Upload
hoangtruc
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Umum
2.1.1 Pengertian Basis-Data
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis-data adalah sekumpulan data-data
yang dapat digunakan bersama-sama dan saling berhubungan secara logika,
deskripsi dari data-data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
yang diperlukan oleh sebuah organisasai.
Menurut Abdul Kadir (2004, p1), basis-data adalah suatu penyusunan data
terstruktur yang disimpan dalam media pengingat(hard disk) yang tujuannya adalah
agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Berikut adalah keuntungan, kelemahan dan tujuan Basis-Data:
Keuntungan Basis-Data:
a. Data dapat digunakan secara bersama-sama.
b. Data dapat distandarisasi.
c. Mengurangi kerangkapan.
d. Kemandirian data.
e. Kemanan data dapat dijaga.
f. Integritas data dapat dipertahankan.
g. Menyediakan recovery.
9
h. Mencegah ketidakkonsistenan.
Kelemahan Basis-data:
a. Storage yang digunakan menjadi besar.
b. Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data.
c. Perangkat lunaknya mahal.
d. Kerusakan pada sistem basis-data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
e. Terjadi deadlock.
Tujuan Basis-data:
a. Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.
b. Menangani data dalam jumlah besar.
c. Kebersamaan pemakaian (sharebilty).
d. Meniadakan duplikasi dan data yang tidak konsisten.
2.1.2 Database Management System
Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), Database Management System
(DBMS) merupakan suatu piranti lunak yang membuat pemakai dapat
mendefinisikan, menciptakan, mengatur dan mengontrol akses ke dalam basis-data.
DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut:
• Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p40), Data Definition Language (DDL)
merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan Data Base Administrator (DBA)
atau pemakai untuk mendefinisikan basis-data, menspesifikasikan tipe data, nama
10
entity, atribut dan hubungan yang diperlukan untuk mendukung suatu aplikasi,
bersama – sama dengan suatu manapun yang mempunyai batasan keamanan dan
constraint data untuk disimpan dalam basis-data.
• Data Manipulation Language (DML)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p40), Data Manipulation Language
(DML) adalah suatu bahasa yang menyediakan kumpulan operasi – operasi
yang mendukung operasi basic data manipulation di dalam basis-data. Adapun
operasi – operasi yang meliputi Data Manipulation antara lain:
a. Penyisipan data baru ke dalam basis-data.
b. Modifikasi dari penyimpanan data ke dalam basis-data.
c. Perolehan data kembali ke dalam basis-data.
d. Penghapusan data dari basis-data.
Komponen Database Management System (DBMS) menurut Connolly dan
Begg (2005,p18) yaitu:
a. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan
aplikasi-aplikasi.
Contoh : Single personal computer, Single Mainframe, atau komputer
yang menggunakan jaringan.
b. Perangkat Lunak (Software)
Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu
sendiri dan program-program aplikasi, bersama dengan system operasi,
termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS menggunakan jaringan.
11
Contoh : C, C++, Java, Visual Basic, COBOL.
c. Data
Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS, khususnya
dari sudut pandang pemakai akhir mengenai data.
d. Prosedur
Cara untuk menjalankan system, seperti bagaimana masuk kedalam
DBMS, memulai dan menghentikan DBMS, bagaimana membuat data
backup.
e. Manusia
Komponen terakhir adalah manusia yang terlibat dengan sistem,
termasuk didalamnya adalah Database Administrator(DBA), perancangan
database, pengembangan aplikasi dan pemakai akhir.
Menurut Connolly dan Begg (2005, p27), Database Management
System (DBMS) memiliki keuntungan dan kelemahan antara lain:
• Keuntungan DBMS:
a. Mengontrol penduplikasian data (Control of Data Redundancy)
Database menghilangkan data yang redundan dengan
menyatukan file-file, sehingga data yang ganda tidak akan disimpan.
b. Data yang konsisten (Data Consistency)
Dengan menghilangkan atau mengontrol data yang redundan,
sudah mengurangi resiko data yang tidak konsisten.
c. Informasi yang sama (More InformationFrom The Same Amount
Data)
12
Dengan menggunakan DBMS, data bisa didapatkan dari
beberapa sumber yang sama setelah data tersebut diintegrasikan.
d. Membagi data (Sharing of Data)
Database tidak lagi hanya dimiliki oleh departemen atau bagian
tertentu saja, tetapi database menjadi milik organisasi dan bisa di-
share oleh semua user.
e. Meningkatkan kesatuan data (Improve Data Integrity)
Kesatuan data menunjukan bahwa data yang disimpan adalah
valid dan konsisten.
f. Meningkatkan keamanan (Improve Security)
Keamanan melindungi database dari orang-orang yang tidak
mempunyai hak akses terhadap database tersebut.
g. Meningkatkan standar (Enforcement of Standarts)
Terdiri dari sebuah standar format data dari departemen,
organisasi nasional , maupun internasional sepert fasilitas perubahan
data , penamaan , dan peng-update-an prosedur.
h. Penghematan (Economy of Scale)
Penghematan biaya bisa dilakukan dengan menggabungkan
semua data operasional suatu organisasi ke dalam satu database, dan
membuat aplikasi yang bekerja dengan satu sumber data saja.
i. Menyeimbangkan kebutuhan masalah (Balance of Conflicting
Requirements)
13
DBA (Database Administrator) akan membuat keputusan
tentang rancangan dan penggunaan database secara operasional yang
menyediakan kebutuhan yang terbaik untuk seluruh organisasi.
j. Meningkatkan pengaksesan data (Improved Data Accessibility and
Responsiveness)
DBMS menyediakan query language atau report writers yang
memungkinkan user untuk bertanya tentang pertanyaan – pertanyaan
dan memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa melibatkan
programmers untuk mengambil informasi tersebut dalam database.
k. Meningkatkan produktifitas (Increase Productivity)
DBMS dapat menyederhanakan pengembangan dari suatu
aplikasi database sehingga dapat meningkatkan produktivitas
programmer dan mengurangi waktu pengembangan.
l. Meningkatkan pemeliharaan data independen (Improve Maintenance
Independents)
DBMS memisahkan deskripsi database dari program aplikasi,
sehingga program aplikasi tidak dapat mengubah database.
m. Meningkatkan ketepatan (Increase Concurrency)
Seringkali lebih dari satu user sering mengakses file yang sama,
dengan adanya DBMS ketepatan database akan diatur.
n. Meningkatkan backup dan perbaikan ( Improve Backup and Recovery
Services )
14
File-based system menyediakan batasan- batasan terhadap user
untuk menjaga data dari kesalahan sistem komputer atau program
aplikasi. Jika terjadi kesalahan, backup akan di-restore dan pekerjaan
setelah backup akan dihilangkan.
