Upload
rizki-adriadi-ghiffari
View
1.015
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas kuliah
Citation preview
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
5.1 POTENSI
5.1.1 Potensi Wilayah Perencanaan Secara Umum
Kelurahan Kali Rungkut merupakan pusat pelayanan UD Rungkut
dengan fungsi kegiatan utama sebagai perdagangan dan jasa dan
pemusatan kegiatan ditempatkan di sekitar Jalan Raya Rungkut. Aktivitas
perdagangan dan jasa di Kelurahan Kali Rungkut ditunjang dengan daya
tahan tanah yang kuat sehingga mampu menahan beban dari bangunan
perdagangan dan jasa serta bangunan pendukung aktivitas tersebut.
Selain itu, perdagangan dan jasa sebagai potensi utama didukung pula
dengan pola jaringan jalan grid yang memudahkan pergerakan orang dan
barang. Dalam upaya pengembangan dan optimalisasi kawasan
perdagangan dan jasa, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
kualitas baik. Oleh karena itu, jumlah penduduk usia produktif di
Kelurahan Kali Rungkut yang tinggi disertai dengan upaya pemberdayaan
masyarakat dirasa dapat mendukung fungsi kegiatan utama kelurahan.
Apabila dilihat berdasarkan aspek lingkungan, warga Kelurahan
Kali Rungkut sudah memiliki inisiatif yang baik dalam hal pengolahan
sampah. Hal ini ditunjukkan melalui pengolahan sampah secara mandiri
oleh warga Rungkut Lor Gang 7 dengan konsep reduce, reuse, dan recycle
sampah menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis. Warga di daerah
tersebut juga sudah menerapkan konsep green and clean yang
merupakan salah satu upaya penghijauan Kota Surabaya.
5.1.2 Potensi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek
5.1.2.1 Potensi Fisik Dasar
1. Kelurahan Kali Rungkut tidak terpengaruh erosi atau
abrasi karena selain tidak memiliki garis pantai,
kemiringan lahannya juga tergolong datar berkisar antara
0-2%.
2. Ditinjau dari jenis tanahnya yaitu aluvial, Kelurahan Kali
Rungkut berpotensi untuk dijadikan kawasan pertanian
dan perkebunan.
3. Kelurahan Kali Rungkut memiliki struktur daya tahan
tanah yang kuat untuk didirikan bangunan.
4. Suhu tertinggi terjadi pada musim hujan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai musim tanam pada kawasan
pertanian dan perkebunan.
5. Jenis tanaman yang mendominasi Kelurahan kali Rungkut
adalah pepohonan mangga yang memiliki nilai ekonomis
dan juga sebagai pengatur iklim mikro.
5.1.2.2 Potensi Kependudukan
1. Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan
cenderung rendah dan seimbang.
2. Tingginya jumlah penduduk usia produktif.
BAB V
POTENSI, MASALAH DAN REKOMENDASI KELURAHAN KALI RUNGKUT
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
5.1.2.3 Potensi Pemanfaatan Ruang
1. Ketersediaan perdagangan dan jasa yang memadai dan
pengembangan pada jalan kolektor sekunder yang
potensial.
2. UBAYA dan kawasan industri memberikan penghasilan
tambahan untuk rumah kost.
3. Tanah dengan status petok D, dimungkinkan untuk
dilakukan pembebasan lahan.
5.1.2.4 Potensi Karakteristik bangunan
1. Ketinggian bangunan di Kelurahan Kali Rungkut sesuai
dengan Ketentuan Zonasi (Ketentuan Teknis Bangunan)
UL. Kali Rungkut – Rungkut Kidul.
5.1.2.5 Potensi Pola Lingkungan Luar
1. Pola jaringan jalan grid sehingga aksesibilitas tinggi.
2. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Jalan Rungkut
Alang-Alang berpotensi terhadap titik orientasi
(landmark) karena mrupakan pertemuan pathways
mayor dan minor.
