BAB 7,8,9,10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yeee

Citation preview

BAB VIIMERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR

1. Menurut Winarno, anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.2. Anggapan dasar atau asumsi dasar perlu dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. 3. Merumuskan anggapan tugas : Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti. Untuk mempertegaskan variabel yang menjadi pusat perhatiannya. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis.4. Cara menentukan anggapan dasar: Dengan banyak membaca buku, surat kabar, terbitan Dengan banyak mendengar berita, ceramah, serta pembicaraan orang lain. Dengan banyak berkunjung ke tempat. Dengan mengadakan pendugaan, meng-abstraksi berdasarkan pembendaharaan pengetahuannya.Soal-soal latihan1. Hubungan anggapan dasar dengan problematic adalah anggapan dasar merupakan acuan berpijak untuk menyelesaikan problematic penelitian.2. Pernyataan tersebt salah, karena anggapan dasar tidak mempengaruhi tujuan penelitian, tetapi tujuan penelitianlah yang mempengaruhi anggapan dasar, 3. Dalam melakukan studi pendahuluan, masalah akan menjadi lebih jelas baik dari aspek historis maupun kemungkinan yang akan datang lainnya. Dengan adanya studi pendahuluan maka akan memperkuat anggapan dasar sesuai dengan realita yang ada.4. Iya. Karena anggapan dasar itu baru terfikir teppat pada langkah keempat, alasannya adalah langkah-langkah penelitian itu harus dilaksanakan secara berurutan. Ketika kita melakukan suatu penelitian diawali dengan memilih masalah agar penelitian bisa dilanjutkan maka harus dilakukan studi pendahuluan kemudian baru kita merumuskan masalah. Setelah kita melaksanakan 3 hali ini baru kita bisa merumuskan anggapan dasar.5. Sebagai acuan atau pedoman dalam merumuskan hipotesisBAB VIIIMERUMUSKAN HIPOTESIS

A. PengertianSetelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah.Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran ).Terhadap hipotesis yang telah dirumuskan peneliti haurs bersikap 2 hal, yaitu:1. menerima keputusan seperti apa adanya2. mengganti hipotesis jika seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis ( pada saat penelitian berlangsung )Cara mengetahui kedudukan hipotesis adalah 1. perlu diuji apakah ada data yang menunjukkan hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat.2. adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu.3. adanya data yang menunjukkan bahwa tidak penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut.Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.

B. Jenis-Jenis HipotesisAda 2 jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian :1. Hipotesis Kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan yaitu, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. 2. Hipotesis nol sering disebut juga hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu dapat diuji dengan perhiutngan statistik. Hipotesi nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara atau pengaruh terhadap variabel x dan y.

C. Kekeliruan yang Terjadi dalam Pengujian HipotesisBenar tidaknya suatu hipotesis tidak ada hubungannya dengan terbukti dan tidaknya hipotesis tersebut. Mungkin seorang peneliti merumuskan hipotesis yang isinya benar, tetapi setelah data terkumpul dan dianlisis ternyata bahwa hipotesisnya ditolak, atau tidak terbukti. Atapun sebaliknya.

Macam Kekeliruan Ketika Membuat Kesimpulan tentang HipotesisKesimpulan dan KeputusanKeadaan Sebenarnya

Hipotesis Benar Hipotesis Salah

Terima HipotesisTidak membuat kekeliruanKekeliruan macam II

Tolak HipotesisKekeliruan macam Intrinsik Tidak membuat kekeliruan

Sehubungan dengan perumusan hipotesis, maka ada dua kekeliruan yang dibuat:

1. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima, disebut kekeliruan alpha ( ).

2. Menerima hipotesis yag seharunya ditolak, disebtu kekeliruan beta ( ).D. Cara Menguji HipotesisApabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, bahan pengujian hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Di dalam menentukan penerimanan atau penolakan hipotesis maka hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nol (Ho).Cara menguji hipotesis, menggunakan daerah kurva normal. Apabila harga Z-score terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ha yang dirumuskan tidak diterima.