• Kelemahan DBMS:
a. Kompleks (Complexity)
DBMS merupakan bagian dari software yang sangat kompleks.
Kesalahan terhadap pengertian sistem akan mengakibatkan
rancangan keputusan yang buruk pada suatu organisasi.
b. Ukuran (Size)
Kompleksitas dan banyaknya kegunaan dari DBMS
menjadikannya software yang sangat besar , sehingga memerlukan
tempat penyimpanan data yang besar dan membutuhkan memory
yang cukup agar berjalan secara efisien.
c. Biaya (Cost)
Biaya yang dikeluarkan untuk DBMS sangat bervariasi ,
tergantung dari lingkungan dan kegunaan yang disediakan oleh DBM
tersebut.
d. Biaya tambahan untuk perangkat keras (Additional Hardware Costs)
Kebutuhan tempat penyimpanan data untuk DBMS dan
database mungkin mengharuskan pembelian tempat penyimpanan
data tambahan. Lagipula , untuk mendapatkan kinerja yang
15
diharapkan , mungkin dibutuhkan pembelian additional hardware
yang lebih menunjang.
e. Biaya konversi (Cost of Conversion)
Dalam suatu situasi tertentu , biaya untuk DBMS dan perangkat
keras tambahan dapat menjadi tidak penting dibanding dengan biaya
konversi dari aplikasi yang sudah ada agar dapat berjalan di DBMS
dan perankat keras yang baru.
f. Performa (Performance)
File-based system biasanya dibuat untuk aplikasi tertentu ,
seperti invoicing. Sebagai hasilnya , performa yang didapat biasanya
sangat bagus. Bagaimanapun , DBMS dibuat untuk menjadi lebih
umum, agar dapat menangani banyak aplikasi daripada satu saja.
Efeknya adalah beberapa aplikasi tidak berjalan secepat yang
diharapkan.
g. Kemungkinan gagal yang lebih tinggi (Higher Impact of Failure)
Pemusatan dari sumberdaya meningkatkan kerentanan
sistem.Karena semua user dan aplikasi bergantung pada ketersediaan
dari DBMS, kegagalan dari salah satu komponen dapat membuat
operasi berhenti.
2.1.3 Database System Development Lifecyle
Berikut ini merupakan diagram tahap-tahap siklus hidup aplikasi basis-data,
antara lain:
16
Gambar 2. 1 Database Life Cycle
17
2.1.3.1 Database Planning
Database Planning merupakan aktivitas-aktivitas manajemen yang
memungkinkan tahap-tahap dalam aplikasi basis-data direalisasikan se-efisien dan
se-efektif mungkin. Database Planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan
sistem informasi suatu organisasi. Ada 3 (tiga) persoalan pokok yang terlibat dalam
perumusan suatu strategi sistem informasi:
• Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan penentuan kebutuhan sistem
informasi.
• Evaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk menentukan kelebihan
dan kekurangan yang ada.
• Penilaian terhadap peluang IT apakah mampu menghasilkan keuntungan yang
kompetitif.
Tahap awal yang penting dalam perencanaan basis-data adalah menentukan
dengan jelas mission statement untuk proyek basis-data. Mission Statement ini
menentukan tujuan utama aplikasi basis-data. Mission Statement membantu
menjelaskan tujuan proyek basis-data dan menyediakan cara yang lebih jelas untuk
menciptakan suatu basis-data yang efektif dan efisien. Tahap selanjutnya adalah
mission objective. Setiap mission objective harus mengidentifikasi tugas-tugas
tertentu yang akan didukung basis-data.
18
2.1.3.2 System Definition
System Definition menggambarkan ruang lingkup dan batasan-batasan
aplikasi basis-data dan user views gambaran pengguna) utama. User Views
menentukan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis-data dari perspektif peranan
pekerjaan tertentu (seperti Manager atau Supervisor) atau area aplikasi perusahaan
(seperti marketing, personnel, atau stock control).
2.1.3.3 Requirements Collection And Analysis
Merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi bagian dari
perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis-data, dan penggunaan informasi
untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengguna dari sistem yang baru.
Tahap ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian-bagian
perusahaan yang akan disajikan oleh basis-data. Informasi yang diperoleh dari setiap
pengguna antara lain:
• Deskripsi data yang digunakan dan dihasilkan.
• Rincian bagaimana data digunakan dan dihasilkan.
• Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi basis-data yang baru.
Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan yang akan disertakan dalam aplikasi basis-data yang baru. Ada 3 (tiga)
pendekatan utama untuk pengaturan kebutuhan aplikasi basis-data dengan multiple
user views, antara lain:
• Pendekatan centralized
Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digabung dalam suatu
19
kumpulan kebutuhan tunggal untuk aplikasi basis-data baru.
• Pendekatan view integration
Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digunakan untuk
membangun sebuah data model yang terpisah untuk merepresentasikan pengguna
itu sendiri. Hasil dari data model akan digabung pada tahap perancangan basis-
data.
• Kombinasi antara keduanya.
2.1.3.4 Database Design
Merupakan proses pembuatan suatu rancangan untuk basis-data yang akan
mendukung operasi dan objektif perusahaan. Ada 2 (dua) pendekatan perancangan
basis-data:
• Bottom-up
Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar dari atribut (yakni
properti dari entiti dan hubungan relasional) dimana melalui analisis gabungan
antara atribut-atribut, dikelompokkan ke dalam relasi-relasi yang
merepresentasikan tipe-tipe entity dan hubungan antara entiti. Pendekatan ini
lebih cocok untuk perancangan basis-data yang sederhana dengan jumlah atribut
yang relatif kecil.
• Top-down
Pendekatan ini dimulai dari pengembangan data model yang terdiri dari
beberapa hubungan relasional dan entiti tingkat tinggi.
20
Tahap-tahap dalam perancangan basis-data:
• Perancangan Konseptual.
• Perancangan Logikal.
• Perancangan Fisikal.
2.1.3.5 DBMS Selection
Merupakan pemilihan dari suatu DBMS yang tepat untuk mendukung
aplikasi basis-data. Tahap-tahap pemilihan DBMS:
• Menentukan istilah referensi studi Istilah referensi untuk pemilihan DBMS sudah
ditetapkan, penetapan objektif dan ruang lingkup studi, dan tugas-tugas yang harus
dilakukan.
• Membuat daftar sementara 2 (dua) atau 3 (tiga) produk Kriteria yang
dipertimbangkan untuk menjadi kritis agar implementasi dapat berjalan lancar
dapat digunakan untuk membuat daftar persiapan produk DBMS untuk evaluasi.
