27
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2012, p. 5) Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi customer dan membangun hubungan customer yang kuat untuk menangkap nilai dari customer sebagai imbalan. Menurut Honni, et al (2011, p. 980), dalam jurnalnya yang berjudul “E- Marketing Jaya Abadi Computer” mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang mencakup proses perencanaan, harga, promosi dan distribusi terhadap suatu ide, barang maupun layanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu maupun organisasi. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah merupakan proses dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap produk dan jasanya dengan membangun hubungan dengan pelanggan untuk menciptakan dan mendapatkan nilai dari pelanggannya. 2.1.2 Internet Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 27) internet adalah jaringan global yang saling berhubungan yang meliputi jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan jaringan pribadi. Menurut Allan H. Weis. (2010) dalam jurnalnya yang berjudul commercialization of the internet” mengatakan internet dibuat dari 5000 lebih jaringan komputer yang terpisah dilebihi dari 70 negara. Jaringan ini terhubung dalam berbagai cara dan kecepatan dan terikat oleh internet suite of protocols.

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01458-SI Bab2001.pdf · dilakukan oleh individu maupun organisasi yang mencakup proses

Embed Size (px)

Citation preview

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2012, p. 5) Pemasaran merupakan proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi customer dan membangun hubungan

customer yang kuat untuk menangkap nilai dari customer sebagai imbalan.

Menurut Honni, et al (2011, p. 980), dalam jurnalnya yang berjudul “E-

Marketing Jaya Abadi Computer” mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang

dilakukan oleh individu maupun organisasi yang mencakup proses perencanaan,

harga, promosi dan distribusi terhadap suatu ide, barang maupun layanan untuk

menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu maupun organisasi.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

merupakan proses dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap produk dan

jasanya dengan membangun hubungan dengan pelanggan untuk menciptakan dan

mendapatkan nilai dari pelanggannya.

2.1.2 Internet

Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 27) internet adalah jaringan global yang

saling berhubungan yang meliputi jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan

jaringan pribadi.

Menurut Allan H. Weis. (2010) dalam jurnalnya yang berjudul

“commercialization of the internet” mengatakan internet dibuat dari 5000 lebih

jaringan komputer yang terpisah dilebihi dari 70 negara. Jaringan ini terhubung

dalam berbagai cara dan kecepatan dan terikat oleh internet suite of protocols.

2.1.3 World Wide Web

Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 423) world wide web merupakan

mekanisme yang awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee untuk fisikawan

CERN untuk berbagi dokumen melalui internet. Web memungkinkan pengguna

komputer untuk mengakses informasi di seluruh sistem di seluruh dunia

menggunakan URL (uniform resource locators) untuk mengidentifikasi file dan

sistem dan link hypertext untuk bergerak antara file pada sistem yang sama atau

berbeda.

Beberapa istilah yang berhubungan dengan world wide web adalah :

- Web site : Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 423) web site merupakan

lokasi virtual untuk keberadaan organisasi di World Wide Web, biasanya

terdiri dari beberapa halaman web dan homepage tunggal yang ditunjuk oleh

URL unik.

- HTML(HyperText Markup Language) : Menurut Strauss dan Frost (2012, p.

415) HTML merupakan sistem pengkodean sederhana yang digunakan untuk

format dokumen yang dilihat oleh client web. Halaman web yang ditulis

dalam spesifikasi standar.

- HTML5 : Menurut Pilgrim (2010, p. ix) HTML5 adalah generasi penerus

dari HTML yang menggantikan HTML4.01, XHTML1.0 , dan XHTML1.1.

HTML5 menyediakan fitur baru untuk aplikasi web yang modern

- RSS (Really Simple Syndication) : Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 420)

RSS adalah format XML yang dirancang untuk mempermudah berbagi judul

dan konten web lainnya.

- URL (Uniform [or universal] resource locator): Menurut Strauss dan Frost

(2012, p. 422) URL adalah informasi tentang protokol, sistem, dan nama file

yang memungkinkan sistem pengguna untuk menemukan dokumen tertentu

di internet. contoh URL adalah, yang menunjukkan bahwa " hyper text

transfer protocol" adalah protokol dan informasi tersebut terletak pada sistem

yang bernama "www".