E. Penelitian Tanpa HipotesisApakah semua hipotesis harus berhipotesis?Ada dua pendapat tentang pernyataan di atas, yaitu:Pendapat pertama mengatakan, semua penelitian pasti berhipotesis. Semua peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan data yag diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada, dan butir-butirnya sudah sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian.Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Penelitian eksploratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga,tentu sukar ditebak apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.

Soal-soal latihan1. Karena langkah-langkah dalam penyelesaian penelitian disusun secara sistematis (berurutan)agar hasil didapat maximal dan harus diselesaikan tahap demi tahap.

2. Permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan sekali jalan, tetapi bagian perbagian dengan cara mengajukan pertanyaan untuk yiap-tiap bagian. Sebelum melakukan penelitian untuk mencari jawaba, maka diperlukan suatu jawaban sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Semakin banyak pertanyaan maka semakin banyak pula hipotesis yang aklan dirumuskan.

3. Tidak. Karena ketika kita melakukan penelitian bisa saja tidak sesuai dengan hipotesis (kebenarannnya tidak mutlak). Hasil penelitian yang seauai. Hasil penelitian yang sesuai dengan hipotesis dikatakan tes..

4. Tidak selalu demikian, karena ketika dilakukan penelitian, hasilnya bisa saja tidak sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan. Peneliti harus dapat bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.

5. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam perumusan hipotesis adalah:

a. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelasb. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel. c. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yangdikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.

6. Pergantian hipotesis terjadi apabila melihat bahwa ada tanda-tanda data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis tersebut (pada saat penelitian berlangsung).

7. a. tidak ada perbedaaan antara jumlah pria dan wanita yang tinggal di rumah sewaan dengan dirumah sendiri.a. metode pemberian tugas sama efektifnya dengan metode diskusib. dosen memberikan banyak tes dan mahasiswa tidak giat belajar

8. agar peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruh pernyataan hipotesis alternative. Ho diubah menjadi Ha lagi pad rumusan akhir pengetesan hipotesis.

9. Besarnya Zscore 21,15 terletak didaerah ditolak, hipotesis nehil. Ini berarti bahwa hipotesi nihil yang dirumuskan ditolak atau dengan kata lainhipotesis alternative diterima.

10. Karena hipotesis merupakan acuan dalam menyelesaikan permasalahan penelitian

BAB IXMEMILIH PENDEKATAN

A. Jenis-jenis pendekatanSecara singkat pendekatan penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandangnya, walaupun sebenarnya anatara jenis yang satu dengan jenis yang lain kadang-kadang saling Over Lapping.1. Jenis penelitian menurut samplingnya adalah:a. Pendekatan populasib. Pendekatan sampelc. Pendekatan kasus2. Jenis pendekatan menurut timbulnya variable adalah:a. Pendekatan non eksperimenb. Pendekatan eksperimen3. Jenis pendekatan menurut pola-pola atau sifat penelitian non-Eksperimena. Penelitian kasus (termasuk penelitian deskriptif)b. Penelitian kausal komparatif (termasuk penelitian deskriptif)c. Penelitian korelasi (termasuk penelitian deskriptif)d. Penelitian historise. Penelitian filosofis4. Jenis pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhana. One-shot model, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saatContohnya adalah meneliti perkembangan motorik anak pada usia 1 tahun. Dikumpulkannya sekelompok anak usia 1 tahun lalu diamati kemampuan berjalannya. Penelitian dilakukan pada satu waktu tehadap satu kelompok . one-shot artinya satu kali tembakb. Longitudinal model, yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara mengikuti perkembangan bagi individu-individu yang sama.Contohnya:Peneliti mengamati perkembangan motorik sekelompok anak misalnya waktu umur 7 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 10 bulan, 11 bulan, 12 bulan, dan setrusnya. Dengan demikian penelitian dilakukan pada beberapa kali terhadap satu kelompok. Dari pengamatan tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai perkembangan motorik anak mulai umur 7 bulan hingga 14 bulan. c. Cross-sectional model, yaitu gabungan antara model a dan b, untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.Contohnya:Peneliti mengamati perkembangan motorik beberapa kelompok anak dari usia yang berbeda. Misalnya kelompok A adalah kelompok anak umur 7 bulan, kelompok B adalah kelompok anak 8 bulan, kelompok C 9 bulan, dst.5. Jenis pendekatan menurut desain atau rancangan penelitian nya(masuk dalam pendekatan eksperimen)Secara garis besar ada tiga rancangan dasar yaitu:a. Rancangan rambang lugasb. Rancangan ulanganc. Rancangan factorialPenelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya lanngsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Cirri utama dari penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi anatar peneliti dengan kelompok sasaran.Prinsip dari penelitian tindakan adalah sebagai berikut:a. Permasalahan atau topic yang dipilih harus memenuhi criteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani, serta berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambatkegiatan utama. Sebagai misal, seorang dokter yang mau mencobakan pemberian obat baru tidak boleh mengubah kebiasaan tidur pasien.c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu.

Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarlkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari 4 komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu:a. Perencanaan atau Planningb. Tindakan atau actingc. Pengamatan atau observingd. Refleksi atau reflecting B. Prinsip Penelitian TindakanCirri terpenting dari penelitian tindakan adalah bahwa penelitian tersebut merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.

Dari cirri tersebut maka penelitian tindakan dapat dilakukan dengan tujuan, setting dan lokasinya yang sekaligus tertuang dalam namanya, antara lain:a. Penelitian tindakan parsitipatori yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menekankan keterlibatab masyrakat agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta berniat ikut aktif memecahakn masalah berbasis masyarakat.b. Penelitian tindakan kritis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk bertindak memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.c. Penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru kekelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis belajar.d. Penelitian tindakan instuisi, yaitu dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas lembaga.

C. Model Penelitian TindakanSecara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:a. Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. b. Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas.c. Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.d. Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.

D. Sasaran Objek Penelitian TindakanHal-hal yang dapat diamati sehubungan dengan setiap unsure pembelajaran tersebut anatara lain adalah sebagaimana yanga disajikan dalam bagian berikut. Sesuai dengan prinsip bahwa tindakan yang dirancang sebelumnya maka objek penelitian tindakan kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktifitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak.a. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan / laboratorium atau bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari, atau ketika mereka sedang melakukan kerja bakti di luar sekolah.b. Unsure guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarma wisata, atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.c. Unsure materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.d. Unsure peralatan dan sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar, dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang bisa diamati guru , siswa atau keduanya.e. Unsure hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus di capai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian.f. Unsure lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkungi siswa di rumahnya.g. Unsure pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan di rekayasa dalam bentuk tindakan.

E. Laporan Penelitian TindakanSatu hal yang perlu diperhatikan dalam karya tulis ilmiah laporan penelitian adalah bahwa sistematika laporan harus urut sesuai aturan penelitian,, hasil harus jelas, dan sebaiknya dilengkapi dengan data akurat. Lebih baik lagi kalau dihias dengan tampilan visual seperti grafik, tabel bagan dan lain-lain.

F. Contoh rencana Penelitian TindakanAndai kata guru kelas II ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi hitung sederhana tersebut melalui penelitian tindakan kelas dengan pendekatan hafalan, guru membuat model penelitian sebagai berikut:a. Tahap I:Guru memilih deretan bilangan yang akan diberikan kepada siswa untukm dihafalkan. Yang dirancang adalah: Jenis operasi hitung Banyaknya bilangan Cara menyampaikan kepada siswa-isi perintah Berapa lama jangka waktu menghafal Bagaimana bentuk pengecekan Apa bentuk hadiah yang akan diberikan dan bagaimana gradasinya Kapan akan dilaksanakan Kemungkinan tindak lanjutnya

b. Tahap 2:Guru merencanakan dan mengantisipasikan kemungkinan hal-hal yang terjadipada waktu tindakan dilaksanakan. Meskipun hambatan, halangan atau kesulitan itu belum dapat diramalkan kapan muncul dan bentukya seperti apa, namun sudah dapat diperkirakan apa saja dan seperti apa.