3. Beberapa jalan berpotensi sebagai identitas lingkungan.
5.1.2.6 Potensi Transportasi
1. Tingginya arus pergerakan barang yang berpotensi untuk
menggerakkan perekonomian kelurahan.
2. Jangkauan pelayanan public transportation sudah
memadai.
3. Kondisi eksisting jalan di Kelurahan Kali Rungkut sebanyak
62% sudah sesuai dengan standar fungsi jalan yang telah
ditetapkan.
5.1.2.7 Potensi Fasilitas
1. Adanya keterlibatan pemerintah, swasta, dan masyarakat
dalam pengadaan fasilitas perkotaan.
2. Persebaran fasilitas perkotaan sudah mampu
memberikan pelayanan yang merata terhadap kebutuhan
di Kelurahan Kali Rungkut.
5.1.2.8 Potensi Utilitas
1. Masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut tepatnya di daerah
Rungkut Lor gang 7 memiliki aktivitas rutin mengolah
sampah organik menjadi pupuk dan sampah non organik
menjadi barang – barang kerajinan yang bisa
dimanfaatkan. Hal ini membawa dampak positif yang
besar karena mengurangi jumlah sampah yang ada di
Kelurahan Kali Rungkut. Bahkan dengan adanya
pengolahan sampah ini, daerah tersebut masuk dalam
125 kampung merdeka dari sampah di Kota Surabaya.
2. Jaringan air bersih dan listrik secara kuantitas sudah
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kelurahan
Kali Rungkut.
3. Secara kuantitas, jumlah TPS, Truk pengangkut sampah
dan gerobak sampah sudah mampu menampung volume
sampah yang dihasilkan di Kelurahan Kali Rungkut.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
5.2 MASALAH
5.2.1 Masalah Wilayah Perencanaan Secara Umum
Permasalahan utama yang dihadapi Kelurahan Kali Rungkut
adalah kemacetan terutama saat peak hour. Masalah ini timbul karena
keterbatasan lahan serta tingginya aktivitas pergerakan di Kelurahan Kali
Rungkut. Selain itu, pada beberapa ruas jalan, bangunan di pinggir jalan
hanya memiliki GSB 0-1 m sehingga tidak tersedia lahan parkir yang
memadai, kemudian banyak pengguna kendaraan yang parkir on-street
dan menimbulkan hambatan samping. Kemacetan di Kelurahan Kali
Rungkut juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memilih untuk
menggunakan kendaraan pribadi dibanding public transportation yang
sudah disediakan. Oleh karena itu, dimensi atau lebar jalan yang ada tidak
dapat lagi menampung volume kendaraan yang melintas.
Permasalahan lain terletak pada kondisi lingkungan Kelurahan
Kali Rungkut yang mulai tercemar polusi. Polusi tersebut berasal dari
lahan yang terbatas disertai dengan tingginya aktivitas sehingga
menimbulkan kemacetan dan berakibat pada meningkatnya polusi udara.
Selain polusi udara, Kelurahan Kali Rungkut juga rawan polusi air
dikarenakan buruknya kualitas air bersih akibat intrusi air laut yang
menjadikan sebagian besar wilayah menjadi daerah air asin serta adanya
sejumlah industri yang masih membuang limbahnya ke sungai.
Apabila dilihat dari aspek demografinya, Kelurahan Kali Rungkut
juga memiliki permasalahan terkait angka beban ketergantungan
(dependency ratio) yang tinggi dengan setiap 100 orang penduduk usia
produktif menanggung 80 orang penduduk usia tidak produktif. Hal ini
diperparah dengan angka pengangguran penduduk usia produktif yang
masih cukup tinggi.
5.2.2 Masalah Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek
5.2.2.1 Masalah Fisik Dasar
1. Terjadinya intrusi air laut sehingga membagi wilayah Kali
Rungkut menjadi daerah air asin dengan Cl > 650 mg/L
yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kelurahan Kali
Rungkut, serta daerah payau dengan Cl 250-650 mg/L
yang terjadi di sebagian SIER.
2. Minimnya pepohonan sebagai peredam suara sehingga
terjadi polusi suara di sepanjang jalan Kali Rungkut.
