41
BAB III PROSES PRODUKSI LISTRIK DI PLTU 1 JAWA TENGAH REMBANG 3.1. Water and Steam Cycle PLTU 1 Jawa Tengah Rembang Proses produksi PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dikenal 2 siklus utama, yaitu: 1) Siklus Air dan Uap (Water and Steam Cycle) 2) Siklus Bahan Bakar (Fuel Oil and Coal Cycle). Siklus ini menggambarkan tentang proses air laut menjadi air pengisi Boiler Kemudian menjadi uap yang digunakan untuk berbagai kebutuhan proses pembangkitan, terutama untuk memutar sudu–sudu turbin uap. Tahap pertama pengolahan air adalah penyaringan air guna menghilangkan kotoran – kotoran yang berukuran cukup besar. Setelah itu air dipompa menuju chlorination plant. Dalam chlorination plant air diolah menggunakan proses kimiawi dengan menambahkan NaOH dan HCl dengan konsentrasi tertentu dicampurkan kedalam air circulation water pump supaya biota – biota laut pingsan, kemudian biota laut dapat dipisahkan dari air laut. Campuran air laut dialirkan ke pintu masuk air di daerah sekitar pemecah ombak, air ini yang nantinya untuk berbagai macam keperluan pembangkitan. Untuk siklus air dan uap dimulai dari pengambilan air laut menuju ke desalination plant. 1

