42
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pendekatan File – Based (File Based Approach) Menurut Connolly dan Begg (2002, p7), File–Based System adalah suatu koleksi program aplikasi yang melaksanakan pelayanan untuk end–users seperti laporan produksi. Setiap program mendefinisikan dan mengatur data sendiri. 2.1.2 Pendekatan Basis data 2.1.2.a Data M enurut Turban (2003, p15), Data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktifitas, dan transaksi yang didapat, dicatat, disimpan, dan dikelompokkan, namun tidak terorganisasi sehingga tidak memberikan suatu arti yang spesifik. Menurut Whitten (2004, p23), Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian dan hal-hal yang peting dalam organisasi. Menurut Hoffer (2005, p5), Data adalah menyimpan deskripsi dari objek yang penting dalam lingkungan pengguna. 2.1.2.b Basis Data M enurut Atzeni (2005, p2), Basis data adalah kumpulan dari data yang digunakan untuk merepresentasikan informasi dari suatu sistem informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

  • Upload
    doandat

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pendekatan File – Based (File Based Approach)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p7), File–Based System adalah suatu

koleksi program aplikasi yang melaksanakan pelayanan untuk end–users seperti

laporan produksi. Setiap program mendefinisikan dan mengatur data sendiri.

2.1.2 Pendekatan Basis data

2.1.2.a Data

Menurut Turban (2003, p15), Data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar

dari sesuatu, kejadian, aktifitas, dan transaksi yang didapat, dicatat, disimpan, dan

dikelompokkan, namun tidak terorganisasi sehingga tidak memberikan suatu arti

yang spesifik.

Menurut Whitten (2004, p23), Data adalah fakta mentah mengenai orang,

tempat, kejadian dan hal-hal yang peting dalam organisasi.

Menurut Hoffer (2005, p5), Data adalah menyimpan deskripsi dari objek yang

penting dalam lingkungan pengguna.

2.1.2.b Basis Data

Menurut Atzeni (2005, p2), Basis data adalah kumpulan dari data yang

digunakan untuk merepresentasikan informasi dari suatu sistem informasi.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

8  

  

Menurut Connolly dan Begg (2002, p14), Basis data adalah sekumpulan data

yang terhubung secara logical, dan deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan

oleh banyak user, dan dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan

oleh organisasi.

Menurut Mannino (2001, p4), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

terus menerus yang dapat digunakan oleh banyak user dan saling berkaitan.

Menurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

terus menerus dapat digunakan untuk sistem aplikasi suatu perusahaan.

Sehingga secara keseluruhan Basis data adalah sekumpulan data yang

digunakan oleh banyak user dan terhubung secara logical untuk menghasilkan suatu

sistem informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2.1.2.c Database Management System (DBMS)

a. Pengertian DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2002, p16), DBMS adalah sebuah sistem

piranti lunak yang memperbolehkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,

memelihara dan mengontrol akses ke basis data.

Menurut Atzeni (2005, p3), DBMS adalah sebuah sistem piranti lunak yang

dapat digunakan untuk mengelola kumpulan dari data dalam jumlah besar, dapat

digunakan bersama–sama dan secara terus menerus, dan untuk memastikan data

tersebut dapat dipercaya dan rahasia.

Menurut Korth dan Silberschatz (2002, p21), DBMS adalah kumpulan dari

data yang saling berkaitan dan program untuk mengakses data tersebut.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

9  

  

Menurut Mannino (2001, p4), DBMS adalah kumpulan dari piranti lunak

yang mendukung pembuatan, penggunaan dan pemeliharaan basis data.

Sehingga dapat disimpulkan DBMS adalah sebuah sistem piranti lunak

yang digunakan untuk mendefinisikan, membuat, mengelola, memelihara dan

mengontrol akses ke basis data.

b. Keuntungan DBMS

Menurut Conolly dan Begg (2002, p26), terdapat beberapa keuntungan

DBMS, yaitu :

1) Pengendalian Data Redundan (Control of Data Redudancy)

Pemborosan ruang dengan penyimpanan informasi yang sama di dalam file

lebih dari satu. Pendekatan usaha basis data untuk menghapuskan

pemborosan dengan pengintegrasian file yang sedemikian rupa sehingga

berbagai salinan data yang sama tidaklah tersimpan.

2) Konsistensi Data (Data Consistency)

Dengan mengeliminir atau mengendalikan redudan, resiko inkonsistensi

dapat dikurangi. Jika suatu jenis data disimpan lebih dari sekali, sistem dapat

memastikan bahwa semua salinan dijaga konsistensinya.

3) Informasi Lebih dari Jumlah Data yang Sama (More Information from the

Same Amount of Data)

Dengan pengintegrasian data operasional, memungkinkan bagi organisasi

untuk memperoleh informasi tambahan dari data yang sama.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

10  

  

4) Berbagi Data (Sharing of Data)

File dimiliki oleh orang–orang atau departemen yang menggunakannya.

Pada sisi lain, basis data kepunyaan seluruh organisasi dan dapat digunakan

bersama oleh semua pengguna yang diberi hak akses. Dengan demikian,

para pengguna berbagi lebih banyak data.

5) Integritas Data Ditingkatkan (Improved Data Integrity)

Integritas basis data mengacu pada konsistensi dan validitas dari data yang

disimpan.

6) Keamanan yang Ditingkatkan (Improved Security)

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari para pengguna

yang tidak sah. Format nama pengguna dan kata sandi digunakan untuk

mengidentifikasikan orang–orang yang diberi hak untuk menggunakan basis

data.

7) Standar Pelaksanaan (Enforcement of Standards)

Pengintegrasian mengijinkan Database Administrator (DBA) untuk

mengidentifikasikan dan menguatkan standard yang perlu.

8) Skala Ekonomi (Economy of Scale)

Kombinasi semua data organisasi operasional ke dalam suatu basis data dan

menciptakan satu set aplikasi yang bekerja pada sumber data, yang dapat

mengakibatkan uang tabungan biaya. Anggaran yang akan secara normal

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

11  

  

dialokasikan dapat dikombinasikan dan mendorong ke suatu skala ekonomi.

