Upload
fkbs-malang
View
29
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gaya aksial pada batang
Citation preview
BAB V. GAYA AKSIAL PADA BATANG
Metode elemen hingga dapat di aplikasikan untuk analisis baik struktur distrik
maupun kontinyu. Struktur distrik adalah struktur yang menpunyai batang-batang
individu sepertipadda truss, beam dan frame kaku. struktur kontinyu adalah
struktur tipe plat, cangkang dan juga komponen-komponen mesin dan struktur
yang harus di analisis menggunakan teori elastisitas. Disini hanya pendekatan
prinsip energy potensial minimum akan digunakan.
5.1 Model satu dimensi
Gride elemen hingga untuk suatu system batang mendapat gaya aksial adalah
identik dengan permasalahanyang akan di biacarakan pada bab II.struktur ini
terdiri dari segmengaris lurus dengan titik-titik dimana saya ada perubahan sifat
material atau luas penampang melintang.Dismping itu titik nodal juga harus
ditempatkan dimana saja ada gaya luar. Ini dilakukan untuk menyederhanakankan
kalkulasi ungkapan kerja ( work term) dalam persamaan energy potensial. Dengan
menempatkan titik nodal setiap ada gaya luar, kerja dilakukam oleh gaya itu
dapat di tulis sebagai perkalian anatar gaya dan simpangan. Ide ini di ilustrasikan
pada gambar 5.1, dimana system dibagi mejadi tiga elemen walaupun batang tidak
mengalami perubahan sifat material atau luasan penampang lintang.
Perbedaan menyolok antara grid batang mendapat gaya aksial dengan
solusi pendekkatan pada (2.1) adalah konsep penghalusan grid. Solusi elemen
hingga untuk simpangan pada strukturdistrik menghasilkan harga eksak. Tidak ad
perbaikan hasildapat di peroleh dengan membagi masng-masing batang menjadi
beberapa elemen. Masing-masing batang di wakili oleh sbuah elemen tunggal
kecuali jika ada beban di aplikasikan pada ujung-ujungnya.
Hasil perhitungan dalam analilsis elemen hingga untuk struktur dari distrik
atau kontinyu adalah simpangan. Simpangan-simpangan nodal dan gaya-gaya
ekesternal sering ditunjukan dengan anak panah ( gamabar 5.1). simpangan positif
slalu dalam arah koordinat positif. Disin simpangan translasi dan rotasi diberi
notasi U.
Gambar 5.1. Titik nodal di tempatkan pada setiap gaya eksternal
5.2. Prinsip energy potensial minimum
Persamaan yang menghasilkan simpangan sambungan system struktur dapat
diturunkan menggunakan prinsip energy potensial minimum. Prinsip energy
potensial minimum menyatakan bahwa : diantara semua persamaan-persamaan
displacement yang memnuhi persyaratan komptibilitas internal dan kondisi-
kondisi batas , maka persamaan-persamaan displacement tersebut juga memenuhi
peryaratan persamaan-persamaan kesetimbangan yang membuat energy potenisal
minimum dalam suatu system yang stabil.
Prinsip diatas mengimplikasikan hal-hal berikut :
1. Tulis persamaan simpangan untuk setiap batang. persamaan ini harus
kompatibel. Persamaan-persamaan ini mensyaratkan bahwa semua
anggota batang tersambung secara kaku dan terotasi dengan besar yang
sama untuk beam mempunyai derivative pertama kontinyu.
2. Persatukan kondisi-kondisi batas (penumpu) sedemikian sehingga
memenuhi semua persyaratan kondisi-kondisi tumpuan secara fisik.
3. Tulis suatu persamaan untuk energy potensial dalam system struktur
dalam ungkapan simpangan-simpangan yang belum di ketahui.
4. Minimalkan energy potensial terhadap displacement yang belum di
tentukan persamaan persimpangan-persimpangan.
Penyempurnaan empat langkah ini menunju suatu system persamaan
keseimbangan untuk menyelesaikan simpangan-simpangan sambungan. Sekali
simpangan sambungan diketahui, maka gaya internal atau momen setiap batang
dapat di ketahui, maka gaya internal atau momen setiap batng dapat di hitung.
Proses minimisasi jelas mengimplikasikan perlunya untuk menulis persamaan
energy potensial dalam ungkapan-ungkapan simpangan. Energy potensial dalam
struktur elastis adalah energy yang mengandung distorsi elastic dan kapasitas
beban-beban untuk melakukan kerja. Energy potensial mengandung distorsi
elastis adalah regangan. Kapasitas suatu beban terkonsentrasi untuk melakukan
kerja adalah P kali U, dimana P adalah beban terkonsentrasi dan U adalah
simpangan. Gaya dan simpangan positif slalu mempunyai arah yang sama.
