Upload
dangkhanh
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber Data
Data-data dan literatur diperoleh dari berbagai media seperti buku, internet, dan
film-film animasi lainnya. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu
memperkuat data untuk cerita maupun visual dalam pembuatan film animasi pendek
ini.
2.1.1.1 Data Literatur
2.1.1.1.1 Literatur Buku
Untuk data literatur buku, penulis mengambil “How to Make Animated
Film” karya Tony White dan “Animation – The Mechanics of Motion” sebagai
panduan dalam merancang film animasi pendek ini.
2.1.1.1.2 Film dan Video
Selain itu, penulis juga mengambil inspirasi dan referensi dari film layar
lebar “Sherlock Holmes” untuk lebih mengetahui dan memahami style pakaian dan
environtment negara Eropa. Penulis juga mengambil referensi warna dari film
pendek animasi “The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore” oleh William
Joyce & Brandon Oldenburg, dan “Gentelman’s Duel” oleh Blur Studio.
2.1.2 Animasi
Kata animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,
menggerakkan benda mati hingga tampak seolah-olah hidup. Contoh animasi tertua
adalah wayang kulit, karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar,
gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
4
Secara garis besar, computer animation dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
• Computer Assisted Animation yang menggunakan sistem animasi 2 dimensi, dan
• Computer Generated Animation yang menggunakan sistem animasi 3 dimensi.
Dalam pembuatan film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul”, kategori yang
digunakan adalah Computer Generated Animation karena menggunakan sistem
animasi 3D dengan program pembuatan 3D yaitu, 3D Studio Max.
2.1.2.1 Animasi 3D (3 Dimensi)
Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D,
karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia
aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba-lombalah
studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, ANTZ,
Final Fantasy, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Cars. Semuanya
itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
2.1.2.1.1 Perkembangan Animasi 3D di Indonesia
Dalam hal animasi, Indonesia juga sudah berkembang dari zaman
pewayangan hingga zaman 3D sekarang ini.
Pada tahun 1996, serial Hela, Heli, Helo merupakan film animasi 3D
pertama yang di buat di Indonesia. Kemudian pada tahun 1998 mulai bermunculan
film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang
Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil.
Pada tahun 2003, serial animasi 3D merambah ke layar lebar. Diantaranya
adalah Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film
layar lebar animasi 3D berdurasi panjang yaitu Homeland. Kemudian pada tahun
2009, film animasi layar lebar Meraih Mimpi berhasil diproduksi oleh Infinite Frame
Works (IFW) yang berpusat di Batam.
(Sumber: http://galaxyanimasi.wordpress.com/2012/06/09/perjalanan-animasi-
indonesia/)
2.1.3 Cerita Rakyat
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat penting untuk dikaji karena
cerita rakyat memiliki fungsi kultural. Lahirnya suatu cerita rakyat bukan semata-
5
mata didorong oleh keinginan penutur untuk menghibur masyarakatnya, melainkan
dengan penuh kesabaran ingin menyampaikan nilai-nilai luhur kepada generasi
penerusnya.
Cerita rakyat dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:
• Mitos, adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci
atau sakral. Mitos ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa dan
menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu.
• Legenda, adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang memiliki hubungan dengan
peristiwa sejarah seperti asal mula terjadinya suatu tempat, peristiwa, atau
keberadaan suatu daerah.
• Dongeng, adalah cerita rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi, termasuk di
dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel).
Dalam hal ini, konsep cerita film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul” termasuk
dalam golongan dongeng dengan judul asli “The Nightingale” yang berasal dari
Eropa.
(Sumber: http://info-gudangilmu.blogspot.com/2012/05/macam-macam-cerita-
rakyat.html)
2.1.3.1 Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah golongan cerita yang hidup dan berkembang secara
turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya yang diwarisi secara lisan
sebagai milik bersama. Disebut cerita rakyat karena cerita ini hidup di kalangan
rakyat dan hampir semua lapisan masyarakat mengenal cerita tersebut.