9

- PHP (Hypertext Preprocessor) : Menurut Luke Welling dan Laura Thomson

(2008, p. 2) adalah server-side scripting bahasa pemograman yang dirancang

khusus untuk web. Dengan sebuah halaman HTML yang dapat menanamkan

kode PHP dan selanjutnya akan dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi.

Kode php tersebut disimpan pada server web dan menghasilkan berupa

output HTML atau lainnya.

2.1.4 Search Engine Optimization

Menurut Chaffey (2009, p. 507) Pendekatan terstruktur yang digunakan

untuk meningkatkan posisi perusahaan atau produk dihasil search engine natural

atau organik untuk kata kunci yang dipilih. Teknik penggunaan SEO terbagi menjadi

2 cara yaitu SEO on page dan SEO off page.

1. SEO on page

a. Meta Keyword

Keyword yang merupakan bagian dari meta-tags yang memungkinkan

pencarian menjadi lebih akurat bila keyword yang diketik di mesin pencarian sama

dengan keyword yang ada pada meta-tags tadi.

b. Title page

Keyword yang berada didalam title tag suatu halaman web yang muncul pada

bagian atas browser yang dikenal pada kode HTML sebagai <TITLE>.

2. SEO off page

Teknik yang digunakan pada SEO off page salah satunya dengan

memanfaatkan jejaring sosial yang dimiliki oleh perusahaan.

2.1.5 Peluang Pemasaran dengan Internet

Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 35) BussinessLink, situs

Pemerintah di U.K., membantu para pemasar dengan meringkas peluang e-

bisnis dan e-marketing yang mengalir dari sifat unik internet.

1. Lower costs

Meraih pelanggan yang tepat dengan biaya lebih lebih rendah

dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.

2. Trackable, measurable results

Memperoleh data rinci mengenai tanggapan pelanggan untuk

kampanye pemasaran.

3. Global reach

Mengakses pasar baru di seluruh dunia.

4. Personalization

menghubungkan database ke situs web yang memungkinkan

untuk penawaran bertarget individu.

5. One-to-one marketing

Instan akses ke pelanggan individu pada komputer dan ponsel.

6. More interesting campaigns

Menggunakan multimedia kreatif untuk melibatkan pelanggan.

7. Better conversion rates (increased purchases)

Pelanggan secara online hanya dalam beberapa klik atas

pembelian, sedangkan saat offline mereka harus melakukan

panggilan telepon atau kunjungi toko.

8. Twenty-four-hour-marketing

Memungkinkan 24/7 akses ke produk-produk perusahaan dan

layanan bahkan ketika kantor ditutup.

11

2.1.6 Pengertian Activity Diagram

Menurut John W. Satzinger, Robert Jackson dan Stephen Burd (2009, p. 141)

Activity Diagram adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang menjelaskan

aktifitas dan proses bisnis sistem yang berjalan beserta urutannya.

Gambar 2.1 Contoh Activity Diagram

Sumber : John W. Satzinger, Robert Jackson

dan Stephen Burd (2009, p. 141)

2.1.7 Pengertian Database

Menurut John W. Satzinger, Robert Jackson dan Stephen Burd (2010, p. 488)

Database adalah koleksi terpadu atau sekumpulan dari data yang tersimpan yang

dikelola secara terpusat dan dikendalikan.

Menurut Williams and Sawyer (2011, p. 402) Database adalah kumpulan

logis terorganisir dari data yang terakhir dirancang dan dibangun untuk tujuan

tertentu.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian E-Marketing

E-Marketing Menurut Chaffey (2009, p. 417) adalah proses dalam mencapai

tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi komunikasi elektronik.

Menurut Strauss dan Frost (2012, p. 28) E-Marketing adalah penggunaan

teknologi informasi untuk kegiatan pemasaran, dan proses utuk menciptakan,

berkomunikasi, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi

pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Lebih sederhananya e-

marketing adalah hasil dari teknologi informasi diterapkan untuk pemasaran

tradisional.

Menurut Meyliana (2011, p. 32), dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa

Strategi E-marketing dan Implementasinya pada Rental Company” mengatakan e-

marketing merupakan bagian dari e-commerce yang merupakan sistem perdagangan

melalui internet, dimana internet akan terus memberikan sifat yang up to date, maka

perusahaan dapat memberikan layanan informasi produk yang ditawarkan secara

jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk kemajuan

perusahaan jika sistem ini bisa dijalankan dengan baik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan e-marketing adalah proses dan

aktivitas pemasaran produk barang dan jasa perusahaan dengan menggunakan media

elektronik seperti internet.