BAB-3-rev(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lap. pkl

Citation preview

BAB IIIPROSES PRODUKSI LISTRIK DI PLTU 1 JAWA TENGAHREMBANG

1. 2. 3. 3.1. Water and Steam Cycle PLTU 1 Jawa Tengah Rembang

Proses produksi PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dikenal 2 siklus utama, yaitu:1) Siklus Air dan Uap (Water and Steam Cycle)2) Siklus Bahan Bakar (Fuel Oil and Coal Cycle). Siklus ini menggambarkan tentang proses air laut menjadi air pengisi BoilerKemudian menjadi uap yang digunakan untuk berbagai kebutuhan proses pembangkitan, terutama untuk memutar sudusudu turbin uap. Tahap pertama pengolahan air adalah penyaringan air guna menghilangkan kotoran kotoran yang berukuran cukup besar. Setelah itu air dipompa menuju chlorination plant. Dalam chlorination plant air diolah menggunakan proses kimiawi dengan menambahkan NaOH dan HCl dengan konsentrasi tertentu dicampurkan kedalam air circulation water pump supaya biota biota laut pingsan, kemudian biota laut dapat dipisahkan dari air laut. Campuran air laut dialirkan ke pintu masuk air di daerah sekitar pemecah ombak, air ini yang nantinya untuk berbagai macam keperluan pembangkitan. Untuk siklus air dan uap dimulai dari pengambilan air laut menuju ke desalination plant.Desalination plant air laut di treatment untuk menghilangkan kadar garam dari air laut. Desalination plant di PLTU Rembang menggunakan MED (Multy Effect Desalination). Prosesnya selanjutnya adalah proses penghilangan mineral mineral yang terkandung di air tawar yang terjadi di WTP (Water Treatment Plant). Proses yang terjadi di Water Treatment Plant adalah pengikatan ion ion positif dan negatif dari raw water dengan menggunakan resin. Resin yang ditambahkan bermuatan positif dan negatif, jadi ion positif yang terkandung dalam air akan terikat oleh resin bermuatan negatif, sementara ion negatif yang terkandung dalam air akan terikat oleh resin bermuatan positif. Hasil dari WTP adalah demin water (air bebas mineral) yang ditampung di demin water tank. Demin water dari demin water tank ini kemudian dipompakan menuju Condensate tank.Pada condensate tank ini air ditampung lebih dahulu dan kemudian akan digunakan untuk menambah air kondensat diCondenser bila terjadi kekurangan. Setelah melewati Condenser, air kondensat akan dipompakan menggunakan Condensate Extraction Pump (CEP) menuju Condensate Polishing Device (CPD). Condensate Polishing Device sendiri berupa tanki yang didalamnya berisi resin kation dan resin anion. Fungsi CPD adalah menangkap impurities (kotoran) yang terkandung dalam air kondensat yang berasal dari kotoran korosi jalur air dan uap juga bisa berasal dari kebocoran condenser. Jika konduktivitas air kondensat naik melebihi batas yang diijinkan maka Condensate Polishing Device perlu dioperasikan untuk mengurangi nilai konduktivitas air kondensat. Setelah air melalui CPD, air mengalir melewati Gland Steam Condenser untuk pemanasan awal kemudian air masuk LP Heater (low pressure Heater) untuk pemanasan tahap lanjut.Media pemanas LP Heater adalah uap yang diambil dari low pressure turbine. Prinsip kerjanya adalah air pengisi dialirkan di dalam pipa, dan uap panas mengalir di luar pipa, di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang air pengisi Boiler melalui empat LPH yaitu yang pertama LPH #8, kedua LPH #7, ketiga LPH #6, yang terakhir adalah LPH #5. Setelah dipanasi di LPH air pengisi kemudian dialirkan menuju deaerator untuk proses penghilangan unsur oksigen.yang masih terkandung dalam air pengisi. Didalam deaerator terjadi kontak langsung antara air pengisi dan uap oleh karena itu disebut open feed water. Uap akan memisahkan gas dari air pengisi, kemudian gas-gas tersebut bergerak dengan cepat ke bagian atas deaerator dan selanjutnya digunakan sebagai pendingin di pulverizer jika terjadi kebakaran didalam pulverizer, sisanya dibuang ke atmosfir. Uap yang digunakan berasal dari ekstraksi uap Intermediate Pressure Turbine.Setelah dari deaerator air langsung dipompakan oleh boiler feed pump menuju economizer. Tapi sebelum ke economizer air terlebih dahulu dilewatkan HP Heater (High Pressure Heater) untuk memanaskan air pengisi, yaitu yang pertama melewati HP Heater #3 kemudian HP Heater #2, yang tahap terakhir adalah HP Heater #1. Prinsip kerja dari HP Heater sama denagn LP Heater, bedanya hanya pada tekanan dan temperaturnya. HP Heater tekanan dan temperaturnya lebih tinggi dibandingkan tekanan dan temperatur di LP Heater. Setelah melewati HP Heater air kemudian masuk ke economizer untuk dipanaskan lagi sebelum masuk ke steam drum. Kemudian dari economizer air pengisi masuk ke steam drum. Steam Drum adalah alat yang digunakan untuk menampung sekaligus memisahkan air pengisi Boiler yang masih berbentuk air dengan yang sudah berbentuk uap basah. Prinsip kerjanya secara alami, maksudnya adalah yang masih berwujud air akan berada di bagian bawah steam drum. Uap akan langsung dialirkan ke superheater, sementara air akan turun melewati water wall untuk diuapkan dan kemudian dialirkan ke superheater.Uap basah dari steam drum dan water wall akan dipanaskan lagi menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut ini kemudian dialirkan ke HP Turbine untuk memutar sudu-sudu HP Turbine. Setelah digunakan di HP Turbine uap akan mengalami ekspansi (tekanan dan temperatur uap turun). Uap dari HP Turbine akan kembali dipanaskan di Boiler melalui reheater. Di dalam reheater uap akan dipanaskan lagi pada tekanan konstan. Keluar dari reheater uap akan langsung dialirkan ke IP Turbine untuk memutar sudu-sudu LP Turbine. Terakhir uap yang keluar dari LP Turbine dialirkan ke Condenser untuk dikondensasikan menjadi air pengisi. Proses kondensasi uap menggunakan media air laut sebagai pendinginnya yang dipompakan oleh CWP (Circulating Water Pump). Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi Boiler dengan prosen yang sama. Begitulah siklus air dan uap yang terjadi di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang.Gambar 3.1 Siklus Air dan Uap3.1.1.CWP (Circulating Water Pump)Alat ini adalah sebuah pompa besar yang digunakan untuk memompakan air laut yang udah disaring menuju Condenser. Pompa CWP ada 4 yang terpasang secara vertikal dengan penggerak motor listrik yang besar. Spesifikasi dari Circulating Water Pump adalah sebagai berikut type 1800HLBK-18, Vertical mixed flow pump, mempunyai kapasitas 6.2 s/d 8.2 m3/s, Head 19.8 s/d 15m, Efficiency 83 s/d 84%, Speed 425r/min, Cavitations NPSHr 8.8 s/d 11.1m, Motor Power 1800 kW, Seawater, Circulating Water Temperature : 22~35C, Seawater Density : 1025 kg/m.