2.1.3.2 Fungsi Cerita Rakyat
Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, pengisi waktu
senggang serta penyalur perasaan bagi penutur dan pendengarnya, melainkan juga
sebagai cerminan sikap dan angan-angan kelompok, alat pendidikan, serta
pemeliharaan norma masyarakat. Cerita rakyat mengandung pikiran tentang nilai
yang harus menjadi panutan masyarakat yang bersangkutan dalam menata tindakan
sehari-hari.
(http://olmanperidianxxx.blogspot.com/2011/12/pengertian-cerita-rakyat.html)
6
2.1.4 Moral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moral adalah
• Ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila.
• Kondisi mental yang membuat seseorang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan
sebagaimana terungkap dalam perbuatan.
• Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.
2.1.5 Nasihat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasihat adalah
• Ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang
baik.
• Ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya; moral.
2.1.6 Kebijaksanaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bijaksana adalah selalu
menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif, tajam pikiran;
pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan
dan sebagainya.
Kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman
dan pengetahuannya); kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan
sebagainya.
(sumber : http://www.kbbi.web.id/)
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
2.2.1.1 Teori Prinsip Dasar Animasi
Untuk membuat animasi menjadi hidup diperlukan 12 prinsip dasar animasi.
Berikut ini adalah beberapa prinsip dari 12 prinsip animasi yang digunakan dalam
pembuatan film animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul”.
7
1. Solid Drawing
Menggambar merupakan pengetahuan dasar yang memegang peran penting
dalam proses pembuatan animasi. Dalam observasi untuk melatih kepekaan terhadap
anatomi, gerak, keseimbangan, dan sebagainya yang harus dilakukan adalah
menggambar. Dalam pembuatan animasi pendek “Nasihat Burung Bulbul” solid
drawing banyak digunakan pada tahap pre-produksi, yaitu dalam perancangan
karakter, pembuatan character standard manual, dan pembuatan storyboard cerita.
Gambar 1. Solid drawing dari perancangan karakter dan storyboard “Nasihat
Burung Bulbul”
2. Timing & Spacing
Penggunaan timing and spacing dalam pembuatan animasi sangat penting untuk
menentukan percepatan dan perlambatan dari suatu gerakan serta menentukan waktu
kapan sebuah gerakan harus dilakukan.
Contoh Timing yaitu, menentukan pada detik ke-berapa sebuah tetesan air yang jatuh
menyentuh lantai dan pecah.
Contoh Spacing yaitu, berapa banyak frame gambar yang dibutuhkan ketika tetesan
air itu belum menyentuh lantai, tepat menyentuh lantai, atau setelahnya. Spacing
akan mempengaruhi kecepatan jatuh dari tetesan air, percepatan dan perlambatannya
sehingga membuat gerakannya menjadi lebih realistis.
Gambar 2. Contoh timing and spacing tetesan air
Sumber : media.efluids.com
8
3. Anticipation
Anticipation merupakan persiapan saat memulai awalan gerak atau ancang-ancang.
Seseorang yang mengambil beban berat dari lantai dan mau mengangkatnya harus
membungkuk dan menekuk lutunya dahulu sebelum sebelum benar-benar berdiri.
Pada saat mau melakukan gerakan memukul, sebelum tangan diayun ‘maju’ ke
depan, harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya.
Gambar 3. Anticipation
Sumber: http://www.evl.uic.edu/ralph/508S99/anticipa.html
4. Arcs
Disadari atau tidak, sistem pergerakan tubuh manusia, binatang atau makhluk
hidup lainnya bergerak membentuk jalur yang disebut dengan Arcs. hal ini pun
berlaku dalam animasi. Hal ini memungkinkan karakter dapat bergerak secara halus
dan lebih realistk, berbeda dengan gerakan robot yang patah-patah. Arcs dapat
berbentuk pola lengkung seperti lingkaran, elips ataupun parabola.
Gambar 4. Arcs
5. Secondary Action
Secondary action merupakan gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk
memperkuat gerakan utama. Sebagai contoh: ketika seorang gadis sedang membaca
buku, gerakan utamanya adalah gerakan kepala atau mata saat membaca, tetapi
seorang animator bisa menambahkan gerakan tangan sang gadis yang menyelipkan
9
rambut ke belakang telinganya. Gerakan tersebut merupakan secondary action saat
sedang membaca buku.
