37
Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2 Mesin Pengolah Biji Kopi BAB II KONSEP PERANCANGAN Bab ini kami akan lebih membahas tentang fungsi-fungsi yang ada pada mesin pengolah biji kopi yang akan kami buat. Dalam fungsi-fungsi tersebut terdapat fungsi utama (main function) dan sub fungsi (sub-function) yang mendukung kerja dari fungsi utama yang pada akhirnya akan memunculkan adanya suatu struktur fungsi (function structure). Dalam konsep perancangan ini kami mencoba membuat abstraksi, analisis permasalahan yang ada, struktur fungsi, prinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan, kombinasi-kombinasi yang akan memunculkan solusi, serta penilaian terhadap prinsip teknis dan ekonomis. 2.1 Abstraksi dan Esensial Permasalahan 2.1.1 Dasar Teori Setiap benda (mesin) memiliki kekuatan serta keuntungan yang berbeda dengan yang lainnya, walaupun mempunyai fungsi dan jenis yang sama. Akan tetapi, dengan kekuatan yang ada tidak terlepas dengan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Seiring dengan banyaknya kelemahan-kelemahan yang ada, maka muncullah berbagai masalah yang nantinya akan menjadi hambatan tersendiri dalam melakukan suatu hal. Karena itulah perlu adanya solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan setidaknya mengurangi masalah yang muncul. Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta 13

BAB 2 landasan tori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dasar teori untuk membuat mesin dan di gunakan untuk mendukung penelitian

Citation preview

BAB 2

Tugas Akhir 2009 Kelompok A-2Mesin Pengolah Biji Kopi BAB IIKONSEP PERANCANGAN

Bab ini kami akan lebih membahas tentang fungsi-fungsi yang ada pada mesin pengolah biji kopi yang akan kami buat. Dalam fungsi-fungsi tersebut terdapat fungsi utama (main function) dan sub fungsi (sub-function) yang mendukung kerja dari fungsi utama yang pada akhirnya akan memunculkan adanya suatu struktur fungsi (function structure).Dalam konsep perancangan ini kami mencoba membuat abstraksi, analisis permasalahan yang ada, struktur fungsi, prinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan, kombinasi-kombinasi yang akan memunculkan solusi, serta penilaian terhadap prinsip teknis dan ekonomis.2.1 Abstraksi dan Esensial Permasalahan2.1.1 Dasar Teori Setiap benda (mesin) memiliki kekuatan serta keuntungan yang berbeda dengan yang lainnya, walaupun mempunyai fungsi dan jenis yang sama. Akan tetapi, dengan kekuatan yang ada tidak terlepas dengan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Seiring dengan banyaknya kelemahan-kelemahan yang ada, maka muncullah berbagai masalah yang nantinya akan menjadi hambatan tersendiri dalam melakukan suatu hal. Karena itulah perlu adanya solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan setidaknya mengurangi masalah yang muncul. Dalam penentuan konsep untuk memperoleh suatu solusi, perlu melalui beberapa tahapan-tahapan sistematis. Tahapan-tahapan tersebut tidak terlepas dengan adanya informasi yang dikumpulkan sebanyak-banyaknya dan sedetil mungkin. Yang kemudian mendefinisikannya, mewujudkannya dan mengevaluasinya apabila ada suatu kekurangan dalam prosesnya.

2.1.2 Fungsi-fungsi Mekanisme Penyelesaian Masalah Mesin pengolah biji kopi adalah suatu mesin yang berfungsi untuk membuat biji kopi mentah (biji kopi sudah pengalami proses pengelupasan kulit) menjadi bubuk kopi yang siap untuk dikonsumsi. Tentunya mesin pengolah biji kopi terdiri dari beberapa sub fungsi yang terkait dan tidak dapat dipisahkan sehingga dengan keterkaitan antara sub-sub fungsi yang ada akan terbentuk suatu fungsi yang utama yaitu mesin pengolah biji kopi.