2.2.2 Empat bidang E-Marketing

Menurut Kotler, Amstrong (2008, p. 460), empat bidang utama dalam e-

marketing adalah :

1. Business to Consumer Online Marketing (B2C)

Menjual produk dan jasanya kepada pengguna akhir secara online.

2. Business to Business Online Marketing (B2B)

Memanfaatkan B2B website, email, online product catalogs, online trading

networks, dan online resources lainnya untuk menjangkau pelanggan bisnis baru,

melayani pelanggan yang sudah ada dengan lebih efektif dan mendapatkan efisiensi

pembelian serta harga yang lebih baik.

3. Consumer to Consumer Online Marketing (C2C)

Pertukaran barang dan informasi diantara konsumen akhir secara online.

13

4. Consumer to Business Online Marketing (C2B)

Pertukaran secara online dimana konsumen mencari penjual, mempelajari

penawaran mereka dan memulai pembelian, kadang-kadang melakukan transaksi

secara berkala.

2.2.3 Data Statistik Penjualan Mobile Phone

Penjualan ponsel diseluruh dunia mencapai 1,75 miliar unit pada tahun 2012,

turun 1,7 persen penjualan dari tahun 2011. Menurut (Gartner, 2013) smartphone

terus mendorong penjualan ponsel secara keseluruhan, dan kuartal keempat tahun

2012 penjualan smartphone mencapai 207.700.00 unit naik 38,3 persen dari periode

yang sama tahun lalu. Gartner meprediksi penjualan ponsel secara keseluruhan

kepada pengguna akhir diperkirakan mencapai 1,9 miliar unit pada 2013. Berikut ini

merupakan tabel penjualan mobile phone :

Gambar 2.2 Penjualan Mobile Phone kepada pelanggan

oleh Vendor tahun 2012

Sumber : (http://www.gartner.com/newsroom/id/2335616)

Gambar 2.3 Data pejualan mobile phone pada 14 negara

Dari mobiThinking

Sumber : (http://mobithinking.com/mobile-marketing-tools

/latest-mobile-stats)

Gambar 2.4 Pengiriman perangkat diseluruh dunia

Sumber : (http://www.gartner.com/newsroom/id/2335616)

15

2.2.4 Pengertian Responsive Web Design

Harb, Kapellari (2011:5) mendefinisikan Responsive Web Design adalah

“nama yang diberikan untuk mengatur teknik yang diterapkan pada tingkat layout,

sehingga memungkinkan situs website untuk menyesuaikan diri dengan perangkat

atau lebar layar”.

Menurut Marcotte (2011, p. 9) Responsive Web Design adalah

menggabungkan tiga teknik (Flexible grid-based layout, Flexible Images, media

queries) yang menciptakan desain yang dapat beradaptasi dengan browser atau

perangkat sehingga menciptakan desain yang merespon kebutuhan pengguna.

Responsive web design memiliki tiga teknik penting, yaitu :

1. Flexible Grid

Salah satu teknik terpenting dalam responsive web design adalah flexible

grid, flexible grid membuat tampilan dimana semua elemen berdasarkan pada

presentase perhitungan lebar layar sehingga semua elemen dalam tampilan

dapat menyesuaikan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Untuk

mencapai desain flexible grid ada beberapa nilai penting, yaitu :

- Layout width

- Minimal width

- Maximal width

Gambar 2.5 Flexible Grid on High Screen Resolution

Sumber : (Harb, Kapellari, 2011)

Gambar 2.6 Flexible Grid on Low Screen Resolution

Sumber : (Harb, Kapellari, 2011)

2. Flexible Images

Setelah desain telah berubah menjadi flexible grid maka selanjutnya perlu

menyesuaikan gambar. Dalam lebar layar yang tetap gambar hanya diubah

ukurannya melalui atribut lebar dan tinggi dengan piksel tetap, yang

menyediakan semacam resize tetapi tidak satu dinamis. masalah lain dengan

lebar layar dan tinggi adalah optimasi waktu loading. optimasi ini penting,

karena pada perangkat mobile koneksi internet tidak secepat koneksi

dirumah.

3. Media Queries

Media queries merupakan bagian penting dari teknik responsive web design.

