45
PT. WISWAKHARMAN Jl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, Semarang Telp. (024) 7463033; Fax. (024) Laporan Antara Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta 3.1. PENGGUNAAN LAHAN Pada penggunaan Lahan Eksisting yang telah berkembang di kawasan Soekarno-hatta, jika dilihat dari Satuan Usaha/ Fungsi dapat kita bagi menjadi beberapa satuan Usaha atau fungsi yaitu Perkantoran, Komersial, Pendidikan, wisata, Perumahan, dan Kesehatan. Tabel 3.1. Space Use Kawasan Soekarno-hatta No Space Use Fungsi Set back elevas i lahan Luas lahan Luas Tapak KDB ( M ) ( M ) ( M 2) (M2) ( % ) 1 Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Perkanto ran 25 -2 s/d 0 6121,00 4765,8 9 77,8 6% dan Bundaran Pesawat 2 Proyek Gedung STAIS Pendidik an 10 0 25853,0 9 24741, 13 95,7 0% 3 Rumah Perumaha n 15 0.3 148,76 90,00 60,5 0% 4 Toko Klontong Komersia l 2 0.2 16,42 10,00 60,9 0% 5 Proyek Waterboom Wisata 100 0.2 14346,6 0 14334, 64 99,9 2% 6 Rumah-rumah warga dan toko Klontong Perumaha n 5 0 1805,00 1044,0 0 57,8 4% 7 Kios pintu dan Kusen Komersia 4 0 228,66 150,00 65,6 l 0% 8 Rumah Perumaha n 4 0 157,48 100,00 63,5 0% 9 Toko Klontong Komersia l 5 0 45,25 30,00 66,3 0% 10 Rumah Kayu Perumaha n 7 0 s/d 0.2 140,95 95,00 67,4 0% 11 kristiani Center Peribada tan 32 0 s/d 0.2 5370,13 3554,4 3 66,1 9% 12 Batching Plant WIKA Komersia l 9644,44 6510,0 0 67,5 0% 13 Perumahan warga Perumaha n 10 0.2 5401,15 5154,7 6 95,4 4% Rumah sarang burung walet 14 Ruko 2 Lantai Komersia l 15 0.2 71,96 48,00 66,7 0% 15 Rumah Gudang Perumaha n 15 0.2 144,09 100,00 69,4 0% 16 RSUD Sangatta Kesehata n 100 19391,7 2 13185, 27 67,9 9% 17 Rumah warga Perumaha n 5 0 288,63 181,74 62,9 7% 18 Kampus STIPER 2 lantai Pendidik an 20 0 24222,4 2 19485, 76 80,4 5% 19 Toko Komersia l 10 0.5 373,44 202,00 54,0 9% 20 Bengkel dan warung-warung Komersia l 3 0 1229,77 1080,4 5 87,8 6% 21 SLB bahasa Hati Pendidik an 5 0 2081,51 1672,6 1 80,3 6% 2 2 Toko Bengkel kecil Komersia l 3 0 33,11 20,00 60,4 0% 2 3 Rumah kecil Perumaha n 5 0 53,97 36,00 66,7 0% 2 4 Ruko 2 Lantai Komersia l 10 0.2 177,87 90,00 50,6 0% ` Laporan Antara III -1 bab 3 ANALISA

Bab 3 Analisa Sangatta1

Embed Size (px)

Citation preview

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

3.1. PENGGUNAAN LAHANPada penggunaan Lahan Eksisting yang telah berkembang di kawasan Soekarno-hatta, jika dilihat dari

Satuan Usaha/ Fungsi dapat kita bagi menjadi beberapa satuan Usaha atau fungsi yaitu Perkantoran,

Komersial, Pendidikan, wisata, Perumahan, dan Kesehatan.

Tabel 3.1. Space Use Kawasan Soekarno-hatta

No Space Use FungsiSet

backelevasi lahan

Luas lahan

Luas Tapak KDB

( M ) ( M ) ( M 2) (M2) ( % )1 Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Perkantoran 25 -2 s/d 0 6121,00 4765,89 77,86%

dan Bundaran Pesawat  2 Proyek Gedung STAIS Pendidikan 10 0 25853,09 24741,13 95,70%3 Rumah Perumahan 15 0.3 148,76 90,00 60,50%4 Toko Klontong Komersial 2 0.2 16,42 10,00 60,90%5 Proyek Waterboom Wisata 100 0.2 14346,60 14334,64 99,92%6 Rumah-rumah warga dan toko Klontong Perumahan 5 0 1805,00 1044,00 57,84%7 Kios pintu dan Kusen Komersial 4 0 228,66 150,00 65,60%8 Rumah Perumahan 4 0 157,48 100,00 63,50%9 Toko Klontong Komersial 5 0 45,25 30,00 66,30%

10 Rumah Kayu Perumahan 7 0 s/d 0.2 140,95 95,00 67,40%11 kristiani Center Peribadatan 32 0 s/d 0.2 5370,13 3554,43 66,19%12 Batching Plant WIKA Komersial 9644,44 6510,00 67,50%13 Perumahan warga Perumahan 10 0.2 5401,15 5154,76 95,44%

Rumah sarang burung walet  14 Ruko 2 Lantai Komersial 15 0.2 71,96 48,00 66,70%15 Rumah Gudang Perumahan 15 0.2 144,09 100,00 69,40%16 RSUD Sangatta Kesehatan 100 19391,72 13185,27 67,99%17 Rumah warga Perumahan 5 0 288,63 181,74 62,97%18 Kampus STIPER 2 lantai Pendidikan 20 0 24222,42 19485,76 80,45%19 Toko Komersial 10 0.5 373,44 202,00 54,09%20 Bengkel dan warung-warung Komersial 3 0 1229,77 1080,45 87,86%21 SLB bahasa Hati Pendidikan 5 0 2081,51 1672,61 80,36%

 22 Toko Bengkel kecil Komersial 3 0 33,11 20,00 60,40% 23 Rumah kecil Perumahan 5 0 53,97 36,00 66,70% 24 Ruko 2 Lantai Komersial 10 0.2 177,87 90,00 50,60%25 SMAN 2 Sangatta Pendidikan 15 0 s/d 3 11523,33 9904,91 85,96%26 Perumahan warga Perumahan 5 0 179,86 100,00 55,60%27 Toko Komersial 7 0.7 30,58 20,00 65,40%28 Rumah Kayu Perumahan 5 0 158,27 110,00 69,50%29 Perumahan warga Perumahan 3 0 1174,51 1018,90 86,75%30 Bengkel dan tambal ban Komersial 3 0.5 41,98 28,00 66,70%31 Rumah makan yuria, seafood free Komersial 3 0.5 305,81 200,00 65,40%32 karaoke  33 Rumah Biru Perumahan 10 1.5 105,42 70,00 66,40%34 SMK Ajisaka Pendidikan 15 1.5 3714,89 2967,80 79,89%35 Kios Jula kayu Komersial 3 0 202,02 120,00 59,40%36 Workshop Komersial 15 0 131,39 90,00 68,50%37 Warung Makan Komersial 5 0 35,46 25,00 70,50%38 Rumah Semi Permanen Perumahan 5 0 144,40 80,00 55,40%39 mess Kecil Komersial 3 0 101,01 60,00 59,40%40 Warung Rawon Arema Komersial 6 0 99,33 60,00 60,40%