Motor Listrik ISecara garis besar mekanisme keterkaitan antara sub fungsi yang ada dapat digambarkan seperti berikut :

Motor Listrik IIPuli II (berputar))Transmisi Sabuk

Puli I (berputar)

Pengaduk pendinginPoros Transmisi

Puli (berputar)Pengaduk pemanas`

GrinderUnit PendinginUnit Pemanas

Bubuk KopiBiji Kopi

Gambar 2.1 Diagram Mekanisme Kerja

Agar lebih jelas, akan kami uraikan fungsi dari mesin ini menjadi beberapa sub fungsi yang mendukung fungsi secara keseluruhan. Sehingga akan mempermudah mekanisme penyelesaian masalah. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :2.. Fungsi Transmisi Fungsi transmisi berupa transmisi sabuk dengan menggunakan puli dan motor listrik sebagai energinya. Transmisi ini berfungsi untuk memutar pengaduk pada unit pemanas serta pengaduk pada unit pendingin dan juga memutar piringan penghancur pada grinder.2. Fungsi Pemanas Aplikasi fungsi pemanas disini mirip seperti pada penggorengan yang sering dipakai untuk menggoreng pada rumah tangga. Hanya saja disini memakai suatu plat yang berbentuk tabung disertai dengan adanya pengaduk otomatis yang akan menjaga kondisi biji kopi agar tetap merata dalam pemanasannya. Sedangkan untuk pemanasnya menggunakan nergy dari elemen pemanas. Elemen pemanas ini terletak di dalam kotak yang di tiup oleh blower. Sehingga udara panas bisa mengalir ke dalam unit pemanas.3. Fungsi Pendingin Fungsi pendingin merupakan fungsi untuk menguragi suhu dari biji kopi setelah dipanaskan (disangrai) agar dapat dihaluskan dengan mudah. Unit ini berbentuk tabung yang dilengkapi dengan pengaduk. Biji kopi setelah dipanaskan kemudian dipindah ke tabung pendingin untuk didinginkan dengan cara diaduk dengan pengaduk dan dibantu dengan blower yang terdapat pada unit ini.4. Fungsi grinder atau penghalus Fungsi grinder atau penghalus merupakan fungsi untuk membuat biji kopi menjadi butiran yang lebih kecil atau menjadi butiran halus. Sistem kerja ini mengunakan sistem tumbukan. Biji kopi di hantamkan di dinding dari grinder yang terdapat geriginya. Di dalam grinder ini juga terdapat saringan yang berfungsi untuk menyaring biji kopi lebih halus.

2.2 Rumusan struktur fungsi 2.2.1 Skema struktur fungsi aliran utama Main FlowMaterial

COFEE POWDER(Finish Product)OUT PUTMESIN PENGOLAHCOFEE SEEDS(RAW MATERIAL)INPUT

Gambar2.2 Diagram Main Flow Material Dalam aliran utama ini, material awal dan akhirnya masih tetap sama jenisnya yaitu berupa kopi tanpa mengalami perubahan material ( penambahan atau pengurangan) tetapi material mengalami perubahan bentuk dan ukurannya, yaitu bijih kopi yang berbentuk bola menjadi serbuk dengan kehalusan 200 mesh. 2.2.2 Skema struktur fungsi aliran kedua Secondary Flow Energi

MACHANIC POWER(rotation)MESIN PENGOLAHMOTORELECTRIC POWER

Gambar 2.3 Diagram Secondary Flow Material Pada aliran kedua, energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin adalah berupa energi listrik. Energi listrik tersebut akan menggerakkan motor yang menstransmisikan energinya berupa putaran dengan menggunakan transmisi sabuk. Sehingga cruser menghancurkan kopi sampai menjadi bubuk halus dengan tingkat kehalusan 200 mesh.2.2.3 Skema struktur fungsi gabungan

COFFE SEEDSCOFFE POWDERMESIN PENGOLAH

ELECTRIC POWER

MECHANIC POWER(rotation)

Gambar 2.4 Diagram Struktur Fungsi Gabungan Apabila dari kedua aliran ( utama dan kedua) digabung, maka akan terbentuk struktur gabungan yang saling terkait antara keduanya, untuk membentuk suatu sistem mekanisme dari mesin kopi tersebut.2.3 Identifikasi perinsip-prinsip kerja yang dibutuhkan Mesin pengolah biji kopi merupakan suatu mesin yang berfungsi membentuk biji kopi yang berukuran besar menjadi bubuk kopi yang halus dengan tingkat kehalusan 200 mesh. Hal tersebut merupakan fungsi utama dari mesin pengolah itu sendiri. Selain fungsi tersebut, mesin pengolah biji kopi juga terdiri dari sub fungsi yang saling mendukung fungsi utamanya dan telah dijabarkan sebelumnya. Setiap sub fungsi memiliki prinsip kerja yang berbeda-beda. Tetapi dengan perbedaan tersebut akan terbentuk suatu prinsip kerja secara keseluruhan. Secara garis besar prinsip kerja masing masing fungsi dari mesin pengolah biji kopi ini adalah sebagai berikut:NoFungsiSub FunctionPrinsip KerjaSkema Prinsip Kerja

1TransmisiMotormengubah energi listrik menjadi energi kinetik (putaran).

