74
[RENCANA] 2.1 Profil Wilayah Perencanaan 2.1.1 Letak dan Geografis Wilayah perencanaan kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) ini adalah SWK Cibeunying yang meliputi Kecamatan Cidadap, Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Coblong, Bandung Wetan dan Sumur Bandung, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Bandung Sebelah Barat : Jalan Setiabudi, Jalan Cipaganti dan Jalan Otto Iskandardinata Sebelah Selatan : Jalan Asia Afrika dan JalanJenderal Ahmad Yani Sebelah Timur :SWK Ujungberung (Jalan Jatihandap) Perencanaan SWK Cibeunying tidak dapat dipisahkan dari wilayah pembangunan lainnya dalam lingkup Kota Bandung dan bahkan dengan wilayah perbatasan Kabupaten Bandung, karena secara fungsional perencanaan wilayah ini tidak dapat hanya dibatasi oleh batas-batas administrasi. Dengan demikian, selain menetapkan wilayah perencanaan ditetapkan pula wilayah pengamatan, yaitu kecamatan-kecamatan lainnya yang berbatasan langsung dengan SWK Cibeunying, wilayah perbatasan Kabupaten Bandung, serta Kota Bandung pada umumnya dalam mengamati kegiatan-kegiatan yang memiliki skala kota yang berlangsung pada wilayah ini. Batas administrasi SWK Cibeunying dapat dilihat pada gambar 2.1. 2.1.2 Kondisi Fisik Dasar Titik tertinggi di SWK Cibeunying terdapat di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap yaitu sebesar 1050 dpl. Sedangkan titik terendah berada pada Kelurahan Kebon Pisang (Kecamatan Sumur Bandung), Kelurahan Cihapit (Kecamatan Bandung Wetan), Kelurahan Sukamaju, Cikutra, dan Padasuka (Kecamatan Cibeunying Kidul) yaitu dengan ketinggian 687,5 m diatas permukaan laut. Pada umumnya kemiringan lereng di Wilayah Cibeunying semakin ke utara semakin curam terutama sebagian wilayah Cibeunying yang termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara. 2.1.2.1 Jenis Tanah SWK Cibeunying berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi berada disebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter dpl dan titik terendah disebelah selatan dengan ketinggian 675 meter dpl. Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, disebelah utara relatif berbukit-bukit kecil dan disebelah selatan wilayahnya relatif datar. Keadaan geologis dan tanah yang ada di SWK Cibeunying dan sekitarnya memiliki lapisan tanah alluvial yang merupakan hasil dari letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis tanah dapat dikelompokkan sebagai berikut : Bagian utara umumnya merupakan jenis latosol dengan sedikit tanah andosol. Bagian barat dan tengah terdiri dari tanah latosol coklat. Bagian selatan dan bagian timur terdiri atas tanah jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat. II-1 BAB 2 PROFIL DAN ISU STRATEGIS

Bab 2 Profil Dan Isu Strategis

Embed Size (px)

Citation preview

[RENCANA]

2.1 Profil Wilayah Perencanaan2.1.1 Letak dan Geografis

Wilayah perencanaan kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) ini adalah

SWK Cibeunying yang meliputi Kecamatan Cidadap, Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Coblong,

Bandung Wetan dan Sumur Bandung, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Bandung

Sebelah Barat : Jalan Setiabudi, Jalan Cipaganti dan Jalan Otto Iskandardinata

Sebelah Selatan : Jalan Asia Afrika dan JalanJenderal Ahmad Yani

Sebelah Timur :SWK Ujungberung (Jalan Jatihandap)

Perencanaan SWK Cibeunying tidak dapat dipisahkan dari wilayah pembangunan lainnya dalam

lingkup Kota Bandung dan bahkan dengan wilayah perbatasan Kabupaten Bandung, karena secara

fungsional perencanaan wilayah ini tidak dapat hanya dibatasi oleh batas-batas administrasi. Dengan

demikian, selain menetapkan wilayah perencanaan ditetapkan pula wilayah pengamatan, yaitu

kecamatan-kecamatan lainnya yang berbatasan langsung dengan SWK Cibeunying, wilayah

perbatasan Kabupaten Bandung, serta Kota Bandung pada umumnya dalam mengamati kegiatan-

kegiatan yang memiliki skala kota yang berlangsung pada wilayah ini. Batas administrasi SWK

Cibeunying dapat dilihat pada gambar 2.1.

2.1.2 Kondisi Fisik Dasar

Titik tertinggi di SWK Cibeunying terdapat di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap yaitu sebesar

1050 dpl. Sedangkan titik terendah berada pada Kelurahan Kebon Pisang (Kecamatan Sumur

Bandung), Kelurahan Cihapit (Kecamatan Bandung Wetan), Kelurahan Sukamaju, Cikutra, dan

Padasuka (Kecamatan Cibeunying Kidul) yaitu dengan ketinggian 687,5 m diatas permukaan laut.

Pada umumnya kemiringan lereng di Wilayah Cibeunying semakin ke utara semakin curam terutama

sebagian wilayah Cibeunying yang termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara.

2.1.2.1 Jenis Tanah

SWK Cibeunying berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi

berada disebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter dpl dan titik terendah disebelah selatan dengan

ketinggian 675 meter dpl. Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, disebelah utara relatif

berbukit-bukit kecil dan disebelah selatan wilayahnya relatif datar.

Keadaan geologis dan tanah yang ada di SWK Cibeunying dan sekitarnya memiliki lapisan tanah

alluvial yang merupakan hasil dari letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis tanah dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

Bagian utara umumnya merupakan jenis latosol dengan sedikit tanah andosol.

Bagian barat dan tengah terdiri dari tanah latosol coklat.

Bagian selatan dan bagian timur terdiri atas tanah jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat.

SWK Cibeunying dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Temperatur rata-rata

sekitar 23,6o C dengan curah hujan rata-rata 156,4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 15 hari per

bulannya.

2.1.2.2 Hidrologi

SWK Cibeunying merupakan tempat dimana terdapat berbagai sumber air, baik itu berupa sungai,

mata air ataupun air tanah. Sungai-sungai yang terdapat di Wilayah Cibenying yaitu Sungai Ciburial,

Cidadap, Cikapundung, Cidurian, Cihalarang, Ciparung, Cicabe, Cisokan, Cibenying, dan Cihaur.

Selain sumber air permukaan, pada Wilayah Cibeunying terdapat pula 33 sumber mata air yang

tersebar di sekitar sungai yang ada. Mata air tersebut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti

MCK, sawah, kolam, ataupun pemancingan. Debit terkecil dari sumber mata air di WIlayah CIbeunying

adalah 0,06 L/dtk sementara debit terbesar mencapai 18 L/dtk.

Selain sungai dan mata air, di Wilayah Cibeunying pun terdapat sumber air lainnya yaitu air tanah.

Kondisi air tanah di SWK Cibeunying dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kondisi air tanah dengan

kedalaman muka air tanah tertekan < 25 m di bawah permukaan tanah, kedalaman muka air tanah

tertekan 25 – 40 m di bawah permukaan tanah, dan kedalaman muka air tanah tertekan > 40 m di

bawah permukaan tanah. Pada umunya kedalaman muka air tanah tertekan di SWK Cibeunying

berada kurang dari 25 meter di bawah permukaan tanah. Akan tetapi ada beberapa daerah yag

memiliki kedalaman muka air tanah tertekan di atas 40 meter di bawah permukaan tanah yaitu

Kelurahan Dago, Sukapada, Pasirlayung, Lebak Gede, Citarum, Tamansari, Lebak Siliwangi dan

Babakan Ciamis.

II-1

BAB 2

PROFIL DAN ISU STRATEGIS

[RENCANA]

2.1.2.3 Potensi Rawan Bencana

Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagian terdapat di wilayah SWK Cibeunying sehingga perlu tetap

dipertahankan sebagai kawasan tidak terbangun, karena apabila terjadi perubahan pemanfaatan fungsi

lahan akan berpengaruh terhadap kawasan sekitarnya.

2.1.2.4 Kesesuaian Penggunaan Lahan

Kemiringan lereng atau topografi suatu kawasan akan ikut berpengaruh terhadap kesesuaian

penggunaan lahan seperti sistem perencanaan jaringan jalan, sistem pengaliran jaringan drainase dan

utilitas lainnya, peletakan bangunan-bangunan, dan aspek visual. Kawasan yang menjadi limitasi dan

kendala (kemiringan > 30%) pada SWK Cibeunying terdapat pada sebagian besar Kelurahan

Ciumbuleuit, dan sebagian kecil kelurahan Dago, Cigadung, Hegarmanah dan Ledeng. Peruntukan

lahan yang dapat dikembangkan pada masing-masing kelurahan berdasarkan kemiringan lerengnya

dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2. 1 Arahan Peruntukan Lahan di SWK Cibeunying Berdasarkan Kemiringan Lereng

Kecamatan Kelurahan Kemiringan Lereng (%)

Peruntukan Lahan

Sumur Bandung

Braga 0 - 10% Jalan raya, gudang, parkir, dan taman

bermain (0-3%)

Perdagangan dan industri (0-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (0-15%)

Bangunan terhitung (0-20%)

Pertanian dan padang rumput (0-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

Kebon Pisang 0 - 3%

Merdeka 0 - 3%

Babakan Ciamis 0 - 5%

Bandung Wetan

Tamansari 0 - 30 %

Citarum 0 - 5%

Cihapit 0 – 3%

Cibeunying Kidul

Sukamaju 0 – 3%

Cicadas 0 – 3%

Cikutra 0 – 3%

Padasuka 0 – 3%

Pasirlayung 0 – 40 %

Sukapada 0 – 15 %

Kecamatan Kelurahan Kemiringan Lereng (%)

Peruntukan Lahan

Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 0 – 3%

Sukaluyu 0 – 10%

Neglasari0 – 40%

> 40%

Cigadung > 3%

Perdagangan dan industri (3-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (3-15%)

Bangunan terhitung (3-20%)

Pertanian dan padang rumput (3-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

Coblong

Cipaganti 0 – 40% Jalan raya, gudang, parkir, dan taman

bermain (0-3%)

Perdagangan dan industri (0-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (0-15%)

Bangunan terhitung (0-20%)

Pertanian dan padang rumput (0-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

Lebak Siliwangi 0 – 40%

Lebak Gede 0 – 30%

Sadang Serang 0 – 40%

Sekeloa 3 – 40%

Perdagangan dan industri (3-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (3-15%)

Bangunan terhitung (3-20%)

Pertanian dan padang rumput (3-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

II-2

[RENCANA]

Kecamatan Kelurahan Kemiringan Lereng (%)

Peruntukan Lahan

Dago0 – 40%

> 40%

Jalan raya, gudang, parkir, dan taman

bermain (0-3%)

Perdagangan dan industri (0-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (0-15%)

Bangunan terhitung (0-20%)

Pertanian dan padang rumput (0-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

Cidadap

Hegarmanah > 3% Perdagangan dan industri (3-5%)

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (3-15%)

Bangunan terhitung (3-20%)

Pertanian dan padang rumput (3-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Drainase (3-5%)

Ciumbuleuit > 3%

Ledeng > 5%

Permukiman, trotoar, dan bidang

resapan septik (5-15%)

Bangunan terhitung (5-20%)

Pertanian dan padang rumput (5-30%)

Pertambangan, tangga publik, dan

rekreasi (semua kemiringan lereng)

Sumber: Sampurno, Jurusan Teknik Geologi, ITB dan Hasil Analisis

II-3

[RENCANA]

Gambar 2. 1 Peta Admninistrasi

II-4

[RENCANA]

Gambar 2. 2 Peta Ketinggian

II-5

[RENCANA]

Gambar 2. 3 Peta Geologi

II-6

[RENCANA]

Gambar 2. 4 Peta Hidrologi

II-7

[RENCANA]

Gambar 2. 5 Peta kemiringan

II-8

[RENCANA]

Gambar 2. 6 peta rawan bencana

II-9

[RENCANA]

2.1.3 Sosial Kependudukan

2.1.3.1 Jumlah, Distribusi dan Kepadatan Penduduk

A. Jumlah dan Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk di SWK Cibeunying pada tahun 2009 tercatat bahwa jumlah penduduk terbanyak

yaitu berada di Kelurahan Sekeloa dengan jumlah penduduk sebesar 25.714 jiwa atau 6,83%,

sedangkan jumlah penduduk paling sedikit yaitu berada di Kelurahan Lebak Siliwangi yaitu sebesar

4.167 jiwa atau sebesar 1,11% dari jumlah keseluruhan penduduk yang berada di SWK Cibeunying.

Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk di SWK Cibeunying Tahun 2010

No. Kecamatan Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa)Distribusi Penduduk (%)

1 Bandung WetanTaman Sari 24.051 6,38Citarum 4.280 1,14Cihapit 6.537 1,74

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 10.706 2,84Sukaluyu 14.095 3,74Neglasari 9.515 2,53Cigadung 22.358 5,94

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju 10.778 2,86Cicadas 12.874 3,42Cikutra 21.266 5,65Padasuka 15.278 4,06Pasir Layung 17.752 4,71Sukapada 18.820 5,00

4 CidadapHegarmanah 19.190 5,09Ciumbuleuit 17.405 4,62Ledeng 9.717 2,58

5 Coblong

Cipaganti 10.103 2,68Lebak 4.167 1,11Lebak Gede 16.449 4,37Sadang 24.162 6,41Sekeloa 25.714 6,83Dago 25.279 6,71

6 Sumur Bandung

Braga 6.415 1,70Kebon 12.023 3,19Merdeka 9.266 2,46Babakan 8.512 2,26

Jumlah 376.712 100,00 Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

B. Kepadatan Penduduk

Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka dapat diketahui bahwa kepadatan tertinggi

berada di Kelurahan Cipaganti yaitu sebesar 297,1 jiwa/Ha2 jiwa. Sedangkan SWK Cibeunying

sendiri mempunyai kepadatan sebesar 173 jiwa/Ha.

