24
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga 2.1.1 Definisi Dukungan Keluarga Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stress yang buruk (Kaplan dan Sadock, 2012). Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan. 2.1.2 Jenis-jenis Dukungan Keluarga Menurut Friedman (2010), terdapat empat tipe dukungan keluarga yaitu: 1. Dukungan Emosional Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk bersistirahat dan juga menenangkan pikiran. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan dari keluarga. Individu yang menghadapi persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau ada keluarga yang mau mendengarkan dan memperhatikan masalah yang sedang dihadapi. 2. Dukungan Penilaian Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan masalah dan juga sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Dukungan dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk penghargaan positif yang 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dukungan Keluarga

2.1.1 Definisi Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang

melindungi seseorang dari efek stress yang buruk (Kaplan dan Sadock, 2012).

Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap, tindakan penerimaan

keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional,

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi

dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi

sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota

keluarga merasa ada yang memperhatikan.

2.1.2 Jenis-jenis Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2010), terdapat empat tipe dukungan keluarga yaitu:

1. Dukungan Emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk bersistirahat dan juga

menenangkan pikiran. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan dari keluarga.

Individu yang menghadapi persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau

ada keluarga yang mau mendengarkan dan memperhatikan masalah yang sedang

dihadapi.

2. Dukungan Penilaian

Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan masalah dan juga

sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Dukungan

dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk penghargaan positif yang

8

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

9

diberikan kepada individu.

3. Dukungan Instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan dalam hal pengawasan,

kebutuhan individu. Keluarga mencarikan solusi yang dapat membantu individu

dalam melakukan kegiatan.

4. Dukungan Informasional

Keluarga berfungsi sebagai penyebar dan pemberi informasi. Disini

diharapkan bantuan informasi yang disediakan keluarga dapat digunakan oleh

individu dalam mengatasi persoalan- persoalan yang sedang dihadapi.

2.1.3 Cara Menilai Dukungan Keluarga

Menurut Nursalam (2012), untuk mengetahui besarnya dukungan keluarga

dapat diukur dengan menggunakan kuisioner dukungan keluarga yang terdiri dari

12 buah pertanyaan yang mencakup empat jenis dukungan keluarga yaitu

dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan penilaian dan dukungan

instrumental.

2.2 Konsep Keluarga2.2.1 Pengertian Keluarga.

Adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2008). Keluarga adalah dua atau

tiga individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau

pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

10

sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing, menciptakan serta

mempertahankan kebudayaan (Setiadi, 2008).

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan

budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan

social diri tiap anggota keluarga (Setiadi, 2008).

Dari tiga definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga

adalah :

1. Unit terkecil dari masyarakat.

2. Terdiri atas dua orang atau lebih.

3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.

4. Hidup dalam satu rumah tangga.

5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.

6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.

8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

2.2.2 Tipe Keluarga

Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam

yaitu :

1. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

11

2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,

paman, bibi dan sebagainya.

3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan

istri tanpa anak.

4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang

tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat

disebabkan oleh perceraian atau kematian.

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang

dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost

untuk bekerja atau kuliah)

2. Tipe Keluarga Non Tradisional

1) The Unmarried teenege mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari

hubungan tanpa nikah.

2) The Stepparent Family

Keluarga dengan orang tua tiri.

3) Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan

fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan

melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

12

4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa

melalui pernikahan.

5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama

sebagaimana suami – istri (marital partners).

6) Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena

beberapa alasan tertentu.

7) Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga

bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk

sexual dan membesarkan anaknya.

8) Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama

atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang –

barang rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab

membesarkan anaknya.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

13

9) Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau

saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut

perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang

aslinya.

10) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan

ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

11) Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda

yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai

perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam

kehidupannya.