2PuliDipasang pada motor dan poros pada poros pengaduk dan juga poros grinder.Mereduksi putaran pada motor yang digunakan untuk transmisi pengaduk dan juga grinderMeneruskan energi kinetik dari motor.

3SabukMentransmisikan energi kinetik (putaran) dari puli satu (motor) ke puli yang lainnya (pengaduk) dan puli grinder

4PorosMentransmisikan putaran puli dari motor untuk memutar pengaduk pada unit pemanas dan unit pendingin.

5

Unit SangraiHousingSebagai housing dari unit sangrai berfungsi sebagi penahan panas agar panas tidak keluar dari housing

6Poros pengadukSebagai alat mengaduk kopi supayaya panasnya merata dan juga berfungsisi untuk proses pengeluaran material

7BlowerBlower berfungsi untuk meniupkan udara dari kotak yang berisi elemen pemanas ke dalam housing

8Elemen pemanasBerfungsi untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan ruang sangrai.

9Unit pendinginHousingsebagai housing dari unit pendingin.Housing ini juga berfungsi agar udara dingin dari blower tetap berada di dalam dari housing.

10BlowerBerfungsi mempercepat proses pendinginan sehingga kopi bisa langsung masuk proses grinder.Blower juga berfungsi membantu mengurangi kadar air yang tersisa di kopi.

11Poros pengadukBerfungsi untuk mengaduk kopi yang masih panas sehingga panas yang ada di kopi bisa hilang dengan cepat dan merata.

12Unit GrinderHousingSebagai tempat penyangga poros dan juga sebagai tempat untuk proses pengolahan kopi.

13Piring PenghancurBerfungi membawa alat yang berfungsi sebagi penghancur biji kopi

14HoperSebagi tempat untuk menampung biji kopi yang akan masuk ke dalam unit grinder.

15FilterBerfungsi untuk memisahkan biji kopi yang kasar dan biji kopi yang halus. Fungsi dari penyaringan yaitu supaya biji kopi yang telah menjadi serbuk memiliki keragaman butiran. Sehingga butiran Yang masih kasar tidak ikut keluaar

Tabel 2.1 Tabel penjabaran fungsi dan sub fungsi2.3.1 Kaidah Fisika dari Masing-masing Fungsi Dilihat dari sub fungsi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat kaidah fisika yang melekat pada masing-masing sub fungsi tersebut, sehingga dalam proses perhitungannya nanti akan sangat mempengaruhi konstruksi dan performance dari mesin pengolah biji kopi itu sendiri. Dengan demikian, ketepatan perhitungan menjadi suatu hal utama yang harus dipenuhi dalam hal konstruksi. Pada umumnya, sesuatu yang berhubungan dengan konstruksi pasti akan sangat erat kaitannya dengan adanya suatu efek, dan efek tersebut lebih kita kenal dengan sebutan efek fisika. Adapun efek-efek fisika yang biasa terjadi pada mesin pengolah biji kopi adalah sebagai berikut.

Physical EffectSymbolquantityunitformula

Amount of heat

QmV1

V2

V

CAmount of heatmasaTemperatur sebelum pemanasantemperatur setelah pemanasanPerbedaan temperaturKapasitas Kapasitas pemansankJKgoC

OC

oC

kJ/kg.KQ=c . m .(v2-v1) Q=c . m . V

Rotational motionVdnKecepatanDiameterRotasim/smm,mrpm

Power with rotary motionPMFn

dDayaMomen punterGayaRotasiDiameterW.KwNmNRpmmm

Tabel 2.2 Tabel efek fisika Dari tabel diatas, efek yang ditimbulkan oleh suatu fungsi maupun sub fungsi dapat diperhitungkan maupun dibuktikan secara fisika. Dengan efek fisika diatas, kami dapat melihat apakah rancangan kami sudah aman atau belum. Sebagai contoh jika pada bagian penggiling tidak mendapat beban dan momen yang berlebihan, maka hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari mekanisme mesin pengolah biji kopi tersebut.2.3.2 Elemen pembawa fungsi fisis Elemen pembawa fungsi fisis merupakan bagian yang digunakan untuk mengubah kaidah fisika menjadi suatu mekanisme. Elemen pembawa fungsi fisis yang berbeda dapat diaplikasikan pada fungsi yang sama untuk realisasi mekanisme yang samaKind of energiEfek CarrierEfek Carrier