• Mengevaluasi produk
Fitur-fitur yang memungkinkan untuk evaluasi produk DBMS dikelompokkan
berdasarkan data definition, physical definition, accessibility, transaction
handling, utilities, development, dan fitur-fitur lainnya.
2.1.3.6 Application Design
Merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang
menggunakan dan memproses basis-data. Ada 2 (dua) aspek penting dalam
perancangan aplikasi, yakni:
• Transaction Design (Perancangan Transaksi)
Transaksi merupakan sebuah aksi, atau serangkaian aksi yang dilakukan
21
oleh seorang pengguna atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi
dari basis-data. Tujuan dari perancangan transaksi adalah untuk menetapkan dan
mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi yang dibutuhkan
pada basis-data, yang termasuk:
1. Data yang digunakan dalam transaksi.
2. Karakteristik fungsional dari transaksi.
3. Keluaran dari transaksi.
4. Kepentingan pengguna.
5. Nilai yang diharapkan dari pemakaian.
Ada 3 (tiga) jenis transaksi, yaitu:
1. Retrieval transactions, digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk
ditampilkan di layar atau dalam laporan.
2. Update transactions, digunakan untuk menambah data, menghapus data lama,
atau memodifikasi data yang ada dalam basis-data.
3. Mixed Transactions, melibatkan retrieval dan update data atau kombinasi
antara keduanya.
• User Interface Design (Perancangan Antarmuka)
Sebelum mengimplementasikansuatu form atau laporan, ada perlunya
merancang layout (tampilan) terlebih dahulu.
2.1.3.7 Prototyping ( Optional )
Merupakan pembuatan suatu model pekerjaan dari aplikasi basis-data. Suatu
prototype adalah model yang bekerja yang tidak mempunyai semua fitur-fitur yang
diperlukan atau menyediakan semua fungsionaliti dari sistem terakhir. Tujuan utama
22
dari pengembangan suatu aplikasi basis-data prototype adalah memungkinkan
pengguna menggunakan prototype tersebut untuk menentukan fitur-fitur dari sistem
yang bekerja dengan baik, dan jika mungkin mengusulkan peningkatan atau bahkan
fitur-fitur baru pada aplikasi basis-data. Ada 2 (dua) strategi prototyping pada zaman
sekarang :
• Requirements prototyping, menggunakan suatu prototype untuk menentukan
kebutuhan-kebutuhan dari aplikasi basis-data yang diusulkan dan suatu waktu
kebutuhan-kebutuhan tersebut lengkap prototype dibuang.
• Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaan yang
penting adalah bahwa prototype tidak dibuang tetapi dengan perkembangan yang
lebih jauh menjadi aplikasi basis-data yang berjalan.
2.1.3.8 Implementation
Merupakan realisasi fisik dari perancangan basis-data dan aplikasi.
Implementasi basis-data dicapai dengan menggunakan Data Definition Language
(DDL) dari DBMS yang dipilih atau graphical user interface (GUI), dimana
menyediakan fungsionaliti yang sama ketika menyembunyikan pernyataan DDL
tingkat-rendah. Pernyataan DDL tersebut digunakan untuk membuat struktur basis-
data dan file basis-data kosong.
2.1.3.9 Data Conversion And Loading
Merupakan pemindahan data yang ada ke dalam basis-data baru dan
merubah aplikasi yang ada untuk beroperasi ada basis-data yang baru. Langkah ini
diperlukan hanya ketika suatu sistem basis-data baru menimpa sistem yang lama.
23
2.1.3.10 Testing
Merupakan proses pengeksekusian program aplikasi dengan maksud
pencarian kesalahan-kesalahan. Sebelum ditunjukkan secara langsung, aplikasi
basis-data yang baru dikembangkan seharusnya diuji sepenuhnya. Ini dicapai
dengan menggunakan strategi uji yang direncanakan secara hati-hati dan data yang
nyata sehingga keseluruhan proses uji diterima secara teliti dan metodis.
2.1.3.11 Operational Maintanance
Merupakan proses pengawasan dan pertahanan sistem berikut instalasi.
Pada langkah sebelumnya, aplikasi basis-data telah diimplementasikan dan diuji
sepenuhnya. sekarang sistem memasuki langkah perawatan, yang melibatkan
aktivitas- aktivitas berikut:
• Mengawasi kinerja sistem. Jika kinerja jatuh di bawah level yang dapat diterima,
perbaikan atau reorganisasi basis-data dibutuhkan.
• Mempertahankan dan meng-upgrade aplikasi basis-data (ketika dibutuhkan).
kebutuhan baru digabungkan ke dalam aplikasi basis-data melalui langkah
terdahulu dari siklus hidup.
2.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Jeffry L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman
(2004,p281), ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk
menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsi oleh
data tersebut.
Menurut Connolly dan Begg (2005, p330), ERD atau ER Modeling adalah
pendekatan top-down dari database design yang dimulai dari mengidentifikasi data
24
penting yang disebut entities dan relationhip antar data yang harus direpresentasikan
dalam sebuah model.
2.1.4.1 Entity Type
Tipe entity adalah kumpulan objek-objek dengan property yang sama yang
didefinisikan oleh perusahaan yang keberadaannya tidak tergantung.
Konsep dasar dari bentuk Entity Relationship adalah tipe entitas. Sebuah tipe
entitas memiliki keberadaan yang bebas dan bisa menjadi objek dengan keberadaan
fisik atau menjadi objek dengan keberadaan konseptual. Ini berarti perancang yang
berbeda mungkin mengidentifikasi entitas yang berbeda.
Entity Occurrence adalah objek dan tipe entitas yang dapat diidentifikasi
secara unik.
2.1.4.2 Relationship Type
Tipe relationship adalah sebuah gabungan yang mempunyai arti diantara
tipe-tipe entitas. Setiap tipe relationship diberi nama sesuai dengan fungsinya.
Relationship Occurrence adalah suatu gabungan yang dapat diidentifikasi secara
unik, yang meliputi suatu kejadian dari setiap tipe entitas yang berpartisipasi.
2.1.4.3 Attributes
Atribut adalah sifat dari sebuah entitas atau sebuah tipe relationship. Atribut
menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data
yang disimpan dalam basis-data. Attribute Domain adalah satuan nilai-nilai untuk
satu atau beberapa atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan sebuah nilai
disebut domain. Domain mendefinisikan nilai-nilai yang dimiliki sebuah atribut dan
sama dengan konsep domain pada model relasional.
25
Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal
dengan keberadaan yang bebas. Simple attribute tidak bisa dibagi lagi kedalam
komponen yang lebih kecil lagi, misalnya posisi dan gaji dari entitas pegawai.
Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari banyak komponen
dengan sebuah keberadaan yang bebas. Contohnya atribut alamat dari kantor cabang
yang mengandung nilai (jalan,kota,kode pos) bisa dipecahkan menjadi atribut
sederhana jalan, kota dan kode pos.