Gambar 3.2 Circulating water pump

3.1.2. Desalination Pump (Sea Water Pump)Pompa desalinasi digunakan untuk memompakan air laut hasil filtrasi yang kemudian menujju chlorination Plant dan akhirnya ke Desalination Plant. Chlorination Plant sendiri adalah tempat pengolahan air untuk menghilangkan biota laut dengan cara memberikan listrik. Spesifikasi teknik Sea Water Pump adalah sebagai berikut data pompaType : 650 HW-8, Diameter masuk / keluar : 650 mm / 650 mm,

Gambar 3.3Desalination Pump

3.1.3.Desalination PlantDesalination plant adalah tempat pengolahan air laut menjadi air tawar (raw water) dengan cara menghilangkan kadar garam dari air laut. Desalination plant di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang menggunakan sistem Multi Effect Desalination (MED).

Gambar 3.4 Desalination Plant

3.1.4 Raw Water TankRaw Water Tank berfungsi untuk menyimpan air hasil desalinasi sebelum dialirkan ke WTP (Water Treatment Plant). Kapasitasnya sebesar 2x3750 kiloliter.

Gambar3.5 Raw Water Tank3.1.5 WTP (Water Treatment Plant)WTP ini adalah tempat pengolahan air tawar dari raw water tank untuk dijadikan demin water (air bebas mineral).

Gambar 3.6 WTP(1)

Gambar 3.7 WTP(2)

Gambar 3.8 WTP(3)

3.1.6. Demin Water TankDemin water tank adalah bak penampungan untuk menyimpan demin water hasil dari WTP sebelum dialirkan ke Condensate tank. Kapasitasnya sebesar 2 x 1500 kiloliter.

Gambar 3.9 Demin Water Tank

3.1.7 Condensate Tank Condensate tank seperti yang terlihat pada gambar 3.1.7 adalah bak penampungan air kondensat dan air demin. Air yang di Condensate tank ini digunakan untuk menambah air kondensat dari Condenser jika sistem masih membutuhkan air.

Gambar 3.10 Condensate Tank

3.1.8 CondenserCondenser adalah alat yang digunakan untuk mengondensasikan uap dari LP Turbine, di dalam Condenser uap mengalir di luar pipa pipa condeser melewati air laut yang mengalir di dalam pipa pipa kondenser. Air laut hanya sebagai media pendinginan, jadi setelah digunakan untuk mendinginkan uap air laut langsung dialirkan keluar Condenser.Dan uap yang telah didinginkan dan menjadi air akan dipompakan kembali untuk sebagai air umpan di dalam boiler.

Gambar 3.11Condenser3.1.9 Condensate Ekstraction pumpCondensate Pump digunakan untuk mengalirkan air kondensat dari Condenser menuju deaerator melalui beberapa alat diantaranya Condens Polishing Device, Gland Steam Condenser, dan LP Heater.

Gambar 3.12 Condensate Pump Gambar 3.13 Name Plate Condensate Pump

3.1.10. Condensate Polishing DeviceCondensate Polishing Device berupa tangki yang di dalamnya berisi resin kation dan resin Anion. Fungsi Condensate Polishing Device adalah menangkap impurities yang terkandung dalam air kondensat. Impurities berasal dari kotoran korosi jalur air dan uap dari kebocoran Condenser. Jika konduktivitas air kondensat naik melebihi batas yang diijinkan maka Condensate Polishing Device perlu dioperasikan untuk mengurangi nilai konduktivitas air kondensat.

Gambar 3.13 Condensate Polishing Device

3.1.11 Gland Steam CondenserGland Steam Condenser adalah alat yang digunakan untuk melapisi atau menghalangi uap yang keluar dari celah celah sudu turbin dengan cara menyemprotkan uap yang berasal dari steam header dan kemudian dikondensasikan di Condenser,dan juga digunakan untuk memanaskan air kondensat sebelum masuk ke deaerator.

