dibayar.

• Kesejahteraan dan jasa : Memberikan kesejahteraan yang

memperjelas bahwa perusahaan melihat karyawannya sebagai

investasi jangka panjang dan memperhatikan kesejahteraan mereka

seperti rencana pemilikan saham, pensiun, dan rencana kesehatan di

atas rata-rata.

4. Keamanan dan Keselamatan Karyawan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

15

• Hubungan tenaga kerja dan tawar menawar kolektif : Konsep dan

teknik menyangkut hubungan antara serikat kerja dan manajemen,

termasuk kampanye pengorganisasian-serikat kerja, menegosiasikan

dan menyetujui kesepakatan tawar menawar kolektif antara serikat

kerja dan manajemen, dan selanjutnya menata-olah kesepakatan lewat

proses keluhan.

• Terjaminnya perlakuan yang adil : Menjamin aliran komunikasi dua

arah dalam organisasi, juga menjamin perlakuan adil seperti

berhubungan dengan disiplin, pemecat\an, dan keamanan kerja

karyawan.

• Keselamatan dan kesehatan karyawan : Sebab-sebab kecelakaan,

bagaimana membuat tempat kerja aman, dan hukum-hukum yang

mengatur tanggung jawab perusahaan sehubungan dengan

keselamatan dan kesehatan karyawan.

5. Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional

• Menata-olah sumber daya manusia dalam arena internasional :

Semakin pentingnya bisnis internasional, dan peran SDM dalam

menata olah sisi personil dari operasi multinasional.

2.1.6.2 Pembagian Tanggung Jawab SDM Antara Lini dan Staf

Menurut Dessler (1997, p5) dalam organisasi-organisasi kecil, manajer lini

(manajer yang diberi wewenang untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan

bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi) bisa menjalankan tugas-

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

16

tugas personal tanpa bantuan. Namun, ketika organisasi berkembang, dibutuhkan

asisten, pengetahuan khusus, dan nasihat dari sebuah staf sumber daya manusia sendiri.

Dalam melakukan hal tersebut, manajemen SDM menjalankan tiga fungsi yang berbeda:

1. Fungsi Lini : Mengarahkan kegiatan dari orang-orang di dalam departemennya

sendiri dan bidang-bidang jasa (seperti kafetaria pabrik).

2. Fungsi Koordinatif : Mengkoordinasi kegiatan personil SDM.

3. Fungsi (jasa) Staf : Melayani dan membantu manajer lini.

2.1.7 Internet

Menurut Turban at all (2001, p208) internet merupakan jaringan komputer

terbesar di dunia. Internet merupakan kumpulan jaringan yang lebih dari 200 ribu

jaringan komputer yang dimiliki oleh pemerintah, universitas, lembaga-lembaga non-

profit dan perusahaan-perusahaan. Jaringan yang saling berhubungan ini dapat saling

bertukar informasi dengan menggunakan standar dan protokol yang sama.

Menurut Coupey (2001, p8) pada satu tingkat, internet secara sederhana dapat

diartikan sebagai komunikasi antara pelanggan, marketer, dan jutaan organisasi lainnya,

dimana komunikasi tersebut dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah.

Strauss (2001, p9) berpendapat, internet merupakan jaringan global yang

tersambung dalam jaringan-jaringan besar. Hal ini meliputi jutaan perusahaan,

pemerintah, organisasi, dan jaringan pribadi seperti e-mail, newsgroup dan web.

Internet (Interconnection Network) adalah suatu jaringan yang luas yang terdiri

dari jaringan komputer yang saling berhubungan di seluruh dunia. Internet terdiri dari

ribuan bahkan jutaan jaringan komputer yang tersebar di seluruh belahan dunia yang

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

17

terhubung melalui berbagai macam media, seperti satelit, jalur telepon dan sistem

komunikasi lainnya.

2.1.8 Intranet

Menurut Martin (1999 , p6) perbedaan utama internet dengan intranet adalah

sifat informasi yang dikandungnya. Informasi pada intranet tidak bisa ditemukan secara

umum seperti informasi pada internet karena informasi tersebut dikembangkan oleh

suatu perusahaan atau organisasi untuk kebutuhan internal saja. Karyawan menerima

password dan hak akses mereka, kemudian berkomunikasi dengan perusahaan dengan

dilindungi sistem firewall, yaitu teknologi yang bertujuan untuk membatasi pihak asing

dalam mengakses informasi internal perusahaan.

