Upload
robi-yanto
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Bab 2 Raventus
1/20
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam sejarah kehidupan umat manusia yang sudah berjalan selama
puluhan ribu tahun lamanya seni mendisain dan membangun jaringan !emipaan
sudah dikenal berabad"abad lalu#
A$al mulanya sistem pemipaan banyak digunakan %leh masyarakat untuk
keperluan pengairan pada pertanian dengan menggunakan pipa berbahan baku
bambu seperti dilakukan %leh masyarakat di &hina pada kira"kira antara tahun
'((( dan tahun )((( sebelum *asehi#
Seiring dengan kemajuan kebudayaan umat manusia maka makin luas jugalah
penggunaan pipa dalam berbagai aspek kehidupannya#
!ada jaman tersebut jenis pipa yang dipakai berma+am"ma+am, pipa kayu dengan
menggunakan besi pada titik sambungan br%n-e dan pada tempat"tempat yang
elit pipa yang digunakan adalah dari bahan perak#
Namun diakui baru pada abad ke"./ perkembangan dibidang tekn%l%gi pipa
terjadi sangat pesat#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
2/20
0
)#.# 1riteria disain jalur perpipaan 2 tujuan analisa tegangan pipa
Dalam mendisain jalur perpipaan banyak parameter3parameter yang harus
diperhatikan dan harus terpenuhi dalam mendisain suatu jalur pipa sehingga jalur
tersebut aman dan dapat di %perasikan se+ara maksimal# !ada dasarnya jalur
perpipaan merupakan media penghubung dari sederetan pr%ses yang terjadi dalam
suatu sistem# Dalam mendisain jalur perpipaan ini atau yang sering di sebut pipe
r%uting dibutuhkan keahlian dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan di
bidang perpipaan#
1riteria3kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan disain sebuah jalur
perpipaan pada instalasi migas yaitu ,
a# *enentukan spesi4ik material pipa yang sesuai kebutuhan#
b# *elakukan perhitungan ketebalan dan diameter pipa yang diperlukan#
+# *embuat k%nstruksi jalur perpipaan dan k%mp%nen pendukungnya#
d# *enentukan letak dan bentuk penyangga#
e# *elakukan perhitungan tegangan dan 4leksibilitas pipa#
Tujuan utama dari analisa tegangan pipa,
a# 1eselamatan sistem perpipaan termasuk semua k%mp%nennya
b# 1eselamatan sistem peralatan yang berhubungan lansung dengan sistem
perpipaan dan struktur bangunan pendukung sistem tersebut
+# De4leksi pipa agar tidak melebihi limitasinya#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
3/20
5
enis batas tegangan yang diijinkan diantaranya,
a# Operating, Beban dan Stress yang terjadi pada k%ndisi %perasi%nal akibat
k%mbinasi antara sustain l%ad dan e7pansi%n l%ad
b# O++asi%nal, Stress yang terjadi kadang)8 dalam $aktu yang singkat karena
adanya beban sustain dan beban %++asi%nal 9seperti angin gempa:
+# Sustain, Stress yang terjadi terus menerus akibat beban dari tekanan 4luida
dan berat pipa
d# E7pansi%n, Stress yang terjadi karena perubahan temperatur
e# ;ydr%test, Stress yang terjadi karena tekanan air pada $aktu hydr%test#
Analisa tegangan stati+ 9Stati+ Stress Analysis:,
Setiap sistem perpipaan pasti mempunyai basi+ stress yang nantinya se+ara