41 Cjockro Pabrik MesinPerdangan dan jasa 20 0 1515,15 900,00 59,40%

42 Ruko 2 LantaiPerdangan dan jasa 4 0 s/d 1 305,79 185,00 60,50%

43 STIPER Pendidikan 7 0 s/d 0.5 650,41 400,00 61,50%44 Perumahan warga Perumahan 5 -1 s/d -1.5 48,08 30,00 62,40%45 Pemadan Kebakaran Perkantoran 8 0.2 361,01 200,00 55,40%46 Badan Diklat Litbang Perkantoran 10 0 s/d 0.2 345,42 200,00 57,90%47 Gereja Katolik, Gakholik Center Peribadatan 32 0.2 993,38 600,00 60,40%48 Bengkel/ tambal ban Komersial 3 0.5 36.,23 25,00 69,40%49 Kolam ikan dan sawah  50 Kantor DPD KNPI Perkantoran 6 0 s/d 0.3 715,16 524,70 73,37%51 SPBU Komersial 4 0 s/d 0.3 9917,35 6000,00 60,50%52 Bengkel Komersial 5 0 1596,35 1386,72 86,87%53 Kios Kayu Komersial 2 0 270,75 150,00 55,40%54 Showroom Mobil Komersial 6 0 s/d 0.2 583,65 300,00 51,40%55 Bengkjel haris Komersial 5 0 168,22 90,00 53,50%56 Warung makan Komersial 5 0 180,50 100,00 55,40%57 Toko Klontong Komersial 5 0.3 32,52 20,00 61,50%

`Laporan Antara III -1

bab 3 ANALISA

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

58 Bengkel Komersial 7 0.5 42,09 25,00 59,40%59 Bengkel dan showroom Mitsubishi Komersial 15 1 s/d 1.2 548,44 300,00 54,70%60 Ruko dan karaoke, resto Komersial 20 0 s/d 0.5 1492,53 900,00 60,30%61 Service AC Komersial 12 0.3 396,19 250,00 63,10%62 Mess Komersial 15 0.3 136,36 90,00 66,00%63 Work Shop Samudra Komersial 12 0.2 4621,07 2500,00 54,10%64 Work Shop Baru Komersial 20 0 414,59 250,00 60,30%65 Rumah Warga Perumahan 5 0 s/d 1 235,12 154,71 65,80%66 Parkir Truck Peti Kemas Komersial 5 0 12765,95 9000,00 70,50%67 BTS Komersial ,68 PT. Bara Katim Mandiri Komersial 10 0 9756,09 6000,00 61,50%69 Toko Bangunan Komersial 5 0.2 451,80 300,00 66,40%70 Rumah 2 lantai Perumahan 5 0.2 108,89 60,00 55,10%71 DPU UPTD Pemeliharaan Intrastruktur Perkantoran 15 0.5 s/d 1 4915,55 3663,16 74,52%72 Perusahaan Parkir Truck Komersial 7 0.5 8559,20 6000,00 70,10%73 Perumahan WARGA Perumahan 5 0 3490,75 3270,82 93,70%74 Work Shop Prima coal Komersial 20 0 s/d 0.2 2338,65 1451,32 62,06%75 Gopr stadion utara Kutim Komersial 50 0 s/d 0.5 130,71 80,00 61,20%76 Warung Komersial 3 0.2 360,36 200,00 55,50%77 Gedung Biru Perkantoran  78 Monumen Kudingan Perkantoran  79 Pos pemadam kebakaran Perkantoran 7 0.2 243,90 150,00 61,50%80 Gapura Ikan 81 Rumah Kayu Perumahan 7 0.2 397,94 308,96 77,64%82 Warung Komersial 3 0 90,22 60,00 66,50%83 Rumah-rumah dan toko Klontong Komersial 10 0.2 1055,97 557,15 52,76%84 Rumah dan pencucian mobil Komersial 15 0 s.d 0.2 365,97 146,39 40,00%85 Tempat bekas stone cruser Komersial 5351,68 3500,00 65,40%86 Tempat jual tanaman hias Komersial 149,70 100,00 66,80%87 batching Plant pt. Mutiara Pantilong Komersial 7 0 10889,29 6000,00 55,10%88 Rumah-rumah Warga Perumahan 508,47 300,00 59,00%89 Tanah Kosong 90 Toko dan rumah kayu Komersial 5 0.4 426,98 377,73 88,47%

91 Masjid Peribadatan 15 0 110,00 90,00 81,82%

Dengan demikian dapat dilihat bangunan-bangunan yang telah berdiri di kawasan Koridor Soekarni Hatta ini dengan

melihat table berikut :

Tabel 3.2. Kegunaan/Fungsi Lahan Berdasarkan Unit eksisitin.No Kegunaan/ Fungsi lahan Persentase

1 Perkantoran 8.05 %2 Komersial/.Perdagangan 57.47 %3 Pendidikan 6.90 %4 Wisata 2.30 %5 Perumahan 20.69 %6 Kesehatan 1.15 %7 Peribadatan 3.45 %

Sesuai dengan table diatas dapat dilihat kecenderungan perkembangan Kawasan Koridor Soekarno-hatta

adalah sebagai satuan usaha Komersial/perdagangan dan jasa, selain itu pertumbuhan perumahan-

perumahan penduduk juga sudah mulai berkembang di kawasan perencanaan, ini dikarenakan kawasan ini

dilalui jalur utama jalan Soekrano Hatta sehingga menjadi embrio berkembangnya pusat-pusat tempat usaha

komersial yang mana pusat tempat usaha tersebut memenuhi kebutuhan penduduk baik kebutuhan primer

ataupun kebutuhan sekunder yang tinggal di kawasan Koridor Soekarno hatta. Dengan banyak berdiringa

tempat-tempat usaha komersial merangsang dan menarik para investor dan pengusaha terutama pengusaha

bergerak dibidang developer yang akan membuat konsep-konsep kawasan property yang dikembangkan di

kawasan soekrano hatta ini. Dengan demikian para penduduk Kota Sangatta tidak ragu untuk tinggal dan

melaksanakan kegiatan-kegiatannya di kawasan Koridor Soekarni Hatta. Dengan melihat berdirinya tempat-

tampat yang berkembang di kawasan Koridor Soekarno Hatta ini yang bercampur dan belum terarah dengan

baik, yaitu perkantoran, komersial, pendidikan, wisata, perumahan dan sarana peribadatan, sehingga

kawasan ini cenderung perkembangannya menjadi Kawasan Mix Used.

Tabel 3.3. Kegunaan Fungsi Berdasarkan Luasan lahan

No Fungsi/ Kegunaan Lahan Luas Lahan ( M2 ) Presentase1 Perkantoran 12702,05 6,22%

`Laporan Antara III -2

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

2 Komersial 87862,845 43,01%3 Pendidikan 68045,65 33,31%4 Wisata 14346,60 7,02%5 Perumahan 14547.66 7,12%6 Kesehatan 288.63 0,14%7 Peribadatan 6473.51 3,17%

Bedasarkan tabel diatas Kegunaan lahan bedasarkan Luasan lahan di kawasan koridor Soekarno-hatta

dapat di lihat bahwa Luas lahan yang digunakan Sebagian besar digunakan fungsi Komersial/ Perdagangan

dan Jasa.

