16
D. UNSUR PROSES 1. Kajian Data Penerapan Instrumen A Penilaian menggunakan instrumen A yang bertujuan untuk menilai pelaksanaan dokumentasi keperawatan. Cara penilaian instrumen A adalah dengan mengobservasi catatan keperawatan pasien yang sudah pulang dan telah dirawat minimal 3 hari. a. Pengkajian Keperawtan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa pengkajian keperawatan di Ruang Mawar dalam kategori cukup yaitu sebesar 71,25%. Namun, untuk pengkajian pasien masuk sampai pulang, serta perumusan masalah berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan fungsi kehidupan belum ditulis sebagaimana mestinya. b. Diagnosa Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan di Ruang Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 88,33 %. Akan tetapi sebagai catatan, masih ada 4 sampel yang diagnosanya belum mencerminkan permasalah utama yang di keluhkan pasien. c. Perencanaan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Bab 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 3

D. UNSUR PROSES

1. Kajian Data Penerapan Instrumen A

Penilaian menggunakan instrumen A yang bertujuan untuk menilai pelaksanaan

dokumentasi keperawatan. Cara penilaian instrumen A adalah dengan mengobservasi

catatan keperawatan pasien yang sudah pulang dan telah dirawat minimal 3 hari.

a. Pengkajian Keperawtan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa pengkajian keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori cukup yaitu sebesar 71,25%. Namun, untuk pengkajian

pasien masuk sampai pulang, serta perumusan masalah berdasarkan kesenjangan

antara status kesehatan dengan norma dan fungsi kehidupan belum ditulis

sebagaimana mestinya.

b. Diagnosa Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 88,33 %. Akan tetapi sebagai catatan,

masih ada 4 sampel yang diagnosanya belum mencerminkan permasalah utama

yang di keluhkan pasien.

c. Perencanaan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 78,33%. Akan tetapi sebagai catatan,

masih ada rumusan tujuan yang belum mengandung komponen pasien,

perubahan perilaku, kondisi pasien, dan atau kriteria. Selain itu, masih terdapat

rencana tindakan yang tidak mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah,

terinci dan jelas dan atau melibatkan keluarga.

d. Tindakan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 82,5%. Akan tetapi sebagai catatan,

untuk observasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan dan revisi tindakan

berdasarkan hasil evaluasi masih perlu diperbaiki atau diperhatikan dalam

melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien.

Page 2: Bab 3

e. Evaluasi Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori cukup yaitu sebesar 70%. Sebagai catatan, hasil evaluasi

masih belum mengacu pada tujuan yang telah dibuat di perencanaan

keperawatan.

f. Catatan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa catatan asuhan keperawatan di Ruang

Mawar dalam kategori cukup yaitu 71%. Akan tetapi pencatatan belum

dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan dan setiap melakukan

tindakan/kegiatan peawat belum mencantumkan nama jelas dan tanggal serta jam

dilakukannya tindakan.

Tabel

Hasil Rekapitulasi Total Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

19-22 Februari 2013

No Variabel Yang Di Kaji Jumlah (%) Kriteria

1. Pengkajian Keperawatan 71,25 Cukup

2. Diagnosa Keperwatan 88,33 Baik

3. Perencanaan Keperwatan 78,33 Baik

4. Tindakan Keperawatan 82,50 Baik

5. Evaluasi Keperawatan 70,00 Cukup

Jumlah Rata-rata (%) 390,41/5

= 78,08

Baik

Sumber : Hasil Studi Dokumentasi 19 – 22 Februari 2013

Berdasarkan data diatas, pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD

Saras Husada Purworejo sudah dilaksanakan dengan baik, karena persentase total

pelaksanaan Asuhan Keperawatan sebesar 78,08%.

2. Pelaksanaan Universal Precaution

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel

11, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan universal precaution di Ruang Mawar

Page 3: Bab 3

dalam kategori baik yaitu sebesar 90,9%. Akan tetapi, dari hasil observasi masih terdapat

perawat yang belum melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien.

3. Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel

12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang Mawar

dalam kategori cukup yaitu sebesar 68,56%. Namun ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam fase orientasi, perawat belum melakukan secara maksimal, seperti

memperkenalkan diri, menanyakan panggilan kesukaan, klien serta menjelaskan tugas

perawat di ruangan. Hal ini mungkin disebabkan karena perawat belum terbiasa

melakukan komunikasi secara terapeutik.