Effect carrierMechanicalMedia

1PengeluaranScrew

2PengadukScrew

3PenggerakMotor

Tabel 2.3 tabel efek pembawa(carrier effect)2.4 Penggabungan prinsip kerja dalam struktur fungsi Setelah mengurai skema struktur fungsi serta prinsip kerja yang dibutuhkan, baik itu fungsi aliran yang utama maupun yang aliran kedua. Disini kami akan menjelaskan serta menggambarkan penggabungan prinsip prinsip kerja yang dibutuhkan walaupun tidak secara menyeluruh sampai ke detail bagian, namun penggabungan prinsip kerja ini sudah sangat mewakili dari mekanisme kerja dari mesin penggiling kopi itu sendiri. 2.4.1 Analisis Morphologi Matrix Sebelumnya kami mencoba untuk memaparkan inovasi mekanis yang kami buat serta menganalisis inovasi dengan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan yang ada. Bila kami memilih memakai inovasi tersebut kami dapat mempunyai dasar yang kuat dalam pemilihan karena adanya batasan batasan inovasi tersebut kami pilih. Sehingga nantinya konsep rancangan yang kami buat menjadi baik. Dilihat secara keseluruhan mesin pengolah biji kopi yang akan kami buat ini memiliki 3 komponen utama, yaitu 1. Unit SangraiPenggerak bijih kopiNoVariasi penggerak KelebihanKekurangan

1Didorong dengan tanganmurahmerepotkan

2ScrewPengadukan cukup meratamahal

3LeverKuatPembuatan rumit

Tabel 2.4 Tabel variasi pengerak Pengyangraian bijih kopiNoVariasiPenyangraiKelebihanKekurangan

1Pemanas memakai kompor gasMudah, SimpleGas susah di dapat

2Pemanas memakai elemen pemanasSederhanaDaya besar

Tabel 2.5 Tabel variasi penyangrai

2. Unit PendinginPengaduk dan PengeluaranNoVariasiPengaduk dan pengeluaranKelebihanKekurangan

1Menggunakan ScrewMurahKualitas tidak baik

2Menggunakan leverefektifBiaya pembuatan mahal

Tabel 2.6 Tabel variasi pengaduk dan pengeluaran PendinginanNoVariasiPendinginanKelebihanKekurangan

1BlowerPemasangan mudahPendinginan kurang merata

2PengadukSimpelPendingan lambat

3Blower + PengadukLebih efektifSetting sulit

Tabel 2.7 Tabel variasi pendinginan

3. Unit GrinderGrinderNoVariasiGrinderKelebihanKekurangan

1Menggunakan RollerMurahPerhitungan sulit

2Menggunakan Disc MillKuat,SimpleKurang halus, mahal

3Menggunakan Disc Mill bergerigi.Hasil halus,kuatMahal

Tabel 2.8 Tabel variasi grinderPengeluaranNoVariasiPengeluaranKelebihanKekurangan

1Blower MurahMahal,pengeluaran butuh wadah tertutup

2Mekanisme mesinKuat,SimpleDesain mesin sulit,Perhitungan sulit

Tabel 2.9 Tabel variasi pengeluaran grinder

Tabel Morphologi MatrikDisini kami sajikan variasi dari elemen yang dikombinasikan sehingga menghasilkan variasi-variasi dibawah iniSolusi 1Solusi 2Solusi 3

