Upload
nk-denim
View
92
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PENGUJIAN JOMINY
Citation preview
170Laboratorium Pengujian Bahan
BAB V
PENGUJIAN JOMINY
5.1 Tujuan Pengujian
1. Mengetahui kemampukerasan suatu bahan.
2. Mengetahui pengaruh suhu pemanasan terhadap kemampukerasan bahan.
3. Mengetahui pengaruh waktu penahanan terhadap kemampukerasan
bahan.
4. Mengetauhi cara menentukan kemampukerasan bahan.
5.2 Teori Dasar Pengujian
5.2.1 Sifat Kemampukerasan (Hardenability) Baja
Sifat kemampukerasan adalah sifat yang menentukan
kedalaman dan distribusi kekuatan pada baja bila dilakukan
quenching dari kondisi austenite. Bila sebuah benda kerja
didinginkan dengan suatu media pendingin maka yang paling cepat
dingin adalah yang paling dekat dengan media pendinginan. Laju
pendinginan dipermukaan adalah yang paling tinggi sehingga daerah
yang paling dekat dengan permukaan mempunyai kekerasan yang
lebih tinggi daripada yang jauh dari permukaan.
Karena pendinginan cepat, maka permukaan baja yang
didinginkan memiliki struktur martensite. struktur inilah yang
menyebabkan permukaan baja tersebut menjadi keras. Semakin jauh
dari jarak quenching maka kekerasan baja tersebut semakin rendah.
5.2.2 Macam – macam Metode Pengujian Kemampukerasan
Ada 3 macam metode dalam pengujian kemampukerasan
material yaitu:
1. Metode Grossman
Merupakan metode untuk mengetahui pengaruh rapid
cooling terhadap sifat mampukeras baja. Pada metode ini baja
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
171Laboratorium Pengujian Bahan
yang diuji sifat mampu kerasnya dibuat menjadi spesimen
berbentuk batang silindris dengan panjang minimal 5 kali dari
diameter.
Selanjutnya semua spesimen dipanaskan hingga mencapai
temperatur austenite kemudian diquenching dalam suatu media
pendingin. Setelah itu untuk setiap spesimen dipotong melintang
dan dilakukan pengamatan mikroskopik untuk struktur yang
terbentuk pada proses pendinginan, selain itu juga dilakukan
proses pengukuran kekerasan sepanjang penampang batang dari
sisi sehingga digambarkan distribusi kekerasannya. Distribusi
kemampukerasan dari pengujian Grossman bisa dilihat pada
grafik berikut:
Gambar 5.1 Grafik Hardness PenetrationSumber: Anonymous 85; 2012
2. Appearance of Fracture
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
172Laboratorium Pengujian Bahan
Pada metode ini sifat kemampukerasan baja dapat dilihat
dari patahan pada baja tersebut. Patah pada material dapat dibagi
menjadi 3 yaitu :
a. Patah ulet : disebabkan oleh tegangan geser. Ciri – cirinya
antara lain terdapat garis – garis benang serabut, menyerap
cahaya, terjadi deformasi plastis.
b. Patah getas : disebabkan oleh tegangan normal. Ciri – cirinya
permukaan patah berbentuk granular, berkilat, memantulkan
cahaya dan tidak didahului deformasi plastis.
c. Patah campuran : merupakan campuran antara patah getas
dan patah ulet.
Baja yang mempunyai sifat kemampukerasan yang baik
adalah baja yang, mengalami patah getas. Karena biasanya
material yang mengalami patah getas ini adalah material yang
memiliki komposisi karbon yang sangat tinggi sehingga memiliki
kemampukerasan yang baik.