kumulati4 bisa disebut sebagai stati+ stress# Basi+ stress terdiri dari,
9a: Tegangan a7ial adalah tegangan yang di timbulkan %leh gaya yang bekerja
searah dengan sumbu pipa dan dapat di rumuskan dengan S < = 8A#
9b: Tegangan bending8tekuk Stress adalah tegangan yang di timbulkan %leh
m%men 9*: yang kerja diujung"ujung pipa dan dapat di rumuskan dengan
S < *b 8 >
9+: Tegangan t%rsi%n adalah tegangan yang di timbulkan akibat terjadinya m%men
puntir pada pipa dan dapat di rumuskan dengan S < *t 8 )>
9d: Tegangan h%%p adalah tegangan yang di timbulkan %leh tekanan internal yang
bekerjase+ara tangensial dan besarnya ber?ariasi tergantung pada tabel dinding
pipa dan dapat di rumuskan dengan S < !D 8 )t
9e: Tegangan l%ngitudinal adalah tegangan yang di timbulkan %leh gaya tekanan
8/17/2019 Bab 2 Raventus
4/20
/
internal yang bekerja pada dinding pipa searah sumbu pipa dan dapat di
rumuskan dengan S < !D 8 @t
94: Tegangan thermal adalah tegangan yang di timbulkan akibat adanya
perpindahan panas pada pipa dan dapat di rumuskan dengan S 0C9#
ambar )#.a# Dasar tegangan pada pipa
)#) !emilihan *aterial
!emilihan material yang sesuai dengan k%ndisi temperatur tekanan dan si4at"si4at
yang sesuai dengan perkiraan dari 4luida yang dialirkan sangatlah penting# ;al tersebut
dilakukan untuk mendapatkan suatu k%ndisi peran+angan yang aman bagi lingkungan dan
memiliki usia pemakaian yang sesuai dengan perkiraan#
*ateral yang sering di pakai dalam mendesain pipa diantaranya,
a# &arb%n Steel,
!ipa yang bernama &arb%n Steel ini adalah pipa yang paling luas penggunaanya dalam
Industri *igas maupun industri lainnya#
Tipe &arb%n Steel yang paling banyak digunakan yaitu,
.# AST* A.(6, yang mempunyai tiga grade yaitu rade A B dan rade
ini merujuk kepada besarnya Tensile Strenght dari material tersebut#
Besarnya Tensile Strength dari AST* A.(6 adalah,
8/17/2019 Bab 2 Raventus
5/20
.(
"rade A , @5 ksi
"rade B , 6( ksi
"rade &, 0( ksi
)# AST* A ', material ini juga sering digunakan yaitu pipa yang dilapisi
%leh unsur -in+ 9gal?ani-ed: atau sering juga digunakan sebagai
alternati?e untuk tipe A.(6# A' mempunyai tiga rade yaitu rade A
B dan Disamping itu A' juga mempunyai tiga tipe yaitu,
Tipe E, Ele+tri+ Resistan+e Feld adalah pipa yang memiliki
sambungan l%ngitudinal yang mana perpaduannya dibuat %leh panas
yang diper%leh dari tahan pipa terhadap aliran arus listrik dalam
rangkaian dimana pipa merupakan bagiannya dan dengan aplikasi
tekanan#
Tipe =, =urna+e Butt Feld adalah pipa yang memiliki sambungan
l%ngitudinal yang di las se+ara mekanik dengan +ara melintaskan k%il
yang telah dibentuk dan dipanaskan melalui perangkat r%l"r%l
pengelasan#
Tipe S, Seamless atau pipa tanpa sambungan adalah pipa dipr%duksi
dengan pr%ses pier+ing dari billet yang di ikuti dengan penger%lan
9r%lling: atau gambar atau keduanya#
'# AST* A ''', material ini sering digunakan pada 4luida yang mempunyai
temperatur yang rendah mulai dari ".( %
8/17/2019 Bab 2 Raventus
6/20
..