Gambar 5. Secondary action
Sumber: stevannophotoworks.wordpress.com
6. Follow Through and Overlapping Action
Follow through adalah bagian tubuh yang masih tetap bergerak meskipun tubuh
itu sendiri telah berhenti bergerak. Contohnya adalah gerakan ekor dari kucing atau
anjing saat ia melompat.
Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului atau
berselang-seling. Contohnya adalah gerakan tangan dan kaki ketika berjalan.
Gambar 6. Follow through and Overlapping action
Sumber: http://gal1.piclab.us/key/
7. Staging
Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi
meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang
ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Staging biasanya berkaitan
dengan angle kamera atau pengambilan gambar. Misalnya angle kamera bawah
membuat karakter terlihat besar dan berwibawa atau menakutkan, angle kamera atas
10
membuat karakter tampak kecil dan bingung, sedangkan angle kamera samping
membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
Gambar 7. Contoh Staging
Sumber: wallpaperswa.com
8. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi yang
memberikan ciri khas visual tersendiri. Sebagai contoh, kita bisa mengidentifikasi
gaya style animasi buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya
beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam
pembuatan karakter animasi.
Appeal juga bisa berhubungan dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter
dalam animasi sehingga visualisasi animasi yang ada bisa mewakili karakter yang
dimiliki. Daya tarik karakter tersebut harus bisa mempengaruhi emosi penonton.
Misalnya wajah karakter tokoh yang dibuat culun, sehingga membuat penonton
tertawa atau wajah karakter yang tak berdosa sehingga membuat penonton merasa
kasihan.
Gambar 8. Mickey Mouse dan Donald Duck merupakan salah satu contoh
Appeal dari Disney.
Sumber: Disney.wikia.com
11
9. Exaggeration
Animasi bisa dilebih-lebihkan dengan musik, latar belakang, atau gambar.
Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk
rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Exaggration biasanya digunakan untuk
keperluan komedi dan banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry,
Oggy and The Cockroaches, dan lain sebagainya.
Contoh: 1) Wajah Tom yang ikut berbentuk seperti panci ketiga wajanya dipukul
oleh Jerry, 2) mata Oggy yang melotot tiap kali usaha lolosnya tidak mempan dan
kembali bertemu dengan para cockroaches, dan lain-lain.
Ke-12 prinsip di atas digunakan sebagai dasar dalam pembuatan sebuah animasi.
Semakin terpenuhi keduabelas prinsip tersebut, maka film animasi yang dihasilkan
akan sangat dinamis dan tidak membosankan. Namun, setidaknya ada beberapa
prinsip yang harus ada dalam sebuah animasi. Hingga saat ini, belum ditemukan
prinsip-prinsip lain di luar 12 prinsip animasi tersebut.
Gambar 9. Contoh Exaggeration
Sumber: www.animationbrain.com
(Sumber teori 12 prinsip dasar animasi: http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-
animasi/ artikel ditulis oleh Pak Ardiyansah. Tanggal akses : 2/04/2013. 9:34 PM )
2.2.1.2 The Mechanics of Motion
Dalam buku “Animation – The Mechanics of Motion” penulis mempelajari
teori mengenai basic walk cycle yang terdapat pada chapter 2, halaman 79 dan
Overweight walk di halaman 81. Karena karakter bangsawan yang dibuat oleh
penulis juga bertubuh gemuk, maka contoh yang terdapat dalam buku ini dapat
membantu penulis dalam melakukan proses animate karakter bangsawan pada tahap
produksi.
12
Gambar 10. Basic walk cycle, hal.79 Gambar 11. Overweight walk, hal.81
Selain itu, penulis juga mempelajari teori Animals in Motion yang
terdapat dalam chaper 5 di buku tersebut, terutama Flight cycles pada halaman 169-
176. Teori ini penting, karena berkaitan dengan karakter Bulbul yang akan dibuat
oleh penulis serta memudahkan pada saat melakukan proses animate karakter
tersebut dalam tahap produksi.