3. Metode Jominy
Pada uji jominy di material dipanaskan dalam tungku
sampai suhu transformasinya (austenite) dan terbentuk
sedemikian rupa sehingga dapat dipasangkan pada apparatus
jominy. Kemudian air di semprotkan dari bawah, sehingga
menyentuh permukaan bawah spesimen. Dengan ini didapatkan
kecepatan pendinginan di setiap bagian berbeda – beda. Pada
bagian yang terkena air mengalami pendinginan yang cepat dan
semakin menurun ke bagian yang tidak terkena air. Dari hasil
pengukuran, kita akan mendapatkan nilai kekerasan yang berbeda
– beda pada tiap bagian.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
173Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.2 Hubungan antara jarak pendinginan dan kekerasan
Sumber : Anonymous 86; 2011
Tabel 5.1 : Kelebihan dan Kekurangan masing-masing pengujian
Metode
Pengujian
Kelebihan Kekurangan
Grossman Pengamatan kekerasan
berdasarkan diameter
spesimen
Pengamatan dilakukan
dengan mikroskop
sehingga data yang
diperoleh signifikan
Adanya pemotongan
Spesimen
Butuh baynak
Spesimen sehingga
pengujian berkali-
kali
Appearance of
Fracture
Mudah karena pengamatan
dilakukan dengan visual
Pengamatan
kekerasan hanya
berdasarkan retakan
yang ada
Jominy Test Meggunakan satu
Spesimen
Tanpa melakukan
pemotongan
Butuh alat uji
kekerasan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
174Laboratorium Pengujian Bahan
5.2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kemampukerasan Baja
1. Kadar Karbon
Meliputi kandungan karbon dan unsur paduan. Semakin
tinggi kandungan karbon maka semakin keras baja tersebut.
Karena kandungan karbon sendiri berfungsi untuk menjalankan
reaksi-reaksi kimia seperti substitusi (pergantian), adisi
(penambahan), dan eliminasi (pengurangan). Begitu juga dengan
unsur-unsur paduan baja, semakin banyak unsur kimia yang
menyusun baja maka semakin keras baja tersebut.
2. Ukuran Butir
Dengan bentuk butiran yang kecil maka menyebabkan
tingkat kekerasa material lebih tinggi karena kerapatan butiran
lebih tinggi sehingga ikatan antar butiran lebih kuat. Sedangkan
bentuk butiran yang lebih besar akan menyebabkan tingkat
kekerasan material lebih rendah karena kerapatan butiran lebih
rendah sehingga ikatan antar butiran kurang kuat.
3. Homogenitas Butiran
Suatu logam yang memiliki struktrur homogen akan
memiliki sifat kemampukerasan/ Hardenability lebih tinggi
dibandingkan dengan yang memiliki struktur tidak homogen.
4. Dimensi Baja
Laju pendinginan pada benda yang besar lebih lambat dari
benda kerja dengan ukuran kecil. Suatu baja yang dibuat dengan
ukuran yang kecil dapat mencapai kekerasan yang lebih tinggi
sampai bagian tengahnya. Jadi pada baja yang dimensinya lebih
kecil memiliki kecepatan pendinginan lebih besar sehingga
kemampukerasan akan lebih besar.
5. Konduktivitas Termal Bahan
Semakin tinggi kemampuan benda menghantarkan panas
yang diterima akan menyebabkan laju pendinginan semakin
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
175Laboratorium Pengujian Bahan
cepat sehingga benda yang memiliki sifat konduktivitas termal
yang tinggi lah yang dapat mempercepat laju pendinginan
sehingga material semakin keras.
6. Kecepatan Pendinginan
Setelah logam dipanaskan, lalu didinginkan secara cepat
maka kekerasan logam tersebut akan semakin meningkat karena
banyaknya martensit yang terbentuk pada material.
7. Media Pendingin
Setiap media pendingin yang dipakai akan menghasilkan
kekerasan yang berbeda juga. Semakin tinggi viskositas /
kekentalan maka semakin lambat proses pendinginannya
sehingga semakin berkurang sifat kemampukerasannya.
Begitupun sebaliknya, semakin encer media pendinginan maka
semakin cepat waktu pendinginannya.
8. Unsur Paduan
Adanya unsur paduan akan mempengaruhi sifat
kemampukerasan sepertichromium dan mangan yang dapat
meningkatkan sifat kemampukerasan suatu bahan.
