BAB 3 Kurang

A. PERENCANAAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA (MATERIAL, ALAT, DAN TENAGA KERJA)

1. MATERIALMaterial yang digunakan sebagian besar produk dalam negeri. sebagian besar material bangunan dapat diperoleh dari berbagai daerah yang ada diKota Malang. Berikut beberapa daftar material bangunan yang digunakan sesuai RKS atau spesifikasi teknis pekerjaan struktur bangunan yang ada.PEKERJAAN TANAH

Bor pondasi strous 30 cm 462,40 m'

Galian pondasi poor & tangga 33,49 m3

Galian tanah pondasi batukali, rollag, Saluran Keliling 144,84 m3

Urugan tanah kembali 59,44 m3

Urugan sirtu peninggian elevasi 75,78 m3

Urugan pasir bawah pondasi 11,89 m3

Urugan pasir bawah lantai 20,49 m3

PEKERJAAN BETON

Lantai kerja bawah pondasi poor t = 5 cm 1,67 m3

Rabat beton bawah keramik t = 5 cm 12,34 m3

Rabat beton Keliling bangunan t = 7 cm 6,51 m3

Beton pondasi strous 30 cm 31,71 m3

Beton pondasi Poor 150 x 60 x 40 cm 12,24 m3

Beton pondasi tangga 170 x 170 x 30 cm 0,87 m3

Beton sloof gantung 15/40 cm 0,16 m3

Beton sloof 15/20 cm 3,48 m3

Beton kolom struktur 30/45 cm 11,18 m3


Beton kolom praktis 15/15 56,00 m'

Beton balok 25/30 cm 1,20 m3



Beton balok latai 15/25 cm 1,84 m3

Beton plat luifel t = 10 cm 1,43 m3

Beton plat lantai t = 12 cm 29,58 m3

Beton plat tangga t = 12 cm 3,28 m3

Beton plat jalan masuk t = 15 cm 1,35 m3

Pasang Engsel Jendela 3" 44,00 bh

Pasang Hak angin Jendela 22,00 Ps

Pasang grendel tanam Pintu 4,00 bh

Pasang grendel jendela 22,00 bh

Pasang Kaca bening t=5 mm 9,86 m2

Pasang Kaca Es t=5 mm 2,55 m2

Pasang pegangan tangga besi pipa stainless 2" 9,00 m'

LANTAI 2

PEKERJAAN PASANGAN

Urugan pasir bawah lantai 11,76 m3

Pasangan bata merah 1pc : 3ps 111,60 m2

Pasangan bata merah 1pc : 6ps 273,86 m2

Pasangan beton cor model alur 17,20 m2

Pasang aksesoris bubungan 2,00 bh

PEKERJAAN BETON


Beton kolom praktis 15/15 91,00 m'

Beton balok latai 15/25 cm 1,84 m3

Beton plat luifel t = 10 cm 1,44 m3

Beton Ring balok 15/20 cm 2,78 m3

Beton Ring balok 20/30 cm 1,53 m3

Beton plat tandon atas KM/WC t = 12 cm 1,66 m3

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

Pasang Kuda - kuda 2L 50.50.5 3.658,26 kg

Pasang Pipa schedule / Hitam 4" 50,82 kg

Pasang Gording C.125.50.20.2,3 1.197,22 kg

Plat simpul 6 mm 586,40 kg

Plat plendes 12 mm 165,06 kg

Trekstang Dia.10 mm 126,48 kg

Ikatan angin Dia. 19 mm 200,70 kg

Baut & angker Dia 16 mm 198,58 kg

Pasang Usuk Galvalum C 75 - 0.75mm 423,46 m2

Pasang Reng Galvalum R 30 - 0.45mm 423,46 m2

Pasang genteng karang pilang 397,50 m2

Bubungan genteng karang pilang 53,00 m'

Bubungan genteng tepi karang pilang 6,64 m'

Pasang talang seng galvalum t = 0.3 mm 10,00 m'

