29
Bab 9 KONSEP LABA [INCOME]

Bab 9 Konsep Laba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konsep laba - teori akuntansi

Citation preview

Page 1: Bab 9 Konsep Laba

Bab 9KONSEP LABA

[INCOME]

Page 2: Bab 9 Konsep Laba

KELOMPOK 3 6B

5. Nita Ermalawati 2012121226. Siti Aisyah 2012121237. Enny Martaningtyas 201212125

1. Tri Setiyanto .H 2012120592. Liany Marfu’ah 2012120943. Imron Kurniawan 2012121184. Shofiyatul Ula 201212111

DISUSUN OLEH:

Page 3: Bab 9 Konsep Laba

LABA

Dalam praktiknya fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran kinerja atau prestasi management perusahaan. Salah satu Faktor yang digunakan adalah pengukuran income atau laba. Karena menjadi perhatian para pemakai laporan keuangan karena diharapkan laba cukup besar untuk menunjukkan kinerja perusahaan dinilai baik secara keseluruhan.

Page 4: Bab 9 Konsep Laba

DEFINISI LABA Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya. (Stice, Skousen : 2009)

Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. (Belkaoui : 1993)

Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih. (Ikatan Akuntan Indonesia : 2007)

Page 5: Bab 9 Konsep Laba

Tidak adanya persamaan pendapat untuk mendefinisikan laba secara tepat disebabkan oleh luasnya penggunaan konsep laba. Fisher (1912) dan Bedford (1965) meyatakan bahwa pada dasarnya ada tiga konsep laba yang secara umum dibicarakan dan digunakan dalam bidang ekonomi.1. Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhikepuasan dan keinginan individu.2. Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yangditunjukkan oleh kenaikan cost of living.3. Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumberekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup cost ofliving.

Page 6: Bab 9 Konsep Laba

KARAKTERISTIK INCOME

laba secara konseptual memiliki karakteristik umum sebagai berikut :1) Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas2) Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi kemakmuran awal dan kemakmuran akhir3) Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan

Page 7: Bab 9 Konsep Laba

Laba akuntansi (accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi sselama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Belkaoui (1993) menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut:1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan barang/jasa.2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi pengukutan dan pengakuan pendapatan.4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses) dalam bentuk cost historis.5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Page 8: Bab 9 Konsep Laba

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN LABA, (BELKAOUI, 1993)

No. Keunggulan kelemahan

1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai laporan keuangan masih mempercayai bahwa laba akuntansi masih bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi.

Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum direalisasi dalam satu periode karena prinsip cost historis dan prinsip realisasi.

2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif dapat diuji kebenarannya, karena didasarkan pada transaksi/fakta aktual, yang didukung bukti obyektif.

Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis mempersulit perbandingan laporan keuangan karena dengan adanya perbedaan metode perhitungan cost dan metode alokasi.

3. Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan, laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Artinya, akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang direalisasi (realized gains).

Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis dan konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak relevan.

4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama pertanggungjawaban manajemen.

Page 9: Bab 9 Konsep Laba

LABA EKONOMI DAN LABA AKUNTANSI

11/10/2011

Menurut Mitchel (dikutip Bedford, 1965) perbedaan antara laba ekonomi dan laba akuntansi disebabkan oleh perbedaan konsep yang melandasinya. Ekonom mendefinisikan laba dari sudut pandang orang, sekelompok orang atau masyarakat keseluruhan laba ekonomi dipandang sebagai tambahan kemakmuran yang ditimbulkan kegiatan ekonomi dengan perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam kegiatan ekonomi tersebut.

PRESENTASI TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN MAKSI UNDIP

Page 10: Bab 9 Konsep Laba

11/10/2011

Disisi lain, akuntan mendefinisikan laba dari sudut pandang

perusahaan sebagai satu kesatuan. Laba akuntansi (accounting

income) secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara

pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi sselama satu

periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

PRESENTASI TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN MAKSI UNDIP

Page 11: Bab 9 Konsep Laba

FUNGSI PERHITUNGAN INCOME

Tujuan pelaporan laba menyediakan informasi yang diharapkan dapat digunakan antara lain :1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam

perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi

2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen

3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu

negara5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam

perusahaan publik6. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan9. Dasar pembagian dividen

Page 12: Bab 9 Konsep Laba

JENIS-JENIS LABA BERDASARKAN PENYAJIANNYA

Page 13: Bab 9 Konsep Laba

PENGUKURAN DAN PENGAKUAN LABA Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI (1994) menyebutkan bahwa, laba (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan andal. (paragrap 92).

Page 14: Bab 9 Konsep Laba

3 (TIGA) PENDEKATAN DALAM PENGUKURAN LABA

Pendekatan TransaksiPendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva/hutang (laba) terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal maupun eksternal. Salah satu kebaikannya yaitu: Komponen laba dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Misalnya: atas dasar produk/konsumenPendekatan Kegiatanlaba bisa timbul pada tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan dan pengumpulan kas. Salah satu kebaikannya yaitu: Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab manajemen.pendekatan kegiatan dan pendekatan mempertahankan kapital/kemakmuran (capital maintenance).laba dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir periode dengan tingkat kemakmuran pada awal periode. [Laba = total aktiva neto (akhir periode) – kapital yang diinvestasikan (awal periode)].