Anggaran yang dikombinasikan dapat digunakan untuk membeli suatu

konfigurasi sistem yang lebih disesuaikan untuk kebutuhan organisasi.

9) Menyeimbangkan Ketidaksesuaian Kebutuhan (Balance of Conflicting

Requirements)

Masing–masing pengguna atau departemen mempunyai kebutuhan yang

mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna yang lain. Basis data ada

di bawah kendali DBA, sehingga DBA dapat membuat keputusan tentang

desain dan penggunaan operasional basis data yang menyediakan pengguna

sumber daya organisasi yang terbaik secara keseluruhan.

10) Mengembangkan Akses Data (Improved Data Accessibility and

Responsiveness)

Sebagai hasil pengintegrasian, data lintas batas per departemen, secara

langsung dapat diakses kepada end-users.

11) Meningkatkan Produktifitas (Increased Productivity)

DBMS menyediakan banyak dari fungsi standar bahwa programmer akan

secara normal harus memberi suara dengan menulis dalam suatu file–based

system. DBMS juga menyediakan suatu fourt–generation yang terdiri dari

tools untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data. Hal ini

menyebabkan produktivitas programmer ditingkatkan dan mengurangi

waktu pengembangan (penghematan biaya).

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

12  

  

12) Mengembangkan Pemeliharaan Melalui Data Independent (Improve

Maintenance Through Data Independence)

Deskripsi data dan logika untuk mengakses data dibangun ke dalam program

aplikasi masing–masing dan membuat program tergantung pada data.

13) Meningkatkan Persetujuan (Increased Concurrency)

Jika dua atau lebih para pengguna diijinkan untuk mengakses file yang sama

secara serempak, memungkinkan bahwa akses akan bertentangan satu sama

lain, yang dapat menghasilkan hilangnya informasi atau bahkan hilangnya

integritas.

14) Mengembangkan Backup dan Pelayanan Recovery (Improved Backup and

Recovery Services)

Tanggung jawab pada penggguna dengan menyediakan ukuran untuk

melindungi data dari kegagalan sistem komputer atau program aplikasi. Hal

ini dapat melibatkan pengambilan suatu backup data, backup direstore dan

pekerjaan yang telah berlangsung sejak backup ini hilang dan harus dire-

entered. DBMS menyediakan fasilitas untuk memperkecil jumlah

pengolahan yang hilang beserta kegagalannya.

c. Kerugian DBMS

Menurut Conolly dan Begg (2002, p29), terdapat beberapa kerugian DBMS

diantaranya :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

13  

  

1) Kompleksitas (Complexity)

Ketetapan kemampuan yang diharapkan dari suatu DBMS yang baik adalah

pembuatan DBMS suatu potongan piranti lunak yang sangat kompleks. Para

perancang basis data dan pengembang data dan DBA, dan end–users harus

memahami kemampuan ini untuk mengambil keuntungan.

2) Ukuran (Size)

Kompleksitas dan kemampuan yang luas membuat DBMS suatu potongan

piranti lunak yang sangat besar, menduduki banyak megabytes ruang disk

dan sejumlah memori yang substansial menuntut untuk menjalankan secara

efisien.

3) Biaya DBMS (Cost of DBMS)

Biaya DBMS bervariasi secara signifikan, tergantung pada kemampuan dan

lingkungan yang disajikan.

4) Tambahan Biaya Perangkat Keras (Additional Hardware Costs)

Kebutuhan disk penyimpanan untuk DBMS dan basis data mengharuskan

pembelian ruang penyimpanan tambahan. Untuk mencapai performance

yang diperlukan, memungkinkan untuk membeli suatu mesin yang lebih

besar.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

14  

  

5) Biaya Konversi (Cost of Conversion)

Biaya konversi aplikasi yang sedang berjalan untuk menjalankan DBMS

yang baru dan perangkat keras. Biaya ini meliputi biaya pelatihan staf untuk

menggunakan sistem baru, dan juga tenaga kerja staf spesialis untuk

membantu konversi dan berjalannya sistem.

6) Pekerjaan (Performance)

Suatu file–based system ditulis untuk suatu aplikasi spesifik, untuk

performance yang lebih baik.

7) Dampak Kegagalan yang Lebih Tinggi (Higher Impact of a Failure)

Pemusatan sumber daya meningkatkan sifat mudah terkena masalah pada

sistem. Sejak semua pengguna dan aplikasi berstandar pada ketersediaan

DBMS, kegagalan tentang segala komponen dapat membawa operasi kepada

suatu pemberhentian.

d. Fungsi – Fungsi DBMS

1) Data Storage, Retrieval dan Update (Data Storage, Retrieval, and Update)

Merupakan fungsi pokok DBMS, suatu DBMS harus melengkapi para

pemakai dengan kemampuan untuk menyimpan, mendapatkan kembali, dan

memperbaharui data di dalam basis data.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

15  

  

2) Katalog Akses Pengguna (a User-Accessible Catalog)

Suatu DBMS harus melengkapi suatu katalog dimana deskripsi data item

disimpan dan mana yang dapat diakses ke para pemakai.

3) Mendukung Transaksi (Transaction Support)

Suatu DBMS harus melengkapi suatu mekanisme yang akan memastikan

bahwa semua pembaharuan sesuai dengan transaksi yang ditentukan.

4) Pelayanan Kontrol Persetujuan (Concurrency Control Services)

Suatu DBMS harus melengkapi suatu mekanisme untuk memastikan bahwa

basis data diperbaharui dengan tepat ketika para pengguna sedang

memperbaharui basis data secara bersamaan.

5) Pelayanan Recovery (Recovery Services)

Suatu DBMS harus melengkapi suatu mekanisme untuk mengendalikan

basis data apabila terjadi kerusakan pada basis data.

6) Pelayanan Hak Akses Pengguna (Authorization Services)

Suatu DBMS harus melengkapi suatu mekanisme untuk memastikan bahwa

hanya para pengguna yang diberi hak untuk dapat mengakses basis data.