$ 2.2.3 Struktur Keluarga

Menurut Setiadi (2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,

diantarannya adalah :

1) Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ayah.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

14

2) Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ibu.3) Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga

sedarah istri.4) Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga

sedarah suami.5) Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.$ 2.2.4 Fungsi keluarga

Menurut Setiadi (2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang

dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

1) Fungsi Biologis1. Untuk meneruskan keturunan.2. Memelihara dan membesarkan anak.3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga4. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2) Fungsi Psikologis

1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.4. Memberikan identitas keluarga.

3) Fungsi sosialisasi1. Membina sosial pada anak.2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.3. Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.

4) Fungsi Ekonomi1. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

15

2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga

di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak,

jaminan hari tua dan sebagainya.

5) Fungsi pendidikan

1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat

dan minat yang dimiliki.2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi, 2008) dari berbagai fungsi

diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :

1) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,

kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan

mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

2) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan

anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan

menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental,

sosila dan spiritual.

3) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga

siap menjadi manusia dewasa yang mendiri dalam

mempersiapkan masa depannya.

$ 2.2.5 Peran Keluarga

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

16

Menurut Setiadi (2008) peranan keluarga menggambarkan seperangkat

perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam

posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga

adalah sebagai berikut :1. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai

pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkunmgan.2. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai

peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik

anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan

sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping

itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam

keluarga.3. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan

tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.$ 2.2.6 Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Setiadi (2008), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan,

yaitu:

1) Keluarga Baru (Bargaining Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas

perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

17

5) Persiapan menjadi orang tua.

6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi

orang tua).

2) Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing)

Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan

menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46

orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah

dalam hal :

1. Suami merasa diabaikan.2. Peningkatan perselisihan dan argument.3. Interupsi dalam jadwal kontinu.4. Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan

kegiatan).

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua

terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).

4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

5) Konseling KB post partum 6 minggu.

6) Menata ruang untuk anak.

7) Biaya / dana Child Bearing.

8) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.

9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

3) Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

18

Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan

pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar

dan kotak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas

perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

2) Membantu anak bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.

5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.

6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang

anak.

4. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah

dan lingkungan lebih luas.

2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan

anak.

5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan

dan kesehatan anggota keluarga.

5. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun).

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

19

1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang

seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang

yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).

2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

keluarga.

6. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah)

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup

mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan

sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan

nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalh :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman.

3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian

anaknya.

5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi

anak – anaknya.

7. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

20

1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah

minat social dan waktu santai.

2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua.

3) Keakrapan dengan pasangan.

4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.

5) Persiapan masa tua/ pension.

8. Keluarga Lanjut Usia

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.

2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

4) Melakukan life review masa lalu.

$ 2.3 Konsep Kepuasan Hidup

2.3.1 Pengertian Kepuasan Hidup ( Life Satisfaction)

Life Satisfaction merupakan satu keadaan kesenangan dan kesejahteraan,

disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran (Chaplin,

2012). Sedangkan Diener, Emmons, Larsen, & Griffin (1985) mendefinisikan

kepuasan hidup sebagai penilaian menyeluruh terhadap kualitas kehidupan

seseorang berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkannya sendiri.

Amat & Mahmud (2013) menegaskan kepuasan hidup adalah melibatkan

berbagai konstruk yang memerlukan seseorang itu menilai berbagai aspek

kehidupannya seperti kesehatan, keuangan, kerja, serta hubungan

interpersonalnya. Tetapi kebanyakan masyarakat meletakkan berbagai nilai

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

21

tersebut terhadap salah satu aspek saja.

Sedangkan Diener (2012) menegaskan seseorang itu perlu melihat

kepada aspek kepuasan hidupnya secara kognitif dan menyeluruh. Pavot dan

Diener (2012) menyatakan kepuasan hidup sebagai penilaian secara keseluruhan

terhadap perasaan dan sikap seseorang berkaitan dengan kehidupannya pada

suatu waktu.

