10
V- FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT 5.1 POTENSI 5.1.1 Potensi Wilayah Perencanaan Secara Umum Kelurahan Kali Rungkut merupakan pusat pelayanan UD Rungkut dengan fungsi kegiatan utama sebagai perdagangan dan jasa dan pemusatan kegiatan ditempatkan di sekitar Jalan Raya Rungkut. Aktivitas perdagangan dan jasa di Kelurahan Kali Rungkut ditunjang dengan daya tahan tanah yang kuat sehingga mampu menahan beban dari bangunan perdagangan dan jasa serta bangunan pendukung aktivitas tersebut. Selain itu, perdagangan dan jasa sebagai potensi utama didukung pula dengan pola jaringan jalan grid yang memudahkan pergerakan orang dan barang. Dalam upaya pengembangan dan optimalisasi kawasan perdagangan dan jasa, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kualitas baik. Oleh karena itu, jumlah penduduk usia produktif di Kelurahan Kali Rungkut yang tinggi disertai dengan upaya pemberdayaan masyarakat dirasa dapat mendukung fungsi kegiatan utama kelurahan. Apabila dilihat berdasarkan aspek lingkungan, warga Kelurahan Kali Rungkut sudah memiliki inisiatif yang baik dalam hal pengolahan sampah. Hal ini ditunjukkan melalui pengolahan sampah secara mandiri oleh warga Rungkut Lor Gang 7 dengan konsep reduce, reuse, dan recycle sampah menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis. Warga di daerah tersebut juga sudah menerapkan konsep green and clean yang merupakan salah satu upaya penghijauan Kota Surabaya. 5.1.2 Potensi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek 5.1.2.1 Potensi Fisik Dasar 1. Kelurahan Kali Rungkut tidak terpengaruh erosi atau abrasi karena selain tidak memiliki garis pantai, kemiringan lahannya juga tergolong datar berkisar antara 0-2%. 2. Ditinjau dari jenis tanahnya yaitu aluvial, Kelurahan Kali Rungkut berpotensi untuk dijadikan kawasan pertanian dan perkebunan. 3. Kelurahan Kali Rungkut memiliki struktur daya tahan tanah yang kuat untuk didirikan bangunan. 4. Suhu tertinggi terjadi pada musim hujan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai musim tanam pada kawasan pertanian dan perkebunan. 5. Jenis tanaman yang mendominasi Kelurahan kali Rungkut adalah pepohonan mangga yang memiliki nilai ekonomis dan juga sebagai pengatur iklim mikro. 5.1.2.2 Potensi Kependudukan 1. Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan cenderung rendah dan seimbang. 2. Tingginya jumlah penduduk usia produktif. BAB V POTENSI, MASALAH DAN REKOMENDASI KELURAHAN KALI RUNGKUT

BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah

Citation preview

Page 1: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

5.1 POTENSI

5.1.1 Potensi Wilayah Perencanaan Secara Umum

Kelurahan Kali Rungkut merupakan pusat pelayanan UD Rungkut

dengan fungsi kegiatan utama sebagai perdagangan dan jasa dan

pemusatan kegiatan ditempatkan di sekitar Jalan Raya Rungkut. Aktivitas

perdagangan dan jasa di Kelurahan Kali Rungkut ditunjang dengan daya

tahan tanah yang kuat sehingga mampu menahan beban dari bangunan

perdagangan dan jasa serta bangunan pendukung aktivitas tersebut.

Selain itu, perdagangan dan jasa sebagai potensi utama didukung pula

dengan pola jaringan jalan grid yang memudahkan pergerakan orang dan

barang. Dalam upaya pengembangan dan optimalisasi kawasan

perdagangan dan jasa, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan

kualitas baik. Oleh karena itu, jumlah penduduk usia produktif di

Kelurahan Kali Rungkut yang tinggi disertai dengan upaya pemberdayaan

masyarakat dirasa dapat mendukung fungsi kegiatan utama kelurahan.

Apabila dilihat berdasarkan aspek lingkungan, warga Kelurahan

Kali Rungkut sudah memiliki inisiatif yang baik dalam hal pengolahan

sampah. Hal ini ditunjukkan melalui pengolahan sampah secara mandiri

oleh warga Rungkut Lor Gang 7 dengan konsep reduce, reuse, dan recycle

sampah menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis. Warga di daerah

tersebut juga sudah menerapkan konsep green and clean yang

merupakan salah satu upaya penghijauan Kota Surabaya.