7) Pendukung Komunikasi Data (Support for Data Communication)

Suatu DBMS harus mampu mengintegrasikan dengan piranti lunak

komunikasi.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

16  

  

8) Pelayanan Integritas (Integrity Services)

Suatu DBMS melengkapi makna untuk memastikan data di dalam basis data

dan mengubah data mengikuti aturan tertentu.

9) Pelayanan Untuk Memajukan Data Independen (Services to Promote Data

Independence)

Suatu DBMS harus meliputi fasilitas untuk mendukung independen program

dari struktur basis data yang nyata.

10) Pelayanan Penggunaan (Utility Services)

Suatu DBMS perlu menyediakan seperangkat utilitas penggunaan.

e. Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2002, p18), terdapat lima komponen DBMS :

1) Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-

aplikasi.

2) Perangkat Lunak (Software)

Komponen perangkat lunak yang terdiri dari perangkat lunak DBMS itu

sendiri dan program–program aplikasi, bersama dengan sistem operasi

termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS menggunakan jaringan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

17  

  

3) Data

Komponen yang paling penting dari DBMS, khususnya dari sudut pandang

end-user mengenai data.

4) Prosedur (Procedure)

Cara untuk menjalankan sistem yang mengacu pada instruksi dan aturan

untuk mendesain dan menggunakan basis data.

5) Manusia (People)

Kompenen DBMS yang terakhir adalah manusia yang terlibat dengan

sistem.

2.1.2.d Database Environment

a. Database Languages

1) Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p40), DDL adalah suatu bahasa

yang memperbolehkan database administrator atau pengguna untuk membuat

spesifikasi tipe data, mendefinisikan basis data, struktur data dan constraint

data untuk disimpan dalam basis data. Hasil dari kompilasi perintah DDL

adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Kamus

Data (Data Dictionary).

Menurut McLeod (2001, p387), kamus data adalah suatu penjelasan

tertulis mengenai data yang berada di dalam basis data. Kamus data ini

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

18  

  

dimaksudkan untuk melengkapi pembuatan model proses yang menggunakan

diagram alir data (Data Flow Diagram).

2) Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p41), DML memperbolehkan

pengguna untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus dan mengirim

atau mengambil data dari suatu basis data.

b. Data Model

Menurut Connolly dan Begg (2002, p44), Data Model adalah sekumpulan

konsep terintegrasi yang menggambarkan dan memanipulasi data, relasi diantara

data dan batasan–batasan dari data yang ada di dalam suatu organisasi.

c. Aturan dalam Lingkungan Database (Role in the Database Environment)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p21), dapat diidentifikasikan empat

jenis perbedaan orang–orang yang mengambil bagian lingkungan DBMS, yaitu :

1) Data dan Database Administrators

Basis data dan DBMS adalah sumber daya perusahaan yang harus

diatur seperti umumnya sumber daya lain.

Data dan Administrasi Database adalah peran yang biasanya

berhubungan dengan manajemen dan pengendalian suatu DBMS dan

datanya.

Data Administrator (DA) adalah penanggung jawab untuk manajemen

sumber daya data yang mencakup perencanaan basis data, pengembangan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

19  

  

dan standar pemeliharaan, kebijakan dan prosedur, dan desain basis data

konseptual/logikal.

DBA bertanggung jawab untuk realisasi fisik basis data, mencakup

desain fisik basis data dan implementasi, keamanan dan integritas

pengendalian, pemeliharaan sistem yang operasional dan memastikan

prestasi yang memuaskan aplikasi untuk para pengguna.

2) Pendesain Database (Database Designers)

Dalam mendesin proyek basis data besar, dapat dibedakan dua jenis

perancang basis data, yaitu :

a) Para Perancang Logikal Basis data

Berkaitan dengan mengidentifikasikan data (entitas dan attribute),

hubungan antara data dan batasan pada data untuk disimpan dalam basis

data. Perancang logikal basis data harus seksama mempunyai dan

melengkapi pemahaman data organisasi aturan bisnisnya.

b) Para Perancang Fisikal Basis data

Memutuskan bagaimana desain basis data logikal diharapkan untuk

secara fisik direalisir.

3) Pengembang Aplikasi (Application Developers)

Program aplikasi yang menyediakan kemampuan yang diperlukan

untuk end–users yang harus diterapkan ketika basis data telah diterapkan.

Hal ini menjadi tanggung jawab pengembangan aplikasi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

20  

  

Pengembang aplikasi bekerja dari suatu spesifikasi yang diproduksi

oleh analis sistem. Masing–masing program berisi pernyataan yang meminta

DBMS untuk melaksanakan beberapa operasi pada basis data, yang meliputi

mendapatkan kembali data, memasukkan, memperbaharui, dan menghapus

data.

4) Pengguna Akhir (End–Users)

End-Users adalah “klien” untuk basis data yang telah dirancang dan

diterapkan dan dirawat untuk melayani kebutuhan informasi.

End–Users dapat digolongkan menurut jalan mereka dengan

menggunakan sistem :

a) Para Pengguna Naif (Naive Users)

Para pengguna yang secara khusus menggunakan DBMS. Mereka

mengakses basis data melalui/sampai secara khusus menulis program

aplikasi mencoba untuk membuat operasi itu sesederhana mungkin.

b) Para Pengguna Canggih (Sophisticated Users)

End–Users yang canggih menjadi terbiasa dengan struktur basis data

dan fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS. Sophisticated End- Users

dapat menggunakan suatu bahasa query tingkat tinggi seperti SQL untuk

melaksanakan operasi yang diperlukan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

21  

  

2.1.2.e Database Application LifeCycle

a. Siklus Hidup Sistem Informasi (The Information Systems Lifecycle)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p271), Information System adalah

informasi sumber daya yang memungkinkan manajemen mengkoleksi,

mengendali dan menyebarkan sistem informasi pada seluruh organisasi.