5.3 Pelaksanaan Pengujian
5.3.1 Alat yang Digunakan Dalam Pengujian
Spesifikasi alat yang digunakan
1. Kertas gosok
Digunakan untuk menghilangkan kotoran dan kerak pada
benda uji.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
176Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.3 Kertas gosokSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
2. Penjepit
Digunakan untuk memindahkan benda uji setelah
pemanasan dalam dapur.
Gambar 5.4 Tang PenjepitSumber: Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
3. Dapur listrik
Digunakan untuk memberikan pemanasan pada benda uji.
Spesifikasi :
Merk : Open Bauticfman
Tipe : E/90
Voltage : 220 volt
Daya : 3,3 kW
Suhu maksimal : 1100o C
Buatan : Austria
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
177Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.5 Dapur listrikSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
4. Bejana Pendingin
Digunakan untuk mendinginkan benda uji dengan
menyemprotkan air kepada salah satu ujung benda uji.
Gambar 5.6 Bejana pendinginSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
178Laboratorium Pengujian Bahan
5. Elektrical Brinell Hardness Test
Digunakan untuk mengukur nilai kekerasan suatu material.
Spesifikasi:
Merk : Hauser Henry
Diameter bola : 1,2 mm
Berat beban : 43,2 (100-300 BHN)
Buatan : Austria
Gambar 5.7 Electrical Brinell Hardness TestSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya6. Stopwatch
Digunakan untuk mengukur waktu holding.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
179Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.8 StopwatchSumber : Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
7. Centrifugal Sand Paper Machine
Spesifikasi alat:
Merk : Saphir
Buatan : Jerman
Diameter : 15 cm
Putaran : 120 rpm
Gambar 5.9 Centrifugal sand paper machineSumber: Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Mesin
Fakultas Teknik Uneversitas Brawijaya
Komposisi Kimia Spesimen
Bahan : Baja Assab 760
Komposisi : C = 0,50 %
Mn = 0,50 %
Si = 0,25 %
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
180Laboratorium Pengujian Bahan
Pergeseran Titik Eutectoid
Tabel 5.2 Komposisi kimia bahan
Tc = (725.0,74) + (730.0,72) = 727,47 oC
0,74 + 0,72
% C = (725.0,74) + (730.0,72) = 0,729 %
725 + 730
5.3.2 Prosedur Pengujian
Ada beberapa prosedur pengujian jominy yaitu:
1. Permukaan benda uji dibersihkan dari kotoran dan kerak dengan
kertas gosok.
2. Spesimen dipanaskan dan di-holding dengan suhu dan waktu
tertentu.
3. Spesimen dipindakan dari dapur listrik ke bejana pendingin
untuk proses pendinginan. Pendinginan dimulai dari ujung salah
satu spesimen.
4. Setelah pendinginan selesai, spesimen dibersihkan dengan kertas
gosok.
5. Spesimen dibagi menjadi 10 bagian dengan jarak–jarak 2mm;
4mm; 6mm; 8mm; 10mm; 15mm; 20mm; 30mm; 40mm; 60 mm
dari ujung spesimen yang disemprot.
6. Kekerasan spesimen diukur dengan elektrikal Brinell hardness
tester pada jarak – jarak tersebut.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Paduan Presentase Suhu
eutectoid
Komposisi
eutectoid
Mangan (Mn) 0,5 % 725oC 0,74 %
Silikon (Si) 0,25 % 730oC 0,72 %
181Laboratorium Pengujian Bahan
5.4 Hipotesa
Hipotesa yang dapat diambil diantaranya yaitu kemampukerasan suatu
bahan dipengaruhi oleh suhu pemanasan, waktu holding, homogenitas,
ukuran butir dan jarak spesimen dengan media pendingin.