Single value attribute adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk
masing-masing kejadian dari entitas. Multi value attribute adalah atribut yang
memiliki banyak nlai untuk masing-masing kejadian dari entitas.
Derived attribute adalah atribut yang menggantikan sebuah nilai yang
diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berhubungan, tidak perlu pada jenis entitas
yang sama.
2.1.4.4 Keys
Candidate key adalah kunci yang secara unik mengenali setiap kejadian di
dalam tipe entitas. Sebuah candidate key tidak boleh NULL. Sebuah entitas
mungkin punya lebih dari satu candidate key.
Primary key adalah candidate key yang dipilih sebagai kunci primer untuk
mengenali secara unik setiap occurrence dari sebuah tipe entity.
Pemilihan primary key untuk sebuah entitas adalah berdasarkan pada
pertimbangan panjang atribut, jumlah minimal dari kebutuhan atribut dan memenuhi
syarat unik. Candidate key yang tidak dipilh menjadi primary key disebut sebagai
alternative key.
26
Composite key adalah Candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.
Foreign key adalah atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari
beberapa relasi.
2.1.4.5 Strong And Weak Entity Type
Tipe entitas yang kuat adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak
bergantung pada tipe entitas lain. Karakterisitiknya adalah stiap kejadian entitasnya
secara unik mampu diidentifikasikan menggunakan atribut primary key pada
entitasnya.
Tipe entitas yang lemah adalah tipe entitas yang bergantung pada keberadaan
entitas lainnya. Karakterisitiknya adalah setiap kejadian entitas lainnya.
Karakterisitiknya adalah setiap kejadian entitas tidak bisa diidentifikasikan secara
unik hanya dengan menggunakan atribut yang bergantung pada entitasnya.
2.1.4.6 Structural Constraints
Tipe utama dari batasan hubungan di dalam relationship disebut multiplicity
adalah jumlah kemungkinan kejadian dari sebuah entitas yang mungkin
berhubungan ke sebuah kejadian tunggal dari sebuah entitas yang tergabung melalui
sebuah hubungan khusus.
Hubungan Binary secara umum dibedakan menjadi:
a. Derajat hubungan one to one (1 : 1)
Derajat hubungan antar entitas 1 : 1 terjadi bila tiap anggota entity Staff
hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari Branch. Sebaliknya, tiap
anggota dari entitas Branch hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari
entitas Satff.
27
b. Derajat hubungan one to many (1 : *)
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas Staff boleh
berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas. PropertyForRent hanya
boleh berpasangan dengan satu anggota entitas Staff.
c. Derajat hubungan many to many (* : *)
Derajat hubungan antar entitas ini terjadi bila tiap anggota entitas
newspaper boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas
PropertyForRent. Sebaliknya anggota entitas PropertyForRent boleh juga
berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas newspaper.
Multiplicity adalah angka kemungkinan kejadian suatu entitas dalam
hubungan n-ary ketika nilai yang lain (n - 1) ditetapkan. Pada umumnya multiplicity
untuk hubungan n-ary memiliki angka potensial dari entitas kejadian dalam
hubungan ketika nilai (n - 1) telah ditetapkan untuk tipe-tipe entitas yang
berpartisipasi.
2.1.5 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), normalisasi adalah teknik untuk
mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai
di dalam organisasi.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasi kumpulan relasi yang
sesuai yang mendukang keperluan data dari sebuah perusahaan.
Karakteristik dari kumpulan relasi yang sesuai:
a. Jumlah minimal dari atribut yang diperlukan untuk mendukung keperluan data
dari sebuah perusahaan.
28
b. Atribut dengan hubungan logikal yang dekat (digambarkan sebagai
ketergantungan fungnsional) ditemukan pada relasi yang sama.
c. Minimal redudansi dengan setiap atribut dipresentasikan dengan hanya satu kali
dengan pengecualian yang penting dari atribut yang membentuk semua atau
bagian dari foreign key, yang perlu untuk penggabungan dari relasi yang
berhubungan.
Secara umumnya normalisasi dibagi menjadi tingkatan-tingkatan, yaitu
bentuk normal pertama(1NF) berdasarkan penghilangan repeating group, bentuk
normal kedua(2NF) berdasarkan pada ketergantungan fungsional, bentuk normal
ketiga(3NF) yang berdasarkan pada ketergantungan transitif. BCNF (Boy-Codd
Normal Form) yang merupakan penguatan bentuk normal ketiga, bentuk normal
keempat (4NF) yang berdasarkan nilai jamak (multi value depedency) dan bentuk
normal kelima(5NF) yang disebut juga project-joint normal form(PJNF).
2.1.5.1 Bentuk Normal Pertama (First Normal / 1NF)
Menurut Connlly dan Begg (2005, p403), Unnormalized form (UNF) adlah
sebuah table yang mengandung lebih dari satu bagian yang berulang (repeating
group). Bentuk normal pertama adalah sebuah hubungan di mana irisan
(intersection) dari setiap baris dan kolom hanya mengandung satu nilai. Untuk
mengubah table UNF ke dalam bentuk normal pertanma (1NF) harus
mengidentifikasi dan menghilangkan bagian yang berulang (repeting group) pada
table. Sebuh repeating group adalah sebuah atribut atau kumpulan pada suatu table
yang memiliki lebih dari suatu nilai (multile) untuk sebuah occurance tunggal dari
29
kunci (key) atributnya yang ditunjuk dalam table. Ada dua pendekatan umum untuk
menghilangkan repeating group pada table UNF, antara lain :
a. Pendekatan pertama, menghilangkan repeating group dengan memasukkan data
yang berlebihan ke dalam kolom dan baris kosong. Sehingga hasil dari tabel
nantinya hanya mengandung nilai atomic (tunggal).
b. Pendekatan kedua, menghilangkan repeating group dengan menempatkan data
yang berlebihan, lalu meng-copy atribut kunci yang asli ke salam sebuah relasi
yang terpisah.
Kedua pendekatan ini benar, tetapi pendekatan kedua awalnya akan
menghasilkan relasi yang paling sedikit karena sifatnya yang terus mengurangu
redudansi. Jika menggunakan pendekatan pertama, relasi pada 1NF akan menjadi
buruk, selama langkah normalisasi berikutnya menghasilkan relasi yang sama yang
dihasilkan oleh pendekatan kedua. Akan tetapi hasil dari normalisasi bentuk pertama
masih bisa menyebabkan update anomalies, sehingga diperlukan normalisasi ke
tahapan selanjutnya yang dinamakan bentuk kedua (2NF).
