28
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod (2004, P9), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut O’Brien (2005, P29) sistem didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur/terorganisir. Jadi, dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2004, P12), Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Menurut Laudon dalam bukunya yang berjudul Essentials of Management Information Systems (2003, P7), informasi adalah data yang telah mengalami perubahan menjadi suatu bentuk yang lebih berarti atau berharga dan berguna untuk kebutuhan pemakai.

BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut McLeod (2004, P9), Sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut O’Brien (2005, P29) sistem didefinisikan sebagai sekumpulan

komponen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang

teratur/terorganisir.

Jadi, dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2004, P12), Informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang memiliki arti.

Menurut Laudon dalam bukunya yang berjudul Essentials of Management

Information Systems (2003, P7), informasi adalah data yang telah mengalami perubahan

menjadi suatu bentuk yang lebih berarti atau berharga dan berguna untuk kebutuhan

pemakai.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

8

Sedangkan menurut Turban, Rainer, dan Potter dalam bukunya yang berjudul

Introduction to Information Technology (2001, P17), informasi adalah kumpulan fakta-

fakta (data) yang terorganisir dalam beberapa cara sehingga berarti bagi penerima.

Jadi, dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang diolah menjadi lebih berguna dan lebih bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Setiap Informasi memiliki kadar kualitas yang bergantung pada : keakuratan, ketepatan

waktu, kelengkapan, reabilitas dan relevansinya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, P5), sistem informasi adalah kombinasi yang

diorganisasi oleh manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),

jaringan komunikasi, sumber-sumber data yang dikumpulkan, dibentuk dan informasi

yang disebarkan dalam organisasi.

Menurut Laudon (2003, P7), sistem informasi adalah komponen-komponen

yang saling terhubung yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan penyebaran informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi, dan mengontrol atau mengendalikan suatu organisasi.

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, P17), sistem informasi adalah

mengambil/mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan

informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik.

Jadi, dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah suatu komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses,

menganalisis, sehingga dapat menghasilkan informasi bagi suatu organisasi untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Sistem informasi dapat membantu para manager dan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

9

karyawan dalam menganalisis masalah, menyederhanakan subjek yang kompleks dan

menciptakan suatu produk yang baru.

2.2 Geografi

2.2.1 Pengertian Geografi

Menurut Richthoffen (Prahasta, 2005, P12), geografi adalah ilmu yang

mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area

yang berada di permukaan bumi.

Kata geografi berasal dari kata geographika dari bahasa yunani yang

dikemukakan oleh Eratosthenes sekitar abad ke-1 SM. Asal katanya adalah Geo yang

berarti Bumi dan graphika yang berarti tulisan atau lukisan. Berdasarkan asal katanya,

geografi dapat diartikan sebagai tulisan mengenai Bumi atau lukisan tentang Bumi.

Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal-balik antara keduanya.

Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan permukaan bumi ialah

tempat mahkluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan dan udara atau lapisan

udara.

2.2.2 Pengertian Peta

Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa suatu

gambaran mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topologi), penyebaran penduduk,

jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta

digambarkan dalam skala tertentu dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang

dapat dilihat dari atas. Peta haruslah mewakili sebagian atau seluruh permukaan Bumi

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

10

sehingga fenomena yang ditampilkan harus benar-benar akurat sesuai dengan data

dilapangan (yang sebenarnya). Ilmu pengetahuan yang mempelajari peta adalah

Kartografi.

Sedangkan menurut Burrough, peta adalah sekumpulan titik, garis, area yang

digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem

koordinat, dan peta biasanya direpresentasikan dalam bentuk 2 dimensi, tapi tidak

tertutup kemungkinan direpresentasikan dalam bentuk 3 dimensi.

2.2.3 Jenis Peta

Ada beberapa jenis peta yang ditinjau dari berbagai aspek, yaitu tujuan,

kegunaan, dan skalanya.

a. Berdasarkan tujuan

1) Peta Umum

Peta yang melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara umum.

Kenampakan-kenampakan tersebut adalah keadaan alam atau daerah dengan

berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung, daratan, lembah, sungai dan

sebagainya yang merupakan suatu kesatuan. Contohnya Peta Dunia.