Sesuai Dengan tabel-tabel diatas dapat dilihat kecendrungan perkembangan Kawasan Koridor Soekarno-

hatta adalah sebagai satuan usaha Komersial/ paedagangan dan jasa. Jadi untuk perkembangannya

kedepannya kawasan Koridor Soekarno-hatta lebih di arahkan sebagai Pusat Perumahan Warga dan Pusat

Komersial/ Perdagangan dan jasa.

3.2. KECENDRUNGAN PERUBAHAN PERUNTUKAN LAHANUntuk peruntukan lahan yang ada di kawasan soekarno Hatta tidak dapat di petakan ini dikarenakan lahan-

lahan-lahan yang ada :

1. Berbentuk Amorf Yaitu mempunyai bentuk tidak jelas atau tidak teratur

2. Fragmated secara merata yaitu meneybar tidak terkosentrasi

3. Tanah bersifat Assembling yaitu penggabungan dari beberapa tanah apabila digunakan dalam sekala

besar.

Gambar 3.1. Perpetakan Lahan

`Laporan Antara III -3

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

3.3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KORIDORKebijakan-kebijakan yang dapat dikembangkan di kawasan Koridor Soekarno hatta ini adalah :

1. Sebagai kawasan Mixed Use Development

2. Peningkatan pelayanan Infrasstruktur dan utilitas

3. Pengembangan Landskap kawasan dan Ruang terbuka Hijau ( RTH )

4. Peningkatan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Koridor

5. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung Transportasi, Infrastruktur dan utility ( Pabot jalan,

landskap, penandaan )

6. Penataan wajah Koridor Soekarno hatta

3.4. FUNGSI KORIDORKoridor Soekarno hatta terletak diantara 4 kawasan yaitu :

1. Sebelah Barat kawasan Peruindustrian

2. Sebelah Timur kwwasan Perkantoran

3. Sebelah Utara Kawasan Pertambangan

4. Sebalah selatan Perkotaan

Dengan posisi tersebut kawasan ini meruapakan kawasan transisi dari keempat kawasan yang mengapitnya,

sehingga kawasan ini menjadi kawasan Forward Linkage yaitu kawasan yang yang menopang dari keempat

kawasan yang mengapitnya, sehingga kawasan Soekrano-hatta ini akan bermunculan berbagai Fungsi-

fungsi bangunan yang menopang kebutuhan-kebutuhan dariu keempat kawasan yang mengapitnya. Dengan

demikinan kawasan Soekarno hatta akan menjadi kawasan dengan tema Mix Used.

Program ruang yang berkembang di kawasan Koridor Soekrano-hatta yang menjadi Downtown yaitu :

1. Sekolahan baik TK, SD,SMP, SMP dan Perguruan Tinggi

2. Perbankan

3. Asuransi

4. Pengembang perumahan

5. Tehnology provider

6. Perusahaan transportasi

7. Supermarket, Ruko-ruko

8. Gudang-gudang

9. Workshop

10. Pasar, retail dan minimarket

11. Warungmakan, restoran dan catering

12. Hotel, Penginapan dan Kos

13. Biro perjalanan/ agent

`Laporan Antara III -4

RJPM ( Development Plan ) Spasial Plan ( tata ruang ) RTRW-RDTR

Pengembangan Koridor Soekarno Hatta

Feedback Feedback

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

1

Keterangan Gambar :Kawasan Tambang Batu BaraKawasan Pusat IndistriKawasan PerkotaanKawasan Perkantoran

1

3 2 4

2

4

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.2. Empat kawasan kawasan pengapit

3.5. KEPENDUDUKANKependudukan di kawasan Koridor Soekarno hatta ini belum dicatat secara khusus oleh pemerintah

setempat atau BPS kabupaten Kutai Timur. Untuk mengetahui jumlah penduduk dapat diketahui dari

berbagai asumsi. Untuk kawasan Koridor Soekrano Hatta untuk mengetahui kepadatan penduduk dapat

diketahui melalui jumlah fungsi lahan yang tepakai dan aktivitas penduduk berdasarkan waktu siang dan

malam, untuk jumlah penduduknya dikarenakan jumlah pasti penduduk di kawasan koridor Soekarno hatta

belum diketahui secara pasti baik data dari BPS maupun pemerintah setempat, maka kita menggunakan

asumsi perkiraan penduduk yang tinggal.

Tabel 3.4. Asumsi pendudukNo Tempat/ Lokasi/ fungsi Interval jmulah penduduk ( Jiwa )1 Rumah tinggal 4-62 Kampus 200-10003 Toko/ kelontong/kios/ruko 4-64 Sekolah SMU/SMK 200-2505 Perkantoran 10-306 Peribadatan 20-307 Bengkel kecil 1-38 Warung Makan 10-309 Bengkel besar 10-2010 Tempat Produksi 20-30

Dengan memgasumsikan penduduk yang tinggal di kawasan Koridor soekrano Hatta, Maka dapat diketahui

perkiraan jumlah penduduk di kawasan tersebut dengan jumlah bangunan yang terbangun di kawasan ini

sesaui dengan fungsinya.

`Laporan Antara III -5

3

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Tabel 3.5. Asumsi Jumlah Penduduk berdasarkan waktu

No Waktu Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Siang 2.911 85,14 %2 Malam 508 14,86 %

Tabel diatas menunjukan jumlah penduduk Eksisting bedasarkan waktu siang dan malam, pada waktu siang

hari kepadatan penduduk di kawasan ini sangat padat karena pada siang hari merupakan puncak aktivitas

dari kegiatan di kawasan ini.

Asumsi diatas merupakan jumlah penduduk berdasarkan jumlah unit fungsi lahan yang terpakai Eksisting.

Untuk mengetahui luasan lahan yang terpakai dan belum terpakai karena luas seluruh koridor belum

diketahui, dapat diasumsikan luasan lahan dengan menentukan delenasi luasan lahan yang memwakili

kawasan Koridor Soekarno-hatt ini.

Gambar 3.3. Delineasi Kawasan Koridor Soekarno Hatta

Delineasi Luasan kawasan Koridor Soekarno Hatta ini kita Asumsikan garis batas kawasan diambil perkiraan

radius 636 m keaarah selatan diawali dari tepi jalan utama Soekarno-hatta dan untuk batas utara

diasumsikan radius berbatasan dengan jalan haluling. Untuk batas kawasan bagian barat dibatasi dengan

pertigaan antara jalan Soekarno hatta dan jalan utama Yos sudarso. Untuk batas kawasan bagian timur

dibatasi dengan Bundaran taman Nomed P 815 Intai maritime ( dapat dilihat gambar 3.3 )

Tabel 3.6. Luasan Lahan TerpakaiNo Luasan

Eksisting terpakaiLuasan Lahan Kosong (m2)

Luasan Total Kawasan (m2 )

PresentaseTerpakai

Presentasekosong

1 204.266,94 2.739.973,28 2.944.240,22 6,94 % 93,06%

Dengan melihat table diatas Luasan Lahan yang terpakai sebesar 6.94 % dan lahan yang kosong adalah

93.06 % dengan demikian kondisi lahan masih banyak yang kosong.