Gambar 3.14 Gland Steam Condenser

3.1.12 LP Heater (Low Pressure Heater)Low Pressure Heater adalah pemanas awal air pengisi sebelum masuk deaerator. Media pemanasnya adalah uap yang diambil dari low pressure Turbine. Di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang menggunakan 4 Low Pressure Heater yaituLPH #8, LPH #7, LPH #6, LPH #5.

Gambar 3. 15LP Heater ( Low Pressure Heater )3.1.13. Deaerator

Gambar 3.16DeaeratorDeaerator adalah alat yang digunakan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kadar gas O2 (Oksigen) dari air pengisi. Deaerator juga berfungsi sebagai pemanas kontak langsung dengan air pengisi. Karena di dalam deaerator uap dan air pengisi sama-sama disemprotkan di dalam deaerator. Uap akan memisahkan gas dari air pengisi untuk kemudian gas-gas terebut bergerak dengan cepat ke bagian atas deaerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfir. Uap yang digunakan adalah uap yang berasal dari ekstaksi uap IP Turbine.

3.1.14. Boiler Feed PumpBoiler feed pump (pompa air pengisi) adalah yang berfungsi memompakan air pengisi Boiler dari Deaerator menuju ke Economizer dengan melewati HP Heater. Di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang ini menggunakan 3 buah pompa air pengisi pada masing-masing unit. Satu pompa menggunakan penggerak motor yaitu Motor Boiler Feed Pump (BFPT)B. Turbin yang menggerakkan poros pompa air pengisi adalah turbin uap biasa, uap yang digunakan adalah uap hasil ekstraksi dari Intermidiate Pressure Turbine (IP Turbine). Dibawah ini adalah gambar dari Motor Boiler Feed Pump dan Boiler Feed Turbine.

Gambar 3. 17. MBFP ( Motor Boiler Feed Pump )

Gambar 3.18. BFPT ( Boiler Feed Pump Turbine )

Gambar 3.12 Name Plate BFPT (Boiler Feed Pump Turbine)

3.1.15. HP Heater

Gambar 3.19. HP Heater ( High Pressure Heater )HP Heater adalah alat pemanas kedua air pengisi Boiler dari Deaerator setelah LP Heater. Prinsip kerjanya sama, bedanya adalah kalau di LP Heater tekanannya rendah karena uap yang digunakan berasal dari ekstraksi uap LP Turbine. Sementara untuk HP Heater, uap yang digunakan adalah uap yang berasal dari ekstraksi uap HP Turbine dan IP Turbine, sehingga uap yang digunakan di HP Heater tekanannya tinggi. HP Heater di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang ini berjumlah 3 buah, dan susunannya adalah seri. Jadi air pengisi melewati HP Heater 1 kemudian melewati HP Heater 2, dan yang terakhir lewat HP Heater 3.

3.1.16. BoilerBoiler adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air pengisi dari fasa cair menjadi uap basah dan kemudian uap basah akan diuapkan lagi menjadi uap panas lanjut. Di dalam Boiler ada beberapa alat yang berfungsi untuk mengolah air yaitu, Economizer, Steam Drum, Superheater, dan juga Reheater. Boiler dari PLTU 1 Jawa Tengah Rembang adalah Boiler pipa air, dengan kapasitas maksimal uap yang dihasilkan sebesar 1025 ton/jam per unit, terdapat 2 buah Boiler yang pertama unit 10 dan yang kedua unit 20.

3.1.17. EconomizerEconomizer adalah alat tambahan yang adal di dalam Boiler yang berfungsi untuk memanaskan atau menguapkan air pengisi Boiler sebelum masuk ke Boiler (steam drum).

Gambar 3.20 Sootblower 3.1.18. Steam DrumSteam Drum adalah alat yang digunakan untuk menampung sekaligus memisahkan air pengisi Boiler yang masih berbentuk air dengan yang sudah menjadi uap basah.

Gambar 3.21 Steam Drum3.1.19. SuperheaterSuperheater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan uap basah dari steam drum untuk kemudian dijadikan uap kering.

3.1.20. ReheaterReaheater adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk menguapkan kembali uap keluaran HP Turbine pada tekanan tetap, sementara temperaturnya naik. Prinsipnya adalah uap hanya dilewatkan lagi di ruang bakar.