b# Stainless Steel,
Stainless Steel mempunyai .5 rade namun yang sering digunakan
adalah tipe '(@L# !ada intinya Tipe '(@ adalah tipe yang mempunyai kadar
karb%n yang rendah dengan tujuan memperkuat kemampuan menahan k%r%si#
Dengan penambahan huru4 L dibelakang namanya menjadi '(@L menunjukan
bah$a tipe tersebut mempunyai kadar karb%n k%nten yang semakin rendah jauh
lebih rendah dari hanya '(@ saja#
Ada dua tipe stainless steel yang umum dikenal dan digunakan di industri migas
yaitu,
AST* A'.), standard ini digunakan untuk !ipa ukuran 5 in+hi keba$ah#
AST* A'5, standard ini digunakan untuk !ipa ukuran diatas 5 in+hi
keatas#
)#' Diameter !ipa
!ipa mempunyai ukuran tertentu mulai dari yang paling ke+il dengan
ukuran diameter sebesar G in+hi sampai ukuran yang luar biasa besar yaitu pipa
dengan diameter 0) in+h atau kira"kira .#5 meter#
Se+ara umum material yang banyak digunakan untuk pipa dan k%mp%nennya
terbagi atas dua kateg%ri utama yaitu,
a#*etalli+ 9l%gam:
b#N%n"metalli+ 9n%n"l%gam:#
1husus untuk bahan metal bisa dibagi lagi atas dua kel%mp%k utama yaitu
=err%us 9besi: dan N%n"=err%us termasuk paduan Ni+kel tembaga dan
8/17/2019 Bab 2 Raventus
7/20
.)
aluminium# Akhirnya dari jenis bahan material berjenis =err%us tersebut material
pipa dapat lagi dibagi atas dua yaitu,
a# $r%ught ir%n +ast ir%n
b# Steel
!ipa yang ada dipasaran dan sering digunakan di industri *igas dikel%mp%kan
dalam ukuran sebagai berikut,
a# Large B%re !ipe, yaitu pipa yang berukuran lebih besar dari ) in+hi#
b# Small B%re !ipe, yaitu pipa yang mempunyai ukuran ) in+hi ke ba$ah#
+#Tubing , mempunyai ukuran sampai @ in+hi tetapi mempunyai ketebalan dinding
yang lebih ke+il dari Large B%re dan Small B%re#
Hkuran pipa yang biasanya banyak digunakan pada industri perminyakan dan gas
alam serta industri lainnya
adalah dimulai dari ukuran N!S G in+h in . ) ' @ 6 5 .( .) dan
mempunyai Diameter Luar 9Outside Diameter: yang sudah distandardkan dan
tidaklah sama dengan penamaan N!S nya# Sedangkan pipa .@ in+hi keatas
mempunyai Diameter Luar 9Outside Diameter: yang sama dengan N!S nya#
)#@ Tebal Dinding !ipa
1etebalan dinding pipa memiliki peranan penting dalam sistem perpipaan
yang ber%perasi pada tekanan dan temperatur yang tinggi kesalahan dalam
menentukan ketebalan dinding pipa yang diperlukan mengakibatkan pipa tidak
kuat menahan tekanan saat %perasi sehingga akan menumbulkan banyak
permasalahan dalam sistem %pearasi dari jalur perpipaan#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
8/20
.'