Motor pengadukMotor 1 PhaseMotor 3 PhaseMotor DC

Motor grinderMotor 1 PhaseMotor 3 PhaseMotor DC

TransmisiSabuk RataSabuk VRoda gigi

Pengaduk sangraiBladeScrewLever

Sumber panaselemen pemanasKompor

Pengaduk pendinginBladeScrewLever

PendinginBlowerPengadukBlower dan pengaduk

GrinderRolerDisc millDisc bergerigi

Pengeluaran-Mekanisme mesinBlower

VARIASI 3VARIASI 2VARIASI 1

Tabel 2.10 Tabel Morphologi matrix

0510152025 Bentuk konstruksi dan proses pengerjaanKekuatan Aman dan kemudahan dalam pengoperasian Perawatan dan umur pakai Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitunganAssemblingNilai tawar ProdukMachining costBiaya materialAssembling cost Bentuk konstruksi dan proses pengerjaanKekuatan Aman dan kemudahan dalam pengoperasian Perawatan dan umur pakai Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitunganAssemblingNilai tawar ProdukMachining costBiaya materialAssembling cost Bentuk konstruksi dan proses pengerjaanKekuatan Aman dan kemudahan dalam pengoperasian Perawatan dan umur pakai Mekanisme kerja yang baik sesuai perhitunganAssemblingNilai tawar ProdukMachining costBiaya materialAssembling costKonstruksiEkonomiKonstruksiEkonomi KonstruksiEkonomiVariasi 1Variasi 2Variasi 3 2.4.2 Tabel Grafik Penilaian Semua VariasiTabel 2.11 Tabel grafik penilaian semua variasi

2.4.3 Sketsa variasi design

Variasi 1Variasi 3Gambar 2.5 Gambar sketsa variasi

2.5 Pemilihan kombinasi yang merupakan solusi Setelah memperoleh beberapa variasi yang didasarkan pada kekurangan serta kelebihan masing masing bagian kami akan memilih salah satu variasi yang merupakan solusi dari semua daftar tuntutan yang diminta, sehingga nantinya dalam pembuatan mesin ini sesuai dengan permintaan yang diminta.2.5.1 Mesin Pengolah Biji KopiMatrix Solusi yang memungkinkan

SangraiPendinginninGrinder

PenampugWadah PendinginHousing

PengadukPengancur

BlowerBlowerFilter

PemanasPengaduk

ProdukSerbuk kopidengan alur

Bijih kopi panasBijih kopi dingin

Motor

PenggerakSabuk

Puli

Gambar 2.6 Diagram matrix solusi yang mungkin

2.6 Analysis EngineeringAnalisis Teknis.Persyaratan teknis (konstruksi) yang dinilai :1. Bentuk Konstruksi dan teknis pengerjaan(25%)2. Kekuatan(30%)3. Aman dan kemudahan dalam pengoperasiannya(10%)4. Perawatan dan umur pakai(15%)5. Mekanisme kerja yang baik sesuai dengan perhitungan(15%)6. Assembling( 5% )

Tabel Penilaian Teknis (konstruksi)

Tabel 2.12 Tabel Penilaian Teknis Konstruksi

NoFungsiVariasi 1Variasi 2Variasi 3

NilaiSolusiNilaiSolusiNilaiSolusi

1Penggerak material5.817.525.23

2Penyangrai bijih kopi7.215.81-2

3Pengaduk,pengeluaran726.515.63

4Pendinginan615.8372

5Grinder5.727.526.53

6Pengeluaran5.9272-1

7Transmisi7.92615.63

Jumlah45.546.129.9

Nilai = Point/Ideal0.650.670.6

Tabel 2.13 Tabel Penilaian variasi Secara Teknis(konstruksi)

Analisi EkonomikPersyaratan Ekonomi1. Nilai tawar produk(30%)2. Biaya permesinan(15%)3. Biaya material(20%)4. Biaya Assembling(10%)5. Umur pakai(25%)

Tabel Penilaian teknis(ekonomi)

Tabel 2.14 Tabel Penilaian ekonomi

NoFungsiVariasi 1Variasi 2Variasi 3

NilaiSolusiNilaiSolusiNilaiSolusi

1Penggerak material5.516.824.83

2Penyangrai bijih kopi6.815.81-2

3Pengaduk,pengeluaran6.226.515.23

4Pendinginan5.515.336.32

5Grinder62726.33

6Pengeluaran627.22-1

7Transmisi7.72615.23

Jumlah43.744.627.8

Nilai = Point/Ideal0.620.640.6

Tabel 2.15 Tabel Penilaian variasi Secara ekonomiGrafik Evaluasi Teknik dan EkonomisVariasi DesignFungsiVariasi 1Variasi 2Variasi 3