3. Kurangnya daerah resapan air karena mayoritas lahan
telah ditutupi oleh kawasan terbangun.
5.2.2.2 Masalah Kependudukan
1. Dependency ratio tinggi.
2. Jumlah pengangguran dan pensiunan tinggi.
3. 20% dari jumlah penduduk Kelurahan Kali Rungkut
termasuk dalam penduduk yang tidak sekolah.
4. Kepadatan penduduk tinggi di Kelurahan Kali Rungkut.
5.2.2.3 Masalah Pemanfaatan Ruang
1. Kebutuhan lahan yang meningkat tidak disertai dengan
penambahan luas lahan.
2. Kurangnya lahan parkir dan ruang tebuka hijau (RTH).
3. Pengembang perumahan tidak menyediakan lahan untuk
pemakaman umum sebesar 2%.
4. Terdapat vacant land di perumahan formal yang disalah
gunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
5.2.2.4 Masalah Karakteristik Bangunan
1. Di sepanjang Jalan Raya Rungkut Lor yang merupakan
kawasan perdagangan dan jasa skala lingkungan memiliki
GSB 0-1 m sehingga menyebabkan daerah tersebut rawan
kecelakaan, mengganggu pejalan kaki, mengurangi daya
resapan air, dan memakan badan jalan karena dijadikan
tempat parkir.
5.2.2.5 Masalah Pola Lingkungan Luar
1. Rungkut Lor dilingkupi oleh bangunan dengan kepadatan
tinggi dan GSB yang rata-rata 0 m sehingga mengurangi
nilai estetika lingkungan.
2. Masih belum terdapat titik orientasi yang berpotensi
sebagai landmark.
3. Identitas lingkungan lain masih belum terlalu terlihat dan
belum mencirikan kawasan tersebut padahal banyak
kawasan/titik yang berpotensi sebagai identitas
lingkungan.
5.2.2.6 Masalah Transportasi
1. Kemacetan pada saat jam puncak yakni 08.00 ; 12.00 ;
dan 17.00 dikarenakan tingginya aktivitas atau pola
pergerakan.
2. Kondisi jalan arteri sekunder yang bottle neck sehingga
mengurangi tingkat pelayanan jalan.
3. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang di beberapa ruas
jalan di Kelurahan Kali Rungkut.
4. Kendaraan parkir on street menyebabkan penurunan
tingkat pelayanan jalan kolektor sekunder.
5. Tingkat pelayanan penerangan jalan umum (PJU) yang
belum memadai.
6. Dimensi (lebar) jalan yang tidak dapat menampung
volume kendaraan yang melintas.
7. Public transportation di Kelurahan Kali Rungkut belum
memadai dari segi kualitas moda transportasi.
5.2.2.7 Masalah Fasilitas
1. Masih kurangnya fasilitas pendidikan.
2. Kualitas fasilitas pendidikan belum memadai dilihat dari
kondisi eksisting.
3. Kebutuhan lahan yang terus meningkat tidak sesuai
dengan penyediaan fasilitas yang memadai.
5.2.2.8 Masalah Utilitas
1. Menurut data dari kelurahan jumlah penderita penyakit
terbesar di Kelurahan Kali Rungkut tahun 2009 adalah
infeksi saluran pernafasan (ISPA). Jumlah penderita ISPA
sebesar 1.740 orang. Hal ini disebabkan oleh limbah
industri yang memiliki konsentrasi partikulat (debu)
mencapai 0.5 mg/m3. Angka ini melebihi Baku Mutu
Udara yang seharusnya dibawah 0.26 mg/m3.
Konsentrasi debu yang tinggi menyebabkan gangguan
pandangan dan infeksi saluran pernafasan (Laporan
Status Lingkungan Hidup Daerah Surabaya, 2008).
2. Secara kualitas banyak telepon umum yang kondisinya
sudah tidak layak pakai. Telepon umum tersebut sudah
tidak bisa digunakan lagi, namun dibiarkan terbengkalai
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
sehingga membuat nilai estetika jalan di Kelurahan Kali
Rungkut menjadi terganggu.