2.1.9 WWW (World Wide Web)

World Wide Web merupakan sebuah sistem dari server internet yang mendukung

khususnya dokumen-dokumen yang sudah diformat. Dokumen yang diformat dalam

sebuah script disebut HTML yang mendukung adanya hubungan dengan dokumen lain,

sehingga user dapat melompat dari satu halaman dokumen ke halaman lain dengan

meng-klik pada hotspot. WWW juga dapat diartikan sebagai sekelompok dokumen

multimedia yang saling terhubung menggunakan hypertext link. (Anonymous,2002).

Menurut McLeod (2001, p75) World Wide Web adalah ruang informasi di

internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui

suatu skema alamat yang unik. Internet menyediakan arsitektur jaringan, dan web

menyediakan metode untuk menyimpan dan mengambil dokumen-dokumennya.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

18

2.1.10 Web Browser

Web Browser, atau yang lebih sering disebut browser, merupakan piranti lunak

(software) yang dapat membaca dan mengintepretasikan dokumen HTML (Ellsworth,

1995, p32). Pemakaian World Wide Web menuntut pemakaian program browser untuk

melihat dokumen, melihat atau men-download gambar dan film, atau mendengarkan

atau men-download dokumen-dokumen suara. Browser dapat mengakses dokumen

HTML dan juga dokumen jenis lain yang menggunakan File Transfer Protocol (FTP),

Gopher, Net News Transfer Protocol (NNTP), Telnet, dan piranti lainnya. Beberapa

browser yang terkenal: Microsoft Internet Explorer, Netscape, Mosaic, Mozilla, dan

Opera.

2.1.11 Database

Menurut McLeod (2001, p258) database adalah suatu koleksi data komputer

yang terintegrasi, diorganisasikan, dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan

pengambilan kembali dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan

pengulangan data dan mencapai independensi data. Pengulangan data (data redudancy)

atau duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file. Sedangkan

independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data

tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data

dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel dan kamus yang terpisah

secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

19

Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel. Ketika

perusahaan mengadopsi konsep database, hirarki data menjadi:

• Database

• File

• Catatan

• Elemen Data

File-file tersendiri dapat tetap ada, mewakili komponen-komponen utama dari

database, namun organisasi fisik dari data tidak menghambat pemakai. Tersedia

berbagai cara untuk mengintegrasikan isi dari file-file yang memiliki hubungan logis.

Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang biasanya

menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan informasi dengan

menggunakan query language. Query adalah permintaan informasi dari database, dan

query language adalah bahasa khusus yang user-friendly yang memungkinkan komputer

menjawab query.

2.1.12 Rekayasa Piranti Lunak

Rekayasa piranti lunak adalah pembuatan dan penggunaan prinsip-prinsip teknik

yang bertujuan untuk mendapatkan software yang bernilai ekonomis yang reliabel dan

bekerja secara efisien pada perangkat nyata (Roger S Pressman,2005,p53).

2.1.13 Delapan Aturan Emas Perancangan Antar Muka Pemakai

Menurut Shneiderman (1998, p74), ada delapan aturan emas dalam perancangan

antar muka (interface) yang harus dipenuhi yaitu :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

20

1. Berusaha untuk tetap konsisten : Urutan kejadian harus konsisten pada situasi-

situasi yang serupa. Menu, layar dan perintah harus memiliki terminologi yang

identik. Perancang juga harus menjaga konsistensi warna, layout, kapitalisasi,

jenis huruf, dan sebagainya.

2. Memungkinkan frequent user untuk menggunakan jalan pintas (shortcut) :

Umumnya user yang sering menggunakan aplikasi ingin kecepatan respon yang

tinggi. Untuk itu penggunaan abrasi, kunci spesial dan perintah tersembunyi

sangat dibutuhkan.

3. Menawarkan umpan balik yang informatif : Untuk setiap aksi dari user sistem

harus memberikan umpan balik yang informatif. Untuk aksi minor, respon

bersifat lebih umum. Untuk aksi mayor, respon bersifat lebih substansial.