5.1.2 Potensi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek

5.1.2.1 Potensi Fisik Dasar

1. Kelurahan Kali Rungkut tidak terpengaruh erosi atau

abrasi karena selain tidak memiliki garis pantai,

kemiringan lahannya juga tergolong datar berkisar antara

0-2%.

2. Ditinjau dari jenis tanahnya yaitu aluvial, Kelurahan Kali

Rungkut berpotensi untuk dijadikan kawasan pertanian

dan perkebunan.

3. Kelurahan Kali Rungkut memiliki struktur daya tahan

tanah yang kuat untuk didirikan bangunan.

4. Suhu tertinggi terjadi pada musim hujan sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai musim tanam pada kawasan

pertanian dan perkebunan.

5. Jenis tanaman yang mendominasi Kelurahan kali Rungkut

adalah pepohonan mangga yang memiliki nilai ekonomis

dan juga sebagai pengatur iklim mikro.

5.1.2.2 Potensi Kependudukan

1. Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan

cenderung rendah dan seimbang.

2. Tingginya jumlah penduduk usia produktif.

BAB V

POTENSI, MASALAH DAN REKOMENDASI KELURAHAN KALI RUNGKUT

Page 2: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

5.1.2.3 Potensi Pemanfaatan Ruang

1. Ketersediaan perdagangan dan jasa yang memadai dan

pengembangan pada jalan kolektor sekunder yang

potensial.

2. UBAYA dan kawasan industri memberikan penghasilan

tambahan untuk rumah kost.

3. Tanah dengan status petok D, dimungkinkan untuk

dilakukan pembebasan lahan.

5.1.2.4 Potensi Karakteristik bangunan

1. Ketinggian bangunan di Kelurahan Kali Rungkut sesuai

dengan Ketentuan Zonasi (Ketentuan Teknis Bangunan)

UL. Kali Rungkut – Rungkut Kidul.

5.1.2.5 Potensi Pola Lingkungan Luar

1. Pola jaringan jalan grid sehingga aksesibilitas tinggi.

2. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Jalan Rungkut

Alang-Alang berpotensi terhadap titik orientasi

(landmark) karena mrupakan pertemuan pathways

mayor dan minor.

3. Beberapa jalan berpotensi sebagai identitas lingkungan.

5.1.2.6 Potensi Transportasi

1. Tingginya arus pergerakan barang yang berpotensi untuk

menggerakkan perekonomian kelurahan.

2. Jangkauan pelayanan public transportation sudah

memadai.

3. Kondisi eksisting jalan di Kelurahan Kali Rungkut sebanyak

62% sudah sesuai dengan standar fungsi jalan yang telah

ditetapkan.

5.1.2.7 Potensi Fasilitas

1. Adanya keterlibatan pemerintah, swasta, dan masyarakat

dalam pengadaan fasilitas perkotaan.

2. Persebaran fasilitas perkotaan sudah mampu

memberikan pelayanan yang merata terhadap kebutuhan

di Kelurahan Kali Rungkut.

5.1.2.8 Potensi Utilitas

1. Masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut tepatnya di daerah

Rungkut Lor gang 7 memiliki aktivitas rutin mengolah

sampah organik menjadi pupuk dan sampah non organik

menjadi barang – barang kerajinan yang bisa

dimanfaatkan. Hal ini membawa dampak positif yang

besar karena mengurangi jumlah sampah yang ada di

Kelurahan Kali Rungkut. Bahkan dengan adanya

pengolahan sampah ini, daerah tersebut masuk dalam

125 kampung merdeka dari sampah di Kota Surabaya.

2. Jaringan air bersih dan listrik secara kuantitas sudah

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kelurahan

Kali Rungkut.

3. Secara kuantitas, jumlah TPS, Truk pengangkut sampah

dan gerobak sampah sudah mampu menampung volume

sampah yang dihasilkan di Kelurahan Kali Rungkut.

Page 3: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

5.2 MASALAH

5.2.1 Masalah Wilayah Perencanaan Secara Umum

Permasalahan utama yang dihadapi Kelurahan Kali Rungkut

adalah kemacetan terutama saat peak hour. Masalah ini timbul karena

keterbatasan lahan serta tingginya aktivitas pergerakan di Kelurahan Kali

Rungkut. Selain itu, pada beberapa ruas jalan, bangunan di pinggir jalan

hanya memiliki GSB 0-1 m sehingga tidak tersedia lahan parkir yang

memadai, kemudian banyak pengguna kendaraan yang parkir on-street

dan menimbulkan hambatan samping. Kemacetan di Kelurahan Kali

Rungkut juga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memilih untuk

menggunakan kendaraan pribadi dibanding public transportation yang

sudah disediakan. Oleh karena itu, dimensi atau lebar jalan yang ada tidak

dapat lagi menampung volume kendaraan yang melintas.

