Upload
diah-wisda
View
24
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
D. UNSUR PROSES
1. Kajian Data Penerapan Instrumen A
Penilaian menggunakan instrumen A yang bertujuan untuk menilai pelaksanaan
dokumentasi keperawatan. Cara penilaian instrumen A adalah dengan mengobservasi
catatan keperawatan pasien yang sudah pulang dan telah dirawat minimal 3 hari.
a. Pengkajian Keperawtan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa pengkajian keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori cukup yaitu sebesar 71,25%. Namun, untuk pengkajian
pasien masuk sampai pulang, serta perumusan masalah berdasarkan kesenjangan
antara status kesehatan dengan norma dan fungsi kehidupan belum ditulis
sebagaimana mestinya.
b. Diagnosa Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 88,33 %. Akan tetapi sebagai catatan,
masih ada 4 sampel yang diagnosanya belum mencerminkan permasalah utama
yang di keluhkan pasien.
c. Perencanaan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 78,33%. Akan tetapi sebagai catatan,
masih ada rumusan tujuan yang belum mengandung komponen pasien,
perubahan perilaku, kondisi pasien, dan atau kriteria. Selain itu, masih terdapat
rencana tindakan yang tidak mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah,
terinci dan jelas dan atau melibatkan keluarga.
d. Tindakan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 82,5%. Akan tetapi sebagai catatan,
untuk observasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan dan revisi tindakan
berdasarkan hasil evaluasi masih perlu diperbaiki atau diperhatikan dalam
melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien.
e. Evaluasi Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori cukup yaitu sebesar 70%. Sebagai catatan, hasil evaluasi
masih belum mengacu pada tujuan yang telah dibuat di perencanaan
keperawatan.
f. Catatan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa catatan asuhan keperawatan di Ruang
Mawar dalam kategori cukup yaitu 71%. Akan tetapi pencatatan belum
dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan dan setiap melakukan
tindakan/kegiatan peawat belum mencantumkan nama jelas dan tanggal serta jam
dilakukannya tindakan.
Tabel
Hasil Rekapitulasi Total Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
19-22 Februari 2013
No Variabel Yang Di Kaji Jumlah (%) Kriteria
1. Pengkajian Keperawatan 71,25 Cukup
2. Diagnosa Keperwatan 88,33 Baik
3. Perencanaan Keperwatan 78,33 Baik
4. Tindakan Keperawatan 82,50 Baik
5. Evaluasi Keperawatan 70,00 Cukup
Jumlah Rata-rata (%) 390,41/5
= 78,08
Baik
Sumber : Hasil Studi Dokumentasi 19 – 22 Februari 2013
Berdasarkan data diatas, pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD
Saras Husada Purworejo sudah dilaksanakan dengan baik, karena persentase total
pelaksanaan Asuhan Keperawatan sebesar 78,08%.
2. Pelaksanaan Universal Precaution
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel
11, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan universal precaution di Ruang Mawar
dalam kategori baik yaitu sebesar 90,9%. Akan tetapi, dari hasil observasi masih terdapat
perawat yang belum melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien.
3. Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel
12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang Mawar
dalam kategori cukup yaitu sebesar 68,56%. Namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam fase orientasi, perawat belum melakukan secara maksimal, seperti
memperkenalkan diri, menanyakan panggilan kesukaan, klien serta menjelaskan tugas
perawat di ruangan. Hal ini mungkin disebabkan karena perawat belum terbiasa
melakukan komunikasi secara terapeutik.
4. 9 Solution Patient Safety
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah sampel
11, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan 9 Solution Patient Safety di Ruang
Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 75,13%. Sebagai catatan, masih terdapat
perawat yang belum mencuci tangan sebelum masuk ruangan perawatan untuk petugas
dan sebelum melakukan tindakan ke pasien. Serta masih ada perawat yang belum
menggunakan sarung tangan steril saat melakukan pemasangan kateter.
5. Proses Manajemen Keperawatan
Proses Manajemen pelayanan keperawatan terdiri dari :
a. Planning (Perencanaan)
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan planning (perencanaan) di Ruang Mawar termasuk dalam kategori
baik yaitu sebesar 100%. Akan tetapi pelaksanaanya belum begitu optimal, karena
Kepala ruang belum membuat Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) terutama untuk
tahun 2013. Di Ruang Mawar jadwal dinas telah dibuat secara berkala, perencanaan
tugas dan koordinasi telah dilakukan serta didokumentasikan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan organizing (Pengorganisasian) di Ruang Mawar
termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 100%, hanya saja dalam pelaksanaannya
secara rutin belum tercapai.