2) Peta Khusus atau Tematik

Peta yang memuat informasi geografi tentang fenomena alam dan sosial

budaya pada ruang dan waktu tertentu. Contohnya Peta Iklim.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

11

b. Berdasarkan kegunaannya

1) Peta Referensi Umum

Peta yang digunakan mengidentifikasi dan verifikasi macam-macam bentuk

geografi termasuk fitur tanah, perkotaan, jalan dan lain sebagainya

2) Peta Mobilitas

Peta ini digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan jalur dari

satu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan darat, laut dan

udara.

3) Peta Tematik

Peta yang menunjukkan penyebaran dari suatu objek tertentu seperti

populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

4) Peta Inventaris

Peta yang menunjukkan lokasi dari fitur-fitur khusus misalnya posisi gedung

di suatu wilayah.

c. Berdasarkan skala

1) Skala Besar : Berskala antara 1 : 100 – 1 : 250.000

2) Skala Sedang : Berskala antara 1 : 250.000 – 1 : 1.000.000

3) Skala Kecil : Berskala antara lebih dari 1 : 1.000.000

2.2.4 Penggunaan Peta

Peta pada umumnya digunakan untuk mengetahui berbagai kenampakan pada

suatu wilayah yang dipetakan, yakni :

a. Memperlihatkan posisi suatu tempat dipermukaan bumi

b. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi berdasarkan skala dan

ukuran peta

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

12

c. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya dengan skala tertentu

d. Menghimpun data suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.

Sedangkan peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang menonjolkan satu jenis

data saja. Misalnya : Peta Curah Hujan, Peta Iklim, Peta Penyebaran Penduduk dan

sebagainya.

2.2.5 Syarat-syarat Peta

Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah dan jarak yang benar. Peta yang

baik dan lengkap harus mencantumkan :

1. Judul Peta

Judul peta merupakan identitas yang menggambarkan isi dan jenis peta. Karena

itu, judul peta harus ditulis sesuai dengan jenis informasi yang disampaikan

dalam peta tersebut. Judul peta harus diletakkan di atas tengah. Contoh : Peta

Sulawesi Utara.

2. Tahun Pembuatan

Tahun pembuatan peta diletakkan di kanan bawah atau kiri bawah. Tahun

pembuatan peta penting untuk memastikan bahwa peta tersebut masih relevan

dan masih baik untuk digunakan.

3. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya

dipermukaan bumi. Ada 3 macam skala peta, yaitu :

a. Skala numerik

i. Contoh: 1 : 100000, artinya 1 Cm pada peta sama dengan 100000

Cm pada permukaan bumi.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

13

b. Skala verbal atau skala kalimat

i. Contoh: 1 inch : 1 mil

c. Skala garis atau skala grafik

i. Skala pada peta berupa garis yang menunjukkan jarak

sesungguhnya pada permukaan bumi.

4. Petunjuk Arah (mata angin)

Setiap pembuatan peta harus dicantumkan mata angin sebagai penunjuk arah dari

daerah atau wilayah yang dipetakan. Pembuatan mata angin harus

memperhatikan hal-hal berikut :

i. Umumnya arah utara peta berada di sisi atas peta.

ii. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak

mengganggu peta induk.

5. Legenda

Informasi pada peta cenderung banyak dan padat, sehingga tidak dimungkinkan

semua data dibubuhi keterangan secara rinci. Karena itu, keterangan pada peta

dibuat berupa simbol-simbol. Keterangan berupa simbol ini pada peta dinamakan

legenda. Ada 2 macam simbol pada peta :

a. Simbol Kualitatif

Digunakan untuk melukiskan bentuk-bentuk dipermukaan bumi. Simbol

kualitatif meliputi simbol titik, simbol garis, dan simbol warna.

b. Simbol Kuantitatif

Digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang diwakili, misalnya

untuk menggambarkan jumlah penduduk di daerah tertentu. Contoh :

1. ● : 1000 jiwa

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

14

2. ●● : 2000 jiwa

3. ●●● : 3000 jiwa

6. Sumber Peta

Merupakan keterangan tentang asal data atau informasi yang ada dalam peta.

Sumber peta dapat berasal dari instansi atau lembaga yang berwenang dan

melalui survei lapangan.

2.3 Sistem Informasi Geografi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi

Menurut Prahasta (2005, P49) sistem informasi geografi merupakan suatu

kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan

dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi.

Sistem Informasi Geografi merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang

relatif masih baru. Berikut ini merupakan beberapa definisi dari SIG yang telah beredar

di berbagai pustaka :

1. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia,

organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,

menganalisa, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di

permukaan bumi.

2. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang

tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG adalah sistem

basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara

geografi berikut sekumpulan operasi-operasi yang mengelola data tersebut.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

15

3. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang

tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. SIG adalah basis data dengan

kemampuan-kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografi berikut

sekumpulan operasi-operasi yang mengelola data tersebut.

2.3.2 Subsistem Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

(Prahasta, 2005, P56), yaitu :

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial

dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau mentranformasikan format-format yang dapat digunakan oleh

sistem informasi geografi.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian

basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel,

grafik, peta, dan lain-lain.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam

sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan

diperbaiki.

4. Data Manipulation and Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem

informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga melakukan SIG merupakan sistem

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

16

informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang terreferensi secara spasial

atau koordinat geografi. SIG adalah basis data dengan kemampuan-kemampuan

khusus untuk data yang terreferensi secara geografi berikut sekumpulan operasi-

operasi yang mengelola data tersebut. Manipulasi dan pemodelan data untuk

menghasilkan informasi yang diharapkan. Uraian dari subsistem-subsistem tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

17

2.3.3 Komponen Sistem Informasi Geografi

Komponen-komponen SIG terdiri dari :

1. Perangkat keras (hardware)

SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan memproses data. SIG

dengan skala yang kecil membutuhkan PC (Personal Computer) yang kecil untuk

menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan komputer yang

lebih besar serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple

user. Perangkat keras yang digunakan dalam SIG memiliki spesifikasi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya. Ini dikarenakan penyimpanan

data yang digunakan dalam SIG baik data raster maupun data vektor membutuhkan

ruang yang besar dan dalam proses analisisnya membutuhkan memori yang besar

dan processor yang cepat. Selain itu diperlukan juga digitizer untuk mengubah peta

ke dalam bentuk digital.

2. Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak dalam SIG haruslah mampu menyediakan fungsi dan tool untuk

melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografi. Dengan

demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah:

a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografi.

b. Sistem Manajemen Basis Data.

c. Tool yang mendukung query geografi, analisis dan visualisasi.

d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool

geografi. Ada banyak perangkat lunak SIG yang dapat kita gunakan,

diantaranya adalah Map Info, Arc Info, Arc View, Arc GIS dan masih

banyak lainnya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

18

3. Data

Menurut McLeod (2004, P12), data merupakan fakta-fakta dan angka-angka yang

relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan Laudon (2003, P8) mendeskripsikan

data sebagai berkas-berkas fakta yang masih mentah yang menggambarkan kejadian-

kejadian yang terjadi di dalam perusahaan/organisasi atau di lingkungan fisik

sebelum di susun dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh pemakai.

Jenis data yang digunakan dalam sistem informasi

geografi adalah data spasial (peta) dan data non-spasial(keterangan/atribut).

Perbedaan antara 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data Spasial

Data spasial adalah data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang dan

dapat digambarkan dengan berbagai komponen data spasial, yaitu :

1) Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek.

Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta

dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-

simbol. Titik dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang

ditentukan, misalnya : letak bangunan, kota, dan lain-lain.

2) Garis

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik

dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Batas-

batas poligon merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik,

saluran buangan, jalan, sungai, dan lain sebagainya.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

19

3) Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Suatu

danau, batas propinsi, batas kota, batas-batas persil tanah milik adalah tipe-

tipe entity yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu

poligon paling sedikit dibatasi oleh 3 garis yang saling terhubung diantara

ketiga titik tersebut.

Gambar 2.2 Komponen data Spasial

b. Data Non-spasial (atribut)

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang

dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan

dengan posisi geografi. Contoh : data atribut suatu sekolah berupa jumlah murid,

jurusan, jenis kelamin, agama, beserta atribut-atribut lainnya yang masih

mungkin dimiliki dan diperlukan. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif

dan kuantitatif. Pada pendeskripsian secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe,

klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain,

misalnya sekolah, rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara

kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai berdasarkan skala ordinat atau

tingkatan, interval atau selang, dan rasio atau perbandingan dari suatu titik

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

20

tertentu. Contohnya, populasi atau jumlah siswa di suatu sekolah 500-600 siswa,

berprestasi, jurusan, dan sebagainya.