4. Rancang dialog untuk menghasikan keadaan akhir : Umpan balik atas akhir dari

suatu proses dan aksi akan sangat membantu dan juga user akan mendapat sinyal

untuk melakukan aksi lainnya.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana :

Sedapat mungkin sistem didesain sedemikian rupa agar user tidak sering

melakukan kesalahan yang serius, jika user melakukan kesalahan sistem harus

dapat mendeteksi kesalahan dan menawarkan instruksi yang sederhana,

konstruktif dan spesifik untuk penyembuhan (recovery).

6. Mengizinkan pembalikan (undo) aksi yang mudah : Dalam suatu waktu user

mungkin tidak sengaja melakukan aksi yang tidak diinginkan dan ingin

melakukan pembatalan. Sistem harus memberikan fungsi pembatalan sebanyak

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

21

mungkin agar user merasa nyaman dan tidak takut dalam mencoba dan memakai

sistem.

7. Mendukung fokus internal dari suatu kontrol : Kontrol yang kuat sangat baik

digunakan pada sistem, sehingga user dapat menguasai sistem secara cepat dan

mudah. Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan aksi dapat

menyulitkan user.

8. Mengurangi beban memori jangka pendek : Keterbatasan memory pada manusia

harus ditanggulangi dengan meminimalisasi proses penyimpanan memori dengan

tampilan yang sederhana, konsolidasi tampilan halaman jamak dan pengurangan

frekuensi perubahan window.

2.2 Teori-teori Khusus

Terdapat beberapa teori khusus yang digunakan dalam analisis dan perancangan

aplikasi, secara spesifik analisis dan perancangan aplikasi berbasis web untuk

pengelolaan sumber daya manusia pada PT Saseka Gelora Finance seperti yang

diuraikan oleh definisi-definisi berikut ini.

2.2.1 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut McLeod (1996, p278) sistem informasi sumber daya manusia adalah

sistem yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data yang menjelaskan

sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan

informasi tersebut kepada pemakai

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

22

Menurut HollenBeck (2000, p28), sistem informasi sumber daya manusia adalah

sebuah sistem yang memiliki fungsi mengelola, menyimpan, memanipulasi,

menganalisa, memanggil kembali dan mendistribusikan informasi yang berhubungan

dengan sumber daya manusia perusahaan.

Menurut Laudon (2003, p7), sistem informasi sumber daya manusia adalah

komponen-komponen yang berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, mendistibusikan informasi untuk mendukung

dalam mengambil keputusan, koordinasi, kontrol, analisa, visualisasi dari sebuah

aktifitas manajemen sumber daya manusia.

Menurut Riswantini (2005), sistem informasi sumber daya manusia merupakan

prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil dan memvalidasi

data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan personalia.

2.2.2 HTML (HyperText Markup Language)

HTML adalah bahasa kode pemrograman yang menjadi dasar bagi terwujudnya

web. Dengan HTML seluruh sistem komputer yang saling berbeda dapat mengenali

format2 yang ditampilkan dalam situs2 Internet tanpa perbedaan yang berarti, termasuk

didalamnya penampilan multimedia (grafik, suara dan citra video). HTML berbasis teks

yang sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis

komputer dalam platform sistem yang berbeda (Rema, 1998).

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

23

2.2.3 Server dan Web Server

Menurut Nugroho (2004, p5) secara global server dapat diartikan sebagai pusat

dan difungsikan sebagai “pelayan” yang berguna untuk pengiriman data dan / atau

penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data di antara komputer-

komputer yang tersambung atau dengan kata lain server berfungsi menyediakan

pelayanan terhadap klien.

Sedangkan web server menurut Nugroho (2004, p6) adalah sebuah bentuk server

yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau home page. Komputer

dapat dikatakan sebagai web server jika komputer tersebut memiliki suatu program

server yang disebut Personal Web Server (PWS). PWS ini difungsikan agar halaman

web yang ada di dalam sebuah komputer server dapat dipanggil oleh komputer klien.

2.2.4 Apache Tomcat

Menurut Hidayat (2007) Tomcat, atau lengkapnya Apache Jakarta Tomcat

adalah Servlet/JSP container yang dibuat oleh Apache Software Foundation (ASF). Saat

ini Tomcat menjadi reference implementation dari spesifikasi Servlet / JSP (Java Server

Pages) dari Sun Microsystem. Versi terakhir dari Tomcat adalah 6.0.14. Saat ini Tomcat

bahkan telah dapat dijalankan sebagai service pada sistem operasi berbasis Windows.