3.1.21. HP Turbine (High Pressure Turbine)HP Turbine adalahturbin uap bertekanan tinggi. Uap dari Boiler dengan tekanan dan suhu tinggi digunakan untuk memutar sudu turbin. Poros HP turbin menjadi satu dengan Poros IP Turbin (intermediate Pressure Turbine). Uap yang keluar dari HP Turbine dibagi menjadi dua jalur yaitu menuju HP Heater. Tapi presentase yang paling banyak adalah menuju reheater, karena akan dipakai untuk memutar sudu IP Turbine. HP Turbine terdiri dari 8 baris sudu.3.1.22. IP Turbine (Intermediate Pressure Turbine)IP Turbine biasa disebut juga turbin tekanan menengah. Uap yang digunakan untuk memutar sudu IP Turbine adalah uap keluaran dari HP Turbine yang sudah dipanaskan ulang di reheater. Uap yang keluar dari IP Turbine digunakan untuk beberapa alat, anatara lain ke LP Turbine (yang paling banyak), ke HP Heater, BFPT, dan juga ke deaerator. IP Turbine terdiri dari 6 baris sudu.

3.1.23. LP Turbine (Low Pressure Turbine)LP Turbine adalah turbin tekanan rendah yang porosnya dikopel dengan poros generator. Uap yang digunakan adalah uap keluaran langsung dari IP Turbine, tanpa melalui reheater. LP Turbine inilah yang secara langsung memutar poros generator, sehingga menghasilkan listrik. Uap keluaran alat ini disamping dikondensasikan di Condenser sebagai pengisi boiler , uapnya digunakan untuk LP Heater, dan gland steam condenser.3.2. Fuel Oil and Coal Cycle PLTU 1 Jawa Tengah RembangSiklus ini menggambarkan tentang proses pembakaran dari sisi bahan bakar solar dari tangki bahan bakar sampai boiler dan bahan bakar batu bara dari kapal menujuboiler.Gambar 3.22 Siklus Bahan BakarDari gambar tampak terdapat 2 jalur, yaitu jalur bahan bakar cair (solar), dan jalur batu bara. PLTU Rembang adalah jenis pembangkit yang menggunakan bahan bakar berupa batubara dan minyak sebagai bahan bakar pembangkitan. Untuk bahan bakar minyak, PLTU Rembang menggunakan jenis minyak High Speed Diesel (solar) saat unit start up pertama kali. Sedangkan batubara digunakan sebagai bahan bakar utama pembakaran.HSD (High Speed Diesel) atau solar merupakan jenis bahan bakar minyak sulingan yang digunakan untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (di atas 1.000 RPM). Pada saat penerimaan HSD dari road tank oleh supplier bahan bakar dipompakan menuju storage tank menggunakan unloading pump untuk penyimpanan jangka panjang. Di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang terdapatdua tangki pada fuel oil system yaitu storage tank yang berkapasitas 3000 m3 dan daily tankberkapasitas 750 m3 yang berfungsi sebagai penyimpanan jangka pendek. Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar sehari hari pada unit PLTU 1 Jawa Tengah Rembang maka HSD dipompakan dari daily tank menggunakan HSD forwading pump yang merupakan pompa sentrifugal multisage untuk mengalirkan HSD sebagai kebutuhan pada berbagai unit pada PLTU diantaranya untuk mensuplai Boiler dalam proses pembakaran, auxiliary boiler, emergency diesel generator tank, sea water fire fighting tank. PLTU Rembang merupakan jenis PLTU batubara sehingga ketika awal operasi pembakaran pada Boiler masih menggunakan fuel oil hingga mencapai beban 30 %. Kemudian dilanjutkan dengan batubara sebagai bahan bakar utama. Persediaan batubara ditampung dilapangan terbuka (coal yard area) sedangkan untuk kebutuhan pembakaran di Boiler, batubara ditampung di dalam Bunker (silo) di tiap Boiler.

3.2.1. Fuel Oil System PLTU 1 Jawa Tengah Rembang Fungsi minyak High Speed Diesel pada PLTU 1 Jawa Tengah Rembang adalah sebagai bahan bakar penyalaan/ pembakaran awal, menaikkan temperatur dan tekanan pada saat starat dingin serta berfungsi sebagai stabilisasi pembakaran. Start dingin terjadi pada saat turbin telah berhenti (shutdown) kurang lebih 72 jam atau 3 hari.

