Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Keagenan
Agen (agency) adalah hubungan antara dua pihak (utamanya) yang
dituangkan dalam bentuk perjanjian atau bentuk yang lain, yang mana salah satu
pihak (disebut agen) diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan untuk atas
nama orang lain (dalam hal ini disebut prinsipal) dan tindakan agen tersebut akan
mengikat prinsipal, baik itu disebabkan karena dituangkan dalam perjanjian atau
disebabkan karena tindakan. (Budi Santoso, 2015: 4)
Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasional atau perusahaan
nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang
ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurusi kepentingan
kapalnya selama di Indonesia (Undang-undang Pelayaran No. 17, Tahun 2008:3).
Keagenan umum (general agent) adalah perusahaan pelayaran yang
ditunjuk oleh perusahaan lain di Indonesia atau perusahaan asing di luar negeri
(principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan
kapalnya. Jadi, perusahaan dapat menujuk agen dalam hal pelayanan terhadap
kapalnya, tetapi juga dapat ditunjuk sebagai agen dalam hal pelayanan terhadap
kapal milik perusahaan lain. (Engkos Kosasih, 2012:471).
2.2 Fungsi Keagenan
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, keagenan mempunyai fungsi sebagal
berikut menurut (Engkos Kosasih, 2012:472)
a. Memonitor pelaksanaan penanganan atau pelayanan keagenan yang bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal kedatangan dan
keberangkatan kapalMengadministrasikan kegiatan keagenan.
b. Memberikankan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan
keagenan.
8
c. Mengupayakan kegiatan keagenan sehingga dapat memberikan stimulan
terhadap kegiatan pokok perusahaan.
d. Menyusun program operasional keagenan berdasarkan kebijakan
perusahaan, baik liner services ataupun tramper services.
2.3 Jenis-Jenis Keagenan
Jenis-jenis keagenan ada tiga macam, antara lain sebagai berikut menurut
(R.P. Suyono,2007: 223-224)
a. General agent
Agen umum adalah perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh
perusahaan pelayaran asing tersebut selama berlayar dan singgah di
pelabuhan Indonesia. Adapun Persyaratan sebagai General Agent:
1. Perusahaan Pelayaran Indonesia yang memiliki kapal berbendera Indonesia berukuran minimal 5.000 GT .
2. Memiliki bukti Perjanjian Keagenan Umum (Agency Agreement) atau Surat Keagenan Umum (Letter of Appointment)
Salah satu tugas General Agent adalah menunjuk Sub Agent yg berada di
luar wilayah General Agent dengan mengeluarkan surat PKK(Penunjukan
Keagenan Kapal).
b. Sub agent
Sub agent adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh general agent
untuk melayani kebutuhan kapal di pelabuhan tertentu. Adapun tugas sub
agent, yaitu :
1. pelayanan kapal(ship’s husbanding) contoh pelayanan kapal adalah pelayanan ABK, perbaikan atau
pemeliharaan kapal, penyediaan onderdil atau suku cadang kapal
dan sebagaimya.
2. operasi keagenan (cargo operation) contoh operasi keagenan adalah pengurusan bongkar dan muat,
stowage , lashing, dan dokumen muatan.
2.4 Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan (port) adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan
dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
9
pengusahaan yang di pergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang dan bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar
moda transportasi. (UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran), Menurut jenisnya
terdapat 2 (dua) macam pelabuhan yaitu:
a) Pelabuhan umum yaitu pelabuhan yang digunakan untuk melayani
kepentingan umum, contoh: Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara,
Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak di
Surabaya dan Pelabuhan Makassar di Ujung Pandang.