Di dalam pipa sering terdengar istilah s+hedule number yaitu penyebutan
untuk ketebalan pipa# S+hedule pipa dapat dikel%mp%kan sbb ,
S+hedule .( )( @( 6( 5( .)( .6(
S+hedule Standard
S+hedule E7tra Str%ng 9 JS :
S+hedule D%uble E7tra Str%ng 9 JJS :
Hntuk menghitung ketebalan pipa menurut AS*E B'.#' dipakai rumus ,
tm < ) 9 !K:9S#E#F
!#D
+ : & 9)#.:
tm , tebal dinding pipa 9mm:
! , tekanan internal disain pipa dalam 9bar:
D , diameter luar pipa 9mm:
S , stress pada temperatur disain 9bar:
F , 4akt%r kekuatan sambungan las misalnya pipe seamless nilai F adalah .#(
E , 4akt%r kualitas sambungan las misalnya pipe A.(6"seamless nilai E yaitu .#(
K , nilai 1%e4isien K untuk t M D86 9Tabel )#.:
& , batas k%r%si yang di i-inkan 9+%rr%si%n all%$an+e:#
Tabel )#.# 1%e4isien K untuk t M D86
*aterials
Temperatur = 9 &:% %
/((
9@5):
/( .#((( .#(( .#.(( .#.(
96).:
2 l%$er 9.(: 9'5: 966: 9/': 2 up
=erriti+ steels (@ ( (0 (0 (0 (0
8/17/2019 Bab 2 Raventus
9/20
.@
Austeni+ steels (@ (@ (@ (@ ( (0
Other du+tile
metals
(@ (@ (@ (@ (@ (@
&ast Ir%n ((
)# Rentang !ipa 9!ipe Span:
!ipa akan mengalami lenturan dan de4leksi karena berat pipa itu sendiri dan
berat 4luida yang mengalir di dalam pipa#
a# All%$able span maksimum pada sistem pipa h%ris%ntal dibatasi %leh '
4akt%r utama yaitu , bending stress ?erti+al de4le+ti%n and natural
4reuen+y#
b# All%$able span yang dihitung berdasarkan natural 4reuen+y dan limitasi
de4leksi dapat diambil sebagai batas ba$ah dari all%$able span yang
dihitung berdasarkan bending stress dan de4leksi
Hntuk menghindari terjadinya de4leksi pipa yang berlebihan akibat berat pipa dan
4luida didalamnya maka perlu diperhitungkan panjang jarak antara dua tumpuan
agar de4leksi yang terjadi dapat seke+il mungkin# Hntuk mengetahui jarak
maksimum antara dua tumpuan dapat menga+u pada tabel pipe span# Adapun
perhitungan se+ara manual dapat di+ari dengan menggunakan rumus ,
L < .)F
>##5 aP9)#):
Di mana ,
S , Tegangan yang diijinkan 9N8m :a)
8/17/2019 Bab 2 Raventus
10/20
.
> , *%dulus se+ti%n pipa 9 m :'
F , Berat pipa berat 4luida di dalam pipa per satuan panjang 9N8m:
Adapun besarnya de4leksi maksimum yang terjadi ditengah"tengah antara dua
tumpuan dapat di+ari dengan rumus ,
δ < I#E#'5@
L#F# @
9)#':
Di mana ,
E , *%dulus elastisitas material pipa *pa
I , *%men Inertia dari penampang pipa 9mm :@
)#6 =leksibilitas !ipa
=leksibilitas sistem perpipaan serta pipe supp%rt yang baik dan aman sangat
dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan dari pr%ses serta menjamin umur
pemakaian dari sistem perpipaan sesuai dengan siklus ran+angan# Namun pada
kenyataannya di lapangan masih ditemukan kegagalan"kegagalan yang terjadi pada
sistem pipa baik pada saat instalasi maupun %perasi# ;al ini jelas merugikan karena
sistem tidak dapat ber%perasi se+ara maksimum#
Instalasi perpipaan supaya terjamin dan aman dari kerusakan baik karena pemuaian
maupun berat instalasi pipa sendiri diperlukan pipe supp%rt dan tentunya tidak
mengabaikan 4leksibilitas instalasinya# Tujuan analisa tegangan piping system dan
pipe supp%rt adalah untuk mengetahui apakah tingkat tegangan maksimum m%men
serta gaya yang terjadi pada piping system pipe supp%rt dan euipment masih dalam