Secara kuantitas pengorganisasian di Ruang Mawar sudah berjalan baik, namun
hal ini belum menggambarkan pelaksanaan organizing secara kualitas. Karu/PN/AN
dalam pelaksanaan tugasnya masih belum sesuai dengan uraian tugas yang sudah
ditetapkan. PN masih ikut melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab AN.
Karena uraian tugas yang belum jelas. Dalam pengorganisasian yang sudah cukup
baik ini juga ditemukan ketimpangan pelaksanaan tugas.
Terlihat hubungan profesional antar tenaga kesehatan sudah terbina dengan baik,
terlihat adanya catatan rekam medik yang dijadikan bersama-sama antara perawat,
dokter ataupun tenaga kesehatan lain, diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain
tentang penyakit dilakukan sebul;an sekali.
Serah terima tugas operan jaga antar shift jaga dilakukan antar perawat yang
waktu itu sudah datang atau ada (Kepala Ruang, PN, AN). Tetapi diantara masing-
masing perawat masih jarang memberikan reinforcement positif
c. Actuating
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan actuating di Ruang Mawar termasuk dalam kategori
baik yaitu sebesar 100%. Akan tetapi, pertemuan berkala yang dilakukan terhadap
seluruh staf di Ruang Mawar tidak sesuai dengan batas minimal yaitu sebulan sekali
namun yang dilakukan perawatan adalah 2,3 atau 6 bulan sekali. Pengendalian sistem
asuhan keperawatan sudah dilakukan hanya saja masih terdapatnya pendokumentasian
implementasi yang tidak sesuai dengan diagnosa, dan pendokumentasian evaluasi
masih belum lengkap.
d. Controlling
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan controlling di Ruang Mawar termasuk dalam kategori baik yaitu
sebesar 100%. Setiap perawat melakukan observasi langsung terhadap keadaan setiap
pasien obat-obatan dikelola setiap hari. Penilaian mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian mutu
asuhan keperawatan.
6. Pelaksanaan Tugas Perawat
a. Tugas Kepala Ruang
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 1, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas kepala ruang di Ruang
Mawar dalam kategori baik yaitu sebesar 92,30%. Dari hasil wawancara bersama
kepala ruang dikatakan bahwa “ruangan masih dalam tahap penyesuaian, karena baru
pindah ruangan sehingga aktivitas kegiatan juga masih belum optimal”. Secara garis
besar tugas pokok kepala ruang telah terpenuhi, namun kegiatan meeting morning
belum dilaksanakan secara optimal.
b. Tugas Primary Nurse (PN)
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 2, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas PN di Ruang Mawar
dalam kategori baik yaitu sebesar 82,50%. Sebagai catatan, PN tidak selalu
melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas dan PN tidak rutin dalam
melakukan pre conference dan post confrence dengan semua AN yang ada dalam
grupnya setiap awal dinas. Untuk pelaksanaan diskusi kasus dengan dokter dan tim
kesehatan lain dilakukan setiap sebulan sekali, dan untuk bimbingan klinik
keperawatan kepada AN minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ bed side
teaching) belum dilaksanakan oleh PN yang ada di Ruang Mawar.
c. Tugas Associate Nurse (AN)
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 8, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas AN di Ruang Mawar
dalam kategori baik yaitu sebesar 88,19%. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan tugas AN adalah belum semua AN mengenalkan diri kepada pasien saat
operan jaga. Untuk diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain tidak dilakukan
setiap seminggu sekalim akan tetapi dilakukan sebulan sekali.
7. Hubungan Profesional Perawat
a. Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan dengan Pasien
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat
disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan dengan Pasien di
Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam kategori baik, yaitu sebesar
75%. Sebagai catatan, PN perlu memperkenalan perawat dalam satu grup yang akan
merawat selama pasien dirawat di RS.
Namun begitu, di Ruang Mawar melalui observasi dan wawancara diketahui
bahwa pasien dan keluarga belum mengetahui perawat yang menjadi PN, AN maupun
KaRu, sehingga dirasa perlu untuk mengenalkan perawat yang menjadi PN, AN,
maupun KaRu kepada pasien.
b. Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan yang Dapat Menjamin ASKEP
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat
disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan yang Dapat
Menjamin ASKEP di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam kategori
cukup, yaitu sebesar cukup 69,23%. Akan tetapi dokumentasi asuhan keperawatan
yang menjadi tugas PN, biasanya dikerjakan oleh perawat AN.