Tabel 2. 3 Jumlah, Distribusi, dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di SWK Cibeunying

Tahun 2010 (jiwa)

No. Kecamatan Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Luas Wilayah (Ha) Kepadatan (Jiwa/Ha)

1 Bandung Wetan

Taman Sari 24051 102 235,8

Citarum 4.280 114 37,5

Cihapit 6537 123 53,1

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 10706 74,5 143,7

Sukaluyu 14095 62,96 223,9

Neglasari 9515 47,5 200,3

Cigadung 22358 264,4 84,6

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju 10778 41,5 259,7

Cicadas 12874 55 234,1

Cikutra 21266 139,44 152,5

Padasuka 15278 51,5 296,7

Pasir Layung 17752 125 142

Sukapada 18820 100 188,2

4 Cidadap

Hegarmanah 19190 120 159,9

Ciumbuleuit 17405 267 65,2

Ledeng 9717 189 51,4

5 Coblong

Cipaganti 10103 34 297,1Lebak Siliwangi 4.167 100 41,7

Lebak Gede 16449 101 162,9Sadang Serang 24162 133 181,7

Sekeloa 25714 117 219,8

Dago 25279 258 98

6 Sumur Bandung

Braga 6415 55 116,6

Kebon Pisang 12023 65 185

Merdeka 9266 140 66,2Babakan Ciamis 8512 80 106,4

Jumlah 376.712 2171,44 173 Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

Keterangan :

  = Kepadatan Sangat Rendah ( 0-50 Jiwa/Ha)

  = Kepadatan Rendah (51-100 Jiwa/Ha)

  = Kepadatan Sedang (101-150 Jiwa/Ha)

  = Kepadatan Tinggi ( > 150 Jiwa/Ha)Sumber : Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota Tahun 2008 Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

II-10

[RENCANA]

Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa 2 (dua) kelurahan termasuk ke dalam kelompok

kepadatan sangat rendah dengan tingkat kepadatan yaitu 0-50 Jiwa/Ha, 4 (empat) kelurahan termasuk

ke dalam kelompok kepadatan sedang dengan

tingkat kepadatan 101-150 Jiwa/Ha, dan sebanyak 13 (tiga belas) kelurahan termasuk ke dalam

kelompok kepadatan tinggi dengan tingkat kepadatan di atas 150 Jiwa/Ha, dan 7 (tujuh) kelurahan

masuk ke dalam kelompok dengan tingkat kepadatan rendah dengan nilai 51-100 Jiwa/Ha. Hal ini

dapat dikatakan bahwa sebagian besar kelurahan di SWK Cibeunying mempunyai kepadatan

penduduk yang tinggi.

2.1.3.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin, SWK Cibeunying tahun 2010 didominasi oleh penduduk

laki-laki di bandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di SWK CibeunyingTahun 2010

No. Kecamatan KelurahanJumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

(Jiwa)Laki-laki Perempuan

1 Bandung WetanTaman Sari 12.007 12.044 24.051Citarum 1.988 2.292 4.280Cihapit 3.138 3.399 6.537

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 5.293 5.413 10.706Sukaluyu 6.983 7.112 14.095Neglasari 4.858 4.657 9.515Cigadung 11.426 10.832 22.258

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju 5.230 5.548 10.778Cicadas 6.525 6.349 12.874Cikutra 10.621 10.645 21.266Padasuka 7.771 7.507 15.278Pasir Layung 9.138 8.614 17.752Sukapada 9.882 8.938 18.820

4 CidadapHegarmanah 9.372 9.818 19.190Ciumbuleuit 8.781 8.624 17.405Ledeng 5.067 4.650 9.717

5 Coblong

Cipaganti 5.106 4.997 10.103Lebak Siliwangi 2.137 2.130 4.267Lebak Gede 8.121 8.328 16.449Sadang Serang 12.599 11.563 24.162Sekeloa 13.505 12.209 25.714Dago 12.736 12.543 25.279

6 Sumur BandungBraga 3.359 3.056 6.415Kebon Pisang 6.171 6.326 12.497Merdeka 4.316 4.476 8.792

No. Kecamatan Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah (Jiwa)Babakan Ciamis 4.173 4.339 8.512

Jumlah 190.303 186.409 376.712Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

2.1.3.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Struktur penduduk di SWK Cibeunying dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Untuk Kecamatan

Bandung Wetan di dominasi oleh kelompok umur 65 tahun ke atas, Kecamatan Sumur Bandung di

dominasi oleh kelompok umur 20-24 tahun, Kecamatan Coblong di dominasi oleh kelompok umur 20-

24 tahun, Kecamatan Cicadap di dominasi oleh kelompok umur 20-24 tahun, Kecamatan Cibeunying

Kidul di dominasi oleh kelompok umur 20-24 tahun, dan Kecamatan Cibeunying Kaler di dominasi oleh

kelompok 10-14 tahun.

2.1.3.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan pada tahun 2010, jumlah penduduk SD terbanyak terdapat

pada Kecamatan Cibeunying Kidul sebesar 22.911 jiwa dan jumlah penduduk SD terkecil terdapat

pada Kecamatan Sumur Bandung sebesar 793 jiwa dari total jumlah penduduk SD di SWK Cibeunying

sebesar 75.412 jiwa, jumlah penduduk SMP terbanyak pada tahun 2009 terdapat di Kecamatan

Coblong sebesar 15.507 jiwa dan jumlah penduduk SMP terkecil terdapat di Kecamatan Bandung

Wetan sebesar 2.677 jiwa dari total jumlah penduduk SMP yaitu sebesar 58.315 jiwa, jumlah

penduduk SMU terbanyak pada tahun 2009 terdapat di Kecamatan Coblong sebesar 19.202 jiwa dan

jumlah penduduk SMU terkecil terdapat kecamatan Cibeunying Kaler yaitu sebesar 2.104 jiwa.

2.1.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk menurut lapangan usaha pada 2010 didominasi oleh Pelajar yaitu sebesar 81.795

jiwa. Kelurahan Sukapada di Kecamatan Cibeunying Kidul memilki jumlah penduduk yang bermata

pencarian sebagai pelajar terbanyak yaitu sebesar 8.499 jiwa. Mata pencarian yang terbesar ke 2

setelah pelajar adalah pada lapangan usaha/ mata pencarian Pegawai Negeri sipil (PNS) sebesar

36.219 jiwa yaitu Kelurahan Hegarmanah di Kecamatan Cidadap yang memiliki jumlah penduduk

terbanyak yang bermata pencarian sebagai perdagangan sebesar 9.106 jiwa.Kecamatan yang

memiliki jumlah penduduk yang bermata pencarian terkecil terdapat di Kelurahan Lebak Wangi

Kecamatan Coblong dengan jumlah sebesar 4.054 jiwa.

II-11

[RENCANA]

Gambar 2. 7 Peta Kepadatan Penduduk

II-12

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di SWK Cibeunying Kota Bandung Tahun 2010

NoKelompok

Umur

BANDUNG WETAN SUMUR BANDUNG COBLONG CIDADAP CIBEUNYING KIDUL CIBEUNYING KALER

Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin

L P L P L P L P L P L P

(Tahun) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)

1 0 - 4 730 761 1.759 1.632 4.496 4.323 1.636 1.612 4.264 3.719 2.040 2.099

2 05-Sep 816 883 1.405 1.541 3.501 3.441 2.049 2.149 2.007 4.214 2.238 2.197

3 Okt-14 903 950 1.705 1.836 5.156 4.721 1.876 1.953 4.766 3.471 2.370 2.230

4 15 - 19 1.235 1.375 1.804 1.642 4.701 4.480 2.702 2.515 4.766 3.224 2.338 2.231

5 20 - 24 961 996 2.067 2.172 5.218 4.821 2.715 2.786 6.271 7.438 2.113 2.267

6 25 - 29 1.305 1.452 1.802 1.646 4.493 3.967 2.516 2.466 6.021 4.214 1.979 2.414

7 30 - 34 1.444 1.494 1.373 1.325 3.931 3.633 1.870 1.814 4.765 3.223 2.110 2.187

8 35 - 39 1.120 1.161 1.211 1.171 3.564 3.402 1.909 1.868 2.509 3.719 2.305 2.113

9 40 - 44 1.010 1.105 1.148 1.669 3.506 3.312 1.802 1.692 2.508 2.727 1.926 1.744

10 45 - 49 1.057 1.235 1.062 985 3.762 3.433 1.621 1.197 3.010 3.472 1.795 1.673

11 50 - 54 1.257 1.325 1.014 810 3.460 3.543 1.131 1.019 2.509 3.224 1.999 1.663

12 55 - 59 1.281 1.331 702 719 3.297 3.469 808 704 2.007 1.240 1.559 1.382

13 60 - 64 1.164 1.174 458 532 2.942 3.156 509 452 1.505 1.735 1.604 1.632

14 65 keatas 2.850 2.492 324 314 2.177 1.969 178 188 2.259 1.981 759 780

Jumlah 17.133 17.734 17.834 17.994 54.204 51.670 23.322 22.415 49.167 47.601 27.135 26.612

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

Tabel 2. 6 Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan di SWK Cibeunying Tahun 2010

No Pendidikan yang Ditamatkan

BANDUNG WETAN

SUMUR BANDUNG

COBLONG CICADAPCIBEUNYING

KIDULCIBEUNYING

KALERJenis Kelamin

(Orang)Jenis Kelamin

(Orang)Jenis Kelamin

(Orang)Jenis Kelamin

(Orang)Jenis Kelamin

(Orang)Jenis Kelamin

(Orang)

L P L P L P L P L P L P

1 Tidak/Belum Pernah Sekolah 823 845 2.036 1.941 5 253 274 285 4.731 4.582 3.465 3.646

2 Belum Tamat SD 2.457 2.676 818 793 7.542 8.188 1.451 956 5.602 5.434 2.666 2.697

3 SD/MI/Sederajat 4.810 4.638 2.987 2.287 8.124 11.718 4.767 5.160 11.588 11.323 3.929 4.081

4 SLTP/MTs/Sederajat 2.677 2.856 2.835 2.838 8.101 7.406 3.792 3.899 8.124 6.795 3.570 5.422

5 SMU/MA/Sederajat 2.530 2.946 2.926 3.177 19.202 15.402 6.280 6.883 5.695 5.637 3.580 2.104

6 SMK/Sederajat 61 68

-

- 5.326 2.363 473 145 1.019 677 1.928 1.134

7 Dploma I / II 636 800

-   976 1.647 97 462 933 420 1.926 2.5398 Diploma III/Sarjana Muda 593 429 920 1.000 3.389 2.380 355 266 2.312 2.385 1.575 2.078

9 Dploma IV / S1 615 522 1.543 1.385 3.160 1.895 1.874 1.230 2.482 2.231 1.826 1.666

10 S2 / S3 385 311 1.152 1.291 78 58 152 79 410 184 1.025 520

Jumlah 15.587 16.091 15.217 14.712 55.903 51.310 19.515 19.365 42.896 39.668 25.490 25.887

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

2.1.3.6 Struktur Penduduk Berdasarkan Migrasi

Penduduk di SWK Cibeunying berdasarkan migrasi dapat dilihat berdasarkan penduduk yang keluar dan masuk.

Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Migrasi di SWK Cibenying

No Kecamatan KelurahanMasuk (Orang) Keluar (Orang)

L P L+P L P L+P

1 Bandung Wetan

Taman Sari 114 79 193 197 182 379

Citarum 15 11 26 48 61 109

Cihapit 24 27 51 61 60 121

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 114 38 152 17 67 84

Sukaluyu 69 80 149 95 154 249

Neglasari 24 19 43 119 61 180

Cigadung 52 44 96 81 82 163

3 Cibeunying KidulSukamaju 67 71 138 87 86 173

Cicadas 184 93 277 141 72 213

Cikutra 201 134 335 181 136 317

Padasuka 189 107 296 259 207 466

Pasir Layung 301 337 638 51 42 93

Sukapada 72 64 136 37 38 75

4 Cidadap

Hegarmanah 184 99 283 31 36 67

Ciumbuleuit 56 74 130 49 35 84

Ledeng 71 53 124 68 24 92

5 Coblong

Cipaganti 65 60 125 28 18 46

Lebak Siliwangi 74 72 146 69 24 93

Lebak Gede 60 12 72 1 60 61

Sadang Serang 17 16 33 22 25 47

Sekeloa 108 96 204 123 264 387

Dago 288 84 372 338 132 470

6 Sumur Bandung

Braga 31 29 60 62 53 115

Kebon Pisang 38 35 73 68 56 124

Merdeka 69 70 139 54 62 116

Babakan Ciamis 33 38 71 44 53 97

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

2.1.3.7 Struktur Penduduk Menurut Agama

Agama yang dianut oleh penduduk di SWK Cibeunying yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha.

Tabel 2. 8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut di SWK Cibeunying

No. Kecamatan KelurahanAgama yang Dianut

Islam(Orang)

Protestan(Orang)

Katholik(Orang)

Hindu(Orang)

Budha(Orang)

Lainnya(Orang)

1 Bandung Wetan

Taman Sari 19.514 2.922 1.602 6 7 -

Citarum 2.439 1.245 355 125 108 8

Cihapit 3.390 1.506 1.554 58 29 -

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 10.314 360 170 10 - -

Sukaluyu 12.976 622 422 25 37 13

Neglasari 8.315 710 454 28 15 -

Cigadung 21.677 382 234 65 - -

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju 10.367 376 29 - - 6

Cicadas 11.473 1.269 54 33 31 14

Cikutra 20.942 135 93 51 45 -

Padasuka 14.945 173 128 32 - -

Pasir Layung 16.867 588 215 26 29 27

Sukapada 18.298 408 95 5 14 -

4 Cidadap

Hegarmanah 18.459 678 33 12 8 -

Ciumbuleuit 16.628 615 119 17 26 -

Ledeng 9.235 352 75 39 16 -

5 Coblong

Cipaganti 8.044 1.472 330 65 52 50

Lebak Siliwangi 3.481 291 199 105 73 18

Lebak Gede 15.471 619 278 68 38 -

Sadang Serang 22.179 1.274 465 117 53 22

Sekeloa 24.836 491 469 31 38 -

Dago 22.785 1.495 533 244 75 -

6 Sumur Bandung

Braga 4.622 907 527 14 345 -

Kebon Pisang 10.119 1.151 585 7 161 -

Merdeka 8.286 448 456 39 37 -

Babakan Ciamis 7.001 819 526 2 154 10

Jumlah 342.663 21.308 10.000 1.224 1.391 168

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

2.1.4 Perekonomian

Kegiatan perekonomian di Wilayah Cibeunying dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kegiatan perekonomian formal dan informal. Kegiatan perekonomian formal terdiri dari beberapa sektor lapangan usaha sesuai

dengan pembagian sektor usaha dalam PDRB, yaitu:

1. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

2. Jasa-jasa

Sementara untuk kegiatan perekonomian informal, berdasarkan jenis produk yang diperdagangkan, sektor ekonomi informal di Wilayah Cibeunying dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kebutuhan pangan, meliputi makanan dan minuman, kebutuhan dapur (sayur dan buah-buahan)

b. Pakaian, meliputi pakaian barang bekas, pakaian anak-anak/sekolah dan asesoris pelengkapnya

c. Peralatan dapur/rumah tangga, meliputi peralatan masak dan alat listrik

d. Elektronika, meliputi penjualan jam dan radio

e. Asesoris gaya hidup kota, meliputi CD/VCD, stiker, poster

f. ATK dan buku, meliputi alat tulis dan perlengkapannya, majalah dan koran

g. Telekomunikasi, meliputi penjual voucher telepon seluler

h. Jasa, meliputi jasa tukang cukur, service jam, pembuatan stempel, pembuatan plat nomor kendaraan,

i. Jasa kendaraan bermotor, meliputi penjual bensin, bengkel, asesoris kendaraan bermotor, dan lain-lain.

j. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

k. Pertambangan dan penggalian

l. Industri pengolahan

m. Listrik, gas dan air bersih

n. Bangunan/konstruksi

o. Perdagangan, hotel dan restoran

p. Pengangkutan dan komunikasi

Apabila dilihat berdasarkan karakteristik lokasi, kegiatan perekonomian informal di Wilayah Cibeunying, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a.Sektor informal yang memanfaatkan jaringan jalan utama kota dan mengelompok berdasarkan jenis komoditas usaha tertentu, seperti usaha informal jasa asesoris kendaraan bermotor

b.PKL trotoar, yaitu PKL yang memanfaatkan keramaian atau jalur lalu lintas. Jenis PKL ini cenderung beraktivitas di siang hari dan berdiam di tempat. Selain memanfaatkan jalur lalu lintas, mereka juga

menangkap pengunjung ke lokasi pertokoan.

c.PKL bahu jalan, yaitu PKL yang memanfaatkan jalur lalu lintas. PKL ini beraktivitas baik siang hari maupun malam hari dan berdiam di tempat.

d.PKL pasar, yaitu PKL yang memanfaatkan aktivitas pasar, jenis PKL seperti ini cenderung jangka waktu operasinya mengikuti jam pasar, yaitu pagi hari atau siang hari.

e.Aglomerasi PKL, yaitu PKL yang beraktivitas pada satu lokasi tertentu dalam kelompok PKL yang sejenis, seperti PKL Gelap Nyawang.

f. PKL yang berpindah-pindah, selain di trotoar atau di pasar. Jenis PKL ini mendatangi atau mengundang pengunjung sendiri.