Permasalahan lain terletak pada kondisi lingkungan Kelurahan

Kali Rungkut yang mulai tercemar polusi. Polusi tersebut berasal dari

lahan yang terbatas disertai dengan tingginya aktivitas sehingga

menimbulkan kemacetan dan berakibat pada meningkatnya polusi udara.

Selain polusi udara, Kelurahan Kali Rungkut juga rawan polusi air

dikarenakan buruknya kualitas air bersih akibat intrusi air laut yang

menjadikan sebagian besar wilayah menjadi daerah air asin serta adanya

sejumlah industri yang masih membuang limbahnya ke sungai.

Apabila dilihat dari aspek demografinya, Kelurahan Kali Rungkut

juga memiliki permasalahan terkait angka beban ketergantungan

(dependency ratio) yang tinggi dengan setiap 100 orang penduduk usia

produktif menanggung 80 orang penduduk usia tidak produktif. Hal ini

diperparah dengan angka pengangguran penduduk usia produktif yang

masih cukup tinggi.

5.2.2 Masalah Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek

5.2.2.1 Masalah Fisik Dasar

1. Terjadinya intrusi air laut sehingga membagi wilayah Kali

Rungkut menjadi daerah air asin dengan Cl > 650 mg/L

yang hampir terjadi di seluruh wilayah Kelurahan Kali

Rungkut, serta daerah payau dengan Cl 250-650 mg/L

yang terjadi di sebagian SIER.

2. Minimnya pepohonan sebagai peredam suara sehingga

terjadi polusi suara di sepanjang jalan Kali Rungkut.

3. Kurangnya daerah resapan air karena mayoritas lahan

telah ditutupi oleh kawasan terbangun.

5.2.2.2 Masalah Kependudukan

1. Dependency ratio tinggi.

2. Jumlah pengangguran dan pensiunan tinggi.

3. 20% dari jumlah penduduk Kelurahan Kali Rungkut

termasuk dalam penduduk yang tidak sekolah.

4. Kepadatan penduduk tinggi di Kelurahan Kali Rungkut.

5.2.2.3 Masalah Pemanfaatan Ruang

1. Kebutuhan lahan yang meningkat tidak disertai dengan

penambahan luas lahan.

2. Kurangnya lahan parkir dan ruang tebuka hijau (RTH).

3. Pengembang perumahan tidak menyediakan lahan untuk

pemakaman umum sebesar 2%.

4. Terdapat vacant land di perumahan formal yang disalah

gunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal.

Page 4: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

5.2.2.4 Masalah Karakteristik Bangunan

1. Di sepanjang Jalan Raya Rungkut Lor yang merupakan

kawasan perdagangan dan jasa skala lingkungan memiliki

GSB 0-1 m sehingga menyebabkan daerah tersebut rawan

kecelakaan, mengganggu pejalan kaki, mengurangi daya

resapan air, dan memakan badan jalan karena dijadikan

tempat parkir.

5.2.2.5 Masalah Pola Lingkungan Luar

1. Rungkut Lor dilingkupi oleh bangunan dengan kepadatan

tinggi dan GSB yang rata-rata 0 m sehingga mengurangi

nilai estetika lingkungan.

2. Masih belum terdapat titik orientasi yang berpotensi

sebagai landmark.

3. Identitas lingkungan lain masih belum terlalu terlihat dan

belum mencirikan kawasan tersebut padahal banyak

kawasan/titik yang berpotensi sebagai identitas

lingkungan.

5.2.2.6 Masalah Transportasi

1. Kemacetan pada saat jam puncak yakni 08.00 ; 12.00 ;

dan 17.00 dikarenakan tingginya aktivitas atau pola

pergerakan.

2. Kondisi jalan arteri sekunder yang bottle neck sehingga

mengurangi tingkat pelayanan jalan.

3. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang di beberapa ruas

jalan di Kelurahan Kali Rungkut.

4. Kendaraan parkir on street menyebabkan penurunan

tingkat pelayanan jalan kolektor sekunder.