Dengan demikian kita dapat mempredikisi jumlah penduduk apabila luasan lahan terpakai 100 % dengan

hitungan Aritmatika perbandingan terbalik.

Tabel 3.7. Jumlah Penduduk asumsi eksisitingNo Waktu Jumlah Penduduk

Lahan terpakai Eksisting 6,93 % ( Jiwa )

Jumlah PendudukLahan terpakai 100 %( jiwa )

1 Siang 2.911 42.0062 Malam 508 7.330

Dengan mengasumsikan Konsep daya tampung penduduk penggunaan lahan sebesar 100% dapat

diperkirakan jumlah penduduk kedepan sekitar 41,573 jiwa pada siang hari aktivitas terpadat. Akan tetapi `

Laporan Antara III -6

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

dalam kenyataannya penggunaan lahan tidak boleh digunakan 100 %, akan tetapi pernggunaan harus

memperhatikan Ruang Tata Hijau ( RTH ) dengan Perbandingan 70 % Lahan Terpakai 30 % lahan RTH.

Dengan demikian dapat diperkirakan jumlah penduduk kedepan apabila penggunaan lahan 70 %.

Tabel 3.8. Jumlah penduduk asumsi lahan terpakai 100 % dan 70 %No Waktu Jumlah Penduduk

Lahan terpakai Eksisting 6.93 % ( Jiwa )

Jumlah PendudukLahan terpakai 100 %( jiwa )

Jumlah PendudukLahan terpakai 70 %( jiwa )

1 Siang 2.911 42.006 29.4042 Malam 508 7.330 5.131

Dengan demikian daya tampung penduduk penggunaan lahan sebesar 70 % dapat diasumsikan jumlah

penduduk menjadi 29.404 jiwa pada siang hari pada aktivitas terpadat.

3.6. TINGKAT PELAYANAN FASILITAS UMUMa. Fasilitas KesehatanSarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Pada kawasan

perencanaan terdapat Rumah Sakit Daerah yang berada di kawasan Koridor Soekarno Hatta

.

Gambar 3.4. Radius Pelayanan Kesehatan

Berikut merupakan standar radius pelayanan sarana kesehatan:

Tabel 3.9. Standar Radius Pelayanan Sarana Kesehatan

SARANA KESEHATAN RADIUS PELAYANAN – STANDAR SNI (METER)

WALKING TIME DISTANCE (METER)

Rumah Sakit 3000 600Rumah Bersalin 4000 300

Sumber: SNI, 13-1733-2004

Tabel 3.10. Standar Radius Pelayanan Sarana Kesehatan

SARANA KESEHATAN RADIUS PELAYANAN – STANDAR SNI (METER)

WALKING TIME DISTANCE (METER)

Puskesmas Pembantu 1500 600

Sumber: SNI, 03-1733-2004

Tabel 3.11. Perhitungan Pengadaan Pelayanan Sarana Kesehatan

SARANA KESEHATAN

SNI (unit)

EKSISTING(unit)

DEFISIT (unit)

Rumah Sakit 1 1 0

Rumah Bersalin 1 0 1

Puskesmas Pembantu 2 0 2

`Laporan Antara III -7

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Sumber: Hasil Analisis Tim, 2014

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan standar SNI maka diperlukan adanya pengembangan sarana

kesehatan berupa rumah bersalin dan Puskesmas pembantu pada kawasan perencanaan untuk dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat disekitar kawasan perencanaan. Untuk rumah sakit yang ada yaitu Rumah Sakit Daerah

Sangata sudah dapat melayani Kawasan Koridor Soekarno Hatta ini.

Gambar 3.5. Foto Fasilitas Umum Kesehatan

`Laporan Antara III -8

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.6. Pelayanan rencana Kesehatan

b. Fasilitas PeribadatanSarana peribadatan merupakan tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajarannya

masing- masing. Pada kawasan perencanaan sudah terdapat 3 Fasilitas Peribadatan yang dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan aktivitas peribadatan pada kawasan perencanaan, 3 Fasilitas peribadatan tersebut

adalah Masjid, Gereja Kristiani Center dan Gereja Khatolik Center.

Berikut merupakan standar pelayanan sarana peribadatan:

Tabel 3.12. Standar Radius Pelayanan Sarana Peribadatan

SARANA PERIBADATAN RADIUS PELAYANAN STANDAR SNI (METER)

WALKING TIME DISTANCE (METER)

Peribadatan 1000 600 Sumber: SNI, 13-1733-2004

Berdasarkan standar SNI pada tabel diatas maka dilakukan perhitungan pelayanan sarana peribadatan, sebagai

berikut:

Tabel 3.13. Perhitungan Pengadaan Pelayanan Sarana Peribadatan

SARANA PERIBADATAN SNI (unit) EKSISTING(unit)

DEFISIT (unit)

Masjid 4 1 3

Sumber: Hasil Analisis Tim, 2014

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan standar SNI maka diperlukan adanya pengembangan sarana

peribadatan berupa masjid pada kawasan perencanaan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat disekitar

kawasan perencanaan. Untuk sarana peribadatan lainnya tergantung sistem kekerabatan / hirarki lembaga dan

kebiasaan adat setempat

Gambar 3.7. Gambar foto Eksisting tempat ibadah

`Laporan Antara III -9

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

`Laporan Antara III -10

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.8. Radius Pelayanan Tempat Peribadatan

3.7. INFRASTRUKTUR DAN UTILITAS3.7.1. INFRASTUKTUR

1. Jalan a. Jaringan atau kerangka jalan

Gambar 3.9. Peta Kerangka Jalan Koridor Soekarno-Hatta

`Laporan Antara III -11

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Jaringan jalan kawasan pusat pemerintahan kota sangatta terbentang sepanjang jalan

utama yaitu jalan koridor soekarno-hatta dengan lebar jalan 8.5 meter yang mencakup 2

sampai 4 lajur. Jalan koridor soekarno-hatta sendiri dapat diakses melalui jalan hauling, jalan

bengalon dan jalan soewandi sehingga dapat dikembangkan sesuai perencanaan pelayanan

pengembangan kawasan. Jaringan jalan Soekarno-hatta sebgai jaringan jalan kawasan

pusat pemerintah kota sangatta sepanjang persimpangan jalan hauling menuju bundaran

jalan soewandi dengan jarak 4951.67m atau 4.95 km.

Jalan Soekarno hatta termasuk jalan kolektor sesuai dengan RTRW Kabupaten Kutai Timur

2013-2015.