Sementara itu Sousa dan Lyubomirsky (2011) menyatakan kepuasan

hidup seseorang itu merujuk kepada penerimaan seseorang terhadap keadaan

kehidupannya serta sejauh mana seseorang itu dapat memenuhi apa yang

dikehendakinya secara menyeluruh. Secara umum kepuasan hidup merujuk

kepada sejauh mana seeseorang itu berpuas hati dengan apa yang diperolehnya

selama ini. Ia adalah aspek yang diukur secara kognitif oleh seseorang terhadap

dirinya sendiri. Kepuasan hidup sukar untuk didefinisikan karena aspek

kepuasan hidup adalah bersifat subjektif.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa kepuasan hidup adalah penilaian secara menyeluruh terhadap berbagai

konstruk dalam kehidupan seseorang dengan didasarkan pada kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri. Sedangkan aspek kepuasan hidup

bukanlah dinilai berdasarkan area-area tertentu melainkan dinilai berdasarkan

aspek kognitif seseorang secara menyeluruh terhadap kualitas hidupnya

didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri.

2.3.2 Karakteristik Individu yang Memiliki Kepuasan Hidup

Menurut Pavot dan Diener (2012) aspek kepuasan hidup dinilai dari

aspek kognitif seseorang secara keseluruhan terhadap kualitas hidupnya

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

22

berdasarkan kriteria yang dipilih oleh mereka sendiri. Jadi, aspek kepuasan

hidup bukanlah merujuk kepada kepuasan hidup dari aspek-aspek seperti

kesehatan, persahabatan, keuangan dan taraf sosial seseorang.

Diener (2012) mengatakan bahwa individu yang puas akan kehidupannya

adalah individu yang menilai bahwa kehidupannya memang tidak sempurna

tetapi segala sesuatunya berjalan dengan baik, selalu mempunyai keinginan

untuk berkembang dan menyukai tantangan.

Kepuasan hidup seseorang menunjukkan sebuah kesenangan atau

penerimaan hidup individu tersebut, atau pemenuhan keinginan dan kebutuhan

hidup individu secara keseluruhan (Sousa & Lyubomirsky, 2011).

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup

Menurut Hurlock (2012), beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan

hidup pada seorang individu antara lain:

1. Kesehatan

Kesehatan yang baik memungkinkan individu pada usia berapa pun

dapat melakukan aktivitas. Sedangkan kesehatan yang buruk atau ketidak

mampuan fisik dapat menjadi penghalang untuk mencapai kepuasan bagi

keinginan dan kebutuhan individu.

2. Psikologi

Kepuasan hidup adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau

kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan. Kepuasan hidup

mempengaruhi kesejahteraan psikologis pada orang dewasa lanjut. Pada

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

23

lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik, kecuali kalau

mereka mengalami gangguan kesehatan jiwanya atau tergolong patologik.

Sifat kepribadian seseorang sewaktu muda akan nampak jelas setelah

memasuki lansia sehingga masa muda diartikan sebagai karikatur

kepribadian lanisa. Dengan memahami kepribadian lansia tentu akan lebih

memudahkan masyarakat secara umum dan anggota keluarga lansia tersebut

secara khusus, dalam memperlakukan lansia dan sangat berguna bagi kita

dalam mempersiapkan diri jika suatu hari nanti memasuki lansia.

3. Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan peristiwa sosial yang saling

memoengaruhi antara satu individu maupun kelompok terhadap kelompok

lainnya, serta pada interaksi sosial terjadi proses komunikasi untuk

mencapai tujuan bersama, yang selanjutnya akan diukur menggunakan

aspek-aspek komunikasi, sikap, tingkah laku dan norma sosial. Semakin

tinggi interaksi sosial yang dilakukan lanjut usia, semakin tinggi pula

kepuasan hidup.