Tomcat versi 6.0.x adalah implementasi dari spesifikasi Servlet versi 2.5, dan spesifikasi

JSP versi 2.1. Situs web resmi dari Tomcat adalah:

http://jakarta.apache.org/tomcat/index.html. Tomcat merupakan Servlet/JSP container

yang dibangun dalam bahasa pemrograman Java dan dijalankan di atas Java Virtual

Machine (JVM). Untuk terhubung ke sebuah web server diperlukan komponen yang

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

24

disebut sebagai 'connector'. Tomcat dapat berjalan sendiri (standalone) tanpa webserver

lain dengan menggunakan connector Coyote. Apabila dihubungkan dengan Apache

HTTP Server, diperlukan connector JK2.

2.2.5 MySQL

Menurut Allen dan Hornberger (2002, p220) MySQL merupakan bahasa

pemrograman open-source yang paling popular dan banyak digunakan di lingkungan

Linux. Kepopuleran ini karena ditunjang oleh performansi query dari database-nya yang

jarang bermasalah.

Nugroho (2004, p29) mengemukakan, MySQL (My Structure Query Language)

adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja

dapat menggunakannya secara bebas. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada

platform Linux. Karena sifatnya yang open source, MySQL dapat berjalan pada semua

platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program

pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi

multi-user (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh

semua pemrogram database, terlebih dalam pemrograman web.

2.2.6 Java

Menurut Hermawan (2006) Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek

yang dikembangkan oleh Sun Microsystem sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan

dengan model yang mirip bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah

dipakai dan platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

25

dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di internet,

sehingga dirancang agar aman dan juga portabel.

2.2.7 Java Enterprise Edition

Java Enterprise Edition atau JEE adalah sebuah standarisasi (kendati tanpa

dikukuhkan ISO atau ECMA) dalam pengembangan aplikasi menggunakan arsitektur

distributed multi-tier, berbasis komponen modular dan dijalankan diatas server aplikasi

(application server). Memanfaatkan beberapa teknologi termasuk JDBC dan CORBA,

sementara meningkatkan fungsionalitasnya menggunakan Enterprise Java Beans, Java

Servlets, Java Server Pages dan teknologi XML. Menggunakan J2EE pengembang

dapat membuat aplikasi enterprise yang portable dari satu platform dengan yang lain

dan scalable, sementara ia mengintegrasikan sejumlah teknologi legacy (Hidayat,2007).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

26

Gambar 2.1 Arsitektur Java Enterprise Edition

Tier 1, atau yang biasa disebut client tier, merupakan tier presentasi kepada

pengguna dimana layanan-layanan untuk pengguna berada.

Tier 2, atau yang biasa disebut web tier, menyediakan manajemen proses di

mana business logic dan aturan-aturan dieksekusi. Di dalamnya terdapat web server

yang akan melakukan eksekusi terhadap request yang datang dari pengguna.

Tier 3, atau yang biasa disebut database tier, menyediakan fungsi manajemen

basis data dan didedikasikan untuk data dan layanan-layanan file yang diperlukan bagi

aplikasi, misalnya data mengenai user, data-data yang terkait dengan user, dan

sebagainya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

27

2.2.8 Servlet

Menurut Hall (2000, p5) servlet adalah program yang berbasiskan Java dan

berjalan pada web server, bekerja sebagai lapisan tengah (middle layer) di antara

permintaan (request) yang datang dari web browser atau dari klien HTTP yang lain

dengan database atau aplikasi yang berada di HTTP server.

Fungsi-fungsi dari servlet adalah sebagai berikut :

• Membaca data yang dikirimkan oleh pengguna.

• Mencari informasi lain yang berkaitan dengan permintaan (request) yang berada

di dalam HTTP request.

• Mengirimkan dokumen kembali kepada pengguna.

• Melakukan generasi (generate) terhadap hasil yang akan dikirim ke pengguna.

• Melakukan format dokumen.

• Memberikan parameter HTTP response yang sesuai.