Gambar skema dari langkah–langkah The Database Application Lifecycle :

Gambar 2.1 The Database Application Lifecycle

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

22  

  

b. Siklus Hidup Aplikasi Database (The Database Application Lifecycle)

Langkah–langkah The Database Application Lifecycle :

1) Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Aktifitas manajemen yang mengijinkan langkah–langkah aplikasi

perencanaan basis data untuk direalisir secara efisien dan efektif.

2) Definisi Sistem (System Definition)

Uraian batasan–batasan dan lingkup aplikasi basis data dan views pengguna

utama.

3) Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and

Analysis)

Proses mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang

akan didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini

untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem yang baru.

4) Desain Basis Data (Database Design)

Proses menciptakan suatu desain untuk suatu basis data yang akan

mendukung sasaran dan operasi perusahaan.

5) Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

23  

  

6) Desain Aplikasi (Application Design)

Desain dari User Interface dan program aplikasi yang menggunakan proses

basis data.

7) Prototyping

Membangun model kerja suatu aplikasi basis data.

8) Implementasi (Implementation)

Realisasi fisikal dari basis data dan applikasi desain.

9) Data Konversi dan Loading (Data Convertion and Loading)

Pengiriman data apapun ke dalam basis data yang baru dan mengubah

aplikasi apapun yang berjalan untuk kemajuan basis data yang baru.

10) Uji Coba (Testing)

Proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan menemukan

kesalahan.

11) Pemeliharaan Operasional (Operational Mantenance)

Proses memantau sistem dan pemeliharaan untuk instalasi berikutnya.

2.1.2.f Relational Database Management System (RDBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p72), The Relational Model terdiri dari :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

24  

  

a. Struktur Data Relational (Relational Data structure)

1) Relasional

Relasional adalah suatu tabel dengan kolom dan baris.

2) Attribut

Attribut adalah sesuatu yang dinamakan kolom dari suatu relasi.

3) Domain

Domain adalah satuan nilai–nilai yang dapat diijinkan untuk satu attribut

atau lebih.

4) Tuple

Tuple adalah suatu baris dari suatu relasi.

5) Degree

Degree adalah suatu hubungan dari banyaknya attribut yang berisi.

6) Cardinality

Cardinality adalah suatu hubungan dari banyaknya tuple yang berisi.

7) Relasional Database

Relasional database adalah suatu koleksi dari relasi yang telah dinormalisasi

dengan nama relasi yang berbeda.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

25  

  

b. Terminologi Alternatif (Alternative Terminology)

Secara fisik, terminologi berasal dari fakta, RDBMS dapat menyimpan

relasi masing–masing dalam suatu file. Berikut adalah ringkasan terminologi

yang berbeda untuk relasional model :

Tabel 2.1 Relasional Model

Formal Terms Altenative 1 Alternative 2

Relation Table File

Tuple Row Record

Attribute Column Field

c. Relational Keys

Menurut Connolly dan Begg (2002, p78), tidak ada salinan tuples di dalam

suatu hubungan. Oleh karena itu, perlu mengidentifikasikan satu atau lebih

attribut (kunci relasional) bahwa dengan uniknya mengidentifikasikan masing–

masing tuple di dalam suatu relasi.

1) Super Key

Suatu attribut, atau set attribut yang dengan uniknya mengidentifikasi suatu

tuple di dalam suatu relasi.

2) Candidate Key

Suatu superkey seperti tidak ada subset yang sesuai adalah suatu superkey di

dalam hubungan itu.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

26  

  

3) Primary Key

Candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasikan tuples dengan

uniknya di dalam suatu relasi.

4) Foreign Key

Suatu attribut, atau set attribut di dalam suatu relasi yang memenuhi

beberapa candidate key (yang mungkin sama) dalam suatu relasi.

5) Composite Key

Suatu candidate key yang terdiri dari dua atau lebih attribut.

d. Relational Integrity

Menurut Connolly dan Begg (2002, p81), Suatu data model mempunyai

dua bagian, bagian manipulatif, yang merupakan penjelasan jenis operasi yang

diijinkan pada data dan satuan aturan integritas, yang memastikan bahwa data itu

adalah akurat.

1) NULL

Menampilkan suatu nilai untuk suatu attribut yang tidak dikenal atau yang

tidak diterapkan untuk tuple ini.

2) Integritas Entity

Di dalam suatu relasi dasar, tidak ada attribut suatu kunci utama (primary

key) dapat menjadi null.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

27  

  

3) Referensi Integritas

Jika suatu foreign key yang ada adalah suatu relasi, apapun foreign key

nilainya harus sesuai dengan suatu nilai candidate key beberapa tuple dalam

relasi berada atau nilai foreign key secara keseluruhan harus null.

4) Constraint Perusahaan

Batasan aturan tambahan perusahaan yang ditetapkan oleh para pengguna

atau pengurus database suatu DBA.

5) Relasi Dasar (Base Relation)

Sebuah nama relasi yang sesuai dengan suatu entity di dalam bagan

konseptual, tuples secara fisik disimpan dalam basis data. Dapat

menggambarkan Views dalam kaitan dengan Base Relation.

a) Views

Satu hasil yang dinamis atau lebih operasi operasional yang beroperasi pada

Base Relation untuk menghasilkan relasi lain. Suatu Views adalah suatu

relasi yang sebenarnya tidak perlu ada dalam basis data, tetapi dapat

diproduksi atas permintaan oleh pengguna tertentu, pada saat permintaan.

(1) Keuntungan–keuntungan dari Views :

(a) Independent Data (Data Independence)

Suatu Views konsisten dapat menyajikan suatu gambaran struktur basis

data yang tidak berubah–ubah, sekalipun mendasari tabel sumber

diubah.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

28  

  

(b) Currency

Perubahan bagi tabel dasar manapun dalam mendefinisikan query

dengan seketika direfleksikan dalam Views.

(c) Mengembangkan Keamanan (Improved Security)

Masing–masing pemakai dapat diberi perlakuan khusus untuk

mengakses basis data hanya melalui suatu satuan kecil satuan Views

yang berisi data yang sesuai dengan pengguna, dengan demikian

pembatasan dan mengendalikan masing–masing akses pengguna kepada

basis data.