Dengan penggunaan media queries, desainer dapat membangun beberapa

tampilan dengan menggunakan dokumen HTML dan selektif memberikan

stylesheet berdasarkan fitur yang berbeda seperti browser size, orientation,

resolusi atau warna.

17

Gambar 2.7 Tampilan Responsive Web Design pada berbagai ukuran layar

Sumber : (http://blog.liip.ch/archive/2013/04/30/)

2.2.5 Pengertian SOSTAC®

SOSTAC® adalah sebuah kerangka yang dikembangkan oleh Paul Smith

(1999) dan ini menggambarkan beberapa tahap yang terlibat dalam strategi

pemasaran dari pengembangan strategi untuk implementasi. SOSTAC® merupakan

singkatan dari Situation Analysis, Objective, Startegy, Tactics, Action, Control .

Gambar 2.8 SOSTAC® - a generic framework for e-marketing planning sumber:

Sumber : Chaffey (2009, p. 419)

1. Situation Analysis : adalah tahap awal dimana dilakukan analisa mengenai

situasi yang sedang terjadi dalam pasar dan memposisikan perusahaan berada

ditingkat mana dalam persaingan bisnis, serta menganalisa perubahan

perubahan terjadi dalam dunia online.

2. Objective : pada tahap ini akan ditentukan tujuan dari perusahaan

melakukan semua ini, target yang ingin dicapai juga hasil yang diinginkan.

3. Strategy : bagaimana perusahaan mencapai objektif yang telah dibuat

sebelumnya, penetuan akan strategi-strategi yang akan dilaksanakan guna

mendukung tercapainya target dan tujuan.

4. Tactics : adalah detail dari strategy. Pembahasaan mengenai teknik-teknik

dan alat-alat komunikasi yang digunakan.

5. Action : adalah detail dari tactics. Pembahasan mengenai langkah-langkah

yang dilakukan dalam perencanaan taktik tersebut .

6. Control : tahap ini dilakukan pembuatan tolak ukur mengenai perencanaan

yang telah dilakukan, apakah sukses atau gagal , mencapai target atau tidak,

dan juga akan dilakukan perbaikan dan perubahan guna mendapatkan hasil

yang terbaik.

2.2.5.1 Situation Analysis (Where are we now?)

Menurut Chaffey (2009, p. 420) Situation Analysis adalah lingkungan

analisis dan review proses internal dan sumber untuk menginformasikan strategi.

Situation Analysis merupakan langkah pertama dalam rencana e-marketing, dalam

tahap ini tujuan Situation Analysis adalah menganalisa dan memahami kondisi

perusahaan saat ini dan masa depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan dan

strategi yang realistis dapat mengingat apa yang terjadi di pasar.

2.2.5.2. Demand Analysis

Menurut Chaffey (2009, p. 421) faktor utama yang mendorong tujuan strategi

strategi e-marketing dan e-business adalah tingkat saat ini dan proyeksi masa depan

permintaan pelanggan untuk layanan e-commerce di segmen pasar yang berbeda.

Analisis permintaan memeriksa penggunaan pelanggan saat ini dan proyeksi dari

masing-masing saluran digital dalam target pasar yang berbeda. Hal ini dapat

ditentukan dengan meminta setiap pasar :

19

• Berapa persen dari bisnis pelanggan memiliki akses ke internet?

• Berapa persen anggota membeli unit dalam bisnis ini memiliki akses ke

internet?

• Berapa persen pelanggan yang siap untuk membeli produk secara online?

• Berapa persen pelanggan dengan akses ke internet yang tidak siap membeli

secara online, tetapi dipengaruhi oleh informasi dari website untuk membeli

produk secara offline?

• Apa popularitas dari berbagai online customer engagement devices fitur web

2.0 seperti blogs, online communities dan RSS feeds?

• Apa saja hambatan penerapan antara pelanggan dari saluran yang berbeda

dan bagaimana dapat mendorong adopsi?

2.2.5.3 Competitor Analysis

Menurut Chaffey (2009, p. 346) competitor analysis adalah review dari

layanan e-business yang ditawarkan oleh pesaing yang lama dan pesaing yang baru

dan penerapan dari pelanggan mereka. Competitor analysis atau pemantauan

penggunaan e-commerce dari kompetitor untuk mendapatkan dan mempertahankan

pelanggan, sangat penting dalam e-marketplace karena sifat dinamis dari media

internet.