c. Tahap 3:Guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri, yaitu mencata hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung. Letak titik krusial dalam pelaksanaan tindakan antara lain: perhatian siswa ketika menerima perintah guru, catatan tugas, keseriusan menghafal, saat dan cara guru melakukan pengecekan, tingkat kesalahan siswa, dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan.

d. Tahap 4:Guru memikirkan tentang cara melakukan refleksi diri, untuk menyusun rancangan berikutnya: kapan akan dilaksanakan refleksi, caranya bagaimana,bagaimana mengantisipasi kegagalan dan bagaimana menentukan siklus berikutnya.

G. Penelitian Tindakan untuk Kepala Sekolah dan PengawasKepala sekolah dapat melakukan dua lokasi penelitian, yaitu dikelas (karena kepala sekolah juga guru), dan dapat juga dilakukan diluar kelas dan diluar sekolah. Pengawaspun dapat melakukan penelitian tindakan, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja mereka. Apabila pengawas melakukan penelitian yang kolaboratif, pasangan penelitiannya dapat mengambil kepala sekolah atau guru yang di supervise.H. Penentuan PendekatanFactor-faktor yang mempengaruhi jenis pendekatan adalah:a. Tujuan penelitianb. Waktu dan dana yang tersediac. Tersedianya subjek penelitiand. Minat atau selera peneliti

Alternatif pendekatan yang bisa diambil adalah:c. Studi deskriptif, yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai factor-faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar, kemudian menganalisis factor-faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap prestasi ilmu kimia.d. Studi eksperimen, yaitu dengan sengaj mengusahakan timbulnya variable-varible dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

I. Survey sebagai Salah Satu pendekatanDikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survey merupakan bagian dari studi deskriptif dan meliputi:a. Scool Survey, yang bertujuan meningkatkan efesiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar mengajar, cirri-ciri personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar mengajar.b. Job analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktivitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, sereta fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya, dan fasilitas.c. Analisis dokumen, yaitu menganalisis aktivitas atau analisis informasi.d. Public opinion surveys, untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dsb.e. Community surveys, utuk mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam.

J. Penelitian Penelusuran, Pendekatan yang Jarang disentuhPenelitian penelusuran artinya melihat hasil dari apa yang sudah diupayakan di sekolah ketika lulusan sudah mempraktikkan kepandaiannya di tempat kerja. Penelitian penelusuran juga dapat dilekukan untuk melihat dampak suatu kegiatan penataran.

Soal-soal Latihan1. Judul penelitian : Studi pengaruh pengelolaan kelas terhadap efektivitas program remedialJenis penelitian yang digunakan menurut tehnik sampling adalah pendekatan kasus.Jenis penelitian yang digunakan menurut timbulnya variabel serta desainnya pendekatan eksperimen.Jenis penelitian yang digunakan menurut desainnya adalah

2. Pendekatan eksperimen

3. Lokasinya adalah masyarakat dan sekolah. Pendekatan adalah pendekatan sampel

4. a. judulnya : Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Siswa di kelas III sma Lab School tahun ajaran 2009-2010b. ada pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa Ha ada pengaruh pembagian tujgas terhadap prestasi belajar siswaHo tidak ada pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswae. Pendekatan yang tepat digunakan pendekatan eksperimen, pupulasi dan one shot

5. Pendekatan kasus dan one shot

6. Pendekatan korelasi

7. Pendekatan kasus

8. Dengan School survey dan analisis dokumen

SOAL-SOAL SETIAP BAB1. Bab 7Apakah kita memerlukan studi pustaka dalam suatu penelitian walaupun kita sudah mengetahui anggapan dasarnya?Jawab:Ia masih perlu, karena studi pustaka diperlukan untuk mengumpulkan teori-teori dari buku maupun penemuan dari penelitian.