(d) Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity)

Suatu Views dapat menyederhanakan query, dengan gambar dari

beberapa tabel ke dalam tabel tunggal, dengan mentransformasikan

query multi–tabel ke dalam single–queries.

(e) Kenyamanan (Convenience)

Views dapat menyediakan keamanan lebih kepada para pengguna

dengan pengecualian bagian dari basis data. Hal ini dapat mengurangi

kompleksitas dari segi Views pengguna.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

29  

  

(f) Customization

Views menyediakan suatu metode ke customize suatu penampilan basis

data, sehingga tabel dasar dapat dilihat oleh para pengguna yang

berbeda dalam cara yang berbeda.

(g) Integritas Data (Data Integrity)

Pendefinisian query ditambahkan untuk mendasari dasar tabel–tabel

melalui Views, dengan demikian dapat memastikan integritas Views

tersebut.

(2) Kerugian – kerugian dari Views :

(a) Pembatasan Pembaharuan (Update Restriction)

Dalam beberapa hal, suatu Views tidak dapat diperbaharui.

(b) Pembatasan Struktur (Structure Restriction)

Struktur suatu Views ditentukan pada waktu dibuatnya struktur Views.

(c) Pekerjaan (Performance)

Ada suatu pelanggaran pekerjaan untuk dibayar ketika penggunaan

suatu Views. Resolusi Views memerlukan tambahan sumber daya

komputer, sehingga dapat dibuatkan suatu pendekatan alternatif untuk

memelihara Views yang mencoba menanggulangi kerugian ini.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

30  

  

2.1.2.g Entity-Relationship Modeling (ER Models)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p330), ER Models adalah suatu

pendekatan top–down ke desain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi

data yang penting disebut entity dan relasi antara data yang harus mempresentasikan

model.

a. Tipe Entity

Menurut Connolly dan Begg (2002, p331), Tipe Entity adalah suatu

kelompok objek dengan properti yang sama, yang dikenali oleh perusahaan,

seperti mempunyai keberadaan mandiri (independen).

Menurut Connolly dan Begg (2002, p333), Kejadian Entity adalah suatu

objek yang bisa diidentifikasi dari suatu tipe entity.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p342), Tipe entity digolongkan sebagai

berikut :

1) Tipe Entity Kuat (Strong Entity Types)

Suatu entity yang tidak bergantung keberadaannya pada beberapa jenis entity

lain.

2) Tipe Entity Lemah (Weak Entity Types)

Suatu entity keberadaannya bergantung pada beberapa jenis entity lain.

b. Tipe Relationship

Menurut Connolly dan Begg (2002, p334), Tipe Relationship adalah satu

set assosiasi penuh arti antara tipe entity.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

31  

  

Menurut Connolly dan Begg (2002, p334), Kejadian Relationship adalah

suatu assosiasi yang dapat diidentifikasi, meliputi satu kejadian dari masing–

masing yang mengambil bagian tipe entity.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p335), Tingkat Tipe Relationship

adalah jumlah partisipan tipe entity dalam suatu reletionship.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p337), Relationship Berulang adalah

suatu jenis relationship dimana tipe entity yang sama mengambil bagian lebih

dari sekali di dalam peran yang berbeda.

c. Structure Constraints

Menurut Connolly (2002, p344), Multiplicity adalah jumlah (cakupan)

kejadian/peristiwa yang mungkin terjadi pada tipe entity, dapat merupakan reaksi

untuk kejadian/peristiwa tunggal tipe entity melalui relationship tertentu.

1) Relationship Satu ke Satu (1:1) (One – to – One Relationship)

2) Relationship Satu ke Banyak (1:*) (One – to – Many Relationship)

3) Relationship Banyak ke Banyak (*:*) (many –to–many relationship)

2.1.2.h Normalisasi

a. Pengertian Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p376), Normalisasi adalah sebuah

teknik untuk memproduksi seperangkat hubungan (relasi) dengan properties yang

diinginkan, jika diketahui kebutuhan data dari suatu perusahaan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

32  

  

b. Ketergantungan Fungsional

Menurut Connolly dan Begg (2002, p379), Ketergantungan Fungsional

adalah menggambarkan relationship antara attribut di dalam suatu relasi.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p380), Determinant adalah mengacu

pada attribut atau kelompok attribut pada sisi kiri anak panah dari suatu

ketergantungan fungsional.

c. Proses Normalisasi

1) First Normal Form (1NF)

Unnormalized Form (UNF) merupakan bentuk awal dari form sebelum

dilakukan proses normalisasi. UNF adalah suatu tabel yang mengandung satu

atau lebih kelompok yang berulang.

1NF adalah suatu relasi dimana perpotongan dari tiap baris dan kolom

berisi hanya satu nilai. Prosesnya dimulai dengan memindahkan data dari sumber

ke dalam format tabel dengan baris dan kolom.

2) Second Normal Form (2NF)

Full Fungtional Dependency mengindikasikan bahwa jika A dan B adalah

attribut suatu relasi, B secara fungsional bergantung secara penuh pada A, tetapi

tidak pada subset manapun dari A.

2NF adalah sebuah relasi dalam format normal pertama dan setiap attribut

yang bukan primary key sepenuhnya tergantung secara fungsional kepada

primary key.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

33  

  

3) Third Normal Form (3NF)

Transitive Dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B dan C

merupakan attribut dari suatu relasi sedemikian rupa sehingga jika A B dan B

C, maka C tergantung secara transitif kepada A melalui B (jika A tidak

tergantung secara fungsional kepada B atau C). Normalisasi relasi–relasi 2NF

menjadi 3NF melibatkan penghilangan ketergantungan transitif, jika terdapat

ketergantungan secara transitif, dapat dihilangkan attribut yang tergantung secara

transitif tersebut dari sebuah relasi dengan menggantikan attribut tersebut pada

sebuah relasi yang baru dengan determinantnya.