Tabel 3.14. Hirarki jalan Kolektor Primer Bedasarkan Kondisi Jalan Sesuai PP dengan Kondisi Existing

No Kriteria Jalan Kolektor Promer berdasarkan PP No. 34 Th. 2006

Kondisi sesuai PP Kondisi JalanSoekarno Hatta

1 Menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal

Struktur ruang utama kawasan Struktur ruang utama kawasan

2 Didesain berdasarkan kecepatanrencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.

Jalur Cepat V jam Puncak <40km,Lebar badan jalan 16 meter

3 Mempunyai kapasitas yang lebihbesar dari volume lalu lintas rata-rata.

Kapsitas jalan > Volume Kendaraan

Kapsitas jalan > Volume Kendaraan

4 Memasuki kawasan perkotaandan/atau kawasan pengembangan perkotaan tidak bolehterputus.

Aksesbilitas dan Hirakis Aksesbilitas dan Hirakis

Melihat Kondisi jalan tersebut jalan soekarno hatta yang menjadi Jalan Utama dari kawasan

Soekarno Hatta ini masih cukup memadai untuk melayani akivitas di kawasan ini.

b. Tipikal Jalan ( potongan jalan Eksisting )

Gambar 3.10. Tipikal jalan 1

Gambar 3.11. Foto Kondisi eksisting tipikal 1

Gambar 3.12. Tipikal jalan 2

`Laporan Antara III -12

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.13. Foto Kondisi eksisting tipikal 2

Penataan jalan koridor soekarno-hatta guna kawasan pengembangan pusat pemerintahan

kota sangatta dengan lebar jalan 8.5m yang mencakup 2 sampai 4 lajur dengan saluran

disisi kanan dan kirinya dengan perbedaan sekitar lingkungan kawasan sehingga dapat

dicontohkan eksisting potongan jalan koridor soekarno-hatta sesuai gambar tipikal. Tipikal 1

dengan median selebar 4m dengan kondisi sekitar berupa permukiman, dan tipikal 2 dengan

median berupa beton kansteen selebar 50cm dengan kondisi sekitar berupa lahan kosong

dan kebun/tegalan.

c. Pengembangan Konektivitas Jaringan Jalan

`Laporan Antara III -13

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.14. Peta Jaringan Jalan

Jalan Hauling adalah jalan arteri kota sangatta dengan lebar antar bahu jalan 10 m. Jalan utama kawasan

adalah jalan koridor Soekarno-Hatta dengan lebar antar bahu jalan 26m. jalan local/lingkungan adalah jalan

yang menhubungkan jalan utama/koridor Soekarno-Hatta dengan jalan yang lain yang dapat melayani kawasan

kota sangatta.

d. Rencana Tipikal Jalan

`Laporan Antara III -14

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.15. Rencana Tipikal jalan 1

Gambar 3.16. Rencana Tipikal jalan 2

Dalam perencanaan pengembangan kawasan kota Sangatta dengan konsep penghijauan diharapkan untuk

dapat menggunakan lahan terbangun yang sudah ada sehingga ekosistem yang ada tetap terjaga secara

alami dengan contoh perencanaan drainase yang akan dating pada kawasan pengembangan diusulkan

untuk penggunaan box utility dengan perletakan dibawah median jalan.

2. Pengelolaan Persampahan

`Laporan Antara III -15

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.17. Peta Jaringan Sampah

Dengan jumlah penduduk area terbangun kawasan pengembangan kota Sangatta sebesar 29101 jiwa, untuk

pengelolaan sampah pada kawasan pengembangan diharapkan menggunakan penampungan timbunan

sampah berupa TPS dengan rencana kebutuhanTPS 10unit yang masing-masing unit berkapasitas

tampungan sebesar 6m3 mencakup 700KK atau 2800jiwa penduduk. Dengan asumsi kapasitas penduduk

kawasan sebesar 29101jiwa diharapkan dapa terlayani dengan 10unit TPS guna penampungan timbunan

sampah dengan penempatan disekitar sepanjang jalan koridor Soekarno-Hatta. Untuk pengangkutan

sampah menggunakan truk sampah yang akan dikumpulkan ketempat TPA sekitar. Pengelolaan

persampahan di wilayah Kabupaten Kutai Timur saat ini ditangani oleh Dinas Kebersihan Kabupaten dan

beberapa diantaranya dilakukan kerjasama dengan PT. KPC.

Sistem persampahan yang digunakan adalah sistem pengangkutan langsung dari bak sampah ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Rantau Pulung. Pengelolaan persampahan saat ini masih

`Laporan Antara III -16

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

menggunakan sistem open dumping. Kapasitas lahan TPA akan berkurang seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk dan aktifitas masyarakat untuk menghasilkan sampah. Guna memperpanjang waktu

operasional TPA, perlu dilakukan pengurangan volume timbulan sampah dengan menerapkan cara

pengelolaan sampah 3R (reuse, reduce, dan recycle).

Rencana pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai TImur terdiri atas :

1. peningkatan pelayanan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Rantau Pulung Kecamatan Rantau

Pulung dengan sistem sanitary landfill;

2. penyediaan Tempat Pengolahan Sementara Terpadu (TPST) di Kota Sangatta, Sangkulirang di

Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau, dan Muara Bengkal di

Kecamatan Muara Bengkal;

3. pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga

melalui pengurangan sampah dan penanganan sampah;

4. pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c, yaitu dengan menerapkan konsep 3 R

(reduce, reuse, recycle) meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah,

dan/atau pemanfaatan kembali sampah;

5. penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi kegiatan pemilahan,

pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke TPST; dan

6. Penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B 3) mengacu pada peraturan perundang-

undangan yangterkait.

3. Halte

`Laporan Antara III -17

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.18. Peta Jaringan Halte

Tata Letak Halte/ TPB

1. Tata letak halte dan/atau TPB terhadap ruang lalu lintas

a. Jarak maksimal terhadap fasilitas penyeberangan pejalan kaki adalah 100 meter.

b. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter atau bergantung pada panjang antrean.

c. Jarak minimal gedung (seperti rumah sakit, tempat ibadah) yang membutuhkan ketenangan

adalah 100 meter.

d. Peletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara sesudah persimpangan

(farside) dan sebelum persimpangan (nearside),

`Laporan Antara III -18

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

e. Peletakan di ruas jalan

Tabel 3.15. Penentuan Jarak antara Halte dan / atau TPB

Gambar 3.19. Contoh gambar halte (drop off area)

Untuk menentukan jumlah kebutuhan teluk bis apakah tunggal, rangkap dua atau tiga, dipakai patokan umum bahwa

sebuah teluk bis tunggal dapat melayani 40 buah bis dalam waktu satu jam. Selain itu juga didasarkan pada hitungan

dengan persamaan.

N = jumlah teluk bis

P = jumlah penumpang maksimal menunggu di halte (orang/jam)

S = kapasitas angkutan umum (orang/kendaraan)

B = waktu pengisian / Boarding Time (detik)

C = waktu pengosongan teluk bis / Clearance Time (detik).

2. Tata letak Halte dan / atau TPB terhadap ruang lalu lintas :

1. Jarak maksimal terhadap fasilitas penyeberangan pejalan kaki adalah 100 meter ;

2. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 50 meter atau tergantung dari panjang antrian .

`Laporan Antara III -19

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

3. Jarak minimal dari suatu gedung (seperti : rumah sakit, tempat ibadah) yang membutuhkan

ketenangan adalah 100 m.

4. Peletakan, di persimpangan menganut sistem campuran yaitu antara sesudah persimpangan

(farside) dan sebelum persimpangan (nearside).