tingkat tegangan yang dijinkan atau tidak# Besar ke+ilnya pipe supp%rt serta
jumlahnya memerlukan suatu analisa dan pengalaman agar instalasi perpipaan tidak
rusak dan tahan lama#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
11/20
.6
!ipe supp%rt merupakan suatu perlengkapan instalasi perpipaan yang tidak dapat
dipisahkan karena tanpa penyangga 9pipe supp%rt: instalasi perpipaan tidak dapat
dipasang dengan sempurna# Supaya pipe supp%rt dalam instalasi perpipaan dapat
ber4ungsi sempurna maka sebelum membuat pipe supp%rt diperlukan perhitungan
peren+anaan yang baik begitu pula tempat pemasangannya#
Analisa 4leksibilitas merupakan hal penting didalam perhitungan dan peren+anaan
sistem perpipaan sesuai dengan +%de# Dalam analisa 4leksibilitas 4akt%r"4akt%r beban
terjadi karena adanya pengaruh perlakuan beban %perasi pada sistem perpipaan#
!emasangan pipe supp%rt adalah hal yang paling penting agar pengaruh pembebanan
selama k%ndisi %perasi sistem perpipaan tidak mengalami kegagalan atau kerusakan#
)#0 Analisis Tegangan
Analisis tegangan merupakan bagian yang paling berpengaruh pada
peren+anaan dan pelaksanaan sistem perpipaan# Dari hasil analisa tegangan ini peren+anaan jalur"jalur sistem perpipaan dan perletakkan tumpuan pipa 9pipe
supp%rt l%+ati%n: ditentukan untuk menghindari terjadinya tegangan yang
berlebihan pada pipa atau pada tumpuan pipa dan juga untuk mendapatkan k%ndisi
yang 4leksibel yang dibutuhkan pada tata letak jalur perpipaan#
Analisis tegangan dilakukan terutama pada n%--le"n%--le dari peralatan
yang dihubungkan dengan sistem perpipaan dan pada titik"titik tertentu pada jalur
perpipaan# Dan analisis ini ditentukan %leh gaya"gaya pada jangkar 9an+h%r: gaya
pada penyangga atau tumpuan m%men lengkung dan t%rsi pada suatu titik atau
segmen pada sistem perpipaan#
Adapun urutan pekerjaan yang dilakukan dalam analisis tegangan adalah ,
" *enghitung gaya dan m%men
8/17/2019 Bab 2 Raventus
12/20
.0
" *enghitung tegangan#
!erhitungan gaya m%men dan tegangan dapat dilakukan se+ara manual maupun
dengan k%mputer# Dalam peren+anaan jalur perpipaan pada instalasi ini dilakukan
perhitungan gaya dan m%men dengan menggunakan pr%gram k%mputer &aesar
II# dan perhitungan tegangan yang dilakukan se+ara manual#
)#0#.# aya dan tegangan
Hntuk perhitungan gaya dan tegangan kita ambil +%nt%h s%al jalur
perpipaan yang sederhana , Sebatang pipa yang dijepit pada kedua ujungnya dan
diberi beban terpusat = pada & serta batang dipanasi hingga suhunya naik sebesar
∆T seperti gambar )#0#.a# maka besarnya tegangan Thermal dapat di +ari sbb ,
!enyelesaian ,
1arena batang dipanasi maka pipa akan berekspansi se+ara linier atau terjadinya
perpanjangan akan tetapi perpanjangan tersebut terhalang karena pada kedua
ujungnya dijepit sehingga pipa mengalami tegangan thermal 9 P th:
Besarnya tegangan thermal yang terjadi adalah ,
Sth < α # ∆T # E
Di mana ,
Sth , Tegangan thermal 9N8m :)
α , 1%e4isien muai panjang 9mm# &:(
∆T , !erbedaan temperatur 9 &:(
E , *%dulus elastisitas pipa 9N8m :)
aya yang terjadi pada titik A dan B
=aks < Sth # A
8/17/2019 Bab 2 Raventus
13/20
.5
Di mana ,
=aks , aya aksial karena tegangan thermal 9N:
A , Luas penampang pipa 9m :)
ambar )#0#.a# ambar pipa dijepit pada kedua ujungnya