Dari struktur modal usaha yang digunakan, sebagaimana dilaporkan dalam Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan Pengembangan Usaha Kecil Mikro Informal Kota Bandung, sektor informal dapat

dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Modal usaha pribadi atau mandiri, dimana setiap unit usaha PKL menggunakan modal usaha yang dimilikinya sendiri. Jumlah besarnya modal usaha pribadi ini sangat beragam, dari mulai Rp.

150.000,00 sampai jutaan rupiah.

b. Modal usaha hasil pinjaman dari kelompok usaha, baik itu koperasi maupun organisasi yang mengelola PKL.

Modal usaha yang bersumber dari bantuan pemerintah. Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Bandung, biasanya memberikan sumbangan dalam bentuk lapak atau jongko. Sebagai contoh adalah PKL

yang dikembangkan di jalur Jalan A. Yani – Cicadas.

2.1.5 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

2.1.5.1 Sarana Perumahan

1. Karakteristik Perumahan

Perumahan yang terdapat di SWK Cibeunying dapat dikelompokkan ke dalam beberapa karakter, yaitu:

A. Perumahan individu yang berada pada wilayah peninggalan Pemerintah Belanda

Perumahan yang termasuk dalam kelompok ini umumnya berupa rumah tunggal dalam bentuk rumah villa. Namun pada beberapa kawasan terdapat pula rumah kopel maupun deret yang tertata rapi dengan

infrastruktur yang sangat memadai untuk kenyamanan tempat tinggal. Di kawasan ini, setiap kapling rata-rata berukuran besar dengan rumah tunggal disertai halaman yang cukup luas. Disamping itu di

beberapa tempat tersedia taman lingkungan dan taman skala kota.

Dengan semakin berkembangnya permintaan akan ruang perdagangan dan jasa serta perkantoran, keberadaan rumah-rumah pada kelompok ini semakin terdesak dan mengalami perubahan fungsi. Hal ini

dapat kita lihat pada rumah-rumah di Jalan Cipaganti, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Jl R E Martadinata, Jl Supratman, Jl Trunojoyo dan beberapa lokasi lain yang sekarang sebagian telah beralih fungsinya.

B. Perumahan individu pada kawasan-kawasan yang berkembang setelah kemerdekaan dengan pola jalan yang teratur yang termasuk dalam kelompok karakter ini adalah rumah-rumah yang dibangun secara

individual pada kawasan yang memiliki infrastruktur jalan yang telah membentuk pola teratur dan dibangun setelah masa kemerdekaan dan juga yang merupakan pengembangan dari jalan yang dibuat pada

jaman Belanda. Kawasan ini ditandai dengan bentuk rumah pada kelompok ini berupa rumah tunggal dan rumah deret dengan luas kapling yang sangat bervariasi, adanya halaman di depan rumah dan pola

pembangunannya individual yang terlihat dari pola amplop bangunan. Rumah dengan kondisi ini dapat ditemui pada lokasi seperti Jl Ir H Djuanda bagian atas, Jl Tubagus Ismail, Jl Sadang Serang, Jl Cigadung,

Jl Pahlawan, Jl Katamso, Jl Cipaganti, Jl Setiabudi dan beberapa jalan lainnya.

Perumahan individu berupa kampung perkotaan dengan pola jalan yang tidak teratur

C. Pada kelompok ini perumahan yang dibangun secara individu dan tidak saling terintegrasi dengan infrastruktur jalan yang memadai. Pembangunan rumah dilakukan tanpa terlebih dahulu disiapkan pola dan

bentukan jalan yang teratur. Kawasan perumahan perkampungan perkotaan ini terlihat jelas ketidakteraturannya dan jalan yang tersedia pun pada umumnya berupa jalan gang dengan lebar jalan yang tidak

cukup untuk dilalui kendaraan pemadam kebakaran. Dari segi kesehatan, keselamatan dan keamanan, kawasan perumahan ini beresiko tinggi terhadap berjangkitnya penyakit karena ketidaktersediaan utilitas

dan ancaman kebakaran. Kawasan dengan karakter seperti ini dalam skala cukup besar dapat dijumpai di beberapa lokasi di SWK Cibeunying, yaitu di lembah Cikapundung antara Jl Taman Sari dan

Cihampelas seluas 49,6 ha, kawasan Haur Pancuh (dari Monumen Perjuangan Rakyat Jabar) sampai dengan perbatasannya dengan lahan kawasan Perumahan Sukaluyu seluas 51,7 ha. Dapat juga

dijumpai di beberapa tempat lain namun luasannya tidak terlalu besar, seperti di kampung Biru Dago Pojok, sekitar jalan Kiputih dalam di Ciumbeuleuit, di sekitar Jl Sangkuriang dan di lembah Cikapundung,

sekitar Cigadung atas, Jl Bangbayang di Dago, sekitar Jl Cikutra atas, Kampung Braga dan beberapa tempat lainnya.

D. Perumahan terencana dengan infrastruktur jalan yang dibangun oleh pengembang (pemerintah/Perumnas maupun swasta), baik melalui penjualan rumah maupun kapling.

Untuk Wilayah Cibeunying terdapat dua komplek perumahan yang dibangun oleh Perumnas, yaitu Perumnas Sukaluyu dan Perumnas Sadang Serang. Sementara komplek perumahan yang dibangun baik oleh

pengembang maupun telah dikembangkan sejak jaman Belanda ataupun jaman awal kemerdekaan dimana lokasinya tidak berada pada pusat wilayah SWK Cibeunying.

E. Disamping itu ada beberapa komplek perumahan skala kecil contohnya seperti Perumahan Rereng Wulung Indah (di dalam komplek Perumahan Sukaluyu) dan juga beberapa perumahan lainnya di kawasan

Cigadung.

F. Rumah dinas

G. Wilayah Cibeunying merupakan wilayah yang memiliki kawasan-kawasan militer, baik berupa kantor maupun komplek perumahannya. Contoh komplek rumah dinas militer di SWK Cibeunying adalah Komplek

PPI, Komplek Militer Cikutra, dan Komplek Perumahan Militer di sekitar Stadion Siliwangi. Selain itu masih terdapat pula rumah-rumah dinas yang berlokasi di sepanjang jalan utama dimana sebagian besar saat

ini telah berubah fungsinya menjadi perdagangan dan jasa.

H. Selain rumah dinas militer pada SWK Cibeunying dapat ditemukan pula komplek-komplek perumahan dosen perguruan tinggi, seperti ITB, UNPAD, UNPAR, Politeknik Manufaktur, dan juga komplek perumahan

milik dinas atau instansi pemerintah.

Tabel 2. 9 Daftar Perumahan Dinas/Khusus

di SWK Cibeunying

No Komplek Perumahan

1 Perumahan Dosen Unpad Cigadung

2 Perumahan Pusdikif Katamso

3 Komplek Dosen ITB Sangkuriang

4 Komplek Perumahan Batan/LIPI Kanayakan

5 Komplek Dosen ITB Kanayakan

6 Komplek Dosen Unpad DDK

7 Komplek Dosen ITB Bukit Dago

8 Komplek LIPI Ciumbeuleuit

9 Komplek Hegarmanah

I. Asrama

Sebagai kota yang memiliki banyak perguruan tinggi, maka di Kota Bandung banyak tersebar asrama mahasiswa. Asrama yang dapat ditemukan di Wilayah Cibeunying adalah asrama mahasiswa milik

Pemerintah Daerah seperti Lampung, Bali, Riau, dan lain-lain; asrama milik yayasan (seperti Yayasan Bala Keselamatan Jl. Sumatera) dan juga asrama yang disediakan milik militer. Ada beberapa

karakter asrama yang ada, yaitu yang berupa gedung bertingkat 3-4 lantai yang dimiliki suatu institusi (ITB) dan juga bangunan 1-2 lantai yang tadinya berupa rumah namun dikembangkan sebagai

asrama (asrama kedaerahan seperti asrama mahasiswa Bali, Kalimantan, dll).

J. Apartemen/Condotel

Kota Bandung saat ini mulai bangkit dalam hal properti perumahan melalui penyediaan rumah dalam bentuk bangunan tinggi. Apartemen yang terdapat di Wilayah Cibeunying adalah:

Apartemen Setiabudi

Apartemen Ciumbuleuit

Apartemen Braga (Braga City Walk)

Condotel Dago Butik

Grand Royal Panghegar Apartement

K. Rumah Susun

Rumah susun di wilayah Cibeunying sampai terdapat di Kelurahan Sadang Serang seluas 1900m2 di Kecamatan Coblong, namun saat ini rumah susun tersebut beroperasi. Rumah susun ini merupakan

tanggapan atas mahalnya haga tanah di Kota Bandung (terutama pada kawasan-kawasan kota yang memiliki akses yang baik) dan rendahnya daya beli masyarakat untuk membeli lahan untuk rumah

horisontal. Rumah susun ini. Untuk SWK Cibeunying, pembangunan rumah susun lainnya akan diadakan di kawasan Taman Sari (area di bawah jalan layang Pasupati). (RTRW Kota Bandung Tahun

2011-2030).

Apabila dilihat dari kondisi rumah, bangunan rumah di WIlayah Cibeunying sebagian besar merupakan rumah permanen dengan konstruksi beton. Namun demikian masih dapat ditemui rumah semi

permanen, khususnya di bantaran sungai. Selain dengan konstruksi beton, terdapat pula bangunan dengan konstruksi papan maupun campuran. Konstruksi campuran antara beton dan papan umumnya

dikarenakan penambahan bangunan ke atas, dimana lantai 1 bangunan rumah tersebut telah menggunakan konstruksi beton, tetapi bangunan tambahan di lantai 2 masih menggunakan konstruksi

papan.

2. Permukiman Kumuh

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dokumen Strategi Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan (Penyusunan Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan), teridentifikasi kawasan permukiman kumuh di

SWK Cibeunying. Berdasartkan hasil kajian yang ada, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan lokasi permukiman kumuh melalui SK Walikota Nomor 648/Kep.455-distarcip/2010 tentang Penetapan Lokasi

Lingkungan Perumahan dan Permukiman kumuh di Kota Bandung. Secara rinci, sebaran permukiman kumuh di SWK Cibeunying, bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 10 Daftar Perumahan dan Permukiman Kumuh

di SWK Cibeunying

No Kecamatan Kelurahan RT/RW1 Bandung wetan Taman sari RW 19 / RT 02

RW 20 / RT 01 RW 20 / RT 06 RW 20 / RT 07 RW 16 / RT 02 RW 16 / RT 06 RW 15 / RT 06 RW 15 / RT 07

2 Coblong Dago RW 14 / RT 03 RW 04 / RT 03 RW 01 / RT 02

Lebak siliwangi RW 06 / RT 02 RW 04 / RT 03 RW 01 / RT 02

Sekeloa RW 15 / RT 05 RW 14 / RT 04 – 07 RW 02 / RT 06

3 Cidadap Hegarmanah RW 10 / RT 05 RW 05 / RT 01 RW 08 / RT 03 RW 05 / RT 02 RW 08 / RT 05 RW 08 / RT 04 RW 10 / RT 02

Ciembeuluit RW 09 / RT 03 RW 06 / RT 04 RW 03 / RT 07

4 Cibeunying Kidul Cikutra RW 04 / RT 01 dan 02

No Kecamatan Kelurahan RT/RW RW 06 / RT 06 - 07 RW 07 RT 01 RW O8 / RT 08, 09, 10

Cicadas RW 12,14,15,03,04, 01,02,09,08Sukapada RW 09 / RT 05

RW 06 / RT 04,05,06,07 RW 11 / RT 03,05,06 RW 12 / RT 07 RW 13 / RT 02,03 RW 14 / RT 04 RW 15 / RT 03 RW 16 / RT 04

5 Sumur bandung Babakan ciamis RW 01 / RT 03,04 RW 02 / RT 01,02,03,04 RW 03 / RT 02,03,04,05,07 RW 08 / RT 06,08

Braga RW 03 / RT 02,03 RW 02 / RT 01 RW 04 / RT 01 RW 06 / RT 01,02 RW 07 / RT 01,02,03,04,05 RW 08 / RT 02,03,04,05,

6 Cibeunying kaler Cigadung RW 13,14,15Sukaluyu RW 10

Sumber : Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan Kota Bandung, Tahun 2009

3. Penggunaan Lahan di Permukiman Kumuh

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dokumen Strategi Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan (Penyusunan Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan), di ketahui bahwa dominasi pola penggunaan

lahan di kawasan sekitar permukiman kumuh adalah berupa lahan terbangun seperti perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, sarana prasarana fasilitas umum (rumah sakit, pasar), perumahan, kawasan

pemerintah, sarana prasarana transportasi (terminal, rel kereta api) dan permukiman penduduk. Pola guna lahan tersebut hampir seluruhnya terdapat di seluruh kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan

permukiman kumuh. Lebih jelas mengenai kondisi penggunaan lahan di beberapa kawasan permukiman kumuh lihat tabel berikut ini.

