Upload
phamlien
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011,
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1997, jika
ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di
Indonesia, maka puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kedokteran.
Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna sebagai dimaksud pada
Peraturan Menteri Kesehatan nomer 75 tahun 2014 ayat (1) huruf e tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah di manfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan. SIMPUS atau Sistem Informasi Manajemen Puskesmas adalah
suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses
pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas dalam
mencapai sasaran kegiatannya.
Menurut Marimin et.al (2006) setelah sistem informasi berjalan,
selanjutnya sistem tersebut perlu terus dimonitor untuk mengetahui apakah
sistem itu masih sesuai dengan kebutuhan pengguna atau organisasi.
Evaluasi terhadap sistem informasi mendefinisikan bagaimana sistem
tersebut beroperasi sehingga dapat ditemukan masalah-masalah potensial
yang sedang dihadapi oleh pengguna dan organisasi.
2
Human Organization Technology-Fit (HOT-fit) merupakan suatu kerangka
evaluasi sistem informasi yang pertama kali dikemukakan oleh Yusof, Paul dan
Stergioulas pada tahun 2006. HOT-fit menempatkan tiga komponen penting
dalam penentu keberhasilan penerapan suatu sistem informasi yaitu Human
(manusia), Organization (organisasi), Technology (teknologi) dan kesesuaian
hubungan diantaranya.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan petugas
rekam medis di Puskesmas Depok III Sleman Yogyakarta pada tanggal 30 Mei
2017 diperoleh informasi bahwa Puskesmas Depok III Sleman Yogyakarta
merupakan puskesmas yang sudah berstandar sertifikat ISO 9001:2008 dan
terakreditasi Madya. Puskesmas Depok III Sleman mengimplementasikan
aplikasi Sisfomas untuk membantu meningkatkan pelayanan dan pelaporan
kepada Dinas Kesehatan terkait kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Depok III Sleman. Aplikasi Sisfomas yang diimplementasikan
merupakan aplikasi berbasis web (web base) dan multi user yang terintegrasi di
setiap unit pelayanan. Implementasi Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman
sudah dilakukan sejak tahun 2010, pada implementasi Sisfomas di Puskesmas
Depok III Sleman masih belum optimal, masih terdapat masalah dalam
implementasi Sisfomas seperti masih terdapat petugas yang belum lancar dalam
penggunaan sisfoma dan masih sering terjadi masalah teknis seperti loading saat
pemakaian.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan evaluasi
terhadap implementasi aplikasi Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman
Yogyakarta dilihat dari aspek manusia, organisasi dan teknologi, dengan
menggunakan pendekatan HOT-Fit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan
masalah: “Bagaimana pelaksanaan Sisfomas ditinjau dari aspek manusia,
organisasi dan teknologi di Puskesmas Depok III Sleman”.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kualitas Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman
Yogyakarta dari aspek manusia, organisasi, dan teknologi dengan pendekatan
HOT-Fit.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi manajemen puskesmas
(sisfomas) dari aspek manusia.
b. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi manajemen puskesmas
(sisfomas) dari aspek organisasi.
c. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi manajemen puskesmas
(sisfomas) dari aspek teknologi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas Depok III Sleman
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
bahan tinjauan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Sisfomas dalam
meningkatkan pelayanan yang bermutu di Puskesmas Depok III Sleman
Yogyakarta.
b. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang
berharga secara langsung mengenai ilmu yang telah didapatkan, terkait
evaluasi sistem informasi manajemen di institusi pelayanan kesehatan
khususnya di Puskesmas Depok III Sleman Yogyakarta.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis dan
meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis.
4
b. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanutnya
dengan topik permasalahan yang sama.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian Ellyza Sinaga (2015) dengan judul “Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Puskesmas di Kabupaten Sleman. Tujuan penelitian ini adalah
mengevaluasi terhadap efektifitas penerapan Sisfomas di puskesmas di
Sleman dan bagaimana pemanfaatan outputnya untuk pengambilan
keputusan dan kebijakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif melalui studi kasus deskriptif eksploratif. Hasil dari penelitian ini
adalah dari 11 puskesmas yang dijadikan tempat penlitian penerapan
Sisfomas, belum ditemukan adanya puskesmas yang menjalankan aplikasi ini
dengan lengkap. Seperti pengisian data yang tidak lengkap, modul aplikasi
tidak dapat diimplementasikan sepenuhnya, informasi yang dihasilkan tidak
sepenuhnya tujuan pengimplementasian Sisfomas untuk mendukung
pengambilan kebijakan manajemen tidak tercapai.