dengan beban terpusat =
Bila pada kedua ujung atau salah satu ujung pipa bebas maka perpanjangan pipa
9∆L: yang terjadi adalah ,
∆L < ∆T # α # L
)#0#)# 1%ndisi pembebanan
Sistem perpipaan yang diran+ang diren+anakan dapat menahan
berma+am"ma+am pembebanan yaitu ,
!ada keadaan Qhydr%stati+ test dimana system perpipaan yang telah dipasang
harus diuji terlebih dahulu sebelum di%perasikan yaitu dengan +ara mengalirkan
air yang bertekanan kedalam pipa pada jangka $aktu tertentu 9biasanya paling
lama ) jam: untuk mengetahui ada tidaknya terjadi keb%+%ran pada sistem
perpipaan# 1%mbinasi beban yang mungkin terjadi pada k%ndisi hydr%test test ini
adalah ,
8/17/2019 Bab 2 Raventus
14/20
./
Beban akibat material dan gaya"gaya luar 9berat material dan bagian"bagian dari
!er+abangan pipa:# Beban akibat 4luida yang digunakan untuk pengetesan 9air
atau udara:# !ada keadaan ber%perasi dimana sistem telah di%perasikan maka
k%mbinasi beban pada keadaan %perasi ini adalah ,
Beban akibat berat material berat 4luida temperatur dan gaya luar#
Beban akibat berat material berat 4luida temperatur 9disain 8 %perasi: gaya luar
dan tekanan 9disain8%perasi:# Beban akibat berat material berat 4luida temperatur
9disain8%perasi: tekanan 9disain8%perasi: berat k%nstruksi 9settlement: dan gempa
bumi#
)#0#'# Tegangan pipa
*enurut standar AS*E B'.#' 9standar untuk peren+anaan sistem
perpipaan pada instalasi pr%ses: ada tiga tegangan utama yang bekerja pada
elemen pipa lihat ambar )#0#'a#
Tegangan n%rmal memiliki tiga k%mp%nen tegangan yaitu,
.# Tegangan utama l%ngitudinal 9L%ngitudinal prin+ipal stress: yaitu tegangan
yang bekerja sepanjang garis sumbu pipa tegangan ini disebabkan %leh
pembengk%kan beban gaya aksial atau tekanan#
)# Tegangan utama radial 9Radial prin+ipal stress: yaitu tegangan yang bekerja
pada satu garis mulai dari pusat pipa se+ara radial sampai ke dinding pipa
tegangan ini bersi4at tegangan tekan bila disebabkan %leh tekanan dalam pipa dan
tegangan ini bersi4at tegangan tarik bila tekanan dalam pipa hampa 9?a+uum
pressure:#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
15/20
)(
'# Tegangan utama +ir+um4erential atau keliling atau disebut juga sebagai ;%%p
stress tegangan ini bekerja tegak lurus terhadap tegangan l%ngitudinal dan
tegangan radial tegangan ini bertendensi membelah dinding pipa dalam arah
melingkar pipa dan tegangan ini disebabkan tekanan dari dalam pipa#
Bila dua atau lebih tegangan utama bekerja pada suatu titik pada sebatang
pipa maka akan menghasilkan tegangan geser +%nt%hnya pada pipa yang diberi
penyangga se+ara menganjur 9%?erhang pipa: dimana tegangan radial yang
disebabkan %leh penyangga berk%mbinasi dengan lenturan yang disebabkan %leh
pipa#
ambar )#0#'a# ambar sistem sumbu utama
Te%ri"te%ri 1egagalan 9=ailure The%ries:
Te%ri kegagalan tegangan utama maksimum 9ma7imum prin+ipal stress 4ailure
the%ries: menyatakan bila salah satu dari tiga tegangan utama yang saling tegak
lurus melebihi dari kekuatan luluh 9yield strength: material pada temperatur yang
sama maka kegagalan atau kerusakan akan terjadi pada material tersebut# Satu
+%nt%h dari aplikasi te%ri ini adalah sebagai berikut ,
8/17/2019 Bab 2 Raventus
16/20
).