3.2.1.1. Proses Unloading HSD (High Speed Diesel)Proses Unloadingbekerja pada saat penerimaan HSD, pada proses ini HSD dipompakan dari road tanker / truk tangki menggunakan unloadingpump. Terdapat dua buah unloading pump yang masing masing bekerja 100% sebelum masuk ke pompa unloading. HSD (High Speed Diesel) terlebih dahulu melewati check valve untuk menghindari aliran balik dari pompa ke road tanker saat pompa stop, kemudian masuk ke dalam simplex filter untuk penyaringan material padat ataupun endapan yang berada pada cairan, terdapat dua simplex filter pada proses unloading yang masing masing mempunyai kemampuan penyaringan sekitar 200m.Setelah melewati simplex filter, HSD dipompakan menuju storage tankuntuk penyimpanan. Pada sisi pipa keluar pompa terdapat pressure relief valve (PRV) yang berfungsi sebagai proteksi berkapasitas 2.8 bar, kemudian melalui check valve untuk mencegah aliran balik dari storage tank menuju pompa, setelah melewati check valve sebelum masuk storage tank HSD melewati flow meter untuk pembacaan kecepatan aliran dan jumlah total HSD (High Speed Diesel) yang dipompakan.

3.2.1.2. Proses Transfer HSD (High Speed Diesel)Proses transfer HSD adalah proses mengalirkan HSD dari Storage Tank menuju Daily Tank. Setelah proses unloading maka HSD akan tersimpang pada Storage Tank.Pada proses transfer ini fluida sebelum memasuki Transfer Pump lebih dahulu masuk kedalam Duplex Filter untuk menyaring kotoran yang terbawa dari Depo Pertamina Pengapon dengan kemampuan penyaringan maka fluida aman untuk dipompakan kemudian masuk ke Transfer Pump. Terdapat dua Transfer Pump yang masing-masing bekerja 100%, pada sisi keluar Transfer Pump terdapat Pressure Relief Valve yang berfungsi untuk menjaga pompa dari over pressure dengan kapasitas 38 kg/cm2.Apabila pressure discharge pompa melebihi maka pressure relief valve akan membuka sehingga pressure berkurang karena fluida sebagian dialirkan melibihi pressure relief valve tersebut dan Check Valve yang berfungsi mencegah adanya aliran balik dari daily tank menuju pompa.Transfer Pump tidak dapat bekerja ketika Level Switch dalam keadaan Low pada Stranger Tank, ketika bekerja untuk pengisian Daily Tank, transfer pump akan stop apabila Level Switch pada Daily Tank telah High.

3.2.1.3. Program Forwarding HSDProses forwarding adalah proses mengalir HSD dari daily tank menuju unit yang memerlukan. Dari Daily Tank HSD mengalir menuju Duplex Filter penyaringan, kemampuan penyaringan duplex filter pada forwarding pump sama dengan transfer pump 40 m, setelah melalui duplex filter maka fluida aman untuk dipompakan menuju unit yang membutuhkan. Terdapat tiga forwarding pump yang masing masing menanggung beban 50%, sehingga untuk mencapai beban 100% memerlukan dua forwarding pump yang beroperasi dan yang lain standby sebagai backup. Pada sisi keluaran pompa terdapat check valve yang berfungsi untuk menyearahkan aliran fluida guna mencegah reverse flow. Pada tahap selanjutnya terdapat pressure relief valve yang berfungsi untuk mengurangi tekanan berlebih. Tekanan berlebih dapat meningkatkan temperatur pada pompa dan adanya gaya radial yang dapat merusak pompa. Setelah itu saluran pipa bergabung dai tiga line menjadi satu ke unit berikutnya.