4. 9 Solution Patient Safety

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel

11, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan 9 Solution Patient Safety di Ruang

Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 75,13%. Sebagai catatan, masih terdapat

perawat yang belum mencuci tangan sebelum masuk ruangan perawatan untuk petugas

dan sebelum melakukan tindakan ke pasien. Serta masih ada perawat yang belum

menggunakan sarung tangan steril saat melakukan pemasangan kateter.

5. Proses Manajemen Keperawatan

Proses Manajemen pelayanan keperawatan terdiri dari :

a. Planning (Perencanaan)

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan planning (perencanaan) di Ruang Mawar termasuk dalam kategori

baik yaitu sebesar 100%. Akan tetapi pelaksanaanya belum begitu optimal, karena

Kepala ruang belum membuat Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) terutama untuk

tahun 2013. Di Ruang Mawar jadwal dinas telah dibuat secara berkala, perencanaan

tugas dan koordinasi telah dilakukan serta didokumentasikan.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan organizing (Pengorganisasian) di Ruang Mawar

termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 100%, hanya saja dalam pelaksanaannya

secara rutin belum tercapai.

Secara kuantitas pengorganisasian di Ruang Mawar sudah berjalan baik, namun

hal ini belum menggambarkan pelaksanaan organizing secara kualitas. Karu/PN/AN

dalam pelaksanaan tugasnya masih belum sesuai dengan uraian tugas yang sudah

Page 4: Bab 3

ditetapkan. PN masih ikut melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab AN.

Karena uraian tugas yang belum jelas. Dalam pengorganisasian yang sudah cukup

baik ini juga ditemukan ketimpangan pelaksanaan tugas.

Terlihat hubungan profesional antar tenaga kesehatan sudah terbina dengan baik,

terlihat adanya catatan rekam medik yang dijadikan bersama-sama antara perawat,

dokter ataupun tenaga kesehatan lain, diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain

tentang penyakit dilakukan sebul;an sekali.

Serah terima tugas operan jaga antar shift jaga dilakukan antar perawat yang

waktu itu sudah datang atau ada (Kepala Ruang, PN, AN). Tetapi diantara masing-

masing perawat masih jarang memberikan reinforcement positif

c. Actuating

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan actuating di Ruang Mawar termasuk dalam kategori

baik yaitu sebesar 100%. Akan tetapi, pertemuan berkala yang dilakukan terhadap

seluruh staf di Ruang Mawar tidak sesuai dengan batas minimal yaitu sebulan sekali

namun yang dilakukan perawatan adalah 2,3 atau 6 bulan sekali. Pengendalian sistem

asuhan keperawatan sudah dilakukan hanya saja masih terdapatnya pendokumentasian

implementasi yang tidak sesuai dengan diagnosa, dan pendokumentasian evaluasi

masih belum lengkap.

d. Controlling

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan controlling di Ruang Mawar termasuk dalam kategori baik yaitu

sebesar 100%. Setiap perawat melakukan observasi langsung terhadap keadaan setiap

pasien obat-obatan dikelola setiap hari. Penilaian mutu asuhan keperawatan sesuai

standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian mutu

asuhan keperawatan.

6. Pelaksanaan Tugas Perawat

a. Tugas Kepala Ruang

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 1, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas kepala ruang di Ruang

Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 92,30%. Dari hasil wawancara bersama

kepala ruang dikatakan bahwa “ruangan masih dalam tahap penyesuaian, karena baru

pindah ruangan sehingga aktivitas kegiatan juga masih belum optimal”. Secara garis

Page 5: Bab 3

besar tugas pokok kepala ruang telah terpenuhi, namun kegiatan meeting morning

belum dilaksanakan secara optimal.

b. Tugas Primary Nurse (PN)

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 2, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas PN di Ruang Mawar

dalam kategori baik yaitu sebesar 82,50%. Sebagai catatan, PN tidak selalu

melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas dan PN tidak rutin dalam

melakukan pre conference dan post confrence dengan semua AN yang ada dalam

grupnya setiap awal dinas. Untuk pelaksanaan diskusi kasus dengan dokter dan tim

kesehatan lain dilakukan setiap sebulan sekali, dan untuk bimbingan klinik

keperawatan kepada AN minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ bed side

teaching) belum dilaksanakan oleh PN yang ada di Ruang Mawar.

c. Tugas Associate Nurse (AN)

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 8, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas AN di Ruang Mawar

dalam kategori baik yaitu sebesar 88,19%. Hal yang perlu diperhatikan dalam

pelaksanaan tugas AN adalah belum semua AN mengenalkan diri kepada pasien saat

operan jaga. Untuk diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain tidak dilakukan

setiap seminggu sekalim akan tetapi dilakukan sebulan sekali.