Pasang kalsiplank 1,2/30 cm 85,25 m'

Pasang Rangka Plafond hollow 4 cm 316,85 m2

Pasang penutup Plafond kalsiboard t = 4.5 mm 316,85 m2

2. ALATURAIAN PEKERJAANALAT YANG DIGUNAKANJUMLAH

PEKERJAAN PONDASI

Galian Pondasi Cangkul6

Skop6

Kereta Dorong2

Timba6

Beton Rabat Lantai KerjaMesin Molen1

Skop3

Timba3

Pondasi batu kaliPembengkok Besi2

Gergaji Besi3

Cutting Wheel1

Tang3

Mesin Molen1

Skop3

Timba3

Beton Sloof/RIB (S1) 30/40 Pembengkok Besi2

Gergaji Besi3

Cutting Wheel1

Tang3

Mesin Molen1

Skop3

Timba3

Urugan Tanah KembaliCangkul3

Skop3

Kereta Dorong1

Timba2

Stamper1

PEKERJAAN PORTAL

Kolom BetonPembengkok Besi2

Gergaji Besi2

Cutting Wheel2

Tang4

Mesin Molen1

Skop4

Timba4

Kolom PraktisPembengkok Besi2

Gergaji Besi1

Cutting Wheel1

Tang1

Mesin Molen1

Skop2

Timba3

Balok LantaiPembengkok Besi2

Gergaji Besi2

Cutting Wheel1

Tang2

Mesin Molen1

Skop3

Timba5

Balok Lantai Pembengkok Besi2

Gergaji Besi1

Cutting Wheel1

Tang1

Mesin Molen1

Skop2

Timba3

Ring Balk Pembengkok Besi2

Gergaji Besi1

Cutting Wheel1

Tang1

Mesin Molen1

Skop2

Timba3

Balok Lantai Pembengkok Besi2

Gergaji Besi1

Cutting Wheel1

Tang1

Mesin Molen1

Skop2

Timba3

Listplank Beton Pembengkok Besi2

Gergaji Besi2

Cutting Wheel2

Tang2

Mesin Molen1

Skop2

Timba4

Balok Konsol (BK) Pembengkok Besi2

Gergaji Besi2

Cutting Wheel2

Tang2

Mesin Molen1

Skop2

Timba4

PEKERJAAN ATAP

Pasang Kuda-Kuda Palu4

Gergaji3

tang 4

Meteran2

Pasang Penutup AtapPalu4

Gergaji Kayu3

Ketam2

Meteran2

Pahat2

3. TENAGA KERJAPEKERJAAN TANAH

1 m' Bor tanah strous

Alat

Alat bantu bor strous 0,050 hr

Tenaga

Pekerja 0,200 Oh

Tukang batu - Oh

Kepala tukang - Oh

Mandor 0,020 Oh

1 m3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter

Tenaga

Pembantu tukang 0,400 Oh

Mandor 0,040 Oh

1 m3 Urugan kembali

Tenaga


Mandor 0,019 Oh

1 m3 urugan sirtu

Bahan

Sirtu 1,200 m3

Tenaga


Mandor 0,010 Oh

1 m3 Tanah Katel

Bahan

Tanah Urug 1,200 m3

Tenaga


Mandor 0,010 Oh

1 m3 Pemadatan tanah

Tenaga


Mandor 0,050 Oh

1 m3 Urugan pasir

Bahan

Pasir urug 1,200 m3

Tenaga


Mandor 0,010 Oh

1 m3 Pasang pondasi batu kali, 1 Pc : 6 Ps

Bahan

Batu belah 15/20 cm 1,100 m3

Semen portland 99,450 Kg

Pasir pasang 0,561 m3

Tenaga

Pekerja 1,500 Oh

Tukang batu 0,600 Oh

Kepala tukang 0,060 Oh

Mandor 0,075 Oh

1 m2 Pasang Beton alur

Bahan

beton cor model alur 1,100 m2

Semen portland 9,300 kg

Pasir pasang 0,018 m3

Tenaga

Pekerja 0,600 Oh



Mandor 0,030 Oh

PEKERJAAN BETON

1 Kg Pembesihan dengan besi polos

Bahan