Tabel 2. 11 Kondisi Penggunaan Lahan di Kawasan Kumuh

di SWK Cibeunying

No Kecamatan Kelurahan Dominasi Kondisi Penggunaan Lahan

1 Bandung wetan Taman sari Kawasan pendidikan Perdagangan jasa Kawasan pemerintahan

2 Coblong Dago Kawasan perdagangan dan jasa (pasar) Permukiman penduduk Kawasan rekreasi (kebon binatang bandung) Kawasan pendidikan

Lebak siliwangi

Sekeloa

3 Cidadap Hegarmanah Kawasan permukiman Kawasan pendidikan Perumahan

Ciembeuluit

No Kecamatan Kelurahan Dominasi Kondisi Penggunaan Lahan

4 Cibeunying Kidul Cikutra Perdagangan dan jasa Kawasan permukiman Kawasan pendidikan

CicadasSukapada

5 Sumur bandung Babakan ciamis Perumahan Kawasan permukiman Perdagangan dan jasa Kawasan pemerintahan

Braga

6 Cibeunying kaler Cigadung Perumahan Kawasan permukimanSukaluyu

Sumber : Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan Kota Bandung, Tahun 2009

4. Status Kepemilikan Lahan di Permukiman Kumuh

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dokumen Strategi Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan (Penyusunan Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan) , teridentifikasi bahwa rata-rata status kepemilikan

lahan pada daerah kawasan permukiman kumuh sangat beragam status kepemilikannya. Adapun beberapa status kepemilikan lahannya berupa lahan milik pemerintah, milik pribadi,dan milik swasta, namun

terdapat juga di beberapa daerah kawasan kumuh yang status kepemilikan tanahnya berupa sewa lahan atau menggunakan surat perjanjian. Lebih jelas mengenai kondisi status kepemilikan lahan di daerah

kawasan kumuh,lihat tabel berikut ini.

Tabel 2. 12 Kondisi Penggunaan Lahan di Kawasan Kumuh

di SWK Cibeunying

No Kecamatan Kelurahan Dominasi Status Kepemilikan Lahan

1 Bandung wetan Taman sari Pemerintah Swasta Pribadi

2 Coblong Dago Pribadi

Lebak siliwangi Pribadi

Sekeloa Swasta Pribadi

3 Cidadap Hegarmanah Pemerintah Swasta Pribadi

Ciembeuluit Pribadi

4 Cibeunying Kidul Cikutra Pribadi Pemerintah

Cicadas Tanah sengketa Pribadi Hak milik pribadi namun di sewakan

Sukapada Pribadi

5 Sumur bandung Babakan ciamis Tanah adat Pribadi Pemerintah

Braga Pemerintah

No Kecamatan Kelurahan Dominasi Status Kepemilikan Lahan

6 Cibeunying kaler Cigadung Pemerintah

Sukaluyu Pemerintah Sumber : Program Penataan Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan Kota Bandung, Tahun 2009

2.1.5.2 Sarana Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang tersebar di SWK Cibeunying terdiri dari, TK, SD, SLTP, SMU, SMK dan PT baik sekolah negeri maupun swasta. Skala pelayanan fasilitas pendidikan ini adalah untuk Kota Bandung tidak

hanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk SWK Cibeunying sendiri, hal ini disebabkan karena banyak terdapat sekolah-sekolah yang digolongkan favorit pada wilayah ini. Luasnya wilayah pelayanan ini

berdampak kepada sistem pergerakan menuju wilayah Cibeunying secara umumnya dan untuk skala lokal berdampak kepada kemacetan yang ditimbulkan pada saat pagi dan siang hari saat jam masuk dan pulang

sekolah.

2.1.5.3 Sarana Peribadatan

Fasilitas peribadatan untuk semua agama dapat ditemukan di SWK Cibeunying. Skala pelayanan fasilitas tersebut untuk agama tertentu adalah se-Kota Bandung, namun untuk fasilitas mushola hanya untuk wilayah

Cibeunying saja.

2.1.5.4 Sarana Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang berlokasi di SWK Cibeunying terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, bidan, puskesmas, posyandu dan balai pengobatan. Wilayah pelayanan fasilitas kesehatan tersebut untuk rumah

sakit dan rumah sakit bersalin adalah Kota Bandung bukan hanya SWK Cibeunying. Untuk jenis fasilitas kesehatan lainnya, wilayah pelayanan adalah untuk internal SWK Cibeunying.

Gambar 2. 8 Sebaran Perumahan Kumuh

Gambar 2. 9 Sebaran Pendidikan

Tabel 2. 13 Ketersediaan Fasilitas Pendidikan di SWK Cibeunying

No. Kecamatan KelurahanTK SD SLTP SMU SMK PT/UNIVERSITAS

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Bandung Wetan

Taman Sari - 3 - 6 1 4 - - - - 1 2

Citarum - 7 - 7 2 3 1 3 - - 2 -

Cihapit - 6 5 3 1 2 - 2 1 - - -

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis - 6 2 1 - 3 - 4 - 1 - -

Sukaluyu - 9 5 1 - - - - - 2 - 4

Neglasari - 7 6 1 1 1 - 1 - 1 - 7

Cigadung - 5 1 - - 1 - 1 - - - -

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju - 4 - 1 1   - - - - - -

Cicadas - 3 13 1 1 1 1 - - - - -

Cikutra - 4 8 1 - 1 1 - - - - 1

Padasuka - 1 11 1 - 1 - - - - 1 -

Pasir Layung - 7 7 - - 1 - - - - - -

Sukapada - 5 7 - - 8 - 1 1 1 - -

4 Cidadap

Hegarmanah - 3 6 2 - 2 - - - - 1 1

Ciumbuleuit - 2 5 4 6 3 1 2 - - 2 -

Ledeng - 2 4 - - - - - - - - -

5 Coblong

Cipaganti - 4 5 1 - 1 1 2 - *) - 2

Lebak Siliwangi - 1 1 - - - 2 - - *) 2 -

Lebak Gede - 4 - - - 1 - 1 - - - 3

Sadang Serang - - 18 - - - - - - *) - -

Sekeloa - 3 8 3 1 4 - 4 - *) 1 -

Dago 1 8 - 3 1 3 1 2 - 1 2 1

6 Sumur Bandung

Braga - 1 6 - - 1 - 1 - - - -

Kebon Pisang - 7 2 4 - 3 1 4 - 3 - 1

Merdeka - 4 8 5 2 1 2 1 1 - 1 -

Babakan Ciamis - 5 4 3 - 1 - - 1 1 - 1

Jumlah 1 111 132 48 17 46 11 29 4 10 13 23

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

Tabel 2. 14 Ketersediaan Fasilitas Peribadatan di SWK Cibeunying

No. Kecamatan KelurahanJenis Sarana Peribadatan

Masjid Langgar Mushola Gereja Vihara Pura

1 Bandung Wetan

Taman Sari 29 10 - 1 - -

Citarum 3 - 1 6 - -

Cihapit 3 - 4 8 - -

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis 14 4 9 1 - -

Sukaluyu 15 4 2 - - -

Neglasari 11 1 6 - - -

Cigadung 18 15 3 - - -

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju 11 5 2 - - -

Cicadas 17 2 6 - - -

Cikutra 24 8 8 1 - -

Padasuka 18 8 4 - - -

Pasir Layung 19 9 2 - - -

Sukapada 21 8 2 - - -

4 Cidadap

Hegarmanah 48 4 1 1 1 1

Ciumbuleuit 22 20 2 - - -

Ledeng 17 5 - - - -

5 Coblong

Cipaganti 12 10 - 2 - -

Lebak Siliwangi 7 - - 1 - -

Lebak Gede 15 - 1 3 - -

Sadang Serang 26 2 6 - - -

Sekeloa 23 20 - - - -

Dago 33 35 8 - - -

6 Sumur Bandung

Braga 8 7 5 - - -

Kebon Pisang 9 7 3 5 - -

Merdeka 15 1 3 2 - -

Babakan Ciamis 16 1 1 4 2 -

Jumlah 454 186 79 35 3 1

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

Gambar 2. 10 Sebaran Peribadatan

Tabel 2. 15 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di SWK Cibeunying

No. Kecamatan KelurahanSarana Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Puskesmas/Pustu Posyandu Praktek Dokter Praktek Bidan Poliklinik Apotek

1 Bandung Wetan

Taman Sari - 1 22 - 4 - 2

Citarum 5 1 1 92 - - 6

Cihapit - - 3 62 - - 6

2 Cibeunying Kaler

Cihaurgeulis - - 12 5 - 3 4

Sukaluyu - - 10 23 1 - 5

Neglasari - 1 8 13 1 3 1

Cigadung - - 17 7 2 2 2

3 Cibeunying Kidul

Sukamaju - - 12 6 3 3 4

Cicadas 1 - 15 5 3 2 3

Cikutra 1 - 15 4 3 2 5

Padasuka - - 17 9 4 1 5

Pasir Layung - - 15 4 1 2 8

Sukapada - - 16 3 3 2 1

4 Cidadap

Hegarmanah 1 1 20 11 5 2 3

Ciumbuleuit 1 - 20 3 7 1 -

Ledeng - 1 10 3 2 1 -

5 Coblong

Cipaganti 1 - 9 8 3 - 1

Lebak Siliwangi - - 4 - 1 - 2

Lebak Gede 1 1 14 3 - - 2

Sadang Serang - 2 27 3 3 1 -

Sekeloa 1 1 20 8 11 1 2

Dago - 1 22 14 4 - 2

6 Sumur Bandung

Braga - - 6 6 - - 3

Kebon Pisang 1 1 10 38 - 3 8

Merdeka - - 7 60 1 3 4

Babakan Ciamis 1 1 8 12 1 1 2

Jumlah 14 12 340 402 63 33 81

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010

Gambar 2. 11 Sebaran Kesehatan

3.1.1 Sarana Rekreasi dan Pariwisata

Kota Bandung merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Pulau Jawa yang tidak kalah menariknya dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa. Kota Bandung memiliki objek wisata berciri khusu yang dengan

sangat mudah diasosiakan dengan image Kota Bandung. Beberapa objek wisata Kota Bandung dapat ditemukan di SWK Cibeunying, baik objek wisata alam maupun buatan dan budaya, dimana objek wisata

tersebut bukan saja menjadi objek unggulan untuk Kota Bandung, tetapi bahkan untuk Jawa Barat.

3.1.2 Perkantoran

Fasilitas perkantoran yang menyebar di SWK Cibeunying dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kantor pemerintah dan kantor swasta. Skala pelayanan kantor tersebut baik kantor pemerintah maupun kantor swasta

adalah skala pelayanan kota. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyebaran fasilitas perkantoran ini adalah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan perkantoran tersebut. Sebagai contoh adalah permasalahan

ketersediaan ruang untuk parkir, apakah mencukupi atau tidak dengan skala pelayanan kota tersebut. Kurangnya ruang parkir ini menyebabkan penggunaan badan atau bahu jalan sebagai lahan parkir yang

kemudian berdampak kepada kelancaran lalu lintas pada ruas jalan tersebut.

Fasilitas perkantoran pemerintah yang ada di SWK Cibeunying ini terdiri dari kantor pemerintah Propinsi Jawa Barat, kantor pemerintah Kota Bandung, BUMN, BUMD Propinsi dan BUMD Kota. Kantor pemerintah

Propinsi Jawa Barat yang berlokasi di wilayah ini diantaranya Pemerintah Propinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kantor Bapeda, Kantor Kehutanan, Kantor Pertanian, Kantor Badan Pertanahan Nasional, BKKBN,

BPPMD, Badan Pusat Statistik, Dinas Perhubungan, Direktorat Geologi dll. Sedangkan kantor pemerintah Kota Bandung diantaranya kantor pemerintahan Kota Bandung (Balai Kota), Bapeda, Dinas Perumahan,

Dinas Pertamanan/ Pemakaman, Dinas Kependudukan, DKK, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan dll. Untuk BUMN/ BUMD diantaranya kantor Telkom, PDAM, dan PLN. Perkantoran swasta di wilayah ini adalah

badan usaha swasta di mana sebagian besar berlokasi pada jalan-jalan utama.

Yang dimaksud dengan pelayanan pemerintahan disini adalah fasilitas umum yang diperuntukkan untuk pelayanan masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah. Pelayanan pemerintahan yang terdapat di

Wilayah Cibeunying adalah Kantor Pos dan Giro, Kantor Polisi, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan, Gedung Olah Raga, dan Terminal Bus/Angkutan Kota.

3.1.3 Sarana Perdagangan dan Jasa

SWK Cibeunying dipenuhi oleh berbagai fasilitas perdagangan dalam skala pelayanan yang berbeda. Secara terminologi, fasilitas perbelanjaan yang berlokasi di SWK Cibeunying ini akan dibagi menjadi 4 kategori

besar, yaitu pasar tradisional, pasar modern (swalayan), toko/ pertokoan dan pusat perbelanjaan.

Jenis dan sebaran fasilitas perdagangan di SWK Cibeunying untuk kategori pasar swalayan, toko/toserba dan pusat perbelanjaan. Selain pertokoan, pusat perbelanjaan dan pasar moderen, terdapat pula pasar

tradisional dan berada di bawah Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandung di SWK Cibeunying yaitu:

Tabel 2. 16 Jumlah pasar Tradisional di SWK Cibeunying

No. Nama Pasar Ruang Dagang

1 Kosambi 1.1922 Simpang 1223 Cihaurgeulis 4664 Balubur 2475 Wastukencana 556 Cikapundung 376

No. Nama Pasar Ruang Dagang7 Sadang Serang 3628 Cikaso 1209 Puyuh 5110 Gempol 42Jumlah 3.033

Sumber: Laporan RPIJM Kota Bandung, 2010

3.1.4 Ruang Terbuka Hijau dan Olahraga

Ruang terbuka hijau di Wilayah Cibeunying terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Taman, baik pasif maupun aktif;

Pemakaman (TPU) Cikutra

Lapangan Olah Raga  

Lapangan Golf/Driving Range  

Penjualan tanaman hias dan bunga di ruang terbuka

Ruang terbuka bukan sarana lingkungan (lahan budidaya atau lahan kosong belum terbangun)

Ruang terbuka pengaman (yang terbentuk karena sempadan jalan, sempadan sungai, sempadan jalan TOL, sempadan rel KA).