2.1.5.2 Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)
Menurut Connolly dan Begg (2005,p407), bentuk normal kedua adalah
berdasar pada konsep ketergantungan fungsional penuh (full functional depedency).
Full functional dependency dinyatakan dengan contoh berikut; jika A dan B adalah
atribut dari suatu relasi dan B dikatakan fungsional ketergantungan penuh (fully
functional depedency) terhadap A, jika B adalah secara fungsional bergantung pada
A, tetapi B bukan merupakan himpunan bagian dari A. Jelasnya bentuk normal
kedua adalah sebuah relasi di dalam bentuk normal kedua adalah sebuah relasi di
30
dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut yang bukan primary key adalah
secara fungsional tergantung pada primary key. Proses normalisasi dari relasi 1NF
ke 2NF melibatjan penghilangan dari bagian yang ketergantungan.
2.1.5.3 Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)
Menurut Connoly and Begg (2005,p408) bentuk normal ketiga adalah
berdasarkan pada konsep peralihan ketergantungan (transitive depedency).
Transitive dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B dan C adalah atribut dari
sebuah relasi. Jika A → B dan B → C, maka C adalah secara transitif bergantung
pada A melewati B (menyatakan bahwa A tidak secara fungsional bergantung pada
B atau C). Pada bentuk normal ketiga, sebuah relasi pada bentuk normal pertama
dan kedua dan dimana tidak ada atribut non-primary key secara transitif bergantung
pada primary key. Proses normalisasi dari relasi 2NF ke 3NF melibatkan
penghilangan akan ketergantungan transitif.
2.1.6 Database Design Methodology
Menurut Connoly dan Begg (2005,p349), metodologi desain adalah sebuah
struktur yang membutuhkan prosedur, teknik, peralatan, dan dokumentasi untuk
mendukung dan memfasilitasi proses sebuah design.
2.1.6.1 Desain Konseptual (Conseptual Design Database)
Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database konseptual adalah
proses pembangunan modl informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan,
bebeas dari semua pertimabangan fisik lainnya.
31
2.1.6.2 Desain Logikal (Logical Design Database)
Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database logical adalah
proses pembangunan model informasi yang digunakan dalam perusahaan
berdasarkan model data yang spesifik, tetapi bebas dari DBMS khusus dan
pertimbangan fisik lainnya.
2.1.6.3 Desain Fisikal (Physical Design Database)
Menurut Connoly dan Begg (2005,p439), desain database fisikal adalah
proses pembuatan model informasi dari sebuah database dalam secondary storage,
yang menjelaskan hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk
mengakses data secara efektif, dan semua integrity constraint beserta keamanannya.
2.1.7 SQL
Menurut Abdul Kadir (2002,p11), SQL (Structured Query Language) adalah
bahasa permintaan terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program
pengakses basis-data relasional.
Structured Query Language (SQL) digunakan untuk berkomunikasi dengan
basis-data. Berdasarakan ANSI (American National Standards Institute) SQL
menjadi bahasa standar untuk berhubungan dengan DBMS. Perintah-perintah SQL
digunakan untuk berbagai macam tujuan seperti mengubah data, menghapus data
atau manambah data pada basis-data. Banyak DBMS yang menggunakan perintah-
perintah SQL diantaranya adalah Oracle, Sybase, Ingres, MySQL dan lain-lain SQL
dapat mengeksekusi query terhadaap suatu basis-data, dapat mengambil data dari
suatu basis-data, dapat menambahkan data ke dalam suatu basis-data, meghapus
32
data pada suatu basis-data, dan dapat melakukan update terhadap data pada basis-
data.
2.1.8 MySQL
Menurut Janet Valade (2007,p12), MySQL adalah RDBMS yang cepat,
mudah digunakan dan digunakan di banyak website.Dari awal pengembang MySQL
memfokuskan RDBMS ini pada kecepatan, dengan mementingkan kecepatan
pengembang mengurangi sejumlah fitur dibanding kompetitornya seperti Oracle dan
Sybase.Meskipun begitu, MySQL mempunyai semua fitur standar yang dibutuhkan
Database Developer.MySQL lebih mudah diinstall,digunakan dan dari sisi harga
yang lebih murah dari kompetitornya juga menjadi kelebihan MySQL dibanding
RDBMS lainnya.
MySQL memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. MySQL adalah suatu Relational Database Management System (RDBMS)
Suatu relational database menyimpan data di dalam tabel terpisah, bukannya
meletakkan semua data di dalam satu gudang besar. Ini menambahkan kecepatan
dan fleksibilitas.
b. MySQL bersifat Open Source
Open Source berarti dimungkinkan seseorang untuk menggunakan dan
memodifikasi perangkat lunak ini sesuai dengan kebutuhan. Siapapun dapat
men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa
membayar apapun. MySQL memiliki GPL (General Public License) untuk
menerangkan apa yang anda boleh dan tidak boleh lakukan atas software ini.
c. MySQL mendukung bahasa SQL (Structured Query Language).
33
d. Performa dan kehandalan yang tinggi.
e. Mudah digunakan.
f. Dukungan gratis.
g. Cross-platform.
2.1.9 Web Server Dan Web Browser
Menurut Connoly dan Begg (2005,p948) internet terdiri jaringan computer
yang dapat bertindak sebagai server yang berfungsi untuk memberi informasi dan
client biasanya disebut browsers, yang meminta informasi. Beberapa contoh dari
web server adalah APACHE dan Internet Information Server (IIS) .
Berbagai jenis web browser seperti Microsoft Internet Explorer, Netscape
Navigator , Opera, dan lain-lain, berkomunikasi melalui jaringan dengan web server
menggunakan HTTP. Browser akan mengirim permintaan kepada server untuk
meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server
memberikan dokumen atau layanan jika tersedia juga dengan menggunakan
protokol HTTP.
2.1.10 HTML
Menurut Abdul Kadir (2004,p12) HTML (Hypertext Markup Language)
merupakan standar informasi yang berbasis hypertext yang dipakai pada web.
Berdasarkan standar inilah web browser dapat memahami isi suatu dokumen yang
berasal dari web server.
Halaman web adalah sebuah dokumen HTML, artinya untuk menulis sebuah
halaman web digunakan HTML (Hypertext Markup Language), yaitu sebuah bahasa
yang menggunakan tanda-tanda tertentu (disebut sebagai tag) untuk menyatakan
34
kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut dapat
ditampilkan secara benar. HTML terdiri dari tag-tag yang mempunyai fungsi dan
kegunaan masing-masing. Tag adalah kode yang berada di antara tanda ”<” dan ”>”.
