Upload
ellynda-permasita-nova
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengpros
Citation preview
BAB 2
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS
Model matematis digunakan untuk mengetahui bagaimana perubahan variabel
output terhadap waktu akibat pengaruh perubahan variabel eksternal dan
manipulated variabel.
Dua pendekatan :
1. Pendekatan eksperimen
Kelemahan :
- Butuh waktu lama
- Biaya mahal karena butuh sejumlah eksperimen yang banyak.
2. Pendekatan Teoritis
Pendekatan ini menggunakan persamaan matematis (differensial, atau
aljabar) yang menghasilkan penyelesaian sifat dinamik atau statik output
variabel. Pendekatan ini digunakan untuk merancang sistem pengendalian.
Permodelan matematis digunakan dalam proses pengendalian karena
dapat mendeskripsikan bagaimana reaksi proses terhadap input dengan
cepat tanpa membutuhkan percobaan.
Perancangan Integral Controller untuk Stirred Tank Heater.
Temperatur, T dalam tanki dikendalikan dengan sistem controller dengan
temperatur inlet T iyang mengalami perubahan.
Stirred tank Heater
Beroperasi dengan F i=F atau volume, V konstan. Jika stirred tank heater
tersebut dioperasikan pada kondisi ajeg (sterdy-state).
O=FρC P (T i , S−T S )+QS (1)
Dimana :
T i , S , T S∧QS : Nilai T i , T S dan Q pada steady – state.
Jika T i naik maka T mengalami perubahan.
Gambar 2.6. Temperatur Step Change
Transient Energy balance :
VρC PdTdt
=FρC P (T i−T )+Q(2)
Persamaan (2) – Persamaan (1)
VρCP
d (T−T S )dt
=FρCP [ (T i−T i , S )−(T−T S) ]+(Q−QS )(3)
Error :
∈=T−T S
Nilai Q input :
Q=−α (T−T S )+QS (4)
Persamaan (4) = Proportional Control.
α = proportional gain
Q−QS=−α (T−T S ) (4a)
Substitusi Persamaan (4a) ke (3)
VρCP
d (T−T S )dt
=FρCP [ (T i−T i , S )−(T−T S) ]−α (T−T S )(5)
Pengendalian dilakukan agar T−T S=O . Persamaan (5) diselesaikan dengan
berbagai variasi α
α=O (tidak ada pengendalian, karena Q=QS ), yaitu Q tidak dimanipulasi.
Propotional Control tidak diterima, karena tidak ada nilai α yang memenuhi
T−T S=O .
Integral Control :
Q=−α '∫0t
(T−T S )dt+QS (6)
Persamaan (6) disubtitusi kepersamaan (3) menghasilkan
VρCP
d (T−T S )dt
=FρCP [ (T i−T i , S )−(T−T S) ]−α '∫0
t
(T−T S) dt(7)
Penyelesaian Persamaan (7) menghasilkan temperatur response :
Integral Control diterima karena T−T S=O pada α '>1
Proportional – Integral Control
Q=−α (T−T S )−α '∫0t
(T−T s )dt+QS (8)
State Variable
State variable adalah variabel bebas yang mendefinisikan keadaan sistem proses.
State variable berasal dari massa ( ρ , c ) , energy (T ) dan momentum seperti
tekanan.
State variale dihubungkan dengan variable lainnya menggunakan prinsip
konservasi.
Prinsip Konservasi
[ Akumulasi S ¿ ]¿¿
¿¿¿¿
¿¿
Kwantitas S
Massa Total
Massa Komponen
Energi Total
Momentum
System
Q
Outlet
Inlet
Ws
Total Mass Balance
d ( ρV )dt
= ∑i=inlet
ρiF i− ∑j=outlet
ρ j F j(4.1a)
Neraca Massa Komponen A
d (nA )dt
=d (cA V )
dt= ∑
i=inlet
C AiF i− ∑j=outlet
C AjF j±rV(4.1b)
Total Energy Balance
dEdt
=d (U+K+P )
dt= ∑
i=inlet
ρi F ihi− ∑j=outlet
ρ jF jh j±Q±W S(4.1c)
State Variabel dan State Equation Stirred Tank Heater
Aliran melalui stirred tank heater :
Total Mass Balance :
d ( ρ Ah )dt
= ρ F i−ρ F(4.4)
V = Ah
A , ρ=konsta n
Adhdt
=F i−F(4.4.a)
Total Energy Liquid dalam Tanki
E=U+K+P
Karena tanki tidak bergerak
dKdt
=0 ;dPdt
=0
(Perubahan energy kinetik dan potensial diabaikan)
dEdt
=dUdt
Untuk aliran
dUdt
≃dHdt
Total entalpy liquid, H
H=ρ V Cp (T−Tref )H=ρ Ah Cp (T−Tref )
Total Energy Balance
dHdt
=ρ F i hi−ρ F h+Q
d [ p Ah Cp (T−Tref ) ]dt
= ρ F i Cp (T−Tref )−ρ F Cp (T−Tref )+Q(4.5)
Dimana hi=
H i
V=
H i
Ah
hi= specific entalphi material
Q= jumlah steam yang disuplai per unit waktu.
Asumsi Tref = 0
Ad (hT )dt
= Fi T i−FT+ QρCP (4.5a)
Ad (hT )dt
=AhdTdt
+ATdhdt
Adhdt
= F i −F (4.4a)
Ad (hT )dt
=AhdTdt
+T (Fi−F )
=F i −T i−FT+QCp
AhdTdt
=Fi −T i−FT
+ QCp
−FiT + FT
AhdTdt
=Fi (T i−T )+ QCp (4.5b)
State Equation
AhdTdt
=Fi −F
AhdTdt
=Fi (T i−T )+ QρCp (4.5b)
State variabel = h ,T
Output variabel = h ,T
Input variabel =
Diturbance = T i ,F i
Manipulated variabel = Q ,F (Untuk Feedback Control)
Manipulated variabel = F i(Untuk Feedforward Control)
Parameter = A , ρ ,Cp
Kondisi Steady – State
F i, S−FS=O
F i, S (T i
, S−T S)+
QS
ρCp=O
Jika Input variabel mengalami perubahan, sistem tersebut mengalami perubahan.
1) Jika T i turun 10% dari T i
, S , Respon T mengalami penurunan,
Respons ditentukan dengan menyelesaikan
AhdTdt
=Fi (T i−T )+ QρCp
Dengan kondisi awal
T (t=0 )=T S
2) Jika F i turun 10%, h turun, T naik
Respons diperoleh dengan menyelesaikan Pers. (4.4a) dan (4.5b).