5. Tingkat pelayanan penerangan jalan umum (PJU) yang

belum memadai.

6. Dimensi (lebar) jalan yang tidak dapat menampung

volume kendaraan yang melintas.

7. Public transportation di Kelurahan Kali Rungkut belum

memadai dari segi kualitas moda transportasi.

5.2.2.7 Masalah Fasilitas

1. Masih kurangnya fasilitas pendidikan.

2. Kualitas fasilitas pendidikan belum memadai dilihat dari

kondisi eksisting.

3. Kebutuhan lahan yang terus meningkat tidak sesuai

dengan penyediaan fasilitas yang memadai.

5.2.2.8 Masalah Utilitas

1. Menurut data dari kelurahan jumlah penderita penyakit

terbesar di Kelurahan Kali Rungkut tahun 2009 adalah

infeksi saluran pernafasan (ISPA). Jumlah penderita ISPA

sebesar 1.740 orang. Hal ini disebabkan oleh limbah

industri yang memiliki konsentrasi partikulat (debu)

mencapai 0.5 mg/m3. Angka ini melebihi Baku Mutu

Udara yang seharusnya dibawah 0.26 mg/m3.

Konsentrasi debu yang tinggi menyebabkan gangguan

pandangan dan infeksi saluran pernafasan (Laporan

Status Lingkungan Hidup Daerah Surabaya, 2008).

2. Secara kualitas banyak telepon umum yang kondisinya

sudah tidak layak pakai. Telepon umum tersebut sudah

tidak bisa digunakan lagi, namun dibiarkan terbengkalai

Page 5: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

sehingga membuat nilai estetika jalan di Kelurahan Kali

Rungkut menjadi terganggu.

3. Distribusi TPS di Kelurahan Kali Rungkut tidak merata. TPS

hanya terdapat di tiga lokasi, tidak menjangkau seluruh

wilayah di kelurahan.

4. Daya tampung Saluran Kali Rungkut adalah 5,1 m3/detik ,

sedangkan debit banjir adalah 8,1 m3/detik sehingga

kapasitas tidak mencukupi hal ini menyebabkan banjir di

permukiman (RDTRK Rungkut 2030)

5. Kurangnya kuantitas jaringan telepon yang tersedia. Hal

ini berdasarkan pada SPM yang diperoleh dari mata

kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I yaitu 1 unit untuk 1

rumah.

5.3 ASPIRASI MASYARAKAT

Aspirasi masyarakat merupakan tanggapan, pandangan ataupun

respon dari masyarakat terhadap keadaan lingkungan disekitarnya, kajian

mengenai aspirasi masyarakat ini sangat diperlukan dalam proses

penelitian suatu wilayah. Sehingga informasi tentang kondisi sebenarnya

di suatu wilayah dapat kita ketahui secara pasti dari sumber yang akurat,

yang tidak lain adalah penghuni wilayah tersebut sehari-hari. Untuk

aspirasi masyarakat di wilayah studi Kelurahan Kali Rungkut ini kami

lakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 10 orang masyarakat

yang tinggal di daerah tersebut, dengan kata lain hasil kuisioner aspirasi

masyarakat ini kami anggap dapat mewakili kondisi eksisting di Kelurahan

Kali Rungkut secara umum.

Berdasarkan kuisioner yang telah kami bagikan terkait aspek

kependudukan, masyarakat di Kelurahan Kali Rungkut berpendapat

bahwa wilayah mereka sudah terasa padat akan penduduk. Kepadatan

tersebut secara tidak langsung menyebabkan berbagai permasalahan,

antara lain timbulnya kemacetan lalu lintas pada pagi hari atau jam-jam

berangkat kerja, makin memburuknya keadaan lingkungan disebabkan

oleh sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat, sampai telalu

banyaknya aktifitas perdagangan di sekitar Kelurahan Kali Rungkut untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Akan tetapi, rata-rata

masyarakat yang kami jadikan responden belum bisa berpendapat

mengenai langkah untuk mengatasi permasahan kepadatan penduduk

tersebut. Selanjutnya terkait dengan aspek pemanfaatan ruang,

masyarakat Kelurahan Kali Rungkut berpedapat bahwa di sekitar daerah

mereka sudah banyak terdapat berbagai jenis kegiatan perdagangan

seperti pasar, pertokoan, warung, ataupun kios. Banyaknya kegiatan

perdagangan tersebut menyebabkan permasalahan kemacetan dan

penyempitan jalan yang disebabkan oleh para pedagang berjualan sampai

ke daerah pinggir jalan. Masyarakat berpendapat bahwa sebaiknya

pemerintah melakukan langkah aktif untuk mengantisipasi keadaan

tersebut seperti melakukan pelebaran jalan ataupun menyediakan lahan

parkir disekitar pertokoan. Masyarakat berharap agar kegiatan

perdagangan di Kali Rungkut dapat terus memenuhi kebutuhan

masyarakat sehari-hari, akan tetapi tidak juga menimbulkan

permasalahan baru seperti kemacaetan ataupun penyempitan jalan.