2.2.9 JSP (Java Server Pages)

Java Server Pages (JSP) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan

programmer untuk menggabungkan halaman HTML statis, dengan konten dinamis hasil

dari generasi (generate) dari servlet (Hall, 2000, p9).

Menurut Hans Bergsten (2002, p13) JSP adalah sebuah teknologi untuk membuat

halaman web yang berisi konten dinamis dengan berbasiskan Java. Sebuah halaman JSP

dapat berisi HTML dan elemen khusus JSP dimana web server memasukkan konten

dinamis. Ketika pengguna melakukan panggilan terhadapan halaman JSP, web server

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

28

mengeksekusi elemen JSP, menggabungkannya dengan bagian statis dari halaman

tersebut, dan mengirimkan halaman tersebut ke web browser pengguna.

Gambar 2.2 Konten Dinamis dengan Elemen JSP

Keuntungan menggunakan JSP antara lain :

• Programmer dapat memasukkan kode-kode Java untuk membuat sebuah halaman

web dinamis.

• Halaman JSP selalu dikompilasi sebelum diproses oleh server.

• JSP mengizinkan programmer untuk memisahkan kode bahasa penandaan

(markup language), seperti HTML (Hyper Text Markup Language), dari kode

bahasa pemrograman yang digunakan untuk memproses inputan user, akses

database dan melakukan tugas yang spesifik terhadap aplikasi.

• Kemudahan dalam melakukan integrasi dengan Enterprise Java APIs

(Application Programming Interfaces), seperti JDBC (Java Database

Connectivity), JNDI (Java Naming and Directory Interface), EJB (Enterprise

JavaBeans), Java Mail, dan lin-lain.

• JSP mengizinkan programmer untuk mengembangkan tag library buatan mereka

sendiri yang memiliki tugas spesifik terhadap aplikasi yang sedang mereka

bangun.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

29

2.2.10 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, pp477-486), yang dimaksud dengan

SDLC adalah kerangka terstruktur yang terdiri dari beberapa proses yang berurutan yang

diperlukan untuk membangun suatu sistem informasi. Pendekatan waterfall digunakan

untuk menggambarkan SDLC.

Gambar 2.3 Delapan Fase SDLC

Tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut :

1. Systems Investigation

Feasibility study atau pembelajaran terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi

adalah tahap terpenting dalam systems investigation. Dengan feasibility study yang

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

30

benar maka suatu perusahaan dapat terhindar dari kesalahan yang dapat

meningkatkan pengeluaran. Feasibility study menentukan kemungkinan adanya

keuntungan dari proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menilai proyek

tersebut secara teknik, biaya, dan sifat.

2. Systems Analysis

Systems Analysis adalah analisis terhadap masalah bisnis yang akan diselesaikan

dengan sistem informasi oleh perusahaan. Tahap ini mendefinisikan masalah bisnis,

mengidentifikasikan penyebab, menspesifikasikan solusi, serta mengidentifikasi

informasi-informasi yang diperlukan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk

menggabungkan informasi mengenai sistem yang ada dan menentukan kebutuhan

dari sistem yang baru. Beberapa hal yang dihasilkan dari tahap analisis adalah :

• Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada.

• Fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem yang baru untuk menyelesaikan

permasalahan.

• Kebutuhan informasi mengenai pengguna untuk sistem yang baru.

3. Systems Design

Tahap ini menjelaskan bagaimana suatu sistem akan bekerja. Yang dihasilkan oleh

desain sistem adalah sebagai berikut :

• Output, input, dan user interface dari sistem.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

31

• Hardware, software, database, telekomunikasi, personel, dan prosedur.

• Penjelasan mengenai bagaimana komponen terintegrasi.

4. Programming

Tahap ini mencakup penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bahasa komputer.

5. Testing

Tahap ini dipergunakan untuk memeriksa apakah pemrograman komputer telah

menghasilkan hasil yang diinginkan dan diharapkan atas situasi tertentu. Testing

didesain untuk mendeteksi adanya error di dalam coding.

6. Implementation

Implementation adalah proses perubahan dari penggunaan sistem lama ke sistem

yang baru.

7. Operation and Maintenance

Setelah tahap konversi berhasil maka sistem baru akan dioperasikan dalam suatu

periode waktu.