3NF adalah sebuah relas i pada format normal pertama dan normal kedua,

dimana setiap attribut yang bukan primary key tergantung secara transitif kepada

bukan primary key.

2.1.3 Perancangan Basis Data (Phase of Database design)

2.1.3.a Perancangan Desain Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p419), Konseptual Basis Data Design

adalah proses konstruksi model informasi dengan menggunakan sumber dari

perusahaan secara independen.

Langkah–Langkah Konseptual Database Design :

Langkah 1 Membangun model konseptual data lokal untuk setiap user view

Untuk membangun model konseptual data lokal dari perusahaan untuk

setiap view yang khusus ada beberapa langkah sebagai berikut.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

34  

  

Langkah 1.1 Identifikasi tipe entity

Untuk mengidentifikasi tipe entity utama yang dibutuhkan

oleh view.

Langkah 1.2 Identifikasi tipe relationship

Untuk mengidentifikasi hubungan penting yang ada

diantara tipe entity yang telah diidentifikasi.

Langkah 1.3 Identifikasi tipe dan menggabungkan attributes pada tiap

entiti

Untuk menggabungkan attribut dengan entity yang sesuai

atau tipe relationship.

Langkah 1.4 Menentukan domain attribute

Untuk menentukan daerah asal atribut pada konseptual

data model.

Langkah 1.5 Menentukan attributes candidate and primary key

Untuk mengidentifikasi candidate key setiap tipe entity,

jika terdapat lebih dari satu candidate key, maka dipilih

satu menjadi primary key.

Langkah 1.6 Mempertimbangkan konsep pemodelan enhanced

(optional step)

Untuk mempertimbangkan penggunaan dari konsep

pemodelan enhanced, seperti spesialisasi/generalisasi,

pengumpulan, dan komposisi.

Langkah 1.7 Cek model dari perulangan data

Untuk mengecek adanya perulangan data di dalam model.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

35  

  

Langkah 1.8 Validasi model konseptual lokal terhadap transaksi

pengguna

Untuk memastikan bahwa model konseptual lokal

mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh view

Langkah 1.9 Review model konseptual data lokal terhadap pengguna

Untuk meninjau model konseptual data lokal dengan

pengguna untuk memastikan bahwa model representasi

dari view ”benar”.

2.1.3.b Perancangan Desain Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p419), Logical Database Design adalah

Proses konstruksi model informasi dengan menggunakan spesifik model basis data

perusahaan (relasional), tapi tidak tergantung kebutuhan DBMS dan pertimbangan

fisikal.

Logikal Database Design untuk model relational :

Langkah 2 Membangun dan memvalidasi model logikal data lokal untuk setiap user

view

Untuk membangun model logikal data lokal dari model konseptual data

lokal yang mewakili view tertentu dari perusahaan dan juga validasi

model ini untuk memastikan struktur yang digunakan adalah benar

(menggunakan teknik normalisasi) dan untuk memastikan mendukung

transaksi yang diperlukan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

36  

  

Langkah 2.1 Menghilangkan features tidak compatible terhadap model

relational (optional step)

Untuk memperbaiki model konseptual data lokal untuk

menghilangkan features yang tidak compatible terhadap

model relational.

Langkah 2.2 Menentukan relasi untuk model logikal data lokal

Untuk membuat relasi model logikal data lokal untuk

mewakili entiti, relationship, dan atribut yang sudah

teridentifikasi.

Langkah 2.3 Validasi relasi dengan menggunakan normalisasi

Untuk validasi relasi model logikal data lokal

menggunakan teknik normalisasi.

Langkah 2.4 Validasi relasi terhadap transaksi user

Untuk memastikan relasi di model logikal data lokal

mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh view.

Langkah 2.5 Menentukan kendala integrity

Untuk menjelaskan kendala integrity yang diberikan oleh

view.

Langkah 2.6 Review model logikal data lokal terhadap pengguna

Untuk memastikan model logikal data lokal dan

dokumentasi pendukung yang menggambarkan model

adalah representasi dari view.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

37  

  

Langkah 3 Membangun dan memvalidasi model logikal data global

Untuk menggabungkan individu model logikal data lokal menjadi satu

model logikal data global yang direpresentasikan perusahaan.

Langkah 3.1 Menggabungkan model logikal data lokal kedalam model

logikal data global

Untuk menggabungkan individu model logikal data lokal

ke dalam model logikal data global ke perusahaan.

Langkah 3.2 Memvalidasi model logikal data global

Untuk validasi relasi yang dibuat dari model logikal data

global menggunakan teknik normalisasi dan untuk

memastikan relasi mendukung transaksi yang dibutuhkan.

Langkah 3.3 Cek model terhadap perkembangan selanjutnya

Untuk menentukan apakah ada perubahan yang sinifikan

dalam waktu dekat dan untuk menilai apakah model

logikal data global dapat mengakomodasi perubahan-

perubahan ini.

Langkah 3.4 Review model logikal data global terhadap pengguna

Untuk memastikan bahwa model logikal data global

merupakan representasi dari perusahaan.

2.1.3.c Perancangan Desain Database Fisikal (physical Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p419), Physical Database Design adalah

proses memproduksi penjelasan implementasi basis data pada secondary storage,

menguraikan basis relasi, organisasi file, rancangan indeks agar akses data menjadi

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

38  

  

efisien, semua yang berhubungan dengan kendala integritas, dan

peralatan/mekanisme security.

Fisikal Database Design Untuk Relational Databases :

Langkah 4 Menerjemahkan model logikal data global menjadi target DBMS

Untuk menghasilkan skema relasi basis data dari model logikal data

global yang dapat diimplementasikan ke target DBMS.

Langkah 4.1 Merancang basis relasi

Untuk memutuskan bagaimana mewakili basis relasi yang

teridentifikasi di model logikal data global pada target

DBMS.

Langkah 4.2 Merancang representasi kebutuhan data

Untuk memutuskan bagaimana mewakili setiap data yang

diperoleh di model logikal data global pada target DBMS.