Sedangkan untuk aspek karakteristik bangunan, rata-rata

masyarakat Kelurahan Kali Rungkut memiliki luas lahan sekitar 150 m2 –

200 m2 dan luas lantai sekitar 100-150 m2, untuk status tanah dari lahan

mereka sendiri rata-rata sudah merupakan status hak milik.

Permasalahan yang biasanya timbul terkait kondisi bangunan di

Kelurahan Kali Rungkut yaitu kurangnya ruang terbuka hijau dan keadaan

Page 6: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

bangunan yang tidak teratur, akan tetapi beberapa responden tidak dapat

memberikan pendapat ataupun cara untuk mengatasi permasalahan ini.

Mereka hanya berharap agar kedepannya kondisi bangunan di daerah

mereka dapat lebih baik lagi. Sedangkan responden yang berpendapat

mengenai aspek transportasi, mereka berpendapat bahwa secara garis

besar jalan yang ada di lingkungan Kelurahan Kali Rungkut cukup baik.

Namun ada di beberapa area yang mengalami kondisi jalan yang tidak

baik. Yakni dengan adanya jalan yang berlubang, tidak rata, dan bahkan

jalan yang berlubang itu membuat genangan pada saat musim hujan dan

membahayakan pengendara. Selain itu akses masuk ada perbedaan lebar

badan jalan. Dikatakan demikian karena bila jalan masuk cukup lebar,

menyempit pada ujung ruas jalan yang lain. Beberapa responden

memberikan usulan agar kedepannya adalam proses perbaikan jalan ada

koordinasi dengan pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan proses

pelebaran jalan juga. Penduduk Kelurahan Kali Rungkut berharap agar

adanya pelebaran jalan dan perbaikan kondisi jalan yang selalu dipantau

oleh pemerintah sehingga bila terjadi kerusakan dapat langsung dibenahi

sehingga tidak mengganggu aktivitas pengendara.

Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri sampai saat ini belum

terdapat terminal ataupun sub terminal, akan tetapi sudah dilalui oleh

beberapa angkutan umum. Dibalik manfaat yang didapat dari keberadaan

angkutan umum, terkadang juga menimbulkan beberapa masalah seperti

angkutan umumnya kadang berhenti di depan rumah penduduk padahal

sudah terdapat tulisan dilarang berhenti di depan rumah sehingga bisa

menyebabkan kemacetan. Harapan masyarakat Kelurahan Kali Rungkut

yaitu angkutan umum yang melintas sudah termasuk mudah dijangkau

oleh masyarakat, namun waktu tunggu untuk sebuah angkutan umum

yang melintas cukup lama sekitar 15-30 menit, maka dari itu perlu adanya

koordinasi oleh pihak DLLAJ dalam menentukan waktu keberangkatan

angkutan umum.