Besi beton polos 1,050 Kg

Kawat beton 0,015 Kg

Tenaga

Pekerja 0,007 Oh

Tukang besi 0,007 Oh


Mandor 0,0003 Oh

1 Kg Pembesihan dengan besi ulir

Bahan

Besi beton ulir 1,050 Kg


Tenaga

Pekerja 0,007 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 m3 Membuat beton tumbuk, 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr

Bahan

Semen Abu - abu 218,000 Kg

Pasir beton 0,520 m3

Koral beton 0,870 m3

61.2 Tenaga

Pekerja 1,650 Oh



Mandor 0,080 Oh

1 M3 Membuat beton bertulang 1 Pc : 1 1/2 Ps ; 2 1/2 Krkl

Bahan




Tenaga

Pekerja 1,850 Oh



Mandor 0,085 Oh

1 M2 Begisting Kolom

Bahan

Kayu meranti begisting ( 2 x ) 0,012 m3

Paku biasa 2" - 5" 0,350 Kg

Multiplek ( 120 x 240 x 12 mm ) 0,350 Lbr

Scafolding 1,000 set

Tenaga

Pekerja 0,100 Oh

Tukang kayu 0,330 Oh


Mandor 0,0060 Oh

1 M2 Begisting Balok

Bahan


Kayu Balok 0,0145 m3




Tenaga

Pekerja 0,100 Oh



Mandor 0,0060 Oh

1 M2 Begisting Plat

Bahan


Kayu Balok 0,0145 m3




Tenaga

Pekerja 0,100 Oh



Mandor 0,0060 Oh

IM3 Membuat Strous pile

Beton 1 Pc : 1 1/2 Ps ; 2 1/2 Krkl 1,000 m3

Besi polos U - 24 135,000 kg

Alat bantu ( mixer beton ) 1,000 ls

IM3 Membuat Pondasi Poer

Beton 1 Pc : 1 1/2 Ps ; 2 1/2 Krkl 1,000 m3

Besi beton ulir 140,000 kg

Alat bantu ( mixer beton ) 1,000 ls

1 M3 Kolom 30/45 Lt. 1

Bahan

Beton 1 Pc : 1 1/2 Ps ; 2 1/2 Krkl 1,000 ls


Begisting 8,000 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Kolom 30/30 Lt. 1

Bahan



Begisting 8,000 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Kolom 30/30 Lt. 2

Bahan



Begisting 8,000 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok 25/30 cm

Bahan



Begisting 7,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok 25/45 cm

Bahan



Begisting 7,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok 20/30 cm

Bahan



Begisting 8,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok 20/30 cm Atap

Bahan



Begisting 8,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok latai 15/25

Bahan



Begisting 7,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Balok ring 15/20 Atap

Bahan



Begisting 7,500 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Plat luifel t = 10 cm

Bahan



Begisting 8,330 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 M3 Plat Lantai ( 12 cm )

Bahan



Begisting 8,330 m2

Alat Bantu 1,000 ls

1 m3 Membuat sloop beton bertulang

Bahan

Kayu terentang / Begisting 0,220 m3


Minyak bekisting 0,600 Lt






Tenaga

Pekerja 2,910 Oh


tukang kayu 0,936 Oh



Mandor 0,119 Oh

1 m' Membuat kolom Praktis (11x11 cm)