Persamaannya adalah sama-sama mengevaluasi penggunaan
sisfomas. Perbedaannya adalah pada penelitian Ellyza Sinaga (2015)
sisfomas yang diteliti terkoneksi dengan dinas kesehatan kabupaten Sleman
menggunakan Local Area Network (LAN) sedangkan Sisfomas di Puskesmas
Depok III Sleman belum terkoneksi.
2. Penelitian Ika Mutmainatun (2014) dengan judul “Evaluasi Simpus MedCis KIA
(LB3) Terkait Pembuatan Laporan di Puskesmas Danurejan II”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan SIMPUS kehetanan ibu
dan anak (KIA) di Puskesmas Danurejan II, mengetahui faktor-faktor
penghambat dalam pelaksanaan SIMPUS MedCis KIA di Puskesmas
Danurejan II dari segi SDM, software, dan hardware, serta mengetahui proses
pembuatan laporan KIA (LB3) berbasis manual yang berjalan di Puskesmas
Danurejan II. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian ini adalah
5
Pelaksanaan entry data pasien KIA hanya dilakukan pada saat pasien
mendaftar, entry data sosial pasien KIA dilakukan oleh petugas rekam medis
bagian entry data di tempat pendaftaran. Faktor-faktor penghambat dalam
pelaksanaan SIMPUS MedCis KIA berupa SDM karena belum pernah ada
pelatihan yang resmi dan software karena item yang terdapat dalam SIMPUS
tidak sesuai dengan laporan yang diminta oleh dinas. Pembuatan laporan di
Puskesmas Danurejan II menggunakan formulir manual dan alat elektroni
berupa komputer untuk laporan PWS dengan Microsoft Exel.
Persamaannya adalah sama-sama mengevaluasi simpus.
Perbedaannya adalah pada penelitian Ika Mutmainatun (2014) metode
pendekataan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
fenomenologis dan metode evaluasi dengan menggunakan pendekatan dari
segi SDM, software dan hardware.
3. Penelitian Titin Nurlaila (2017) dengan judul “Evaluasi Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSIA Keluarga Kita Curug
tangerang menggunakan HOT—Fit Model’. Tujuan penelitian ini adalah
mengevaluasi dan mengeksplorasi penerapan SIMRS di RSIA keluarga Kita
berikut hambatan-hambatannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah
implementasi SIMRS di RSIA keluarga Kita berjalan dalam kondidi tidak
optimal hal ini disebabkan oleh berbagai hambatan dari manusia, organisasi
dan teknologi yang mempengaruhi kualitas informasi, sehingga informasi yang
dihasilkan belum seluruhnya bisa dijadikan bahan pengambilan keputusan
bagi manajemen RSIA keluarga kita.
Persamaan penelitiannya adalah pada metode evaluasi dengan
menggunakan pendekatan HOT-Fit. Perbedaannya adalah pada penelitian
Titin Nurlaela (2017) objek yang diteliti oleh adalah SIMRS.
6
F. Gambaran Implementasi Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman
Puskesmas Depok III Sleman saat ini menggunakan sebuah sistem
informasi manajemen puskesmas dengan nama Sisfomas sejak tahun 2010
bedasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor114/Kep.KDH/A/2007 tentang
sistem kesehatan daerah kabupaten sleman terkait strategi manajemen
kesehatan yaitu pengembangan Sistem Informasi Kesehatan(SIK) dengan
information technology (IT).
1. Tampilan aplikasi Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman
Pada Aplikasi Sisfomas di Puskesmas Depok III Sleman, untuk
menggunakan berbagai menu layanan di Sisfomas, pengguna harus melakukan
tahap verifikasi dengan menggunakan username dan pasword seperti pada
gambar di bawah ini :
Gambar 1. Tampilan Login Sisfomas
7
Tampilan pertama kali ketika pengguna melakukan login pada Sisfomas
adalah bagian Dashbor yang menunjukan data statistik jumlah kunjungan pasien
sebagai berikut :
Gambar 2. Tampilan Awal Aplikasi Sisfomas
2. Menu Bar pada aplikasi Sisfomas
Menu bar yang terdapat pada Aplikasi Sisfomas yaitu Dashboard,
Pendaftaran, Pemeriksaan, Apotik, Farmasi, Kasir, Laporan, Manajemen Data,
Petunjuk manual dan Video Sisfomas.
a. Dashboard
Pada bagian menu bar dashboard menunjukan data Kunjungan pasien hari
ini, kemarin, minggu ini, bulan ini, tahun ini, rata-rata kunjungan bulan kemarin
dan statistik kunjungan rawat jalan dalam periode hari.