Bentuk umum dari suatu tag adalah: <nama tag> teks</nama tag>. Tag-tag tersebut
ditulis secara berpasangan. Saat program browser menampilkan suatu halaman web,
browser tersebut akan mencari tag pembuka, kemudian menampilkan teks dengan
bentuk yang sesuai dengan definisi dari teks tersebut dan kemudian mencari tag
penutup sebagai batasannya. Tidak semua tag harus ditulis berpasangan karena ada
beberapa tag tertentu yang hanya perlu ditulis tunggal saja.
Dokumen HTML sebenarnya hanya berupa dokumen teks biasa (tujuannya
agar dapat dengan mudah dipindahkan-pindahkan antar berbagai platform), namun
kelebihannya dari dokumen yang lain adalah dengan HTML dapat dilakukan
penformatan teks, peletakan gambar, suara, elemen-elemen multimedia yang lain,
dan yang terpenting adalah hypertext berfungsi sebagai suatu penghubung
(hyperlink atau link) antara halaman web yang satu dengan halaman web yang
lainnya. Link inilah yang menjadi ciri khas dan sekaligus membentuk World Wide
Web yaitu jaringan halaman-halaman web yang saling terhubung satu sama lain.
Hypertext dalam HTML berarti bahwa user dapat menuju ke suatu tempat,
misal website atau halaman homepage halaman lain, dengan cara memilih satu link
yang biasanya digarisbawahi atau diwakili oleh suatu gambar. Selain link ke website
atau homepage halaman lain, hypertext ini juga mengijinkan user untuk menuju ke
salah satu bagian dalam satu teks itu sendiri. Sedangkan markup language
35
menunjukkan suatu fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam script HTML dimana
user bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lain-lain dengan perintah khusus.
2.1.11 HTTP
Menurut Connoly dan Begg (2005,p949), HTTP merupakan protocol
komunikasi untuk mengirim halaman web melalui internet. Protokol HTTP pertama
kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai
adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen
secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari
dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.
Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi
1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim
beserta enkoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.
Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999
dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang
persisten.
2.1.12 World Wide Web ( WWW )
Menurut Connoly dan Begg (2005,p948),WWW adalah sistem yang berbasis
hypermedia yang memungkinkan untuk mencari informasi di internet secara tidak
sequensial menggunakan hyperlink.WWW adalah layanan yang paling sering
digunakan dan memiliki perkembangan yang sangat cepat karena dengan layanan ini
kita bisa menerima informasi dalam berbagai format (multimedia). Untuk
mengakses layanan WWW dari sebuah komputer (yang disebut WWW server atau
web server) digunakan program web client yang disebut web browser atau browser
36
saja. Jenis-jenis browser yang sering digunakan adalah : Netscape Navigator,
Internet explorer, Mozilla Firefox.
World Wide Web atau lebih sering dikenal Web adalah layanan internet yang
paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang sangat bagus.
Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat
pertumbuhannya. Web mengizinkan pemberian highlight (penyorotan/penggaris
bawahan) pada kata-kata atau gambar dalam sebuah dokumen untuk
menghubungkan atau menunjukan ke media lain seperti dokumen, frase, movie clip,
atau file suara. Web dapat menghubunkan diri dari sembarang tempet dalam sebuah
dokumen atau gambar ke sembarang tempat di dokumen lain. Dengan sebuah
browser yang memiliki Graphical User Interface (GUI), link-link dapat
dihubungkan ke tujuannya dengan menunjuk link tersebut dengan mouse dan
menekannya.
2.1.13 Web DBMS
Menurut Connoly and Begg (2005,p1006), web sebagai program untuk
database system dapat mengirimkan solusi yang inovatif bagi perusahaan. Tetapi,
web juga memiliki beberapa kelemahan. Keuntungan dan kelemahan DBMS adalah,
Keuntungan web DBMS :
a. Kesederhanaan (Simplicity)
Pada dasarnya HTML sebagai bahasa pengantar sangatlah mudah untuk
keperluan developer dan user yang ingin belajar. HTML juga tidak memiliki
fungsi-fungsi yang kompleks. Selain itu fitur-fitur HTML tetap dapat
dikembangkan dan dapat digabungkan dengan script lain.
37
b. Tidak tergantung platform (Platform Independence)
Aplikasi berbasis web DBMS tidak perlu di-modify untuk dapat
dijalankan pada OS yang berbeda atau computer berbasis windows.
c. GUI (Graphical User Interface)
Hal utama yang paling penting dalam menggunakan database adalah
mengakses data. Dalam hal ini, database dapat diakses melalui menu text-based
atau interface dalam suatu program. Oleh karena itu GUI dapat memudahkan &
mengembangkan dalam pengaksesan data.
d. Standarisasi (Standarization)
HTML adalah standar terhadap semua web browser. Dengan HTML
developer dapat mempelajari bahasa pemerograman dan end-user dapat
menggunakannya melalui GUI. Dengan adanya suatu standarisasi, dapat
memungkinkan kita untuk menjalankan fitur-fitur yang telah disediakan vendor
yang tidak selalu bersifat universal.
e. Dukungan platform yang berbeda (Cross-Platform Support)
Web browser dapat digunakan oleh hampir semua platform komputer.
Dukungan cross-platform ini dapat memungkinkan user dengan berbagai tipe
computer untuk mengakses database dari manapun.
f. Akses network yang transparan (Transparent Network Access)
Keuntungan utama dari web adalah akses network yang transparan bagi
penggunanya, kecuali untuk spesifik URL. Dukungan ini memudahkan kita
dalam hal akses database dan dapt menghindari kebutuhan akan software
jaringan yang mahal.
38
g. Penyebaran aplikasi berskalabilitas (Scalable Deployment)
Solusi web-based dapat menciptakan arsitektur three-tier yang lebih
alami yang menciptakan landasan untuk suatu skalabilitas. Dengan
menempatkan aplikasi pada server lain dibandingkan menempatkannya pada
client, web dapat menghemat waktu dan biaya pada saat aplikasi diakses. Saat
ini, bersumber dari server aplikasi, aplikasi dapat diakses dari web site manapun
di dunia.
h. Inovasi (Innovation)
Sebagai internet platform, web memudahkan perusahaan dalam
menyediakan servis baru dan mendapatkan customer baru melalui aplikasi
global.
Kelemahan web DBMS :
a. Kehandalan (Reliability)
Internet adalah contoh media komunikasi yang tidak handal dan lambat –
ketika request dibawa melalui internet, tidak ada suatu jaminan pengiriman
kembali (contohnya, server bisa saja menjadi down). Kesulitan muncul ketika
user mencoba untuk mengakses informasi pada saat-saat dimana server sedang
overload atau menggunakan jaringan yang lamban. Ketidakhandalan ini adalah
salah satu masalah yang membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.
b. Keamanan (Security)
Keamanan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan apabila
ingin mengakses database. Autentifikasi user dan transmisi keamanan data
sangatlah kritikal karena banyaknya user yang tidak dikenal.