Bahan

Kayu terentang / Begisting 0,002 m3


Minyak bekisting 0,300 Lt






Tenaga

Pekerja 0,060 Oh


tukang kayu 0,020 Oh



Mandor 0,003 Oh

PEKERJAAN ATAP & PLAFOND

1 Kg Pasang rangka atap Siku

Bahan

Besi baja Siku 1,050 Kg

elektroda 0,025 kg

sewa mesin las 0,005 hari

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh

Tukang besi kontruksi 0,060 Oh


Mandor 0,0003 Oh

1 Kg Pasang rangka atap baja C

Bahan

Besi kanal C 1,05 Kg

elektroda 0,010 kg

sewa mesin las 0,005 hari

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 Kg Pipa schedule / Hitam

Bahan

Pipa schedule 1,050 Kg

Meni besi 0,080 Kg

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 Kg Pasang plat baja plendes 10 mm

Bahan

Plat baja10 mm 1,050 Kg

Meni besi 0,060 Kg

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 M2 Pasang Usuk Galvalum C 75

Bahan

Usuk Galvalum C 75 0,500 ljr

Paku sekrup 6,000 bh

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 M' Pasang Reng Galvalum R 30

Bahan

Reng Galvalum R 30 1,000 ljr

Paku sekrup 30,000 bh

Tenaga

Pekerja 0,006 Oh



Mandor 0,0003 Oh

1 m2 Pasang atap genteng model karang pilang

Bahan

Genteng model karang pilang 25,000 Bh

Tenaga

Pekerja 0,150 Oh



Mandor 0,008 Oh

1 m1 Pasang bubung genteng

Bahan

Genteng bubung 5,000 Bh


Pasir pasang 0,032 M3

Tenaga

Pekerja 0,400 Oh



Mandor 0,002 Oh

1 m' Pasang talang miring seng galvalum

Bahan

Seng plat galvalum1,000 lbr

Kayu Meranti papan 2 x 200,008 m

Paku segala ukuran0,015 kg

Flincote / meni besi0,300 kg

Tenaga

Pekerja 0,040 Oh



Mandor 0,001 Oh

B. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA PELAKSANAAN (RABP)Pelaksaan suatu proyek tidak terlepas dari kebutuhan-kebutuhan biaya-biaya yang dianggarkan, yang biasanya tercantum detail pada Rencana Anggaran Biaya (RAB). Sedangkan Rencana Anggaran dan Biaya Pelaksanaan (RABP) merupakan anggaran biaya yang lebih terperinci dan detail mengenai biaya-biaya pelaksanaan langsung di lapangan. Biaya-biaya yang tercantum meliputi kebutuhan biaya penggunaan tenaga kerja dan penggunaan bahan/material. (Terlampir 1)