4. Kesempatan–kesempatan Interaksi di luar keluarga atau lingkungan

Karena nilai sosial yang tinggi ditekankan pada popularitas, maka

tingkat usia berapa pun orang akan merasa bahagia apabila mereka

mempunyai kesempatan untuk mengadakan hubungan social dengan orang–

orang di lingkungan luar keluarga seperti dengan masyarakat sekitar, teman

seusia baik sesama jenis maupun berbeda jenis kelamin dengan cara

mengikuti kegiatan yang diadakan di lingkungan atau di masyarakat sekiatar

tempat tinggal lansia seperti arisan, pengajian, kerja bhakti, maka lansia

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

24

tersebut akan mendapat lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan

lingkungannya.5. Jenis pekerjaan

Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin sedikit kesempatan untuk

otonomi dalam pekerjaan, semakin kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat

pada tugas sehari-hari yang diberikan kepada anak-anak dan juga pekerjaan

orang-orang dewasa.

6. Status kerja

Baik di bidang pendidikan maupun pekerjaan, semakin berhasil

seseorang melaksanakan tugas semakin hal itu dihubungkan dengan prestise

maka, semakin besar kepuasan yang ditimbulkan.

7. Kondisi kehidupan

Jika pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk berinteraksi

dengan orang-orang lain baik di dalam keluarga maupun dengan teman-

teman dan tetangga di dalam masyarakat, maka kondisi demikian

memperbesar kepuasan hidup.

8. Keseimbangan antara Harapan dan Pencapaian

Jika harapan-harapan itu realistis, orang akan puas dan bahagia

apabila tujuannya tercapai.

9. Daya tarik fisik

Daya tarik fisik menyebabkan individu dapat diterima dan disukai

oleh masyarakat dan sering merupakan penyebab dari prestasi yang lebih

besar daripada apa yang mungkin dicapai individu kalau kurang mempunyai

daya tarik.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

25

Schaie dan Willis (1991) menyatakan bahwa kepuasan hidup dapat dicapai

dengan menjaga kesehatan fisik dan psikis melalui kebiasaan mengatur gizi, olah

raga dan terlibat aktivitas yang membutuhkan proses berpikir.

$ 2.4 Konsep Lansia

2.4.1 Pengertian Lanjut Usia

Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses

perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Usia lanjut

merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu

yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari

(Notoatmodjo, 2013).

Lansia merupakan dua kesatuan fakta sosial dan biologi. Sebagai suatu

fakta sosial, lansia merupakan suatu proses penarikan diri seseorang dari

berbagai status dalam suatu struktur masyarakat. Secara fisik pertambahan usia

dapat berarti semakin melemahnya menusia secara fisik dan kesehatan (Prayitno,

2010)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Republik Indonesia

Nomor 67 Tahun 2015 Pasal 1 ayat 1 bahwa Lanjut usia adalah seseorang yang

telah mencapai 60 (enam puluh) tahu ke atas.

2.4.2 Klasifikasi Lansia

Menurut Maryam (2012), lima klasifikasi pada lansia antara lain:

1. Pra lansia adalah seseorang yang berusia 45-59 tahun

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

26

2. Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih3. Lansia Resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/

seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.4. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan

dan/atau kegiatan yang masih dapat menghasilkan barang/ jasa.5. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,

sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Nugroho (2012),

lanjut usia meliputi:

1. Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun2. Usia lanjut (eldery) antara 60-74 tahun3. Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

2.4.3 Tipe Lansia

Menurut Maryam (2012), beberapa tipe lansia bergantung pada karakter,

pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya. Tipe

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman menyesuaikan diri dengan perubahan

jaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,

dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.

2. Tipe mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru dan selektif dalam

mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan.

3. Tipe tidak puas

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

27

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak

menuntut.4. Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan

melakukan pekerjaan apa saja.

5. Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal,

pasif dan acuh tidak acuh.

Mangkunegoro IV dalam surat Werdatama, yang dikutip oleh H.I.

Widyapranata menyebutkan bahwa orang tua (lanjut usia) dalam literatur lama

(Jawa) dibagi dua golongan, yaitu:

1) Wong Sepuh: orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu

“DwiTunggal”, yakni mampu membedakan antara baik dan buruk, sejati dan

palsu, Gusti (Tuhan) dan kawulanya atau hambanya.