3. Distribusi TPS di Kelurahan Kali Rungkut tidak merata. TPS
hanya terdapat di tiga lokasi, tidak menjangkau seluruh
wilayah di kelurahan.
4. Daya tampung Saluran Kali Rungkut adalah 5,1 m3/detik ,
sedangkan debit banjir adalah 8,1 m3/detik sehingga
kapasitas tidak mencukupi hal ini menyebabkan banjir di
permukiman (RDTRK Rungkut 2030)
5. Kurangnya kuantitas jaringan telepon yang tersedia. Hal
ini berdasarkan pada SPM yang diperoleh dari mata
kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I yaitu 1 unit untuk 1
rumah.
5.3 ASPIRASI MASYARAKAT
Aspirasi masyarakat merupakan tanggapan, pandangan ataupun
respon dari masyarakat terhadap keadaan lingkungan disekitarnya, kajian
mengenai aspirasi masyarakat ini sangat diperlukan dalam proses
penelitian suatu wilayah. Sehingga informasi tentang kondisi sebenarnya
di suatu wilayah dapat kita ketahui secara pasti dari sumber yang akurat,
yang tidak lain adalah penghuni wilayah tersebut sehari-hari. Untuk
aspirasi masyarakat di wilayah studi Kelurahan Kali Rungkut ini kami
lakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 10 orang masyarakat
yang tinggal di daerah tersebut, dengan kata lain hasil kuisioner aspirasi
masyarakat ini kami anggap dapat mewakili kondisi eksisting di Kelurahan
Kali Rungkut secara umum.
Berdasarkan kuisioner yang telah kami bagikan terkait aspek
kependudukan, masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut berpendapat
bahwa wilayah mereka sudah terasa padat akan penduduk. Kepadatan
tersebut secara tidak langsung menyebabkan berbagai permasalahan,
antara lain timbulnya kemacetan lalu lintas pada pagi hari atau jam-jam
berangkat kerja, makin memburuknya keadaan lingkungan disebabkan
oleh sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat, sampai telalu
banyaknya aktifitas perdagangan di sekitar Kelurahan Kali Rungkut untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Akan tetapi, rata-rata
masyarakat yang kami jadikan responden belum bisa berpendapat
mengenai langkah untuk mengatasi permasahan kepadatan penduduk
tersebut. Selanjutnya terkait dengan aspek pemanfaatan ruang,
masyarakat Kelurahan Kali Rungkut berpedapat bahwa di sekitar daerah
mereka sudah banyak terdapat berbagai jenis kegiatan perdagangan
seperti pasar, pertokoan, warung, ataupun kios. Banyaknya kegiatan
perdagangan tersebut menyebabkan permasalahan kemacetan dan
penyempitan jalan yang disebabkan oleh para pedagang berjualan sampai
ke daerah pinggir jalan. Masyarakat berpendapat bahwa sebaiknya
pemerintah melakukan langkah aktif untuk mengantisipasi keadaan
tersebut seperti melakukan pelebaran jalan ataupun menyediakan lahan
parkir disekitar pertokoan. Masyarakat berharap agar kegiatan
perdagangan di Kali Rungkut dapat terus memenuhi kebutuhan
masyarakat sehari-hari, akan tetapi tidak juga menimbulkan
permasalahan baru seperti kemacaetan ataupun penyempitan jalan.
Sedangkan untuk aspek karakteristik bangunan, rata-rata
masyarakat Kelurahan Kali Rungkut memiliki luas lahan sekitar 150 m2 –
200 m2 dan luas lantai sekitar 100-150 m2, untuk status tanah dari lahan
mereka sendiri rata-rata sudah merupakan status hak milik.
Permasalahan yang biasanya timbul terkait kondisi bangunan di
Kelurahan Kali Rungkut yaitu kurangnya ruang terbuka hijau dan keadaan
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
bangunan yang tidak teratur, akan tetapi beberapa responden tidak dapat
memberikan pendapat ataupun cara untuk mengatasi permasalahan ini.