C. PENJADWALAN ( SCHEDULING )

Time schedule merupakan susunan dari program-program pekerjaan pada pembangunan proyek yang disusun untuk pedoman/ mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar proyek yang dikerjakan selesai dengan waktu yang seefisien mungkin, serta untuk mengantisipasi/ mengatasi keterlambatan dan mendapatkan cara untuk pemecahan solusinya. Waktu yang direncanakan haruslah cukup, sebab waktu itu menjadi permasalahan yang cukup serius semakin lama pekerjaan yang kita selesaikan maka akan semakin banyak pula biaya yang akan kita keluarkan, oleh karena itu pengaturan jadwal harus dikerjakan dengan perencanaan yang matang, hati-hati dan teliti. Time schedule menjadi ukuran untuk mengetahui nilai/bobot dari kemajuan pekerjaan proyek yang kita kerjakan.Adapun isi dari Time schedule ( penjadwalan ) adalah sebagai berikut : a. Uraian jenis pekerjaan yang akan dilakukan b. Waktu untuk mengetahui suatu pekerjaan akan dimulai dan akan diakhiric. Nilai/bobot dari masing-masing klasifikasi pekerjaan yang dinyatakan dengan presentase (%)d. Prioritas pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak boleh terlambatSelain menggunakan grafik pada kurva S penjadwalan pekerjaan proyek pembangunan sekolah menengah kejuruan di kota Malang ini digunakan dengan diagram balok ( Giant Bar Chart ) dengan bantuan program komputer MS sehingga didapatkan grafik yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan dalam proyek, baik di pihak teknisi maupun manajemen di lapangan.Dalam penjadwalan, untuk menentukan besarnya durasi waktu setiap item pekerjaan, ada beberapa faktor yang menentukan yaitu :(1) Kemampuan pekerjaKemampuan pekerja dapat diperoleh denga cara mengamati atau bertanya secara langsung kepada tukang / kepala tentang berapa besar volume pekerjaan yag bisa diselesaikan dalam satu hari kerja. Perlu diketahui bahwa kemampuan kerja antar tukang sangat berbeda tergantung dari keterampilan dan kecepatan serta dari daerah mana berasal. Banyaknya tukang yang dipekerjakan belum tentu akan menguntungkan dan mempercepat volume pekerjaan, karena ini terkait denga efektifitas kerja tukang dan juga dari segi efisiensi biaya.(2) Volume pekerjaanBesarnya volume pekerjaan sangat berpengaruh terhadap penentuan durasi waktu yang dibutuhkan. Semakin besar volume pekerjaan semakin lama juga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan berkaitan juga dengan penentuan SDM yang dipekerjaan(3) Hubungan antar pekerjaan Hubungan tiap item pekerjaan akan berpengaruh terhadap penentuan durasi waktu. Terutama pekerjaan yang harus dikerjakan tepat waktu, apabila waktu mengerjakannya terlambat maka pekerjaan yang lain akan terlambat juga. Contoh terselesaikannya pekerjaan pembetonan balok tidak lepas dari penyelesaian pekerjaan pembetonan kolom(4) Material Ketersediaan material yang dibutuhkan dalam proyek berdampak pada kelangsungan aktifitas proyek. Sebisa mungkin seorang pelaksana harus tahu persediaan material yang diperlukan dan siap order untuk minimal 3 hari pekerjaan.Dalam penyusunan penjadwalan, tidak harus dalam satu hari berjalan satu item pekerjaan asalkan pekerjaan tidak terkait dan bisa dilakukan secara terpisah, maka dalam satu hari bisa dilaksanakan beberapa item pekerjaan secara bersamaan. Ini sebagai langkah untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan proyek. 2. Kurva S

D. PENGENDALIAN ( CONTROLLING )1. Pengendalian waktuPengendalian yang diterapkan dalam operasional pelaksanaan proyek tidak sekedar berarti pengawasan dan pemeriksaan pekerjaan dan kejadian yang terjadi di lapangan, tetapi lebih merupakan tindakan yang sekaligus merupakan aktifitas perencanaan, pengawasan, pemeriksaan, evaluasi, dan tindakan pencegahan atau perbaikannya. Pengendalian proyek dilakukan agar semua unsur-unsur yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi secara maksimal dan diharapkan dengan pengendalian pelaksanaan pembangunan akan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.Agar tugas yang ditentukan pada hubungan kerja sesuai dengan yang direncanakan maka dalam struktur organisasi harus direncanakan dan diperjelasnsebaik mungkin, sehingga setiap bagian dalam struktur organisasi mempunyai peran masing-masing ( sesuai dengan struktur organsisasi pelaksanaan di atas ).Pengendalian proyek dilakukan dengan pengawasan dan pelaporan setiap seminggu sekali, tetapi jika memungkinkan pengendalian lebih baik dilakukan setiap hari agar setiap permasalahan atau kekurangan pada proyek dapat segera diatasi.Untuk pengendalian proyek dapat menggunakan bantuan kurva S atau Time schedule, jika pekerjaan diatas lintasan kritis maka pekerjaan tersebut baik, tetapi jika pekerjaan dibawah lintasan kritis maka pekerjaan terjadi kelambatan, sehingga harus ada teguran dan penanganan agar bisa cepat naik minimal tepat pada lintasan kritis. Apabila bentuk grafik menyerupai huruf S maka pekerjaan sesuai dengan prestasi yang dihasilkan.Selanjutnya dari pemantauan terhadap waktu tersebut, juga dapat diketahui apabila terdapat hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat menyebabkan keterlambatan dari pelaksanaan suatu pekerjaan. Bagi pengelola proyek hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek harus segera dapat diidentifikasi untuk dicarikan penyebabnya kemudian segera dianalisa untuk mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