Gambar 3.20. Perletakan Tempat Pemberhentian Di Pertamuan Jalan Simpang Empat

Gambar 3.21. Perletakan Tempat Perhentian Di Pertemuan Jalan Simpang

Konsep Transit Point

Transit point pada halte dan Taxi Stands sebagai Titik-titik kedatangan utama pejalan kaki dan

perpindahan moda ke aktivitas-aktivitas kawasan diakomodasi dengan distribusi halte/ pangkalan

kendaraan umum.

Transit point merupakan titik-titik atau node yang direncanakan sebagai titik transit atau pergantian

moda transportasi (formal dan informal) atau meneruskan dengan berjalan kaki. Faktor yang

mempengaruhi titik transit point yaitu time distance atau waktu tempuh dengan tujuan perjalanan,

ketersediaan moda untuk meneruskan perjalanan. Lokasi transit point direncakanakan pada sub

terminal, stasiun tramp, dermaga wisata, halte dan taxi stands.

Transit core merupakan zona inti pada kawasan transit dengan

radius pengaruh pelayanan dan penataan 250 meter.

Transit neighborhood merupakan zona ring kedua sebagai

kawasan terdekat atau lingkungan sekitar, dengan radius pengaruh

500 meter dari titik transit

Faktor yang menentukan transit point :

LAND USE KAWASAN

WORKING DISTANCE

COST TRANSPORT

`Laporan Antara III -20

Transit core

Transit Neighborhood

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

4. Jaringan Energi Listrik

`Laporan Antara III -21

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.22. Peta Jaringan Energi Listrik

Sumber energi listrik saat ini umumnya berasal dari generator diesel yang sangat terbatas pasokannya, untuk

itu pada masa mendatang, dengan semakin meningkatnya perkembangan kegiatan di kawasan ini, maka perlu

dipertimbangkan sumber pasokan dengan teknologi lain misalnya dengan memanfaatkan batubara ataupun

energi lainnya.

Sistem jaringan energi terdiri atas :

1. pembangkit tenaga listrik;

2. jaringan prasarana energi; dan

3. jaringan distribusi minyak dan gas bumi.

Rencana pengembangan sistem jaringan listrik di Kabupaten Kutai Timur meliputi antara lain:

1. Mempercepat dan mempermudah prosedur permohonan berlangganan, terutama bagi desa-desa yang

belum berlistrik,

2. Sedapat mungkin meminimalkan gangguan,

3. Mencukupi kebutuhan untuk rumah tangga maupun fasilitas umum.

Pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Kutai Timur terdiri atas :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang;

2. pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sangatta di Kota Sangatta; dan

3. pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Muara Wahau Kecamatan Muara Wahau dan Muara

Bengkal di Kecamatan Muara Bengkal; dan

`Laporan Antara III -22

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

4. pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebar pada kampung-kampung, daerah

tertinggal dan daerah terpencil.

Jaringan prasarana energi terdiri atas :

1. Gardu Induk (GI) Sangatta di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang;

2. jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Bontang – Sangatta yang berasal dari

PLTU Kaltim.

3. Jaringan distribusi minyak dan gas bumi berupa depo bahan bakar minyak di Kota Sangatta, Sangkulirang

di Kecamatan Sangkulirang, dan Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau.

Jaringan ini sudah bisa dinikmati masyarakat di kota sangatta khususnya di kawasan koridor Seokarno-hatta,

ini dapat dilihat dengan berdirinya jaringan-jaringan listrik disepanjang jalan soekarno-hatta. Dengan demikian

kebutuhan vital akan listrik sudah bisa dinikmati oleh masayarakat dan juga geliat perekonomian di kawasan ini

akan terus berkembang pesat.

Gambar 3.23. Foto Jaringan Listrik PLN

Gambar 3.24. Foto Jaringan Listrik Tenaga surya

Secara umum Konsumsi Listrik di Kabupaten Kutai Timur Sebagian besar adalah dari rumah tangga, ini

dapat dilihat dari Presentase Tenaga Listrik terjual di Kabupaten Timur Tahun 2013 ( Sumber BPS

Kabupaten kutai Timur 2014). Pada Tahun 2013 Kabupaten Kutai Timur mengalami Penurunan Produksi

Listrik yaitu sebesar 5,3 Juta Kwh yang di distribusikan ke 13.504 Pelanggan, ini dikarenakan perubahan

system pembayaran Listrik dari Pasca bayar Menjadi Prabayar.

Selain dari Jaringan PLN, Kawasan Koridor Soekarno-hatta juga memanfaatkan tehnologi Surya untuk

memenuhi kebutuhan akan Listrik, ini sudah diterapkan pada Penerangan Jalan Utama yaitu Jalan

Soekarno-hatta. Melihat Kondisi tersebut untuk Kawasan Soekarno-hatta untuk kenutuhan akan Listrik

sudah Cukup terpenuhi.

`Laporan Antara III -23

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

5. Jaringan Telekomunikasi

`Laporan Antara III -24

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.25. Peta jaringan Telepon

Media telekomunikasi di Kabupaten Kutai Timur berupa pos, telepon serta telegram yang pengelolaan dan

penyediaan sarananya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yaitu Perumtel.

Sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kutai TImur terdiri atas :

1. jaringan kabel.

Pembangunan jaringan kabel di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang

dengan kapasitas 2.232 SST.

2. jaringan nirkabel.

Jaringan nirkabel terdapat di seluruh kecamatan menggunakan jaringan tower BTS (Base

Transceiver Station) yang digunakan secara bersama menjangkau ke pelosok perdesaan.

3. jaringan satelit.

Jaringan satelit yaitu daerah terpencil di seluruh kecamatan.

Kebutuhan telepon masyarakat akan sangat ditentukan oleh sediaan telepon nirkabel dan telepon selular,

baik yang dikelola telkom maupun provider swasta lainnya. Kebutuhan akan pemancar/tower untuk

kelancaran pelayanan jaringan telepon selular diatur dalam pemanfaatan ruang udara di Wilayah

Kabupaten Kutai Timur.

Jaringan ini sudah masuk ke wilayah kota Sangatta khususnya wilayah kawasan Koridor Soekarno-hatta.

Meski di bilang kawasan baru dalam tatanan administrasi di kabupaten Kutai timur yang merupakan

pecahan dari kabupaten kutai dahulu tetapi fasilitas sarana dan prasarana penunjang sudah cukup

komplit di kawasan ini, sehingga masayarakat yanag akan bertempat tinggal di kawasan ini akan lebih

nyaman dan kawasan ini akan semakin berkembang pesat teruatama menjadi kawasan pemukiman

Gambar 3.26. Foto Jaringan telekomunikasi

`Laporan Antara III -25

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Melihat Kondisi tersebut Kebutuhan akan komunikasi di kawasan ini sudah cukup mencukupi, ini dapat dilihat dengan sudah adanya jaringan telpon dan berdirinya BTS untuk komunikasi lewat Handphone.

3.7.2. UTILITAS1. Air Bersih

`Laporan Antara III -26

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.27. Peta Jaringan Air Bersih

Rencana Pengembangan sistem jaringan sumberdaya air terdiri atas :

1. Wilayah Sungai (WS);

WS di maksud yaitu WS Karangan yang merupakan WS lintas kabupaten/kota.