Semakin tinggi suhu pemanasan maka kemampukerasan suatu material
akan semakin tinggi karena butiran material yang semakin kecil. Semakin
lama waktu holding maka butiran yang ada akan semakin homogen sehingga
nilai kemampukerasan juga akan semakin tinggi. Begitu juga dengan jarak
media pendingin dengan spesimen, semakin jauh jarak media pendingin maka
nnilai kekerasan akan semakin menurun yang disebabkan oleh kecepatan
pendinginan yang semakin menurun.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
182Laboratorium Pengujian Bahan
5.5 Pengolahan Data
5.5.1 Data Kelompok
Tabel 5.3 Data tanpa perlakuan panasNo Yi (BHN) Xi (mm) ln Yi Xi
2 Xi ln Yi
1 241 2 5,48479 4 10,96958
2 248 4 5,51342 16 22,05368
3 241 6 5,48479 36 32,90874
4 239 8 5,47646 64 43,81168
5 235 10 5,45958 100 54,5958
6 240 15 5,48063 225 83,20945
7 240 20 5,48063 400 109,6162
8 241 30 5,48479 900 164,5437
9 244 40 5,49716 1600 219,8864
10 240 60 5,48063 3600 328,8378
∑ 2409 195 54,84288 6945 1069,42943
∑ Xi ln Yi – a ∑ Xi2 – b ∑ Xi = 0
1069,42943 – a (6945) – b (195) = 0
1069,42943 = 6945a + 195b
∑ ln Yi – a ∑ Xi – nb = 0
54,84288 – a (195) – (10) b = 0
54,84288 = 195a + 10b
Subtitusikan kedua persamaan diatas
1069,42943 = 6945a + 195b x1
54,84258 = 195a + 10b x19,5
1069,42943 = 6945a + 195b
1069,43616 = 3802,5a + 195b
-0,00673 = 3142,5a
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
183Laboratorium Pengujian Bahan
a = -2,1416 x 10-6
54,84288 = 195a + 10b
54,84288 = 195 (-2,1416x10-6) + 10b
54,84246 = 10b
b = 5,48424
Dari nilai a dan nilai b yang telah didapat, dimasukka ke dalam
rumus:
ln Y = ln ( eax + b )
ln Y = ax + b
nilai y1 pada x=2
ln y1 = -2,1416 x 10-6 (2) + 5,48424
ln y1 = 5,48423
y1 = 240,86478
nilai y2 pada x=4
ln y2 = -2,1416 x 10-6 (4) + 5,48424
ln y2 = 5,484231
y2 = 240,86375
nilai y3 pada x=6
ln y3 = -2,1416 x 10-6 (6) + 5,48424
ln y3 = 5,48422
y3 = 240,86272
nilai y4 pada x=8
ln y = -2,1416 x 10-6 (8) + 5,48424
ln y4 = 5,484222
y4 = 240,86168
nilai y5 pada x=10
ln y5 = -2,1416 x 10-6 (10) + 5,48424
ln y5 = 5,48421
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
184Laboratorium Pengujian Bahan
y5 = 240,86065
nilai y6 pada x=15
ln y6 = -2,1416 x 10-6 (15) + 5,48424
ln y6 = 5,48420
y6 = 240,85807
nilai y7 pada x=20
ln y7 = -2,1416 x 10-6 (20) + 5,48424
ln y7 = 5,48419
y7 = 240,85549
nilai y8 pada x=30
ln y8 = -2,1416 x 10-6 (30) + 5,48424
ln y8 = 5,48417
y8 = 240,85034
nilai y9 pada x=40
ln y9 = -2,1416 x 10-6 (40) + 5,48424
ln y9 = 5,48415
y9 = 240,84518
nilai y10 pada x=60
ln y10 = -2,1416 x 10-6 (60) + 5,48424
ln y10 = 5,48411
y10 = 240,83486
jumlah kuadrat deviasinya
= {lny1 – (ax1 + b )}2 + {lny2 - (ax2 – b)}2 + {lny3 – (ax3 + b)}2
+ …… + {lnyn – (axn + b )}2
= {5,48479 – 5,48423}2 +{5,51342 – 5,484231}2 + {5,48479 –
5,48422}2 + {5,47646 – 5,484222}2 + {5,45958 – 5,48421}2