Mereka hanya berharap agar kedepannya kondisi bangunan di daerah
mereka dapat lebih baik lagi. Sedangkan responden yang berpendapat
mengenai aspek transportasi, mereka berpendapat bahwa secara garis
besar jalan yang ada di lingkungan Kelurahan Kali Rungkut cukup baik.
Namun ada di beberapa area yang mengalami kondisi jalan yang tidak
baik. Yakni dengan adanya jalan yang berlubang, tidak rata, dan bahkan
jalan yang berlubang itu membuat genangan pada saat musim hujan dan
membahayakan pengendara. Selain itu akses masuk ada perbedaan lebar
badan jalan. Dikatakan demikian karena bila jalan masuk cukup lebar,
menyempit pada ujung ruas jalan yang lain. Beberapa responden
memberikan usulan agar kedepannya adalam proses perbaikan jalan ada
koordinasi dengan pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan proses
pelebaran jalan juga. Penduduk Kelurahan Kali Rungkut berharap agar
adanya pelebaran jalan dan perbaikan kondisi jalan yang selalu dipantau
oleh pemerintah sehingga bila terjadi kerusakan dapat langsung dibenahi
sehingga tidak mengganggu aktivitas pengendara.
Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri sampai saat ini belum
terdapat terminal ataupun sub terminal, akan tetapi sudah dilalui oleh
beberapa angkutan umum. Dibalik manfaat yang didapat dari keberadaan
angkutan umum, terkadang juga menimbulkan beberapa masalah seperti
angkutan umumnya kadang berhenti di depan rumah penduduk padahal
sudah terdapat tulisan dilarang berhenti di depan rumah sehingga bisa
menyebabkan kemacetan. Harapan masyarakat Kelurahan Kali Rungkut
yaitu angkutan umum yang melintas sudah termasuk mudah dijangkau
oleh masyarakat, namun waktu tunggu untuk sebuah angkutan umum
yang melintas cukup lama sekitar 15-30 menit, maka dari itu perlu adanya
koordinasi oleh pihak DLLAJ dalam menentukan waktu keberangkatan
angkutan umum.
Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri masih terdapat kendaraan
berat yang melintas seperti truk ataupun trailer. Hal itu menyebabkan
kemacetan karena besarnya truk yang melintas dan ruas jalannya tidak
dapat menampung, sehingga mobil yang melintas dari arah lain harus
menunggu truk tersebut lewat terlebih dahulu. Saran yang diutarakan
responden terkait peramasalahan ini yaitu perlu diadakannya pelebaran
jalan sehingga mampu menampung lewatnya truk tersebut dan tidak
mengganggu pergerakan dari arah lain. Masyarakat berharap agar
kendaraan berat yang melintas di Jalan Rungkut dan Kali Rungkut dapat
dialihkan pergerakannya ke Jalan Rungkut Industri yang memiliki jalan
lebih lebar. Selanjutnya terkait aspek karakteristik utilitas di Kelurahan
Kali Rungkut, masyarakat berpendapat bahwa masih terdapat beberapa
permasalahan terkait utilitas seperti tekanan air PDAM di beberapa
daerah kelurahan masih lemah, hal ini membuat beberapa masyarakat
harus menggunakan pompa air untuk memperkuat tekanan air dari pipa
pdam menuju rumah. Selain itu masih banyaknya telepon umum yang
rusak dan tidak terawat, sehingga mengganggu keindahan jalan. Banyak
dari masyarakat yang beranggapan bahwa sudah tidak diperlukan lagi
adanya telepon umum dikarenakan keberadaan telepon genggam yang
lebih efektif, berdasarkan hal tersebut banyak yang sudah tidak perduli
lagi dengan keberadaan telepon umum. Permasalahan lain yang timbul
terkait aspek utilitas yaitu banyaknya terdapat saluran pematusan yang
tertutup oleh sampah maupun tersumbat oleh limbah rumah tangga, hal
ini menyebabkan tejadinya genangan di beberapa titik di Kelurahan Kali
Rungkut. Apalagi ketika hujan deras terjadi, terdapat beberapa lokasi
yang tergenang air dengan tingkatan yang lebih tinggi dari got, hal ini
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
terjadi dikarenakan kondisi got yang banyak tertutup oleh timbunan
sampah, akibatnya air tidak dapat mengalir secara normal dan
menimbulkan genangan. Akan tetapi beberapa masyarakat tidak dapat
memberikan tanggapan terkait cara untuk meyelesaikan permasalahan
ini, mereka hanya berharap agar pemerintah dapat lebih peduli terhadap
kondisi utilitas di Kelurahan Kali Rungkut.
