3
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Model Kerangka Konsep Gambar 3.1. Skema kerangka konsep penelitian Keterangan: : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti : kaitan yang diteliti *) Form Pertanyaan yang digunakan untuk skrining TB dan HIV di rumah sakit terlampir **) Pengobatan yang dimaksud adalah menggunakan OAT, ARV, dan PPK. Infeksi oportunistik lain yang terjadi selain TB (misalnya candidiasis, pneumonia, dan lain-lain) HIV (+) Skrining gejala TB *) Bukan TB Tersangka TB ekstraparu Diduga TB paru Pemilihan terapi TB Ko-infeksi TB- HIV (OAT KDT atau non KDT) Pasien yang menjalani terapi penuh Pasien yang putus obat Efek samping pengobatan (Pengobatan dengan OAT, PPK, dan ARV) **) Pasien meninggal setelah menjalani pengobatan 52

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...repository.ub.ac.id/124516/5/BAB_3.pdfputus obat, terapi penuh, dan meninggal pada pasien ko-infeksi TB-HIV. 3.2 Hipotesis Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...repository.ub.ac.id/124516/5/BAB_3.pdfputus obat, terapi penuh, dan meninggal pada pasien ko-infeksi TB-HIV. 3.2 Hipotesis Penelitian

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Model Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Skema kerangka konsep penelitian

Keterangan:

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

: kaitan yang diteliti

*) Form Pertanyaan yang digunakan untuk

skrining TB dan HIV di rumah sakit terlampir

**) Pengobatan yang dimaksud adalah

menggunakan OAT, ARV, dan PPK.

Infeksi

oportunistik

lain yang

terjadi selain

TB (misalnya

candidiasis,

pneumonia,

dan lain-lain)

HIV (+)

Skrining gejala TB *)

Bukan TB

Tersangka TB

ekstraparu

Diduga TB paru

Pemilihan terapi TB Ko-infeksi TB-

HIV (OAT KDT atau non KDT)

Pasien yang

menjalani

terapi penuh

Pasien yang

putus obat

Efek samping pengobatan (Pengobatan

dengan OAT, PPK, dan ARV) **)

Pasien

meninggal

setelah

menjalani

pengobatan

52

Page 2: BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...repository.ub.ac.id/124516/5/BAB_3.pdfputus obat, terapi penuh, dan meninggal pada pasien ko-infeksi TB-HIV. 3.2 Hipotesis Penelitian

Pasien yang didiagnosa infeksi HIV positif dan mengalami gejala klinis

tuberkulosis seperti batuk > 2 minggu, demam, sesak napas, penurunan nafsu

makan, serta penurunan berat badan secara drastis, kemudian dilakukan

pemeriksaan terhadap sputum (dahak) pasien, biakan, dan foto rontgen dada.

Pasien yang positif pada hasil biakan sputumnya (ditemukan bakteri tahan asam)

diduga mengalami tuberkulosis paru, sedangkan pasien yang didiagnosa negatif

akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tuberkulosis

ekstrapulmoner atau bukan TB. Pasien yang didiagnosa TB paru kemudian akan

mendapat terapi antituberkulosis sesuai dengan petunjuk teknis dan kondisi klinis

pasien.

Pemilihan terapi pada pasien dengan ko-infeksi TB-HIV yang dilakukan

mengacu pada petunjuk penatalaksaan terapi yang disusun oleh Direktorat

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Setelah pasien

menjalani pengobatan, efek samping yang muncul karena obat antituberkulosis

dan antiretroviral kemudian dicatat. Pada akhir pengobatan, jumlah pasien yang

menjalani terapi penuh sesuai petunjuk teknis maupun pasien yang putus obat

dicatat dan dianalisis. Pencatatan kesesuaian terapi dilakukan dengan

mengambil data nama dan dosis OAT yang digunakan, serta kesesuaian terapi

dengan Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Ko-infeksi TB-HIV. Pencatatan juga

dilakukan pada infeksi oportunistik selain TB yang diderita pasien serta obat

yang digunakan untuk mengatasinya. Tuberkulosis merupakan salah satu infeksi

oportunistik yang sering menginfeksi pasien HIV. Bila pada subjek normal tanpa

HIV, tuberkulosis akan berada pada fase laten atau dormant, sedangkan pada

pasien infeksi HIV, tuberkulosis akan menimbulkan gejala atau aktif sehingga

tuberkulosis disebut sebagai infeksi oportunistik. Data efek samping dan jumlah

53

Page 3: BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...repository.ub.ac.id/124516/5/BAB_3.pdfputus obat, terapi penuh, dan meninggal pada pasien ko-infeksi TB-HIV. 3.2 Hipotesis Penelitian

pasien yang menjalani terapi penuh dan putus obat yang diperoleh juga dicatat

dan dianalisis, serta dilakukan pemetaan pada efek samping yang terjadi.

Analisis hubungan perbandingan kemudian dilakukan terhadap

pemilihan terapi TB, efek samping pengobatan, dan infeksi oportunistik yang

muncul dengan kejadian putus obat dan terapi penuh pasien ko-infeksi TB-HIV.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah persentase demografi jenis

kelamin pasien, distribusi usia pasien, distribusi perubahan berat badan pasien

setelah menyelesaikan terapi OAT, persentase infeksi oportunistik selain TB

pada pasien, persentase pemeriksaan sputum BTA SPS, persentase penemuan

kasus TB-HIV, persentase penggunaan OAT KDT dan Non KDT pada pasien,

persentase penggunaan fase lanjutan OAT, serta kesesuaian pemilihan terapi

dengan Petunjuk Teknis. Hasil lain yang diperoleh yaitu analisis hubungan

perbandingan antara pemilihan terapi, efek samping pengobatan, dan infeksi

oportunistik dengan status penghentian terapi pasien yang meliputi kejadian

putus obat, terapi penuh, dan meninggal pada pasien ko-infeksi TB-HIV.

3.2 Hipotesis Penelitian

Status penghentian terapi TB pasien ko-infeksi TB-HIV memiliki

perbedaan berdasarkan pemilihan terapi TB, efek samping yang muncul, dan

infeksi oportunistik.

54