b) Pelabuhan Khusus ( Pelsus dan sesuai Undang-Undang No 17 Tahun
2008 terminologinya adalah Tersus/Terminal Khusus) yaitu
pelabuhan yang dioperasikan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu, contoh pelabuhan-pelabuhan milik
Pertamina, milik pabrik Semen Gresik, pabrik pulp PT Riau Andalan
pulp & Paper, milik PT Aneka Tambing, milik PT Pabrik Baja
Krakatau Steel dan lain-lain. (Edi Hidayat,2009,II)
2.5 Defiinisi Sekitar Ruang LingkupPelabuhan
a) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar,naik
turun penumpang, atau bongkar muat barang (Sumber : Undang-
undang No. 16 Tahun 2008, Pasal 1 Tentang Pelayaran)
b) Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat
angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
sebagai tempat asal tujuan bongkar muat barang (Sumber : Undang-
umdang No. 17 Tahun 2008, Pasal 1 Tentang Pelayaran).
10
c) Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan dalam negeri, alih muat amgkutan laut
dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/barang (Sumber : Undang-undang No. 18 Tahun
2008, Pasal 1 Tentang Pelayaran).
d) Otoritas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga pemerintah
dipelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan pelabuhan (Sumber ;
Undang-undang No. 26 Tahun 2008, Pasal 1 Tentang Pelayaran)
2.6 Pengertian Kapal
Menurut undang-undang nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, kapal
adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang di gerakan dengan
tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainya, di tarik atau ditunda, termasuk
kendaraan yang begaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air serta
alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah
1) Jenis-Jenis Kapal Niaga
a) Kargo Kontainer
Kapal Kargo Kontainer adalah kapal khusus untuk membawa semua
beban atau muatan dalam bentuk / ukuran intermodal. Dengan
membentuk sarana umum angkutan komersial sistem intermodal
containerization transport. Maka dengan cara ini pemuatan /
pembongkaran barang lebih cepat kira kira membutuhkan waktu 3 6
jam dan kapal tersebut siap untuk berlayar kembali.
b) Kapal Curah (Bulk Carrier)
Kapal Curah (Bulk Carrier) adalah kapal untuk dagang yang
dirancang untuk mengangkut kargo curah unpackaged, seperti
contoh batu bara dan semen. Adapun kelebihan dari kapal bulker
adalah mempunyai daya angkut yang besar.
11
c) Kapal Tanker ( Tanker Ship )
Kapal Tanker adalah kapal yang sudah dirancang khusus untuk
mengangkut muatan cair atau minyak dalam jumlah besar. Adapun
jenis kapal tanker yang sering kita dengar antara lain kapal tanker
minyak, pembawa gas alam cair. Kapal tanker ini mempunyai desain
khusus tersendiri sesuai apa yang akan diangkut nantinya, sehingga
kapal tanker ini mempunyai sistem keselamatan yang canggih demi
keselamatan para awak yang berada di kapal tersebut.
d) Kapal Tongkang
Kapal Tongkang adalah kapal yang dibangun khusus dengan
lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung . Adapun
tongkang yang tidak selfpropelled sehingga harus ditarik oleh kapal
tunda. Kapal Hopper Tongkang adalah kapal yang tidak bisa
bergerak dengan sendirinya. Kapal Hopper ini dirancang khusus
untuk membawa bahan seperti batu, pasir, tanah dan sampah yang
nantinya akan dibuang ke laut dan danau untuk dilakukan reklamasi
tanah.
e) Kapal Angkat Berat
Kapal Angkat berat adalah kapal yang dirancang khusus dan
berfungsi memindahkan beban yang tidak dapat dilakukan oleh
kapal biasanya yang mengangkut barang atau muatan. kapal yang
dirancang untuk mengangkut kapal atau barang keluar dari air dan
mengangkutnya.
f) Kapal Floating Production
Kapal Floating Production adalah kapal didesain khusus untuk
melakukan penyimpanan dan pembongkaran kapal. Kapal ini
dirancang khusus supaya mampu mengambil semua minyak atau gas
yang dihasilkan dari platform terdekat. Adapun proses untuk
melakukan penyimpanan yakni minyak atau gas yang didapatkan
akan diturunkan melalui saluran pipa khusus ke kapal tanker.