Pada Kelurahan Kali Rungkut sendiri masih terdapat kendaraan

berat yang melintas seperti truk ataupun trailer. Hal itu menyebabkan

kemacetan karena besarnya truk yang melintas dan ruas jalannya tidak

dapat menampung, sehingga mobil yang melintas dari arah lain harus

menunggu truk tersebut lewat terlebih dahulu. Saran yang diutarakan

responden terkait peramasalahan ini yaitu perlu diadakannya pelebaran

jalan sehingga mampu menampung lewatnya truk tersebut dan tidak

mengganggu pergerakan dari arah lain. Masyarakat berharap agar

kendaraan berat yang melintas di Jalan Rungkut dan Kali Rungkut dapat

dialihkan pergerakannya ke Jalan Rungkut Industri yang memiliki jalan

lebih lebar. Selanjutnya terkait aspek karakteristik utilitas di Kelurahan

Kali Rungkut, masyarakat berpendapat bahwa masih terdapat beberapa

permasalahan terkait utilitas seperti tekanan air PDAM di beberapa

daerah kelurahan masih lemah, hal ini membuat beberapa masyarakat

harus menggunakan pompa air untuk memperkuat tekanan air dari pipa

pdam menuju rumah. Selain itu masih banyaknya telepon umum yang

rusak dan tidak terawat, sehingga mengganggu keindahan jalan. Banyak

dari masyarakat yang beranggapan bahwa sudah tidak diperlukan lagi

adanya telepon umum dikarenakan keberadaan telepon genggam yang

lebih efektif, berdasarkan hal tersebut banyak yang sudah tidak perduli

lagi dengan keberadaan telepon umum. Permasalahan lain yang timbul

terkait aspek utilitas yaitu banyaknya terdapat saluran pematusan yang

tertutup oleh sampah maupun tersumbat oleh limbah rumah tangga, hal

ini menyebabkan tejadinya genangan di beberapa titik di Kelurahan Kali

Rungkut. Apalagi ketika hujan deras terjadi, terdapat beberapa lokasi

yang tergenang air dengan tingkatan yang lebih tinggi dari got, hal ini

Page 7: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

terjadi dikarenakan kondisi got yang banyak tertutup oleh timbunan

sampah, akibatnya air tidak dapat mengalir secara normal dan

menimbulkan genangan. Akan tetapi beberapa masyarakat tidak dapat

memberikan tanggapan terkait cara untuk meyelesaikan permasalahan

ini, mereka hanya berharap agar pemerintah dapat lebih peduli terhadap

kondisi utilitas di Kelurahan Kali Rungkut.

Selanjutnya terkait dengan aspek fasilitas umum yang berada di

Kelurahan Kali Rungkut. Pada fokus kegiatan industri dan pergudangan,

tampaknya sudah banyak berada di Kelurahan tersebut. Keberadaan

indsutri ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti kemacetan

disebabkan oleh tenaga kerja yang berkerja di sektor industri tersebut,

tidak adanya buffer zone pembatas langsung antara bangunan indsustri

dan perumahan, sampai dengan permasalahan seperti pembuangan

limbah yang dilakukan langsung ke sungai oleh sektor industri.

Masyarakat Kali Rungkut berharap adanya ketegasan dan kejelasan dari

pemerintah terkait dengan peraturan mengenai pembuangan limbah

ataupun polusi sehingga kedepannya keadaan tersebut dapat

diminimalisir. Kemudian pada fokus kegiatan jasa juga sudah banyak

ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, permasalahan yang timbul akibat

keadaan tersebut seperti kemacetan dan lingkungan kotor disebabkan

pada proses kegiatan perdagangan yang terlalu memakan badan jalan.

Untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan sendiri sudah

cukup banyak ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut, hanya saja

keberadaannya masih sulit terjangkau oleh sebagian masyarakat

dikarenakan beberapa fasilitas pendidikan masih terbangun secara

berkelompok. Akan tetapi untuk aspek fasilitas olahraga, taman rekreasi,

dan tempat bermain masih jarang ditemukan di Kelurahan Kali Rungkut,

masyarakat berharap agar pemerintah juga fokus untuk menyediakan

sarana yang bersifat seperti rekreasi untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Masyarakat juga mengharapkan adanya penambahan jumlah

Taman Pemakaman Umum di Kelurahan Kali Rungkut karena mereka

merasa jumlah pemakaman yang hanya berjumlah 3 buah dirasa kurang

mencukupi.

Beberapa hal di atas merupakan gambaran dari aspirasi

masyarakat Kelurahan Kali Rungkut terkait dengan aspek-aspek

perkotaan lingkungan mereka. Masyarakat Kali Rungkut berharap agar

adanya peran aktif dari pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi

Kelurahan Kali Rungkut.

5.4 REKOMENDASI

5.4.1 Rekomendasi Wilayah Perencanaan Secara Umum

Tngginya angka pengangguran untuk penduduk usia produktif

merupakan masalah dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kelurahan Kali Rungkut. Padahal, pengembangan Kelurahan Kali Rungkut

cenderung mengarah ke perdagangan dan jasa yang membutuhkan

banyak Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan sektor

perdagangan dan jasa sebenarnya dapat membuka lapangan kerja baru

bagi masyarakatnya dan meningkatkan perekonomian wilayah.

Diperlukan pula upaya pendekatan dan pemberdayaan masyarakat guna

meminimalisir persoalan lingkungan yang ada, seperti penyuluhan

mengenai penambahan RTH privat pada tiap rumah dan peningkatan

penggunaan public transportation dibanding kendaraan pribadi.