2. Bab 8Dengan N=120 dan taraf signifikasi 95% dengan pengetesan dua ekor, (jika nilai Z-score kritik 1,96 dan -1,96 ) dan perhitungan Z-scorenya 1,56. Bagaimana saudara mengambil kesimpulan terhadap hipotesis yang saudara rumuskan.Jawab: Besarnya Z-score 1,56 terletak didaerah hipotesis nihil diterima atau jipotesis alternative ditolak.3. Seorang guru ingin meneliti prestasi belajar anak yang berasal dari keluarga kuranng mampu dengan keluarga yang mampu. Rumuskan judul penelitian, pendekatan yang dapat digunakan dan bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut?Jawab:Judul penelitian adalah pengaruh pendapatan orang tua terhadap prestasi anak pada kelas VI SDN 52 Banda Aceh tahun ajaran 2009/2010.Pendekatan adalah pendekatan sampel dan one shoot.Sumber data adalah survei, komuniti, survey sekolah.

BAB XMENENTUKAN VARIABEL

A. Pengertian dan Macam VariabelVariabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:1. Variabel kuantitatif, contohnya : luas kota, banyak nya jam dalam sehari, umur.Dalam variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu a. Variabel diskrit, disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni ya dan tidak. Misal: pria-wanita, hadir-tidak hadir.b. Variabel kontinum dibedakan jadi 3 variabel, yaitu: Variabel ordinal adalah variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, disebut juga variabel lebih kurang karena yang satu mempunyai kelebihan dibandingkan yang lain. Misal: panjang, kurang panjang, pendek. Variabel interval adalah variabel yang mempunyai jarak yang dapat diketahui dengan pasti, Misalnya jarak kepandaian antara Ani dan Siti. Variabel rasio adalah variabel perbandingan. Dalam hubungan antar sesamanya melupakan sekian kali.2. Variabel kualitatif, misalnya : kemakmuran, kepandaian.Untuk mengubah variabel kontinum menjadi variabel diskrit yaitu dengan cara mengklasifikasikannya menjadi ya dan tidak.Sesuai dengan macam atau jenis variabel, maka data atau hasil pencatatannya juga mempunyai jenis sebanyak variabelnya. Data dari variabel diskrit disebut data diskrit, berupa frekuensi, dan data dari variabel kontinum disebut data kontinum, berupa tingkatan angka berjarak atau ukuran.

B. Variabel sebagai objek penelitian.Apabila seseorang peneliti ingin menyelidiki apakah benar bahwa susu menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi objek penelitiannya adalah susu dan berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan variabel penelitian. Dalam penelitian yang mempelajari pengaruh sesuatu treatment, terdapat variabel penyebab (X) atau variabel bebas (independent variable) dan variabel akibat (Y) atau variabel terikat, tergantung, atau dependent variable.

C. Pentingnya Memahami VariabelMemahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) yang merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti.Memecah variabel-variabel menjadi sub variabel disebut karegorisasi, yakni memecah variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti, kategori ini diartikan sebagai indikator variabel.Kategori, indikator, sub-variabel ini akan dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis minor, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan kelanjutan langkah penelitian yang lain. Sedikitnya sub-variabel atau kategori, akan menghasilkan kesimpulan yang besar (jika variabelnya terlalu luas) dan sempit (jika variabelnya sedikit tetapi kecil-kecil). Intervening variabel adalah variabel pengganggu yang menyebabkab variabel terpengaruh. Tujuan kategorisasi variabel adalah agar peneliti memahami dengan jelas permasalahan yang diteliti.Makin terperinci kita memahami permasalahan kita, maka makin bermutu pemecahannya. Oleh karena itu, hipotesis mayor dapat dipecah menjadi hipotesis minor sesuai dengan penjabarannya.