3.2.2. Fuel Coal System PLTU 1 Jawa Tengah RembangSiklus Batubara dimulai dari pembongkaran batubara dari kapal tongkang menggunakan ship unloader.Grab mengeruk batubara dengan kapasitas 25 ton sekali angkut. Kemudian batubara diletakkan ke dalam hopper untuk ditakar dan disaring, lalu diletakkan di belt conveyor. Laluditeruskan menuju beberapa junction tower untuk dikirim ke coal yard. Oleh Stacker Reclaimer batubara diangkut, diletakkan di BC untuk dilewatkan magnetic separator yang berfungsi untuk memisahkan unsur unsur logam dari batubara. Setelah melewati magnetic separator batubara di masukkan ke crusher untuk dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian batubara kecil diteruskan ke coal bunker yang berfungsi sebagai penampung dan penakar batubara. Dari coal bunker batubara masuk ke coal feeder untuk ditakar lagi sebelum masuk ke mill (coal pulverizer). Di dalam mill batubara dihancurkan lagi menjadi bentuk serbuk dengan grinding roll yang terdapat di dalam pulverizer dan ditiup menuju burner oleh udara panas dari primary air fan. Burner batubara akan berkerja setelah beban boiler mencapai 30%. Suplai udara untuk pembakaran dipasok dari FD Fan (force draft fan) yang terlebih dahulu dipanasi lewat air pre-heater. Setelah terjadi pembakaran gas buang dibuang melalui dua saluran yaitu menuju air pre-heater dan ESP (Electrostatic Preciptator). Yang melalui air pre-heater akan digunakan untuk memanaskan udara dari primary air fan dan juga dari force draft fan. Sementara yang menuju ESP dibantu dengan induce draft fan untuk menyedot gas hasil pembakaran dan meneruskannya melewati ESP dan kemudian keluar melalui chimney. ESP sendiri adalah sebuah alat penangkap debu dengan metode electric. Prinsip kerjanya adalah gas buang dilewatkan suatu elektroda elektroda yang diberi muatan negatif, menjadikan debu gas buang bermuatai negatif, setelah itu dibagian bawah dipasang pelat pelat tipis yang diberi muatan positif, sehingga kotoran kotoran dari gas buang akan melekat pada pelat tersebut, dan gas buang yang bersih akan keluar dari chimney. Untuk mengeluarkan kotoran kotoran tersebut dari pelat dengan cara menghilangkan muatan positif pelat. Kotoran tersebut disebut juga fly ash. Sementara batubara yang tidak terbakar sempurna di Boiler akan dibuang melalui bottom ash silo. Demikian siklus ini akan seperti ini terus menerus.

Alat-alat yang dilalui oleh jalur batubara ini antara lain :3.2.2.1. Ship UnloaderShip unloader adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkat batubara dari kapal tongkang menuju belt conveyor. Ship unloader sendiri ada dua bagian antara lain yaitu, grap, dan hopper. Grap adalah suatu alat yang digunakan untuk mengeruk batubara dari kapal tongkang dan kemudian dimasukkan ke hopper. Hopper sendiri berfungsi untuk menakar sekaligus menyaring batubara sebelum dipindahkan ke belt conveyor. Kapasitas dari grap sendiri adalah 25 ton batubara. Dalam 2 hari ditargetkan dapat melaksanakan 3 kali pembongkaran dengan syarat cuaca baik.

Gambar 3.21 Ship Unloader

Gambar 3.22 Proses loading Batu bara menggunakan Grab

3.2.2.2. JettyJetty merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut pengangkut batubara. Dilengkapi dengan 1 buah Ship Unloader yang berfungsi pembongkaran batubara dari kapal tongkang dilengkapi dengan Grap (bucket) dengan kapasitas bongkar 25 ton.

3.2.2.3. Belt Conveyor dari ship unloader menuju coal yard. Material utamanya belt conveyor dari karet elastis yang tahan panas serta tahan gesekan.

Gambar 3.23Belt Conveyor

3.2.2.4. Transfer Tower (Junction Tower)Transfer Tower adalah bangunan yang didalamnya hanya berisi tempat perpindahan jalur belt conveyor. PLTU Rembang terdapat enam bangunan Junction Tower (JT) yaitu JT 1, JT 2, JT 4, JT 5, JT 6, JT 7

Gambar 3.24 Junction Tower3.2.2.5. Stacker ReclaimerStacker adalah alat yang digunakan untuk menempatkan batubara dari junction tower ke coal yard. Sedangkan Reclaimer adalah alat yang digunakan untuk mengambil batubara dari coal yard.