Gambar 12. Flying bird cycle, hal 170 Gambar 13. Flight timing, hal. 172
13
Gambar 14. Flying take off, hal.174 Gambar 15. Flying landing, hal.175
2.2.1.3 Semiotika
Semiotika atau disebut juga dengan semiologi adalah ilmu mengenai
lambang. Semiotik dapat digunakan untuk menyampaikan bentuk-bentuk yang
memiliki makna dalam studi mengenai perlambangan dan komunikasi. Teori
Semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwa
manusia hanya dapat berkomunikasi melalui sarana tanda, baik berupa isyarat atau
gerakan.
Dalam film animasi “Nasihat Burung Bulbul” yang minim dialog, semiotik
diaplikasikan dalam ekspresi, sudut pengambilan gambar, atau gerak-gerik karakter
untuk mengkomunikasikan alur ceritanya kepada audiens.
2.2.1.4 Teori Pembuatan Struktur Cerita
Struktur cerita mencerminkan arah berkembangnya suatu adegan dan
kejadian yang sedang terjadi dari sebuah cerita. Salah satu dari 8 bentuk struktur
cerita yang ada, yaitu : Struktur Template. Struktur ini biasanya menggunakan
struktur yang sudah ada sebagai titik awal cerita dan sedikit demi sedikit berubah
membentuk cerita yang baru.
Dalam perancangan pembuatan film pendek animasi “Nasihat Burung Bulbul”,
penulis menggunakan struktur template, yaitu menggunakan cerita rakyat “The
Nightingale” yang sudah ada sebagai titk awal cerita, yang kemudian sedikit
14
mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memudahkan pemahaman penonton
saat menyaksikan film tersebut.
2.2.2 Data Cerita dan Karakter
2.2.2.1 Cerita Asli
“Sang Burung Bulbul”
(Cerita Rakyat Eropa)
Suatu hari seorang bangsawan menangkap seekor burung Bulbul dan mau
memasukkannnya ke dalam sebuah sangkar. Tetapi burung tersebut berbicara
padanya:
“Biarkan aku pergi dan aku akan memberimu sebuah nasihat yang baik. Suatu hari
nanti nasihat itu mungkin akan berguna untukmu.”
Pria kaya itu setuju membiarkan burung itu pergi. Kemudian, Burung Bulbul
memberikan nasihat ini padanya:
“Jangan pernah merasa menyesal terhadap sesuatu yang tidak dapat dibawa kembali,
tuanku. Dan jangan pernah mempercayai kata-kata kosong.”
Sang bangsawan mendengar nasihat itu dan membiarkan Burung Bulbul pergi.
Burung itu terbang keluar dan berkata:
“Sayang sekali anda membiarkan aku pergi. Jika saya anda tahu akan hartaku. aku
memiliki sebuah permata yang besar dan sangat mahal dibawah sayapku. Jika anda
telah mengambilnya, anda akan menjadi semakin kaya.”
Ketika bangsawan mendengar hal itu, ia mulai merasa sangat menyesal
membiarkan burung itu pergi. Ia kemudian melompat ke atas dan mencoba
menangkap kembali burung tersebut. Bulbul berpaling ke arahnya dan berkata:
“Sekarang aku tahu, master, bahwa anda adalah seorang pria yang tamak dan bodoh.
Anda merasa menyesal terhadap sesuatu yang tidak dapat dibawa kembali. Dan anda
percaya pada kata-kata kosong saya! Lihatlah betapa aku hanyalah seekor burung
kecil. Bagaimana mungkin aku menyembunyikan sebuah permata besar di bawah
buluku?” dan setelah mengucapkan kata-kata itu, Nightingale terbang menjauh.
(Cerita diterjemahkan oleh penulis ke dalam bahasa Indonesia dari sumber :
http://www.worldoftales.com/European_folktales/European_folktale_2.html)
15
Kesimpulan cerita:
Bangsawan tersebut berhasil diuji oleh Burung Bulbul. Sifat tamak terhadap
kekayaan yang membuat ia mempermalukan dirinya sendiri atas kebodohannya
karena tidak bijak dalam bertindak setelah menerima nasihat dari Burung Bulbul
tersebut.