4. Metode

Untuk menghasilkan SIG sesuai dengan yang diinginkan, maka SIG harus

direncanakan dengan matang dengan menggunakan metologi yang benar. SIG yang

baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata,

yaitu metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap

permasalahan.

5. Manusia

Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan

membangun perencanaan untuk diaplikasikan sesuai dunia nyata. Sumber daya

manusia sangat diperlukan untuk mendefinisikan, menganalisa, mengoperasikan

serta menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembuatan SIG. Pemakai

pada SIG terdiri dari beberapa tingkatan, dari tingkatan spesialis teknis yang

mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG

untuk membantu pekerjaan sehari-hari.

2.4 Model Data Spasial dalam SIG

Data Spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai raster atau vektor.

Berikut ini merupakan perbedaan dari kedua model data.(Prahasta, 2005, P146)

2.4.1 Model Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

21

sel pada grid memiliki bentuk dan ukuran yang sama dan masing-masing diidentifikasi

oleh koordinat lokasi sebagai nilai dalam model raster. Akurasi model data ini sangat

bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Dengan

model ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen.

Dengan demikian, secara konseptual model data raster merupakan model data spasial

yang paling sederhana.

2.4.2 Model Data Vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan titik-titik, garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya.

Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam sistem model data vektor

didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Dalam vektor, titik

pmerupakan blok pembangun dasar dalam membangun entity spasial. Dan garis-garis

atau kurva (busur atau arc) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan.

Sedangkan luasan atau poligon disimpan sebagai sekumpulan data titik-titik tetapi

dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki nilai koordinat yang

sama.

2.5 Basis Data

2.5.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly (2005, p15) basis data adalah kumpulan bersama dari data-

data logikal yang saling terkait, dan deskripsi dari data tersebut, dibuat untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (Basis Data, menurut McLeod, adalah

kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan berdasarkan suatu cara

yang memudahkan pengambilan kembali. Basis Data merupakan sebuah gudang data

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

22

tunggal dan besar yang di-sharing dan dapat digunakan secara simultan oleh banyak

departemen dan banyak user).

2.5.2 Pengertian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Menurut Connolly (2005, p16) DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak

yang memungkinkan user untuk menentukan, menciptakan, memelihara dan mengontrol

akses ke basis data. Sebuah DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas berupa :

1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user menentukan basis data,

misalnya jenis data, struktur data, dan batasan-batasan pada data yang hendak

disimpan dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user untuk memasukkan,

meng-update, menghapus dan me-retrieve data dari basis data.

3. Akses terkontrol ke basis data, contohnya :

a. sistem keamanan yang mana mencegah user yang tidak berhak untuk

akses ke basis data

b. sistem terintegrasi yang mana memelihara konsistensi data yang disimpan

c. sistem kontrol konkuren yang mana memperbolehkan akses bersama

terhadap basis data

d. sistem kontrol pengembalian data yang mana dapat mengembalikan data

ke keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau

perangkat lunak

e. katalog yang dapat diakses user yang mana berisi deskripsi data dalam

basis data

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

23

2.5.3 Relational Database

Menurut Connolly (2005, p76) Relational Database merupakan kumpulan tabel-

tabel dimana masing-masing tabel memiliki sebuah nama yang unik. Setiap relation

memiliki properti-properti sebagai berikut :

1. Sebuah relation memiliki sebuah nama yang berbeda dari yang lainnya

2. Setiap sel pada relation hanya berisi satu nilai saja

3. Setiap atribut memiliki nama yang berbeda

4. Nilai pada sebuah atribut berasal dari nilai domain yang sama

5. Setiap tuple adalah unik, tidak ada duplikatnya

6. Urutan atribut tidaklah penting

7. Secara teori, urutan tuple juga tidaklah penting

2.5.4 Entity Relationship (E-R)

Menurut Connolly (2005, p342) Model E-R merupakan sebuah pendekatan

topdown dalam mendesain database yang dimulai dengan mengidentifikasi data-data

penting(objek-objek dasar) dari dunia nyata yang dinamakan entity dan relationship

diantara data-data yang harus direpresentasikan ke dalam model tersebut. Menurut

Silberschatz (2006, p204) ada tiga konsep dasar dalam model data E-R, yaitu :

1. Entity sets

Entity adalah ”sesuatu” atau ”objek” dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari

objek objek lainnya. Sedangkan entity sets adalah sekelompok objek dengan

property yang sama, atau attributes.