Selanjutnya terkait dengan aspek fasilitas umum yang berada di
Kelurahan Kali Rungkut. Pada fokus kegiatan industri dan pergudangan,
tampaknya sudah banyak berada di Kelurahan tersebut. Keberadaan
indsutri ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti kemacetan
disebabkan oleh tenaga kerja yang berkerja di sektor industri tersebut,
tidak adanya buffer zone pembatas langsung antara bangunan indsustri
dan perumahan, sampai dengan permasalahan seperti pembuangan
limbah yang dilakukan langsung ke sungai oleh sektor industri.
Masyarakat Kali Rungkut berharap adanya ketegasan dan kejelasan dari
pemerintah terkait dengan peraturan mengenai pembuangan limbah
ataupun polusi sehingga kedepannya keadaan tersebut dapat
diminimalisir. Kemudian pada fokus kegiatan jasa juga sudah banyak
ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, permasalahan yang timbul akibat
keadaan tersebut seperti kemacetan dan lingkungan kotor disebabkan
pada proses kegiatan perdagangan yang terlalu memakan badan jalan.
Untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan sendiri sudah
cukup banyak ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, hanya saja
keberadaannya masih sulit terjangkau oleh sebagian masyarakat
dikarenakan beberapa fasilitas pendidikan masih terbangun secara
berkelompok. Akan tetapi untuk aspek fasilitas olahraga, taman rekreasi,
dan tempat bermain masih jarang ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut,
masyarakat berharap agar pemerintah juga fokus untuk menyediakan
sarana yang bersifat seperti rekreasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Masyarakat juga mengharapkan adanya penambahan jumlah
Taman Pemakaman Umum di Kelurahan Kali Rungkut karena mereka
merasa jumlah pemakaman yang hanya berjumlah 3 buah dirasa kurang
mencukupi.
Beberapa hal di atas merupakan gambaran dari aspirasi
masyarakat Kelurahan Kali Rungkut terkait dengan aspek-aspek
perkotaan lingkungan mereka. Masyarakat Kali Rungkut berharap agar
adanya peran aktif dari pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi
Kelurahan Kali Rungkut.
5.4 REKOMENDASI
5.4.1 Rekomendasi Wilayah Perencanaan Secara Umum
Tngginya angka pengangguran untuk penduduk usia produktif
merupakan masalah dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kelurahan Kali Rungkut. Padahal, pengembangan Kelurahan Kali Rungkut
cenderung mengarah ke perdagangan dan jasa yang membutuhkan
banyak Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan sektor
perdagangan dan jasa sebenarnya dapat membuka lapangan kerja baru
bagi masyarakatnya dan meningkatkan perekonomian wilayah.
Diperlukan pula upaya pendekatan dan pemberdayaan masyarakat guna
meminimalisir persoalan lingkungan yang ada, seperti penyuluhan
mengenai penambahan RTH privat pada tiap rumah dan peningkatan
penggunaan public transportation dibanding kendaraan pribadi.
Melalui penyuluhan penambahan RTH privat dalam upaya
pemberdayaan masyarakat, dapat dikembangkan pula konsep urban
farming atau pertanian perkotaan di lahan kosong yang disalah fungsikan
oleh warga sekitar lahan tersebut sebagai tempat pembuangan sampah
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
ilegal. Konsep ini dirasa dapat berjalan dengan baik karena Kelurahan Kali
Rungkut didukung dengan jenis tanah yang baik untuk pertanian yaitu
tanah alluvial. Urban farming, selain dapat menambah luas RTH, juga
dapat membantu mengatasi permasalahan polusi yang dihadapi oleh
Kelurahan Kali Rungkut.