7. Hubungan Profesional Perawat

a. Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan dengan Pasien

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat

disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan dengan Pasien di

Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam kategori baik, yaitu sebesar

75%. Sebagai catatan, PN perlu memperkenalan perawat dalam satu grup yang akan

merawat selama pasien dirawat di RS.

Namun begitu, di Ruang Mawar melalui observasi dan wawancara diketahui

bahwa pasien dan keluarga belum mengetahui perawat yang menjadi PN, AN maupun

KaRu, sehingga dirasa perlu untuk mengenalkan perawat yang menjadi PN, AN,

maupun KaRu kepada pasien.

Page 6: Bab 3

b. Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan yang Dapat Menjamin ASKEP

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat

disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan yang Dapat

Menjamin ASKEP di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam kategori

cukup, yaitu sebesar cukup 69,23%. Akan tetapi dokumentasi asuhan keperawatan

yang menjadi tugas PN, biasanya dikerjakan oleh perawat AN.

Untuk pertemuan rutin kepala ruang tidak dilaksanakan seminggu sekali, tetapi

dilaksanakan sebulan sekali. Untuk pertemuan antara penanggung jawab keperawatan

dan staf keperawatan di ruangan tidak dilakukan secara rutin, tetapi dilakukan setiap

2, 3 atau 6 bulan sekali. Untuk pertemuan rutin Kepala Ruang dengan PN tidak

dilakukan seminggu sekali, tetapi dilakukan sebulan sekali.

c. Hubungan Profesional/Kemitraan Antara Staf Keperawatan Dengan Dokter/Tim

Kesehatan Lain

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat

disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan Dengan

Dokter/Tim Kesehatan Lain di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam

kategori baik, yaitu sebesar 87,5%. Visite dokter/tim kesehatan lain selalu didampingi

oleh perawat yang bertanggung jawab atas pasiennya. Diskusi kasus kolaborasi

dilakukan antara perawat dengan dokter/tim kesehatan lain dilakukan sebulan sekali.

8. Pelaksanaan Meeting Morning dan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)

a. Pelaksanaan Meeting Morning

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan meeting morning di Ruang

Mawar RSUD Saras Husada Purworejo tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar

75%. Meeting morning telah dilakukan oleh kepala ruang, akan tetapi dari hasil

observasi kelompok terdapat 1 hari tidak dilaksanakan kegiatan meeting morning.

b. Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan serah terima tugas jaga

(operan) di Ruang Mawar tergolong dalam kategori cukup, yaitu sebesar 64,06%.

Tata cara operan jaga dilakukan dengan cukup baik.

Dari hasil observasi yang dilakukan, operan jaga dilakukan di depan kamar pasien

dan dioperkan pada perawat shift berikutnya yang sudah datang. Dalam

Page 7: Bab 3

penginformasian kepada pasien/keluarga nama perawat shift berikutnya belum

dilaksanakan secara optimal karena masih ada perawat yang belum melaksanakannya.

9. Pelaksanaan Pre dan Conference

a. Pre Conference

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan serah terima tugas jaga

(operan) di Ruang Mawar tergolong dalam kategori cukup, yaitu sebesar 63,64%.

Dari hasil observasi, pre conference dilakukan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada

Purworejo setiap hari yang diikuti semua staf ruangan yang bertugas jaga pada saat

itu.

b. Post Conference

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan post conference di Ruang

Mawar dalam kategori baik 75%. Pelaksanaan post conference biasanya tidak terlalu

lama dan disatukan dengan operan jaga. Sebagai catatan, dalam pelaksanaan post

conferece perawat belum memberikan reincforcement kepada PA dan menyimpulkan

hasil dari post conference.

10. Pelaksanaan Pemberian Informasi Pasien Baru

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemberian informasi pasien baru

termasuk dalam kategori kurang, yaitu sebesar 57,87%. Dalam pelaksanaan pemberian

informasi pasien baru masih belum dilaksanakan secara optimal.

Hal ini dapat dilihat bahwa perawat belum memperkenalkan diri kepada

pasien/keluarga baru. Perawat belum memberikan informasi sesuai dengan pedoman yang

digunakan dan belum adanya booklet/lembar balik sebagai media bagi perawat dalam

memberikan informasi untuk pasien baru. Perawat juga belum menandatangani pada

lembar pemberian informasi pasien baru.