2. Pengendalian kuantitasPengendalian kuantitas ini berkaitan dengan persentase pekerjaan yang sudah dilaksanakan. Pengendalian ini sangat berkaitan dengan kemampuan setiap pekerja dan untuk menentukan berapa banyak pekerja yang digunakan agar pekerjaan selesai sesuai dengan target yang direncanakan dan tidak melebihi waktu yang direncanakan ( tidak sampai melewati lintasan kritis ).Untuk memperlancar pengendalian ini, seorang site manager harus mengetahui bobot volume pada setiap masing-masing pekerjaan dan kemampuan setiap pekerja sehingga dituntut harus bisa menentukan jumlah pekerja dan material yang sesuai dengan jadwal dan sesuai dengan volume pekerjaan dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan. Bobot volume semakin besar menentukan banyaknya pekerja dan besarnya material yang akan dipergunakan.Pengawasan dapat dilakukan dengan cara antara lain : Menentukan besar volume setiap pekerjaan pelaksanaan Menentukan berapa banyak material yang dipergunakan Menentukan jenis alat yang akan dipergunakan Menentukan berapa banyak pekerja Mengawasi berapa banyak material yang sudah digunakan dan material sisa Presensi pekerja agar tidak seenaknya dalam bekerja3. Pengendalian KualitasPengendalian kualitas ditujukan pada upaya mengevaluasi : (a) Rancangan bangun dan rencana, (b) proses pengerjaan ( penggunaan sumber-sumber daya, metode, waktu, bahan dan tenaga ), (c) hasil (kekuatan konstruksi, volume pekerjaan persatuan waktu dll ) sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam RKS, (d) keputusan ( nilai ekonomis dan resiko ).Pada pengendalian ini meliputi beberapa tahap kerja yakni : Menetapkan cara pengukuran standar tersebut dengan cara menetapkan ketelitian dan toleransi setiap pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan RKS Merencanakan hal-hal yang mungkin akan terjadi masalah dalam pelaksanaan proyek kemudian mencari sumber masalah tersebut dan cara penanggulangannya Membuat rencana modifikasi dan memodifikasi rencana yang ada berdasar hasil temuan masalah dalam pelaksanaan proyek dan kemudian melaksanakan hasil keputusannya.

Timbulnya masalah dalam pelaksanaan harus segera terselesaikan, dengan mengidentifikasi penyimpangan yanitu menganalisa data-data pelaporan pelaksanaan kegiatan pada waktu tertentu dan membandingkan dengan yang telah direncanakan, serta melakukan koordinasi kerja yang membahas beberapa hal tentang informasi hambatan kerja yang terjadi dan menemukan jalan keluarnya. Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keterlambatan waktu dan perubahan biaya antara lain:1. Percepatan jadwal Untuk dapat menyelesaikan proyek dengan waktu yang tersedia, jadwal pelaksanaan pada kegiatan-kegiatan yang berada pada lintasan kritis perlu dipercepat. Cara terbaik untuk mempercepat selesainya suatu kegiatan adalah dengan menambah sumber daya sehingga produktivitas perharinya meningkat. Akan tetapi keterbatasan sumber daya seringkali menjadi hambatan yang sangat serius. Ada beberapa langkah yang diambil untuk dapat mempercepat proyek tanpa menambah sumber daya yang telah ada, antara lain :