Selain itu, dalam menangani masalah keterbatasan lahan, dapat
dilakukan sistem mix-used development serta land pooling. Land pooling
dapat dilakukan di daerah dengan tingkat kemacetan tinggi akibat
kurangnya lahan parkir dan banyaknya kendaraan yang parkir on-street,
misalnya fasilitas perdagangan dan jasa yang dimaksimalkan ketinggian
bangunannya hingga 3 lantai. Wacana pemindahan kawasan industri ke
Pasuruan juga dapat menutupi kebutuhan lahan yang terus meningkat
dengan cara pembangunan pada lahan bekas industri tersebut.
Penambahan dan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana
perkotaan juga dibutuhkan oleh Kelurahan Kali Rungkut sebagai bentuk
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasana perkotaan. Pengembangan
sarana atau fasilitas perkotaan difokuskan kearah pembangunan vertikal
sehingga dapat meminimalisir kebutuhan lahan. Selain itu, Kelurahan Kali
Rungkut perlu meningkatkan keterlibatan swasta dalam upaya
penambahan dan optimalisasi sarana dan prasarana perkotaan tersebut.
5.4.2 Rekomendasi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek
5.4.2.1 Rekomendasi Fisik Dasar
1. Perlu adanya langkah-langkah penanganan terhadap
intrusi air laut yakni dengan cara mengurangi faktor-
faktor terjadinya pencemaran air tanah.
2. Optimalisasi daerah resapan air sehingga dapat
menyanggah kawasan terbangun.
3. Penambahan keberadaan vegetasi berupa pohon-pohon
tertentu sebagai peredam suara untuk mengatasi
terjadinya polusi suara.
4. Sesuai dengan kondisi dan jenis tanah dapat dibuka
kawasan pertanian dan perkebunan pada lahan-lahan
kosong dan terbengkalai.
5.4.2.2 Rekomendasi Kependudukan
1. Pembukaan lapangan pekerjaan yang baru sehingga
dapat menampung pekerja lebih banyak guna
mengurangi peningkatan dependency ratio.
2. Perlu diadakan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
Kali Rungkut.
5.4.2.3 Rekomendasi Pemanfaatan Ruang
1. Tingginya kebutuhan lahan dapat diminimalisir dengan
mix-used developmet. Selain itu adanya wacana
mengenai pemindahan kawasan industri di Surabaya ke
Pasuruan menyebabkan lahan bekas kawasan industri
tersebut bisa menutupi kebutuhan lahan yang ada
dengan pembukaan lahan.
2. Dengan adanya lahan kosong yang belum dimanfaatkan
maka bisa dilakukan urban farming.
3. Land pooling hanya sampai 3 lantai.
5.4.2.4 Rekomendasi Karakteristik Bangunan
1. Untuk perdagangan dan jasa yang terletak di sepanjang
Jalan Rungkut Lor dengan ketinggian bangunan 1 lantai
dapat diarahkan pembangunan vertikal maksimal 2 lantai
sesuai dengan ketentuan zonasi.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
2. Pemberian insentif (memberikan keringanan pajak,
kemudahan perizinan, dll.) serta disinsentif (pengenaan
pajak yang tinggi dan persyaratan yang berat dalam
pemberian izin) untuk mengendalikan pemanfaatan
ruang.
3. Pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan teknis bangunan.
5.4.2.5 Rekomendasi Pola Lingkungan Luar
1. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Rungkut Alang-
Alang dikembangkan agar bisa jadi titik orientasi
(landmark) kegiatan karena berpotensi.
2. Jalan Raya Rungkut diberi taman median.
5.4.2.6 Rekomendasi Transportasi
1. Perlu adanya perbaikan kondisi jalan untuk menunjang
keselamatan dan keberlangsungan jalannya suatu pola
pergerakan yang ada di Kelurahan Kali Rungkut.