Untuk pertemuan rutin kepala ruang tidak dilaksanakan seminggu sekali, tetapi
dilaksanakan sebulan sekali. Untuk pertemuan antara penanggung jawab keperawatan
dan staf keperawatan di ruangan tidak dilakukan secara rutin, tetapi dilakukan setiap
2, 3 atau 6 bulan sekali. Untuk pertemuan rutin Kepala Ruang dengan PN tidak
dilakukan seminggu sekali, tetapi dilakukan sebulan sekali.
c. Hubungan Profesional/Kemitraan Antara Staf Keperawatan Dengan Dokter/Tim
Kesehatan Lain
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat
disimpulkan bahwa Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan Dengan
Dokter/Tim Kesehatan Lain di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo dalam
kategori baik, yaitu sebesar 87,5%. Visite dokter/tim kesehatan lain selalu didampingi
oleh perawat yang bertanggung jawab atas pasiennya. Diskusi kasus kolaborasi
dilakukan antara perawat dengan dokter/tim kesehatan lain dilakukan sebulan sekali.
8. Pelaksanaan Meeting Morning dan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
a. Pelaksanaan Meeting Morning
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan meeting morning di Ruang
Mawar RSUD Saras Husada Purworejo tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar
75%. Meeting morning telah dilakukan oleh kepala ruang, akan tetapi dari hasil
observasi kelompok terdapat 1 hari tidak dilaksanakan kegiatan meeting morning.
b. Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan serah terima tugas jaga
(operan) di Ruang Mawar tergolong dalam kategori cukup, yaitu sebesar 64,06%.
Tata cara operan jaga dilakukan dengan cukup baik.
Dari hasil observasi yang dilakukan, operan jaga dilakukan di depan kamar pasien
dan dioperkan pada perawat shift berikutnya yang sudah datang. Dalam
penginformasian kepada pasien/keluarga nama perawat shift berikutnya belum
dilaksanakan secara optimal karena masih ada perawat yang belum melaksanakannya.
9. Pelaksanaan Pre dan Conference
a. Pre Conference
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan serah terima tugas jaga
(operan) di Ruang Mawar tergolong dalam kategori cukup, yaitu sebesar 63,64%.
Dari hasil observasi, pre conference dilakukan di Ruang Mawar RSUD Saras Husada
Purworejo setiap hari yang diikuti semua staf ruangan yang bertugas jaga pada saat
itu.
b. Post Conference
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 4, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan post conference di Ruang
Mawar dalam kategori baik 75%. Pelaksanaan post conference biasanya tidak terlalu
lama dan disatukan dengan operan jaga. Sebagai catatan, dalam pelaksanaan post
conferece perawat belum memberikan reincforcement kepada PA dan menyimpulkan
hasil dari post conference.
10. Pelaksanaan Pemberian Informasi Pasien Baru
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemberian informasi pasien baru
termasuk dalam kategori kurang, yaitu sebesar 57,87%. Dalam pelaksanaan pemberian
informasi pasien baru masih belum dilaksanakan secara optimal.
Hal ini dapat dilihat bahwa perawat belum memperkenalkan diri kepada
pasien/keluarga baru. Perawat belum memberikan informasi sesuai dengan pedoman yang
digunakan dan belum adanya booklet/lembar balik sebagai media bagi perawat dalam
memberikan informasi untuk pasien baru. Perawat juga belum menandatangani pada
lembar pemberian informasi pasien baru.