!ipa berdiameter @ in+i 9diameter luar< ..@#' mm: S+h# 5( 9tebal dinding
pipa t < 5#6 mm: berisi 4luida dengan tekanan desain ! sebesar < /' barg < .'(
!sig < /#' *!a 9N8mm :# ;itung besarnya tegangan"tegangan utama yang terjadi)
!enyelesaian ,
Tegangan utama l%ngitudinal 9L!S: ,
! # D% /#' 7 ..@#'L!S < < < '(#/(( *!a
@t @ 7 5#6
Tegangan utama +ir+um4erential 9&!S: ,
! # D% /#' 7 ..@#'&!S < < " < 6.#5(. *!a
)t ) 7 5#6
Tegangan utama radial 9R!S: < ! < /#' *!a
Bila te%ri kegagalan tegangan utama maksimum diterapkan pada k%ndisi
pipa ini maka hanya &!S lah yang perlu diperhatikan# Hntuk men+egah pipa dari
gagal atau rusak maka harus dipilih tebal dinding pipa yang menghasilkan harga
&!S diba$ah harga yield strength dari material pipa pada temperatur dan tekanan
pada saat system ber%perasi#
Te%ri kegagalan tegangan geser maksimum 9ma7imum shear stress 4ailure
the%ries: adalah harga rata"rata dari tegangan yang paling besar dikurangi dengan
tegangan yang paling ke+il dan dibagi dua# Dari +%nt%h perhitungan di atas maka
tegangan geser maksimumnya adalah ,
&!S " R!S )5#)00 3 .@#.'5*S < < < 0#(6/ *!a
) )kegagalan tegangan geser maksimum menyatakan bah$a bila harga tegangan
geser maksimum melebihi dari setengah harga yield strength material pada
temperatur yang sama maka kegagalan atau kerusakan akan terjadi# !ada +%nt%h
8/17/2019 Bab 2 Raventus
17/20
))
di atas sistem ini akan aman selama yield strength material pada temperatur yang
sama di atas harga .@6#'@5 *!a#
)#0#@ Tegangan yang dii-inkan 9All%$able Stress:
Sebagai ilustrasi dimana instalasi jalur perpipaan yang diren+anakan pada
tulisan ini adalah instalasi dipasang pada temperatur %perasi 6& dan temperatur
desain /'& jenis pipa AST* A.(6 R B S*LS BE &S S&; 5( dengan adanya
peningkatan temperatur maka menyebabkan pipa tersebut memuai# ;al ini
menyebabkan terjadinya pemanjangan pada pipa karena kedua ujung pipa
tersebut tidak dapat bergerak karena adanya euipment pada ujung pipa tersebut
maka timbul tegangan dalam pipa# Bila sistem tidak ber%perasi lagi pipa tersebut
kembali ke keadaan semula dan tegangan pun akan menghilang#
Siklus diatas bila terjadi berulang"ulang akan dapat menimbulkan retak"
retak pada pipa hal ini disebut degnan kegagalan karena kelelahan 94atiue 4ailure:
dan selanjutnya dapat mengakibatkan pipa b%+%r atau pe+ah bila 4luida yang
dialirkan adalah 4luida yang mudah terbakar maka akibat yang ditimbulkan dapat
berakibat 4atal baik bagi instalasi itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya# Oleh
karena itu dalam standar peraturan mengenai peren+anaan instalasi sistem
perpipaan ditentukan batas"batas untuk tegangan maksimum yang diijinkan pada
sebuah jalur perpipaan bilamana suhunya meningkat dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi baik dalam keadaan ber%perasi atau tidak# Batas"batas
ini biasanya disebut All%$able displa+ement stress range atau batas"batas
tegangan akibat pemuaian atau penyusutan yang dii-inkan 9S :#a
*enurut AS*E B'.#' besar S tersebut adalah ,a
8/17/2019 Bab 2 Raventus
18/20
)'
S < 4 9.) S () S :a + h
Di mana ,
Sa U Rentang tegangan perpindahan yang diijinkan N8mm 9kg48+m :#) )