2.2.5.4 SWOT Analysis

Menurut Chaffey (2009, p. 274), SWOT Analysis adalah alat sederhana

namun kuat yang dapat membantu perusahaan dalam menganalisis sumber daya

internal mereka dalam hal kekuatan maupun kelemahan dan mencocokannya dengan

lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman.

Gambar 2.9 Contoh SWOT Analysis

Sumber : Chaffey (2009, p. 422)

2.2.5.5 Resource Analysis

Menurut Chaffey (2011, p. 255) Analisis sumber daya berguna untuk

meninjau teknologi, keungan, sumber daya manusia dari sebuah organisasi, serta

bagaimana memanfaatkanya dalam proses bisnis.

2.2.5.6 Objective (Where we do want to be?)

Setelah melakukan situation analysis tahap selanjutnya adalah menentukan

tujuan. Menurut Chaffey (2009, p. 428), perencanaan e-marketing yang efektif

didasarkan pada tujuan yang didefinisikan secara jelas sebab akan membentuk

strategi dan taktik dan membantu dalam mengkomunikasikan strategi yang hendak

dicapai dalam lingkungan pekerjaan dan investors. Ada 5 Manfaat dan tujuan dalam

penerapan e-marketing dirangkum menjadi 5S yang terdiri dari:

1. Sell: merupakan salah satu manfaat dari penerapan e-marketing yang membantu

dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang dilakukan secara online dapat

menjangkau masyarakat yang luas.

21

2. Serve: merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk menambah

value bagi customer, dengan meningkatkan kualitas layanan serta berikan feedback

untuk customer.

3. Speak: merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk lebih dekat

dengan customer. Dalam mencapai tujuan ini perusahaan diharapkan untuk dapat

membuat e-marketing yang bisa menjadi sarana komunikasi yang efektif.

4. Save: merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk mengurangi

biaya promosi, dengan menciptakan e-marketing yang bisa mengurangi biaya

promosi yang sering dikeluarkan perusahaan.

5. Sizzle: merupakan salah satu tujuan dari penerapan e-marketing untuk

meningkatkan brand awareness dan recognition melalui jalur online.

2.2.5.7 Strategy (How do we get there?)

Menurut Chaffey (2009, p. 433), elemen strategi dari sebuah e-marketing

plan mendefinisikan bagaimana sebuah tujuan e-marketing akan dicapai. Definisi

strategi harus terintegrasi dalam proses perencanan e-marketing karena perencanaan

e-marketing adalah sebuah proses yang berulang-ulang dari analisis situasi untuk

pengaturan strategi ke definisi strategi.

Dalam membuat e-marketing strategy diperlukan suatu analisis mengenai

target markets secara detail untuk mendukung tercapainya target dan tujuan. target

marketing strategy adalah evaluasi dan seleksi dari segmen dan pengembangan dari

penawaran yang sesuai Chaffey (2009, p. 437) . Dimana tahap-tahap dalam

pengembangan target marketing strategy adalah

Gambar 2.10 Tahapan dalam pengembangan sasaran strategi pemasaran

Sumber : Chaffey (2009, p. 437)

a. Segmentation : Identifikasi kelompok yang berbeda dalam suatu target pasar

untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda dan komunikasi

untuk kelompok.

b. Target Market : Evaluasi dan pemilihan segmen yang sesuai dan

pengembangan penawaran .

c. Positioning : Menurut Chaffey (2009, p. 441) Positioning adalah

mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk dalam pasar. Positioning

berhubungan dengan bagaimana konsumen mempersepsikan produk dalam

hal dari unsur-unsur nilai.

Sebuah pernyataan positioning sering dikembangkan untuk merangkum hal

ini. Perusahaan kemudian harus memutuskan bagaimana untuk menyoroti

manfaat sebagai keuntungan diferensial akan produk pesaing. Memiliki posisi

yang jelas kuat secara online penting, karena sangat mudah bagi pelanggan untuk

membandingkan penyedia layanan ketika awalnya memilih produk. Hal ini juga

penting untuk retensi pelanggan, sejak pengalaman pertama dari sebuah merek

23

akan menentukan apakah pelanggan alami kembali ke pemasok sebagai pilihan

pertama atau memulai pencarian lain untuk mencari alternatif.