Gambar 3.25Stacker Reclaimer

3.2.2.6 Coal YardCoal Yard adalah lapangan batubara yang digunakan sebagai penampung sementara batubara sebelum digunakan

Gambar 3.26 Coal Yard

3.2.2.7. Crusher Housedi PLTU Rembang yaitu sekitar 700 ton/hr dengan asumsi density 0.8 ton/m3.

Gambar 3.27 Crusher House

3.2.2.8. Sampling DeviceSampling Device adalah alat yang digunakan untuk mengambil sample dari batubara.

3.2.2.9. Coal BunkerCoal Bunker adalah suatu wadah yang digunakan untuk menampung sekaligus menakar batubara sebelum dimasukkan ke coal feeder..Gambar 3.2.8 Coal Bunker

3.2.2.10 Coal FeederCoal Feeder adalah suatu alat yang digunakan untuk mengalirkan batubara dari coal bunker menuju ke coal pulvurizer.

Gambar 3.2.9 Coal Feeder

3.2.2.11. Mill (Coal Pulverizer)Mill adalah suatu alat yang digunakan untuk menghancurkan batubara menjadi ukuran-ukuran yang sangat kecil hingga berbentuk serbuk. Mill ini juga berfungsi sebagai tempat percampuran udara dari primary air fan dan secondary air fan dengan batubara yang berbentuk serbuk sebelum disemburkan ke Boiler. Mill di PLTU 1 Jawa Tengah Rembang ada 5 untuk tiap unit, tapi yang berfungsi hanya 4, dan yang satunya sebagai cadangan jika 1 mill mengalami kerusakan atau mati.

Gambar 3.2.10 Mill

3.2.2.12. Burner BatubaraBurner batubara adalah alat yang berfungsi sebagai nozel untuk menyemburkan batubara ke ruang bakar di Boiler. Burner batubara terbagi menjadi 5 layer terdapat 4 nozel/burner di masing-masing sudut. Pada operasi maksimal hanya burner di 4 layer yang digunakan, yang satu hanya sebagai cadangan. Jadi jumlah total dari burner batubara adalah sebanyak 20 buah.

3.2.2.13. FurnaceFurnace adalah tempat atau ruang pembakaran batubara atau solar didalam Boiler. Yang memasok udara pembakaran adalah force draft fan.

3.2.2.14. ESP (Electrostatic Presipitator)Udara hasil pembakaran pada Boiler dikeluarkan melalui dua jalur, yaitu lewat ESP dan yang satu lewat air pre-heater. Yang lewat air preheater adalah gas hasil pembakaran yang digunakan untuk memanaskan udara dari primary air fan yang kemudiannudara tersebut digunakan untuk menghembuskan batubara di mill. Sementara gas buang yang lewat ESP adalah gas buang yang nantinya dibuang melalui chimney. Gas buang yang melalui ESP desedot menggunakan induce draft fan. ESP sendiri adalah alat penangkap debu yang menggunakan listrik.

3.2.2.15. IDF (Induce Draft Fan)IDF digunakan untuk menyedot gas hasil pembakaran di dalam Boiler dan mengalirkannya ke chimney.

Gambar 3.2.11 ID Fan Perlu penambahan Name plate motor

3.2.2.16. ChimneyChimney adalah cerobong besar untuk membuang gas hasil pembakaran di Boiler. Tingginya sekitar 215 m.

Gambar 3.2.12ChimneyDari dua siklus utama tersebutlah siklus proses PLTU berjalan. Poros generator (rotor) yang diputar oleh LP Turbine akan menembus medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan dari situlah listrik dihasilkan. Medan magnet pada generator dibuat selalu kuat dengan bantuan alat eksitasi. Eksitasi adalah sistem mengalirkan pasok listrik DC untuk penguat medan rotor alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke kumparan rotor, maka rotor menjadi magnet dengan jumlah kutub sesuai jumlah kumparannya. Alat untuk membangkitkan arus eksitasi disebut eksiter. Daya listrik yang dihasilkan oleh 1 generator (1 unit) adalah sebesar 315 MW pada 100% load dengan tegangan 20KV. Kemudian oleh Trafo Step Up tegangan dinaikkan menjadi 150KV sebelum dialirkan ke kabel SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi).

31