2.2.11 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, pp295-307), entity relationship

diagram adalah pemodelan data yang menggunakan beberapa notasi untuk

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

32

menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan hubungan (relationship)

yang dideskripsikan oleh data tersebut.

Menurut Syahdan (2004), entity relationship diagram adalah model data yang

menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data sebagai pengganti istilah

entitas dan hubungannya. Di dalam penggambaran ERD, terdapat cardinality, yaitu

suatu angka minimum atau maksimum dari kejadian satu entitas yang mungkin

berhubungan dengan kejadian entitas yang lainnya. Karena semua relationship adalah

dua arah, cardinality harus didefinisikan dalam dua arah untuk setiap relationship.

Berikut ini adalah gambar-gambar notasi cardinality.

Gambar 2.4 Notasi kardinal

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

33

Non-identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan

mempunyai primary key independen-nya masing-masing. Relationship tipe ini

digambarkan dengan garis putus-putus dan biasa disebut strong entity. Sementara

identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas partisipan mempunyai

primary key yang sama. Relationship tipe ini digambarkan dengan garis solid yang tidak

terputus-putus dan biasa disebut weak entity.

2.2.12 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah suatu bahasa pemodelan standar untuk pengembangan perangkat

lunak dan sistem. UML menggunakan konsep Pemrograman Berorientasi Objek (Object

Oriented Programming). Melalui seperangkat diagram, UML menyediakan standar yang

memungkinkan sistem analis untuk merancang berbagai sudut pandang dari sistem, yang

dinamakan model, yang dimengerti oleh client, programmer, dan siapapun yang terlibat

dalam proses pengembangannya (Schmuller, 1999, page 16 – 17).

UML terdiri dari berbagai tipe diagram, antara lain :

1. Class Diagram

Class Diagram (Schmuller, 1999, p8), seperti terlihat pada adalah sebuah

kategori atau pengelompokkan dari hal – hal yang mempunyai atribut dan fungsi yang

sama.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

34

Gambar 2.5 Icon kelas

Notasi yang digunakan dalam class diagram antara lain :

• Dependensi (Dependency), menandakan suatu kelas butuh untuk mengetahui kelas

lainnya untuk menggunakan objek dari kelas tersebut. Dengan kata lain, suatu

kelas akan menggunakan kelas lain pada saat runtime.

• Asosiasi (Association), menandakan bahwa suatu kelas akan mengandung satu atau

beberapa objek dari kelas lain dalam bentuk atribut.

• Agregasi (Agregation), menandakan suatu kelas memiliki objek dari kelas lain,

tetapi ada kemungkinan kelas tersebut dapat saling berbagi objek tersebut dengan

kelas yang lainnya.

• Komposisi (Composition), menggambarkan hubungan yang lebih kuat

dibandingkan agregasi. Suatu kelas memiliki objek dari kelas lain dan tidak dapat

saling berbagi objek tersebut dengn kelas lainnya. Bila kelas tersebut dihapus,

maka objek dari kelas lainnya pun terhapus.

• Generalisasi (Generalization) atau inheritance, menggambarkan sebuah kelas

adalah turunan dari kelas lainnya. Generalisasi sering diartikan sebagai hubungan

“is a”.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

35

Gambar 2.6 Notasi dalam class diagram

Agar suatu kelas dapat berinteraksi dengan kelas lainnya, kelas tersebut harus

memiliki visibility. Ada empat tipe visibility yang dapat diaplikasikan pada class

diagram, yaitu :

• Public visibility (+), jika atribut atau operasi pada suatu kelas diberi

karakteristik public, maka atribut atau operasi di kelas tersebut dapat diakses

secara langsung oleh kelas lainnya.

• Protected visibility (#), atribut atau operasi yang diberi visibility bertipe

protected hanya dapat diakses oleh kelas itu sendiri dan kelas lain yang

merupakan turunan dari kelas tersebut.

• Package visibility (~), atribut atau operasi dengan package visibility hanya

dapat diakses oleh kelas yang terdapat dalam package yang sama.