g) Kapal Pasokan Platform
12
Kapal Pasokan platform adalah kapal untuk memasok platform
minyak lepas pantai. Kira-kira kapal platform ini mempunyai
panjang 70 350 meter. Adapun fungsi utama dari kapal ini yaitu
sebagai sarana transportasi barang dan personil ke platform minyak
lepas pantai dan struktur lepas pantai lain.
h) Kapal Kargo ( Cargo Ship )
Kapal Kargo adalah kapal yang membawa kargo, barang. Setiap
tahunnya ribuan operatorkargo laut mengarungi samudra dunia.
Kapal kargo ini menangani perdagangan internasional dan
dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya bertujuan untuk
lakukan kegiatan bongkar dan muat barang.
i) Kapal Ro Ro ( Roll-on dan Roll off )
Kapal yang dikenal dengan Ro-Ro ini merupakan kapal yang
biasanya untuk mengangkut mobil. Sehingga kapal ini mempunyai
rancangan khusus mampu membawa kargo roda seperti mobil, truk,
trailer. Kapal ini tentunya berbeda dengan istilah lo-lo (lift on lift
off) kapal ini menggunakan crane dalam memuat atau membongkar
muatan. Kapal Ro-Ro ini memiliki built-in landai agar kargo bekerja
secara efisien
j) Kapal Feri
Kapal Feri adalah kapal untuk transportasi mengangkut penumpang
serta kendaraan penumpang melewati jalur air. Selain digunakan
untuk mengangkut penumpang banyak juga kita jumpai digunakan
untuk angkutan barang, misalnya dalam bentuk box, beras, dan
bahkan Kapal feri sudah termasuk kapal cepat saat ini dan akan
selalu singgah di pulau pulau lainnya untuk mengambil penumpang
selayaknya mobil taksi jika di darat.
k) Kapal Tunda (Tug Boat)
Kapal Tunda adalah kapal untuk memanuver kapal dengan cara
mendorong atau menarik kapal di pelabuhan yang tidak bisa begerak
dengan sendirinya. Kapal tunda ini mempunyai fungsi utama
13
memindahkan kapal atau mengarahkan kapal, apabila kapal berada
di pelabuhan yang ramai atau berada di kanal yang sempit. Adapun
kapal yang bisa dipindahkan dengan kapal tunda ini dikenal sebagai
kapal penyelamat.
l) Kapal Pesiar
Kapal Pesiar adalah kapal penumpang yang digunakan untuk
pelayaran, yang dilengkapi dengan fasilitas kapal. Kapal pesiar
untuk melakukan jelajah atau untuk pariwisata yang mampu
membawa jutaan penumpang setiap tahun untuk berwisata dan
biasanya kapal pesiar ini melakukan perjalanan lama, dan biasanya
penumpang akan melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan perjalanan yang panjang. .
2) Jenis-Jenis Kapal Non Niaga
a) Kapal Selam
Kapal Selam adalah kapal yang mempunyai kegunaan untuk
meninjau kegiatan di dasar laut dan biasanya dijadikan tempat untuk
mengambil gambar gambar hewan laut dan biasanya dijadikan
sebagai tempat tentara melakukan penyerangan lewat laut.
b) Kapal Pemadam
Kapal pemadam adalah kapal atau perahu dan biasa mempunyai
bentuk mirip dengan kapal tunda yang dilengkapi dengan pompa dan
nosel yang berfungsi untuk mengatasi kebakaran kapal yang ada di
laut.
c) Kabel Kapal
Kabel Kapal atau lapisan kabel adalah kapal laut yang dirancang
khusus yang mempunyai kegunaan untuk memasang kabel di bawah
air untuk telekomunikasi, litrik, dan lain sebagainya. Kapal ini bisa
dikenal atau ditandai dengan mempunyai satu atau lebih gulungan
kabel di atas.