Langkah 4.3 Merancang kendala perusahaan

Untuk merancang kendala perusahaan untuk target DBMS.

Langkah 5 Merancang representasi fisikal

Untuk menentukan optimal organisasi untuk menyimpan basis relasi dan

indeks yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang dapat diterima.

Langkah 5.1 Analisis Transaksi

Untuk memahami kemampuan dari transaksi yang akan

dijalankan oleh basis data dan untuk menganalisa transaksi

yang penting.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

39  

  

Langkah 5.2 Memilih organisasi file

Untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap

basis relasi.

Langkah 5.3 Pemilihan indeks

Untuk menentukan apakah menambahkan indeks dapat

mengembangkan hasil dari sistem.

Langkah 5.4 Estimasi kebutuhan disk space

Untuk memperkirakan banyaknya disk space yang

dibutuhkan oleh basis data.

Langkah 6 Perancangan user view

Untuk merancang user view yang telah teridentifikasi selama

pengumpulan persyaratan dan tahap menganalisa dari database

application lifecycle.

Langkah 7 Perancangan mekanisme security

Untuk merancang langkah-langkah kemanan untuk basis data yang

ditentukan oleh pengguna.

Langkah 8 Mempertimbangkan kontrol redundancy

Untuk memutuskan apakah memperkenalkan redundancy dengan aturan

normalisasi akan mengembangkan hasil dari sistem.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

40  

  

Langkah 9 Monitor dan merubah sistem operasional

Untuk memonitor sistem operasional dan mengembangkan hasil dari

sistem yang tidak sesuai dengan keputusan desain atau mencerminkan

perubahan kebutuhan.

2.1.4 Microsoft SQL Server 2000

2.1.4.a Sejarah SQL

Menurut Connolly dan Begg (2002, p112), Pada tahun 1974, D. Chamberlin

dan San Jose dari IBM laboratory mendefinisikan suatu bahasa yang disebut the

Structures English Query Language, atau SEQUEL. Suatu versi ditinjau kembali

SEQUEL/2 telah didefinisikan pada tahun 1976.

Nama sub–sequently yang diubah dengan SQL untuk alasan yang syah

(Chamberlin dan Boyce, 1974). IBM memproduksi prototype DBMS dasar dalam

SEQUEL/2 yang disebut sistem R (Astrahan et al, 1976). Tujuan prototype ini adalah

untuk memvalidasi kelayakan realsional model, dan hasil yang lainnya untuk

pengembangan SQL. Akar SQL adalah SQUARE yang dirancang sebagai bahasa riset

untuk menerapkan relasional algebra dengan kalimat inggris (Boyce et al, 1975).

Pada tahun 1970, sistem basis data Oracle telah diproduksi dengan apa yang

kini disebut Oracle Corporation.

Di tahun 1982, the American Nationals Standards Institute bekerja pada suatu

Bahasa Database Relational (Relational Database Language/RDL) dasar dalam suatu

konsep tulisan dari IBM. ISO bergabung dalam perkerjaan ini pada tahun 1983 dan

bersama mereka mendefinisikan standar untuk SQL.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

41  

  

Pada tahun 1989, ISO menerbitkan suatu tambahan yang mendefinisikan corak

peningkatan integritas “Integrity Enhancement Feature” (ISO. 1989). Pada tahun

1992, terjadi revisi besar yang pertama untuk standar ISO, yang dikenal sebagai

SQL–2 atau SQL–92 (ISO. 1992), sampai 1999 pelepasan/release standar yang telah

disusun, biasa dikenal sebagai SQL3 (ISO. 1999a).

2.1.4.b Manipulasi Data

Menurut Connolly dan Begg (2002, p115), SQL DML yakni :

a. SELECT : Untuk query data di dalam basis data.

b. INSERT : Untuk memasukkan (insert) data ke dalam suatu tabel.

c. UPDATE : Untuk memperbaharui (update) data dalam suatu tabel.

d. DELETE : Untuk menghapus (delete) data dari suatu tabel.

2.1.4.c Queries

Menurut Damopolii (2002, p66), Query adalah sarana untuk mengatur data

yang disimpan dalam tabel, sehingga hanya data tertentu yang akan dimunculkan

dalam tabel. Karena query menyertakan unsur urutan proses, maka query

dikelompokkan dalam lingkup pemrograman.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p116), tujuan pernyataan SELECT adalah

untuk mendapat kembali dan menampilkan data dari satu atau lebih tabel basis data.

SELECT adalah perintah yang paling sering SQL gunakan. Untuk memproses suatu

pernyataan SELECT adalah :

a. FROM : Menetapkan tabel atau untuk menggunakan tabel.

b. WHERE : Menyaring baris kepada beberapa kondisi.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

42  

  

c. GROUP BY : Membentuk kelompok baris dengan kolom yang sama nilainya.

d. HAVING : Menyaring kelompok kepada beberapa kondisi.

e. SELECT : Menetapkan kolom untuk ditampilkan pada keluaran (output).

f. ORDER BY : Menetapkan pesanan (order) pada output.

2.1.4.d SQL Aggregate Functions

Menurut Connolly dan Begg (2002, p127), standar ISO mendefinisikan lima

kumpulan fungsi :

a. COUNT

Mengembalikkan banyaknya nilai–nilai di dalam suatu kolom yang ditetapkan.

b. SUM

Mengembalikkan penjumlahan nilai–nilai di dalam suatu kolom yang ditetapkan.

c. AVG

Mengembalikkan rata–rata nilai di dalam suatu kolom yang ditetapkan.

d. MIN

Mengembalikkan nilai yang paling kecil di dalam suatu kolom yang ditetapkan.

e. MAX

Mengembalikkan nilai yang paling besar di dalam suatu kolom yang ditetapkan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 PHP

Dalam membangun sistem berbasis basis data, diperlukan software–software

yang khusus untuk sistem tersebut. Salah satu software yang banyak digunakan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

43  

  

adalah PHP. Untuk dapat menggunakan software ini perlu dilakukan instalasi dan

konfigurasi.