2.2.2.2 Karakter
2.2.2.2.1 Burung Nightingale (Bulbul)
Gambar 16. Burung Nightingale (Burung Bulbul)
Burung berbadan kecil dan memiliki suara merdu ini dikenal di Inggris sebagai
Burung Nightingale. Di Turki, ia dikenal dengan nama Burung Bulbul. Burung ini
memiliki nama latin Luscinia Megarhynchos.
Burung ini hanya tersebar di wilayah Asia Barat Daya (Timur Tengah) dan
Eropa. Di negara asalnya, burung ini sangat terkenal karena kicauannya yang merdu
banyak menginspirasi penulis dan penyair dunia.
Ukuran tubuh Nightingale adalah sekitar 16 cm panjangnya dengan warna coklat
keputihan pada bagian atas dan bawah dari tubuhnya. Nightingale jantan mempunyai
suara yang keras , bervariasi dan bahkan aktif bernyanyi setiap jamnya baik itu pagi,
siang, maupun pada malam hari. Memang betul burung ini bernyanyi dengan sangat
variatif pada pagi dan siang harinya, terlebih saat matahari bersinar. Tetapi burung
ini pun berkicau sewaktu hari sudah gelap, itulah sebabnya burung ini dinamakan
Nightingale. Nama ini telah populer selama lebih dari 1000 tahun, bahkan namanya
diartikan dalam beberapa tulisan dengan sebutan ‘Biduanita Malam’ karena beberapa
penulis pada waktu itu mengira burung Nightingale yang sering berkicau pada
malam hari adalah jenis betina, padahal yang jantanlah yang berkicau baik siang
ataupun malam.
16
Habitat
Nightingale termasuk spesies burung migrasi dan pemakan serangga,
berkembang biak di hutan dan semak belukar di Eropa dan selatan-barat Asia.
Burung betina bersarang di dalam semak-semak belukar sehingga terlindungi dari
beberapa binatang predator. Pada musim dingin Nightingale bermigrasi ke selatan
Afrika. Maka di Indonesia tidak terdapat Burung Nightingale.
Karena habitat serta kondisi iklim yang berbeda, sangat tidak memungkinkan
bagi jenis burung ini untuk ditangkarkan ataupun dipelihara. Selain itu burung ini
termasuk ke dalam jenis burung yang dilindungi, sehingga tidak mungkin membawa
burung ini keluar dari negara asalnya.
(http://www.lombokita.com/blog-warga/1438-ketika-burung-bulbul-bernyanyi-
gembira#.UUPwm8pi12B)
Berdasarkan data di atas, dalam Film Pendek “Nasihat Burung Bulbul”, karakter
Burung Bulbul yang dibuat oleh penulis memiliki sifat periang yang ditunjukkan
lewat kicauannya, sedikit ceroboh namun cerdik.
2.2.2.2.2 Bangsawan
Bangsawan adalah kelas sosial tertinggi dalam masyarakat pra-modern.
Dalam sistem feodal (di Eropa dan sebagainya), bangsawan sebagian besar adalah
mereka yang memiliki tanah dari penguasa dan harus bertugas untuknya, terutama
dinas militer. Bangsawan segera menjadi kelas yang diwariskan turun-temurun,
kadang-kadang dengan hak untuk memberikan gelar turun-temurun, memiliki hak
keuangan dan lainnya.
Di Eropa, bangsawan, di samping kerabat raja, pada awalnya adalah kerabat
tuan tanah yang memegang kedudukan ini dari keputusannya sendiri, tanpa tanah
tersebut dianugerahi oleh siapa pun. Di samping itu, seorang raja atau seorang tuan
tanah dapat menjadikan seseorang tuan tanah bawahannya, sebagai penghargaan atas
jasa orang tersebut. Sistem tersebut adalah feodalisme. Kemudian, di kerajaan di
mana kekuasaan sudah terpusatkan pada seorang raja, hanya raja, atau tuan tanah
yang berdaulat dan tanpa atasan (seperti misalnya para pangeran dan adipati Jerman)
yang boleh mengangkat seseorang menjadi bangsawan. Di masa kini misalnya, Ratu
Elizabeth dari Inggris tetap boleh mengangkat seseorang sebagai bangsawan. Salah
satu gelar adalah Sir, yang tidak dapat diturunkan.