d) Kapal Penelitian
14
Kapal Penelitian adalah kapal yang sengaja dirancang khusus yang
dilengkapi dengan peralatan khusus untuk melakukan penelitian di
laut.
e) Kapal Perang
Kapal Perang adalah kapal yang dirancang dan digunakan untuk
pertempuran atau peperangan lewat laut. Kapal perang ini begitu
berbeda dengan kapal kapal lainnya seperti kapal kargo atau atau
kapal lainnya. Karena di kapal perang ini hanya menampung
persenjataan, amuniasi dan berbagai perlengkapan khusus untuk
perang beserta para tentaranya.
f) Kapal Derek Crane
Kapal Derek crane atau floating crane adalah merupakan kapal
raksasa yang dilengkapi dengan beberapa derek raksasa pula yang
bertugas untuk mengangkat barang berat ataupun membantu
pekerjaan konstruksi di lepas pantai. Kapal jenis ini berukuran
sangat tinggi yang mampu melebihi 100 m
g) Kapal Drillship
Kapal Drillship adalah kapal maritime yang dilengkapi dengan alat
pengeboran. Kapal ini sering digunakan untuk kegiatan eksplorasi
pengeboran minyak baru atau sumur gas di perairan dalam dan
pengeboran ilmiah. Drillships adalah salah satu cara untuk
melakukan pengeboran eksplorasi pengeboran minyak. Drillships
juga mempunyai kesamaan fungsi yang dapat dilakukan oleh semi-
submersible, tongkang jackup dan ring platform.
h) Kapal Pengerukan
Kapal Pengerukan adalah kapal yang dirancang untuk melakukan
kegiatan keruk di bawah air laut dan biasanya dilakukan pada laut
dangkal atau daerah air tawar dengan maksud kumpulan material
atau sedimen dari bawah air dan membuang hasilnya ke tempat lain.
Cara kerjanya yaitu mengisap / mengeruk material yang ada di dasar
15
laut. Biasanya hasil pengerukan dijadikan bahan untuk reklamasi
ataupun tujuan lainnya
3) Rute Pelayaran
Menurut Edy Hidayat (2009;06) Kapal niaga dibagi berdasarkan
rutenya yaitu masing-masing kapal bertrayek (jalur) tetap atau
teratur reguler (service) dan kapal tramper (jalur tidak tetap) ).
1) Liner
Merupakan jenis pelayaran yang di lakukan secara teratur oleh
suatu kapal tertentu yang melalui pelabuhan singgah yang telah
ditentukan sebelumnya secara reguler dan terjadwal. Baik itu
mengangkut muatan,maupun tidak mengakut muatan (The trade
follow the flag).
2) Tramper
Adalah jenis pelayaran yang dilakukan secara tidak teratur
dan cenderung kepada suatu prospek muatan atau project suatu
kegiatan yang bisa dilakukan dengan menggunakan alat angkut
pelayaran tersebut. (The flag follow the trade).
2.7 Tugas Pokok Keagenan
Menurut Suwarno (2011: 147) terdapat lima tugas pokok keagenan kapal,
yaitu sebagai berikut :
a. Pelayanan Operasional Kapal-Kapal Principal :
1) Port Information (port facility, port formality)
2) Keperluan kapal, seperti bunker air, provision, repair,
maintenance, crewing, surat-surat dan sertifikat kapal.
3) Penyelesaian dokumen, Bill Of Loading, Manifest, Hatch List,
Stowage Plan, Crew List, Dokumen Clereance, imigrasi, bea
cukai, kesehatan pelabuhan, port administration.
4) Permintaan Advance Payment untuk Part Expenses, Cargo
Expenses, keperluan kapal.
16
5) Memberikan informasi kepada principal, mengenai segala hal
yang berkaitan dengan proses clereance in, maupun clereance out.
b. Memonitor perkembangan muatan.
Dalam hal ini agen melakukan hal-hal antara lain :
1) Menjalin hubungan baik dengan para shipper dan memberi
pelayanan informasi kepada consignee.