+ {5,48063 – 5,48420}2 + {5,48063 – 5,48419}2 + {5,48479
– 5,48417}2 + {5,49716 – 5,48415}2 + {5,48063 – 5,48411}2
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
185Laboratorium Pengujian Bahan
= (3,136x10-7) + (8,5199x10-4) + (3,249x10-7) + (6,6248x10-5) +
(6,0663x10-4) + (1,2744x10-5) + (1,2673x10-5) + (3,844x10-7)
+ (1,6926x10-4) + (1,211x10-5)
= 1,72667x10-3
Tabel 5.4 Data suhu 8500 holding 15’No Yi (BHN) Xi (mm) ln Yi Xi
2 Xi ln Yi
1 305 2 5,72031 4 11,44062
2 305 4 5,72031 16 22,88124
3 282 6 5,6419 36 32,8514
4 280 8 5,63478 64 45,07824
5 268 10 5,59098 100 55,9098
6 265 15 5,57972 225 86,958
7 250 20 5,52146 400 110,4292
8 250 30 5,52146 900 165,6438
9 248 40 5,51342 1600 220,5368
10 235 60 5,45958 3600 327,5748
∑ 2688 195 55,90392 6945 1080,3039
∑ Xi ln Yi – a ∑ Xi2 – b ∑ Xi = 0
1080,3039 – a (6945) – b (195) = 0
1080,3039 = 6945a + 195b
∑ ln Yi – a ∑ Xi – nb = 0
55,90392 – a (195) – (10) b = 0
55,90392 = 195a + 10b
Subtitusikan kedua persamaan diatas
1080,3039 = 6945a + 195b x1
55,90392 = 195a + 10b x19,5
1080,3039 = 6945a + 195b
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
186Laboratorium Pengujian Bahan
1090,12644 = 3802,5a + 195b
-9,82254 = 3142,5a
a = -3,1257 x 10-3
55,90392 = 195 (-3,1257x10-3) + 10b
56,51343 = 10b
b = 5,65134
Dari nilai a dan nilai b yang telah didapat, dimasukka ke dalam
rumus:
ln Y = ln ( eax + b )
ln Y = ax + b
nilai y1 pada x=2
ln y1 = -3,1257 x 10-3 (2) + 5,65134
ln y1 = 5,64508
y1 = 282,89861
nilai y2 pada x=4
ln y2 = -3,1257 x 10-3 (4) + 5,65134
ln y2 = 5,63883
y2 = 281,13562
nilai y3 pada x=6
ln y3 = -3,1257 x 10-3 (6) + 5,65134
ln y3 = 5,63258
y3 = 279,38361
nilai y4 pada x=8
ln y = -3,1257 x 10-3 (8) + 5,65134
ln y4 = 5,62633
y4 = 277,64252
nilai y5 pada x=10
ln y5 = -3,1257 x 10-3 (10) + 5,65134
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
187Laboratorium Pengujian Bahan
ln y5 = 5,62008
y5 = 240,86065
nilai y6 pada x=15
ln y6 = -3,1257 x 10-3 (15) + 5,65134
ln y6 = 5,60445
y6 = 271,6337
nilai y7 pada x=20
ln y7 = -3,1257 x 10-3 (20) + 5,65134
ln y7 = 5,58882
y7 = 267,42148
nilai y8 pada x=30
ln y8 = -3,1257 x 10-3 (30) + 5,65134
ln y8 = 5,55756
y8 = 259,19197
nilai y9 pada x=40
ln y9 = -3,1257 x 10-3 (40) + 5,65134
ln y9 = 5,52631
y9 = 251,21571
nilai y10 pada x=60
ln y10 = -3,1257 x 10-3 (60) + 5,65134
ln y10 = 5,46379
y10 = 235,99202
jumlah kuadrat deviasinya
= {lny1 – (ax1 + b )}2 + {lny2 - (ax2 – b)}2 + {lny3 – (ax3 + b)}2
+ …… + {lnyn – (axn + b )}2
= {5,72031 – 5,64508}2 +{5,72031 – 5,63883}2 + {5,6419 –
5,63288}2 + {5,63478 – 5,62633}2 + {5,59098 – 5,62008}2 +
{5,57972 – 5,60445}2 + {5,52146 – 5,58882}2 + {5,52146 –
5,55756}2 + {5,51342 – 5,52631}2 + {5,45958 – 5,46379}2
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
188Laboratorium Pengujian Bahan
= (5,65955x10-3) + (6,63899x10-3) + (8,68624x10-3) +
(7,14025x10-3) + (8,4681x10-4) + (6,4572x10-3) +