Melalui penyuluhan penambahan RTH privat dalam upaya

pemberdayaan masyarakat, dapat dikembangkan pula konsep urban

farming atau pertanian perkotaan di lahan kosong yang disalah fungsikan

oleh warga sekitar lahan tersebut sebagai tempat pembuangan sampah

Page 8: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

ilegal. Konsep ini dirasa dapat berjalan dengan baik karena Kelurahan Kali

Rungkut didukung dengan jenis tanah yang baik untuk pertanian yaitu

tanah alluvial. Urban farming, selain dapat menambah luas RTH, juga

dapat membantu mengatasi permasalahan polusi yang dihadapi oleh

Kelurahan Kali Rungkut.

Selain itu, dalam menangani masalah keterbatasan lahan, dapat

dilakukan sistem mix-used development serta land pooling. Land pooling

dapat dilakukan di daerah dengan tingkat kemacetan tinggi akibat

kurangnya lahan parkir dan banyaknya kendaraan yang parkir on-street,

misalnya fasilitas perdagangan dan jasa yang dimaksimalkan ketinggian

bangunannya hingga 3 lantai. Wacana pemindahan kawasan industri ke

Pasuruan juga dapat menutupi kebutuhan lahan yang terus meningkat

dengan cara pembangunan pada lahan bekas industri tersebut.

Penambahan dan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana

perkotaan juga dibutuhkan oleh Kelurahan Kali Rungkut sebagai bentuk

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasana perkotaan. Pengembangan

sarana atau fasilitas perkotaan difokuskan kearah pembangunan vertikal

sehingga dapat meminimalisir kebutuhan lahan. Selain itu, Kelurahan Kali

Rungkut perlu meningkatkan keterlibatan swasta dalam upaya

penambahan dan optimalisasi sarana dan prasarana perkotaan tersebut.

5.4.2 Rekomendasi Wilayah Perencanaan Ditinjau dari Tiap Aspek

5.4.2.1 Rekomendasi Fisik Dasar

1. Perlu adanya langkah-langkah penanganan terhadap

intrusi air laut yakni dengan cara mengurangi faktor-

faktor terjadinya pencemaran air tanah.

2. Optimalisasi daerah resapan air sehingga dapat

menyanggah kawasan terbangun.

3. Penambahan keberadaan vegetasi berupa pohon-pohon

tertentu sebagai peredam suara untuk mengatasi

terjadinya polusi suara.

4. Sesuai dengan kondisi dan jenis tanah dapat dibuka

kawasan pertanian dan perkebunan pada lahan-lahan

kosong dan terbengkalai.

5.4.2.2 Rekomendasi Kependudukan

1. Pembukaan lapangan pekerjaan yang baru sehingga

dapat menampung pekerja lebih banyak guna

mengurangi peningkatan dependency ratio.

2. Perlu diadakan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan

Kali Rungkut.

5.4.2.3 Rekomendasi Pemanfaatan Ruang

1. Tingginya kebutuhan lahan dapat diminimalisir dengan

mix-used developmet. Selain itu adanya wacana

mengenai pemindahan kawasan industri di Surabaya ke

Pasuruan menyebabkan lahan bekas kawasan industri

tersebut bisa menutupi kebutuhan lahan yang ada

dengan pembukaan lahan.

2. Dengan adanya lahan kosong yang belum dimanfaatkan

maka bisa dilakukan urban farming.

3. Land pooling hanya sampai 3 lantai.

5.4.2.4 Rekomendasi Karakteristik Bangunan

1. Untuk perdagangan dan jasa yang terletak di sepanjang

Jalan Rungkut Lor dengan ketinggian bangunan 1 lantai

dapat diarahkan pembangunan vertikal maksimal 2 lantai

sesuai dengan ketentuan zonasi.

Page 9: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

2. Pemberian insentif (memberikan keringanan pajak,

kemudahan perizinan, dll.) serta disinsentif (pengenaan

pajak yang tinggi dan persyaratan yang berat dalam

pemberian izin) untuk mengendalikan pemanfaatan

ruang.

3. Pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap

ketentuan teknis bangunan.

5.4.2.5 Rekomendasi Pola Lingkungan Luar

1. Persimpangan Jalan Raya Rungkut dan Rungkut Alang-

Alang dikembangkan agar bisa jadi titik orientasi

(landmark) kegiatan karena berpotensi.