2. Daerah Aliran Sungai (DAS);

DAS dimaksud yaitu DAS Karangan, DAS Sangatta, DAS Bengalon, DAS Bontang, DAS

Dumaring, DAS Kerang-Seendang, DAS Manubar, DAS Mahakam, dan DAS Santan.

3. Cekungan Air Tanah (CAT);

CAT dimaksud yaitu CAT Samarinda – Bontang, CAT Sumbang, CAT Muara Karangan, dan CAT

Sendawar.

Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yang dilalui oleh sungai-sungai antara lain sebagai berikut:

1. Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara Ancalong;

2. Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen;

3. Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang;

4. Sungai Wahau, melalui Kecamatan Muara wahau dan Kombeng;

5. Sungai Sangatta dan Panyamukan, melalui Kecamatan Sangatta;

6. Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon;

7. Sungai Karangan melalui Kecamatan Sangkulirang.

Rencana pengembangan sistem jaringan sumberdaya air meliputi aspek konservasi sumberdaya air,

pendayagunaan sumberdaya air, dan pengendalian daya rusak air.

Pembuatan bendungan atau pengembangan sistem irigasi sehinga kebutuhan air untuk mengaliri ke

kawasan permukiman atau ke kawasan produksi dapat terpenuhi. Pemanfaatan sumber air yang ada di

daerah pegunungan kapur juga dapat dilakukan terutama untuk wilayah kecamatan Sangkulirang dan

Kaliorang.

Rencana sistem jaringan air minum di Kabupaten Kutai TImur terdiri atas:

1. peningkatan dan pengembangan pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPAM) di Kota Sangatta,

Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang, Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau, dan Muara

Bengkal di Kecamatan Bengkal;

2. peningkatan dan pengembangan pelayanan jaringan perpipaan di pusat-pusat kegiatan lokal; dan

3. rencana sistem non perpipaan air minum tersebar di seluruh desa.

Sumber air bersih di kawasan Koridor Soekarano Hatta sudah tersedia dengan baik ini dapat di lihat dengan

beberapa sumber Air bersih dari berbagi Sumber yaitu PDAM dan sumur Dangkal. Untuk distribusi air bersih

yang menggunakan sumber dari PDAM untuk sementara hanya melayani beberapa wilayah saja yaitu

disepanjang jalan utama di kawasan Koridor Soekarno-hatta yaitu jalan Seokarno-hatta. Ini dikarenakan

kawasan di koridor seokarno-hatta sebagian besar masih berupa lahan yang tak terbangun berupa hutan,

tegalan dan tanah-tanah kosong. Untuk wilayah yang belum bisa menggunakan fasilitas PDAM masayarat

membuat sumur dangkal, ini dapat dilihat kondisi geogarfi dari wilayah Kabupaten Kutai Timur pada

umumnya yaitu :

Curah hujan 1.700-200 mm/th

`Laporan Antara III -27

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Klasifikasi leleng > 20%

Rata-rata kedalaman muka air tanah 80 cm

Ketinggian tanah 5-100 m diatas permukaan laut

Dengan melihat kondisi tersebut untuk kebutuhan akan air melalui sumur dangkal sangat baik dan mudah

dilakukan sehingga kebuatuhan akan air bersih oleh masarakat khususnya di kawasan koridor Soekarno-

Hatta sudah tercukupi dengan baik.

2. Drainase

Gambar 3.28. Peta Jaringan Drainase

`Laporan Antara III -28

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Salah satu komponen penting dalam pengembangan suatu kawasan adalah ketersediaan Drainase. Ini

sangat penting sekali ketersediaan dan sistem drainase yang baik dapat menunjang pengembangan

suatau kawasan sehingga kawasan tersebut menjadi indah, rapi dan bersih terhindar dari genagan-

genangan air baik dari air hujan atapun dari limbah rumah tangga. Masalah yang paling kompleks dan

klasik dalam suatu pengembangan suatu wilayah atau kawasan adalah masalah banjir, oleh karena itu

perencanaan yang matang terutama dalam sistem drainase suatu wilayah sangat penting. Begitu pula

dengan kawasan koridor Soekarno-hatta yang sesuai dengan Rencana Detai Tata Ruang ( RDTR )

kawasan Perkotaan Sangatta adalah sebagai pusat Permukiman warga yang menjadi susunan terbesar

dalam perencanaan kawasan tersebut, sehingga limbah rumah tangga diperkiarkan akan sangat besar.

Untuk di kawasan koridor soekarno hatta sudah tersedia jaringan drainase yang masih berfungsi dengan

baik masih perlu untuk dinormalisai kembali karena sedah terdapat sedimentasi pada saluran tersebut.

ada 2 jaringan Drainase di kawasan ini yaitu :

Jaringan Drainase Sekunder

Jaringan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu gorong-gorong dan selokan. Drainase ini sudah ada

di kawasan koridor seokarno-hatta tepatnya di jalur-jalur utama kawasan ini yaitu dijalan

Soekarno-hatta. Kondisi saluran tersebut masih cukup baik dan masih berfungsi dengan normal

tapi untuk kedepannya saluran tersebut perlu dilakukan noemalisasi karena sebagian sudah

terjadi sedimentasi dan ditumbuhi oleh semak belukar, ini dapat menghambat kelancaran aliran

drainase tersebut dan masalah klasik yaitu berupa banjir bisa terjdi jida ini tetap dibiarkan.

Saluran drainase ini berfungsi mengalirkan air yang berasal dari saluran tersier ke saluran primer

atau utama yaitu sungai-sungai yang ada di kota sangatta.

Jaringan Drainase Tersier

Jaringan ini terdiri dari saluran-saluran yang berasal dari lingkungan sekitar yaitu dari perumahan

atau pemukiman warga dan dari kantor atau tempat usaha lainnya seperti ruko-ruko, rukan-rukan

dan usaha lainnya. Secara keseluruhan saluran drainase tersiar tersebut berdimensi persegi

panjang dengan saluran terbuka yang berada ditepi kanan dan kiri jalan. Jaringan ini

mangalirkan limbah rumah tangga yang berupa air ke saluran sekunder dan oleh saluran

sekunder dilairkan kesaluran primer.

Gambar 3.29. Foto Drainase

Dengan melihat ketersediaan saluran drainase di kawasan Koridor Soekarno-hatta ini, maka drainase di

kawasan siekarno-hatta ini sudah cukup untuk melayani kebutuhan akan sirkulasi pembuangan air baik

dari limbah dari perumahan atau masyarakat dan dari air hujan. Tetapi masih ditemukan drainase-

drainase yang tersedimentasi sehingga banyak ditumbuhi rumput dan tumbuhan ilalang lainnya. Ini dapat

menyebabkan tersumbatnya saluran darinase. Sehingga fungsi dari drainase tersebut belum maksimal,

untuk itu pembuatan jaringan drainase baru sangan perlu untuk mengatasi permasalahn drainase

kedepannya dengan membauat Box Utility untuk plumbing dibawah median jalan.