Nilai Teknik0,650,670,6

Nilai Ekonomis0,620,640,6

Tabel 2.16 Tabel grafik evaluasi teknik dan ekonomi

1=S 0,6352=S0,655 3=S0.6

2 S=0.63

3=S 0.62 S.=65

Gambar 2.7 Gambar hyperbolic and straight method diagram

2.7 Penilaian dengan membandingkan prinsip teknis (konstruksi) dan ekonomis Kriteria klasifikasi menurut aspek teknik dan ekonomi sesuai dengan penjabaran hasil evaluasi dalam sebuah diagram tingkatan ekonomi dan teknik. Di sini terdapat dua diagram ukuran, yaitu antara tingkatan teknik dan ekonomi yang mana salah satu alternatif yang ditunjukan. 2.7.1 Evalution ratings of the alternative solutiona. Tabel penilaian variasi berdasarkan dari segi konstruksi

Tabel 2.17 Tabel penilaian variasi berdasarkan dari segi konstruksi

Dari segi ekonomis1) Nilai tawar produkProduk yang akan dibuat harus memiliki nilai jual yang terjangkau oleh pasar. Hal ini dipengaruhi dari bahan yang dipakai, kualitas produk, konstruksi yang menarik sehingga dapat menambah nilai lebih pada produk tersebut.2) Machining costDalam proses pembuatan di mesin selalu diusahakan dengan menggunakan mesin dengan biaya mesin per jam yang paling murah, hal ini dilakukan untuk menekan biaya permesinan tentunya yang nanti akan berpengaruh pada harga jual produk tersebut.3) Material costMaterial yang kami pakai haruslah sesuai dengan fungsi dan tuntutan yang diinginkan produk tersebut. Selain tuntutan dari fungsi tentunya kami juga harus melihat harga dari material itu sendiri. Contohnya jika suatu fungsi sudah dapat berjalan dengan menggunakan material st. 37 kami tidak perlu menggunakan material st. 60 karena harga st. 60 tentunya lebih mahal jika di bandingkan dengan st. 37.4) Assembling costDalam proses assembling jika tingkat kesulitan assembling suatu produk semakin tinggi maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merakit produk tersebut. Akibatnya biaya untuk proses ini akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya jika proses ini hanya membutuhkan sedikit waktu maka akan dapat menekan biaya assembling produk tersebut

b. Tabel penilaian variasi berdasarkan segi ekonomisVariasi 3Tt1311121349

W2223Total

R2322

F3223

T3232

D3233

Variasi 2Tt1413121352

W3323Total

R2333

F3223

T3232

D3322

Variasi 1Tt1312131149

W2332Total

R3332

F2223

T3232

D3222

Syarat EkonomisNilai tawar produkBiaya permesinan Biaya materialBiaya Assembling

No1234

Tabel 2.18 Tabel penilaian variasi berdasarkan segi ekonomis

2.7.2 Matrix nilai dari masing masing alternatif solusi

Setelah masing-masing memberikan penilaian suatu variasi konsep dari berbagai sudut pandang, tentunya harus ada kriteria penilaian yang menyangkut keseluruhan aspek pertimbangan di atas. Semakin tinggi komulasi suatu variasi, berarti semakin layak konstruksi itu untuk diwujudkan. Karena secara tidak langsung, jika suatu konstruksi itu memiliki nilai tertinggi dengan mempertimbangkan kedua sudut pandang diatas berarti konstruksi tersebut memang telah dipertimbangkan secara matang. Dan tentunya konstruksi tersebut memiliki kelemahan yang terkecil jka dibandingkan varian yang lain dan memiliki kelebihan jika dibangkan varian yang lain.VARIASI 1

No.AspekNilai

1Teknik67

2Ekonomi49

.Total Nilai113

VARIASI 2

No.AspekNilai

1Tehnik71

2Ekonomi52

Total Nilai123

VARIASI 3

No.AspekNilai

1Tehnik66

2Ekonomi49

Total Nilai115

Tabel 2.19 Tabel Matrix nilai dari masing masing alternatif solusi

2.7.3 Economical Technical rating diagram Penilaian dalam suatu konstruksi sangatlah penting karena dengan penilaian tersebut kami dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari suatu variasi konstruksi. Untuk mempermudah penilaian kami juga menggunakan penilaian dengan grafik, karena dengan penilaian grafik kami bisa melihat dan membandingkan penilaian dari variasi yang lain. Dengan penilaian ini pula kami bisa menentukan variasi produk mana yang akan kami realisasikan, tentunya produk yang akan kami realisasikan produk yang mempunyai penilaian paling tinggi. Dari ketiga variasi yang telah kami rencanakan, maka kami akan merealisasikan variasi produk yang kedua karena memiliki penilaian paling tinggi. Dari grafik di bawah ini kami dapat melihat aspek-aspek yang perlu diperhatikan sebelum kami merealisasikan produk tersebut