2. Jalan Raya Rungkut diberi taman median.

5.4.2.6 Rekomendasi Transportasi

1. Perlu adanya perbaikan kondisi jalan untuk menunjang

keselamatan dan keberlangsungan jalannya suatu pola

pergerakan yang ada di Kelurahan Kali Rungkut.

2. Optimalisasi fungsi jalan yakni dengan dimensi jalan yang

dapat menampung volume kendaaan sehingga

mengurangi kemacetan.

3. Optimalisasi public transportation.

4. Peningkatan pelayanan moda angkutan umum yang

memadai untuk pengembangan MPU dari segi waktu

tunggu atau headway.

5. Pemberlakuan larangan dan penertiban parkir on street.

6. Penekanan terhadap penggunaan private tranportation.

5.4.2.7 Rekomendasi Fasilitas

1. Pengembangan fasilitas perkotaan secara vertikal untuk meminimalisir kebutuhan lahan. Kelurahan Kali Rungkut merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kota Surabaya dengan tingkat perindustrian dan perdagangan dan jasa yang dominan. Hal ini mengakibatkan banyaknya alih fungsi lahan yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdagang. Akan tetapi hal tersebut tidak menimbang atau pun memperhatikan ruang untuk kepentingan lainnya. Padahal pada penjelasan di bab analisis, bahwa untuk mencukupi kebutuhan perkotaan 10 tahun mendatang diperlukan penambahan pada sejumlah fasilitas perkotaan yakni fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, dan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mana fasilitas-fasilitas tersebut sangat penting dalam menunjang aktivitas warga setempat.

2. Peningkatan keterlibatan swasta dalam optimalisasi kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan. Untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan, perlu melibatkan secara langsung pihak swasta sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial. Salah satu program nyata gerakan kepedulian pihak swasta (perusahaan) terhadap masyarakat adalah CSR bagi dunia pendidikan. . Berbagai implementasi CSR melalui kegiatan pemberian beasiswa, pembangunan infrastruktur lembaga pendidikan, maupun pemberian kesempatan magang oleh berbagai perusahaan menjadikan peran pendidikan akan semakin besar dalam pengembangan masyarakat pada umumnya. Kepekaan perusahaan terhadap dunia pendidikan merupakan investasi yang tak akan mubazir serta memberi manfaat secara berkesinambungan.

Page 10: BAB 5 - Tugas PWK I (Laporan Potensi Masalah)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA I V

-

FAKTA DAN ANALISA KELURAHAN KALI RUNGKUT

5.4.2.8 Rekomendasi Utilitas

1. Melakukan perbaikan terhadap saluran pembuangan

limbah pabrik yang rusak agar tidak sampai mencemari

jaringan air bersih yang ada di Kelurahan Kali Rungkut.

Hal ini bertujuan agar ke depannya tidak terjadi lagi

permasalahan – permasalahan yang timbul dan

berdampak negatif kepada kesehatan masyarakat seperti

yang saat ini terjadi.

2. Optimalisasi penggunaan fungsi telepon umum yang

sudah lama dibiarkan rusak dan terbengkalai. Hal ini

dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan sarana umum

yang telah ada sehingga telepon umum dapat digunakan

oleh masyarakat sebagaimana fungsinya yaitu sebagai

alat telekomunikasi.

3. Meskipun jumlah TPS yang ada telah dapat memenuhi

standar umum pelayanan masyarakat di Kelurahan Kali

Rungkut, namun distribusinya tidak merata karena

letaknya yang berpusat di wilayah studi bagian selatan.

Padahal faktanya di Kali Rungkut tengah dan utara

terdapat beberapa perumahan formal, sehingga distribusi

pembuangan sampah dari wilayah ini menjadi kurang

efektif dan efisien.

4. Memperbesar daya tampung saluran yang ada di

Kelurahan Kali Rungkut hingga sesuai dengan besarnya

debit air. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banjir yang

selama ini menjadi salah satu permasalahan di wilayah

perencanaan setiap tahunnya sehingga dapat

meminimalisir kerugian yang terjadi baik dari segi pikiran,

tenaga, dan materi.

5. Penambahan saluran jaringan telepon di Kelurahan Kali

Rungkut, karena kondisi eksisting kuantitas yang ada

masih kurang jika dibandingkan dengan standar

pelayanan minimum jaringan telepon. Hal ini penting

untuk diperhatikan, karena jaringan ini menjadi salah satu

kebutuhan pokok masyarakat.