• Private visibility (-), atribut atau operasi dengan private visibility hanya dapat

diakses oleh kelas itu sendiri.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

36

Gambar 2.7 Empat tipe visibility dalam class diagram

2. Use Case Diagram

Menurut Schmuller, (1999, p10) Use Case merupakan sebuah gambaran dari

fungsi sistem yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Pelaku Use Case adalah dua

elemen – elemen yang ada. Pelaku adalah orang – orang atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem. Use Case adalah suatu bentuk interaksi antara sistem dan

pelaku. Pelaku Use Case dapat dihubungkan satu sama lain dengan mengindikasikan

sebuah pelaku pada sebuah Use Case. Use Case dapat dikelompokkan dalam

hubungannya dengan sistem. Semua Use Case yang didukung oleh sebuah sistem dapat

diorganisasikan dalam sebuah kelompok dengan nama dari sistem. Dari

pengelompokkan tersebut juga dapat dibuat grup yang lebih kecil, yang mungkin

menggambarkan subsistem. Setiap Use Case menentukan berapa ukuran interaksi yang

mungkin antara pelaku dan sistem. Elemen – elemen yang digunakan dalam Use Case

diagram antara lain:

• Use Case, yang digunakan untuk menggambarkan fungsi – fungsi pada sistem,

digambarkan dengan elips.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

37

Gambar 2.8 Use case pada use case diagram

• Aktor, pengguna dari sistem.

Gambar 2.9 Aktor pada use case diagram

• Penghubung (connection line), untuk menghubungkan antara Actor dengan Use

Case.

Gambar 2.10 Penghubung (connection line) pada use case diagram

• Sistem, yang digambarkan menggunakan persegi yang didalamnya terdapat

sekumpulan Use Case. Actor diletakkan di luar sistem.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

38

Gambar 2.11 Sistem pada use case diagram

Sebuah use case diagram bisa terdapat beberapa aktor yang memiliki use case

yang sama. Karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mengorganisir use case diagram

agar tidak terlihat rumit, yaitu actor generalizations. Actor generalizations menunjukkan

adanya generalisasi dari aktor yang lebih khusus, kepada aktor yang lebih umum, yang

menunjukkan bahwa kedua aktor tersebut memiliki satu atau lebih use case yang sama.

Gambar 2.12 Actor generalizations pada use case diagram

Pada contoh gambar di atas, menunjukkan bahwa aktor project manager, resource

manager, dan system administrator merupakan aktor yang lebih khusus dari aktor

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

39

human resource. Aktor-aktor di atas memiliki use case-nya masing-masing, tetapi

semua aktor tersebut memiliki dua buah use case yang sama, yaitu login dan logout.

3. Activity Diagram

Sebuah Activity Diagram (Schmuller, 1999), digunakan untuk mengetahui aliran

kerja yang dilakukan oleh sebuah objek atau komponen. Simbol dan notasi dasar dalam

Activity Diagram antara lain:

• Action State

• Arus tindakan / aksi (action flow), yang menggambarkan perpindahan dari

aktivitas satu ke aktivitas yang lain.

• Arus objek (Object Flow) mengacu pada perubahan yang terjadi pada objek

dikarenakan aktivitas yang terjadi. Simbol panah dalam diagram menandakan

pengaruh yang diakibatkan suatu aktivitas terhadap objek.

• State awal

• State akhir

• Percabangan (branching), menggambarkan suatu kondisi di mana terdapat dua atau

lebih jalur alternatif. Jalur yang menunjukkan arah keluar harus disertai dengan

syarat atau ekspresi yang telah ditentukan.

Contoh Activity Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.13

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

40

Gambar 2.13 Activity diagram

4. Sequence Diagram

Sebuah Sequence Diagram (Schmuller, 1999), menunjukkan urutan pertukaran

pesan yang dilakukan oleh sekumpulan objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan

tertentu. Contoh Sequence Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.14

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

41

Gambar 2.14 Sequence Diagram.

2.2.13 Model View Controller (MVC)

Pada tahun 1979, Trygve Reenskaug mengembangkan sebuah arsitektur baru

untuk mengembangkan aplikasi yang interaktif. Dalam desainnya, Trygve Reenskaug

memisahkan aplikasi menjadi 3 jenis komponen, yaitu model, view dan controller

(Thomas, 2005, p9). MVC adalah salah satu pola desain yang terkenal untuk pembuatan

aplikasi. MVC merupakan singkatan dari Model View Controller yang terdiri dari 3

komponen yang terpisah yang mempermudah pengembang, karena membuat aplikasi

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

42

menjadi lebih portable, scalable dan maintanable. MVC terbagi atas tiga komponen,

yaitu :

1. Model, merupakan dasar dari sebuah aplikasi. Model bertanggung jawab atas

state yang ada di dalam aplikasi. State ini bisa bersifat sementara, yang hanya

digunakan untuk beberapa jenis interaksi dengan pengguna. Terkadang state ini

juga bisa bersifat permanen dan disimpan diluar dari aplikasi tersebut, umumnya

didalam database (Thomas, 2005, p9).