a. Tanpa tambahan biayaUntuk dapat menyelesaikan kegiatan lebih cepat, biasanya biaya tambahan yang dibutuhkan lebih besar dari harga standar. Akan tetapi ada beberapa cara/kiat untuk mempercepat jadwal proyek tanpa menambah biaya, yaitu mengatur kembali jadwal yang terlambatb. Kegiatan tumpang tindihSetiap kegiatan didalam proyek memiliki hubunga ketergantungan, dimana sebuah kegiatan tidak berarti bila tidak bermanfaat bagi kegiatan lainnya. Penghubung tugas memerlukan hubungan mulai selesai ( finish to start ) antar tugas yag dipilih. Jika suatu kegiatan selesai, kegiatan berikutnya bisa dimulai. Akan tetapi aturan dasar tersebut akan banyak menghabiskan waktu. Pemendekan waktu dapat dilakukan dengan penumpukan kegiatan sehingga akan mempercepat waktu tunggu dimulainya suatu tugas. Usaha menyusun kembali urutan kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan mencoba menjawab pertanyaan berikut : kegiatan apa yang harus dimulai terlebih dahulu, kegiatan apa yang berikutnya akan dikerjakan, adakah kegiatan-kegiatan yang dapat berlangsung sejajar, perlukah kegiatan tertentu menunggu kegiatan yang lain.c. Memutus atau memindahkan hubungan ketergantunganHubungan ketergantungan antar kegiatan terkadang juga berdasarkan pemanfaatan tenaga kerja bukan secara teknis. Hubungan ketergantungan yang demikian dapat diputuskan atau memindahkannya apabila ketergantungan tersebut dapat menyebabkan keterlambatand. Saling tukar tenaga kerjaPenambahan tenaga kerja pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis dapat mempercepat selesainya proyek. Akan tetapi, keterbatasan tenaga kerja selalu menjadi kendala. Cara lain untuk menambah tenaga kerja pada kegiatan lintasan kritis adalah dengan mengambil atau memindahkan tenaga kerja yang berada pada kegiatan yang tidak kritis. Akibat hal tersebut, kegiatan yang dipindah tenaga kerjanya menjadi tertunda. Selama kegiatan tersebut tertunda dalam batas waktu luang ( free float ) tidaklah menjadi masalah. Metode saling tukar tenaga kerja dapat dipakai bila tenaga kerja yang dipertukarkan memiliki keahlian yang sama. Akan tetapi bila keahliannya berbeda, maka mereka tidak dapat dipertukarkane. Membeli waktu dengan biayaKegiatan dapat terselesaikan dengan biaya normal dan waktu normal pula, jika ingin diselesaikan dengan waktu dipercepat, maka biaya akan meningkat. Proses mempercepat waktu yang dikenal dengan crash program. Cara tersebut dapat dilakukan apabila penambahan jumlah sumber daya ( tenaga kerja, material, peralatan, biaya ) tidak menjadi kendala.f. Penambahan sumber daya berkualitasPenambahan sumber daya yang kualitasnya lebih baik dapat mempercepat waktu kegiatan, namun biaya penggunaan sumber daya tersebut berbeda dengan biaya sumber daya yang normal. Prosedur untuk mempersingkat waktu dengan penambahan sumber daya adalah sebagai berikut : Tentukan lintasan kritis yag sangat berpengaruh terhadap waktu akhir proyek, tentukan biaya normal masing-masing kegiatan, menghitung penambahan ( slope ) masing-masing kegiatan mempercepat kegiatan pada lintasan kritis yag penambahan biayanya paling murahg. Penambahan waktu kerja atau lemburPenambahan tenaga kerja seringkali menjadi hambatan. Hal tersebut disebabkan sulitnya mencari tenaga kerja yang terampil atau sesuai dengan kebutuhan. Keterbatasan ruag kerja untuk menyelesaikan kegiatan juga mengakibatkan tidak efektifnya penambahan tenaga kerja. Metode yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan proyek adalah dengan penambahan jam kerja atau lembur, dimana penurunan kinerja dan penambahan biaya tenaga kerja pada penambahan waktu tetap ditoleransi. Pelaksanaan metode lembur harus terlebih dahulu memenuhi kriteria berikut : bersedianya pekerja untuk lembur, adanya ijin dari owner/ pemilik proyek, tersedianya sarana untuk melaksanakan kerja lembur.

Documents

BAB 3 Kurang