(4,53736x10-3) + (1,30321x10-3) + (1,66152x10-4) +
(1,77241x10-5)
= 0,01993
5.5.2 Data antar Kelompok
Tabel 5.5 Suhu 850oC dengan holding beda
no xi(mm)yi (BHN)
15 45 75 105
1 2 305 262 125 250
2 4 300 261 165 230
3 6 282 246 220 225
4 8 280 240 262 190
5 10 268 230 274 190
6 15 265 229 272 190
7 20 250 189 260 180
8 30 250 187 255 138
9 40 248 185 143 138
10 60 235 181 172 138
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
189Laboratorium Pengujian Bahan
Tabel 5.6 Suhu berbeda dengan holding 20’
No xi(mm)yi (BHN)
750oC 850oC 900oC
1 2 271 305 280
2 4 264 305 258
3 6 258 282 240
4 8 250 280 238
5 10 241 268 228
6 15 228 265 229
7 20 209 250 224
8 30 187 250 222
9 40 171 248 222
10 60 161 235 217
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
190Laboratorium Pengujian Bahan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
5.1
Hub
unga
n K
eker
asan
dan
Jar
ak P
enye
mpr
otan
Spe
sim
en D
ata
Kel
ompo
k da
n Ta
npa
Per
laku
an
191Laboratorium Pengujian Bahan
5.6 Pembahasan
Hubungan kekerasan dan jarak penyemprotan spesimen data kelompok
dan tanpa perlakuan
Grafik diatas merupakan grafik hubungan kekerasan dan jarak
penyemprotan spesimen data kelompok dan tanpa perlakuan. Sumbu x
menunjukkan jarak penyemprotan dengan jarak yang bervariasi.
Sedangkan sumbu y menunjukkan tingkat kekerasan yang dihasilkan
setelah spesimen didinginkan.
Grafik warna merah menunjukkan grafik tanpa perlakuan panas.
Spesimen tanpa perlakuan panas tingkat kekerasannya relative sama,
karena spesimen tanpa perlakuan panas merupakan standar pabrik tanpa
diberi perlakuan panas.
Grafik warna biru merupakan grafik spesimen dengan perlakuan
panas 8500C dan holding 15 menit. Pada grafik cenderung menurun pada
jarak 2 mm – 4 mm. Kekerasan spesimen 8500C holding 15 menit
memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dibandingkan spesimen tanpa
perlakuan karena pada titik tersebut telah terjadi pendinginan cepat,
sedangkan pada jarak 60 mm tingkat kekerasan berada dibawah spesimen
tanpa perlakuan karena jarak yang jauh dari media pendingin sehingga
terjadi pendinginan lambat.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
192Laboratorium Pengujian Bahan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
5.2
Hub
unga
n K
eker
asan
dan
Jar
ak P
enye
mpr
otan
Spe
sim
en D
ata
Kel
ompo
k S
uhu
8500 C
den
gan
Var
iasi
Wak
tu H
oldi
ng
193Laboratorium Pengujian Bahan
Hubungan kekerasan dan jarak penyemprotan spesimen data kelompok
suhu 8500C dengan variasi waktu holding
Grafik diatas merupakan grafik hubungan kekerasan dan jarak
penyemprotan spesimen data kelompok suhu 8500C dengan variasi waktu
holding. Sumbu x menunjukkan jarak penyemprotan dari ujung
penyemprotan dengan jarak yang bervariasi. Sedangkan sumbu y
menunjukkan tingkat kekerasan yang dihasilkan setelah spesimen
didinginkan.