2. Views, bertanggung jawab atas user interface (UI), yang normalnya berdasarkan

data yang ada didalam model. Contohnya, sebuah toko online mempunyai daftar

produk-produk yang ingin ditampilkan di layar. Daftar ini akan bisa diakses

melewati model tetapi view-lah yang bertanggung jawab untuk mengaksesnya

dari model dan menampilkannya sesuai format yang ingin ditampilkan kepada

para pengguna. Umumnya akses view ke model melalui perantara controller.

3. Controllers, merupakan bagian utama dari aplikasi. Controllers menerima event

dari luar sistem (umumnya dari para pengguna), lalu berinteraksi dengan model

dan menampilkannya dengan format yang layak untuk dilihat oleh para

pengguna (Thomas, 2005, p9).

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

43

Gambar 2.15 Arsitektur dan langkah kerja MVC

2.2.14 AJAX

Ajax (Resig, 2006), yang memiliki kepanjangan Asynchronous JavaScript and

XML, merupakan kata yang diperkenalkan oleh Jesse James Garret untuk menjelaskan

komunikasi antara klien dengan server secara asinkron dengan menggunakan objek

XMLHttpRequest. Sederhananya, Ajax digunakan untuk mengenkapsulasikan teknik-

teknik yang nantinya digunakan untuk membuat aplikasi web yang dinamis dan

responsif. Komponen individual yang digunakan dalam teknik Ajax dapat saling

digantikan, misalnya penggunaan HTML dapat digunakan untuk menggantikan

penggunaan XML.

Menurut Nicholas (2006, p9), sebagai awal dari pengembangan, AJAX masih

jauh dari kesempurnaan. Namun, sejumlah web developer menganggap AJAX sebagai

sebuah tantangan yang sangat menarik. Michael Mahemof, seorang software developer

mengidentifikasi beberapa prinsip dari aplikasi AJAX yang baik, antara lain sebagai

berikut:

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

44

• Trafik minimal, AJAX mengurangi sejumlah trafik yang dianggap tidak berguna

antara komputer server dan klien.

• Tidak ada kejutan, aplikasi AJAX memperkenalkan model interaksi pengguna

yang berbeda dengan aplikasi web tradisional. Berlawanan dengan standar web

click and wait, beberapa aplikasi AJAX mengimplementasikan paradigma

antarmuka pengguna yang berbeda, seperti drag and drop dan klik ganda.

• Pengembangan yang bersifat konvensional, AJAX memanfaatkan model interaksi

web tradisional maupun aplikasi desktop untuk mengurangi waktu belajar para

pengguna.

• Tidak ada distraksi, AJAX tidak menggunakan elemen-elemen halaman yang

mengganggu pengguna secara visual, antara lain animasi yang berulang-ulang, teks

yang berkedip, dan lain-lain.

• Aksesibilitas, aplikasi AJAX yang baik harus memperhatikan kepentingan

pengguna baik pengguna primer maupun sekunder, bagaimana akses pengguna-

pengguna tersebut terhadap aplikasi AJAX. Aplikasi-aplikasi AJAX sebaiknya

tidak mengesampingkan aksesibilitas golongan kecil pengguna-pengguna tertentu.

Kompatibitas terhadap browser-browser yang lama juga berpengaruh terhadap

faktor aksesibilitas ini.

• Tidak mendownload halaman secara keseluruhan, semua komunikasi server

setelah melakukan download halaman inisial, harus ditangani dengan baik oleh

mesin AJAX.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00337-IF-Bab 2.pdfmemastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi

45

• Mendahulukan kepentingan pengguna, kepentingan dan kebutuhan pengguna

menjadi fokus utama aplikasi AJAX.

Gambar 2.16 Perbandingan model interaksi

tradisional dengan model AJAX