2. Relationship sets

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

24

Relationship adalah kaitan (asosiasi) antara beberapa entitas. Sedangkan relationship

sets adalah sekumpulan relationship yang memiliki tipe sama.

2. Attributes

Attributes merupakan properti-properti khusus dari entitas. Setiap attributes

memiliki nilai yang disebut domain. Attributes dapat dikelompokkan menjadi :

a. Simple and Composite attributes.

Simple attribute maksudnya atribut yang sederhana dan tidak dapat dapat

dibagi-bagikan ke dalam sub-sub bagian atribut lagi, sedangkan composite

attribute masih dapat dibagi-bagikan ke sub-sub atribut.

b. Single-Valued and Multi-valued attributes

Dikatakan single-valued attributes apabila sebuah atribut hanya memiliki

satu nilai, sedangkan multi-valued attributes dapat memiliki lebih dari satu

nilai.

c. Derived attributes

Derived attribute hanya digunakan pada saat diperlukan sehingga tidak

disimpan.

Model E-R merepresentasikan kendala-kendala yang mana isi dari basis data

harus sesuai. Salah satu kendalanya adalah mapping cardinalities, yang menjelaskan

jumlah entitas yang dapat diasosiasikan oleh entitas lain lewat relationship sets.

Mapping cardinalities yang mungkin terdapat dalam binari relationship sets antara

entity sets A dan B adalah :

a. One to One : Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling

banyak satu entitas di B dan sebaliknya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

25

b. One to Many : Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih

entitas di B, namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling

banyak satu entitas di A.

c. Many to One : Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling

banyak satu entitas di B, namun entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol

atau lebih entitas di A.

d. Many to Many : Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau

lebih entitas di B, dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol

atau lebih entitas di A.

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Pressman (2000, p305) DFD atau diagram aliran data adalah sebuah

teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan

pada saat data bergerak dari input menjadi output. Bentuk dasar dari DFD dapat disebut

juga data flow graph atau bubble chart.

Pada DFD tingkat 0, disebut juga model sistem dasar atau model konteks,

merepresentasikan keseluruhan elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan

data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah masuk dan keluar secara

berurutan. Proses tambahan (bubble) dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada

saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk mengungkap detail lebih. Contohnya, sebuah DFD

tingkat 1 dapat berisi lima atau enam bubble dengan anak panah yang saling

menghubungkan. Setiap proses yang direpresentasikan pada tingkat 1 adalah subfungsi

dari seluruh sistem yang digambarkan di dalam model konteks.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

26

DFD merepresentasikan suatu sistem, baik otomastis maupun manual melalui

gambar yang berupa jaringan grafik. Dengan DFD, seorang analis sistem dapat

memahami aliran data dalam sebuah sistem. Keuntungan memahami aliran data dalam

suatu sistem adalah :

1. Terhindar dari usaha mengimplementasikan suatu sistem yang terlalu dini. Analis

sistem perlu memikirkan secara cermat aliran-aliran data yang diperlukan sebelum

mengambil keputusan untuk merealisasikannya secara teknik.

2. Mengerti lebih dalam hubungan state dengan sub-sub sistem. Dengan DFD, analis

sistem dapat membedakan sistem dari lingkungannya dengan batasan-batasannya

(boundaries).

3. DFD dapat menginformasikan kepada user sistem yang berlaku dan sebagai alat

untuk berinteraksi dengan user dalam bentuk representasi.

Tingkatan-tingkatan dalam DFD :

a. Diagram Konteks

Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukkan dan keluaran dari

sistem. Pada diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak ada data store.

b. Diagram Nol

Pada diagram nol terdapat data store. Diagram yang tidak rinci pada akhir nomor

diberi tanda *.

c. Diagram Rinci

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level diatasnya. Proses-proses

pada diagram ini sebaikknya tidak lebih dari 7 atau maksimum 9.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

27

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu :

1. External Entity

Entitas eksternal menggambarkan penghasil atau pengguna informasi yang

ada di luar sistem yang dimodelkan. Dilambangkan dengan gambar persegi.

2. Process

Proses menggambarkan sebuah transformasi informasi (fungsi) yang ada di

dalam sistem yang dimodelkan. Dilambangkan dengan lingkaran.

3. Data Object

Data Object menggambarkan anak panah yang mengindikasikan arah dari

data flow. Dilambangkan dengan anak panah.