39
c. Biaya (Cost)
Sebuah laporan dari forrester Research mengindikasikan harga penjualan
sebuah web site beragam dari $300,000 hingga $3,4 milyar, tergantung tujuan
perusahaan akan site tersebut dan diprediksikan harga itu akan bertambah 50%
hingga 200% di tahun-tahun yang akan datang.
d. Skalabilitas (Scalability)
Aplikasi web dapat menghadapi beban maksimum yang tidak dapat
diramalkan sebelumnya. Hal ini memerlukan pengembangan akan performa
arsitektur server yang berskala tinggi. Untuk meningkatkan skalanya,
pengembang web telah diperkenalkan kepada dua atau lebih server sebagai
tempat hosting site yang sama.
e. Keterbatasan penggunaan HTML (Limited Functionality of HTML)
Walaupun HTML dapat menyediakan interface yang umum dan mudah
digunakan, hal into berarti beberapa aplikasi database tidak dapat dengan mudah
dikonversikan kedalam aplikasi web-based. Sangatlah mungkin untuk
menambahkan fungsi kedalam halaman web menggunakan scripting language
seperti Java atau ActiveX.
f. Tidak memiliki area yang jelas (Statelessness)
Lingkungan web yang tidak memiliki area yang jelas membuat koneksi
database dan transaksi user sangat sangatlah sulit, memerlukan sebuah aplikasi
untuk menampung informasi tambahan.
40
g. Bandwith
Sumber yang menghambat dari internet adalah bandwith dan
mengirimkan permintaan ke server melewati jaringan juga dapat menjadi
masalah.
h. Performance
Bagian dari web database yang kompleks yang mengandung banyak
languages dapat membuatnya lamban dibandingakn database client mode
tradisional yang dijalankan secara asli. Contohnya, HTML harus diartikan
kembali oleh web browser, VBScript adalah scripting languages yang telah
diartikan dan hanya dapat digabungkan HTML menggunakan program, Java
applet yang dirubah ke dalam bytecode dan bytecode ini di download serta di
artikan oleh browser.
i. Kelambanan akan pengembangan tools (Immaturity of Development Tools)
Hingga saat ini, kebanyakan dari pengembang internet menggunakan
bahasa pemerograman generasi pertama. Ini adalah kelemahan bagi
pengembangan internet, apalagi pengembang aplikasi menginginkan yang lebih
matang seperti pengembangan grafikal environtment.
2.1.14 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Menurut Kasiman Peranginangin (2006,p2) PHP singkatan dari PHP
hypertext preprocessor yang digunakan sebagai bahasa skrip server side dalam
pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP
memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut
menjadi lebih mudah dan efisien.
41
2.1.14.1 Sejarah PHP
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994.
Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja
pengunjung pada homepage nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung
open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Homepage Tools versi 1.0
secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia.
Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski,
Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo,dan Jim Winstead bekerja sama untuk
menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.
Tidak berhenti sampai disitu, kemampuan PHP terus ditambah, pada saat ini, versi
terbaru yang telah dikeluarkan adalah versi 5.0.
2.1.14.2 Kelebihan – Kelebihan PHP
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa skrip
sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan skrip server side, yang bisa melakukan
apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,
menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima
cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI.
PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix
(termasuk variannya seperti Solaris dan OpenBSD), Micorsoft Windows, Mac OS
X. PHP juga mendukung banyak web server, seperti Apache, IIS (Internet
Information Server), PWS (Personal Web Server), dan Xitami.
42
PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga memiliki
kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP
juga dapat menghasilakan text seperti xHTML dan file XML lainnya.
Dalam PHP, terdapat 4 terminologi yang mendefinisikan PHP :
a. Cross Platform, berarti bisa berjalan dalam sistem operasi yang berbeda, tanpa
adanya perubahan.
b. HTML Embedded, artinya kode PHP dapat ditulis dalam file yang berisi
campuran instruksi PHP dan HTML.
c. Server-side, berarti instruksi PHP dieksekusi di web server.
d. Web scripting language, artinya skrip PHP dijalankan via web browser,
mengakses server yang menjalankan program, dan mengirim output program
tersebut ke browser.
2.1.15 Diagram Aliran Dokumen ( DAD )
Menurut Mulyadi (2001,pp58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu
model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen
dalam suatu proses.
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram
aliran dokumen:
Simbol Keterangan
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis
dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data
43
Simbol Keterangan
terjadinya suatu transaksi.
Keputusan
Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam
proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam
simbol.
Garis Alir
Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.
Persimpangan Garis Alir
Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah
masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit
melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut.
Pertemuan Garis Alir
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu
garis mengikuti garis lainnya.
Proses
Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem
informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima
menjadi data yang mengalir keluar. Nama pengolahan data
ditulis didalam simbol.
44
Simbol Keterangan
Mulai / Berakhir (terminal)
Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem
akuntansi
Tabel 2. 1 Tabel Simbol-simbol Diagram Aliran Dokumen Sumber :Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta
2.1.16 Data Flow Diagram ( DFD )
Menurut Jogiyanto (1999, p700) DFD digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (
misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data
tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Compact Disc (CD), dan sebagainya).
Simbol-simbol yang digunakan DFD
1. Terminal (External Entity)
Entitas yang berada di luar sistem yang memberi data kepada sistem
(source) atau yang menerima informasi dari sistem (sink). Entitas tidak termasuk
bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian
(departemen), maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
45
2. Proses
Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Berfungsi
mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau
beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
3. Aliran Data (Data Flow)
Menggambarkan aliran data dari satu entity ke entity lainnya. Aliran data
digambarkan dengan arah panah. Aliran data dapat terjadi antara dua proses
yang berurutan, dari data store ke proses atau sebaliknya, dari source ke proses,
dan dari proses ke sink. atau memberikan data ke data store.
Tingkatan Diagram pada DFD:
1. Context Diagram (Diagram Hubungan, Level 0)
Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input
ke atau output dari sistem serta memberikan gambaran tentang keseluruhan
sistem. Pada diagram konteks, hanya ada satru proses dan tidak ada data store.
Sistem dibatasi boundary. Terminal yang memberikan masukan kepada sistem
disebut source, terminal yang menerima keluaran dari sistem disebut sink.
2. Diagram Zero (Diagram 0, Level 1)
Pada diagram 0 harus diperhatikan data store yang digunakan. Untuk
proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional primitive),
tambahkan ‘*’ pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output
(balancing) antara diagram 0 dengan diagram hubungan harus terpelihara.