Page 15: Bab 9 Konsep Laba

WEALTH OR CAPITAL MAINTENANCE CONCEPT

Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ekonomi pada skala pengukuran tertentu..Pengukuran terhadap kapital sangat dipengaruhi oleh 3 faktor, dimana ketiganya memiliki perbedaan, yaitunilai (unit pengukur) > harga pasar dianggap sebagai nilai yang paling obyektifjenis kapital > dua sudut pandang yang digunakan dalam mengartikan kapital.Kapital finansial_ menunjukkan konstribusi pemilik ke dalam perusahaan yang mendanai aktiva tersebut.kapital fisik_ menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat kapasitas fisik produksi ditunjukkan oleh aktiva yang dimiliki pada periode berjalan.skala pengukuran > menunjukkan seberapa besar informasi yang dihasilkan oleh sejumlah angka tertentu. skala pengukuran dalam akuntansi dapat dibagi menjadi dua yaituskala nominal dan skala daya beli konstan.

Page 16: Bab 9 Konsep Laba

MANAJEMEN LABA

Healy dan Wahlen (1999), menyatakan bahwa definisi manajemen laba mengandung beberapa aspek. Pertama intervensi manajemen laba terhadap pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan penggunaan judgment. Kedua, tujuan manajemen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai kinerja ekonomi perusahaan.

Page 17: Bab 9 Konsep Laba

MANAJEMEN LABA

Manajemen laba muncul ketika manajemen memiliki akses terhadap informasi yang tidak dapat diakses oleh pihak luar. Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya manajemen laba. Teori akuntansi positif (Positif Accounting Theory) menurut Watts dan Zimmerman, (1986) mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba, yaitu: (1)hipotesis program bonus (the bonus plan hypotesis), (2)hipotesis perjanjian hutang (the debt covenant hypotesis), dan(3)hipotesis biaya politik (the political cost hypotesis)

Statements of Financial Accounting Concepts 

Page 18: Bab 9 Konsep Laba

ELEMEN LABA

konsep yang digunakan untuk menentukanelemen laba perusahaanKonsep Laba Periode (Earnings) _ dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. Konsep laba periode memusatkanperhatiannya pada laba operasiperiode berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.Laba Komprehensif (Comprehensif Income) _ FASB dalam SFAC No. 3 dan 6 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan labakomprehensif adalah total perubahan aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satuperiode, yang berasal dari semua transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumberyang berasal dari pemilik.

Page 19: Bab 9 Konsep Laba

PERBANDINGAN LABA PERIODIK DENGAN LABA KOMPREHENSIF

Page 20: Bab 9 Konsep Laba

Berdasarkan tabel diatas, komponen utama yang sama yaitu, pendapatan, biaya,untung dan rugi. Akan tetapi keduanya tidak sama karena beberapa komponentertentu yang menjadi elemen laba komprehensif tidak dimasukkan dalam perhitunganlaba periode.Komponen tersebut adalah:a) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu dialami dalam periodeberjalan diperlukan sebagai penentu besarnya laba bersih.b) Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses)yang diakui dalam periode berjalan seperti untung rugi perubahan harga pasar investasi saham sementara dan untung atau rugi penjabaran mata uang asing.laporan keuangan yang berdasarkan aturan FASB harus disajikan adalah laporan laba periode (statement of earning) dan laporan laba komprehensif (statement of comprehensive income).

Page 21: Bab 9 Konsep Laba

HUBUNGAN ANTARA LABA PERIODE DAN LABA KOMPREHENSIF

+ Pendapatan 200 + Earning 50

(-) Biaya 140 (-) Penyesuaian pengaruh kumulatif

20

+ Keuntungan 10 + Perubahan dalam ekuitas bukan dari pemilik

10

(-) Kerugian 20 = Comprehensive income 40

= Earning 50      

Page 22: Bab 9 Konsep Laba

PENGUKURAN LABA DENGAN MEMPERTAHANKAN KAPITAL

Kapitalisasi aliran kas harapan _ Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan _Setara Kas sekarang _Harga masukan historisPembertahanan daya beli konstan

Page 23: Bab 9 Konsep Laba

ELEMEN NON-OPERASIONAL Kemampuan untuk membedakan elemen operasional dengan elemen non-operasional merupakan upaya penting yang diperlukan dalam mengevaluasi hasil kegiatan tahun berjalan dan periode masa lalu dan untuk memprediksi hasil kegiatan di masa yang akan datang.Elemen non-operasional ada 4 yaitu :1. Extraordinary Items2. Penghentian Segmen Bisnis3. Perubahan Akuntansi4. Penyesuaian Periode Sebelumnya

Page 24: Bab 9 Konsep Laba

INCOME SMOOTHING

Perataan Laba (Income Smoothing) merupakan usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Perataan laba menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba dalam batas-batas yang di ijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang wajar.

Page 25: Bab 9 Konsep Laba

Alasan Yang Digunakan Mangapa Manajer Melakukan Perataan Laba

1. Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya

2. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaan, level, dan tingkat pertumbuhan gaji serta level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan

3. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan dapat meningkatkan status dan reward manajer

4. Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba perusahaan

Page 26: Bab 9 Konsep Laba

3 Dimensi Income Smoothing Menurut Barnes ET.Al (1976)

1. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau

pengakuan peristiwa

2. Perataan melalui alokasi sepanjang periode

3. Perataan melalui klasifikasi (classificatiry smoothing)

Page 27: Bab 9 Konsep Laba
Page 28: Bab 9 Konsep Laba

1. Rita Wulandari

Metode yang digunakan untuk mengukur aktiva netto?

2. Wahyuningsih

Jelaskan mengapa laporan laba periode dan laba komperhensif bersifat saling melengkapi?

3. Irianta Puja

Apa yang dimaksud Deviden prefered stock? Dan jelaskan perbedaannya dengan deviden biasa?

Page 29: Bab 9 Konsep Laba