Grafik warna ungu merupakan spesimen dengan holding 105 menit.
Grafik tersebut cenderung menurun tetapi seharusnya memiliki nilai
kekerasan yang paling tinggi. Penyimpangan tersebut kemungkinan karena
suhu air dan debit penyemprotan tidak stabil.
Grafik warna hijau merupakan spesimen dengan holding 75 menit.
Grafik tersebut cenderung naik. Penyimpangan ini kemungkinan karena
factor homogenitas yang kurang sempurna.
Grafik warna hitam merupakan spesimen dengan holding 45 menit.
Grafik tersebut cenderung menurun seharusnya memiliki nilai kekerasan
dibawah holding 105 menit dan 75 menit. Penyimpangan ini terjadi karena
timbulnya uap yang menyelimuti spesimenpada saat proses pendinginan.
Grafik warna biru merupakan spesimen dengan holding 15 menit.
Grafik tersebut cenderung menurun tetapi memiliki nilai kekerasan yang
paling tinggi. Penyimpangan tersebut kemungkinan karena suhu
lingkungan yang kurang stabil.
Untuk grafik nilai kekerasan dari yang paling tinggi seharusnya 105
menit, 75 menit, 45 menit, 15 menit dan tanpa perlakuan.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
194Laboratorium Pengujian Bahan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
Gra
fik
5.3
Hub
unga
n K
eker
asan
dan
Jar
ak P
enye
mpr
otan
Spe
sim
en D
ata
Kel
ompo
k W
aktu
Hol
ding
15
Men
it d
enga
n V
aria
si S
uhu
Pem
anas
an
195Laboratorium Pengujian Bahan
Hubungan kekerasan dan jarak penyemprotan spesimen data kelompok
waktu holding 15 menit dengan variasi suhu pemanasan
Grafik diatas merupakan grafik hubungan kekerasan dan jarak
penyemprotan spesimen data kelompok waktu holding 15 menit dengan
variasi suhu pemanasan. Sumbu x menunjukkan jarak penyemprotan dari
ujung penyemprotan dengan jarak yang bervariasi. Sedangkan sumbu y
menunjukkan tingkat kekerasan yang dihasilkan setelah spesimen
didinginkan.
Grafik warna ungu merupakan spesimen dengan perlakuan 9500C.
Grafik tersebut cenderung menurun tetapi seharusnya memiliki nilai
kekerasan yang paling tinggi. Penyimpangan ini kemungkinan karena pada
saat pembersihan dan pembuatan penampang melintang tidak bersih dan
penampang melintang tidak rata.
Grafik warna biru merupakan spesimen dengan perlakuan 8500C.
Grafik tersebut cenderung menurun tetapi memiliki nilai kekerasan yang
paling tinggi. Penyimpangan ini kemungkinan karena suhu air dan debit
penyemprotan yang tidak stabil.
Grafik warna hijau merupakan spesimen dengan perlakuan 7500C.
Grafik tersebut cenderung menurun. Nilai kekerasannya berada dibawah
nilai kekerasan 8500C.
Grafik warna merah merupakan spesimen dengan tanpa perlakuan.
Spesimen tanpa perlakuan panas nilai kekerasannya relative sama.
Untuk grafik nilai kekerasan dari yang paling tinggi sampai terendah
seharusnya yaitu 9500C, 8500C, 7500C dan tanpa perlakuan.
5.7 Kesimpulan dan Saran
5.7.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi temperatur pemanasan pada spesimen maka
semakin tinggi pula nilai kemampukerasannya.
2. Semakin lama waktu holding maka nilai kekerasannya juga
semakin besar.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013
196Laboratorium Pengujian Bahan
3. Semakin dekat jarak media pendingin dengan spesimen maka nilai
kemampukerasan akan semakin tinggi.
5.7.2 Saran
1. Sebaiknya alat yang akan digunakan praktikum dalam kondisi
baik.
2. Alat yang sudah tua harusnya diganti dengan yang baru.
Laporan Praktikum Uji Material Semester Genap 2012/2013