Energi potensail total pada batang yang mendapat gaya aksial
(5.1)
Dimana A Mewakili enegi regangan dan W adalah kerja dilakukan oleh gaya luar.
Jika ada beberapa batang dan gaya luar
(5.2)
Dimana enrergi regangan merupakan jumlah dari elemen-elemen, n, dan kerja
merupakan jumlah dari titik-titik nodal, p. tanda negative muncul pada ungkapan
kerja karena masing-maasing gaya kehilangan kapasitasnya untuk melakukan
kerja jika batang menyimpang padda arah dimana bekerja.
Persamaan (5.2) digunaka dalam system-sistem dalam dalm bab ini.
Ungkapan kerja dalam (5.2) melibatkan sebuah simpangan, tetapi energy
regangan harus ditulis dalam ungkapan-ungkapan simpangan titik nodal.
5.3. Persamaan Energy Regangan
Persamaan yang memberikan energy regangan pad batang yang mendapat gaya
batang aksial adalah
(5.3)
Dimana σ xx dan εxx mewakili komponen-komponen tegangan dan regangan.
Persaman ini dapat di tulis baik dalam ungkapan tegangan maupun regangan,
dengan menggunakan bukum Hooke.
(5.4)
sehingga persamaan (4.3) menjadi
(5.5a,b)
Dengan mengevaluasi satu dari integral dalam (4.5), maka persamaan energi
regangan ditulis dalam ungkapan simpangan-simpangan titik nodal dapat
diperoleh
Batang mendapat gaya aksial dimodelkan dengan sebuah segmen garis
lurus (Gambar 5.2), dengan simpangan pada setiap ujung, Ui dan Uj. Apabila
batang mempunyai luasan penampang melintang A; modulus elastisitas E;
koefisien ekspansi panas α ; panjang L; dan gaya luar F(e), sedangkan dari
mekanika dasar
(5.6)
dimana exx adalah regangan total dan u adalah persamaan simpangan. Regangan
total exx tidak sama dengan εxx dalam (5.5b), dan hubungannya adalah
(5.7)
Regangan total adalah jumlah dari regangan elastis, εxx hasil dari aplikasi beban-
beban dan regangan ini juga dihasilkan dari perubahan termal, εT, sehingga
(5.8)
dan substitusi (5.6) menghasilkan
(5.9)
Gambar 5.2. Batang mendapat gaya aksial
Karena εT = αδT , dimana δT adalah perubahan suhu. Substitusikan (5.9)
kedalam (5.5b) memberikan persamaan energy regangan
(5.10)
Dimana incremental dv = dAdx dan integral-integral volume dapat dig anti
dengan
(5.11)
Asumsikan bahwa luasan penampang melintang adalah konstan, sehingga integral
(5.10) menjadi
(5.12)
Langkah terakhir adalah memilih persamaan simpangan. Harga konstan εxx
mengimplikasikan bahwa simpangan aksial adalah persamaan linear. Bentuk
umum dari persamaan linear seperti telah di jelaskan dalam bab 2 (2.6) adalah
(5.13)
Dalam kasus ini, Xi = 0, dan Xj = L
Derivatif persamaan simpangan adalah
(5.14)
Karena du/dx adalah konstan, sehingga dapat dikeluarkan dari integral (5.12), dan
integrasinya ,mengahsailkan
(5.15)
Substitusikan (5.14) menghasilkan energy regangan untuk batang mendapat gaya
aksial ditulis dengan ungkapan
(5.16)
Simpangan-simpangan titik nodal adalah belum diketahui dalam persamaan
energy regangan. Besarnya dapat ditentukan dengan mencari satu set harga yang
membuat energj potenisal maksimum. Ungkapan terakhir (5.16) tidak terhubung
dengan harga-harga nodal dan tidak muncul selama proses minimisasi, karena
konstanta tidak mempengaruhi harga-haga terakhir, dan biasanya diabaikan dan
(5.16) ditulis sebagai berikut.
(5.17)
5.4 sistem batang-batang mendapat gaya aksial
Aplikasi (5.17) dalam hubunganya dengan (5.2) diilustrasikan melalui suatu
masalah yang terdiri dari tiga batang mendapat sepasang gaya aksial
terkonsentrasi dan perubahan suhu(gambar 5.3) system tersebut di modelkan
dengan tiga elemen dan empat titik nodal.