Khusus untuk ruang terbuka hijau berupa taman, SWK dapat dikatakan sebagai wilayah dengan luasan taman terbesar di Kota Bandung. Taman-taman peninggalan Pemerintah Belanda masih dapat ditemukan

pada wilayah ini yang turut menambah tingkat kenyamanan wilayah ini sebagai daerah perkotaan. Untuk mengetahui jumlah taman di wilayah kajian per kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.48 - 3.53.

TPU satu-satunya yang terdapat di SWK Cibeunying yang dikelola oleh pemerintah adalah TPU Muslimin Cikutra yang didirikan pada tahun 1950 dan letaknya berdampingan dengan Taman Makam Pahlawan

Cikutra. Luas pemakaman adalah 8.44 ha, dengan jumlah makam total adalah 23.492. Jumlah makam terintegrasi adalah 12.433 (52.9 %), dan tidak terintegrasi 11.059 (52.9 %). Pemakaman ini telah penuh bahkan

berkesan sesak dengan tingkat BCR yang juga tinggi. Kondisi ini sulit dihindari mengingat terbatasnya jumlah lahan pemakaman dibandingkan dengan kebutuhannya. Rencana perluasan ke arah belakang sekitar 4

ha nampaknya kurang efektif, karena lahan yang tersedia memilki kontur berbukit cukup terjal. Dengan kondisi ini sangat sulit menjadikan pemakaman sebagai ruang terbuka hijau yang mempunyai fungsi ekologis.

Tabel 2. 17 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cidadap

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)I. Kecamatan Cidadap

1 Taman Ciumbuleuit 1 Jl. Ciumbuleuit 78.50 78.502 Taman Hegarmanah Tugu Jl. Hegarmanah 587.60 587.603 Taman Hegarmanah Tengah Jl. Hegarmanah 70.00 70.004 Taman Ciumbuleuit 2 (Taman Kolam) Jl. Kolam 5,120.00 5,120.005 Taman Rancabentang Jl. Rancabentang 2,198.98 2,198.986 Taman Hegarmanah Lapang Volli Jl. Hegarmanah 1,576.00 1,576.007 Taman Sanirosa Jl. Sanirosa 135.00 135.008 Taman Hegarmanah Jl. Hegarmanah 900.00 900.00

JUMLAH 10,666.08 10,666.08

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Tabel 2. 18 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Coblong

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)II. Kecamatan Coblong

1 Bak Bunga pot Simpang Jl. Simpang 34.00 34.002 Taman Dipatiukur Jl. Dipatiukur 556.50 556.503 Jalur Dago Jl. Dago 2,156.00 2,156.004 Taman Keluarga Berencana Jl. Setiabudi-Jl. Cihampelas 410.00 410.005 Taman Siliwangi/Sangkuriang Jl. Siliwangi 59.40 59.406 Taman Cihampelas/Setiabudi (Kel. Sejahtera) Jl. Cihampelas 365.00 365.007 Taman Siliwangi/Sumur Bandung Jl. Siliwangi 185.50 185.508 Taman Ganesha Jl. Ganesa 9,612.00 9,612.009 Taman Bapak Husen Jl. Cipaganti 639.00 639.0010 Bak Bunga Bbk. Siliwangi jl. Bbk. Siliwangi 134.60 134.6011 jalur siliwangi jl. siliwangi 150.12 150.1212 taman jl. Teuku umar jl. Teuku umar 3,614.00 3,614.0013 taman dayangsumbi/tamansari jl. Dayang sumbi 754.60 754.6014 taman gelap nyawang jl. Gelap nyawang 1,656.40 1,656.4015 taman dago atas jl. Dago atas 2,760.00 2,760.0016 kebun binatang jl. Tamansari 35,874.67 35,874.6717 lapang lebak siliwangi jl. Tamansari 71,568.13 71,568.1318 taman hewan jl. Tamansari 2,456.00 2,456.0019 tm. Pulau jl. Tamansari-sumur bandung jl. Tamansari-jl. Sumur bandung 244.74 244.7420 jalur setiabudi-cihampelas jl. cihampelas 965.00 965.0021 taman siliwangi ir. H. Djuanda (simpang) 81.00 81.0022 taman tilil jl. Puter, dederuk, tikukur, puyuh 2,422.06 2,422.0623 taman eks SPBU Cikapayang jl. Ir. H. Djuanda 2,490.00 2,490.0024 taman pulau jl. Ir. H. Djuanda Jl. Ir. H. Djuanda 32.00 32.0025 taman pulau jl. Tamansari Jl. Tamansari 36.00 36.0026 taman perumnas Jl. Sadang Serang 45.00 45.0027 taman jalur gelap nyawang Jl. Gelap Nyawang 44.00 44.0028 taman babakan siliwangi Jl. Siliwangi 23,052.00 23,052.0029 bak bunga jalan pasupati Jembatan Pasupati 350.00 350.00

30 taman pulau jl. PasupatiJl. Ir. H. Djuanda, Jl. Tamansari, jl. Cikapayang

384.00 384.00

31 taman monumen perjuangan rakyat jabar Jl. Dipatiukur, jl. Suci 83,100.00 83,100.0032 taman bagusrangin Jl. Bagusrangin 1,560.0033 taman panatayuda Jl. Panatayuda 2,387.0034 taman singaperbangsa Jl. Dipatiukur 800.0035 taman hasanudin Jl. Dipatiukur 3,400.0036 taman tubagus ismail Jl. Tubagus Ismail 86.0037 taman puskesmas kebonlega Jl. Kebonlega 800.0038 jalur gandok 15.0039 Ttaman Dr. Slamet Jl. Dr. Slamet 1,921.70

JUMLAH 246,246.72 246,246.72

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Tabel 2. 19 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Bandung Wetan

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)III. Kecamatan Bandung Wetan

1 Taman Jl. Diponegoro-Jl. Trunojoyo Jl. Diponegoro-Jl. Trunojoyo 709.18 709.182 Taman Nyland Jl. Nyland 783.75 783.753 Taman Waska/Tamansari Jl. Waska 81.49 81.494 Taman Waska/Purnawarman(Texas) Jl. Wastukencana 144.90 144.905 Taman Waska/Pajajaran(Macan) jl. Wastukencana 127.50 127.506 Taman Depan Galeria BIP Sumatera/Sulawesi Jl. Sumatera 200.90 200.907 Taman Waska Panglima Jl. Wastukencana 137.40 137.408 Taman Wastukencana/Tamansari Jl. Tamansari 280.00 280.009 Taman Kodya Jl. Wastukencana/Balaikota 13,965.89 13,965.8910 Taman Viaduct (Pelajar Pejuang dan Laskar Wanita) Jl. Stasion Timur 2,550.45 2,550.4511 Taman seram Jl. Seram 9,511.23 9,511.2312 GOR Saparua Jl. Ambon 44,300.00 44,300.0013 Taman Lalulintas Jl. Sumatera 45,600.87 45,600.8714 Stadion Siliwangi Jl. Lombok 60,576.87 60,576.8715 Taman Gedung Sate Jl. Diponegoro/Gedung Sate 16,605.00 16,605.0016 Taman PKK Jl. Cibeunying Utara 2,893.70 2,893.7017 Taman Cibeunying Bank NISP Jl. Cibeunying  688.25 688.2518 Jalur Hijau Jl. Ciliwung Jl. Ciliwung 936.00 936.0019 Jalur Hijau Jl. Citarum Jl. Citarum 436.66 436.6620 Taman Citarum Jl. Citarum 1,102.67 1,102.6721 Taman DKK Supratman Jl. Supratman 264.50 264.5022 Taman Trunojoyo Jl. Trunojoyo 850.56 850.5623 Taman Cilaki Atas Jl. Cilaki Atas 16,620.00 16,620.0024 Taman Cilaki Tengah Jl. Cilaki  6,487.00 6,487.0025 Taman Cilaki Bawah I dan II Jl. Cilaki 9,753.00 9,753.0026 Taman Cilaki Jl. Cilaki 893.50 893.5027 Taman Progo Jl. Progo 172.00 172.0028 Taman Gempol  Jl. Gempol 1,245.50 1,245.5029 Taman Anggrek/Bengawan Jl. Anggrek 1,425.50 1,425.5030 Taman Pramuka Jl. R. E. Martadinata 13,845.34 13,845.3431 Lapang Gasibu Jl. Gasibu 25,845.34 25,845.3432 Jalur Prabudimuntur/Surapati Jl. Prabudimuntur 3,600.00 3,600.0033 Taman Wira Angun-Angun Jl. Wira Angun-Angun 918.00 918.0034 Lapang Supratman Jl. Supratman 9,072.75 9,072.7535 Taman Cipunagara Jl. Cipunagara 688.00 688.0036 Taman Salam Puskesmas Jl. Salam 63.50 63.5037 Taman Rasmala Jl. Rasmala 756.99 756.9938 Taman Lapang Salam  Jl. Salam 1,685.00 1,685.0039 Taman Cendana Jl. Cendana 392.47 392.4740 Pulau Jl. Sentot Jl. Sentot 16.04 16.04

41 Taman Rangga Malela Jl. Rangga Malela 920.90 920.90

42 Pulau Jl. Tamansari/UNISBA Jl. Tamansari 127.10 127.1043 Jalur Hijau Tamansari Jl. Tamansari 908.10 908.1044 Taman Gajah Lumantung Jl. Gajah Lumantung 807.05 807.0545 Taman Ciungwanara Jl. Badak Singa 1,943.00 1,943.0046 Taman Cikapayang/Badak Singa Jl. Badak Singa 846.34 846.3447 Taman Balubur/Tamansari Jl. Balubur 117.30 117.3048 Jalur Hijau Cikapayang Jl. Cikapayang 1,800.00 1,800.0049 Pulau Jl. Balubur Jl. Balubur 131.60 131.6050 Taman Skanda/Ganesha Jl. Skanda 312.80 312.8051 Taman Dr. Slamet Jl. Dr. Slamet 1,521.70 1,521.7052 Bak Bunga Nangkasuni Jl. Nangkasuni 247.0053 Taman Cempaka Jl. Cempaka 1,785.00 1,785.0054 Taman Mangga Jl. Mangga 2,850.00 2,850.00

JUMLAH 310,414.75 310,414.75

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Tabel 2. 20 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Sumur Bandung

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)IV. Kecamatan Sumur Bandung

1 Taman Braga-Lembong Jl. Lembong 55.00 55.002 Taman Texas Sister City 1 Jl. Wastukencana-Jl. Purnawarman 181.60 181.603 Taman Halaman Balai Kota Jl. Wastukencana 6,344.90 6,344.904 Taman Merdeka(Taman Dewi Sartika) Jl. Merdeka 14,729.00 14,729.005 Taman Depan Mesjid Al Ukhuwah Jl. Wastukencana/Jl. Aceh 54.00 54.006 Jalur Perintis Kemerdekaan Jl. Printis Kemerdekaan 105.95 105.957 Jalur Waska Barat Jl. Waska 458.60 458.608 Taman Nias Jl. Nias 310.00 310.009 Taman Patung Bola Jl. Lembong 170.00 170.0010 Taman Jl. Anggrek Jl. Anggrek 890.00 890.0011 Taman Tongkeng Jl. Tongkeng 3,610.50 3,610.5012 Bak Bunga Aceh/Sumatera Jl. Aceh 405.60 405.6013 Taman Sentrum Jl. Belitung 2,100.75 2,100.7514 Jalur Aceh I Jl. Aceh 867.80 867.8015 Jalur aceh II Jl. Aceh 1,840.00 1,840.0016 Taman Maluku Jl. Ambon 24,023.24 24,023.2417 Taman Puskesmas Tamblong Jl. Tamblong 123.00 123.0018 Taman Buton Jl. Buton 612.70 612.7019 Taman Simpang Lima Jl. Asia Afrika 244.70 244.7020 Taman R.E Martadinata/Aceh Jl. R.E Martadinata 765.50 765.5021 Taman Riau/A. Yani Jl. Riau 685.60 685.6022 Taman Kosambi Jl. Kosambi 759.00 759.0023 Taman Air Mancur Vanda Jl. Merdeka 976.00 976.0024 Taman Pulau Jl. Jawa/Merdeka Jl. Merdeka 120.00 120.0025 Taman Lombok Jl. Ambon-Jl. Lombok 330.00 330.0026 Taman Eks SPBU Depan Taman Pramuka Jl. LLRE Martadinata 1,566.00 1,566.00

JUMLAH 62,329.44 62,329.44

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Tabel 2. 21 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cibeunying Kidul

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)V. Kecamatan Cibeunying Kidul

1 Taman Jl. Diponegoro-Jl.Citarum Jl. Diponegoro-Jl.Citarum 235.00 235.002 Jalur Supratman Jl. Supratman 3,370.60 3,370.603 Taman Katamso Jl. Katamso 340.00 340.004 Taman Cisadea Jl. Cisadea 412.25 412.255 Taman Surapati/Cicaheum I Jl. Surapati 2,625.00 2,625.006 Taman Surapati/Cicaheum II Jl.Surapati 1,543.70 1,543.707 Taman Jl. Mekar Asih (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Asih 247.808 Taman Jl. Mekar Indah (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Indah 85.109 Taman Jl. Mekar Wangi Ruko (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Wangi Ruko 190.0010 Taman Jl. Mekar Kencana (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Kencana 320.0011 Taman Jl. Mekar Cemerlang (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Cemerlang 816.0012 Taman Jl. Mekar Agung (Perumahan Bumi Asri Padasuka III) Jl. Mekar Agung 3,331.44

JUMLAH 13,516.89 13,516.89

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Tabel 2. 22 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cibeunying Kaler

No Taman Per Kecamatan Lokasi Luas Lama (M2) Hasil Updating RTH (M2)VI. Kecamatan Cibeunying Kaler

1 Taman Supratman/Warga Jl. Supratman 175.00 175.002 Jalur Pahlawan Jl. Pahlawan 3,000.00 3,000.003 Taman Batik Tiga Negeri Jl. Batik Tiga Negeri 1,246.25 1,246.254 Taman Sidoluhur Jl. Sidoluhur 1,425.00 1,425.005 Taman Sudut Suci Jl. Suci 116.00 116.006 Taman Lombok Jl. Lombok 1,713.50 1,713.507 Taman Komplek Villa Asri Jl. Lombok 1,978.43 1,978.438 Lapang Tikukur Jl. Tikukur 12,500.009 Taman Titiran Jl. Titiran 210.0010 Taman Merak Jl. Merak 1,021.0011 Taman Surapati Jl. Surapati 1,350.0012 Lapangan Olah Raga Komplek Perumahan Sukaluyu 5,878.00