4. Data Store

Data Store menggambarkan tempat penyimpanan data yang digunakan oleh

satu atau lebih proses. Dilambangkan dengan 2 garis sejajar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam DFD, yaitu :

1. Antara entitas tidak boleh saling berhubungan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

28

2. Diperbolehkan untuk mengambil entitas yang sama, dengan tujuan untuk

menyederhanakan pemodelan

3. Hindari dialog-dialog yang tidak perlu dalam DFD.

2.7 State Transition Diagram (STD)

Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan sejumlah state dan serangkaian

aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antara state, menunjukkan

bagaimana sistem bergerak dari satu state ke state yang lain dan mendokumentasikan

urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali dikembangkan untuk membantu

merancang kompiler. (Davis and Yen, 1999, p235)

STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kelakuan sistem dalam

beberapa jenis pesan dengan proses yang komplek dan sinkronisasi kebutuhan.

Komponen utama dalam STD adalah state dan arrow yang mewakili perubahan state.

Setiap kotak persegi mewakili sebuah state dimana sistem berada. State adalah suatu

attribute atau keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.

STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan bagaimana

sistem melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan bagaimana kejadian merubah

state suatu sistem.

2.8 Jalan

2.8.1 Pengertian Jalan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jalan adalah tempat untuk lalu lintas

orang, kendaraan, dan lain sebagainya. sedangkan menurut UU RI No.13 tahun 1983

mengenai jalan, jalan adalah prasarana perhubungan darat yang diperuntukkan bagi lalu

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

29

lintas kendaraan dan orang atau prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun

meliputi segala bentuk bagian jalan termasuk bagian pelengkap dan perlengkapan yang

diperuntukkan bagi lalu lintas. Bagian pelengkap yang dimaksudkan adalah bangunan

yang tidak dapat dipisahkan dari jalan, antara lain jembatan overpass, underpass, tempat

parkir, gorong – gorong , tembok penahan, dan saluran air jalan. Sedangkan

perlengkapan jalan adalah rambu-rambu lalu lintas, rambu – rambu jalan, tanda – tanda

jalan, pagar pengaman lalu lintas, pagar daerah milik jalan dan patok – patok daerah

milik jalan.

2.8.2 Jenis Jalan

a. Berdasarkan Fungsi

1) Jalan Ateri

Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh,

kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan yang masuk dibatasi secara efisien.

2) Jalan Koletor

Jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri

perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk

dibatasi.

3) Jalan Lokal

Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat,

kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

30

b. Jenis Jalan lainnya

1) Jalan Tol (Jalan bebas hambatan)

Jalan umum yang pemakainya dikenai kewajiban membayar tol yang disebut

tarif tol. Jalan tol hanya boleh dilalui oleh kendaraan beroda empat atau lebih.

2) Jalan lintas

Jalan yang melayani angkutan utama dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan

utama, termasuk pintu-pintu gerbang/outlet dan merupakan jaringan utama

transportasi nasional.

3) Jalan Umum

Jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

4) Jalan Khusus

Jalan yang dibangun dan dipelihara oleh instansi atau badan hukum atau

perorangan untuk melayani kepentingan masing-masing.

5) Jalan Protokol

Jalan yang menjadi pusat keramaian lalu lintas kota.

2.9 Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

2.9.1 Pengenalan ATM

ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine, di Indonesia

juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat

elektronik yang mengizinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek

rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak

ATM juga mengizinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli

perangko.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

31

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan nama ATM baik

melalui pendengaran maupun penglihatan, bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan

maupun dipedesaanpun sudah tidak asing lagi dengan kosa kata ATM. Dengan

perkembangan teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan melalui

ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran tagihan,

bahkan setoran tunai maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM. Pada mulanya mesin

pintar ini ditemukan oleh Don Wetzel, wakil presiden dari perencanaan produk pada

perusahaan Docutel.