D. Memahami Variabel yang bermaknaAda dua hal yang harus diperhatikan dalam variabel penelitian, yaitu:a. Sifat variabel : Variabel statis adalah variabel yang tidak diubah keberadaannya, disebut juga variabel tidak berdaya. Contoh : jenis kelamin, status social ekonomi, tempat tinggal, dan lain-lain. Variabel dinamis adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya, berupa pengubahan, peningkatan atau penurunan. Contoh : kedisiplinan, motivasi kepedulian, pengaturan, dan lain-lain.b. Status variabelSemua variabel mempunyai status penting, antara variabel satu dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Variabel pertama merupakan penyebab dari variabel kedua. Variabel pertama berstatus sebagai sesuatu yang akan dilihat peranannya terhadap variabel yang disebutkan kedua.

E. Soal-Soal1. Sebutkan satu persatu dari yang disebutkan ini termasuk jenis variabel apa!a. Kehadiran dalam kuliahb. Kerapihan kuliahc. Perhatian terhadap kuliahd. Banyaknya tugas yang diberikan oleh dosene. Minat terhadap penelitianf. Banyaknya petugas penelitian.Jawab:a, d dan f termasuk variabel diskritb,c dan e termasuk variabel kontinum

2. Sebutkan penelitian berjudul:Pengaruh pengelolaan kelas terhadap kreativitas murid. Coba anda lakukan kategori terhadap variabel bebas dan variabel terikat serta penentuan cara mengumpulkan data seperti di contohkan dalam bab ini.Jawab:Variabel bebas: Pengelolaan kelasVariabel terikat: Kreativitas murid

Variabel bebasVariabel terikat

Sub variabelSub variabel

Pendidikan guru (dok)Pengalaman mengajar (dok)Usia (dok)Penguasaan terhadap materi pelajaran (kuisioner murid)Hubungan guru-murid (kuisioner murid)Cara mengajar (observasi)Cara memilih metode mengajar (observasi/kuisioner murid)Pribadi guru (wawancara, kuisioner murid)Minat belajar (observasi)Cara menjawab pertanyaan dikelas (observasi)Cara menyusun laporan (dok)Nilai ketelitian catatan (dok)

3. Berikan contoh satu variabel bebas dan pecahkan menjadi sub variabel.Rumuskan hipotesis mayor dan dan hipotesis minor-minornya.Jawab:Contoh variabel bebas:Media pembelajaranSub-sub variabel: Pendidikan guru (dokumen) Pendekatan dan model pembelajaran (observasi atau kuesioner murid) Ketersediaan media pembelajaran (dokumen) Hubungan media pembelajaran dengan materi pembelajaran (observasi atau kuesioner guru) Kreatifitas guru (obeservasi) Cara penggunaan media pembelajaran (observasi atau kuesioner murid)Variabel dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis mayor, dan sub-variabel dijadikan pedoman dalam merumuskan hipotesis minor.

4. Dalam sebuah penelitian yang meneliti akibat kebiasaan belajar terhadap rasa menagantuk dimalam hari, sebutkan:a. Manakah variabel bebas dan variabel terikatb. Contoh-contoh intervening variabel.Jawab:a. variabel bebas: rasa mengantuk Variabel terikat: kebiasaan belajarb. Contoh-contoh intervening variabel Prestasi belajar siswa Teliti dalam mengerjakan soal Naik kelas

5. Beri contoh masing-masing dua:a. Penelitian dengan satu independen variabel dan dua dependen variabelb. Penelitian dengan dua variabel bebas dan satu variabel terikat.Jawab:a. Pengaruh frekuensi mengikuti pelatihan terhadap kemampuan mengajar.Pengaruh computer terhadap perkembangan anak.b. Pengaruh Cara Belajar siswa terhadap prestasi belajar siswaPengaruh Media pembelajaran terhadap prestasi siswa

F. Soal Tambahan:Jelaskan hubungan sub variabel dengan hasil kesimpulan ?Jawab:Penjabaran variabel atau sub variabel sangat menentukan hipotesis, aspek dalam instrumen, dan banyak ragam data yang dikumpulkan yang selanjutnya akan mencerminkan kesimpulan.Jika sub variabel sedikit maka menghasilkan kesimpulan yang besar serta jika sub variabel luas maka menghasilkan kesimpulan yang sempit.