2
V-1 BAB V KESIMPULAN Dari hasil simulasi percobaan membrane menggunakan gas O 2 sebagai fraksi A dan N 2 sebagai fraksi B dengan jenis membrane Low Density Polyethylene pada variable θ = 0,14; 0,24; 0,34; 0,44; dan 0,54; dapat disimpulkan bahwa : 1. Hubungan antara θ dan X Ra diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur yang menyebutkan hubungan antara θ vs X RA adalah berbanding lurus, semakin besar θ maka X RA akan semakin besar. Sedangkan hubungan antara θ vs X RB adalah berbanding terbalik, semakin besar θ maka X RB akan semakinkecil. Hal tersebut dikarenakan koefisien permeabilitas O 2 jauh lebih besar dibandingkan dengan koefisien permeabilitas N 2 karena memiliki struktur geometri yang lebih sederhana dibandingkan interacting gas dimana permeabilitas O 2 >N 2 . 2. Hubungan antara θ dan Y PA adalah berbanding lurus sedangkan hubungan θ dan Y PB adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan literature dikarenakan koefisien permeabilitas O 2 jauh lebih besar dibandingkan dengan koefisien permeabilitas N 2 karena memiliki struktur geometri yang lebih sederhana dibandingkan interacting gas dimana permeabilitas O 2 >N 2 . 3. Hubungan antara θ dengan Am diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur yanyg menyatakan bahwa nilai luas penampang membran adalah berbanding lurus dengan fraksi umpan yang terpemeasi oleh membran.

BAB 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab 5 Kesimpulan Praktikum Simulasi membran

Citation preview

BAB I PENDAHULUANI-2BAB VKESIMPULAN

Dari hasil simulasi percobaan membrane menggunakan gas O2 sebagai fraksi A dan N2 sebagai fraksi B dengan jenis membrane Low Density Polyethylene pada variable = 0,14; 0,24; 0,34; 0,44; dan 0,54; dapat disimpulkan bahwa :1. Hubungan antara dan XRa diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur yang menyebutkan hubungan antara vs XRA adalah berbanding lurus, semakin besar maka XRA akan semakin besar. Sedangkan hubungan antara vs XRB adalah berbanding terbalik, semakin besar maka XRB akan semakinkecil. Hal tersebut dikarenakan koefisien permeabilitas O2 jauh lebih besar dibandingkan dengan koefisien permeabilitas N2 karena memiliki struktur geometri yang lebih sederhana dibandingkan interacting gas dimana permeabilitas O2>N2.2. Hubungan antara dan YPA adalah berbanding lurus sedangkan hubungan dan YPB adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan literature dikarenakan koefisien permeabilitas O2 jauh lebih besar dibandingkan dengan koefisien permeabilitas N2 karena memiliki struktur geometri yang lebih sederhana dibandingkan interacting gas dimana permeabilitas O2>N2.3. Hubungan antara dengan Am diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur yanyg menyatakan bahwa nilai luas penampang membran adalah berbanding lurus dengan fraksi umpan yang terpemeasi oleh membran.4. Hubungan antara dengan A,B adalah berbanding terbalik, maka semakin besar nilai A,B akan semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan koefisien permeabilitas O2 jauh lebih besar dibandingkan dengan koefisien permeabilitas N2 karena memiliki struktur geometri yang lebih sederhana dibandingkan interacting gas dimana permeabilitas O2>N2.5. Faktor yang dapat mempengaruhi proses pemisahan membrane berupa karakteristik membran, kondisi operasi, kelarutan gas-gas dan difusifitas pada membran.

V-1

LaboratoriumOperasiTeknik Kimia IIProgram Studi D3 Teknik KimiaFTI - ITS II