2) Wong Sepah lanjut usia yang kosong, tidak tahu rasa, bicaranya muluk-

muluk tanpa isi, tingkah lakunya dibuat-buat dan berlebihan, serta

memalukan. Hidupnya menjadi hambar (kehilangan dinamika dan

romantika hidup).2.4.4 Tugas Perkembangan Lanjut Usia

Seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas perkembangan khusus.

Menurut Potter dan Perry (2015), tujuh kategori utama tugas perkembangan lansia

meliputi:

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

28

1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring

terjadinya penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini

tidak dikaitkan dengan penyakit, tetapi hal ini adalah normal.

2. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan

Lansia umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh

karena itu mungkin perlu untuk meyesuaikan dan membuat perubahan karena

hilangnya peran bekerja.

3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan

Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan

kadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit diselesaikan, apalagi bagi lansia

yang menggantungkan hidupnya dari seseorang yang meninggalkannya dan

sangat berarti bagi dirinya.

4. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia

Beberapa lansia menemukan kesulitan untuk menerima diri sendiri

selama penuaan. Mereka dapat memperlihatkan ketidakmampuannya sebagai

koping dengan menyangkal penurunan fungsi, meminta cucunya untuk tidak

memanggil mereka “nenek” atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang

menempatkan keamanan mereka pada resiko yang besar.

5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

29

Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya. Misalnya kerusakan

fisik dapat mengharuskan pindah ke rumah yang lebih kecil dan untuk

seorang diri mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa.Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan

anak-anaknya yang telah dewasa.

6. Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup

Lansia harus belajar menerima akivitas dan minat baru untuk

mempertahankan kualitas hidupnya. Seseorang yang sebelumnya aktif secara

sosial sepanjang hidupnya mungkin merasa relatif mudah untuk bertemu

orang baru dan mendapat minat baru. Akan tetapi, seseorang yang introvert

dengan sosialisasi terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu orang baru

selama pensiun.

2.4.5 Masalah Fisik yang Sering Ditemukan pada Lansia

Menurut Azizah (2011), masalah fisik yang sering ditemukan pada

lansia adalah:

1. Mudah Jatuh

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi

mata yang melihat kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak

terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau

tanpa kehilangan kesadaran atau luka

2. Mudah Lelah Disebabkan oleh:1) faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan atau perasaan

depresi)2) gangguan organis

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

30

3) pengaruh obat-obat

3. Berat Badan Menurun Disebabkan oleh:1) Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang gairah

hidup atau kelesuan2) Adanya penyakit kronis3) Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan

makanan terganggu4) Faktor-faktor sosioekonomis (pensiun)

5) Sukar Menahan

4. Buang Air Besar Disebabkan oleh:1) Obat-obat pencahar perut2) Keadaan diare3) Kelainan pada usus besar4) Kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rektum usus)

5. Gangguan pada Ketajaman Penglihatan Disebabkan oleh:

1) Presbiopi2) Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)3) Kekeruhan pada lensa (katarak)4) Tekanan dalam mata yang meninggi (glaukoma)

2.4.6 Penyakit yang Sering Dijumpai pada Lansia

Menurut Azizah (2011), dikemukakan adanya empat penyakit yang sangat

erat hubungannya dengan proses menua yakni:

1. Gangguan sirkulasi darah, seperti : hipertensi, kelainan pembuluh

darah, gangguan pembuluh darah di otak (koroner) dan ginjal.

2. Gangguan metabolisme hormonal, seperti: diabetes mellitus,

klimakterium, dan ketidakseimbangan tiroid.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Keluarga ... 2.pdf4. Hidup dalam satu rumah tangga. 5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga. 6. Berinteraksi diantara sesama anggota

31

3.Gangguan pada persendian, seperti osteoartitis, gout arthritis, atau

penyakit kolagen lainnyaberbagai macam neoplasma.