S+ , Tegangan dasar yang dii-inkan pada suhu minimum bahan yang
diharapkan selama siklus perpindahan dalam analisa N8mm 9kg48+m :#) )
Sh , Tegangan dasar yang diijinkan pada suhu maksimum bahan yang
diharapkan selama siklus perpindahan dalam analisa N8mm 9kg48+m :#) )
4 , =a+t%r yang tergantung siklus yang dialami pipa tersebut atau 4a+t%r
pengurangan tegangan#
Nilai 4a+t%r 4 < .#( untuk siklus 9pipa memuai dan menyusut: disain
diren+anakan ber%perasi selama .( Tahun maka siklus yang terjadi
adalah selama '6( jam dilihat dari tabel siklus pipa pada tabel )#)#
didapat nilai 4 < .( karena siklus kurang dari 0#(((#
Tabel )#)# Siklus pipa
Siklus 9N: 4 0#((( kurang .(
0#((( " .@#((( (/.@#((( " ))#((( (5))#((( " @#((( (0
@#((( " .((#((( (6.((#((( keatas (
)#5 !r%gram &aesar II
&AESAR II adalah pr%gram +%mputer untuk perhitungan Stress Analysis
yangmampu mengak%m%dasi kebutuhan perhitungan Stress Analysis#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
19/20
)@
S%4t$are ini sangat membantu dalam Engineering terutama di dalam desain
*e+hani+al dan system perpipaan# !engguna &aesar II dapat membuat
perm%delan system perpipaan dengan menggunakan Qsimple beam element
kemudian menentukan k%ndisi pembebanan sesuai dengan k%ndisi yang
dikehendaki# Dengan memberikan8membuat inputan tersebut &aesar II mampu
menghasilkan hasil analisa berupa stress yang terjadi beban dan pergeseran
terhadap system yang kita analisa#
Data masukan ,
Dimensi dan jenis material
!arameter %perasi , temperatur tekanan 4luida
!arameter beban , berat is%lasi perpindahan angin gempa dll
&%de yang digunakan pem%delan , N%de elemen tumpuan
Aturan penempatan n%de,
De4inisi ge%metri , system start interseksi perubahan arah end
!erubahan parameter %perasi , perubahan temp tekanan is%lasi
De4inisi parameter kekakuan elemen , perubahan ukuran pipa
?al?e tee dll#
!%sisi k%ndisi batas , restrain an+h%r
Aplikasi pembebanan , aplikasi gaya berat is%lasi gempa dll
!engambilan in4%rmasi dari hasil analisis , gaya dalam stress
displa+ement reaksi tumpuan dll#
8/17/2019 Bab 2 Raventus
20/20
)
)#5#. Input &aesar II
!arameter yang menjadi masukan 9diinput: ke dalam pr%gram &aesar II sebagai
data yang akan dipr%ses adalah sebagai berikut ,
a# N%de yaitu titik a$al peren+anaan yang akan disediakan %leh &aesar II dalam
dial%g b%7# Biasanya nilai .( akan menjadi titik a$al dari peren+anaan jalur
perpipaan yang akan dilakukan#
b# Data"data disain seperti tekanan temperatur +%rr%si%n all%$an+e dll#
+# !ipe data yaitu data"data yang berkaitan dengan si4at"si4at 4isis pipa seperti
jenis material besar diameter ketebalan pipa ketebalan is%lasi pipa dll#
d# Apli+ati%n &%de yaitu setandard yang akan digunakan misalnya B '.#' dll#
e# Data"data pendukung yaitu data"data yang akan ditentukan se+ara %t%matis
%leh pr%gram &aesar II seperti Elasti+ m%dulus !ipe density dll#
)#5#) Output &aesar II
;asil %utput dari &aesar II merupakan hasil perhitungan 4leksibilitas dan
kekuatan jalur pipa berdasarkan data"data input dan disajikan dalam bentuk
tampilan animasi ' dimensi dan berupa data"data dalam bentuk angka sebagai
indikasi letak dan arah gaya"gaya m%men dan besar tegangan yang terjadi#