Dalam konteks e-marketing keuntungan diferensial dan positioning dapat

diklarifikasi dan dikomunikasikan dengan mengembangkan online value

propotion. Menurut Chaffey (2009, p. 441) Online Value Proposition (OVP)

adalah sebuah pernyataan dari manfaat layanan e-commerce yang ideal tidak

harus tersedia dalam penawaran pesaing atau persembahan offline. Unsur lain

yang harus ada dalam pembentukan strategi adalah SIT.

SIT merupakan singkatan dari Sequence or Stage, Integration and Tool,

berikut ini penjelasannya :

• Sequence or Stage

Menurut Chaffey (2009, p. 304) merupakan tahapan-tahapan dari tipe

e-marketing yang akan dibangun. Ada beberapa tingkatan

pembangunan website yang mungkin bisa dipilih oleh perusahaan

untuk melakasanakan e-marketing.

1. Level 0

Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website sama sekali.

2. Level 1

pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama perusahaannya

ke dalam website seperti Yellow Pages (www.yell.co.uk), sehingga

pelanggan bisa mengetahui bahwa perusahaan tersebut ada. Pelanggan

juga bisa mengetahui informasi produk apa saja yang dijual oleh

perusahaan tersebut, walaupun hanya berupa informasi singkat. Pada

tahap ini perusahaan belum mempunyai website.

3. Level 2

pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website tapi hanya berupa

static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan

informasi produk secara terbatas. Tipe website ini tidak mengizinkan

adanya interaksi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan.

4. Level 3

tahap ini perusahaan telah mempunyai website yang mengizinkan

interaksi sederhana, dimana user diizinkan untuk mencari tahu

mengenai product availability dan harga dari produk melalui menu

search, registrasi pelanggan melalui form online dan juga

memungkinkan adanya komunikasi melalui email.

5. Level 4

Pada tahap ini tidak hanya terdapat interaksi sederhana, tapi juga

memungkinkan adanya transaksi pembelian online walau hanya

beberapa produk saja. Fungsi lain yang mungkin terdapat customer

interactive, service helpdesk, input testimonial dan review product

oleh user, koneksi dengan social network, dan lain-lain.

6. Level 5

Full interactive site yang sudah menyediakan relationship marketing

terhadap individual atau pelanggan, dan juga sudah menyediakan

fungsi transaksi secara lengkap.

• Integration

Menentukan integrasi proses atau integrasi database mana saja yang

akan berhubungan.

• Tools

Menentukan tools yang akan digunakan untuk tahap pembuatan

website perusahaan.

2.2.5.8 Tactics (How exactly do we get there?)

Menurut Chaffey (2009, p. 449), taktik pemasaran untuk menerapkan strategi

dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran pemasaran. Untuk mencapai

perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan pemasaran 7Ps,

yaitu :

25

Gambar 2.11 Element dalam marketing mix

Sumber : Chaffey (2009, p. 449)

1. Product

Unsur marketing mix yang melibatkan penelitian kebutuhan pelanggan dan

mengembangkan produk yang sesuai.

2. Promotion

Unsur marketing mix yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan dan

stakeholder lainnya untuk menginformasikan kepada customer tentang produk

dan organisasi.

3. Price

Unsur Harga dalam marketing mix mengacu pada kebijakan harga organisasi

yang digunakan untuk mendefinisikan model penentuan harga dan untuk

menetapkan harga untuk produk dan jasa. Seperti memberikan promosi atau

memberikan harga khusus sesuai dengan quantity.

4. Place

Unsur marketing mix yang melibatkan distribusi produk kepada pelanggan sesuai

dengan permintaan dan meminimalkan biaya persediaan, transportasi dan

penyimpanan

5. People

Unsur dari Marketing Mix yang melibatkan distribusi dari produk ke pelanggan

sesuai dengan permintaan dan meminimalkan biaya inventory, transportasi, dan

penyimpanan.

6. Process

Unsur dari bauran pemasaran yang melibatkan metode dan prosedur yang

digunakan perusahaan untuk mencapai fungsi pemasaran

7. Physical Evidence

Unsur marketing mix yang melibatkan ekspresi nyata dari produk dan bagaimana

hal itu dibeli dan digunakan.