8
Gambar 3. Tampilan Dashboard
b. Menu Bar Pendaftaran
Pada bagian menu bar pendaftaran terdapat formulir isian untuk
Pendaftaran Rawat Jalan, Surat Keterangan sehat dan Antrian Kartu/Rekam
Medis. Di Puskemas Depok III Sleman hanya menggunakan menu pendaftaran
dengan isian formulir untuk pendaftaran rawat jalan.
Gambar 4. Tampilan Menu Bar Pendaftaran
c. Menu Bar Pemeriksaan
9
Pada Bagian Menu Bar Pemeriksaan hanya terdapat Isian formulir untuk
Pemeriksaan Rawat Jalan
Gambar 5. Tampilan Menu Bar Pemeriksaan
d. Menu Bar Apotik
Pada bagian menu Apotik di Puskesmas Depok III Sleman belum
diaplikasikan.
e. Menu Bar Farmasi
Pada bagian menu farmasi terdapat formulir Distribusi obat, Laporan, Obat
masuk, Stok Opname, dan input SBBK. Sedangkan pada bagian laporan
terdapat formulir Distribusi Farmasi, Posisi stok, Obat Kadaluarsa, LPLPO, dan
Laporan 10 Besar Obat Keluar.
Gambar 6. Tampilan Menu Bar Farmasi
f. Menu Bar Kasir
Pada bagian menu kasir terdapat formulir antrian, rekap harian, rekap
tagihan per-pasien, dan rekap pendapatan puskesmas. Akan tetapi di
Puskesmas Depok III Sleman Yogyakarta pada bagian pelayanan kasir belum
menggunakan Sisfomas.
10
Gambar 7. Tampilan Menu Bar Kasir
g. Menu Bar Laporan
Pada bagian menu pelaporan terdapat 16 sub-menu berupa kunjungan
poliklinik, kunjungan pasien, sensus rawat jalan, kunjungan, pasien,
epidemiologi penyakit, 10 besar penyakit, 10 besar tindakan, LB1/W1 dll, KIA,
laporan rekam medis, penyakit K3, laporan dinas, laporan tindakan harian,
laporan kunjungan laboratorium, dan klaim jaminan kesehatan. Pada bagian
kunjungan terdapat data kunjungan baru dan lama kalender, berdasarkan cara
masuk, berdasarkan jenis pasien, berdasarkan tipe pembayaran, berdasarkan
keputusan tindak lanjut, perbandingan antar poli, perbandingan antar petugas
medis, perbandingan dilayani-tidak dilayani, statistik rujukan keluar, laporan
kunjungan pasien berdasarkan usia, laporan kunjungan pasien berdasarkan
jenis kelamin, laporan kinerja petugas entry data. Pada pasien terdapat data
berdasarkan pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Pada 10 besar penyakit
terdapat data 10 besar penyakit dan 10 besar penyakit anak-dewasa. Pada KIA
terdapat isian/data Rekap K1, Rekap K4, cakupan pertolongan persalinan,
cakupan pelayanan nifas, cakupan pelayanan balita, rekap imunisasi, data
sasaran KIA, rekap komplikasi persalinan, rekap komplikasi kehamilan, rekap
cara persalinan, rekap kunjungan KB, dan rekap kelainan neonatus. Pada
laporan rekam medis terdapat data/isian daftar pasien, buku register
puskesmas, dan laporan pasien inactive.
11
Berikut merupakan gambar tampilan menu bar Laporan di Sisfomas
Puskesmas Depok III Sleman.
Gambar 8. Tampilan Menu Bar Laporan h. Menu Bar Manajemen Data
Pada bagian menu bar manajemen data terdapat data-data terkait
puskesmas seperti profil, pasien, data dasar, data wilayah, data medis, data
obat, pelayanan, pengguna, petugas medis, menu, tools, indikator, data
reference p-care, dan mapping.