Menurut Nugroho (2004, p140) PHP adalah bahasa standar yang digunakan

dalam dunia website. PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang

diletakkan di dalam server web.

PHP bermula dari ide Rasmus Lerdolf yang membuat script perl. Script

tersebut sebenarnya digunakan sebagai program untuk dirinya sendiri, tetapi

kemudian dikembangkan lagi menjadi bahasa yang disebut “Personal Home Page”,

dari sinilah awal mula munculnya PHP.

2.2.2 Adobe Dreamweaver CS3

Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional yang digunakan untuk

mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.

Dreamweaver menyediakan tool–tool yang sangat berguna dalam meningkatkan

kemampuan dan pengalaman dalam membuat web.

Dreamweaver mengikutsertakan banyak tool untuk kode–kode dalam halaman

web beserta fasilitas–fasilitasnya, antara lain : HTML, CSS, Javascript debugger dan

editor code yang mengijinkan pengeditan kode Javascript, XML, PHP, JSP, ASP dan

dokumen text lainnya.

2.2.3 Internet

Menurut Turban (2001, p208) Internet adalah sebuah interkoneksi jaringan

yang besar dari jaringan–jaringan komputer dan komputer–komputer di seluruh

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

44  

  

penjuru dunia, lewat saluran telepon, satelit, dan sistem komunikasi lainnya guna

melakukan pertukaran informasi.

2.2.4 Web

Menurut Betha, Husni (2007, p5), Web Browser adalah piranti lunak yang

digunakan untuk menampilkan informasi dari web server. Web Browser

berkomunikasi melalui jaringan (termasuk jaringan internet) dengan web server,

menggunakan HTTP. Browser akan mengirimkan request ke server untuk meminta

dokumen atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen

atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP.

2.2.5 Protokol

Menurut Lukas (2006, p14) Protokol adalah proses kontrol komunikasi antar

komputer atau antar jaringan komputer yang memerlukan satu konsep sistem yang

mengendalikan proses pemindahan data. Protokol digunakan untuk berkomunikasi

antara entitas dalam sistem yang berbeda. Entitas adalah segala sesuatu yang

mempunyai kemampuan mengirim atau menerima informasi.

2.2.5.a TCP/IP

Menurut Lukas (2006, p21) TCP/IP adalah model protokol yang paling luas

digunakan dalam arsitektur jaringan. TCP/IP merupakan hasil penelitian yang

dibuat dan dikembangkan oleh DARPA (Defence Advanced Research Project

Agency) yang digunakan pada jaringan paket. TCP/IP merupakan kumpulan

protokol yang banyak dikeluarkan pemakai internet. Tidak ada standar yang pas

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

45  

  

untuk TCP/IP, tetapi dibangun dengan standar dasar yang mempunyai lima layer,

yaitu Application Layer, Host to Host (transport layer), Internet Layer, Network

Access Layer dan Physical Layer.

2.2.5.b HTTP

Suatu protokol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser

dalam meminta atau mengambil suatu dokumen dan web server dalam

menyediakan dokumen yang diminta oleh web browser.

2.2.6 Enhanced ER Models

2.2.6.a State Transition Diagram (STD)

Menurut Pressman (2002), STD adalah suatu model diagram yang tergantung

pada definisi suatu state. State adalah suatu kumpulan model dari tingkah laku yang

dapat diobservasi. STD mewakili suatu tingkah laku dari suatu sistem dengan

menggambarkan state dan kejadian yang menyebabkan sistem berubah ke state lain.

2.2.6.b Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Jeffrey L. Whitten(2004, p281), ERD adalah model data yang

menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan

hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

46  

  

2.2.6.c Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Jeffrey L. Whitten(2004, p326), DFD adalah model proses yang

digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau

pengolahan yang dilakukan oleh sistem.

2.2.6.d Flowchart

Menurut Mulyadi (2001, p60) aliran dokumentasi yag didapat atau

dihasilkan dari system dalam suatu perusahaan daoat digambarkan dengan

symbol-simbol docment flowchart atau bagan aliran dokumen.

2.2.7 Teori Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2002, p274), Sistem adalah penjelasan ruang

lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis data dan user view utama.

2.2.8 Standard Operation Procedure (SOP)

SOP adalah sistematika penyusunan yang dibuat sesederhana mungkin agar

mudah dipahami dengan tetap mengedepankan sasaran utama dibentuknya SOP

PMO.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

47  

  

2.2.9 Project Management Methodology (PMM)

PMM adalah proses-proses yang berguna untuk pelaksanaan proyek-proyek TI

secara individual.

2.2.10 Teori PMO

Program Management Office (PMO) adalah suatu program yang dibuat untuk

mengatur proyek–proyek yang ada di PT PLN (Persero).

PMO terdiri dari dua sistem yang saling berhubungan, yaitu PMO Timesheet

dan PMO Library.

2.2.10.a Teori PMO Timesheet

PMO Timesheet adalah sistem aplikasi pengelolaan manajemen proyek yang

dapat mencatat proses kegiatan dan inisialisasi proyek terhadap suatu proyek

khususnya difokuskan pada sumber daya manusia dalam proyek tersebut. Pada

dasarnya akan banyak proses pencatatan data menjadi sebuah informasi profil proyek

tersebut termasuk resources yang berpartisipasi. Aplikasi ini nantinya akan

terintegrasi yaitu menghubungkan antara dua sistem antara PMO Timesheet dan

PMO Library (Aplikasi Perpustakaan Dokumen Proyek) yaitu dengan

mengintegrasikan kebutuhan referensi data yang berhubungan dengan proyek pada

PMO Timesheet.

2.2.10.b Teori PMO Library

PMO Library merupakan perpustakaan bagi PMO Timesheet, karena semua

yang berhubungan dengan PMO Timesheet disimpan di sini. Mulai dari dokumen–

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00208-if bab 2.pdfMenurut Date (2000, p10), Basis data adalah sekumpulan data yang secara

48  

  

dokumen proyek sampai dokumen–dokumen pekerja yang menangani proyek

tersebut.