17
Di Indonesia, istilah "bangsawan" sering disamakan dengan "keturunan
raja". Sebetulnya bangsawan tidak harus dari keluarga kerajaan. Misalnya di Bali,
kalangan bangsawan terdiri dari apa yang dinamakan Tri Wangsa yaitu para
Brahmana, Ksatria dan Waisya. Di Jawa, di samping keturunan raja, ada kalangan
priyayi yang terdiri dari kerabat para pamong praja atau pejabat pemerintahan
pribumi di masa Hindia Belanda, mulai dari bupati sampai ke demang.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsawan)
Dalam Film Pendek “Nasihat Burung Bulbul”, karakter bangsawan berusia paruh
baya sekitar 40-an tahun, tinggal di sebuah rumah miliknya di wilayah Inggris,
Eropa. Bangsawan memiliki sifat yang rapih, rajin dan tekun dalam bidang yang ia
senangi, namun tamak akan kekayaan, kurang bijaksana dalam berpikir sehingga
mudah dikelabui.
2.2.3 Data Referensi Visual
2.2.3.1 Karakter
Gambar 17. Burung Bulbul dan variasi warna bulunya
Gambar 18. Bangsawan Eropa tahun 1800-an dan gaya pakaian yang dikenakan
18
2.2.3.2 Environtment
Gambar 19. Contoh tipikal rumah bangsawan eropa
Rumah Tipikal Eropa
Tipikal rumah di Eropa berdinding bata yang dilapisi semen dan banyak hiasan
kayu, serta jendela yang diberi jeruji berpetak baik berbahan kayu maupun besi.
Genteng yang kecil disusun layaknya batu bata. Rumah dan taman saling berkaitan
erat dengan tata letak yang jelas dan dengan memperhatikan budidaya tanaman asli
dan bunga. Setiap taman memiliki teras, semak bunga dan rumput. Teras
menawarkan pintu masuk yang biasanya mencakup jalan kerikil sentral dan dua
sampai enam semak belukar. Semak bunga umumnya dibagi ke dalam kompartemen
geometris dan berbatasan dengan kayu atau terakota. Iklim Inggris mendorong
pertumbuhan rumput.
Ruang Kerja Bangsawan
Untuk ruang kerja bangsawan, penulis mengambil referensi dan inspirasi dari
film Sherlock Holmes, untuk mengetahui perkiraan tata ruangan dan properti yang
ada di dalamnya. Beirkut adalah contoh referensi yang penulis dapatkan.
Gambar 20. Tampak bagian dalam ruangan kerja
19
Gambar 21. Tampak teras bagian luar dari ruangan kerja
2.2.4 Data Produk
2.2.4.1 Film Pendek
Film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi dibawah 50 menit.
Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat
dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek bisa
saja hanya berdurasi 60 detik, namun yang terpenting adalah ide dan pemanfaatan
media komunikasinya dapat berlangsung efektif.
(Sumber: http://filmpelajar.com/tutorial/sekilas-tentang-film-pendek)
Menurut Gatot Prakoso dalam buku “Ketika Film Pendek Bersosialisasi”,
mengatakan bahwa film pendek merupakan film yang berdurasi pendek (maksimal 5-
15 menit) dengan tampilan materi-materi yang lebih selektif sehingga setiap shot
akan memiliki makna yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnya.
(Sumber: http://dunia-sinematografi.blogspot.com/2009/06/perkembangan-film-
indie-di-indonesia.html)
2.2.4.2 Film Animasi 3D
Film animasi 3D adalah media visual yang menampilkan visual dengan
kedalaman, memiliki volume, tekstur dan pencahayaan yang diperoleh dari
manipulasi vertex dan mesh. Film animasi 3D memungkinkan terciptanya visual
yang semakin mendekati realita maupun penggunaan efek visual yang tidak mungkin
digunakan atau diperoleh dalam real-shot.