JUMLAH 9,654.18 9,654.18

Sumber: Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, 2011

Gambar 2. 12 Sebaran Perdagangan

Gambar 2. 13 Sebaran RTH

Tabel 2. 23 Sarana Rekreasi dan Pariwisata

NO Kantong² Kawasan WisataKarakter Daya Tarik Wisata Jenis Wisata

Fungsi Kota Fitur-Fitur Kota Primer Secondary Tersier

1 Gegerkalong-Setiabudi Pemukiman

Perdagangan

Pondok Pesantren Daarut Tauhid

Factory Outlet, Pertokoan Jl. Setiabudi, Fast Food, Restaurant & Café

Wisata Religi Wisata Pendidikan -

2 Sukajadi-Sarijadi- Setrasari-Pasteur Perdagangan

Pemukiman

Jasa Pariwisata

Hotel dan Travel Agent Wisata Belanja & Kuliner

Wisata Seni Budaya -

3 Cihampelas- - Cipaganti Perdagangan Ciwalk Mall, Pusat Konveksi dan Jins Cihampelas, Restaurant & Café, Fast Food Mc Donald, Bakery Shop, Toko Swalayan Premier,Toko Oleh-Oleh Khas Bandung, Aktivitas Pinggir Jalan (Distro, Pedagang Kaki lima) Factory Outlet, Rencana pembangunan pusat perdagangan elektronik (bekas sultan plaza)

Perumahan-Perumahan Peninggalan Belanda

Travel Agent , Hotel

Wisata Belanja & Kuliner

Wisata Heritage Hiburan (Night life Activities

NO Kantong² Kawasan WisataKarakter Daya Tarik Wisata Jenis Wisata

Fungsi Kota Fitur-Fitur Kota Primer Secondary Tersier

4 Pasirkaliki Pariwisata & Rekreasi Pascal Hypermart, Istana Plaza, Restaurant & Café, Bakery Shop, Pujasera pinggir jalan

Pub, Karoke, Discotik,tempat hiburan khusus Kawasan Sudirman,

Wisata Belanja & Kuliner, Wisata Hiburan & Rekreasi

Wisata Heritage Wisata Religi

5 Dago Utara - Punclut Pariwisata & Rekreasi

Ruang Terbuka Hijau

Jasa Pariwisata

THR. Ir. H Juanda, Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House), Kawasan Lindung Punclut, Dago Golf,

Pemandangan Alam Dago Atas, Dago Pakar, Restaurant & Café, Galeria - Galeria Seni dan Budaya

Akomodasi (Vila-Vila)

Wisata rekreasi, Wisata Kuliner

Wisata Budaya -

6 Gedung Sate -Gasibu-Sabuga Pemerintahan-Perkantoran

Pendidikan

Peribadatan

Pariwisata & Rekreasi

Jasa Pariwisata

Gedung Sate

ITB, Universitas Padjajaran, Museum Geologi

Mesjid Salman, Istiqomah, PUSDAI

Kebon Binatang, TWA Babakan Siliwangi, Lapangan Gazibu, Monumen Perjuangan,

Hotel, Travel Agent, Sabuga Convention Hall

Wisata Heritage Wisata Pendidikan,

Rekreasi, MICE

Wisata Religi

7 Padasuka-Suci Pemukiman

Perdagangan

Saung Angklung Udjo

Pasar Tradisional Cihaurgeulis, Kawasan Centra Kaos

Wisata Seni Budaya

Wisata Belanja -

8 Ir.H.Juanda-Merdeka-Riau Perdagangan

Pemukiman

Factory Outlet sepanjang Jl. Ir. H. Juanda, BIP,MM Dago, Factory Outlet Sepanjang Jl. LLRE. Martadinata, Restaurant & Café, Bakery Shop (Kartikasari, La’belle, Toko Kue Merdeka), Café Tenda, Fast Food,

Wisata Belanja Wisata Heritage Rekreasi

NO Kantong² Kawasan WisataKarakter Daya Tarik Wisata Jenis Wisata

Fungsi Kota Fitur-Fitur Kota Primer Secondary Tersier

Pariwisata & Rekreasi Perumahan-perumahan peninggalan Belanda

Hotel, Travel agent, Planet Dago, Biliard, Spa

9 Braga-Asia Afrika-Cikapundung Perdagangan

Pariwisata & Rekreasi

Pemerintahan-Perkantoran

Jasa Pariwisata

Kawasan Pertokoan Sepanjang Jl. Braga, Braga City Walk, Restauran & Café, Bakry Shop,Pertokoan Asesoris Kendaraan Jl. Cikapundung

Pub, Karoke, Diskotik di Kawasan Braga, Sungai Cikapundung dan sekitarnya

Peninggalan Bangunan Sejarah Belanda Kawasan Asia Afrika (Gedung Merdeka, Kantor –kantor)

Hotel-hotel peninggalan sejarah (Savoy Homan, Preanger), Hotel Non Heritage, Travel Agent

Wisata Heritage Wisata Belanja -

Sumber : RIPPDA Kota Bandung, 2008

2.2 Potensi dan Permasalah

2.2.1 Potensi

Tiap wilayah mempunyai keunggulannya masing-masing yang dapat dijadikan sebagai potensi wilayah tersebut. Selain adanya potensi wilayah, terdapat juga beberapa permasalahan yang dapat menjadi halangan

dan tantangan dalam perencanaan suatu wilayah. Untuk potensi dan permasalahan yang ada di SWK Cibeunying akan diuraikan sebagai berikut.

A. Kependudukan

Secara umum Wilayah Cibeunying dihuni oleh penduduk dengan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas baik dan tingkat heterogenitas sosial yang tinggi, baik dari aspek ekonomi, pendidikan dan tata

pergaulan. Kualitas SDM ini dipengaruhi oleh keberadaan fasilitas-fasilitas pendidikan mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi favorit dan terkenal yang tersebar di SWK Cibeunying. Keberadaan sekolah dan

perguruan tinggi ini mempengaruhi komposisi penduduk yang ada di mana kelompok remaja dan generai muda menjadi tinggi. Kelompok ini dapat dikatakan menjadi trend sentter gaya hidup SWK Cibeunying. Gaya

hidup ini menjadikan Cibeunying sebagai pusat mode dimana kegiatan perdagangan pakaian retail menjamur di wilayah ini baik dalam bentuk mall, Factory Outlet maupun butik.

Di samping dari aspek pendidikan, dari aspek ekonomi terjadi pula keragaman yang tinggi. Keragaman ini menjadikan Cibeunying menjadi tempat usaha bagi berbagai kegiatan baik berbentuk formal maupun

informal. Hal ini positif untuk perkembangan perekonomian wilayah.

Potensi kependudukan lain yang dapat menjadikan Cibeunying laku di mata investor adalah keberadaan kelompok menengah atas di wilayah ini. Perumahan mewah dapat dikembangkan di wilayah ini dengan target

sasaran kelompok menengah atas tersebut dan sekaligus kolompok ini dapat berperan sebagai pemain kegiatan ekonomi wilayah.

B. Penggunaan Lahan

Dari aspek penggunaan lahan, Wilayah Cibeunying memiliki potensi dalam pengembangannya. Potensi yang dimiliki Wilayah Cibeunying tidak tertandingi oleh wilayah pembangunan lainnya di Kota Bandung. Dalam

segala aspek Wilayah Cibeunying lebih baik dibandingkan dengan WP lain sebagai contoh :

Ketersediaan taman dan ruang terbuka hijau

SWK Cibeunying memiliki taman-taman dan ruang terbuka hijau peninggalan pemerintahan relatif lebih luas dibandingkan dengan wilayah lainnya. Taman-taman yang terpadu dengan kawasan permukiman

bermodel Belanda yang villa memberikan nilai tambah bagi kenyamanan Wilayah Cibeunying sebagai tempat tinggal dan beraktivitas.

Sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung

Pusat Pemerintahan Jawa Barat dengan gedung pemerintahan yang menjadi landmark paling terkenal di Kota Bandung, yaitu Gedung Sate, berlokasi di SWK Cibeunying. Selain itu pada wilayah ini pula

berlokasi pusat pemerintahan Kota Bandung dengan Balai Kota dan tamannya yang juga menjadi salah satu landmark Kota Bandung. Di samping menjadi pusat pemerintahan Provinsi dan Kota Bandung,

pada Wilayah Cibeunying pula dapat ditemukan kantor-kantor pusat perusahaan negara, seperti PT. TELKOM, PT. KAI, PT. PLN dan juga pusat studi beberapa departemen pemerintahan.

Ketersediaan fasilitas pendidikan ternama di SWK Cibeunying

Fasilitas pendidikan ’favorit’ di Kota Bandung, mulai dari tingkat TK sampai dengan Perguruan Tinggi mayoritas berlokasi di SWK Cibeunying. Beberapa sekolah favorit dan terkenal di Kota Bandung,

diantaranya adalah:

- SD: SDN Banjarsari, SDN Merdeka, dan SDN Sabang

- SLTP: SLTPN 5 dan SLTPN 2

- SMU: SMUN 3 dan SMUN 5

- Sekolah Terpadu: Santa Angela, Aloysius, dan Darul Hikam

Ketersediaan fasilitas peribadatan ternama di SWK Cibeunying

Fasilitas peribadatan yang ada di SWK Cibeunying, tidak hanya fasilitas berskala lingkungan namun juga skala wilayah dan kota. Mesjid-mesjid ternama seperti Mesjid Pusdai, Mesjid Istiqamah, Mesjid

Salman berlokasi di wilayah ini, begitu pula dengan gereja-gereja besar seperti Gereja Katedral yang terletak di Jl. Merdeka.

Memiliki perumahan yang lebih teratur

SWK Cibeunying merupakan bagian dari kota lama Bandung dengan kawasan-kawasan permukiman yang tertata dan teratur dan dapat dengan mudah dijadikan sebagai arah orientasi.

Memiliki pusat perdagangan

Beberapa pusat perbelanjaan Kota Bandung berlokasi di Wilayah Cibeunying, seperti Plaza Bandung Indah, Plaza Dago, Planet Dago, BEC, dan termasuk sebagian dari wilayah pusat kota, seperti kawasan

Braga.

Banyaknya kegiatan jasa yang berkembang di wilayah ini

SWK Cibeunying sebagai inti dari Kota Bandung lama, menjadikan wilayah ini potensial dalam pengembangan berbagai kegiatan termasuk untuk kegiatan jasa. Berbagai jenis jasa berkembang di wilayah ini

baik dalam bentuk jasa perkantoran, restoran, hotel, kendaraan dll. Kegiatan jasa ini berkembang terutama pada jalan-jalan utama kota.

C. Transportasi

Potensi transportasi yang ada di SWK Cibeunying terpusat pada wilayah eks Belanda di mana jalan-jalan di wilayah ini memiliki ROW yang cukup lebar dan dilengkapi oleh jalur hijau yang nyaman. Di samping itu

jalan-jalan tersebut dapat dikatakan berkarakter sehingga mudah dikenali dan menjadi ciri khas bagi Kota Bandung secara umumnya. Kondisi jalan pada daerah-daerah yang masih mempunyai ciri khas bangunan

Belanda menjadikan ruas jalan-jalan tersebut diminati oleh pelaku kegiatan ekonomi untuk mengembangkan kegiatannya pada jalan tersebut.

D. Pariwisata

Dari aspek pariwisata dapat dikatakan bahwa sebagian besar obyek wisata Kota Bandung berlokasi di SWK Cibeunying. Kegiatan rekreasi dan budaya Kota Bandung yang dapat ditemukan di SWK Cibeunying,

seperti museum, gedung pertunjukan kesenian, atraksi budaya (Saung Angklung Mang Udjo), Kebun Binatang, dan Taman Lalu Lintas. Juga wisata belanja dan kuliner yang saat ini menjamur di Kota Bandung.

Dalam mencapai visi Kota Bandung bagi SWK Cibeunying sebagai museum terbuka, SWK Cibeunying juga memiliki keunggulan dengan masih cukup banyaknya bangunan-bangunan cagar budaya peninggalan

Belanda yang dapat membentuk kawasan-kawasan bersejarah dan menjadi bukti bahwa Kota Bandung pernah diberi gelar sebagai ”Parijs van Java”.

E. Arsitektur Perkotaan

Arsitektur perkotaan di Wilayah Cibeunying memiliki kualitas ruang-ruang kota dengan elemen yang ada pada ruang kota tersebut memberikan sumbangan pada terciptanya citra Kota Bandung yang sedemikian

rupa memberikan perasaan di suatu tempat (sense of place), kesetaraan fungsional dan kebanggaan bagi warga serta menjadikannya suatu tempat yang nyaman untuk bertempat-tinggal. Penataan dan peningkatan

kualitas ruang-ruang kota di Wilayah Cibeunying menitikberatkan pada elemen-elemen perkotaan, diantaranya sebagai berikut:

Simpul: taman-taman kota, yaitu Taman Merdeka, Taman Maluku, Taman Gasibu

Jalur Jalan:

- Niaga: Jl. Cihampelas

- Boulevard: Jl. Ir. H. Juanda, Jl. Supratman, Jl. Citarum, Jl. Ciliwung, Jl. Banda, Jl. Cimandiri, Jl. Cilamaya

Landmark: Gedung Sate, Gedung Merdeka

Pembatas: sungai-sungai besar, seperti Sungai Cikapundung

Jalur Pejalan Kaki: trotoar lebar

Signage/ Penanda: papan reklame, lampu penerangan

Tata Massa: bangunan tinggi, seperti beberapa bangunan di Kawasan Braga, Lippo Tower; bangunan megah

Kawasan/Distrik: kawasan bersejarah, kawasan pusat bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan militer

F. Seni dan Budaya

Potensi SWK Cibeunying dari aspek seni dan budaya berupa penyelenggaraan event-event seni dan budaya baik yang dilaksanakan setiap tahun, setiap beberapa bulan sekali bahkan ada yang 5 tahunan.

Penyelenggaraan kegiatan tersebut memberi dampak positif tidak hanya kepada perkembangan seni dan budaya namun juga kepada kegiatan ekonomi wilayah. Beberapa event-event yang berlokasi di Cibeunying

adalah:

Pertunjukan musik, baik barupa konsep tunggal, grup musik baik dari dalam maupun luar negeri ataupun musik instrumental;

Pagelaran seni, baik berupa seni tari (tradisional maupun modern) dan teater;

Seminar dan diskusi ilmiah;

Festival seni (paduan suara, seni rupa)

Pasar seni (ITB)

Atraksi budaya seperti pagelaran di Saung Angklung Udjo, atau di pusat kebudayaan Jawa Barat Rumentang Siang secara berkala.

Di samping pagelaran di atas, potensi seni dan budaya di Wilayah Cibeunying diperkaya dengan adanya pusat-pusat kebudayaan asing di wilayah ini, seperti British Council, Alliance Francais dan Gotthe Institute.