2.2.5.9 Action ( The Details of Tactics who Does, what and when)

Menurut Chaffey (2009, p. 469) action merupakan komponen perencanaan

tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk

melaksanakan suatu rencana. Hal yang dibutuhkan ketika akan menyelesaikan suatu

tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup untuk

memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung

jawab yang diperlukan untuk keefektifan internet marketing, perubahan struktur

organisasi yang diperlukan dalam internet memberikan layanan berbasis internet, dan

kegiatan seperti apakah yang dapat dilakukan untuk mengelola website. Berikut hal –

hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action yakni tasks, resources, rekan

kerja dan outsourcing, anggaran termasuk biaya untuk pengembangan, promosi dan

pemeliharaan, skala waktu, dan staff.

2.2.5.10 Control (How do we get there?)

Menurut Chaffey (2009, p. 476) control merupakan unsur rencana e-

marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran

untuk mendapatkan customer view, opini dan teknik baru seperti analisis web-server

log files yang menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan telah tercapai.

Selain itu, control dapat dicapai melalui kepuasan pelanggan dan monitoring saluran

kinerja melalui situs web dan saluran tradisional.

27

2.2.6 Prototype Website E-marketing

Prototyping adalah proses yang berulang-ulang yang disarankan oleh

pengguna website untuk dilakukan modifikasi sebelum prototypes selanjutnya dan

live version dari website dikembangkan. Dimana prototypes adalah versi awal dari

sebagian atau keseluruhan dari sebuah sistem informasi yang dirangkum oleh

penggunannya dan sponsor bisnisnya. Berikut ini langkah pembuatan website e-

marketing berdasarkan langkah prototyping :

a. Analysis

Pada tahap analysis merupakan tahap mengumpulkan data yaitu dengan

melakukan interview dengan pihak perusahaan, hasil dari interview tersebut berupa

sebuah infromasi yang digunakan untuk membuat sebuah website dan memastikan

bahwa data sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna website agar tidak

terjadinya kesalahpahaman antara pihak pembuat dan pengembangan website dengan

pemakai website.

b. Design

Pada tahap ini akan dibuat perancangan website. Menurut Chaffey, (2009, p.

621), design adalah unsur perancangan dalam membuat sistem yang menetapkan

bagaimana sistem harus terstruktur. Dalam pembuatan website memerlukan

Information Architecture, menurut Chaffey (2009, p. 634), Information Architecture

yaitu penggabungan organisasi, pemberian label, terdapat skema navigasi dalam

sistem informasi dan pengelompokan informasi dalam struktur logika. dalam

merancangan infromation architecture terdapat site map, menurut Chaffey (2009,p.

635) site map adalah penggambaran grafik atau tulisan yang menghubungkan

kelompok - kelompok lain dalam sebuah website. terdapat juga wifreframes yang

menurut Chaffey (2009, p. 636) adalah sebuah cara mengilustrasikan susunan dari

sebuah halaman web.

Gambar 2.12 Site Structure Diagram (Blueprint) yang digunakan untuk

menampilkan layout dan hubungan antar halaman dalam website.

Sumber : Chaffey (2009, p. 637)

29

Gambar 2.13 Contoh wireframe untuk situs mainan anak-anak.

Sumber : Chaffey (2009, p. 638)

c. Development

Setelah perancangan website telah dilakukan maka tahap selanjutnya adalah

pengembangan website dengan menggunakan software tertentu. Pengembangan

website meliputi penulisan konten HTML, pembuatan desain grafik, dan

pengkodingan.

d. Test and Review

Tahap selanjutnya adalah test and review, menurut Chaffey (2009, p. 694) ,

testing bertujuan untuk mengidentifikasi ketidaksesuain dalam requirement

specification dan errors. Selain itu review juga dilakukan review terhadap website

tersebut. Review dapat menggunakan tools web analytic. Menurut Chaffey (2009, p.

704) web analytic adalah teknik yang digunakan untuk menilai dan meningkatkan

kontribusi dari e-marketing dalam bisnis termasuk evaluasi volume traffic, referrals,

clickstreams, online reach data, customer satisfaction surveys, lead and sales. Test

dan Review dilakukan pada tahap control dalam metode SOSTAC®.

Gambar 2.14 Tahapan Pengembangan Website Melalui Prototyping

Sumber : Chaffey (2009, p. 449)

31

2.2.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan langkah kerja atau tahapan secara singkat yang

akan dilalui dengan mengikuti panduan perencanaan e-marketing berdasarkan

metode SOSTAC®.

Gambar 2.15 Kerangka Berpikir

33