20
2.2.5 Pembanding
Tidak bijak dalam berpikir dan mengambil keputusan saat bertindak
seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran yang diperoleh dari
pengalaman ini selalu menarik untuk diangkat sebagai bahan pelajaran dengan
setting dan latar belakang yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa cerita pendek
yang memiliki pesan moral yang mirip dengan Film Animasi “Nasihat Burung
Bulbul”, antara lain:
2.2.5.1 Cerita Pendek
a. Sepasang Sepatu
Suatu hari seorang bapak tua berdiri menunggu bus di halte. Pada saat bus
yang ditunggu tiba, ia menginjakkan kakinya ke tangga. Tetapi malang, salah
satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai
bergerak, sehingga Ia tidak bisa memungut sepatu kirinya yang terlepas tadi.
Si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah kanan,
melemparkannya keluar jendela, dan tersenyum.
Seorang pemuda yang duduk dalam bus dan memperhatikan semua
kejadian tiu, terheran-heran dan bertanya kepada si bapak tua, “Aku
memperhatikan semua yang Anda lakukan tadi, Pak. Mengapa Anda
melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga?”
Sang bapak bijak tersebut tersenyum kepada pemuda itu dan menjawab,
“Nak, sebelah sepatu tidak berguna bagiku ataupun bagi orang yang
menemukan di luar. Tetapi siapapun yang menemukan sepasang sepatuku di
luar mungkin bisa memanfaatkannya dan menjadi bahagia karenanya.”
(Pesan moral yang bisa diambil dari cerita di atas yaitu tentang merelakan
sesuatu yang tidak dapat kembali. Bapak tersebut merelakan sepatunya yang
terjatuh dan merelakan yang sepasang lagi karena dengan begitu bisa
memberikan manfaat bagi orang lain yang menemukan. Cukup mensyukuri
apa yang kita miliki karena tidak ada sesuatu yang abadi dan dicap permanen
akan selalu menjadi milik kita.
Cerita ditulis kembali oleh penulis dari sumber:
http://www.thecrowdvoice.com/post/sepasang-sepatu-2737244.html)
21
b. Sang Burung Bulbul (karya Hans Christian Andersen)
Suatu hari di negeri China, semua orang menulis buku mengenai nyanyian
Burung Bulbul yang sangat merdu. Saat membaca buku mnegenai keindahan
negerinya, kaisar merasa bingung karena dia belum pernah mendengar bahwa
di kerajaannya terdapat Burung Bulbul yang diceritakan tersebut. Maka ia
memanggil pengawalnya untuk mencari burung tersebut dan dibawa ke
hadapannya. Karena suaranya yang sangat merdu, Burung Bulbul kelabu
sangat disayang Kaisar China, biarpun penampilannya biasa saja. Sakin
sayangnya kepada Bulbul, kaisar pun mengurungnya di dalam istana.
Pada suatu hari Kaisar Jepang mengirim hadiah berupa patung tiruan
burung Bulbul yang terbuat dari emas dan bisa bernyanyi sama merdunya
dengan si Bulbul. Semua orang mengelu-elukan patung itu, karena terbuat
dari emas dan batu ruby yang sangat indah. Terpukau dengan patung emas
tersebut, kaisar lebih sering mendengarkan nyanyian patung emas
dibandingkan Burung Bulbul. Burung Bulbul berhasil membebaskan diri dan
tak lama kemudian terlupakan.
Namun ternyata burung imitasi tidak berhasil bertahan lama menghibur
Kaisar. Setahun kemudian, karena terlalu sering digunakan burung itu pun
rusak. Kaisar menjadi sangat sedih, Ia mencari Burung Bulbul tetapi tidak
berhasil menemukannya. Kaisar pun kemudian jatuh sakit dan nyaris
meninggal. Mendengar kabar itu, Bulbul asli lantas kembali. Nyanyiannya
membawa kesembuhan dan Kaisar pun sehat kembali. Kaisar meminta
Burung Bulbul berada di sisinya. Burung Bulbul berjanji akan kembali ke
istana saat ia mau dan akan menyanyikan lagu untuk raja setiap malam. Ia
juga bersedia menceritakan tentang keadaan di seluruh kerajaan, mengenai
orang-orang baik dan orang-orang yang jahat. Tetapi Burung Bulbul meminta
satu hal kepada kaisar untuk merahasiakan hal ini, agar biarlah orang-orang
mengetahui bahwa kaisar adalah orang yang paling bijak di seluruh negeri.