3. Diagram Rinci (Level 2, Level 3, dan seterusnya)
Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya.
46
2.1.17 State Transition Diagram ( STD )
Berdasarkan Whitten, Bentley dan Dittman(2004,p442). STD digunakan
sejak awal permodelan yang berorientasi objek. Konsep dasarnya mendefinisikan
sebuah mesin yang memiliki banyak kondisi. Mesin tersebut memperoleh aksi dari
lingkungan luar yang mengakibatkan bereaksi mentransformasi kondisinya ke
kondisi yang berlainan.
STD merupakan suatu perangkat model yang menggambarkan sifat
ketergantungan pada waktu dari suatu sistem (menggambarkan perubahan keadaan).
Komponen yang digunakan dalam STD yaitu:
1. . ` : state / keadaan
merupakan kumpulan atribut yang menggambarkan suatu kondisi pada
suatu saat.
2 : perubahan state
Panah digunakan untuk menghubungkan perubahan dari suatu keadaan.
Panah awal digunakan untuk menunjukan suatu keadaan awal, sedangkan
kondisi akhir digambarkan dengan panah yang menuju suatu keadaan akhir
dari suatu aksi.
3. Kondisi
Menyatakan suatu kejadian pada lingkungan external yang dapat
dideteksi oleh suatu sistem misalnya sinyal atau data.
47
4. Aksi
Sesuatu yang dilakukan oleh sistem terjadi perubahan state atau
merupakan reaksi terhadap state. Aksi akan menghasilkan output, message
display pada screen, menghasilkan kalkulasi dan lain-lain.
2.2 Teori–Teori Asuransi
2.2.1 Penutupan Asuransi
Penutupan Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan
finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke
lainnya, Anonymous, 2003, Kamus/Istilah Asuransi, http://www.asuransi-
mobil.com/learning1.htm.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang
menerima resiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut
“kebijakan”, ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan
kondisi yang dilindungi. Hal-hal yang berkaitan dalam suatu proses penutupan
asuransi adalah:
48
• SPPA (Surat Permohonan Penutupan Asuransi)
Yang dimaksud dengan SPPA( Surat Permohonan Penutupan Asuransi )
adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon tertanggung dalam rangka
penutupan Asuransi yang akan di gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi
tingkat resiko dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data yang diisi dalam
SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi sekitar obyek pertanggungan,
data tertanggung, perincian obyek tertanggung, tingkat bahaya, dan lain-lain.
Penutupan asuransi akan dilaksanakan setelah pihak tertanggung menerima
pembayaran dari pihak penanggung atas premi yang telah dihitung dan disetujui.
• Premi
Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko
yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung"
untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan
keuntungan.
Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta.
Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada
kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk
kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian
atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai
mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah
disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi. Hasil dari penghitungan
premi kemudian dijumlahkan dengan biaya materai (Stamp Duty) dan biaya
pembuatan polis (Policy Cost). Setelah premi ditambahkan dengan kedua biaya
49
tersebut maka akan didapatkan hasil besarnya biaya yang harus dibayarkan pihak
penanggung untuk menerima polis asuransi.
• TSI (Total Sum Insured)
TSI atau Total Sum Insured merupakan jumlah uang pertanggungan yang
digunakan sebagai dasar untuk menentukan batas maksimal tanggung jawab
pihak penanggung terhadap kerugian finansial yang tertanggung alami sebagai
akibat dari terjadinya musibah atas kepentingan yang diasuransikan dan besarnya
premi asuransi yang akan dibayarkan oleh tertanggung.
TSI berfungsi sebagai:
1. Nilai batas tanggung-jawab penanggung, artinya Ganti Rugi yang diberikan
oleh Penanggung setinggi-tingginya dalah sebesar Harga Pertanggungan
tersebut.Ungkapan "setinggi-tingginya" adalah penting dipahami dan itu
mengandung arti bahwa penggantian dari Penanggung bisa lebih rendah dari
nilai tersebut.Terjadinya penggantian yang lebih rendah apabila Harga Pasar
suatu objek pertanggungan lebih rendah dari Harga Pertanggungan.
2. Dasar untuk menentukan ada tidaknya "average" bila terjadi klaim. Dasar
untuk perhitungan premi. (Harga Pertanggungan x Rate = PREMI). Jumlah
premi akan memadai sesuai dengan besarnya resiko yang dihadapi apabila
harga Pertanggungan benar-benar mewakili atau sama besar dengan nilai
menghadapi resiko atau dengan kata lain resiko itu fully insured.
• Suku Premi (Rate)
Suku premi yang menjadi acuan dalam menentukan pengali TSI untuk
mendapatkan besarnya premi yang harus dibayarkan.
50
• Polis
Polis berisi kesepakatan antara pihak tertanggung dengan penanggung
berkenaan dengan risiko yang hendak dipertanggungkan.
2.2.2 Jenis-Jenis Pertanggungan Asuransi
Jenis – jenis pertanggungan asuransi terbagi menjadi:
• Comprehensive/All Risk (Kerugian Gabungan)
Memberikan jaminan terhadap:
1. Kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang diasuransikan karena
tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan.
2. Kerugian keuangan/kerusakan kendaraan bermotor karena perbuatan jahat
orang-orang terkecuali oleh keluarga sendiri/orang yang bekerja dengan
tertanggung atau membawa kendaraan tersebut seizin tertanggung.
3. Kebakaran yang diakibatkan oleh api yang muncul dari dalam maupun dari
luar kendaraan.
4. Pencurian, termasuk pencurian yang dilakukan dengan kekerasan.
5. Sambaran petir.
• Total Loss Only (TLO)
Menjamin kerugian kendaraan yang diasuransikan baik karena
kecelakaan, kebakaran, maupun pencurian, dimana kerugian tersebut
memenuhi salah satu syarat berikut :
1. Akibat kecelakaan/kebakaran, dimana biaya kerugian/kerusakan mencapai
75% atau lebih dari harga kendaraan.
51
2. Akibat pencurian, bila dalam batas waktu 60 hari kendaraan tersebut
belum diketemukan.
3. Resiko sendiri untuk resiko kecelakaan (butir 1) dan pencurian (butir 2)
berlaku jumlah yang tercantum dalam polis.
• Klausula
Merupakan bagian dari polis atau tambahan-tambahan yang dilekatkan
kepada polis berkenaan dengan masalah tertentu dalam kontrak/perjanjian
asuransi atau bagian khusus dari polis atau endorsemen.
• Additional Cover Insured
Jaminan diluar hal yang merupakan tanggungan asli dari sebuah jaminan
asuransi yang mendapat perlindungan asuransi terhadap kerugian di bawah
syarat dan kondisi polis yang sudah ada.