Perusahaan Docutel ini mengembangkan peralatan penanganan bagasi secara

otomatis pada tahun 1968, Wetzel tidak sendirian tetapi bersama rekannya yaitu Tom

Barnes, Kepala Mekanik dan George Chastian, seorang insyinyur listrik. Ide awalnya

berasal dari Wetzel, ketika mengantri di bank, ia kerapkali merasa lelah karena setiap

kali berurusan dengan bank, ia harus selalu mengantri. Mereka bertiga akhirnya

menciptakan mesin ATM yang di Indonesia dikenal dengan istilah Anjungan Tunai

mandiri, mereka memerlukan dana sebesar lima juta dollar untuk mengembangkan

mesin ATM. Konsep ATM pertama kali lahir pada tahun 1968, lalu prototypenya

muncul setahun kemudian, dan akhirnya Ducotel mendaftarkannya pada Kantor paten

pada tahun 1973. ATM pertama dipasang di Chemical Bank New York, namun fakta ini

masih controversial, sebab banyak bank mengklaim sebagai pengguna mesin ATM

pertama kali, penyebutan Chemical Bank New York berdasarkan catatan yang dibuat

oleh Wetzel. ATM pertama ini bukan dipasang di lobi bank, melainkan di dinding diluar

bank yang menghadap ke jalan, untuk melindungi mesin ATM dari hujan dan sinar

matahari mesin tersebut dipasangi kanopi. Wetzel tidak pernah menyangka mesin

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

32

penemuannya ini akan menjadi inspirasi dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat

sekarang ini.

Mengenal ATM lebih dalam, komponen apa saja sih yang ada didalam ATM

tersebut sehingga mampu melayani berbagai macam transaksi, bisa jadi bagi anda yang

masih awam boleh saja membayangkan didalam ATM itu ada orang yang duduk kalau

ada yang ambil uang dihitung dulu setelah itu dikeluarkan kemudian diberi bukti

penarikan. Sebenarnya komponen ATM itu terdiri dari kotak ATM, tombol angka, layer

monitor dan kamera (optional) ini yang biasa nampak dari luar, sementara didalamnya

bisa terdiri dari satu unit computer CPU, keyboard, modem, kota uang, printer kecil dan

card reader.

Gambar 2.3 Komponen ATM

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

33

Setiap transaksi yang terjadi informasinya akan diterima oleh komputer

kemudian dikirimkan ke pusat data melalui sarana telekomunikasi bisa line telpon, Vsat

maupun radio, ATM ini dapat dimonitor statusnya dari pusat data sehingga dapat

diketahui apakah ATM ini sedang mati atau uangnya sudah habis.

2.9.2 Penggunaan ATM

Dengan adanya ATM ini dapat membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah,

karena saat ini jaringan ATM sudah bisa lintas Negara bahkan lintas benua, contohnya

anda dapat melakukan transaksi penarikan uang tunai di negara manapun. Apabila anda

memegang kartu Master yang bergambar Cirrus Maestro anda bisa mengambil uang

tunai di ATM yang ada logo Cirrus Maestro, demikian juga dengan kartu Visa yang

bergambar Visa Electron anda bisa mengambil uang yang ada di ATM yang terdapat

logo Visa Electron. Pemakaian ATM di Negara-negara maju sudah sangat baik sehingga

rata-rata perhari dapat mencapai 500 – 1000 transaksi perhari.

Di Indonesia meskipun ATM sudah sangat popular hampir semua orang di

mengenal dan mendengar kata-kata ATM, tetapi tingkat penggunaannya masih belum

optimal untuk ukuran Bank besar dengan jaringan luas seperti BCA, transaksi

finansialnya sekitar 800 ribu transaksi perhari, dari sekitar 2500 ATM jadi rata-rata

transaksi di ATM hanya sekitar 320 transaksi perhari, jumlah ini sebenarnya belum

optimal apabila dibandingkan dengan biaya investasi yang dikeluarkan. Untuk rata-rata

penggunaan ATM perhari diseluruh Indonesia untuk semua bank masih kurang dari 300

transaksi perhari. Perkembangan penggunaan ATM yang belum optimal ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00610-IF Bab 2.pdf2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa

34

1) Faktor budaya, budaya di Indonesia yang masih menganggap transaksi face to

face atau transaksi langsung berhadapan dengan orang lebih aman sehingga

walaupun ngantri lama kalau bisa bertransaksi dengan teller rasanya lebih yakin

dan lebih aman.

2) Faktor teknologi, dengan perkembangan teknologi saat ini pelayanan transaksi

bank non teller tidak lagi bertumpu pada transaksi di ATM, sekarang ini sudah ada

fasilitas yang lebih fleksibel yaitu Mobile Banking dimana transaksi dapat

dilakukan dengan menggunakan telepon selular sehingga tidak perlu datang dan

mengantri di ATM, selain itu ada juga fasilitas Internet-Banking dimana transaksi

dapat dilakukan dari ruang kerja dengan mengakses internet.