Page 8: Bab 3

Hasil Rekapitulasi Evaluasi Total Penerapan MPM

di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo

Tanggal 19 – 22 Februari 2013

No Variabel yang dinilaiJumlah

(%)Kriteria

1. Tugas KaRu 92,30 Baik

2. Tugas PN 82,50 Baik

3. Tugas AN 88,19 Baik

4. Hubungan profesional staf keperawatan dengan pasien 75 Baik

5. Hubungan profesional antar staf keperawatan yang

mendukung ASKEP69,23 Cukup

6. Hubungan profesional antar staf keperawatan dengan

dokter/tim kesehatan lain87,50 Baik

7 Evaluasi serah terima tugas jaga (operan) 64,06 Cukup

8 Evaluasi pelaksanaan meeting morning 75 Baik

9 Evaluasi pelaksanaan pre conference 63,64 Cukup

10. Evaluasi pelaksanaan post conference 75 Baik

11 Evaluasi pelaksanaan orientasi pasien baru 57,87 Kurang

Jumlah rata-rata (%) 75,48 Baik

Sumber : Hasil Studi Wawancara dan Observasi19 – 22 Februari 2013

Hasil rekapitulasi menunjukkan rata–rata pelaksanaan MPM sebesar 75,48 % dengan

kriteria baik. Hal ini menunjukkan MPKP diruangan sudah dilaksanakan, namun belum

optimal. Hal ini dapat ditingkatkan lagi demi terciptanya proses keperawatan yang

profesional.

11. Proses Managemen Bimbingan Praktik Klinik Keperawatan

Tabel

Kajian Proses Bimbingan PKK

di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

Tanggal 19 – 22 Februari 2013

N

oStandar

Dilakuka

nMetode Ket

1. Memonitor pelaksanaan dinas peserta didik

Page 9: Bab 3

:

a. Tata tertib

b.Observasi

c. Reward dan punishment

Ya

Ya

Ya

Wawancar

a

Wawancar

a

Wawancar

a

2. Mengetahui pasien kasus kelolaan peserta

didik

Ya Wawancar

a

3. Mengecek dokumentasi di status pasien

kelolaan peserta didik

Ya Wawancar

a

4. Memberikan teguran jika terjadi

pelanggaran

Ya Wawancar

a

Jumlah = 100%

Sumber : Hasil dokumentasidan wawancara KaRu dan Mahasiswa Profesi Ners

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan proses bimbingan PKK di Ruang Mawar telah

dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di RSUD Saras Husada

Purworejo. Controling yang dilakukan oleh CI/pembimbing klinik/PN/perawat

pelaksana dilakukan selama shift jaga pagi sesuai dengan ketentuan jadwal dinas yang

telah ditetapkan oleh institusi pendidikan.

12. Instrumen B

a. Penilaian Persepsi Keluarga Pasien terhadap Mutu Asuhan Keperawatan

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien dan keluarga di

Ruang Mawar sebesar 71,66 % yang artinya bahwa tingkat kepuasan pasien tergolong

cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk itu, mutu pelayanan harus lebih

ditingkatkan.

Hasil kuesioner dari beberapa responden,sebagian besar responden memberikan

kesan bahwa:

1) Tindakan yang dilakukan memuaskan

Page 10: Bab 3

2) Pelayanan yang diberikan baik

3) Perawat ramah dan sopan

4) Setiap pergantian dinas perawat tidak memperkenankan perawat yang akan

menggantikan jadwal dinas.

5) Lingkungan, ruangan serta alat-alat cukup memuaskan

6) Perawat tidak memperkenalkan diri setiap akan melakukan tindakan

b. Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo

Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah

sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan perawat sebesar 52,61%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan perawat di Ruang Mawar tergolong

kurang puas, terutama untuk hal pemberian insentif tambahan sebagai reward atas

suatu prestasi atau kerja ekstra, dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan

kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan. Hal ini membutuhkan perhatian

dari rumah sakit guna meningkatkan kepuasan tenaga keparawatan khususnya di

Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo

13. Instrumen C

Tabel

Hasil Rekapitulasi Insrument C di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo

Tanggal 19 – 22 Februari 2013

No Variabel yang dinilai Jumlah (%) Kriteria

1. Pemberian makan lewat naso gastric

tube

86,95 Baik

2. Pemasangan infus 91,05 Baik

3. Pemberian injeksi intradermal 88,61 Baik

4. Pemasangan alat tenun 75 Baik

5. Perawatan luka 76,92 Baik

Jumlah Rata-Rata (%) 418,53 = 83,71 Baik

Sumber : Hasil Observasi 19 – 22 Februari 2013

Hasil rekapitulasi menunjukkan rata–rata pelaksanaan tindakan keperawatan

sebesar 83,71%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan keperawatan diruangan sudah

Page 11: Bab 3

dilaksanakan dengan baik. Hal ini seharusnya dapat dipertahankan dan ditingkatkan

demi terciptanya proses keperawatan yang profesional.