2) Menandatangani B/L atas nama principal.
3) Bila consignee belum memenuhi kewajiban, penyerahan barang
hanya seizin principal (tertulis)
c. Penanganan terhadap kapal dan muatannya
d. Penyelesaian masalah claim.
i. Penyelesaian masalah claim sesuai dengan manual atas barang
kurang atau muatan rusak, lalu meneruskannya kepada principal
sepanjang memenuhi persyaratan dan membayar claim tersebut
setelah mendapat persetujuan dari principal
e. Pelayanan claim yang menyangkut keputusan owner’s
representative.
2.8 Prosedur Clearence In
Menurut Abbas Salim (2010: 25) terdapat empat prosedur Clearence In
kapal, yaitu sebagai berikut :
a. Agen kapal mengajukan permohonan kedatangan kapal 1x24 jam
sebelum kapal tiba di pelabuhan di lampiri surat penunjukan
keagenan dari owner kapal.
b. Agen kapal mengajukan permohonan persetujuan olahgerak dan
surat perintah tugas pengawasan olah gerak kapal dilampiri crew list
dan ship particular/ surat laut.
c. Agen kapal bersama petugas instansi terkait naik ke kapal
mengambil surat-surat kapal untuk keperluan clearance in di kantor
syahbandar. Selama kapal di pelabuhan, surat-surat kapal disimpan
di kantor syahbandar sampai kapal akan meninggalkan pelabuhan.
17
d. Agen melayani kegiatan sesuai dengan fasilitas yang disetujui dalam
forum meeting di PPSA.
e. Tim pemeriksa yang terdiri dan syahbandar, karantina pelabuhan
mengadakan pemeriksaan ke atas kapal.
f. Setelah tim pemeriksa turun dari kapal dengan catatan tidak ada
masalah bagi kapal, maka stevedor dan PBM yang ditunjuk, naik ke
atas kapal untuk proses bongkar muat
2.9 Prosedur Clearence Out
Menurut Abbas Salim (2010: 26) Clearence out merupakan prosedur yang
harus dilakukan seorang agen saat kapal akan keluar meninggalkan
pelabuhan, yang meliputi :
a. Setelah proses bongkar muat yang dikerjakan PBM selesai, agen
mengajukan permohonan pandu/tunda kepada PT. PELINDO untuk
kegiatan kapal keluar dan pelabuhan.
b. Agen menyelesaikan clearance out di kantor syahbandar dengan
menunjukkan bukti pembayaran disbursment account dan syarat-
syarat lain yang sudah diselesaikan, maka surat-surat kapal diterima
kembali untuk diserahkan kembali ke pihak kapal administrasi
berupa:
1. Laporan realisasi hasil bongkar muat untuk intern maupun
ekstern setelah bongkar muat selesai, segera menyusun laporan
hasil kegiatan bongkar muat tersebut untuk ADPEL, principal,
kantor direksi dan kantor cabang sendiri.
2. Mengirim kepada agen di pelabuhan tujuan, selanjutnya
tentang keberangkatan, ETA, dan persiapan agen di pelabuhan
tujuan.
3. Perhitungan uang tambang yang harus dibayar oleh shipper.
4. Freight rate atau satuan dasar perhitungan besar uang tambang
ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
18
5. Perhitungan ongkos pelabuhan pemuatan (OPP) dan ongkos
pelabuhan tujuan (OPT) yang harus dibayar oleh agen kepada
PBM. Jika kondisi pelayaran liner services, maka stevedoring
menjadi tanggung jawab pelayaran sehingga PBM menagih
biaya kepada pelayaran.
6. Disburvment account yang harus ditagih kepada principal
selama kapal masih berada di pelabuhan seperti labuh, pandu,
tunda, tambat,air tawar, bahan bakar, listrik, dan lain-lain.
7. Penyelesaian Bill of Lading kepada shipper. (Abbas Salim,
2010: 26)