Serta beradanya sekretariat-sekretariat klub-klub sosial seperti WIC dan Rotary. Semua ini menjadikan SWK Cibeunying kaya akan ragam seni dan budaya.

G. Potensi Fisik

Potensi fisik Wilayah Cibeunying dapat dikelompokkan menjadi 3 sesuai dengan apek yang ditinjau yaitu aspek hidrologi, iklim, dan topografi.

1. Potensi hidrologi

SWK Cibeunying merupakan wilayah dimana terdapat berbagai sumber air, baik itu berupa sungai dan mata air. Sungai-sungai yang terdapat di SWK Cibeunying yaitu Sungai Ciburial, Cidadap, Cikapundung,

Cidurian, Cihalarang, Ciparung, Cicabe, Cisokan, Cibeunying, dan Cihaur. Keberadaan sungai ini dapat dijadikan sumber dalam pemenuhan kebutuhan air.

Selain sumber air permukaan, pada SWK Cibeunying terdapat pula sumber mata air yang tersebar di sekitar sungai yang ada. Mata air tersebut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti MCK, sawah,

kolam, ataupun pemancingan. Sebagian Wilayah SWK Cibeunying termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara yang berfungsi sebgai kawasan resapan air dan tangkapan air hujan. Kelurahan-kelurahan yang

termasuk Kawasan Bandung Utara diantaranya adalah Kelurahan Ledeng, Hegarmanah, Ciumbeuleuit, Dago, Sekeloa, Cigadung, dan sebagian Kelurahan Cipaganti, Lebak Siliwangi, dan Lebak Gede.

2. Potensi Iklim

Wilayah SWK Cibeunying seperti halnya di Kota Bandung, dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Temperatur rata-rata sekitar 23,6o C dengan curah hujan rata-rata 156,4 mm dan jumlah

hari hujan rata-rata15 hari per bulannya. Untuk sebagian Wilayah Cibeunying yang berada di bagian Utara Kota Bandung memiliki iklim yang lebih sejuk dibandingkan wilayah di tengah dan selatan sehingga

nyaman untuk dijadikan daerah peristirahatan dan berekreasi.

3. Potensi Topografi

Wilayah Cibeunying dapat digambarkan sebagai daerah yang memiliki 2 karakter topografi yang berbeda yaitu berbukit-bukit di bagian utara dan dataran di bagian selatan. Area perbukitan ini terbelah-belah oleh

lembah-lembah sungai yang mengalir di SWK Cibeunying dari utara ke selatan.

Titik tertinggi di Wilayah Cibeunying terdapat di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, yang mana berada pada ketinggian 1050 dpl. Sedangkan titik terendah berada pada Kelurahan Kebon Pisang

(Kecamatan Sumur Bandung), Kelurahan Cihapit (Kecamatan Bandung Wetan), Kelurahan Sukamaju, Cikutra, dan Padasuka (Kecamatan Cibeunying Kidul) yaitu dengan ketinggian 687,5 m diatas permukaan

laut. Kondisi wilayah yang memiliki ketinggian yang bervariasi serta berkontur ini menjadikan Wilayah Cibeunying memiliki pemandangan yang secara visual indah. Keindahan ini menjadi daya tarik orang untuk

berkunjung dan menikmati waktu senggang di Wilayah Cibeunying. Hal ini menyebabkan perkembangan ke arah utara SWK Cibeunying berpotensi menjadi pesat. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam

pengendaliannya.

2.2.2 Permasalahan

A. Struktur Ruang

Secara umum Kota Bandung direncanakan mempunyai 2 pusat inti yaitu Alun-alun lama dan Gede Bage. Sampai saat ini struktur tata ruang Kota Bandung belum dapat dilaksanakan dengan baik dikarenakan

berkumpulnya pelayanan pada satu wilayah tertentu. Dalam kasus ini, SWK Cibeunying memiliki berbagai fasilitas pelayanan yang berskala Kota Bandung sehingga wilayah ini relatif lebih kuat perannya dibanding

wilayah pengembangan lainnya. Sementara itu Pusat Sekunder Sadang Serang sebagai pusat wilayah belum terwujud dibandingkan pusat wilayah lain. Pusat sekunder ini belum dilayani jaringan jalan yang

memadai untuk kemudahan pencapaian dari kawasan-kawasan lain di Wilayah Cibeunying, sehingga pusat sekunder Sadang Serang masih belum berkembang sampai saat ini.

Permasalahan internal di SWK Cibeunying dimana dukungan untuk memperoleh pergerakan yang efisien tidak berlangsung dengan baik. Kegiatan primer dan sekunder kota masih berkumpul di kota lama Bandung

(kawasan inti pusat kota dan kawasan peninggalan Belanda) dan pusat pelayanan belum menyebar merata secara hierarkis, yang pada umumnya berlokasi di koridor utama kota dan wilayah kota, sehingga terjadi

pencampuran lalu lintas menerus dan lokal. Pola persebaran fasilitas khususnya fasilitas yang mempunyai hierarki yang jelas seperti fasilitas pendidikan untuk SWK Cibeunying tidak tersebar merata dan ditambah

lagi dengan beban yang datang dari wilayah sekitarnya.

Kegiatan-kegiatan yang sering mengganggu pola pergerakan adalah kegiatan perparkiran dan sirkulasi kendaraan yang kurang teratur. Di samping itu kriteria jaringan jalan seperti Jalan Cikutra Barat yang menjadi

penghubung Pusat Sekunder Sadang Serang dengan pusat yang lainnya belum memenuhi kriteria yang disyaratkan. Hal ini juga yang menjadi hambatan tidak berkembangnya Sadang Serang menjadi pusat SWK

Cibeunying.

B. Transportasi

Permasalahan transportasi perkotaan untuk SWK Cibeunying merupakan permasalahan klasik yaitu kurangnya supply jaringan jalan untuk pergerakan jalan di wilayah tersebut dan pergerakan antar pusat sekunder.

Hirarki jalan yang berkembang tidak sesuai dengan perkembangan fungsinya saat ini.

Keberadaan sistem angkutan umum di SWK Cibeunying saat ini belum memadai, tidak semua kawasan sudah terlayani trayek angkutan umum. Kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama masyarakat Kota

Bandung khususnya SWK Cibeunying karena belum berkembangnya sistem angkutan massal.

C. Guna Lahan

Pola penggunaan lahan di SWK Cibeunying secara umum didominasi oleh kawasan terbangun yang terdiri dari kawasan permukiman serta sarana dan prasarana pendukung fasilitasnya. Namun sebagian SWK

Cibeunying merupakan wilayah yang termasuk ke dalam kawasan Bandung Utara. Kawasan konservasi ini menjadi limitasi pengembangan SWK Cibeunying walaupun pada kenyataannya wilayah ini mulai terdesak

dan mulai dialihfungsikan.

Disisi lain padatnya aktifitas perumahan di Wilayah SWK Cibeunying juga menyebabkan ketidakteraturan kawasan perumahan di wilayah ini sehingga terdapat kawasan dengan kepadatan penduduk sangat tinggi.

Permukiman dengan kepadatan tinggi ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

Permukiman padat tidak teratur (legal), seperti daerah Cicadas

Perumahan padat tidak teratur (liar), dimana secara syarat teknis tidak memenuhi dan berlokasi pada daerah yang dilarang seperti berada pada bantar sungai, sempadan rel kereta api.

Pada kawasan pusat kota terjadi penetrasi penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan perkantoran dimana penggunaan lahan sebelumnya adalah permukiman dengan asitektur indah dan tergolong

sebagai bangunan bersejarah. Disisi lain perkembangan kegiatan usaha tersebut sangat pesat diakibatkan oleh mekanisme perizinan dan pengendalian guna lahan yang kurang berjalan dengan baik yang juga

menyebabkan aturan yang berlaku untuk penggunaan lahan ini tidak sesuai dengan konsep struktur dan pola penggunaan lahan Kota Bandung.

D. Ruang Terbuka Hijau

SWK Cibeunying merupakan wilayah dengan ruang terbuka hijau berupa taman terbanyak di Kota Bandung. Dalam pengembangannya terdapat beberapa permasalahan diantaranya:

Penetrasi ruang terbuka hijau/ taman kota menjadi fungsi lain ini menyebabkan semakin berkurangnya luasan RTH di Kota Bandung pada umumnya dan khususnya di wilayah Cibeunying.

Penyebaran taman yang belum merata. Sementara kebutuhan akan taman terutama di kawasan permukiman sangat dibutuhkan selain untuk keindahan juga sebagai tempat bersosialisasi dan bermain bagi

anak-anak.

Keterbatasan dana untuk pemeliharaan taman menyebabkan kondisi taman yang ada menjadi kurang terpelihara

E. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Permasalahan dalam penyediaan fasilitas umum dan sosial adalah :

Pada umumnya fasilitas umum yang ada di SWK Cibeunying mempunyai skala kota, yang berorientasi pada meningkatnya pola pergerakan lalu lintas menuju SWK Cibeunying

Penyebaran fasilitas tidak merata berdasarkan hierarkinya, seperti fasiltas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Sebagai contoh untuk menjadi pusat sekunder minimal terdapat RS tipe C, namun di Wilayah

Cibeunying telah terdapat beberapa rumah sakit swasta dengan kelas lebih tinggi dari tipe C tersebut seperti Rumah Sakit Advent dan Boromeus. Untuk pendidikan, hierarki skala pelayanan untuk masing-

masing jenis fasilitas pendidikan pun tidak jelas, banyak sekolah-sekolah favorit di Wilayah Cibeunying yang memiliki skala kota, bahkan regional seperti SD Banjarsari, SLTP 2, dan SMU 3.

Beberapa fasilitas umum dan sosial masih belum menyediakan prasarana parkir, sehingga dapat menimbulkan penumpukkan kendaraan dan kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu, terutama untuk fasilitas

umum dan sosial yang berlokasi di jalan-jalan utama.

F. Utilitas

Air Bersih:

- Pelayanan air bersih oleh PDAM telah mencukupi secara jaringan namun dari sisi kapasitas masih belum merata. Beberapa wilayah yang telah dilayani oleh PDAM tidak memperoleh air secara kontinu

(ada saat air tidak mengalir).

- Kuantitas air tanah menurun sejalan dengan banyaknya penggunaan air tanah untuk keperluan rumah tangga, industri dan aktivitas lainnya.

Drainase :

- Prasarana jaringan drainase yang ada saat ini belum mencukupi. Hal ini menyebabkan terjadinya genangan.

Air Limbah :

- Banyaknya pengolahan air limbah on site dengan konstruksi seadanya pada daerah dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki potensi untuk mencemari air bersih dan air permukaan.

- Cakupan pelayanan sistem off site masih rendah sehingga IPAL Bojongsoang masih ideal.

Persampahan :

- Pengangkutan pelayanan sampah untuk SWK Cibeunying saat ini sudah terlayani namun waktu pengangkutan belum sepenuhnya teratur dan berjalan lancar, salah satunya diakibatkan sarana dan

prasarananya belum memadai.

- Masih ditemukan pada beberapa lokasi penumpukan sampah atau TPS liar yang menyebabkan gangguan secara kesehatan lingkungan, dan visual.

Gambar 2. 14 Peta Potensi

Gambar 2. 15 Peta Masalah

2.3 Isu Strategis Penataan Ruang Wilayah Perencanaan

2.3.1 Isu terkait dengan Struktur Ruang

Sebagai salah satu subwilayah kota dalam RTRW Kota Bandung yang memiliki fungsi khusus yaitu pendidikan, industri, dan perumahan maka pelayanan minimum skala subwilayah kota antara lain :

a. Pendidikan: akademi dan perpustakaan;

b. Kesehatan: rumah

c. Olahraga/rekreasi: stadion mini, museum, gedung olah seni dan bioskop;

d. Pelayanan pemerintah: kantor kecamatan, kantor pelayanan umum, Koramil, Kantor Urusan Agama (KUA)/Badan Penasehat Perkawinan sakit pembantu tipe C;

e. Peribadatan: masjid dan tempat ibadah lain;

f. Bina sosial: gedung serba guna;

g. Perselisihan dan Perceraian (BP-4)/balai nikah, pos pemadam kebakaran, kantor pos, telekomunikasi, dipo kebersihan dan gardu listrik;

h. Perbelanjaan: pusat perbelanjaan/pasar; dan

i. Transportasi: terminal transit dan parkir umum.

Subwilayah Kota Cibeunying dengan Subpusat Pelayanan Sadang Serang meliputi Kecamatan Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler;

Subpusat pelayanan kota minimum memiliki fasilitas skala subwilayah kota yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, sosial, olahraga/rekreasi, pemerintahan, perbelanjaan, dan transportasi.

Idealnya, fasilitas tersebut berada pada satu lokasi tetapi bila tidak memungkinkan paling sedikit fasilitas tersebut berada di dalam wilayah yang dilayaninya. Fasilitas minimum skala subwilayah kota yang dimaksud

antara lain:

a. Pendidikan: akademi dan perpustakaan;

b. Kesehatan: rumah sakit pembantu tipe C;

c. Peribadatan: masjid dan tempat ibadah lain;

d. Bina sosial: gedung serba guna;

e. Olahraga/rekreasi: stadion mini, museum, gedung olah seni dan bioskop;

f. Pelayanan pemerintah: kantor kecamatan, kantor pelayanan umum, Koramil, Kantor Urusan Agama (KUA)/Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (BP-4)/balai nikah, pos pemadam

kebakaran, kantor pos, telekomunikasi, dipo kebersihan dan gardu listrik;

g. Perbelanjaan: pusat perbelanjaan/pasar; dan transportasi: terminal transit dan parkir umum

2.3.2 Isu terkait Pola Ruang

Masih minimnya Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung mendorong agar pengadaan RTH agar porsinya sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ruang terbuka hijau terdiri dari:

RTH Hutan kota,

RTH Taman kota

RTH Jalur hijau (sempadan sungai dan waduk, green belt jalan Kereta Api, sekitar TPA)

RTH Tempat Pemakaman Umum.

RTH-Kawasan Pertanian sebagai Botanical Garden

RTH Jalur Hijau Jalan

RTH Ruang Pejalan kaki

Jalur Sepeda

Kawasan ruang terbuka hijau berdasarkan dasar kepemilikan terdiri dari:

a. RTH publik;

b. RTH private.

Luas ruang terbuka hijau paling sedikit adalah 30% (tiga puluh persen), terdiri dari:

a. RTH publik (20%);

b. RTH private (10%).

Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka hijau terdiri dari:

a. intensifikasi dan ekstensifikasi RTH;

b. mempertahankan fungsi dan menata RTH;

c. mengembalikan fungsi RTH yang telah beralih fungsi secara bertahap

Rencana pola pengembangan kawasan lindung setempat yang merupakan bagian dari ruang terbuka hijau adalah:

Menambah jalur hijau jalan di sepanjang jaringan jalan yang ada dan direncanakan diantaranya koridor Jalan Ir. H. Juanda, LLRE Martadinata, termasuk jalur hijau Pasupati, sehingga diperkirakan seluas 2 %

dari total wilayah Kota Bandung;

Sedangkan rencana pengembangan kawasan lindung yang termasuk ke dalam kawasan cagar budaya yang merupakan kawasan pelestarian bangunan fisik dan pelestarian lingkungan alami yang memiliki nilai

historis dan budaya Kota Bandung. Kriteria kawasan lindung untuk cagar budaya yaitu tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi dan situs yang mempunyai manfaat tinggi untuk pengembangan

ilmu pengetahuan. Fungsi bangunan pada kawasan ini dapat berubah dengan mempertahankan bentuk asli bangunan.

1. Kawasan Perumahan Villa dan non-Villa pada Koridor Jalan Citarum, Koridor Jalan Diponegoro, Koridor Jalan Ganesha, Koridor Jalan Ir. H. Djuanda, Koridor Jalan Setiabudi, Koridor Jalan Tamansari, Koridor

Jalan Sadang Serang, Koridor Jalan Sawunggaling, dan Koridor Jalan Sultan Agung.

2. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat; terdiri atas Kawasan Gedung Sate dan Kawasan Gedung Pakuan.

3. Kawasan Bersejarah Curug Dago.

Sedangkan untuk kawasan budidaya :

1. Pengembangan perumahan yaitu diklasifikasikan menjadi perumahan kepadatan tinggi, kepadatan sedang dan kepadatan rendah. Perumahan dengan kepadatan tinggi berbentuk rumah susun, flat atau

apartemen, direncanakan di Sumur Bandung, Sadang Serang, dan Cibeunying Kidul.

2. Pengembangan Kawasan Perdagangan : relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang sudah tidak sesuai lagi peruntukannya dalam rencana tata ruang kota.

3. Pertokoan adalah pelayanan perdagangan berdiri sendiri atau secara kelompok. Pertokoan secara kelompok biasanya berkembang secara linier mengikuti jalur jalan utama kota melengkapi kegiatan

perkotaan lain, seperti pendidikan, perkantoran dan perdagangan lainnya. Bentuk lain berkembangnya pertokoan di Kota Bandung adalah berkembangnya factory outlet (FO) atau toko pakaian jadi yang

semakin menarik pendatang/wisatawan untuk datang ke Kota Bandung, keberadaan FO ini bisa menguntungkan Kota Bandung karena bisa menjadi tujuan wisata belanja dan menyerap tenaga kerja. Akan

tetapi, sebagian besar keberadaan FO belum mempunyai izin perdagangan dan mulai menginfiltrasi (penetrasi) kelingkungan perumahan, sehingga menambah kesemrawutan Kota Bandung. Perkembangan

pertokoan linier di sepanjang jalan dan di lingkungan perumahan harus dikendalikan.

4. Rencana Pengembangan Kawasan Perkantoran. Perkantoran yang dimaksud dalam pembahasan ini meliputi perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta. Kegiatan pemerintahan yang ada di Kota

Bandung terdiri dari kegiatan pemerintahan berskala nasional, regional dan kota:

5. Perkantoran Pemerintah Tingkat Nasional. Perkantoran pemerintah pusat berskala nasional yang berada di Kota Bandung PT. TELKOM dan sejumlah balai penelitian yang berskala nasional dan internasional

seperti Geologi Tata Lingkungan, dan sebagainya. yang sebaiknya tetap dapat dipertahankan di Bandung, agar bisa berafiliasi langsung dengan lembaga-lembaga pendidikan (tinggi) yang ada di Kota

Bandung.

6. Pemerintahan Tingkat Provinsi dan Kota. Kota Bandung mengemban fungsi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, maka fasilitas pemerintahan yang ada di Kota Bandung tidak hanya fasilitas

pemerintahan kota saja tetapi juga fasilitas pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Rencana pengembangan kawasan pemerintahan ini adalah mempertahankan perkantoran pemerintah berskala nasional, provinsi

dan kota pada lokasi saat ini.

Rencana pengembangan fasilitas perkantoran swasta ini adalah:

a. kegiatan jasa keuangan, terdiri dari bank, asuransi, keuangan non bank dan pasar modal;

b. kegiatan jasa pelayanan, terdiri dari komunikasi, konsultan dan kontraktor;

c. kegiatan jasa profesi, terdiri dari pengacara, dokter dan psikolog;

d. kegiatan jasa perdagangan, terdiri dari ekspor-impor dan perdagangan berjangka;

e. kegiatan jasa pariwisata, terdiri dari agen dan biro perjalanan dan penginapan;

f. pengembangan dan memprioritaskan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata, dan jasa keuangan ke wilayah Bandung Timur;

g. pengembangan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata, dan jasa keuangan di SPK wilayah Bandung Timur, SPK Sadang Serang, dan sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai

dengan peruntukannya;

h. pembatasan konsentrasi perkantoran di wilayah Bandung Barat, khususnya kawasan inti pusat kota.

Rencana pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di Kota Bandung, yaitu: membatasi pengembangan perguruan tinggi di Wilayah Bandung Barat pada lokasi-lokasi yang telah berkembang, dengan

mewajibkan memenuhi penyediaan prasarana dan parkir yang memadai. Lokasi aglomerasi pendidikan tinggi di Kawasan Lembah Cikapundung (Tamansari – Siliwangi – Cihampelas – Wastukencana), sekitar Jalan

PHH Mustopa, Ciumbuleuit, Ir. H. Juanda (Dago), Dipati Ukur dan Setiabudhi dikendalikan perkembangannya karena telah berdampak pada kelancaran arus lalulintas;

2.3.3 Isu terkait Kawasan Strategis Kota Bandung

1. Salah satu kawasan strategis dari segi sudut kepentingan ekonomi yaitu sentra industri yaitu berada di SWK Cibeunying, Sentra Kaos Surapati dan sentra jeans Cihampelas.

2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan lingkungan hidup meliputi Kawasan Babakan Siliwangi, Sungai Cikapundung dan Kawasan Punclut.

3. Kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, yaitu :

Kawasan Puseur Budaya Pajajaran

Sebagai kota yang berkembang pesat, Bandung memerlukan sebuah kawasan pusat budaya. Kawasan tersebut nantinya antara lain akan difungsikan sebagai pusat pendidikan dan budaya serta balai

pertemuan nasional dan internasional. Selain untuk memenuhi kebutuhan sarana pusat budaya yang representatif, kawasan tersebut akan dibangun lengkap dengan ruang terbuka hijau, dengan panorama

yang mewujudkan gagasan membuat garis lurus Gedung Sate ke Gunung Tangkuban Parahu.

2.3.4 Isu Terkait Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Dari tinjauan perkembangan dan permasalahan Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangannya, Kota Bandung dihadapkan pada beberapa isu khususnya yang terkait dengan

pengendalian pemanfaatan ruang :

Beberapa isu strategis terkait dengan Kawasan Bandung Utara (KBU) adalah :

1. Fungsi hidrologis KBU menurun yang diakibatkan oleh populasi penduduk yang meningkat sehingga meningkatnya perkembangan peruahan di KBU.

2. Jumlah lahan tutupan hutan dan lahan hijau berkurang yang disebabkan oleh kondisi perekonomian yang meningkat ditunjukan dengan pembangunan fisik seperti pembangunan untuk kepentingan

perdagangan, umum, maupun jumlah perumahan.

3. Dukungan pengawasan yang kurang memadai menyebabkan KBU beralih fungsi menjadi areal perumahan.

4. Pemanfaatan ruang untuk perumahan di kawasan Bandung Utara belum diketahui pasti lahan yang digunakan untuk perumahan sesuai dengan zonasi kesesuaian lahan untuk perumahan.

Tingginya tingkat kegiatan di Kota Bandung, khususnya SWK Cibeunying mengakibatkan antara lain bertambahnya luas lahan terbangun dan produksi polusi. Kondisi saat ini menunjukkan kemampuan

daya tampung kota semakin menurun sebagai dampak dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pembenahan dan penambahan daya dukung kota pada lokasi-lokasi yang berpotensi.

Saat ini telah terlihat terdesaknya bangunan-bangunan dan kawasan tua/bernilai sejarah atau yang merupakan pusaka kota oleh bangunan baru yang lebih memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk menjamin

sejarah (masa lalu), menjaga identitas dan karakter kota, dan menggairahkan wisata kota (urban heritage tourism), maka kawasan dan bangunan unik, tua dan bersejarah perlu tetap dilestarikan.

Ruang publik di Kota Bandung khususnya SW Cibeunying saat ini masih terbatas dan penggunaannya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya beberapa kasus,

seperti keberadaan sektor informal pada koridor-koridor jalan, dan alih fungsi RTH. Untuk menyediakan lingkungan hidup dan lingkungan sosial yang nyaman, maka perkembangan penduduk Kota

Bandung yang pesat harus diimbangi dengan penyediaan ruang publik yang berkualitas dan tersebar merata di wilayah kota.

BAB 2...................................................................................................................................................................1

PROFIL DAN ISU STRATEGIS.......................................................................................................................1

2.1 Profil Wilayah Perencanaan......................................................................................................................1

2.1.1 Letak dan Geografis.......................................................................................................................1

2.1.2 Kondisi Fisik Dasar.........................................................................................................................1

2.1.2.1 Jenis Tanah.................................................................................................................................1

2.1.2.2 Hidrologi.......................................................................................................................................1

2.1.2.3 Potensi Rawan Bencana...........................................................................................................2

2.1.2.4 Kesesuaian Penggunaan Lahan...............................................................................................2

2.1.3 Sosial Kependudukan..................................................................................................................10

2.1.3.1 Jumlah, Distribusi dan Kepadatan Penduduk.......................................................................10

Keterangan :..................................................................................................................................................10

2.1.3.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin...................................................................11

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2010................................................................................................11

2.1.3.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur...............................................................11

2.1.3.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan..........................................................11

2.1.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian............................................................11

2.1.3.6 Struktur Penduduk Berdasarkan Migrasi...............................................................................15

2.1.3.7 Struktur Penduduk Menurut Agama.......................................................................................15

2.1.4 Perekonomian...............................................................................................................................15

2.1.5 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial..........................................................................................16

2.1.5.1 Sarana Perumahan..................................................................................................................16

2.1.5.2 Sarana Pendidikan...................................................................................................................20

2.1.5.3 Sarana Peribadatan.................................................................................................................20

2.1.5.4 Sarana Kesehatan....................................................................................................................20

3.1.1 Sarana Rekreasi dan Pariwisata................................................................................................28

3.1.2 Perkantoran...................................................................................................................................28

3.1.3 Sarana Perdagangan dan Jasa..................................................................................................28

3.1.4 Ruang Terbuka Hijau dan Olahraga..........................................................................................28

2.2 Potensi dan Permasalah.........................................................................................................................36

2.2.3 Potensi.......................................................................................................................................36

2.2.4 Permasalahan...........................................................................................................................38

2.3 Isu Strategis Penataan Ruang Wilayah Perencanaan........................................................................42

2.3.1 Isu terkait dengan Struktur Ruang..........................................................................................42

2.3.2 Isu terkait Pola Ruang..............................................................................................................42

2.3.3 Isu terkait Kawasan Strategis Kota Bandung........................................................................43

2.3.4 Isu Terkait Pengendalian Pemanfaatan Ruang....................................................................44

Tabel 2. 1 Arahan Peruntukan Lahan di SWK Cibeunying Berdasarkan Kemiringan Lereng.....................2

Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk di SWK Cibeunying Tahun 2010.....................................................................10

Tabel 2. 3 Jumlah, Distribusi, dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di SWK Cibeunying Tahun 2010 (jiwa)10

Tabel 2. 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di SWK Cibeunying..........................................11

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di SWK Cibeunying Kota Bandung Tahun 2010 13

Tabel 2. 6 Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan di SWK Cibeunying Tahun 2010........................14

Tabel 2. 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Migrasi di SWK Cibenying.......................................................15

Tabel 2. 8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut di SWK Cibeunying...............................15

Tabel 2. 9 Daftar Perumahan Dinas/Khusus....................................................................................................17

Tabel 2. 10 Daftar Perumahan dan Permukiman Kumuh...............................................................................18

Tabel 2. 11 Kondisi Penggunaan Lahan di Kawasan Kumuh........................................................................19

Tabel 2. 12 Kondisi Penggunaan Lahan di Kawasan Kumuh........................................................................19

Tabel 2. 13 Ketersediaan Fasilitas Pendidikan di SWK Cibeunying.............................................................23

Tabel 2. 14 Ketersediaan Fasilitas Peribadatan di SWK Cibeunying...........................................................24

Tabel 2. 15 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di SWK Cibeunying..............................................................26

Tabel 2. 16 Jumlah pasar Tradisional di SWK Cibeunying...........................................................................28

Tabel 2. 17 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cidadap...................................................29

Tabel 2. 18 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Coblong...................................................29

Tabel 2. 19 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Bandung Wetan.....................................30

Tabel 2. 20 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Sumur Bandung.....................................30

Tabel 2. 21 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cibeunying Kidul....................................30

Tabel 2. 22 Data Jumlah Taman dan Luasannya di Kecamatan Cibeunying Kaler....................................31

Tabel 2. 23 Sarana Rekreasi dan Pariwisata.................................................................................................34

Gambar 2. 1 Peta Admninistrasi.............................................................................................................................4

Gambar 2. 2 Peta Ketinggian...............................................................................................................................5

Gambar 2. 3 Peta Geologi....................................................................................................................................6

Gambar 2. 4 Peta Hidrologi..................................................................................................................................7

Gambar 2. 5 Peta kemiringan...............................................................................................................................8

Gambar 2. 6 peta rawan bencana.......................................................................................................................9

Gambar 2. 7 Peta Kepadatan Penduduk............................................................................................................12

Gambar 2. 8 Sebaran Perumahan Kumuh.......................................................................................................21

Gambar 2. 9 Sebaran Pendidikan......................................................................................................................22

Gambar 2. 10 Sebaran Peribadatan..................................................................................................................25

Gambar 2. 11 Sebaran Kesehatan...................................................................................................................27

Gambar 2. 12 Sebaran Perdagangan..............................................................................................................32

Gambar 2. 13 Sebaran RTH...............................................................................................................................33

Gambar 2. 14 Peta Potensi......................................................................................................................................40

Gambar 2. 15 Peta Masalah....................................................................................................................................41