Hasil Rekapitulasi Evaluasi Total Penerapan MPM
di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo
Tanggal 19 – 22 Februari 2013
No Variabel yang dinilaiJumlah
(%)Kriteria
1. Tugas KaRu 92,30 Baik
2. Tugas PN 82,50 Baik
3. Tugas AN 88,19 Baik
4. Hubungan profesional staf keperawatan dengan pasien 75 Baik
5. Hubungan profesional antar staf keperawatan yang
mendukung ASKEP69,23 Cukup
6. Hubungan profesional antar staf keperawatan dengan
dokter/tim kesehatan lain87,50 Baik
7 Evaluasi serah terima tugas jaga (operan) 64,06 Cukup
8 Evaluasi pelaksanaan meeting morning 75 Baik
9 Evaluasi pelaksanaan pre conference 63,64 Cukup
10. Evaluasi pelaksanaan post conference 75 Baik
11 Evaluasi pelaksanaan orientasi pasien baru 57,87 Kurang
Jumlah rata-rata (%) 75,48 Baik
Sumber : Hasil Studi Wawancara dan Observasi19 – 22 Februari 2013
Hasil rekapitulasi menunjukkan rata–rata pelaksanaan MPM sebesar 75,48 % dengan
kriteria baik. Hal ini menunjukkan MPKP diruangan sudah dilaksanakan, namun belum
optimal. Hal ini dapat ditingkatkan lagi demi terciptanya proses keperawatan yang
profesional.
11. Proses Managemen Bimbingan Praktik Klinik Keperawatan
Tabel
Kajian Proses Bimbingan PKK
di Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
Tanggal 19 – 22 Februari 2013
N
oStandar
Dilakuka
nMetode Ket
1. Memonitor pelaksanaan dinas peserta didik
:
a. Tata tertib
b.Observasi
c. Reward dan punishment
Ya
Ya
Ya
Wawancar
a
Wawancar
a
Wawancar
a
2. Mengetahui pasien kasus kelolaan peserta
didik
Ya Wawancar
a
3. Mengecek dokumentasi di status pasien
kelolaan peserta didik
Ya Wawancar
a
4. Memberikan teguran jika terjadi
pelanggaran
Ya Wawancar
a
Jumlah = 100%
Sumber : Hasil dokumentasidan wawancara KaRu dan Mahasiswa Profesi Ners
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013, maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan proses bimbingan PKK di Ruang Mawar telah
dilakukan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di RSUD Saras Husada
Purworejo. Controling yang dilakukan oleh CI/pembimbing klinik/PN/perawat
pelaksana dilakukan selama shift jaga pagi sesuai dengan ketentuan jadwal dinas yang
telah ditetapkan oleh institusi pendidikan.
12. Instrumen B
a. Penilaian Persepsi Keluarga Pasien terhadap Mutu Asuhan Keperawatan
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 20, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien dan keluarga di
Ruang Mawar sebesar 71,66 % yang artinya bahwa tingkat kepuasan pasien tergolong
cukup puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk itu, mutu pelayanan harus lebih
ditingkatkan.
Hasil kuesioner dari beberapa responden,sebagian besar responden memberikan
kesan bahwa:
1) Tindakan yang dilakukan memuaskan
2) Pelayanan yang diberikan baik
3) Perawat ramah dan sopan
4) Setiap pergantian dinas perawat tidak memperkenankan perawat yang akan
menggantikan jadwal dinas.
5) Lingkungan, ruangan serta alat-alat cukup memuaskan
6) Perawat tidak memperkenalkan diri setiap akan melakukan tindakan
b. Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo
Saat dilakukan pengkajian awal pada tanggal 19-22 Februari 2013 dengan jumlah
sampel 12, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan perawat sebesar 52,61%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan perawat di Ruang Mawar tergolong
kurang puas, terutama untuk hal pemberian insentif tambahan sebagai reward atas
suatu prestasi atau kerja ekstra, dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan. Hal ini membutuhkan perhatian
dari rumah sakit guna meningkatkan kepuasan tenaga keparawatan khususnya di
Ruang Mawar RSUD Saras Husada Purworejo
13. Instrumen C
Tabel
Hasil Rekapitulasi Insrument C di Ruang Mawar RS Saras Husada Purworejo
Tanggal 19 – 22 Februari 2013
No Variabel yang dinilai Jumlah (%) Kriteria
1. Pemberian makan lewat naso gastric
tube
86,95 Baik
2. Pemasangan infus 91,05 Baik
3. Pemberian injeksi intradermal 88,61 Baik
4. Pemasangan alat tenun 75 Baik
5. Perawatan luka 76,92 Baik
Jumlah Rata-Rata (%) 418,53 = 83,71 Baik
Sumber : Hasil Observasi 19 – 22 Februari 2013
Hasil rekapitulasi menunjukkan rata–rata pelaksanaan tindakan keperawatan
sebesar 83,71%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan keperawatan diruangan sudah
dilaksanakan dengan baik. Hal ini seharusnya dapat dipertahankan dan ditingkatkan
demi terciptanya proses keperawatan yang profesional.