Analisis masalah secara fisik menunjukan bahwa U1 = U4 = 0 karena tumpuan
jepit dan P1 = P4 = 0, P1 = 10000 N, dan P3 = -20000 N (ingat gaya positif bekerja
dalam arah yang sama seperti simpangan positif).
Gambar 5.3. system tiga batang mendapata gaya aksial
Energy potensial sistim di berikan oleh (5.2) dengan n=3 dan p=4. Kebangkan
(5.2) diperoleh
(5.18)
Atau
(5.19)
Karena harga-harga U1, U2, P2, dan P3 diketahui, maka energi regangan untuk
setiap batang di berikan oleh (5.17). informasi elemen diperlukan untuk (5.17)
diringkas dalam tabel berikut
Gunakan informasi elemen dalam tabel, di peroleh
(5.20)
(5.12)
Dan
(5.22)
Persaamaan-persamaan untuk A(1) dan A(3) disederhanakan menjadi
(5.23)
Dan karena U1 = U4 = 0, maka
(5.24)
Substitusikan persamaan (5.21), (5.23), dan (5.24) kedalam (5.19)
menghasilkan
(5.25)
Atau
(5.26)
Harga-harga U2 dan U3 yang membuat Π minimum adalah
(5.27)
Dan
(5.28)
Selesaikan sepasang persamaan ini memberikan
U2 = -0.0005900 cm dan U3= -0.003480 cm (5.28)
Tanda-tanda negative menunjukan kedua titik nodal tersebut bergerak kekiri.
Biasanya dalam menganalisis struktur diperlukan untuk menghitung
tegangan dalam setiap batang. Gaya aksial setiap batang harus diketahui untuk
melakukan ini. Gaya-gaya aksial dapat dikalkulasikan sekalim simpangan titik
nodal di ketahui. Karena kalkulasi ini mungkin terjadi pada setiap analisis, maka
lebih baik mempunyai persamaan umum yang di berikan gaya aksial dalam
ungkapan simpangan-simpangan titik nodal.
Gaya aksial dalam suatu elemen adalah
(5.29)
Dimana σxx adalah tegangan normal. Tegangan normal dapat di ungkapkan dalam
tegangan normal dengan menggunakan hokum Hook sebagai berikut
(5.30)
Dan
(5.31)
Regangan normal di hubungkan dengan simpangan dan perubahan suhu oleh
(5.19); sehingga
(5.32)
Ganti ungkapan derivative du/dx dengan (5.14) memberikan
(5.33)
Persaman (5.33) memberikan gaya aksial internal S(e) dalam ungkapan simpangan
titik nodal dan perubahan suhu.
Aplikasi persamaan (5.33) terhadap sistim dalam gambar 5.2 memberikan
Dan
Harga-harga negative untuk S(1), S(2) dan S(3) menunjukan bahwa setiap batang
mengalami gaya tekan.
Sambungan dua :
Sambungan tiga :
Gambar 5.4. diagram bodi bebas pada batang secara individu
Solusi masalah-masalah struktur yang melibatkan elemen-elemen diskrit
dapat dicek dengan menganalisi kesetimbangan sambungan internal dan atau
keseimbangan struktur secara utuh. Apabila sambungan tidak dalam
keseimbangan, berarti perhitugan sebelumnya salah. Diagram-diagram bodi bebas
dari sambungan-sambungan pada contoh diperlihatkan pada gambar (5.4). jumlah
gaya-gaya harus sama dengan nol.
5.5 Notasi Matriks
Sistim persamaan (5.17) dapat ditulis menggunakan notasi matriks.secara umum
persamaan matriks untuk persoalan struktur adalah
(5.23)
Dimana {K} adalah matriks kekakuan, {F} dan {P} adalah vector-vektor gaya.
Vector gaya {F} berasal dari kontribusi elemen dan biasanya sebagai hasil dari
perubahan-perubahan termal. Vector gaya {P} mengandung gaya-gaya luar pada
sambungan-sambungan.
Persamaan (5.17) dapat di tulis dalam bentuk(5.34) dengan memisahkan
gaya-gaya termal dari gaya-gaya luar. Kembali ke persamaan (5.25), kita dapat
menulis Π sebagai
(5.35)
Dideferensialkan (5.35) masing-masing terhadap U2 dan U3 menghasilkan
Dan (5.36b)
Sepasang persamaan diatas dapat ditulis
(5.37)
Yang bentuknya sama seperti (5.34)