`Laporan Antara III -29

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Gambar 3.30. Rencana box utility

3.8. SISTEM SIRKULASI DAN DAN JARINGAN PERGERAKAN1. Kondisi Eksisting

a. Kondisi koridor Jalan Soekarno Hatta terbilang lengang

b. Jalan soekarno Hatta merupakan Kelas Jalan Kabupaten, fungsi jalan sebagai jalan Kolektor

c. Kualitas jalan Kabupaten sudah relative baik yaitu jalan hotmix 2 jalur lebar median 2 meter

d. Kondisi pedestrian kurang menunjang dan terputus tidak seluruh sepanjang jalan terdapat

pedestrian/ trotoar

e. Jalan soekarno hatta juga belum dilengkapi dengan jalur sepeda.\

f. Kondisi jalan yang mempunyai kontur naik turun

2. Aksesbilitas

a. Jalan Soekarno Hatta merupakan salah satyu akses jalan menghubungkan kawasan pusat

Perkotaan, Kawasan indistri, kawasan pertambangan dan Kawasan pusat perkotaan

b. Jalan Soekrano hatta dapat diakses melalui jalan Bengalon-kaliorang, jalan soewandi dan jalan

pertigaan Yos sudarso.

c. Sirkulasi

1. Sirkulasi kendaraan didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu Mobil pribadi dan motor.

2. Untuk kendaraan berat seperti truck masih terbilang sedikit, hanya truck dari perusahaan

batching plant yang membawa beton segar dan material pasir atau kerikil

3. Sirkulasi orang sangat jarang karena memang kawasan ini sebagian besar masih berupa

hutan dan semak belukar. Untuk bangunan baik perumahan, perkantoran, peribadatan dan

Komersial masih sangat jarang, selain itu sarana trotoar/ pedestrian belum tersedia

sepenuhnya sepanjang jalan soerano hatta

d. Moda Transportasi

Moda transportasi merupakan alat transportasi yang digunakan untuk melakukan pergerakan

dari satu tempat ketempat lainnya. Moda transportasi yang melintas di kawasan sokerno hatta

yaitu mobil, motor dan truck, sedangkan untuk moda sepeda belum ada. Namun mayoritas yang

melintas adalah mobil dan motor.

Dengan Permasalahann yang terjadi di kawasan ini untuk jaringan pergerakan dan sirkulasi relatf tidak

ada, karena memang kawasan ini masih lengang akan moda transportasi. Yang menjadi permasalahan

adalah moda transportasi yang dipakai masayarakat di kawasan ini untuk menunjang aktivitas sehari-hari

adalah kendaraan sendiri sehingga kawasan ini bersifat Motorize. Untuk moda transpotasi umum perlu di

sediakan oleh pemerintah setempat atau pemerintah merangsang pengusaha-pengusaha transportasi

untuk berinvestasi dan menjadikan jalur jalan soekarno hatta salah satu jalur usaha transportasi tersebut.

Gambar 3.31. Foto kondisi transportasi kawasan

`Laporan Antara III -30

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

3.9. PEREKONOMIAN Perekonomian di kawasan Koridor soekarno hatta ini sudah mulai berkembang, meski belum pesat

perkembangnya tetapi kawasan ini sangat potensial untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi

terutama dibidang Komersial. Ini dapat dilihat dengan banyak berdiri temaat-tempat usaha yang

mendominasi Kawasan Koridor Soekarno Hatta yaitu took-toko, Warung-warung, Batching Plant bahkan

perusahaan AMP produksi aspal brdiri di kawasan ini.

Di kawasan Koridor soekarno Hatta ini terdeapat 3 tempat usaha komersial besar yaitu :

1. Batching Plant WIKA

2. Batching Plan PT. Mutiara Pantilong

3. Perusahaan produksi Aspalt

Perkembangan perekonomian di kawasan Koridor soekarno hatta tidak terlepas dari tersedianya infrsstruktur

dan fasilitas yang mendukung ekonomi :

1. Jalan

Jalan utama yang melalui kawaasn tersebut yaitu jalan soekarno hatta. Dengan jalan tersebut berfungsi

sebagai Jalan Kolektor Primer yang memiliki kondisi jalan yang cukup baik dengan lebar 18 meter, jalan

hotmix, 2 jalur 4 lajur dan median 2 meter, maka jalan ini sangat cocok sebagai jalan utama penunjang

kegiatan ekonomi di kawasan ini.

2. Listrik

Kebutuhan akan listrik di kawasan ini sudah cukup baik. Ini dapat dilihat jaringan listrik PLN sudah ada

disepanjang jalan kawasan Koridor Soekarno Hatta.

3. Telekomunikasi

Kebutuhan akan komunikasi di kawasan ini juga sudah cukup memadai ini dapt dilihat dengan jaringan

telepon yang sudah terpasang sepanjang jalan Soekarno hatta dan juga sudah berdiringa pemancar

telepon seluler yaitu BTS juga sudah berdiri di kawasan ini.

4. Air bersih

Di kawasan ini kebutuhan akan air bersih sudah ada dengan adanya jaringan PDAM meskipun belum

maksimal instalasi pipa PDAM di kawasan ini. Untuk menunjang kebutuhan akan air bersih bisa

menggunakan sumur dangkal.

5. Fasilitas Sosial dan Umum

Untuk fasilitas umum dan social di kawasan Koridor seokerno hatta masih kurang, untuk kawasan ini

baru tersedia fasilitas pendidikan, kesehatan dan peribadatan, oleh karena itu perlu dikembangkan

fasilitas-fasilitas baik umum ataupun social seperti Pasar, Penginapan, Perbankan.

6. Wisata

Di kawasan Koridor Soekarno Hatta memilki potensi obyek wiasata yaitu Museum Kudingan dan

Museum Pesawat Nomed P 815 intai Maritim

`Laporan Antara III -31

PT. WISWAKHARMANJl. Bukit Tenis, No. 4 – Bukit Sari, SemarangTelp. (024) 7463033; Fax. (024) 7474561

Laporan AntaraRencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Rencana Pengembangan dan Penataan Koridor Soekarno Hatta

Selain ketersediannya fasilitas dan infrastruktur yang menunjang perkrmbangan ekonomi, Kawasan ini juga

memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu diapit 4 kawasan utama kawasan dikota Sangatta ini yaitu :

1. Kawasan Perkotaan

2. Kawasan pertambangan

3. Kawasan Industri

4. Kawasan perkantoran

Dengan demikian kawasan ini menjadi kawasan yang menopang dan ditopang oleh kawasan tersebut,

sehingga perkembangan dari Kawasan ini dipengaruhi oleh keempat kawasan yang mengapitnya, sehingga

kawasan ini menjadi kawasan Forward Linkage.

Dari berbagai potensi yang dimilki kawasan koridor soekarno hatta ini baik sarana prasarana, fasilitias umum

dan letak lokasinya maka kawasan ini memiliki prospek utama yang sangat baik dibidang :

1. Pembangunan infrastruktur

2. Pengembangan pertokoan

3. Property

4. Jasa konstruksi

5. Perdagangan local/ regional

6. Jasa Transportasi

7. Perbankan

8. Asuransi

9. Perhotelan/ penginapan/ kos

`Laporan Antara III -32