2. Optimalisasi fungsi jalan yakni dengan dimensi jalan yang
dapat menampung volume kendaaan sehingga
mengurangi kemacetan.
3. Optimalisasi public transportation.
4. Peningkatan pelayanan moda angkutan umum yang
memadai untuk pengembangan MPU dari segi waktu
tunggu atau headway.
5. Pemberlakuan larangan dan penertiban parkir on street.
6. Penekanan terhadap penggunaan private tranportation.
5.4.2.7 Rekomendasi Fasilitas
1. Pengembangan fasilitas perkotaan secara vertikal untuk meminimalisir kebutuhan lahan. Kelurahan Kali Rungkut merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kota Surabaya dengan tingkat perindustrian dan perdagangan dan jasa yang dominan. Hal ini mengakibatkan banyaknya alih fungsi lahan yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdagang. Akan tetapi hal tersebut tidak menimbang atau pun memperhatikan ruang untuk kepentingan lainnya. Padahal pada penjelasan di bab analisis, bahwa untuk mencukupi kebutuhan perkotaan 10 tahun mendatang diperlukan penambahan pada sejumlah fasilitas perkotaan yakni fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, dan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mana fasilitas-fasilitas tersebut sangat penting dalam menunjang aktivitas warga setempat.
2. Peningkatan keterlibatan swasta dalam optimalisasi kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan. Untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan, perlu melibatkan secara langsung pihak swasta sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial. Salah satu program nyata gerakan kepedulian pihak swasta (perusahaan) terhadap masyarakat adalah CSR bagi dunia pendidikan. . Berbagai implementasi CSR melalui kegiatan pemberian beasiswa, pembangunan infrastruktur lembaga pendidikan, maupun pemberian kesempatan magang oleh berbagai perusahaan menjadikan peran pendidikan akan semakin besar dalam pengembangan masyarakat pada umumnya. Kepekaan perusahaan terhadap dunia pendidikan merupakan investasi yang tak akan mubazir serta memberi manfaat secara berkesinambungan.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V
-
FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT
5.4.2.8 Rekomendasi Utilitas
1. Melakukan perbaikan terhadap saluran pembuangan
limbah pabrik yang rusak agar tidak sampai mencemari
jaringan air bersih yang ada di Kelurahan Kali Rungkut.
Hal ini bertujuan agar ke depannya tidak terjadi lagi
permasalahan – permasalahan yang timbul dan
berdampak negatif kepada kesehatan masyarakat seperti
yang saat ini terjadi.
2. Optimalisasi penggunaan fungsi telepon umum yang
sudah lama dibiarkan rusak dan terbengkalai. Hal ini
dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan sarana umum
yang telah ada sehingga telepon umum dapat digunakan
oleh masyarakat sebagaimana fungsinya yaitu sebagai
alat telekomunikasi.
3. Meskipun jumlah TPS yang ada telah dapat memenuhi
standar umum pelayanan masyarakat di Kelurahan Kali
Rungkut, namun distribusinya tidak merata karena
letaknya yang berpusat di wilayah studi bagian selatan.
Padahal faktanya di Kali Rungkut tengah dan utara
terdapat beberapa perumahan formal, sehingga distribusi
pembuangan sampah dari wilayah ini menjadi kurang
efektif dan efisien.
4. Memperbesar daya tampung saluran yang ada di
Kelurahan Kali Rungkut hingga sesuai dengan besarnya
debit air. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banjir yang
selama ini menjadi salah satu permasalahan di wilayah
perencanaan setiap tahunnya sehingga dapat
meminimalisir kerugian yang terjadi baik dari segi pikiran,
tenaga, dan materi.
5. Penambahan saluran jaringan telepon di Kelurahan Kali
Rungkut, karena kondisi eksisting kuantitas yang ada
masih kurang jika dibandingkan dengan standar
pelayanan minimum jaringan telepon. Hal ini penting
untuk diperhatikan, karena jaringan ini menjadi salah satu
kebutuhan pokok masyarakat.