(Cerita diringkas dan diterjemahkan oleh penulis dari sumber:
http://hca.gilead.org.il/nighting.html)
22
2.2.5.2 Film Pendek Animasi
a. The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore
The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore adalah film animasi
yang menceritakan kehidupan Mr. Morris Lessmore yang sangat mencintai
cerita dan buku. Ketika badai yang mengerikan menghancurkan rumahnya, ia
tiba di dunia yang tak berwarna dan berkelana. Dalam perjalanannya ia
bertemu dengan seorang wanita dengan buku terbang dan Morris mengikuti
salah satu buku tersebut ke perpustakaan, di mana ia menghabiskan bertahun-
tahun hidupnya merawat buku-buku dan berbagi dengan orang lain. Kisah
Morris diisi dengan kehilangan, pemulihan, imajinasi, dan harapan.
Gambar 22. The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore
b. Gentleman’s Duel
Menceritakan tentang sebuah pesta teh yang berubah menjadi kekacauan
ketika dua aristokrat yang angkuh bersaing untuk mendapatkan cinta dari
seorang wanita cantik dan kaya.
Gambar 23. Gentleman’s Duel
2.2.6 Pertimbangan dalam Adaptasi Cerita Rakyat
Dalam cerita rakyat, penutur cerita umumnya menggambarkan sesuatu yang
terjadi di dalam cerita tersebut dengan menggunakan kata-kata. Karena cerita rakyat
merupakan cerita yang diwariskan turun-temurun dari mulut ke mulut, dan karena
23
adanya keterbatasan daya ingat manusia, maka cerita rakyat akan mengalami
pengurangan atau penambahan dalam penuturannya ataupun penulisannya, namun
masih dengan inti cerita dan pesan yang sama. Pada saat pendengar mendengar atau
pembaca membaca kata-kata yang menggambarkan cerita tersebut, gambaran visual
antara satu pembaca dengan pembaca lainnya pasti akan berbeda. Sebagai contoh
dalam kalimat “….Seorang bangsawan menangkap seekor burung Bulbul..”
gambaran seekor Bulbul antara pembaca yang satu dan yang lainnya pastinya bisa
berbeda. Burung Bulbul yang seperti apa? apakah bentuknya gemuk dan kecil?
berbulu abu atau berwarna warni? Semua bayangan visual itu bergantung terhadap
konteks yang melatarbelakangi pemikiran tiap-tiap pembaca. Sedangkan dalam
animasi, bentuk-bentuk dan warna yang disampaikan secara visual menjadi bentuk
dan warna yang direncanakan oleh penulis.
Dalam adaptasi cerita rakyat ini, karena ceritanya yang sangat singkat dan
kurang detail, maka ada beberapa bagian yang perlu ditambahkan dalam adaptasi
menjadi cerita animasi. Beberapa adegan yang menurut penulis dapat menambah
kejelasan atau keindahan dalam cerita, dieksplorasi lebih dalam dari cerita aslinya.
2.2.6.1 Target Audiens
Demografi
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
Usia : 15-18 tahun
Ekonomi : B-A
Geografis
Sasaran Umum : DKI Jakarta
Sasaran Khusus : Kota-kota besar di Indonesia
Psikografis
Terbuka pada hal-hal baru, memiliki ketertarikan pada film animasi dan cerita
rakyat.
2.2.6.2 Faktor Pendukung dan Penghambat
2.2.6.2.1 Faktor Pendukung
a. Semakin tingginya minat masyarakat terhadap film animasi.
b. Ketertarikan masyarakat terhadap cerita rakyat yang cukup tinggi.
24
c. Perkembangan teknologi memudahkan penulis dalam membuat film
animasi pendek ini.
d. Cerita yang diangkat memiliki nilai moral.
2.2.6.2.2 Faktor Penghambat
a. Waktu yang terbatas untuk pembuatan film animasi pendek.
b. Banyak pertimbangan dalam mengangkat cerita rakyat negara lain.
c. Keterbatasan teknikal yang dimiliki penulis dalam pembuatan film
animasi pendek ini.