3=S 0,571=S 0,582=S 0,61

gambar 2.8 Straight line method

3=S 0,571=S 0,572=S 0,61

Gambar 2.9 Hyberbolik method 2.8 Penetapan rencana penyelesaian

Dalam menetapkan rencana penyelesaian, maka perlu adanya penetapan desain yang dipilih. Penetapan pemilihan desain tersebut mutlak berdasarkan atas kelebihan dan kekurangan dari desain-desain atau variasi yang ada. Sehingga, hanya dipilih 1 variasi yang dianggap terbaik dan bisa direalisasikan. Dalam hal ini kelompok kami memilih variasi ke-2 yang dianggap terbaik, karena memiliki nilai tertinggi. Akan tetapi, variasi yang kami pilih ini tentunya tidak sepenuhnya sempurna dan mutlak menentukan produk yang kami buat. Karena, selain mempunyai nilai tertinggi kami juga perlu mempertimbangkan dari segi ekonomi, proses permesinan, dan faktor-faktor yang lain. Sehingga produk yang kami buat setidaknya akan sesuai dengan harapan dan tuntutan dari customer kami.

VARIASI 2Gamabr 2.10 gambar variasi mesin yang dipilih

Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta 14Sheet1NoFungsiSolusiIdealJelek12341Penggerak material6;4;7;4;6;65.88;8;4;6;8;87.54;6;6;6;4;65.28;7;8;6;8;67.31002Penyangrai bijih kopi8;6;8;8;8;4;7.24;6;6;6;8;6;5.8--4;5;6;4;6;44.81003Pengaduk , pengeluaran8;8;6;6;6;4;78;6;6;6;6;6;6.56;6;6;6;4;4;5.67;6;7;6;8;66.51004Pendinginan6;4;6;6;4;6;66;6;4;6;6;6;5.88;8;6;6;6;4;74;4;4;5;4;84.351005Grinder6;4;6;6;8;6;5.76;8;8;8;6;6;7.56;6;6;8;8;4;6.54;5;6;6;6;65.11006Pengeluaran6;6;6;6;6;45.96;8;6;8;6;8;7--8;7;8;8;8;87.61007Transmisi8;8;8;7;8;87.856;6;6;6;6;664;6;6;6;6;45.6--100

Sheet1NoFungsiSolusiIdealJelek12341Penggerak material6;4;7;4;6;65.58;8;4;6;7;86.84;6;6;5;4;64.88;7;8;6;8;67.31002Penyangrai bijih kopi8;6;8;8;7;4;6.84;6;6;6;7;6;5.8--4;5;6;4;6;44.81003Pengaduk , pengeluaran8;7;6;6;6;4;6.28;6;6;6;6;7;6.56;6;6;5;4;4;5.27;6;7;6;8;66.51004Pendinginan6;4;6;6;4;7;5.56;6;4;6;6;6;5.38;8;6;6;6;4;6.34;4;4;5;4;84.351005Grinder6;4;6;6;8;6;66;8;8;8;6;6;76;6;6;8;8;4;6.34;5;6;6;6;65.11006Pengeluaran6;6;6;7;6;566;8;6;8;5;8;7.2--8;7;8;8;8;87.61007Transmisi8;8;7;7;8;87.76;6;6;6;6;664;5;6;6;6;45.2--100

Sheet1Variasi 3Tt1111911131166W211323TotalR331122F122233T232331D323232Variasi 2Tt1113119141371W221133TotalR223233F232332T333233D232122Variasi 1Tt131297141267W321121TotalR222132F323133T232333D331133Syarat TechnicalBentuk konstruksi, proses pengerjaanKekuatanAman dan kemudahandalam pengoperasianPerawatan dan umur pakaiMekanisme kerja yang baikdan sesuai perhitunganAssemblingNo123456